cover
Contact Name
Jurnal Crystal
Contact Email
crystaljurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
crystaljurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari, Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya
ISSN : -     EISSN : 26857065     DOI : https://doi.org/10.36526/jc
Jurnal crystal merupakan jurnal yang diterbitkan oleh program studi kimia Universitas PGRI Banyuwangi. Jurnal ini memuat dan menerbitkan jurnal yang sesuai dengan bidang ilmu kimia murni dan terapannya yang terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan maret dan september. adapun penerbitan jurnal didasari dengan komitmen pada kelayakan penulisan artikel ilmiah, prosedur dan format penulisan, dan kontinuitas publikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 122 Documents
Pengaruh Penambahan Kulit Kopi Kering Terhadap Penurunan Kadar Kafein Pada Kopi Lanang (Peaberry Coffee) Ana Nur Imama; Rosyid Ridho; rika endara safitri
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v1i2.802

Abstract

Kopi merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat luas, kopi mengandungkafein yang bisa membuat orang kecanduaan. Kafein dapat diturunkan dengan caramenambahkan kulit biji kopi terhadap kopi bubuk. Kulit kopi dapat menurunkan kadar kafeinkarena mengandung senyawa antioksidan. Analisyis kadar kafein pada kopi dengan variasimassa penambahan kulit biji kopi yaitu (5,10,15,20,25%) terhadap 25 gram dan dilarutkan pada100 mL Akuades dan 2 gram Natrium Karbonat (Na2CO3) untuk mengikat zat tanin yangterlarut, ektrak dengan klorofom karena kafein mudah larut dalam kolorofom, titrasi dengannatrium thiosulfat hingga terjadi perubahan warna. Hasil penamambahan massa paling optimumadalah pada 25% yaitu dengan kadar kafein 0,0042. Analisis Penambahan 25% massa kulit kopiterhadap 25 gram kopi dengan variasi suhu seduh pelarut yaitu (60,70,80,90,100 0C). hasil dariperlakuan variasi suhu seduh yang paling optimum adalah pada suhu 90-96 0C karena suhu airpaling baik dalam membuat kopi, dari suhu optimum kadar kafein adalah 0,0044. pH yangterkandung dalam 25% penambahan kulit kopi terhadap 25 gram kopi lanang adalah 5,5 yangartinya kopi layak dikonsumsi dan dari 10 panelis menyukai kopi ini karna rasanya sama dengankopi tanpa penambahan kulit kopi tersebut. Pada Penelitian ini menggunakan metode titrasiektraksi klorofoms.
Pengembangan Metode Spektrofotometer UV-Vis Untuk Menentukan Kadar Boraks Dengan memanfaatkan Senyawa antosianin dari Ekstrak Buah Naga Sebagai Indikator Siti khomsiyah; Qurrata Ayun; Reni Eka Evi Susanti
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v1i2.803

