cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Teknologi Industri
ISSN : 2085580X     EISSN : 26144069     DOI : -
Jurnal Penelitian Teknologi Industri (JPTI), adalah jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan ilmiah, paket ilmiah dan kajian dalam bidang kimia proses dan teknologi yang dilakukan oleh para peneliti/perekayasa baik yang berasal dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado maupun instansi lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS KOPRA PUTIH PADA PEMBUATAN ROTISEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Mariati Edam
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.917 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4670

Abstract

Kebutuhan dan tuntutan konsumen terhadap makanan dewasa ini telah berubah dimana konsumen tidak hanya mempertimbangkan segi gizi dan rasa namun cenderung menginginkan makanan yang dapat memberi manfaat kesehatan. Tepung ampas kopra putih dapat dijadikan sumber serat yang memiliki sifat fungsional yang baik bagi kesehatan. Keunggulan tepung ampas kopra putih ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pengembangan produk pangan fungsional dalam pembuatan roti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung ampas kopra putih pada roti terhadap nilai gizi serta tingkat kesukaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu konsentrasi tepung ampas kopra putih (0, 5, 10, 15 dan 20%) yang disubstitusikan pada roti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai mutu dan tingkat kesukaan roti dengan ulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih pada roti memberi pengaruh terhadap kadar lemak, protein, karbohidrat dan serat kasar. Roti dengan substitusi 20% tepung ampas kopra putih memiliki kadar lemak tertinggi (11,85%), kadar protein tertinggi (7,73%), kadar serat kasar tertinggi (1,06%), dan kadar karbohidrat terendah yaitu (66,50%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih berpengaruh terhadap meningkatnya kadar protein, lemak, serat kasar dan menurunkan kadar karbohidrat roti.Tingkat kesukaan roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih paling disukai oleh panelis yaitu roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih sebanyak 5% dengan persentase kesukaan 82.8%  dengan kategori suka. Kata Kunci: Ampas kopra putih, pangan fungsional, roti
Pengaruh Daging Ikan Lemadang Terhadap Mutu Keripik Ubi Kayu (Manihot Utilisima). Angcivioletta Moniharapon
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.32 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3429

Abstract

Ubi kayu kandungan zat gizi yang paling banyak adalah karbohidrat. Keripik sebagai salah satu produk pangan yang diolah melalui proses penggorengan rendam memiliki kerenyahan sebagai karakteristik tekstur yang penting untuk dikontrol. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan uji proksimat, uji organoleptik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kadar air, kadar abu, kadar asam lemak bebas, warna, tekstur, rasa terhadap keripik ubi kayu. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingginya kadar air akan mempengaruhi warna, tekstur dan rasa keripik ubi kayu, tingginya kadar abu mempengaruhi nilai tekstur renyah keripik ubi kayu, Rendahnya tingginya kadar asam lemak bebas (FFA) berpengaruh pada rasa dari keripik ubi kayu.
PENINGKATAN CITA RASA BUMBU WOKU PADA IKAN TUNA Fetty Indriaty
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.589 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v8i2.2222

Abstract

Woku adalah bumbu makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari berbagai macam bumbu, biasa digunakan untuk memasak atau membumbui daging dan ikan.Penelitian peningkatan cita rasa bumbu woku pada ikan tuna telah dilaksanakan.Tujuan penelitian yaitu mengetahui formulasi bumbu inti woku yang diaplikasikan pada ikan tuna.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.Data yang diperoleh dianalisis secara diskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, histogram, yang menjadi perlakuan yaitu penambahan bumbu inti 10, 15, 20, 25 dan 30%. Pengamatan dilakukan terhadap penampakan, warna, rasa, kadar air, protein, lemak, abu, Angka Lempeng Total (ALT), kapang. Hasil penelitian yang terbaik yang dapat direkomendasikan yaitu pada perlakuan penambahan bumbu inti rasa woku 30% (E) diperoleh kadar air 66,96%, protein 22,33%, lemak 3,73%, kadar abu 2,12%, angka lempeng total (ALT) 1,5x105 koloni/g dengan penampakan 4,13 (suka), rasa 4,5 (suka), dan warna 4,16 (suka).        Kata Kunci: ikan, bumbu “woku”
EKSTRAK VIRGIN COCONUT OIL SEBAGAI SUMBER PANGAN FUNGSIONAL Anton Muis
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6, No. 1 Juni Tahun 2014
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.037 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v6i2.3186

