cover
Contact Name
Muhammad Indar Pramudi
Contact Email
jpt@ulm.ac.id
Phone
+6281351268811
Journal Mail Official
muhammadindarpramudi@ulm.ac.id
Editorial Address
Prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. yani Km.36 Simpang Empat Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Proteksi Tanaman Tropika
ISSN : -     EISSN : 26858193     DOI : https://doi.org/10.20527/jptt.v
Core Subject : Agriculture,
Berisi hasil-hasil penelitian para peneliti dibidang Pertanian khususnya bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan atau Proteksi Tanaman, dan hasil-hasil penelitian tersebut belum pernah diterbitkan.
Articles 177 Documents
Pengaruh Pemberian Beberapa Ekstrak Gulma Lahan Pasang Surut Dalam Menghambat Colletotrichum sp Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Cabai Rawit Aprilia Putri Suyanti; Mariana Mariana; Helda Orbani Rosa
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.414

Abstract

Cabai rawit adalah salah satu komoditas hortikultura yang sering dibudidayakan para petani di Indonesia termasuk Kal-Sel. Kendala utama menurunya produktivitas adanya serangan penyakit antraknosa, yang disebabkan cendawanColletotrichum sp. Pada serangan serius penyakit antraknosa akan mengurangi hasil produksi cabai hingga 75%. Di lahan pasang surut Kalimantan Selatan banyak gulma yang belum termanfaatkan, diantaranya seperti Karamunting (Melastoma malabathricum L.), Purun Tikus (Eleoharis dulcis) dan Kirinyuh (Chromolaena odorata L.), sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun gulma Purun Tikus,Karamunting dan Kirinyuh dalam menghambat pertumbuhan cendawan Colletotrichumsp secara in-vitro dan in-vivo pada buah cabai rawit. Rancangan yang digunakan adalah RAL satu faktor. Pengujian yang dilakukan yaitu jenis ekstrak gulma lahan pasang surut yang terdiri dari enam perlakuan (Ekstrak Purun Tikus, Ekstrak Kirinyuh, Ekstrak Karamunting, fungisida berbahan aktif Azoksistrobin & Difenokonazol, fungisida berbahan aktif Benomil sebagai kontrol positif dan Air kontrol negatif). Uji in vitro dilakukan pada cawan petri dan uji in vivo pada buah cabai rawit sehat sebanyak 240 buah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun Karamunting Kirinyuh dan Purun Tikus secara in vitro mampu menghambat cendawan Colletotrichum sp dengan daya hambat berturut-turut. 79,54 %, 46,69% dan 6,99 %. Pada pengujian ekstrak daun Purun Tikus, Karamunting dan Kirinyuh secara in vivo setelah aplikasi dapat menurunkan kejadian penyakit antraknosa pada buah cabai secara berturut-turut 27,5 %, 7,5 % dan 5 %
Kemampuan Larva Haltica spp Mengendalikan Gulma Air Ludwigia hyssopifolia Fazriani Ikhsan; Helda Orbani Rosa; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.415

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap serangga pemakan gulma Haltica spp pada gulma Ludwigia hyssopifolia, yang bertujuan untuk melihat pengaruh populasi larva Haltica spp terhadap kerusakan gulma Ludwigia hyssopifolia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, menggunakan larva Haltica spp dengan jumlah0, 3, 6, 9, dan 12 larva yang diaplikasikan pada gulma Ludwigia hyssopifolia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepadatan populasi larva Haltica spp maka semakin besar pula tingkat kerusakan yang ditimbulkan, seperti pengaplikasian larva Haltica spp dengan jumlah 12 ekor menunjukkan intensitas kerusakan tertinggi yaitu sebesar 96,25%.
Potensi Ekstrak Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilavarpata lugens Stal) Yunita Ambar Wati; Samharinto Soedijo; M Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.520

