cover
Contact Name
dody irnawan
Contact Email
dodyirnawan@gmail.com
Phone
+6285647560204
Journal Mail Official
jurnalgrid.unsa@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Palur Km.5 Surakarta 57772, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Arsitektur GRID (Journal of Architecture and Built Environment) merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi,
Published by Universitas Surakarta
ISSN : -     EISSN : 26850400     DOI : -
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Arsitektur GRID Universitas Surakarta merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi, Peneliti, dan praktisi di bidang Arsitektur dan Lingkungan Binaan dalam menerbitkan artikel hasil penelitian dan artikel telaah konseptual. Ruang lingkup kajian yang diterbitkan oleh Jurnal Arsitektur GRID meliputi bidang : - Desain Bangunan - Lingkungan Binaan - Arsitektur Hemat Energi / Hijau
Articles 64 Documents
STUDI POTENSI VERNAKULAR KAMPUNGNITIPRAYAN BANTUL SEBAGAI DASAR PERANCANGAN PUSAT SENI DAN BUDAYA agus wijaayadi; Endah Tisnawati
Jurnal Arsitektur GRID Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v2i1.372

Abstract

Kampung Nitiprayan merupakan salah satu area di Daerah Istimewa Yogyakarta yang secara geografis memiliki posisi strategis, karena terletak tidak jauh dari beberapa kawasan yang berbasis budaya, misalnya Kasongan,Kraton Yogyakarta, tidak jauh dari tempat tinggal seniman kondang, sertadekat dengan kawasan pendidikan(Brontowiyono dan Lupiyanto, 2011). Walaupun memiliki potensi seni budaya yang sangat baik, tetapi saat ini Kampung Nitiprayan belum memiliki sebuah tempat berkesenian yang terpusat atau terpadu. Berbagai kegiatan kesenian masih diselenggarakan secara spontan dan sporadis,tersebar di wilayah kampung. Diperlukan sebuah tempat yang dapat menampung berbagai kegiatan seni budaya dalam sebuah fasilitas yang juga dapat digunakan sebagai tempat usaha produktif serta etalase informasi warga masyarakat. Banyaknya kegiatan seni dan budaya di Kampung Nitiprayan yang mendasari perancangan Pusat Seni dan Budaya di kawasan  tersebut, dengan tujuan memberi wadah  pusat kreatifitas, tempat berkarya, dan pertunjukan dari seniman lokal. Pemilihan  penerapan konsep vernakular didasari dari konteks lingkungan sosial, budaya dan sumber daya alam setempat yang memiliki ciri khas dan karakter berbeda dengan kampung lain di Yogyakarta.Naskah ilmiah ini akan membahas berbagai potensi vernakular yang menjadi ciri khas Kampung Nitiprayan. Penggalian data dilakukan menggunakan metode pengamatan lapangan dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian disusun berdasar tema-tema berbasis arsitektur vernakular. Pada akhirnya, hasil analisis ini digunakan menjadi dasar perencanaan Gedung Pusat Seni dan Budaya di Kampung Nitiprayan. Hasil rancangan tetap mempertahankan ciri khas Kampung Nitiprayan sebagai kampung seni yang bernuansa tradisional dan menyatu dengan alam. Desain yang dihasilkan tetap menerapkan bentuk-bentuk dengan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat, diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural, seperti pada tata letak ruang dalam denah, pemilihan sistem struktur, detail-detail bagian bangunan, dan ornamen (baik ornament pada bangunan maupun ornamen yang terdapat pada elemen lansekap).
DESAIN PARAMETRIK DALAM DESAIN FASAD STUDI ANALISIS RADIASI DAN PERGERAKAN MATAHARI hendro Putro
Jurnal Arsitektur GRID Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v1i2.335

Abstract

Desain parametrik merupakan salah satu pendekatan dalam desain yang dipercaya dapat menjadi alat untuk menganalisa desain dengan merubah parameter. Parameter tersebut diubah melalui software desain parametrik, yaitu Grasshopper dalam Rhinoceros. Kelebihannya adalah pengguna dapat mengganti parameter sehingga model akan bereaksi secara konsisten berdasarkan perubahan. Penelitian ini mengeksplorasi aplikasi desain parametrik dalam mendesain fasad dengan pertimbangan studi analisis radiasi matahari dan pergerakan matahari menggunakan Ladybug dalam Grasshopper. Peserta penelitian adalah 40 mahasiswa arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta semester 6 yang mengikuti mata kuliah Arsitektur Bioklimatis. Semua peserta penelitian belum pernah menggunakan software desain parametrik. Peserta penelitian diberikan tugas untuk mendesain fasad sebagai evaluasi penggunaan software dan kemampuan analisis, selanjutnya mengisi kuesioner. Tugas tersebut berdasarkan pertimbangan aplikasi teori arsitektur bioklimatis misalnya iklim, radiasi matahari, dan pergerakan matahari yang dianalisis dengan Ladybug. Penelitian ini berhasil memperkenalkan metode desain parametrik kepada mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan desain arsitektur yang sadar lingkungan. Kesimpulan penelitian memunculkan evaluasi terhadap penggunaan software desain parametrik pada mahasiswa arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta.
PENERAPAN EKOLOGI ARSITEKTUR PADA MANGROVE RESEARCH CENTER DI KABUPATEN KAIMANA PAPUA BARAT Ulfa Intan Puatipanna
Jurnal Arsitektur GRID Vol 2, No 2 (2020): desember
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v2i2.520