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dapat bermanfaat dari aspek medis dan nutrisi karena dapat mencegah dan membantu mengobati penyakit tertentu serta dapat mempermudah proses pencernaan makanan dan penyerapan gizi. VCO dapat bertindak sebagai antioksidan dan antifotooksidan yang disebabkan oleh kandungan komponen minor (mikronutrien). Tujuan penelitian ini adalah mengekstrak komponen minor VCO menjadi produk untuk pangan fungsional yang mampu berperan sebagai antioksidan dan mengetahui peran VCO sebagai antiradikal bebas secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 3 tahap yaitu: 1. Ekstraksi VCO menggunakan pelarut etanol dan metanol, 2. Pengujian penangkapan radikal bebas ekstrak VCO secara in vitro dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), 3. Identifikasi dan pengujian komponen kimia pada ekstrak VCO, identifikasi dan pengujian komponen minor pada ekstrak VCO dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen ekstrak VCO semakin tinggi dengan semakin tingginya persentase pelarut, ekstraksi dengan menggunakan etanol menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan metanol. Aktivitas antioksidan dan kandungan total tokoferol dari ekstrak VCO semakin tinggi dengan semakin tingginya persentase pelarut yang digunakan. Salah satu senyawa tokoferol yang terdapat dalam VCO adalah -tokoferol. Berdasarkan analisa statistik menunjukkan bahwa etanol dan metanol menghasilkan sifat kimia ekstrak yang relatif sama, sehingga dapat direkomendasikan bahwa untuk mengekstraksi komponen minor dari VCO dapat menggunakan etanol karena di samping aman dari aspek kesehatan juga dapat menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih tinggi. Kata kunci:, antioksidan, ekstrak VCO, radikal bebas DPPH.
Cover JPTI Vol. 9 No. 2 Desember 2017 Tampinongkol, Meity
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.598 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.4832

Abstract

PENGGUNAAN PATI SAGU TERMODIFIKASI DENGAN HEAT MOISTURE TREATMENT SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI UNTUK PEMBUATAN MI KERING Judith Henny Mandei
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.495 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v8i1.1321

