cover
Contact Name
UBAIDILLAH
Contact Email
ubaidillah_ft@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jtmi@bkstm.org
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin Indonesia
ISSN : 1907350X     EISSN : 25977563     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Mesin Indonesia “JTMI” " adalah jurnal ilmiah sains dan teknologi yang diterbitkan oleh Badan Kerjasama Teknik Mesin Indonesia. JTMI meliputi bidang konversi energi, material, desain mekanikal, manufaktur dan otomasi
Articles 291 Documents
Pengaruh variasi baja terhadap keausan end mill cutter HSS pada proses permesinan CNC milling Friska Ari Yessika; Heri Yudiono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.163

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi baja terhadap keausan Cutter End Mill HSS pada proses permesinan CNC Milling. Kajian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental. Design dengan menggunakan tipe intac-group comparison, terdapat dua kelompok pada kajian ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Variasi bahan uji yang digunakan dalam kajian ini adalah baja ST 37, baja ST 60, dan baja ST 90, sedangkan spesimen uji menggunakan end mill cutter HSS dengan diameter 12 mm. Hasil pengujian pengaruh variasi bahan terhadap keausan end mill cutter menunjukkan bahwa semakin tinggi karbon pada bahan yang digunakan, maka semakin cepat end mill cutter mengalami keausan. Dalam kajian ini ciri-ciri yang menggambarkan end mill cutter mengalami aus adalah adanya kenaikan suhu, pengurangan berat, perbedaan nilai keausan, dan jenis keausannya, terdapat juga jenis keausan yang diperoleh pada setiap spesimennya seperti flank wear, chipping, deformasi plastis, nose wear, dan cracking. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jenis bahan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan jenis produksi yang akan dibuat dalam proses permesinan.
Analisa pengaruh variasi arus pengelasan kombinasi SMAW dan GTAW terhadap pengujian kekerasan, kekuatan impak serta pengamatan struktur mikro pada baja JIS SS400 Semuel Desmon; Iwan Nugraha; Ratna Dewi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.194

Abstract

Sambungan las merupakan bagian sangat penting dalam sebuah kontruksi material yang di dalamnya terdapat parameter-parameter penentu kualitas kekuatan dan ketangguhan material dalam menerima pembebanan tertentu, untuk mendapatkan kualitas maksimal, dicoba untuk mengangkat tema pengelasan kombinasi Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) dengan klasifikasi variasi arus metode pengelasan SMAW 95 A (arus rendah), 110 A (arus sedang), dan 125 A (arus tinggi), sedang pada metode pengelasan GTAW memakai arus 70 A, pada material pelat baja baja JIS SS400 dengan tebal 10 mm. Pada pengamatan struktur mikro dilakukan pada 4 titik bagian HAZ SMAW, HAZ GTAW, weld metal SMAW, dan weld metal GTAW sebagai bagian yang terpengaruh panas terbesar. Hasil uji kekerasan/hardness yang memiliki nilai kekerasan tertiinggi pada based metal adalah plat 1 dengan nilai 78,5 HRB, pada HAZ SMAW kiri adalah plat 3 dengan nilai 78,66 HRB, pada HAZ GTAW kiri adalah plat 3 dengan nilai 77,16 HRB, pada weld metal SMAW adalah plat 1 dengan nilai 82,16 HRB, pada weld metal GTAW adalah plat 1 dengan nilai 83,66 HRB, pada HAZ SMAW kanan adalah plat 3 dengan nilai 78,33 HRB, dan pada HAZ GTAW kanan adalah plat 3 dengan nilai 77,83 HRB. Pada uji impak plat 1 memiliki nilai kekuatan impak sebesar 130,8 J, plat 2 sebesar 139,3 J, dan plat 3 sebesar 103 J.
Perancangan grass cutting machine 4 pisau multifungsi kapasitas 50 kg/jam Yulia Sasmita Angraini; Donny Febrinaldi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.186

