cover
Contact Name
Dwi Atmoko
Contact Email
jitkbhamada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jitkbhamada@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)
ISSN : 20884435     EISSN : 23553863     DOI : -
Core Subject : Health,
Bhamada, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun non hasil penelitian di bidang: 1. ilmu-ilmu keperawatan 2. ilmu-ilmu kebidanan 3. ilmu-ilmu kesehatan reproduksi yang belum pernah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah lain.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
PENGARUH PERAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP LAMA WAKTU KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI Liana Rita; Ani Margawarti; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada prinsipnya bukan ibu yang menyusui bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu serta melakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama satu jam. Suami harus memberikan suatu tindakan dukungan tertentu yang sangat spesifik dalam periode waktu yang sangat singkat, dukungan suami akan mempengaruhi psikologis ibu. Bidan terlibat langsung dalam proses persalinan wajib membantu IMD. Selama ini masih ditemui kegagalan IMD yang dilakukan oleh bidan. Tujuan : untuk menganalisis pengaruh peran dukungan suami terhadap lama waktu keberhasilan IMD. Metode : Jenis penelitian ini quasy eksperimen dengan pendekatan postest only-control group desain, Jumlah sampel 30 orang dengan tehnik total sampling. Pengumpulan data dengan observasi langsung. Data dianalisis secara kuantitatif dengan uji t tes independen. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan rata-rata lama waktu keberhasilan IMD pada kelompok intervensi (peran suami) adalah 54,87 menit. Rata-rata lama waktu keberhasilan IMD pada kelompok kontrol (peran bidan) adalah 63,40 menit. Dari hasil perhitungan statistik didapatkan hasil p=0,034<α0.05 artinya menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara peran dukungan suami terhadap lama waktu keberhasilan IMD. Saran : Bidan sebaiknya tidak hanya memberikan intervensi terhadap istri atau ibu saja tetapi intervensi juga diberikan pada suami sehingga suami mengetahui sedini mungkin tentang IMD dan dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan IMD.
PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 1-3 BULAN (STUDI DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS) Rosi Kurnia Sugiharti; Ari Suwondo; Runjati Runjati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis pertumbuhan dan perkembangan. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan dan perilaku, serta rangsangan atau stimulasi yang berguna. Salah satu rangsangan atau stimulasi yang dianjurkan adalah pijat bayi. Pijat bayi dapat dilakukan satu atau dua kali dalam sehari. Tujuan :untuk mengetahui pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 1-3 bulan di desa Karangsari dan Purbadana Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Metode : Jenis Penelitian adalah quasi experiment dengan pendekatan non randomized pretest posttet with control group design dan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel merupakan bayi berusia 1-3 bulan berjumlah 30 bayi yang terdiri dari 10 bayi sebagai kelompok kontrol, 10 bayi sebagai kelompok intervensi pijat 1x/hari dan 10 bayi sebagai kelompok intervensi pijat 2x/hari. Analisis perbedaan pertumbuhan (berat badan) menggunakan T test berpasangan, sedangkan analisis perbedaan perkembangan sebelum dan sesudah pijat bayi menggunakan Uji Wilcoxon. Untuk analisis pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap pertumbuhan (berat badan) menggunakan Uji One Way Anova, sedangkan analisis pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap perkembangan menggunakan Uji Kruskal Wallis. Hasil : Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada perbedaan pertumbuhan (berat badan) sebelum dan sesudah intervensi pada ketiga kelompok (p= 0,0001<α0.05). Hasil analisis Uji Wilcoxon menyebutkan ada perbedaan perkembangan sebelum dan sesudah intervensi pada ketiga kelompok (p=0,046;p=0,025;p=0,046< α0,05). Hasil analisis dengan Uji One Way Anova menyebutkan tidak ada pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap pertumbuhan (berat badan ) dengan nilai p=0,166>α0,05. Hasil analisis dengan Uji Kruskal Wallis menyimpulkan tidak ada pengaruh frekuensi pijat bayi terhadap perkembangan (p= 0,342 > α=0,05). Saran : diharapkan untuk menggerakkan kembali aktifitas pijat bayi dan memberikan stimulus secara terus menerus serta memperhatikan faktor-faktor lain yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi seperti memberikan ASI secara eksklusif.