Abstract

Penelitian penggunaan pati sagu termodifikasi sebagai bahan substitusi untuk pembuatan mi telah dilaksanakan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pati sagu termodifikasi HMT dengan karakteristik yang sesuai untuk diaplikasikan pada pembuatan produk mi kering, serta mendapatkan formula (perbandingan pati sagu termodifikasi dan tepung terigu) yang dapat menghasilkan mi yang memenuhi syarat mutu mi kering.  Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yaitu karakterisasi pati sagu alami, modifikasi pati sagu dengan teknik heat moisture treatment (HMT), dan aplikasi pati sagu termodifikasi HMT sebagai substitusi pada pembuatan mi. Perlakuan yang dicobakan adalah substitusi pati sagu termodifikasi HMT 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dan sebagai pembanding digunakan substitusi pati sagu alami 50%. Pati sagu alami diuji kadar air, kadar abu, serat kasar, kadar pati, fraksi amilosa dan amilopektin, swelling power dan kelarutan.  Pati sagu termodifikasi HMT diuji kadar air, kadar pati, fraksi amilosa dan amilopektin, swelling power dan kelarutan. Produk mi kering diuji kadar air, kadar protein, kadar abu tidak larut dalam asam, keadaaan mi (bau, rasa, warna dan tekstur) sesuai SNI 8217:2015 syarat mutu mi kering, dan sifat fungsional mi diukur waktu optimum rehidrasi, cooking loss, dan daya serap air.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati sagu alami memiliki kadar air 7,48%, kadar abu 0,062%, serat kasar 0,04%,  dan kadar pati 88,31%,  semuanya memenuhi syarat mutu tepung sagu SNI 3729:2008, dengan kandungan fraksi amilosa 20,00%, fraksi amilopektin 39,50%, swelling power 4,35 (gr/gr) dan kelarutan 6,06%. Hasil modifikasi pati sagu secara HMT merubah sifat fungsional pati sagu yaitu meningkatkan kandungan fraksi amilosa menjadi 25,00%, kelarutan pati sagu menjadi 17,2% dan sedikit menurunkan swelling power dari pati sagu menjadi 3,63 (gr/gr). Pati sagu termodifikasi HMT dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi tepung terigu dalam pembuatan mi kering, juga sebagai bahan baku baku pengganti tepung terigu. Mi kering menggunakan 100% pati sagu termodifikasi HMT memiliki waktu optimum rehidrasi 7,5 menit yang relatif lebih lama dari waktu optimum rehidrasi mi kering pada umumnya yaitu sekitar 4 menit, juga memerlukan waktu yang lebih lama dalam pembentukan adonan untuk menghasilkan adonan yang cukup khalis dan tidak mudah patah. Dibandingkan dengan SNI 8217:2015 syarat mutu mi kering (berbahan baku tepung terigu), mi kering yang dibuat dengan substitusi pati sagu termodifikasi HMT sampai 30% memenuhi syarat mutu.Kata kunci: Pati sagu termodifiksi HMT, mi kering 
PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN SARI BUAH TERHADAP KUALITAS MINUMAN SERBUK DAGING BUAH PALA Fetty Indriaty; Yunita F Assah
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.856 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4683

Abstract

Daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan bagian dari buah pala yang beratnya sekitar 70% dari berat utuh, dan telah dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk makanan.Tujuan penelitian ini ialah memanfaatkan daging buah pala untuk pembuatan serbuk instan dan mendapatkan formulasi minuman serbuk instan daging buah pala. Penelitian menggunakan metode percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan penambahan gula 90%, sari buah pala 10%; gula 80%: sari buah pala 20%; gula 70%, sari buah 30%; gula 60%; sari buah pala 40%; dan gula 50%: sari buah 50%. Pengamatan dilakukan menggunakan beberapa parameter pada SNI 01-4320-2004 yaitu kadar gula, kadar air, uji mikrobiologi berupa angka lempeng total dan coliform; uji pH, uji kelarutan, serta uji organoleptik terhadap rasa, aroma, dan penampakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan variasi perbandingan penambahan gula dan sari buah memiliki pengaruh yang nyata terhadap kadar pH, kelarutan, dan parameter organoleptik yang meliputi rasa, aroma, dan penampakan, serta tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kadar air. Serbuk instan daging buah pala memenuhi syarat mutu SNI 01-4320-2004 untuk parameter kadar air dan parameter mikrobiologi yang meliputi angka lempeng total dan coliform. Perlakuan terbaik didapat pada variasi penambahan gula 60%:sari buah 40% yang menghasilkan serbuk minuman instan dengan kadar gula 84,79%, kadar air 0,4%, kadar abu 0,53%, dan kadar kelarutan 99,89%, dengan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, dan penampakan cenderung lebih disukai panelis dengan skor penilaian agak suka.  Kata kunci: daging buah pala, serbuk instan daging buah pala
Karakteristik Kimia dan Organoleptik Kerupuk Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dengan Subtitusi Daging Ikan Lemadang (Coryphaena sp.) Angcivioletta Moniharapon
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 10 No. 1 Juni 2018
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.129 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v10i1.4022