Abstract

Mesin pemotong rumput adalah alat yang digunakan untuk membantu perternakan ruminansia dalam hal penyediaan makanannya. Sebelum pemotongan dilakukan secara manual, yaitu memotong dengan menggunakan parang dan sabit. Cara ini membutuhkan tenaga manusia, waktu yang lama dan produksi yang sedikit. Sistem pencacah rumput ini berawal dari daya yang bersumber dari motor tenaga listrik yang di transmisikan melalui puli dan sabuk untuk memutar poros. Poros akan memutar menggerakan pisau yang akan memotong rumput yang masuk ke dalam cashing, sehingga menghasilkan potongan-potongan yang kecil. Tujuan dari pembuatan kajian ini adalah perencanaan mesin potong macam-macam rumput, merencanakan mesin dan melakukan kajian terhadap kinerja mesin khusus di bidang perternakan. Dari hasil perencanaan mesin ini memiliki dimensi 600 mm x 500 mm x 700 mm. Daya motor yang digunakan 1 HP, diameter poros mesin 25 mm, jumlah pisau potong 4 macam sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan perhitungan yang didapatkan, kapasitas mesin sebesar 49,16785 kg/jam.
Pengaruh shoulder plunge depth dan panjang pin terhadap sifat fisik dan kekerasan pada sambungan friction stir spot welding aluminium 1100 dengan penambahan serbuk Zn David Lukmanto; Nurul Muhayat; Triyono Triyono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.173

Abstract

Friction Stir Spot Welding (FSSW) adalah proses penyambungan benda padat yang menggunakan gaya gesek terhadap material sebagai sumber panas. Friction Stir Spot Welding (FSSW) secara luas digunakan di industri otomotif untuk mendapatkan produk yang ringan dengan kekuatan yang baik. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder pada kekerasan dari FSSW AA110. Variasi yang digunakan adalah panjang pin 1,5, 1,7, 2 mm dan kedalaman penetrasi 0,5, 0,75, 1 mm. Kajian ini menggunakan dan tanpa tambahan partikel Zn. Kecepatan putaran spindel adalah 1600 rpm, waktu dwell adalah 7 detik, partikel Zn 0,2 mm, diameter shoulder adalah 12 mm, dan diameter pin adalah 5 mm. Karakteristik fisik dianalisis melalui pengamatan makro dan mikrostruktur, sedangkan karakteristik kekerasan melalui uji kekerasan vickers. Hasil dari kajian ini menunjukkan semakin bertambahnya panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder maka nilai kekerasan semakin meningkat. Variasi dengan penambahan Zn memiliki memiliki kekerasan yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan Zn.
Pengaruh kandungan serat dan perlakuan alkali terhadap sifat tarik, bending dan impak bahan komposit serat aren-poliester Arga Ahmadi Nugraha; Kuncoro Diharjo; Wijang Wisnu Raharjo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.165

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari fraksi volume serat dan perlakuan alkali (5% NaOH) serat terhadap sifat mekanis komposit serat aren acak dengan matrik poliester. Bahan utama yang digunakan adalah serat aren (acak), larutan alkali (5% NaOH), Unsaturated Polyester Resin dengan tipe 157 BQTN, dan hardener methyl ethyl keton peroksida (MEKPO). Metode compression molding (cetakan tekan) digunakan untuk membuat komposit dengan fraksi volume serat 0,15, 0,25, 0,35, dan 0,40. Perlakuan alkali dilakukan dengan cara merendam serat aren dalam larutan alkali (5% NaOH) dengan lama waktu perendaman 1, 2, 3, dan 4 jam. Sifat mekanis ditentukan dengan melakukan uji bending, uji tarik dan uji impak. Hasil kajian menunjukkan penambahan fraksi volume meningkatkan kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak. Nilai tertinggi dari kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak adalah 54,47 MPa, 25,61 MPa, dan 6,60 kJ/m2. Sifat mekanis komposit serat aren-poliester meningkat setelah diberi perlakuan alkali. Nilai tertinggi kekuatan bending, kekuatan tarik dan ketangguhan impak adalah 65,44 MPa, 27,92 MPa, dan 9,46 kJ/m2 setelah diberi perlakuan alkali selama 4 jam.
Analisis pengaruh arus pengelasan dan urutan pengelasan pada pengelasan pipa orbital terhadap lebar manik las dan distorsi pada pipa baja tahan karat 316L Agus Widyianto; Ario Sunar Baskoro; Gandjar Kiswanto; Muhamad Fathin Ginanjar Ganeswara
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.195