PENGARUH KOMBINASI METODE PIJAT WOOLWICH DAN ENDORPHINE TERHADAP KADAR HORMON PROLAKTIN DAN VOLUME ASI (STUDI PADA IBU POSTPARTUM DI GRIYA HAMIL SEHAT MEJASEM KABUPATEN TEGAL) Siti Erniyati Berkah Pamuji; Supriyana Supriyana; Sri Rahayu; Suhartono Suhartono
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laktasi adalah keseluruhan proses produksi dan pengeluaran ASI. Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar endokrin, terutama hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Gangguan pada laktasi terjadi karena berbagai faktor diantaranya faktor bayi, ibu dan lingkungan yang dapat berpengaruh pada peningkatan kadar hormon prolaktin dan volume ASI. Cakupan ASI Eksklusif Kabupaten Tegal pada tahun 2011 hanya 47,9%, target pencapaian ASI Ekslusif sebesar 80%. Salah satu upaya peningkatan laktasi pada ibu postpartum dengan kombinasi metode pijat woolwich dan endorphine. Tujuan penelitian untuk membuktikan perbedaan pengaruh kombinasi metode pijat woolwich dan endorphine terhadap kadar hormon prolaktin dan volume ASI. Jenis penelitian quasy-experiment rancangan non randomized controlled trial design pretest posttes control group. Jumlah sampel 20. Analisis data secara univariat, bivariat dengan independent t test, wilcoxon signed rank test dan mann whitney test. Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat menunjukkan rata – rata kadar hormon prolaktin pada kelompok intervensi 103,80 ng/ml, sd 12,60 ng/ml dan rata-rata volume ASI kelompok intervensi 17,40 cc, sd 6,91 cc . Kelompok kontrol rata – rata 60,90 ng/ml, sd 41,45 ng/ml dan rata-rata volume ASI kelompok kontrol 0,60 cc, sd 0,84 cc, p value kadar hormon prolaktin 0,034 sedangkan p value volume ASI 0,000 (p value < α 0,05) artinya ada perbedaan bermakna rata rata kadar hormon prolaktin dan volume ASI pada kelompok intervensi dan kelompik kontrol. Kombinasi metode pijat woolwich dan endorphine berpengaruh terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin dan volume ASI ibu postpartum. Diperlukan sosialisasi, pelatihan, dukungan serta penerapan program manajemen laktasi dalam kunjungan masa nifas (KF) tentang terapi komplementer kombinasi metode pijat woolwich dan endorphine terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin dan volume ASI. Kata kunci : Pijat woolwich dan endorphine, kadar hormon prolaktin, volume ASI
EFEKTIFITAS KOMBINASI PIJAT OKSITOSIN TEHNIK EFFLEURAGE DAN AROMATERAPI ROSE TERHADAP KADAR HORMON PROLAKTIN IBU POST PARTUM NORMAL DI WILAYAH PUSKESMAS DAWE KUDUS TAHUN 2013 Jamilah Jamilah; Ari Suwondo; Sri Wahyuni; Suhartono Suhartono
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Dawe yaitu 11,9%, droup out ASI Eksklusif satu bulan pertama 65%. Study pendahuluan 70% karena produksi ASI kurang. Upaya pemerintah belum optimal, diperlukan upaya alternatif untuk meningkatkan produksi ASI dengan pijat oksitosin dan aromaterapi. Penelitian ini bertujuan membuktikan perbedaan efektifitas pijat oksitosin tehnik Effleurage, aromaterapi rose dan kombinasi pijat oksitosin tehnik Effleurage dan aromaterapi rose terhadap kadar prolaktin. Jenis penelitian quasy eksperimen rancangan non randomized controlled trial desain pretest posttes control group. Jumlah sampel 40. Analisis data secara univariat, bivariat dengan independent t test dan metode anova. Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat menunjukkan rata – rata hormon prolaktin pada kelompok pijat 34,33 ng/ml, sd 47,13 ng/ml. Kelompok aromaterapi rata – rata 45,04 ng/ml, sd 156,04 ng/ml, kelompok pijat dan aromaterapi rata – rata 224,99, sd 145,45 ng/ml, kelompok kontrol rata – rata 14,97, sd 155.17 ng/ml,p value 0,004 (p < 0,05) artinya ada perbedaan bermakna rata rata kadar hormon prolaktin ketiga perlakuan. Pijat oksitosin tehnik effleurage dan aromaterapi rose paling efektif terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin ( 95% CI 120,95-329,02 ; p value 0,008). Perlunya sosialisasi, penerapan, dukungan, pelatihan serta kebijakan program manajemen laktasi di Dinas Kesehatan Kabupaten tentang terapi komplementer kombinasi pijat oksitosin tehnik effleurage dan aromaterapi rose.
