cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Satuan Lingual Penanda Kekerasan Simbolik pada Tuturan Siswa Dan Guru di SMP Makmur 1 Cilacap Wulandari, Tri Winanti; Hartono, Bambang; Haryadi, Haryadi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kata, frasa, kalimat dan wacana apa saja yang ditemukan sebagai penanda kekerasan simbolik di SMP Makmur 1 Cilacap, (2) mendeskripsikan jenis-jenis kata dan frasa penanda kekerasan simbolik pada tuturan siswa di SMP Makmur 1 Cilacap, dan (3) mendeskripsikan mekanisme eufemisasi kekerasan simbolik pada tuturan guru terhadap siswa di sekolah. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan teoretis berupa teori wacana, dan pendekatan metodologis berupa deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal. Hasil penelitian ini yaitu (1) ditemukan 11 kata penanda kekerasan simbolik yaitu berengsek, goblok, kurang ajar, anjing, cocote, sialan, jembute, taimu, asu, gendut dan kampungan, ditemukan 10 frasa penanda kekerasan simbolik di sekolah yaitu karo ramamu dewek, sing gemblung, raimu ajur, dasar setan alas, dasar gemblung, cah sial, kepret ngeneh, sekolahane mbahmu, dasar bocah bodoh, dan dasar matamu picek, ditemukan 5 data kalimat penanda kekerasan simbolik di sekolah, dan ditemukan 3 data wacana penanda kekerasan simbolik di sekolah. (2) jenis-jenis kata penanda kekerasan simbolik yaitu kata dasar, kata majemuk, dan kata berimbuhan kemudian jenis-jenis frase penanda kekerasan simbolik di sekolah yaitu frase nomina, frase adjektiva dan frase verba, dan (3) ditemukan 21 data mekanisme eufemisasi kekerasan simbolik di sekolah yang meliputi eufemisasi kewajiban terdapat 12 data, eufemisasi kepercayaan terdapat 5 data, dan eufemisasi sopan santun terdapat 4 data.
Kesantunan Berbahasa dalam Wacana Rubrik “Ngresula” Radar Tegal Hidayati, Reza Nurul; Hartono, Bambang; Haryadi, Haryadi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bidal-bidal kesantunan yang dipatuhi dan dilanggar serta satuan lingual yang mendukung kesantunan berbahasa dalam wacana rubrik “Ngresula” Radar Tegal. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode normatif. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal. Hasil penelitian ini adalah (1) pematuhan prinsip kesantunan terjadi pada keenam bidal, yaitu bidal kearifan, bidal kedermawanan, bidal pujian, bidal kerendahan hati, bidal kesepakatan, dan bidal simpati, (2) pelanggaran prinsip kesantunan terjadi pada keenam bidal, yaitu bidal kearifan, bidal kedermawanan, bidal pujian, bidal kerendahan hati, bidal kesepakatan, dan bidal simpati, dan (3) satuan lingual yang mendukung kesantunan berbahasa terjadi pada kata dan kalimat.
Register Pecinta Sugar Glider di Media Sosial Facebook Rachmawati, Nova Dwi; Yuniawan, Tommi; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menemukan register yang terdapat pada bahasa pecinta sugar glider di media social facebook. Pengambilan data dilakukan pada media social facebook di grup rumah sugar glider. Analisis data dilakukan dengan metode analisis agih dan padan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya register pecinta sugar glider berdasarkan bentuk dan makna serta fungsi yang terdapat di dalam register. Bentuk tersebut seperti grooming dengan gloss ‘dandan’, grooming termasuk kelas kata kategori verba (kata kerja). Menurut masyarakat bahasa Indonesia kata grooming mempunyai makna dandan atau mengenakan pakaian dan hiasan serta alat-alat rias atau memperbaiki diri dan menjadikan baik / rapi, namun didalam register pecinta sugar glider di media sosial facebook kata grooming mempunyai makna hewan tersebut sedang membersihkan badannya sendiri. Kata tersebut mempunyai fungsi sosial didalam register yaitu tujuan tuturan.
