cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
EFEKTIVITAS KOAGULAN DAN ADSORBEN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TERCEMAR LOGAM BERAT KARSINOGENIK D Nursyamsi; R. Artanti; A. Kurnia; Y. Hindarwati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.351 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.244

Abstract

Penggunaan koagulan dan adsorben alami merupakan pilihan yang tepat dalam pengolahan limbah cair industri elektroplating karena selain efektif, juga mudah dan murah. Percobaan laboratorium yang bertujuan untuk mempelajari efektifitas bahan koagulan dan adsorben alami dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik (Cr, Ni, Cu, dan Zn) limbah cair elektroplating untuk air irigasi telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jakenan menggunakan rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah koagulan, sedangkan faktor kedua adalah adsorben yang diberikan masingmasingdengan takaran 0.5 g/l. Faktor pertama meliputi: resin, khitosan, biji kelor, enceng gondok diaktivasi, azolla diaktivasi, dan tanpa koagulan. Faktor kedua meliputi: arang aktif, kulit kacang diaktivasi, zeolit, limbah teh, dan tanpa adsorben. Resin dan zeolit digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas bahan koagulan (khitosan, biji kelor, eceng gondok diaktivasi dan azolla diaktivasi) dan adsorben alami (arang aktif, kulit kacang diaktivasi, dan limbah teh) serta kombinasi keduanya dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik limbah cair cukup tinggi, yaitu > 40 %. Bahan tersebut mampu meremediasi limbah cair elektroplating hingga mencapai konsentrasi logam berat Ni, Cu, dan Zn di bawah ambang batas kriteria mutu air limbah elektroplating menurut Kepmen LH No. 51/MENLH/10/1995.
THE EFFECT OF TIDAL HYDRO-DYNAMICS ON THE MEASUREMENT OF RIVER FLOW VELOCITY USING CURRENTMETER Indra Setya Putra; Budi Triadi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 7, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v7i1.556

Abstract

River is one of the water resources is used as human needs such as irrigation and raw water supply particularly with its tidal influence. So it requires data such as velocity. Until this period standard for measuring the velocity is just arranged in non-tidal rivers with SNI 03-2414-1991. This research aims to examine methods to measure water velocity in rivers which are influenced by tidal hydrodynamics. This is also to provide recommendations for the design of new SNI for measuring the velocity of the tidal rivers. Methods which are used by conducting velocity measurements in Kapuas and Katingan rivers and by dividing the cross section into 3 sections with interval of 1 hour during 26 hours. Measurements were made using 5 points in depth (d), are 20 cm, 0,2d, 0,4d, 0,6d, 0,8d. It also carried out measurements of water level for 15 days with intervals of 1 hour. Flow velocity Distribution both horizontal and vertical are showing different patterns and having two ways of directions. The results of this study are 9 requirements for the the duration and period of current measurement in tidal rivers, 3 hydrodynamics conditions and 3 recommendations that must be noticed while measuring.
Usaha Awal Pengembangan Dan Validasi Model Hidrodinamika Di Laut Utara Jawa; Derivatif Model Detail Pasang Surut Dari Model South China Sea Huda Bachtiar; Leo Sembiring
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1742.775 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.519

Abstract

Pengembangan model sistem dapat digunakan untuk monitoring kondisi perairan maupun dapat digunakan sebagai prediksi kondisi perairan di masa yang akan datang. Model sistem global yang terverifikasi menunjukan tingkat kepercayaan suatu model. Pengembangan model sistem global Pantai Utara Jawa (Model North JaVa sea/Model NJV) merupakan salah satu dukungan terkait upaya pengembangan kawasan pantai terpadu di Jakarta (Program National Capital Integrated Coastal Development/Program NCICD). Model NJV merupakan model resolusi lebih detail dari model South China Sea (model SCS) yang dikembangkan oleh Riset Institut Deltares, Belanda. Sebagai langkah awal, pembangkit utama di batas terbuka model adalah elevasi pasang surut dengan komponen pasut O1, P1, K1, N2, M2, S2, dan K2. Validasi model dilakukan di tiga stasiun; di Teluk Jakarta, Indramayu, dan Porong. Hasil simulasi elevasi pasut secara umum menunjukan tendensi yang hampir serupa dengan data pengamatan, dimana elevasi pasang surut berada di fase yang sama dengan data pengamatan dan amplitudo pasut lebih rendah dibandingkan dengan data pengamatan dengan perbedaan sekitar 0.07-0.10 m. Verifikasi arus pasut dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data TMD yang memiliki komponen pasut yang sama, dimana model TMD merupakan model yang terverifikasi secara global. Dengan jumlah komponen pasut yang sama hasil simulasi menunjukan arah arus pasut dominan cenderung memiliki arah yang sama dengan data TMD, walaupun maginutude arus untuk hasil simulasi lebih kecil dengan data TMD perbedaan rata-rata sekitar 0.01 m/det
PENILAIAN KONDISI AIR TANAH DAN UPAYA KONSERVASI DI WILAYAH CEKUNGAN AIR TANAH BOGOR Heni Rengganis; Dadi Harnandi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.59 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i2.253