Abstract

Perancangan Mangrove Research Center di Kabupaten Kaimana merupakan strategi pengolahan terhadap potensi mangrove di Kaimana sebagai penyimpan karbon. Tidak adanya pengolahan akan potensi mangrove menyebabkan terjadinya penurunan jumlah mangrove setiap tahunnya. Berdasarkan potensi dan penurunan jumlah mangrove pusat laboratorium mangrove dibutuhkan sebagai sarana untuk mendukung pelestarian ekosistem mangrove yang bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan menjaga serta mengembalikan ekosistem laut dan pesisir secara global. Selain itu untuk mendukung terciptnya tata kelola konservasi mangrove perlu adanya fungsi pendukung sebagai kawasan wisata bahari sebagai daya tarik perancagan. Melalui kawasan wisata bahari dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan. Perancangan Mangrove Research Center menerapkan dan memanfaatkan ekosistem lingkungan (alam) sebagai tema perancangan. sehingga pendekatan yang digunakan adalah ekologi arsitektur. Dalam perancangan ekologi arsitektur hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan diharapkan dapat saling menguntungkan dan memberikan dampak baik, bagi masyarakat akan kepedulian lingkungan sehingga tercipta Kawasan kota produktif yang berwawasan lingkungan.
UJI BENDING KOMPOSIT SERAT ILALANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PANEL KAMAR MANDI Lidi Wilaha
Jurnal Arsitektur GRID Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v1i2.340

Abstract

Rumput ilalang yang berlimpah di alam sekeliling kita, diduga memiliki potensi sebagai bahan bangunan alternatif. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui salah satu sifat mekanik bahan (kekuatan bending) serat ilalang. Metode penelitian ini diawali dengan menyiapkan bahan penelitian tangkai ilalang, resin epoksi, alat yang digunakan pengaduk, meteran, timbangan digital, cetakan, oven, mesin bending dan mesin impak izot. Prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data variasi perendaman NaOH tangkai ilalang 0%, 2%, 4%, 6%, 8% selama 1 jam, lalu dikeringkan dibawah sinar matahari dan dioven pada temperatur 110 °C selama 45 menit hingga menyisakan kadar air tangkai ilalang 4%. Tangkai ilalang yang sudah dipotong panjang 1 mm ditaruh diwadah dicampur dengan resin epoksi dengan perbandingan 40% tangkai ilalang dan 60% resin epoksi diaduk 70x selama 12 menit dituang dicetakan. Tahap pengujian untuk mengetahui kekuatan bending mengacu pada ASTM-6277 dengan metode four poin bending dengan dimensi spesimen panjang 127 mm, lebar 12,7 mm. Hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan bending optimal dimiliki oleh komposit dengan alkali perendaman serat pada larutan NaOH 4% yaitu sebesar 97,71 MPa. Kesimpulannya bahwa potensi serat tangkai ilalang cukup besar dibuat sebagai bahan panel pintu kamar mandi.
HOTEL RESORT DENGAN KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK DI PANTAI SEPANJANG GUNUNG KIDUL Endar Virdiawan; ita dwijayanti; Dwi Ely Wardani
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.560

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk memberikan konsep rencana dan rancangan desain Hotel Resort dengan Konsep Arsitektur Organik. Pemerintah Gunung Kidul menyatakan telah membuka kesempatan investor untuk berinvestasi membangun Hotel Resort dan sudah terjadi transaksi jual beli lahan dengan warga seluas 20 Ha. Site untuk perancangan ini berada di bekas perkebunan warga yang sudah tidak produktif dan status hak milik Pemerintah Gunung Kidul. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, wawancara dan kajian literatur untuk kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data. Hasil analisis data meliputi: (1) Analisa Peruangan yang meliputi analisa pelaku dan jenis kegiatan, analisa pengelompokan kegiatan, analisa besaran ruang dan hubungan ruang. (2) Analisa Tapak yang meliputi anallisa site, orientasi tapak, analisa sirkulasi, analisa vegetasi, analisa view, analisa zonifikasi serta analisa matahari dan angin. (3) Analisa Tampilan Bangunan yang meliputi analisa bentuk dan fasad bangunan. (4) Analisa Bahan Bangunan (5) Analisa Sistem Struktur yang meliputi struktur bawah, super struktur dan upper struktur. (6) Analisa Sistem Utilitas yang meliputi jaringan listrik, sistem pemipaan, pengolahan sampah dan pengamanan kebakaran dan petir.
PERANCANGAN AGRICULTURE RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER DI KABUPATEN LINGGA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK Athifah Sekarrini; Gun Faisal; Yohannes Firzal
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.596