Etika Humanisme dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Jepara Thohiroh, Zulaifatut; Qomariyah, U'um; Doyin, Mukh
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat di Kabupaten Jepara. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor, yaitu pendekatan yang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat yang secara khusus disebarkan secara lisan. Pendekatan folklor digunakan untuk meneliti cerita rakyat di Kabupaten Jepara yang kemudian dianalisis menggunakan teori sastra profetik khususnya etika humanisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data di dalam penelitian ini adalah cerita rakyat di Kabupaten Jepara yang di dalamnya terkandung etika-etika humanisme. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua sumber yakni sumber tulis dan sumber lisan. Sumber tulis dalam penelitian ini yaitu dua buku kumpulan cerita rakyat Kabupaten Jepara yang berjudul Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Kudus dan Jepara dan Legenda Jepara. Adapun sumber lisan dari penelitian ini yaitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada dua narasumber untuk memperoleh cerita rakyat yang tidak ada di dalam kedua sumber tulis tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk etika humanisme yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Jepara merupakan wujud saling menghormati di antara sesama manusia, serta saling mengajak ke dalam kebaikan. Para tokoh yang melakukan etika humanisme dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, yaitu faktor internal tokoh itu sendiri dan faktor dari luar tokoh seperti faktor lingkungan dan adat.
Implikatur dalam Wacana Stand Up Comedy Indonesia Sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas TV Nur Faizah, Ati Rizki; Rustono, Rustono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk menganalisis implikatur dalam wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas Tv, memaparkan jenis tuturan, mengidentifikasi wujud implikatur, dan memaparkan sumber implikatur yang terdapat dalam wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto Di Kompas Tv. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa jenis tindak tutur dalam wacana humor ini, seperti tuturan representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan isbati. Temuan lain dari penelitian ini yakni adanya wujud implikatur sebagai penunjang humor seperti implikatur (1) representatif dengan wujud menyatakan, menunjukkan, dan menyebutkan (2) implikatur direktif dengan wujud menyuruh, memohon, dan menyarankan (3) implikatur ekspresif dengan wujud memuji, megkritik dan mengeluh (4) implikatur komisif dengan wujud berjanji dan (5) implikatur isbati dengan wujud melarang. Faktor-faktor yang menjadi sumber terjadinya implikatur percakapan dalam wacana stand up comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas Tv yaitu (1) pelanggaran prinsip kerja sama dalam empat bidal yaitu bidal kualitas, kuantitas, relevansi dan cara, (2) pelanggaran prinsip kesantunan dalam enam bidal yaitu bidal ketimbangrasaan, kemurahhatian, keperkenaan, kerendahhatian, kesetujuan, dan kesimpatian.
PRINSIP KESANTUNAN DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS Setyasih, Mijil; Haryadi, Haryadi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dipatuhi dalam lirik lagu Iwan Fals dan mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dilanggar dalam lirik lagu Iwan Fals. Data yang dianalisis berupa penggalan tuturan lirik lagu Iwan Fals yang diduga mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode normatif. Norma yang dipakai yaitu norma kesantunan yang berupa bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar pada prinsip kesantunan. Hasil penelitian ini menunjukan data yang mengandung (1) bidal-bidal yang dipatuhi prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dipatuhi yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian, (2) bidal-bidal yang dilanggar prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dilanggar yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian.
PERBANDINGAN AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA Hardyanti, Sitti; Wagiran, Wagiran; Utami, Santi Pratiwi Tri
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masalah penelitian ini meliputi (1) bagaimana perbandingan proses pembentukan verba dengan afiksasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa; (2) bagaimana perbandingan jenis afiks pembentuk verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa; (3) bagaimanakah perbandingan makna gramatikal afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang meliputi proses pembentukan, jenis afiks pembentuk, serta makna gramatikal afiks. Hasil penelitian ini adalah (1)perbandingan proses pembentukan verba dengan afiksasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, (2) perbandingan jenis afiks pembentuk verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, dan (3) perbandingan makna gramatikal afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Kata Kunci: proses pembentukan verba dengan afiksasi, jenis afiks pembentuk verba, makna gramatikal afiks pembentuk verba Abstract The research problems are include (1) how the comparison of verb forming process with affixation in Indonesian and Javanese languages; (2) how the comparison of affix types of verb formers Indonesian and Javanese language; (3) how does the grammatical comparison of the verb-form affix affects Indonesian and Javanese. This study aims to determine the verb-form affix affixes in Indonesian and Javanese language which includes the formation process, the forming affix type, and the affective grammatical affix. The results of this research are (1) comparison of verb forming process with affixation in Indonesian and Javanese language, (2) comparison of affix type of verb formers Indonesian and Javanese, and (3) comparison of grammatical affixes of verb formers in Indonesian and Javanese . Keywords: The process of verb forming with affixation, the type of verb-forming affix, the grammatical meaning of the verb-forming affix
