cover
Contact Name
Muhammad Indar Pramudi
Contact Email
jpt@ulm.ac.id
Phone
+6281351268811
Journal Mail Official
muhammadindarpramudi@ulm.ac.id
Editorial Address
Prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. yani Km.36 Simpang Empat Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Proteksi Tanaman Tropika
ISSN : -     EISSN : 26858193     DOI : https://doi.org/10.20527/jptt.v
Core Subject : Agriculture,
Berisi hasil-hasil penelitian para peneliti dibidang Pertanian khususnya bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan atau Proteksi Tanaman, dan hasil-hasil penelitian tersebut belum pernah diterbitkan.
Articles 177 Documents
Keanekaragaman Arthropoda di Permukaan Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) yang Diaplikasi dengan Beberapa Pestisida Di Lahan Pasang Surut Hilmuddin Hilmuddin; Samharinto Soedijo; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.669

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda di permukaan tanah pada tanaman kedelai(Glycine Max L.) yang diaplikasi dengan beberapa pestisida di lahan pasang surut. Penelitiandilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Tempat penelitian di Desa Sidomulyo KecamatanTamban Catur Kapuas. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Keanekaragaman ditentukan dengan indekskeanekaragaman (H’) (Shannon-Winner). Di samping itu juga ditentukan kelimpahan arthropodanya,dengan menghitung arthropoda yang tertangkap. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol (tanpapestisida), pestisida Biologi (pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis), pestisida Piretroid(berbahan aktif Deltametrin), pestisida Nabati ( campuran ekstrak buah cabe jawa dan biji Srikayadengan perbandingan 1:9), pestisida Organofosfat (bahan aktif Propenopos) dan diulang 5 kali. Hasilpenelitian yang menunjukkan nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah perlakuan pestisidaPiretroid (H’= 2,51), diikuti dengan perlakuan pestisida Nabati (H’= 2,39), pestisida Biologi (H’=2,33) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (H’=2,31) dan pestisida Organofosfat (H’=2,51). Nilaikelimpahan arthropoda yang tertinggi yaitu Piretrioid merupakan perlakuan dengan tingkat kelimpahanarthropoda tertinggi sebesar (130 ekor), diikuti dengan perlakuan Biologi (118 ekor), Nabati (112ekor) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (107 ekor) dan Organofosfat (100 ekor).
Evaluasi Ketahanan Varietas Tomat Lokal Dan Unggul Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp lycopersici) Milawati Milawati; Ismed Setya Budi; Mariana .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.670

Abstract

Layu Fusarium merupakani penyakitn utamai tanamani tomato yangi. masih sulit untuki.dikendalikan. Alternatifpengendalian menggunakan varietas tahan merupakan solusi untuk mengurangi penggunaan pestisida yangberbahaya terhadap lingkungan. Penggunaan tanaman tahan perlu terus dievaluasi dan dikembangkan agarefektivitasnya bisa ditingkatkan untuk memperoleh pengendalian yang murah, mudah dan efektif. Penelitian inibertujuan mengevaluasi tingkat ketahanan dan mengetahui lamanya masa inkubasi pada varietas tomat lokal danunggul yang diujikan. Penelitian disusun menggunakanaRancanganoacak,lengkapo(RAL)odengani5iperlakuanadann4liulangan. Perlakuan. terdiri. dari. varietas Belinjan (lokal), Permata(tahan), Rempai, Vera f1 dan Tymoty f1. Setiap satu percobaan ada 10 tanaman sehingga diperoleh 200 unitpercobaan. Hasil penelitian menunjukkan semua varietas tomat uji memiliki perbedaan masa inkubasi. Masainkubasi tercepat terjadi pada varietas tomat Tymoty f1 yaitu pada hari ke 11,80, Rempai pada hari ke 15,30, Veraf1 terjadi pada hari ke 16,30, Belinjan terjadi pada hari ke 18.00 dan masa inkubasi yang paling lambat terjadi padavarietas Permata yaitu pada hari 18,70. Varietasn,yangi memilikin,tingkata,ketahanana yangl, agaka, tahanaterhadapa serangan F.oxysporum yaitu varietas unggul Permata dan varietas lokal Belinjan. Semua varietas tomatyang diuji baik varietas lokal maupun unggul memiliki berbedaan tingkat persentase tanaman layu. Persentaseterendah pada varietas Permata sebesar 27,5%, sedangkan yang tertinggi pada varietas Tymoty F1 sebesar 67,5%.
Uji Antagonis Bacillus sp. dan Pseudomonas berfluorescens dari Rhizosfer Bambu, Rumput Gajah dan Putri Malu dalam Menekan Bakteri Ralstonia solanacearum Defa Yulia Irfanti; Yusriadi Marsuni; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga pada pertanaman rockmelon (Cucumismelo var reticulatus). Penelitian ini dikerjakan dari bulan Maret - Agustus 2020, pada fase vegetatif dangenerative, Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman rockmelon di Daerah Jalan Aneka TambangKelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. dan di Laboratorium Entomologi Fakultas PertanianUniversitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Dengan menggunakan metode survey eksploratif.Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah, perangkap likat kuning,pengambilan secara langsung menggunakan tangan dan jaring serangga. Serangga yang diperolehdiletakan didalam botol koleksi yang telah berisi alkohol 70%. Hasil akhir menunjukkan seranggatertangkap di fase vegetatif ada 216 ekor, terdiri atas 10 ordo, 10 famili. sedangkan pada fase generatifserangga yang tertangkap terdiri dari 10 ordo dan 23 famili dengan jumlah populasi serangga lebih besaryaitu 666 ekor. Status serangga yang paling dominan pada pertanaman rockmelon adalah sebagai hama,dengan persentase 56%, terdiri 7 ordo, 19 spesies serta 14 famili, serangga predator sebanyak 26%, 4ordo, 9 spesies dan 6 famili. Polinator sebanyak 18 %, 3 ordo, 6 spesies dan 4 famili.
Inventarisasi dan Identifikasi Serangga Pada Tanaman Rockmelon (Cucumis melo Var Reticulatus) Rias Rahmi; Herlda Orbani Rosa; Yusriadi Marsuni
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga pada pertanaman rockmelon (Cucumis melo var reticulatus). Penelitian ini dikerjakan dari bulan Maret - Agustus 2020, pada fase vegetatif dan generative, Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman rockmelon di Daerah Jalan Aneka Tambang Kelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. dan di Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Dengan menggunakan metode survey eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah, perangkap likat kuning, pengambilan secara langsung menggunakan tangan dan jaring serangga. Serangga yang diperoleh diletakan didalam botol koleksi yang telah berisi alkohol 70%. Hasil akhir menunjukkan serangga tertangkap di fase vegetatif ada 216 ekor, terdiri atas 10 ordo, 10 famili. sedangkan pada fase generatif serangga yang tertangkap terdiri dari 10 ordo dan 23 famili dengan jumlah populasi serangga lebih besar yaitu 666 ekor. Status serangga yang paling dominan pada pertanaman rockmelon adalah sebagai hama, dengan persentase 56%, terdiri 7 ordo, 19 spesies serta 14 famili, serangga predator sebanyak 26%, 4 ordo, 9 spesies dan 6 famili. Polinator sebanyak 18 %, 3 ordo, 6 spesies dan 4 famili.
Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Biji Pinang Muda Terhadap Moluska Non Target Noorjannah Noorjannah; Muhammad Indar Pramudi; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.761