Abstract

Belitz, H. D. and Grosch, W., 1999, Food Chemistry, 2nd Edition, Springer, GermanyCitramukti, I. 2008. Ekstraksi dan uji kualitas pigmen antosianin pada kulit buah naga merah(Hylocereus costaricensis.). Skripsi.Jurusan Teknologi HasilPertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.Dreisbach, R.H.Handbook of Poisoning, 8th ed. Lange Medical Publication,Los Altos,Calirornia.1974; 314-315Flanaga, R.J.,Braithwaite,R.A.,Brown,S.S.,Widdop,B.,de Wolff,F.A.Basic AnalyticalToxicology, World Healt Organization. Geneva1995; 85Fuad, N.R., 2014, Identifikasi Kandungan Boraks Pada Tahu Pasar Tradisional Di DaerahCiputat: Skripsi. Jakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanGoodman, LS,, Gilman, A. The Pharmacological Basis of Therapeutics 5th ed. MacmillanPublishing Co.,Inc,NY.1975; 994 – 995.Gosselin, R.E.,Smith,Robert P.,Hodge,H.C.,Clinical Toxicology of CommercialProducts, 5th ed London.66-68.Haddad, L.M.,Winchester,J.F. Borats on Clinical Management of Poisoning and Drug Overdose.WB Saunders Co. Philadelphia-London-Montreal- Toronto-Sydney-Tokyo.1990; 1447-1449.Harborne, J. B.,1987, Metode Fitokimia Edisi ke-2, a.b. Padmawinata, K., Soediro, I., InstitutTeknologi Bandung, BandungHendayana, Sumar.1994.Kimia Analitik Instrumen.Semarang:IKIP Semarang Press. Khopkar, S.M. 1983. Konsep Dasar Kimia Analitik (Terjemahan). Bombay : IndianInstitute of Technology.Kristanto, D. 2008. Buah Naga: Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: PenebarSwadaya,Li, C.W., et al. 2006. Antioxidant and antiproliferative activities of red pitaya. JournalFood Chemistry. Vol 95: 319-327.Markakis, P. 1982. Anthocyanins as Food Additives. Di dalam Anthocyanins as Food Colors.Markakis, P. (ed). 1982. Academic Press. New York.Mulyono, HAM. 2012. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta : PT BumiAksaraNaderi, Nassim et al. 2012. Caracterication and Quantification of Dragon Fruit(Hylocereus polyrhzus) Betacyanin Pigments Extracted by Two Procedures. PertanikaJ.Trop.Agric 35(1): 33-40.Moulana, R, Efektivitas Penggunaan Jenis Pelarut dan Asam dalam Proses Ekstraksi PigmenAntosianin Kelopak Bungan Rosella, Jurnal Forum Teknik , Universitas Syah Kuala,Darussalam, Banda Aceh, Vol 4, No 3, 2012.Putra, A.K. 2009. Formalin dan Boraks pada Makanan. Bandung: Institut Teknologi BandungRein, M., 2005, Copigmentation Reactions and Color Stability of Berry Anthocyanin, AcademicDissertation, Helsinki: University of HeslinkiReynold, J. E. F. Martindale The Extra Pharmacopoeia, 28th ed. The pharmaceutical Press.London. 1982; 337, 432.Swastika, S., Y. Nurmili dan S. Suhendri. 2012. Hama dan Penyakit Buah Naga. BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Riau - Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKementerian Pertanian. PekanbaruSvehla, G. 1990. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Bagian II. Jakarta : PT. Kalman Media PustakaTensiska, dkk., Ekstraksi Pewarna Dari Buah Arben dan Aplikasinya dalam Sistem Pangan,Jurnal Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, UNPAD, Vol 6, 2006.Vargas, F. Natural Pigments: Carotenoids, Anthocyanins, and Betalains-Characteristics,Biosynthesis, Processing, and Stability. Critical Reviews in Food Science and Nutrition.2000; 40Waladi et al. 2015. Pemanfaatan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) SebagaiBahan Tambahan Dalam Pembuatan Es Krim. Jom Faperta, Vol. 2, No. 1.Winarno,F.G dan Titi Sulistyowati,” Bahan Tambahan Untuk Makanan danKontaminasi”, Pustaka SinarHarapan, Jakarta,1992,101-08Winarno, F.G.,Sulistyowati, Titi. Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1994; 104-105, 108.Woodward,G, et al. 2009. "Anthocyanin stability and recovery: implications for theanalysisofclinical and experimental samples".J. Agric. FoodChem.57 (12):5271–8.
Pengaruh Massa Titanium Dioksida (TiO2) Terhadap Pengemban Membran Nata De Soya Pada Proses Fotodegradasi Pewarna Tekstil ahmad Sukron; rika endara safitri; eko malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v1i2.804

Abstract

Titanium Dioksida (TiO2) dikenal sebagai fotokatalis yang banyak digunakan untukmenguraikan masalah lingkungan seperti pencemaran limbah industri yang mengandung zatwarna, fenol, dan sejenisnya karena TiO2 memiliki kerakteristik yang aktif dan stabil terhadapproses biologi dan kimia. Metode penanganan limbah zat warna untuk memenuhi baku mutupencemaran yang relatif murah dan mudah diterapkan adalah metode fotodegradasimenggunakan fotokatalis titanium dioksida (TiO2). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui :karakteristik celulosat asetat yang terbuat dari nata de soya, pengaruh perbandingankonsentrasi TiO2 dengan Nata de Soya terhadap karakteristik fisik (densitas dan swelling),kemampuan TiO2 dengan Nata de Soya pada pengolahan limbah pewarna textile secarafotokatalis terhadap kualitas air limbah. Penelitian ini menggunakan metode fotodegradasi,pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif. Hasil optimal massa TitaniumDioksida dengan variasi massa (0;0,02, 0,04;0,06 0,08;0,1, gram). Larutan diaduk selama 30menit. pengadukan larutan dituangkan dalam gelas beaker 250 ml dan didiamkan pada suhuruang waktu 12 jam supaya pelarut menguap dan membran dalam kondisi kering. massa ygdihasilkan dan diukur ketebalan membran pada 5 titik menggunakan mikroskop cahayadengan lensa pembesaran 5x dengan ukuran 1-1,5 cm x 1-1,5 cm dan ditimbang massapotongan membran. Fotokatalis Titanium Dioksida - Membran Nata de Soya. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa variasi waktu pengadukan 3 jam, 6 jam dan 9 jam diperoleh waktuoptimum 9 jam dengan absorbansi 2.958 dikarenakan pada saat pengadukan terjadi perubahankonstruksi yang ditandai mengkerutnya membran tetapi perubahan tersebut dilihat dengankasat mata.
Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Constaricensis) Yang Kaya Antioksidan Untuk Pembuatan Facial Wash umi Nurul Faizah; Qurrata Ayun; eko malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v1i2.805

