cover
Contact Name
Jurnal Crystal
Contact Email
crystaljurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
crystaljurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari, Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya
ISSN : -     EISSN : 26857065     DOI : https://doi.org/10.36526/jc
Jurnal crystal merupakan jurnal yang diterbitkan oleh program studi kimia Universitas PGRI Banyuwangi. Jurnal ini memuat dan menerbitkan jurnal yang sesuai dengan bidang ilmu kimia murni dan terapannya yang terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan maret dan september. adapun penerbitan jurnal didasari dengan komitmen pada kelayakan penulisan artikel ilmiah, prosedur dan format penulisan, dan kontinuitas publikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 122 Documents
PEMANFAATAN PEWARNA BRAZILIN DARI EKSTRAK KAYU SECANG (CAESALPINIA SAPPAN LINN) UNTUK PEMBUATAN HAND BODY Indah Sri Ayu Wulandari; Rika Endara Safitri; Reni Evi Eka Susanti
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i2.1101

Abstract

Batang kayu secang (Caesalpinia Sappan Linn) berbentuk bulat, berwarna orange kemerahan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus. Kandungan kimia pada kayu secang yaitu brazilin.Warna merah ekstrak kayu secang digunakan untuk pewarna hand body (lotion). Zat warna dalam kayu secang diekstraksi dengan pelarut aquadest, kemudian diuji stabilitas zat warna brazilin pada kayu secang dengan pengaruh pH, H2O2, ZnCl2, dan lama penyimpanan yang diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV Vis, ekstrak kayu secang dengan pelarut aquadest dan hand body (lotion) dari ekstrak kayu secang di analisis mengunakan FTIR. Pembuatan hand body (lotion) dengan variasi minyak zaitun, VCO, dan kelapa dorang, variasi volume minyak kelapa dorang, variasi volume ekstrak kayu secang, dan diuji sifat fisik hand body (lotion) yaitu dengan uji pH dan total mikrobia dengan metode cawan hitung (plate count) agar sebar (SNI 2332.9: 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi hand body / lotion ekstrak kayu secang yang memenuhi syarat SNI 2332.9: 2015. Hasil pengamatan hand body (lotion) tersebut memiliki nilai pH sebesar 6, nilai ini masuk dalam standart yang disyaratkan oleh SNI. Nilai pH produk pelembab kulit (yang diacu berdasarkan SNI 2332.9: 2015 disyaratkan berkisar antara 4,5-8,0. Hasil pengujian metode cawan hitung (plate count) agar sebar, hasil hand body / losion ekstrak kayu secang menunjukkan hasil total mikroba < 10 koloni/gram dengan artian hasil hand body / losion dari ekstrak kayu secang menunjukkan kualitas dan status baik atau higienis karena masih memenuhi syarat kualitas cemaran mikrobia pada kosmetik berdasarkan SNI 2332.9: 2015 yaitu 1 x 103koloni/gram
EKSTRAKSI ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI UNTUK AGEN PEREDUKSI ION CR(VI) Putri Dyah Ayu Pitaloka; Rosyid Ridho; Rika Endara Safitri
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i2.1102