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pestisida nabati biji pinang muda sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas moluska non target.. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 4 perlakuan tingkat konsentrasi E0 (kontrol), E1 (20%), E2 (30%) dan E3 (40%) dengan 3 ulangan. Larutan pestisida nabati biji pinang muda pada konsentrasi 40% mampu mematikan moluska non target dengan mortalitas sebesar 55% untuk siput cangkang, persentase mortalitas sebesar 56,67% untuk siput tutut dan persentase mortalitas 95% untuk keong mas.
Uji Efektifitas Konsentrasi Larutan Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Dalam Menghambat Perkembangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) Pada Tanaman Cabai Rawit Muhammad Randy; Noor Aidawati; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.762

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi larutan daun ketepeng cina dan konsentrasinya yang mampu dalam menghambat perkembangan penyakit antraknosa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret - Mei 2020. Penelitian menggunakan (RAL) 1 faktor dan 6 perlakuan serta diulang sebanyak 4 kali. Dengan menggunakan konsentrasi yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ml.l-1 larutan daun ketepeng cina + Colletotrichum sp. berdasarkan hasil pengamatan masa inkubasi diketahui bahwa rata-rata serangan antraknosa muncul pada hari ketiga dan keempat setelah pengaplikasian. Pada kejadian penyakit konsentrasi (5 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit terendah yaitu 84.00% dan pada konsentrasi (15 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit tertinggi sebesar 95.00%.
Keanekaragaman Arthropoda dan Kelimpahan Musuh Alami pada Empat Jenis Tanaman Refugia Risaldi Risaldi; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.764

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda dan kelimpahan musuh alami pada empat jenis tanaman refugia pada bulan Mei-Juli 2020. Keanekaragaman ditentukan dengan indeks keanekaragaman (H’) (Shannon-Wiener) dan kelimpahan musuh alami ditentukan dengan menghitung jumlah individunya. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman spesies tertinggi dengan waktu penangkapan dan fase yang berbeda, pada bunga kenikir pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=2,92), berbunga muda pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,57) dan berbunga tua juga pada bunga marigold jam 09.00-10.00 (H’=2,23), sedangkan indeks keanekaragaman spesies terendah adalah bunga matahari pada fase sebelum berbunga pada jam 16.00-17.00 (H’=0), berbunga muda pada bunga kenikir jam 12.00-13.00 (H’=0,46) dan berbunga tua pada tanaman bunga matahari jam 16.00-17.00 (H’=0,64). Indeks keanekaragaman spesies tertinggi secara keseluruhan pada fase sebelum berbunga adalah bunga kenikir (H’=2,80), kemudian fasel67 berbunga muda yang tertinggi adalah bunga marigold (H’=2,82) dan fase berbunga tua yang tertinggi juga pada bunga marigold (H’=2,73). Kelimpahan musuh alami secara keseluruhan ditentukan dengan menghitung jumlah yang tertangkap. Pada bunga kenikir predator sebesar 35 dan parasitoid sebesar 96 individu, kemudia pada tanaman bunga kertas predator sebesar 20 dan parasitoid sebesar 22 individu, sedangkan pada tanaman bunga marigold predator sebesar 67 dan parasitoid sebesar 52 individu serta pada tanaman bunga matahari predator sebesar 18 dan parasitoid sebesar 0 individu.
Pengujian Dua Belas Isolat Trichoderma sp. Asal Lahan Rawa Pasang Surut untuk Menghambat Fusarium oxysporum Penyebab penyakit moler pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Simon Rahmadani; Salamiah .; Helda Orbani Rosa
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.765