Abstract

Ubi Jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat. Kerupuk ubi jalar yang dibuat dalam penelitian ini akan diperkaya kandungan protein dengan penambahan daging ikan lemadang dalam adonan kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daging ikan lemadang dengan konsentrasi yang berbeda terhadap nilai organoleptik dan karakteristik kimia kerupuk ubi jalar. Penggunaan Ubi Jalar dengan ikan lemadang memakai perbandingan yaitu 100 : 0;   99:1; 98.5 : 1.5 ; 98 : 2; dan 97.5 : 2.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan pemberian daging ikan lemadang dan ubi jalar memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap karakteristik kimia. Karakteristik kimia terbaik diberikan oleh perlakuan penambahan daging ikan lemadang 2.5% dengan kandungan karbohidrat 66.8%, protein 20.7%, lemak 3.0%, air 5.0% dan abu 2.86%. Uji organoleptik terbaik juga pada perlakuan penambahan daging ikan 2.5% dengan kenampakan 6.10, bau 6.80, rasa 6.87 dan tekstur 6.67. Kata Kunci : Ikan Lemadang, Kerupuk, Ubi Jalar, Karakteristik kimia, karakterirtik organoleptic
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA PANTAI Ahmad Darmawi
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.152 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i1.2907

Abstract

Lingkungan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamis, kaya keanekaragaman hayati dan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Lingkungan pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan baik sebagai kawasan wisata, budaya, pertanian, pertambangan, perikanan dan laboratorium alam bagi kepentingan ilmiah, dalam kenyataannya banyak pengelola kebersihan menghadapi berbagai masalah dan kendala sehingga mereka tidak dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai dengan ketentuan teknis dan harapan masyarakat. Disana sini sering terjadi pencemaran akibat pengelolaan yang kurang baik sehingga menimbulkan berbagai masalah pencemaran selama pelaksanaan kegiatan teknis penanganan persampahan. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi berat sampah oranik pada kawasan wisata pantai 78,17% merupakan daun-daun, 19,87% sisa limbah rumah makan. Komposisi volume sampah organik pada kawasan wisata pantai 63,26% merupakan daun-daun, 33,27% sisa limbah rumah makan.
THE EFFECT OF PH OF NUTMEG JUICE ON REDUCING SUGAR CONTENT AND HARD CANDY TEXTURE Judith Henny Mandei; Alim Mahawan Nuryadi
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 1 Juni 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.782 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v11i1.5098

Abstract

Research on the effect of pH of nutmeg on reducing sugar content and hard candy texture has been carried out. The aim of the study was to look at the effect of pH on the reducing sugar content and texture of nutmeg candy, and to obtain hard nutmeg candy that meets the requirements of SNI 3547.1-2008 specifically the reducing sugar content. The study used a randomized block design, which was treated as pH of nutmeg juice: pH 5, pH 6, and pH 7. The treatment group was the type of addition of nutmeg juice, namely: nutmeg juice; nutmeg juice + nutmeg oil 0.5%; nutmeg juice + 0.5% dried nutmeg meat pieces; and nutmeg juice + nutmeg oil and 0.5% dried nutmeg pieces. The main observation was carried out on the reducing sugar levels and the texture of nutmeg candy especially stickiness. Quality testing includes water content, sucrose levels, ash content, appearance/color, taste and odor. The results were statistically analyzed by the analysis of variance to determine significant differences between the samples using the software Minitab 17 (specifically the reducing sugar parameters). The pH of nutmeg juice affects the reducing sugar levels and the texture of nutmeg candy. Nutmeg candy made from nutmeg juice with pH 5 and 6 produces nutmeg candy with reduced sugar content of 3.29% and 3.18% (fulfilling the requirements for reducing sugar quality of SNI SNI 3547.1-2008 hard candy), with a non-sticky texture and easily bitten. The type of addition of nutmeg juice does not affect the reducing sugar content and texture of nutmeg candy.Keywords: Hard candy, nutmeg juice, pH, texture.

Page 3 of 11 | Total Record : 106