Abstract

Pengaruh katalis asam oksalat dari sekam padi terhadap efektivitas fotoreduksi ion Cr(VI) telah diteliti. Proses fotoreduksi ion Cr(VI) dilakukan dalam suatu sistem reaktor tertutup (sistem batch) yang dilengkapi dengan lampu UV. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh konsentrasi NaOH dan CaCl2 pada sintesis asam oksalat dari sekam padi dan pengaruh massa asam oksalat dan sinar UV terhadap efektivitas fotoreduksi ion Cr(VI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH dan CaCl2 mempengaruhi hasil dari massa asam oksalat, untuk konsentrasi NaOH hasil massa optimum sebesar 0,7686 g dengan konsentrasi NaOH sebesar 2,5 M dan untuk konsentrasi CaCl2 hasil massa optimum sebesar 0,7905 g dengan konsentrasi CaCl2 sebesar 1 M. Pengaruh massa asam oksalat dapat meningkatkan hasil fotoreduksi ion Cr(VI) yaitu massa optimum 30 mg hasil fotoreduksi sebesar 97,74 %. Sedangkan untuk efektivitas fotoreduksi ion Cr(VI) lebih bagus menggunakan sinar UV pada proses fotoreduksinya dengan hasil sebesar 97,74 % dibandingkan tanpa menggunakan sinar UV dengan hasil 66,84%
PENGARUH ANTOSIANIN DARI KUBIS UNGU SEBAGAI INDIKATOR WARNA PADA ANALISIS HIDROQUINONE KRIM PEMUTIH WAJAH Nurjanah, Ana; Ayun, Qurrata; Ridho, Rosyid
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i2.1196

Abstract

Sebagian besar wanita Indonesia menginginkan kulit putih, bersih dan cerah untuk menjaga penampilan agar tetap menarik, karena dalam zaman modern sekarang ini, penampilam yang menarik salah satu syarat mutlak dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu banyak pesusahaan kosmetik yang menggunakan Hidroquinone, Hydroquinone (HQ) merupakan senyawa turunan fenol yang digunakan dalam industri kosmetik sebagai pemutih. Senyawa ini sangat berbahaya dan penggunaannya harus dikontrol. BPOM menetapkan batas maksimal dalam kosmetik sebesar 2%. Hydroquinone lebih dari 5% termasuk obat keras, akibatnya dalam penggunaan dalam jangka panjang mengakibatkan kangker kulit. Hydroquinone dapat di identifikasi menggunakan indikator alami yaitu antosianin yang ada didalam kubis ungu, dengan menggunakan beberapa metode yaitu kubis ungu di ekstrak menggunakan pelarut asam sitrat 0.8 M, waktu maserasi 2 jam, suhu 250C, optimasi panjang gelombang maksimum 628 nm dengan serapan 0,235 A. Dimana hasil tersebut digunakan untuk melihat kandungan kadar Hydroquinone yang ada didalam krim kosmetik pemutih wajah, dari penelitian ini terbukti bahwa kosmetik yang beredar dimasyarakat positif mengandung Hydroquinone.
ANALISIS BORAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMPARATOR WARNA DARI KULIT BUAH NAGA MERAH Anindia Ajeng Nastiti; Qurrata Ayun; Eko Malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Penerapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v2i2.1197

Abstract

Banyuwangi merupakan pemasok buah naga terbesar di pulau jawa yaitu dengan mencapai 12.936 ton pada tahun 2013 (BPS Kabupaten Banyuwangi, 2013), dari jumlah sebanyak itu dapat di akumulasi total kulit buah sebanyak 2.008 – 2.343 ton dan yang sayangnya hanya dibuang sebagai sampah. Sehingga penelitian ini memanfaatkan kulit buah naga merah yang mempunyai zat warna merah (Antosianin) sebagai indikator alami borak pada makanan siap saji. Kandungan antosianin yang tinggi pada kulit buah naga merah menjadikan pilihan sebagai indikator alami. Dengan perlakuan ekstraksi kulit buah naga merah menggunakan pelarut asam sitrat 0.4 M, waktu Maserasi 2 jam dan pada suhu 20oC menghasilkan kadar total antosianin antosianin sebanyak 12.747 ppm. Dimana hasil tersebut di peroleh menggunakan metode pH defferensi dengan menggunakan perbedaan pH, yaitu pH 1 dan pH 4.5. Pada pH 1 antosianin akan berbentuk senyawa oxonium, sedangkan pada pH 4,5 antosianin akan berbentuk karbinol yang tak berwarna. Hasil analisis sampel sosis dan cilok yang beredar di kota Banyuwangi, menunjukkan bahwa sosis yang beredar dibeberapa toko di kota Banyuwangi tidak mengandung adanya borak namun hasil analisis pada cilok yang beredar di beberapa titik jalan kota Banyuwangi mengandung adanya borak. Analisis sebelumnya dibandingkan dengan validasi yang dilakukan di dinaskelautan danPerternakan
Pemanfaatan Biomasa Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk) untuk Adsorpsi Pewarna Tekstil Elyz Zaqiyatul; Eko Malis; Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Crystal Volume 3
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i1.1412