Abstract

PERILAKU HIDRAULIK PADA PENGEMBANGAN FUNGSI BENDUNG GERAK SERAYU SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Isnugroho Isnugroho
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.811 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.510

Abstract

Bendung adalah bangunan persungaian yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air sungai agar dapat dialirkan ke saluran irigasi menuju ke sawah. Akibat dari peninggian muka air sungai tersebut akan didapat suatu terjunan. Pada musim hujan, debit aliran sungai jauh di atas kebutuhan irigasi. Kelebihan air tersebut dilimpaskan ke hilir, sedangkan pada musim kemarau, tidak semua debit aliran sungai dialihkan ke saluran irigasi, namun demikian harus disisakan suatu debit aliran tertentu dan dialirkan ke hilir bendung guna pemeliharaan alur sungai. Dengan demikian, hampir selalu ada debit aliran melewati bendung dan pada bendung terdapat perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir. Fenomena ini dapat menghasilkan suatu tenaga yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Pengembangan fungsi ini akan menyebabkan perubahan perilaku hidraulik aliran sungai yang dapat mempengaruhi morfologi sungai maupun pelayanan irigasi, sehingga perlu dilakukan penelitian. Studi kasus dilakukan pada pemanfaatan bendung gerak Serayu di Jawa Tengah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan 4 unit turbin yang dipasang di sebelah kanan bendung. Penelitian yang didukung dengan uji model hidraulik fisik ini bertujuan untuk mengetahui aspek pemanfaatan limpasan air sungai dan perilaku hidrolika, agar pengembangan fungsi ini tidak mengganggu fungsi utama bendung serta tidak membahayakan morfologi sungai.
OPTIMALISASI DOSIS KOAGULAN ALUMINIUM SULFAT DAN POLI-ALUMINIUM KLORIDA (PAC) UNTUK PENGOLAHAN AIR SUNGAI TANJUNG DAN KRUENG RAYA Ignasius D.A. Sutapa
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.032 KB) | DOI: 10.32679/jth.v5i1.298

Abstract

Teknik Perhitungan Banjir Desain Untuk Bendungan Dengan Data Terbatas Khususnya Di Indonesia Wanny K Adidarma
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1674.974 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.501

Abstract

Perkiraan banjir desain untuk bendungan mempunyai yang sering ditemui yaitu tidak lengkapnya data hidrologi yang dibutuhkan sehingga dipilih pendekatan empiris yang berasal dari luar negeri yang hasilnya menyimpang dari gambaran kondisi setempat karena cara tersebut murni blackbox. Dengan demikian perlu tersedianya metode yang cukup baik dalam pengertian mampu mencerminkan kondisi fisiknya seperti jenis tanah, tutupan lahan, topografinya serta mempertahankan keheterogenannya. Pemilihan kombinasi metode yang terdapat pada model hubungan hujan-limpasan harus mengarah pada suatu cara yang dapat diterapkan untuk kondisi tidak tersedia data hidrologi terutama pos duga air (ungaged catchment). Metode yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah perhitungan kehilangan (losses) dari NRCS menggunakan Curve Number, melalui proses kalibrasi terlebih dahulu untuk mengvalidasi kehandalan metode tersebut. Dalam menerapkannya diperlukan peta Hydrologic Soil Group dan biasanya tidak tersedia untuk wilayah Indonesia sehingga dibutuhkan suatu teknik yang mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapi dengan menggunakan data yang tersedia. Teknik perhitungan tersebut diuji pada lima buah DAS luasnya dari kecil (4,2 km2) sampai besar (1718 km2) dengan hasil kalibrasi cukup baik sehingga dapat diterapkan pada DAS yang tidak mempunyai data
LAJU SEDIMENTASI DI HULU DANAU TEMPE Adang S. Soewaeli
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1369.454 KB) | DOI: 10.32679/jth.v5i1.301

Abstract

EXTREME WEATHER IMPACTS ON CITARUM CASCADE RESERVOIR OPERATION PATTERN 2011 Petrus Syariman; Agus Heru
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.983 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.245

Abstract

Efektivitas Krib Untuk Mengurangi Gerusan Di Tikungan Luar Sungai Bengawan Solo James Zulfan; Yiniarti Eka Kumala
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 9, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1729.087 KB) | DOI: 10.32679/jth.v9i2.582

Abstract

Bengawan Solo River considered as a meander river. This condition has potentially triggered local scouring due to high flow velocity at the outer bend of the river. The scouring phenomenon occur in the segment of of Bengawan Solo river in junction with Kali Pepe river where the river bank has shifted ± 2 meter. This condition indicates that the erosion and scouring have occurred and need immediate scenarios because the river banks was eroded and the nearby residential areas wa threaten. To protect the critical river banks, groyne structure was implemented. This study aims to investigate the effectiveness of the placing of groyne structure along the outer river bend using 3 dimensional physical model test at the Hydraulics Laboratory. The obtained resutls will be verified by 2 dimensional numerical modeling. Based on the physical hydraulic model testing, groyne and riprap setup with optimum distance can be effective to reduce the energy and flow velocity of the river flow to secure the dikes and river embankments.

Page 11 of 19 | Total Record : 186