Abstract

Kabupaten Lingga merupakan Kabupaten yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari 377 pulau besar dan kecil dengan jumlah penduduk 89.501 jiwa (BPS Kabupaten Lingga,2018). Kondisi geografis Kabupaten Lingga yang dikelilingi oleh laut serta akses yang sulit dijangkau membuat Kabupaten Lingga sulit untuk mencapai ketahanan pangan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kondisi ini akan menjadi masalah. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi masalah tersebut, Kabupaten Lingga mulai membangun sektor pertanian. Namun sangat disayangkan hasil pertanian di Kabupaten Lingga masih kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah fasilitas yang dapat menjadi wadah untuk meneliti dan mengembangkan pertanian di Kabupaten Lingga. Agriculture Research and Development Center dapat dijadikan wadah untuk pusat penelitian dan pengembangan disektor pertanian terpadu serta menjadi prototipe dan edukasi bagi masyarakat khususnya petani mengenai sistem pertanian terpadu. Perancangan ini menggunakan pendekatan arsitektur organik agar dapat menciptakan sebuah bangunan yang harmoni dengan alam untuk mendukung produktivitas kegiatan dan kenyamanan individu didalamnya.
Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture Gusti mergauni; Endy Marlina
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.428

Abstract

Kebutuhan transportasi kini menjadi hal penting bagi masyarakat kota. Transportasi semakin meningkat karena transportasi merupakan sarana penting untuk memeperlancar perekonomian masyarakat. Semakin berkembangnya perekonomian pemilik kendaraan pribadi juga semakin meningkat hal ini menyebabkan kemacetan kendaraan di pusat kota, pemerintah  merespon hal ini dan memfasilitasi transportasi umum wilayah tertentu dibeberapa titik untuk mengurangi kemacetan di pusat kota. Solusi untuk memaksimalkan transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), Transjakarta, dan taksi dilakukan dengan pembangunan Park and Ride, sehingga fasilitas penunjang transportasi massal di stasiun MRT Fatmawati, Cilandak Barat dapat lebih maksimal, dengan adanya fasilitas Park and Ride ini pengguna dapat lebih nyaman menitipkan kendaraannya dan melanjutkan dengan transportasi massal tanpa harus mengalami kemaetan di tengah kota.            Dalam merancang Park and Ride perlu adanya beberapa data yang diperlukan dan metode pendekatan khusus dalam merancang. Pendekatan yang digunakan pada perancangan konsep ialah pendekatan Biophilic Architecture. Pendekatan ini dipilih karena kesibukan orang bekerja yang kurang dalam berinteraksi pada alam sekitar. Metode ini diterapkan agar dapat mengurangi stress karena elemen alam yang mampu hadir ditengah padatnya kegiatan. Metode Rational Approach juga diterapkan untuk memaksimalkan dan menekankan analisis permasalahan seara sistematis sehingga permasalahn dapat teridentifikasi seara rinci dan terselesaikan dengan baik. Untuk  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam merancang Park and Ride yaitu metode kualitatif dan kuantitaif.            Dari hasil metode dan pengumpulan data tersebut didapatkan hasil karakteristik gedung Park and Ride yang menerapkan pendekatan Biophilic Architecture yaitu terdapat lubang cahaya untuk memasukkan unsur alami seperti cahaya dan air hujan kedalam bangunan dan dilapisi kaca yang menggunakan struktur baja, selain itu bangunan ini juga menerapkan konsep water harvesting dimana pengelolaan air hujan dimaksimalkan dalam bangunan ini. Selain fungsi bagian lubang cahaya yang berbentuk corong  ini juga menjadi nilai estetika pada bangunan.Kata kunci: Biophilic1; Park and Ride2; Transportasi3.
PERANCANGAN RUSUNAWA PUTRI CEMPO DENGAN KONSEP BANGUNAN HEMAT ENERGI DI SURAKARTA YohanesEudes AbitabiraMahardika Putra; dody irnawan; Dwi Ely Wardani
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.516