PROGRESIVITAS PEREMPUAN TERHADAP KETIDAKADILAN JENDER DALAM DRAMA MARSINAH MENGGUGAT KARYA RATNA SARUMPAET Yusanta, Dita Anggrahinita; Sumartini, Sumartini; Mulyono, Mulyono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hal penting yang akan diteliti ini adalah perjuangan tokoh perempuan dalam melawan ketidakadilan jender. Objek yang akan diteliti adalah naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet.Sasaran atau objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah progresivitas perjuangan perempuan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatif.Data yang dijadikan objek penelitian adalah kalimat-kalimat dalam teksdrama Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet yang memperlihatkan peristiwa-peristiwa bentuk ketertindasan perempuan dan progresivitas perjuangan perempuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai perjuangan tokoh perempuan pada naskah drama Marsinah Menggugat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan:1) Fenomena ketertindasan perempuan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah marginalisasi, subordinasi, kekerasan fisik dan psikis. 2) Perjuangan perempuan dalam memperjuangkan haknya, Tokoh Marsinah yang telah dengan berani memperjuangkan haknya dan hak buruh lainnya, salah satunya dengan menggerakkkan aksi demosntrasi. 3) Progresivitas perempuan dalam memperjuangkan haknya dalam naskah drama Marsinah Menggugat karya Rartna Sarumpaet dapat dilihat jelas dari perkembangan arah perjuangan yang dilakukan Marsinah dari waktu ke waktu. Berawal dari memperjuangkan hidup, kemudian berkembang menjadi memperjuangkan hak pendidikan, kemudian perjuangan dalam menegakkan keadilan dalam pekerjaan, lalu berkembang lagi menjadi perjuangan dalam menuntut hak-hak buruh. Tokoh Marsinah dalam drama ini merupakan tokoh perempuan yang progresif dan revolusioner, yang berani merumuskan format gerakan buruh untuk mengatasi persoalan ekonomi. Marsinah merupakan contoh bahwa ada keharusan bagi kaum perempuan untuk tidak berdiam diri melihat ketertindasan kaumnya. Kata kunci: progresivitas perempuan, jender, drama marsinah menggugat,feminisme.
Tuturan Ilokusi pada Acara Mata Najwa di Metro TV Ruvianto, Alit Widi; Rustono, Rustono; Sulistyaningrum, Septina
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada proses berkomunikasi atau berinteraksi, manusia saling mengujarkan tuturan satu sama lain. Selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tuturan yang terbentuk adalah tuturan ilokusi. Dalam acara televisi banyak ditemukan tuturan baik yang menggunakan pengungkapan suatu hal secara langsung atau pengungkapan suatu hal secara tidak langsung. Acara Mata Najwa merupakan salah satu acara televisi yang menarik perhatian masyarakat. Acara Mata Najwa ini memiliki fungsi memberikan hiburan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam mengidentifikasi tuturan ilokusi pada acara Mata Najwa tidak hanya dilihat dari siapa yang bicara ataupun siapa yang menjadi mitra tuturnya tetapi juga mempertimbangkan konteks, agar pesan yang disampaikan penutur dapat dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv dan mendeskripsi fungsi tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, dengan teknik lanjutan rekam dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan dengan sub-jenis metode padan pragmatis dan teknik pilah unsur penentu. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa meliputi (1) tuturan representatif, (2) tuturan direktif, (3) tuturan ekspresif, dan (4) tuturan komisif. Sementara itu, fungsi ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa adalah (1) fungsi kompetitif, (2) fungsi konvivial, (3) fungsi kolaboratif, dan (4) fungsi konfliktif. Kata kunci: tuturan, ilokusi, dan mata najwa
UNGKAPAN BIJAK ABAH SYEKH SAIFUL ANWAR ZUHRI ROSYID PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH AZ-ZUHRI SEMARANG Sahidun, Achmat; Nuryatin, Agus; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid Pondok Pesantren Assalafiyah Az-Zuhri Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data penelitian ini adalah kumpulan SMS Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan dengan teori dari Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Satuan bahasa yang digunakan dalam ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid, meliputi satuan bahasa klausa, kalimat dan paragraf; 2) Pengemasan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid meliputi pengemasan yang tersurat dan tersirat; serta 3) Pemikiran Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid dalam Ungkapan Bijak, meliputi pemikiran mengenai hablumminaallah dan hablumminannas.