Abstract

Pada studi ini pengaruh dari arus pengelasan dan urutan pengelasan terhadap lebar manik las dan distorsi pada pengelasan pada pengelasan pipa orbital dengan sambungan tumpul pipa SS 316L telah dilakukan. Variasi parameter pengelasan pipa orbital yang digunakan adalah arus pengelasan dan urutan pengelasan. Arus pengelasan yang digunakan adalah 100 A, 110 A dan 120 A, sedangkan urutan pengelasan yang digunakan adalah 1 urutan, 2 urutan, 3 urutan dan 4 urutan. Hasil dari pengelasan akan dianalisis dari lebar manik las luar pipa dan distorsi yang terjadi. Lebar manik las luar pipa dan distorsi diukur menggunakan mikroskop digital dan mikrometer luar. Metode pengukuran diameter sebelum pengelasan dan sesudah pengelasan diterapkan untuk mencari besar distorsi. Hasilnya menunjukkan bahwa menaikan arus pengelasan akan meningkatkan lebar manik las luar pipa dan distorsi, tetapi jika menambah urutan pengelasan akan menurunkan lebar manik las luar pipa dan menaikkan distorsi. Menaikkan arus pengelasan dapat memperlebar manik las hingga 21%, tetapi jika menambah urutan pengelasan dapat mempersempit manik las sampai 18%. Maksimum distorsi aksial, distorsi melintang, keovalan dan ketirusan terjadi pada arus pengelasan 120 A dengan 4 urutan pengelasan masing-masing adalah 445 µm, 300 µm, 195 µm dan 275 µm.
Perancangan dan pembuatan alat penumbuk ketan kapasitas 40 kg/jam dengan menggunakan sistem pneumatik Aldo Dwi Widyanto; Riki Effendi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.190

Abstract

Di Indonesia sebagai negara agraris mempunyai banyak sumber bahan baku, salah satunya adalah beras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) yang terdapat cukup banyak. Beras ketan putih merupakan salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat. Selain itu, banyak pengolahan makanan yang berbahan dasar ketan seperti Uli. Seiring dengan perkembangan, maka dari itu dirancang Mesin Penumbuk ketan dengan kapasitas 40 kg/jam dengan menggunakan sistem pneumatik. Metode yang digunakan dalam kajian ini, yaitu dengan mengumpulkan beberapa studi literatur dan analisa, kemudian melakukan perencanaan desain serta perhitungan, analisa (safety of factor) dengan menggunakan software SolidWorks dan menentukan serta memperhitungkan komponen-komponen yang digunakan dengan merealisasikan suatu konsep desain yang sudah dirancang, sehingga mempermudah melakukan pengujian eksperimen. Maka dari itu dirancang mesin penumbuk ketan dengan kapasitas 40 kg/jam untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam proses pengerjaann atau penumbukan. Silinder Pneumatik pada sistem ini digunakan untuk menggerakan penumbuk. Dalam pembuatan alat dengan sistem pneumatik ini, digunakan kompresor dengan spesifikasi tekanan 793 kPa, power 1,5 KW. Jika dikerjakan secara manual membutuhkan waktu 1 jam untuk menumbuk ketan dengan kapasitas 0,002 Kg atau sekitar 2 liter. Dengan adanya pembuatan mesin ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi Uli.
Pengaruh aliran dan kedalaman air terhadap hasil pengelasan dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400 Juan Anindito; Fajar Paundra; Triyono Triyono; Nurul Muhayat
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.174