Abstract

Pada kosmetik, pemanfaatan antioksidan adalah sebagai “pemangsa” radikal bebas sekaliguspelindung kulit. Antioksidan berbahan alami yang akan kami gunakan adalah antioksidanyang berasal dari ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus constaricensis). Salah satumetode pemisahan senyawa antioksidan yang terkandung dalam kulit buah naga (Hylocereusconstaricensis) dengan teknik maserasi yang mana kemudian hasil ekstrak yang didapatpeneliti gunakan sebagai antioksidan alami pada pembuatan sabun cair wajah (facial wash).Untuk menentukan bahan-bahan penyusun facial wash peneliti melakukan beberapa optimasibahan dengan pengujian organoleptis kekentalan, busa, pH, warna, dan iritasi. Hasil daripengujian organoleptic didapatkan 5 ml base soap, 2 ml NaCl 25%, 1 ml ekstrak, 4 tetespewangi, dan 25 μl pewarna. Pada pengujian mutu sabun berdasarkan SNI 06-4085-1996didapatkan hasil facial wash ekstrak kulit buah naga merah merah (HylocereusConstaricensis) dengan pembanding sabun kontrol tanpa ekstrak kulit buah naga merah(Hylocereus Constaricensis) adalah pH 7; alkali bebas 0 %; pelepasan bahan aktif untuk sabunkontrol 61,18% dan 20,35% sabun optimum; bobot jenis sabun kontrol 1,054 gr/ml dan 1,026gr/ml sabun optimum.
Efektivitas Edible Coating Dari Whey Protein Dan Kitosan Sebagai Bahan Pengemas Organik Pada BuahRanti (Solanum Nigrum L.) Laela Kurnia Fitriani; Rosyid Ridho; Qurrata Ayun
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i1.921

Abstract

Penelitian tentang efektivitas edible coating dari whey protein dan kitosan sebagai pengemas organik pada buah ranti (Solanum ningrum L.)telah dilakukan. Edible coating merupakan lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan. Kajian yang dilakukan meliputi karakterisasi kitosan melalui analisis FTIR, pembuatan formulasi paduan edible coating melalui beberapa variasi dari bahan yang digunakan, dan uji efektivitas edible coating melalui beberapa analisis. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu karakterisasi kitosan berdasarkan analisis FTIR (Fourier Transform InfraRed) ; melakukan pembuatan formulasi edible coating melalui beberapa variasi yakni variasi massa whey protein dan variasi massa kitosan serta variasi massa gliserin. Setelah menemukan formulasi yang tepat antara whey protein dan kitosan serta gliserin, maka dilakukan uji efektivitas edible coating yang diaplikasikan pada buah ranti (Solanum ningrum L.) melalui analisis kadar susut bobot, kadar air, kadar totalasam tertitrasi, dan kadar vitamin C.Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi variasi edible coating yakni pada massa 6 g whey protein, 0,6 g kitosan, dan 3 g gliserin. Serta larutan edible coating dapat mempertahankan nilai kadar air, susut bobot, vitamin C, dan total asam pada buah ranti (Solanum ningrum L.) lebih baik dibandingkan dengan buah ranti (Solanum ningrum L.) yang tidak diberi larutan edible coating (kontrol).
EKSTRAKSI SENYAWA TANIN DARI MANGROVE (Brugueria gymnorrhiza) MENGGUNAKAN PELARUT AQUADES DAN ETANOL SEBAGAI PEWARNA ALAMI DAN PENGUAT SERAT KAIN Tika Meliyati Putri; eko malis; Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i1.922