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengujian dua belas jenis Trichoderma asal lahan rawa pasang surut untuk menghambat Fusarium oxysporum yang penyebabkan penyakit moler pada bawang merah Allium ascalonicum L. Penelitian bertujuan ingin mengetahui kemampuan dari 12 jenis Trichoderma sp, dalam menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum secara in vitro. Pengujian ini terdiri atas uji antagonisme dengan mode kultur ganda dan uji Trichoderma spp. terhadap perkembangan Fusarium oxysporum. Percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dari tiga ulangan. Dari hasil penelitian ini meperlihatkan bahwa Trichoderma sp. mampu menekan atau menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum secara in vitro. Isolat Trichoderma sp. kemampuan penghambatannya paling tinggi adalah sebesar 70,4 % isolat Trichoderma spp. asal Kaladan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. dan penghambatannya yang paling rendah 37,79 % isolat Trichoderma sp. yang berasal dari Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah.
Eksplorasi Cendawan Rizosfer Asal Taman Hutan Raya Sultan Adam yang Berpotensi Sebagai Antagonis untuk Mengendalikan Jamur Akar Putih (Rigidoporus Lignosus) Elfirdha Anas Mufidah; Yusriadi Marsuni; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.766

Abstract

Rigidoporus lignosus atau yang sering kita sebut Jamur Akar Putih adalah penyakit utama yang sangat merugikan pada tanaman karet, menyebar melalui tanah (penyakit tular tanah), R. lignosus menular melalui akar tanaman sakit dan basidiospora yang dibawa melalu angin yang menyebabkan pohon mati dan kerugian produksi yang besar. Penelitian sebelumnya melaporkan biofungisida trico atau pengendalian hayati mampu mengendalikan Jamur Akar Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan plasma nutfah pada tanah Taman Raya Sultan Adam Mandiangin (Tahura) yaitu cendawan antagonis dan mengetahui cendawan rizosfer asal tahura yang berpotensi dalam menekan pertumbuhan R. lignosus secara in vitro. Penelitian ini menggunakan uji antagonis terhadap patogen R. lignosus dengan RAL 1 faktor dan diulang 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukan 6 cendawan pada rizosfer mampu menekan pertumbuhan R. lignosus secara in vitro dari 10 yang didapat. Berdasarkan persentase daya hambat >50% dan kemampuan kompetisi ruang di dapat isolat uji Trichoderma spp. sebesar (66.00%).
Eksplorasi Cendawan Rizosfer Asal Tahura Sultan Adam Yang Dapat Bersifat Sebagai Agens Antagonis Terhadap Fusarium Oxysporum Secara In Vitro Irfan Irfan; Yusriadi Marsuni; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.767

Abstract

Tanah adalah suatu susunan yang mengandung mikroba di dalamnya. Rizosfer adalah komponen tanah yang berkaitan dengan sistem akar tanaman dan umumnya jumlah penghuni rizosfer lebih dominan dibandingkan dengan tanah bukan rizosfer. Mikroorganisme dalam tanah khususnya rizosfer, mempunyai manfaat yang besar bagi tanaman dan berpotensi sebagai agen hayati. Eksplorasi cendawan telah dilakukan pada rizosfer asal TAHURA SA dengan tujuan untuk mendapatkan mikroorganisme yang bersifat antagonis yang dapat menekan penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum) secara in vitro. Metode penelitian saat di lapangan yaitu metode eksploratif kemudian dilanjutkan dengan kegiatan di laboratorium yang meliputi isolasi, pemurnian, uji antagonis berdasarkan persentase daya hambat, pengamatan mekanisme interaksi dan identifikasi cendawan antagonis. Penelitian ini disusun dengan RAL satu faktor yaitu agens antagonis. Hasil eksplorasi didapatkan 10 isolat cendawan asal rizosfer tarap dan meranti putih. Pada hasil uji antagonis berdasarkan daya hambat hanya empat isolat yang terpilih sebagai agens antagonis yaitu I1T, I2T, I5T dan I3M dengan masing - masing daya hambat 75,66%, 72,66%, 63,33% dan 69,66%. Cendawan antagonis menghambat cendawan patogen dengan mekanisme interaksi kompetisi ruang dan parasitisme. Hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis menunjukkan cendawan tersebut berasal dari Trichoderma sp., dan Aspergillus.

Page 6 of 18 | Total Record : 177