Abstract

Zat warna yang digunakan pada umumnya beragam jenis dan golongannya tergantung dari jenis seratnya. Namun beberapa zat warna tekstil mengandung polutan berupa logam berat dan atau “intermediate dye” yang berbahaya. Logam berat tersebut antara lain adalah tembaga, nikel, krom, merkuri dan kobalt. Salah satu alternatif penanganan limbah adalah penggunaan adsorben sebagai pengikat atau pengadsorp bahan buangan berbahaya yaitu logam dan molekul organik yang tidak mudah terdegradasi. Peroses adsorben zat pewarna tekstil meliputi preparasi biomassa batang kangkung air, pembuatan induk pewarna tekstil, preparasi sampel larutan induk pewarna tekstil lila(wantex), penentuan panjang gelombang maksimum pewarna tekstil lila, pembuatan kurva standar untuk spektroskopi UV-VIS, dan penentuan pengaruh adsorpsi larutan pewarna tekstil lila terhadap biomasa kangkong air. Panjang gelombang maksimum untuk larutan standar pewarna tekstil lila 100 ppm menggunakan Spektofotometer UV-VIS yaitu 536 nm, Untuk mendapatkan panjang gelombang yang lebih optimum di lakukan scanning lagi dengan interfal 2 dan di dapat panjang gelombang maksimum 536 nm, larutan standar berasal dari larutan induk pewarna tekstil lila 100 ppm diencerkan menjadi 50 mL dengan konsentrasi yaitu 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100 ppm. Semakin besar luas permukaan adsorben semakin besar pula kapasitas suatu adsorben dalam mengadsorpsi suatu adsorbat.
Pemanfaatan Pasir Laut Teraktivasi Asam Sebagai Agen adsorbsi Logam Cr (IV) pada limbah pengolahan kulit Shinta Apriliawati; Eko Malis; dewi sartika
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Crystal Volume 3
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i1.1413

Abstract

Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu metode pemisahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah metode adsorpsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pasir laut yang teraktivasi asam sulfat dapat digunakan sebagai adsorben anion logam Cr(total) yang terdapat dalam limbah pabrik kulit. Variasi penelitian ini meliputi penentuan pH optimum, konsentrasi optimum, penentuan waktu optimum, serta penentuan persen adsorpsi pasir laut teraktivasi H2SO4 untuk menurunkan kadar ion logam Cr (total) pada limbah pabrik kulit dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Variasi pH dilakukan pada pH 3, 5, 7, dan 9. Variasi konsentrasi dilakukan pada 100, 150, 200, 250 ppm. Variasi waktu dilakukan pada 30, 60, 90, dan 120 menit. Kapasitas adsorpsi semakin meningkat seiring peningkatan pH akan menyebabkan terlepasnya ion-ion (karbonat) ke dalam larutan. Semakin lama waktu kontak memungkinkan terjadinya peningkatan penyerapan ion logam. Interaksi yang terlalu lama dapat menurunkan tingkat penyerapan. Hal ini disebabkan semakin lama waktu kontak dapat mengakibatkan desorpsi, yaitu lepasnya ion logam Cr(total) yang sudah terikat pada gugus aktif adsorben. Adsorben paling optimum adalah pasir hitam teraktivasi H2SO4 2M. Sebanyak 6,5 gram pasir hitam teraktivasi H2SO4 2M digunakan untuk menyerap limbah dengan konsentrasi 1,86 mg/L. Kapasitas adsorpsi yang diperoleh 0,33 mg/L dengan presentase dalam menyerap ion logam Cr (total) sebesar 82,2 %.
PERBANDINGAN ASAM OKSALAT (H2C2O4) DAN TITANIUM DIOKSIDA (TiO2) PADA PROSES FOTOREDUKSI ION Fe3+ siti nurhalimah; Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Crystal Volume 3
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i1.1422