Abstract

Tanin merupakan senyawa kompleks biasanya campuran polifenol tidak mengkristal (tannin extracts). Penelitian ini pengambilan ektrak tanin dengan metode ektraksi soklet selama 3 jam dengan pelarut aquades dan pencampuran aquades- etanol dengan pernabdingan 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan suhu pelarut aquades 70oC dan pencampuran aquades-etanol 80oC. Pewarnaan ditambahkan NaCl dan proses mordanting dengan menggunakan Al2(SO4)3. Ikatan yang terbentuk hanya merupakan ikatan hidrogen, tetapi zat fiksator (Al2(SO4)3, CaO, dan CaCO3 dapat mengunci dan melapisi tanin agar tidak mudah keluar dari dalam serat. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada yang memperoleh nilai rata-rata antara 4-5 CD dan nilai rata-rata RGB bahwa nilai paling baik adalah hasil ekstrak dengan pelarut aquades-etanol perbandingan 1:3 dengan nilai rata-rata fiksasi CaO 0 CD dan CaCO3 6,6 CD. Hasil identifikasi terhadap isolat menggunakan spektrofotometer FTIR didapat spektrum yang spesifik untuk senyawa tanin yaitu pada bilangan gelombang 3424,96 cm-1; 2923,56 cm-1; 1635,34 cm-1; 1130,08 cm-1, 759,816 cm-1. Kekuatan serat yang baik adalah kain yang mendapatkan treatment CaO dan CaCO3 dengan nilai 3 Kg dibanding dengan sampel kain yang mendapatkan treatment Al2(SO4)3 dengan nilai 2,5 Kg.
Imobilisasi Fotokatalis Komposit Tio2- Kitosan Sebagai Pendegradasi Zat Warna Remazol Yellow Fg Siti Latifah; Rosyid Ridho; Ibnatu Fajril Baiti
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i1.923

Abstract

Telah dilakukan pembuatan TiO2-kitosan untuk fotokatalis dan pengujian aktivitas katalitiknya dalam proses fotodegradasi zat warna Remazol Yellow F.G. Penelitian ini bertujuan untuk membuat komposit TiO2-Kitosan, menentukan kondisi optimum, yaitu massa TiO2-kitosan, waktu optimum dan Konsentrasi Remazol Yellow FG. Metode penelitian dimulai dengan re-deasetilasi kitosan serta penentuan derajat deasetilasinya. Tahap kedua adalah pembuatan komposit TiO2-Kitosan. Proses pembuatan komposit dilakukan dengan mencampurkan 20 gr Kitosan dengan 2 gr TiO2 ditambah 50 ml etanol sambil diaduk selama 5 jam. Kemudin disaring dengan kertas saring whatman, endapannya dikeringkan dan dikalsinasi pada sushu 2000C selama 10 menit. Pada penelitian ini Komposit TiO2-kitosan yang terbentuk lalu di karakterisasi menggunakan FTIR (Fourrier Transform Infra Red) untuk mengetahui gugus fungsinya. Hasil dari FTIR menunjukkan bahwa fotokatalis TiO2- Kitosan telah terbentuk yaitu muncul serapan O-Ti-O pada serapan sekitar 712cm-1.Sedangkan uji adsorpsi-fotokatalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Uji kemampuan TiO2-Kitosan dalam proses adsorpsi-fotokatalisis, dilakukan dengan mendekolorisasi larutan zat warna Remazol Yellow FG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa TiO2-Kitosan yang optimum yaitu 25 mg, waktu kontak selama 5 jam dan dan konsentrasi Remazol Yellow FG 5 ppm . Pada kondisi optimum tersebut, komposit TiO2- Kitosan mampu mendekolorisasi zat warna Remazol Yellow F.G sebesar 92,98 %, hasil tersebut lebih tinggi daripada adsorben kitosan.
Pengaruh Pelapisan Titanium Dioksida (Tio2) Pada Plat Kaca Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Methyl Orange Menggunakan Metode Sodis (Solar Disinfection Water) Qurrata Ayun; Rosyid Ridho; eko malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i1.924