Abstract

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia yang sangat tinggi memicu meningkatnya kebutuhan pemukiman yang mampu menyediakan tempat tinggal. Akibatnya berimbas pada Kota Surakarta yang banyak dijumpai disfungsi lahan. Berdasarkan fenomena kepadatan pemukiman yang terjadi, maka pembangunan rusunawa dianggap dapat menjawab permasalahan tersebut. Selain itu kegiatan pembangunan di Indonesia mengarah kepada industrialisasi sehingga energi menjadi isu utama dan penting dalam kerangka menunjang model pembangunan.Penelitian dengan judul “Perancangan Rusunawa Putri Cempo Dengan Konsep Bangunan Hemat Energi di Surakarta” bertujuan mengetahui dan memperkaya pengetahuan tentang rusunawa dengan konsep hemat energi di Surakarta. Sedangkan metode yang digunakan adalah melalui pengumpulan sumber data, diantaranya studi literatur, wawancara, survey lapangan dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan diolah sehingga diperoleh hasil penelitian.Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa rusunawa ini menenerapkan arsitektur hemat energi, yang pada prosesnya memiliki sistem hemat energi listrik dengan menerapkan pencahayaan dan penghawaan alami yang baik, pengelolaan air dengan memanfaatkan sisa pemakaian dan pemanenan air hujan dan sistem pengolahan sampah menjadi bahan bermanfaat.
PERANCANGAN DESTINASI WISATA DESA SIDOHARJO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS muhammad sigit maulana; lidi wilaha; binti karomah
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.557

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk memberikan rancangan desain destinasi wisata Desa Sidoharjo. Obyek perancangan berada di atas lahan Tanah Kas Desa Sidoharjo, Polanharjo, Klaten dan pengelolaan destinasi wisata ini akan dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa yang akan bekerjasama dengan Pemuda Desa Sidoharjo demi kemajuan ekonomi diwilayah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan, wawancara dan studi pustaka untuk kemudian dilakukan analisis perancangan. Hasil analisa perancangan ini meliputi : (1) Analisa Aktivitas meliputi analisa program aktivitas, analisa pelaku aktivitas, analisa pengelompokan aktivitas, analisa pola aktivitas pelaku, analisa kebutuhan ruang, dan analisa besaran ruangan. (2) Analisa Perencanaan Tapak meliputi orientasi matahari, orientasi sirkulasi, orientasi view, orientasi kebisingan, dan zoning site, (3) Analisis Bentuk Bangunan, (4) Analisis Bahan Bangunan, (5) Analisa Struktur meliputi struktur bawah dan struktur atas, serta (6) Analisa Utilitas meliputi penyediaan air bersih, pengelolaan air limbah, jaringan listrik, pemadam kebakaran, sistem keamanan, sistem telekomunikasi dan sound system, analisa penghawaan ruang, dan pengolahan limbah sampah. Permainan kontur tanah elevasi terendah merupakan perumpamaan posisi site yang berada diantara Gunung Lawu dan Gunung Merapi. Desain akhir dari destinasi Wisata Desa Sidoharjo dengan pendekatan Arsitektur Ekologis, berupa adanya sebuah destinasi wisata yang selain menyuguhkan fasilitas wisata juga menyuguhkan pertunjukan kesenian daerah,pada perancangan ini yang menjadi poin utama adalah ampli teater sebagai sarana untuk menyalurkan karya dan melestarikan budaya asli dari daerah sekitar.
PERANCANGAN DESTINASI SINE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS Viki Ema Sasongko; Dwi Ely Wardani; Dody Irnawan
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i2.881

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk merancang serta mengetahui strategi Desa Sine dalammengembangkan desa wisata. Objek penelitian terletak di desa wisata Sine Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Pengumpulan data pada penelitiann ini dilakukan dengan dua cara yaitu surveylapangan dan studi pustaka yang nantinya dilakukan analisis perancangan. Hasil penelitian berupa analisis perancangan yang meliputi a) Analisa pelaku meliputi analisa aktivitas, analisa pelakuaktivitas, analisa pola pelaku aktivitas, kebutuhan ruang; b) Analisa tapak meliputi  kondisi tapak, kebisingan, aksesbilitas dan sirkulasi, utilitas, vegetasi, view, orientasi matahari, zoning site; c)Analisa bentuk bangunan; d) Analisa bahan bangunan; e) Analisa struktur; f) Analisa utilitas meliputi penyedian air bersih,penyediaan tempat pengolahan air limbah, penyediaan tempat sampah,penyediaan system kebakaran, penyediaan system keamanan, penyediaan jaringan listrik. Hasil akhir penelitian ini berupa konsep desain destinasi wisata yang menyuguhkan fasilitas wisata sepertidancing fountain, area paintball, offroad dengan pendekatan arsitektur ekologi.