Abstract

Dalam penelitian ini telah dipelajari pengaruh massa katalis, konsentrasi larutan FeCl3, keberadaan asam oksalat (H2C2O4) dan Titanium Dioksida (TiO2) terhadap efektivitas foto reduksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengembangan metode foto reduksi yang dikatalis oleh asam oksalat dan titanium dioksida guna pengurangan konsentrasi ion Fe3+. Proses fotoreduksi ion Fe3+ dilakukan dalam suatu reactor tertutup yang dilengkapi lampu UV, yaitu dengan cara menyinari larutan yang terdiri dari larutan FeCl3 dan Kristal asam oksalat atau titanium dioksida, disertai pengadukan selama24 jam. Penentuan konsentrasi ion Fe3+ yang tidak tereduksi dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tehnik pembangkitan uap dingin atau Cold-Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CV-AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan fotokatalis asam oksalat dapat meningkatkan hasil foto reduksi ion Fe3+. Akan tetapi, semakin banyak penggunaan fotokatalis titanium dioksida maka dapat menurunkan hasil fotoreduksi ion Fe3+. Waktu penyinaran 24 jam adalah waktu optimal yang menghasilkan kenaikan fotoreduksi yang besar. Pada tahap konsentrasi larutan dengan massa katalis TiO2 75mg menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3, maka semakin besar efektivitas fotoreduksi. Hal ini dikarenakan kenaikan konsentrasi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan yang diakibatkan oleh kenaikan populasi spesies ion Fe3+ dalam larutan, sehingga menghalangi tumbukan antara ion Fe3+ dengan elektron, yang mengakibatkan rendahnya fotoreduksi. Didapatkan konsentrasi larutan FeCl3 yang optimal yaitu pada 10 ppm dan FeCl3 tereduksi sebesar 96,05%. Akan tetapi pada tahap konsentrasi larutan dengan massa katalis Asam Oksalat (H2C2O4) 10 mg menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3 maka efektivitas fotoreduksi semakin rendah. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi larutan FeCl3 maka elektron yang dihasilkan akan semakin tinggi yang mengakibatkan efektivitas fotoreduksi semakin rendah. Didapatkan konsentrasi larutan FeCl3 yang optimal yaitu pada 5 ppm dan FeCl3 tereduksi sebesar 89 %.
APLIKASI FOTOKATALIS TIO2-RESIN PADA FOTOREDUKSI ION CU2+ Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Crystal Volume 3
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i1.1424

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan proses fotoreduksi yang dilakukan dengan sistem batch, dan dalam tahap ini juga dipelajari pengaruh massa fotokatalis TiO2-Resin, Pengaruh penyinaran, dan Pengaruh Ion CN terhadap fotoreduksi Ion Cu2+. Kenaikan massa fotokatalis (5–20 mg) memberikan efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) yang semakin besar, namun untuk massa yang lebih tinggi lagi (30-40 mg) dapat menurunkan efektivitas. Penggunaan fotokatalis TiO­2-Resin memberikan hasil fotoreduksi ion Cu(II) yang lebih tinggi (77,6%) dibandingkan dengan tanpa menggunakan fotokatalis (38,98%). Penyinaran memberikan pengaruh yang signifikan pada fotoreduksi ion Cu(II) dibandingkan tanpa penyinaran. Sedangkan adanya ion CN akan menghambat proses fotoreduksi ion Cu(II).
PENGARUH JENIS PELARUT DALAM EKSTRAKSI DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP DAYA MORTALITAS LARVA (Aedes aegypti) Tiara Larasati; Ratna Mustika Yassi; Eko Malis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Crystal Volume 3
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i1.1433