PENGALAMAN SUPERVISI KLINIK KEPALA RUANG DALAM FUNGSI RESTORATIF PADA TINDAKAN PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEGAL Suparjo Suparjo; Meidiana Dwidiyanti; Sarah Uliya
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakstabilan emosi dan kecemasan yang berlebihan menjadi salah satu faktor resiko yang membuat perawat pelaksana mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan pemasangan infus. Hal ini bisa berdampak pada terjadinya infeksi flebitis. Kejadian flebitis dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan perawat, kepatuhan cuci tangan dan supervisi klinik kepala ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman supervisi klinik kepala ruang dalam fungsi restoratif pada tindakan pemasangan infus di Rumah Sakit Umum Daerah Tegal. Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian berjumlah 10 partisipan yang diambil dengan cara purposive sampling, yang meliputi 5 kepala ruang sebagai partisipan utama, dan 1 kepala bidang keperawatan, 1 ketua tim dan 3 perawat pelaksana sebagai partisipan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan in-dept interview dengan wawancara semistruktur. Data dianalisa dengan menggunakan inductive content analysis. Penelitian mendapatkan 5 tema yang berkaitan dengan supervisi klinik ruang kepala dalam fungsi restoratif, meliputi: (1) identifikasi pasien, (2) kestabilan emosi, (3) hubungan antar perawat, (4) penyelesaian masalah atau konflik, dan (5) prosedur, upaya yang tepat dan harapan positif yang dibutuhkan untuk mengatasi hambatan dan komplikasi pemasangan infus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa supervisi klinik fungsi restoratif dapat memudahkan identifikasi pasien, menjaga stabilitas emosional perawat, memperbaiki hubungan antar perawat dan dapat memberikan solusi dalam memecahkan masalah atau konflik.
HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN BURNOUT PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL Siska Utami Anggraeny; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode tim salah satu metode asuhan keperawatan professional yang terdiri dari beberapa tim yang terdapat kepala ruang, ketua tim dan anggota tim. Konsep metode tim dapat berjalan lancar apabila tugas dan perannya dijalankan sesuai dengan konsep. Metode tim jika tidak diterapkan secara maksimal maka menimbulkan kerugian. Kerugian metode tim yaitu membutuhkan biaya yang banyak,Metode tim tergantung dengan pengaturan pelaksanaannya, jika pengaturannya tidak baik maka tidak efektif untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo kabupaten Tegal tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross sectional dengan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menggunakan Chi Square menunjukan hasil adanya hubungan penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana (p.value = 0,000, a = 0,02). Bagi perawat pelaksana sebaiknya, melakukan tugas dan perannya sesuai dengan konsep metode asuhan keperawatan professional metode tim sehingga dapat meminimalisir terjadinya burnout. Kata kunci :, ,
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN DAN PERILAKU KELUARGA DENGAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN SIALANGMUNGGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA PEKANBARU, RIAU Hastuti Marlina; Hayana Hayana; Mas Ulan
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan merupakan salah satu faktor timbulnya suatu penyakit. Lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan, akan menimbulkan masalah terutama kejadian penyakit berbasis lingkungan salah satunya demam berdarah. Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru kasus demam berdarah mengalami peningkatan, dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru peningkatan kasus demam berdarah tertinggi terdapat di Puskesmas Sidomulyo dengan angka kematian akibat demam berdarah sebesar 10% pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek lingkungan yang berhubungan dengan kasus demam berdarah di Kelurahan Sialangmunggu wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo. Jenis penelitian yang digunakan berupa deskriptif kualitatif. Dengan jumlah responden 9 orang dengan kasus Demam berdarah dengue dan 2 orang tokoh masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dengan kasus demam berdarah dengue di Kelurahan Sialangmunggu masih memiliki kondisi lingkungan yang kurang bersih dan positif terhadap keberadaan breeding pleace dan resting pleace nyamuk Aedes agypti, masyarakat memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang baik terhadap demam berdarah, namun sikap dan perilaku yang ditemui dilapangan masih kurang baik terhadap keberadaan breeding pleace dan resting pleace dilingkungan rumah masyarakat.