Abstract

Potensi ekstrak umbi gadung (Discorea hispida Dennst) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilavarpata lugens Stal) telah diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi gadung sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan WBC dan menentukan nilai LD50. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan tingkat konsentrasi K (kontrol), P1 (5%), P2 (7,5%), P3 (10%) dan P4 (12,5%) dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama 192 jam. Hasil penelitian menunjukkan LD50 untuk ekstrak umbi gadung yaitu sebesar 6,05 ml dan ekstrak umbi gadung mampu mematikan WBC dengan mortalitas sebesar 96,67% untuk perlakuan P1, P2, dan P4 setelah 192 jam pengamatan
Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Yang Diaplikasi Dengan Berbagai Pestisida Nabati Ahmad Saipur Rahman; Samharinto Soedijo; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.521

Abstract

Telah dilakukan penelitian penggunaan campuran beberapa bahan tumbuhan terhadap larva Spodoptera litura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan beberapa pestisida nabati dalam mengendalikan hama ulat grayak dengan metode sandwich daun. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan yang terdiri dari tiga larutan bahan uji yaitu dari daun mimba (Azadirachta indica A.Juss), dari daun bintaro (Carbera manghas) dan dari daun kepayang (Pangium edule Reinw), satu bahan pembanding yaitu air sebagai kontrol dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi daun kepayang dengan bintaro memiliki persentase mortalitas tertinggi yaitu sebesar 58,75%, diikuti dengan kombinasi daun bintaro dengan mimba sebesar 53,75% dan kombinasi daun mimba dan kepayang sebesar 46,25%.
Viral Hama Invasif Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) Ancam Panen Jagung di Kabupaten Tanah Laut Kalsel Kurnia Komala Sari
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.523

Abstract

Tanaman Jagung di Tanah Laut tengah mengalami ancaman serangan Hama invasif Ulat grayak Spodoptera frugiperda. spesies yang bukan spesies asli tempat tersebut (hewan ataupun tumbuhan), yang secara luas memengaruhi habitat yang mereka invasi. Makna lain dari spesies invasif adalah spesies, baik spesies asli maupun bukan, yang mengkolonisasi suatu habitat secara masif. Pada 2018 pengembangan jagung di Kabupaten Tanah Laut sudah mencapai 82.481,5 hektare dengan produksi sebesar 402.860 ton. Serangan hama ini, muncul sejak musim tanam jagung di bulan Desember 2019
Pengujian Dua Belas Jenis Trichoderma Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Seftia Diastari; Salamiah .; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.664

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji dua belas jenis Trichoderma untuk mengendalikan penyakit antraknosaColletotrichum gloeosporioides pada pertanaman bawang merah. di Kalimantan Selatan tujuandaripada penelitian ini untuk mengetahui kemampuan 12 jenis Trichoderma spp., dalam menghambatpertumbuhan C. gloeosporioides. Pengujian ini terdiri dari uji antagonis menggunakan mode kulturganda dan uji Trichoderma spp. terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides. Penghambatan yang palingtinggi sebesar 23,93 % isolat dari Trichoderma spp. asal Sinar Baru, Rantau Badauh, KalimantanSelatan. dan penghambatannya yang terendah 7,31 % isolat Trichoderma spp. asal Margasari,Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai Rawit Terhadap Penyakit Antraknosa Hamnah .; Noor Aidawati; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.665

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada beberapa varietas tanaman cabai rawit yang duji ketahanan dan masainkubasinya dari cendawan Colletotrichum spp penyebab penyakit antraknosa. Rancangan RAL(6 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan ada 2 tanaman sehingga berjumlah 48 tanaman).Adapun varietas yang digunakan yaitu varietas Sigantung, Sakti, Mahameru, Maruti, Bara dan Setasuper. Inokulasi cendawan Colletotrichum spp. dilakukan pada saat berbunga dan berbuah denganvariabel pengamatan masa inkubasi, intensitas serangan penyakit dan persentase gugur bunga. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit antraknosa pada setiap varietas yang diujikanberbeda-beda begitu pula pada tingkat ketahanannya. Varietas Bara, Sakti, Seta super, Mahameru danSigantung termasuk varietas yang tahan sedangkan varietas Maruti agak rentan. Inokulasi pada saatberbunga dan berbuah berpengaruh terhadap tingginya persentase bunga gugur dan akhirnyaberpengaruh terhadap jumlah buah yang akan terbentuk. Persentase bunga yang gugur tertinggi terjadipada varietas Sigantung.
Efektivitas Bangkai Katak untuk Menarik Kedatangan Walang Sangit Pada Tanaman Padi Windy Saputra; Helda Orbani Rosa; Mariana Mariana
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.666