Abstract

Telah dilakukan pembuatan TiO2-Plat Kaca untuk fotokatalis dan pengujian aktivitas katalitiknya dalam proses fotodegradasi zat warna Methyl Orange. Pembuatan TiO2-Plat Kaca dilakukan dengan melapiskan larutan TiO2 yang mengandung etanol pada substrat kaca.Struktur kristalnya dianalisis menggunakan difraktometer sinar-X (XRD). Pada penelitian ini analisis difraktometer sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui telah terbentuk atau tidaknya fotokatalis. Hasil dari XRD menunjukkan bahwa fotokatalis TiO2-Plat Kaca telah terbentuk dan kristal yang terbentuk ialah anatase. Pengujian aktivitas fotokatalis dilakukan dengan mereaksikan 0,01 gram TiO2 Serbuk serta mereaksikan 2 buah TiO2-Plat Kaca untuk mendegradasi 50 mL larutan Methyl Orange 5 ppm yang disinari oleh sinar matahari sebagai sumber cahaya dengan variasi waktu penyinaran (1/2, 1, 2, 4 dan 6 jam). Dari hasil penyinaran menunjukkan bahwa semakin tinggi waktu penyinaran semakin tinggi % Methyl Orange terdegradasi, dalam penelitian ini efektivitas fotokatalis terbaik adalah pada waktu 4 dan 6 jam.
Pengaruh Penambahan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn)Pada Pembuatan Edible Film Terhadap Karakteristik Fisik Dan Mekanik Di Fillet Ikan Tusniyawati Tusniyawati; Rosyid Ridho; Qurrata Ayun
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i1.925

Abstract

Edible film merupakan lapisan tipis yang dapat diletakkan di atas permukaan produk makanan untuk penghalang bagi CO2 dan O2dan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan makanan. Edible film dapat disintesis dari bahan diopolimer pektin. Pektin diperoleh dari ekstraksi kulit pisang kepok (Musa paradisiacal linn) dan penambahan larutan etanol 96% dalam filtrat ekstraksi. Massa tetap yang digunkan dalam penelitian ini adalah berat kulit pisang kepok 6 g, pelarut asam klorida (HCl) sebanyak 0,05 M dengan pengenceran 200 mL aquades dan variasi suhu dalam proses ekstraksi yaitu (700C, 750C, 800C, 850C, dan 900C). Penambahan platicizer dan variasi konsentrasi gliserin dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik film pektin kulit pisang kepok. Sehingga memahami karakter polipropilen. Hasil ekstraksi yang digunakan untuk pembuatan edible film pada suhu 850C yaitu 25,21% . Karakteristik sifat fisik dan mekanik edible film pektin kulit pisang kepok menunjukkan bahwa penambahan konsentarasi gliserin berpengaruh terhadap nilai ketebalan tertinggi yaitu 70,56 mm dengan konsentrasi gliserin 12 g, nilai kelarutan yang konstan terlihat pada gliserin 3 g dan 6 g yaitu 0,6% dengan waktu (2:07 dan 2:25), nilai susut bobot tertinggi 19,31% pada konsentrasi gliserin 6 g, kadar air diperoleh nilai terendah 120 % konsentrasi gliserin 9 g. Hasil gugus fungsional FT-IR menunjukkan bahwa ekstraksi yang dihasilkan adalah pektin dan uji SEM menunjukkan perbandingan permukaan film dengan konsentrasi 6 g dan 12 g tidak rata karena proses pembuatan yang tidak homogen.
PENGARUH MASSA ARANG AKTIF KULIT DURIAN TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK JELANTAH DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPOSIT POLIAMIDA-ARANG KULIT DURIAN Ria Sheftiana Rusli Hayaati; rika endara safitri; Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i2.1098

Abstract

Limbah minyak jelantah dapat menimbulkan berbagai masalah seperti pencemaran lingkungan dan munculnya berbagai penyakit apabila di konsumsi, namun hal tersebut dapat dicegah dengan cara pemurnian kembali minyak jelantah dengan cara adsorbsi. Limbah kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif dalam pemurnian minyak jelantah dengan metode membran komposit poliamida- arang kulit durian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh membran komposit poliamida-arang kulit durian terhadap karakteristik fisik minyakminyak. Proses pemurnian minyak jelantah meliputi pembuatan arang aktif dari kulit durian, optimasi variasi pelarut dan variasi massa arang kulit durian dengan melihat karakteristik fisik membran melalui uji densitas dan uji swelling, aplikasi pengolahan minyak jelantah, karakteristik minyak jelantah dengan uji kadar air, asam lemak bebas dan peroksida. Nilai densitas dan derajat swelling terbaik pada variasi perbandingan pelarut 10:2 ml. Sedangkan pada optimasi massa arang nilai densitas dan swelling terbaik pada variasi massa arang 1.5 gr. Membran komposit poliamida arang kulit durian dapat mengurangi kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida pada minyak jelantah tetapi kadar air meningkat dengan bertambahnya massa arang

Page 2 of 13 | Total Record : 122