Abstract

Aedes aegypti termasuk vektor dari penyakit serius seperti malaria, , demam dengue, demam berdarah dengue, filariasis, dan arbovirus yang menyebabkan masalah cukup besar. Tindakan pencegahan dari timbulnya penyakit ini salah satunya dengan memberantas sarang nyamuk dan membunuh nyamuk dewasa dengan larvasida sintetis. Ddun kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki fungsi larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa alami daun kelor(Moringa oleifera) pada mortalitas larva Aedes aegypti dan mengetahui pelarut yang optimum terhadap ekstraksi daun kelor (Moringa oleifera ) pada mortalitas larva Aedes aegypti. Ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dengan mengambil kandungan senyawa fenolik yang terdapat pada daun kelor (Moringa oleifera), dengan menggunakan pelarut etanol, metanol, etil asetat, n-heksan, dan aquadest. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan uji kuantitatif menggunakan Spektroskopi UV-Vis pada kandungan esktrak daun kelor. Ekstrak yang paling banyak terfiltrat/ ekstraksi sebanyak 190 ml perolehan ekstraksi etanol dan metanol, sedangkan pada etil asetat dan n-heksan 165 ml lalu pada aquades 145 ml.Pada uji kualitatif fitokimia alur pengujian dilakukan mulai dari uji flavonoid dengan penambahan NaOH 10% dan membentuk jingga. pada uji alkaloid menggunakan preaksi Mayer terjadi endapan putih-bening dan pada Dragondorf hingga timbul warna jingga terang. Uji tanin menggunakan FeCl3 1% dengan hasil positif terdeteksi warna biru gelap-hitam, semua ekstrak menunjukkan hasil yang positif dalam uji ini.Data UV-VIS memberikan signal pada flavonoid terbanyak diperoleh oleh etil asetat 5,6% dan pada metanol 3,4%. Kadar tanin pada aquadest sebagai blanko sebesar 1,34%, dan terbesar pada bagian etanol mencapai 1,06%. Pemakaian ekstraksi dalam pengamatan mortalitas hidup larva memberikan hasil positif terbanyak pada ekstrak etanol, metanol, dan aquadest dengan data kematian sebesar masing- masing 6-8 ekor sedangkan pada etil asetat dan n- heksan masing-masing 1 ekor setiap counter larva. Pengamatan cukup baik dilakukan dengan efek kematian larva terhadap ekstrak
PENGARUH ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI SEBAGAI AGEN PEREDUKSI ION Hg (II) DAN DESINFEKSI BAKTERI E. Coli SECARA FOTOKATALITIK Rosyid Ridho
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 3 No. 2 (2021): Penelitian Kimia
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v3i2.1805

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan proses ekstraksi asam oksalat dari sekam padi yang meliputi peleburan dengan NaOH, pengendapan dengan penambahan CaCl2, pengasaman dengan menggunakan H2SO4 dan kristalisasi sehingga terbentuk kristal oksalat. Kristal oksalat yang dihasilkan digunakan untuk mereduksi larutan Hg(II) dengan variasi massa oksalat dan konsentrasi awal Hg(II). Selain itu kristal oksalat juga digunakan untuk mendegradasi bakteri E. Coli di ruang gelap dan dengan penyinaran UV.Dari hasil penelitian didapatkan massa oksalat optimum yang digunakan untuk mereduksi ion Hg(II) sebesar 75 mg dengan efektivitas fotoreduksi 74,77%, sedangkan untuk variasi konsentrasi Hg(II) awal menunjukkan semakin tinggi konsentrasi merkuri maka semakin kecil efektivitas fotoreduksinya. Pada penambahan asam oksalat dengan sinar UV, menunjukkan jumlah bakteri E. Coli yang terdegradasi mencapai 98,9%, sedangkan jika diruang gelap hanya mencapai 80,55 %

Page 3 of 13 | Total Record : 122