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa acuta T., coridae: Hemiptera) adalah hama yang menyerang tanaman padisetelah berbunga dengan cara mengisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi hampa ataupengisianya tidak sempurna sehingga dapat menimbulkan kerusakan.salah satu upaya yang digunakandalam pengendalian hama walang sangit ini adalah dengan memamfaatkan bahan-bahan alami yangdigunakan dari binatang atau tumbuhan yang membusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk bisamengetahui pengaruh lama pembusukan bangkai katak dalam menarik kedatangan walang sangit.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 taraf perlakuanperlakuan yaitu : K0= pembusukan 0 hari (segar) K1= pembusukan 1 hari K2= pembusukan 2 hariK3= pembusukan 3 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan umpan katak terhadap jumlah walang sangityang terperangkap memperlihatkan adanya penurunan dari hari ke hari hingga 15 hari pengamatan.
Uji Efektivitas Pemberian Serbuk Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Mortalitas Kutu Beras (Sitophilus oryzae L.) Muhammad Yunidra Rahman; Dewi Fitriyanti; Lyswiana Aphrodyanti; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.667

Abstract

Salah satu masalah utama dalam penyimpanan beras adalah serangan hama Sitophilus oryzae. Sejauhini upaya pengendalian yang aman bagi manusia dan efektif untuk menghambat reproduksi kutu berasmasih terus diupayakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida nabati, oleh karena ituperlu dilakukan pengendalian yang aman bagi manusia salah satunya adalah penggunaan pestisidanabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk daun sirih merah (Piper crocatum)terhadap mortalitas kutu beras (S. oryzae). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) satu faktor 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati yaitu mortalitas kutu beras,efikasi serbuk daun sirih merah dan persentase kerusakan beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian perlakuan serbuk daun sirih merah dengan berbagai dosis mampu menekan populasi S.oryzae namun serbuk daun sirih merah belum dapat dikatakan efektif, karena berdasarkanperhitunganrumus abbot (1925) rata-rata kematian tertinggi hanya mencapai 47,50%, sedangkankematian kutu beras harus mencapai 70% agar bisa dikatakan efektif. Persentase kerusakan berasterendah terdapat pada perlakuan dengan dosis 2,5 gram yaitu sebesar 0,18%. Beras yang dirusak olehS. oryzae sebagian menjadi bubuk dan ada sebagian yang masih utuh berbentuk beras namun memilikibanyak lubang akibat serangan S. oryzae.
Identifikasi Lalat Buah Pada Buah Naga Super merah (Hylocereus costaricensis) Ahmad Syarifudin; Dewi Fitriyanti; M. Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.668

Abstract

Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan buah yang tergolong ke dalam kelompok kaktus atau famili Cactoceae.Kabupaten Tanah Laut (Provinsi Kalimantan Selatan) adalah Salah satu wilayah penghasil buah naga terbesar diIndonesia. Keadaan tekstur tanah yang halus (lempung berliat hingga berliat) dan kondisi iklim daerah TanahLaut sangat mendukung untuk pengembangan bisnis kedepannya. Salah satu faktor yang dapat menurunkanproduksi buah naga yaitu lalat buah. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi Jenis (spesies) lalat buahyang menyerang pertanaman buah naga yang berada di Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang danDesa Tampang Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa spesies lalat buah yang teridentifikasi di Desa Tampang Kecamatan Pelaihari antara lain:Bactrocera carambolae, Bactrocera umbrosa, Bactrocera ocipitalis, dan Bactrocera dorsalis, sedangkan diDesa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang teridentifikasi lima jenis antara lain: Bactrocera carambolae,Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, Bactrocera ocipitalis, dan Drosophilla melanogaster.

Page 5 of 18 | Total Record : 177