Abstract

Pengelasan bawah air basah banyak digunakan dalam perbaikan konstruksi lepas pantai maupun pipa bawah air dengan metode shielded metal arc welding (SMAW). Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari aliran (0 m/s, 1 m/s, dan 2 m/s) dan kedalaman air (2,5 m dan 5 m) terhadap sifat fisik dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400. Variabel kontrol yang digunakan adalah kecepatan las 1,5 mm/s, arus 90 A, elektroda E6013 (RB26) dengan diameter 4 mm, jenis polaritas elektroda negatif, jarak penyemprotan 10 cm, arah penyemprotan berlawanan arah pengelasan, dan air tawar. Hasil menunjukkan bahwa variasi kecepatan dan kedalaman air berpengaruh terhadap cacat, struktur mikro, dan kekerasan sambungan las bawah air. Cacat yang terjadi meliputi incomplete penetration (I) yang terjadi di semua sambungan las, spatter (S), porositas (P), undercut (U), concavity (V), dan irregular surface (Z). Meningkatnya kecepatan aliran dan kedalaman air menyebabkan perbedaan struktur mikro bertambahnya porositas pada logam las. Porositas terbesar terjadi pada kedalaman 5 m dan kecepatan aliran air 2 m/s dengan diameter 1310 µm. Kenaikan kedalaman dan kecepatan aliran air menyebabkan struktur mikro ferrite with second phase (FSP) dan acicular ferrite (AF) semakin banyak muncul dan daerah HAZ akan terbentuk butir yang semakin halus. Kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan bawah air basah dengan kedalaman 5 m pada kecepatan aliran air 2 m/s dengan nilai kekerasan tertinggi pada daerah logam las 188,8 HV, daerah HAZ 233,7 HV, dan logam induk 110,7 HV.
Analisis sifat mekanik serat eceng gondok poliester untuk pembuatan bodi pada gokart Viktor Naubnome
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.169

Abstract

Serat eceng gondok merupakan salah satu material (natural fibre) alternatif dalam pembuatan komposit. Secara ilmiah, pemanfaatannya belum banyak digunakan, oleh sebab itu material komposit yang menggunakan serat eceng gondok perlu dikembangkan. Resin Poliester merupakan resin yang paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang menggunakan resin thermoset, baik itu secara terpisah maupun dalam bentuk material komposit. Resin ini digunakan pada industri-industri umum karena harganya yang terjangkau dan nilai kekerasan yang tinggi dengan proses pengeringan yang cepat. Pengujian spesimen berupa uji kekuatan tarik, dan uji kekuatan impak, hasilnya kekuatan tarik dengan variasi fraksi volume serat eceng gondok, kekuatan tarik mengalami penurunan dengan bertambahnya jumlah serat eceng gondok sebagai bahan pengisi komposit. Hasil pengujian tarik ini menunjukkan interaksi antara resin poliester dan serat eceng gondok belum menghasilkan ikatan yang baik. Hasil hubungan antara pengaruh variasi fraksi volume serat eceng gondok dan matrik resin poliester terhadap kekuatan impact, penurunan kekuatan terjadi pada variasi fraksi volume 40% serat eceng gondok dan 60% resin poliester dapat terjadi karena distribusi serat, penyebab serat kurang merata atau semakin turun variasi fraksi resin atau jumlah serat makin banyak maka semakin turun harga impact tersebut.
Perpindahan panas secara konveksi pada magnetorheological fluid: Review Zeluyvenca Avista; Ubaidillah Ubaidillah; Zainal Arifin; Indri Yaningsih
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.196

Abstract

Magnetorheological fluid (MRF) merupakan cairan magnet yang mempunyai sifat dari cair menjadi hampir padat dibawah medan magnet eksternal. Bahan pembentuk MRF berupa fluida dasar, partikel padat, dan aditif. Review artikel ini difokuskan pada perpindahan panas konveksi yang terjadi dalam MRF. Kajian mengenai perpindahan panas konduksi pada MRF baik simulasi numerik maupun eksperimental sudah banyak dilakukan sebelumnya namun kajian pada perpindahan panas secara konveksi untuk MRF masih sangat jarang ditemukan. Sehingga pada review artikel ini akan dilakukan peninjauan pada ferrofluid, nano fluid dan elektrorheological fluid. Dengan peninjauan pada kajian konveksi di fluida magnet tersebut, maka pada hal serupa juga dapat diterapkan untuk studi mengenai perpindahan panas secara konveksi pada MRF.

Page 9 of 30 | Total Record : 291