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH PUSKESMAS SLAWI Yuni Fitriani; Sri Tanjung Rejeki; Masturoh Masturoh
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu dan anak merupakan kelompok paling rentan. Hal ini menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan. Keberhasilan upaya kesehatan ibu diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Tegal pada tahun 2016 sebanyak 27 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 sebanyak 33 kasus. Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak yaitu dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, pengetahuan tersebut bisa diperoleh dengan mengikuti kelas ibu hamil. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil sejumlah 30 ibu hamil di wilayah Puskesmas Slawi kabupaten Tegal dari bulan maret sampai april 2018. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat dengan chi square. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan keikutsertaan kelas ibu hamil dengan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan di wilayah Puskesmas Slawi kabupaten Tegal dengan nilai p value= 0,235 dimana p > 0,05. Kata kunci : ,,.
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN LASERASI PERINEUM DI DESA GEMBONG KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL Ika Esti Anggraeni; Ike Putri Setyatama
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laserasi perineum merupakan salah satu penyebab dari perdarahan yang mengakibatkan kematian. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Talang pada bulan Januari dan Februari tahun 2017, dari 60 ibu bersalin 20 ibu mengalami Laserasi perineum derajat 1 dan 2. Metode alternatif untuk mengurangi ruptur perineum yang dilakukan saat persalinan antara lain metode akupuntur, lamaze, dick read dan water birth senam hamil (senam kegel), yoga prenatal dan perineum massage. Rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kejadian Laserasi Perineum Pada Ibu Bersalin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kejadian Laserasi Perineum Pada Ibu Bersalin di Desa Gembong Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Desain penelitian: survey deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Talang Kabupaten Tegal periode bulan Juli-Desember tahun 2017 yaitu sebesar 74, dan sampel yang digunakan adalah ibu bersalin primigravida yaitu sebesar 46. Berdasarkan perhitungan Chi Square dengan α=0,05 diperoleh nilai p sebesar 0,04. Karena nilai p < α berarti secara statistik hasil pengujian signifikan, atau menolak Ho, yang berarti ada hubungan antara variabel, dan hasil uji statistik pengaruh dengan Regresi Logistik, diperoleh nilai Sig. 0,56, Hal tersebut berarti tidak ada pengaruh antara variabel. Maka kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan diantara kedua variabel, namun tidak ada pengaruh antara senam hamil terhadap kejadian laserasi perineum di Desa Gembong Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH FARMASETIKA DALAM BENTUK SOAL CERITA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DIKOMBINASI DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL DAN LAGU DAERAH PADA MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI FARMASI S1 STIKES BHAKTI Osie Listina; Agung Nur Cahyanta; Tomy Sugiarto Gautama
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa berinteraksi secara kelompok, sehingga mahasiswa bisa menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah model Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif model STAD yang didukung dengan motivasi berprestasi diyakini mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Peneliti sekaligus dosen menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikombinasi menggunakan permainan tradisional dan media pembelajaran menggunakan lagu daerah yang lirik di dalamnya sudah diubah sesuai dengan materi pembelajaran guna meningkatkan aktivitas belajar mata kuliah Farmasetika di kelas A dan B Tingkat I Program Studi Farmasi S1 STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi. Penelitian ini dibagi dalam 2 siklus. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar mahasiswa yang signifikan dan terlihat pada lembar observasi aktivitas belajar mahasiswa berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya dilakukan analisis univariate pada tiap variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan belajar mahasiswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menyebutkan jumlah mahasiswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 68 atau sebesar 68,68% dengan rata-rata nilai 78,88. Pada siklus II jumlah mahasiswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 94 mahasiswa atau sebesar 94,94% dengan rata-rata nilai 89,14. Terjadi peningkatan hasil pembelajaran sejumlah 26 mahasiswa dengan persentase 26,26%. Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif model STAD, siklus penelitian, permainan tradisional, lagu daerah.

Page 8 of 20 | Total Record : 198