cover
Contact Name
Karin Amelia Safitri
Contact Email
karinka1803@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jsht@vokasi.ui.ac.id
Editorial Address
Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 26221764     EISSN : 26221152     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal Sosial Humaniora Terapan is a journal which contains publications in applied science including the social sciences and humanities.
Arjuna Subject : -
Articles 64 Documents
PENINGKATAN KEMANDIRIAN REMAJA BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PELATIHAN CETAK SABLON arius krypton
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.163 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati peningkatan kemandirian remaja berkebutuhan khusus melalui pelatihan cetak sablon kaos bagi siswa tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart yang dibagi menjadi dua siklus. Subjek penelitian merupakan 3 siswa kelas XII. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan teknik komparatif dengan membandingkan hasil pra test dan post test. Hasil dari siklus I belum dapat memenuhi indikator keberhasilan minimal yang telah ditentukan. Pada siklus I semua subjek belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 70. Sehingga perlu diberikan pendampingan dan pemantapan yang lebih intensif pada siklus II. Pada siklus II subjek AA memperoleh nilai 89 dengan kriteria sangat baik, subjek NU mendapat nilai 93 dengan kriteria sangat baik dan subjek DW mendapat nilai 82 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan nilai hasil pelatihan keterampilan cetak sablon tersebut diikuti dengan peningkatan kualitas belajar dan kemandirian selama pelaksanaan proses pelatihan cetak sablon kaos. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan cetak sablon kaos dapat meningkatkan keterampilan remaja tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji. Kata kunci:kemandirian, keterampilan, pelatihan, sablon kaos, remaja tunarungu
Penggunaan Pursed Lip Breathing dan Diaphragmatic Breathing Pada Kasus Bronkiektasis Et Causa Post Tuberkulosis Paru Analisis Kasus Berbasis Bukti Riza Pahlawi; Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.824 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.65

Abstract

Bronkiektasis merupakan dilatasi abnormal bronkus yang terjadi karena infeksi yang menyebabkan inflamasi serta obstruksi jalan nafas. Dengan adanya infeksi dapat menimbulkan respon inflamasi seperti sesak napas, batuk, dan produksi sputum yang meningkat. Breathing exercise menjadi salah satu modalitas fisioterapi dalam menangani kasus-kasus kardiorespirasi, dan kombinasi latihan berupa pursed lip breathing dan diaphragmatic breating breating diperkirakan mampu mengurangi sesak sehingga pasien mampu beraktivitas secara optimal. Muncul pertanyaan pertanyaan klinis, “Apakah pemberian pursed lip breathing dan diaphragmatic breathing dapat memberikan efek yang lebih baik untuk menurunkan sesak pada pasien bronkiektasis et causa post tuberculosis paru?” Ilustrasi kepustakaan enggunakan instrument pencarian Pubmed, Science Direct, dan Chocrane Library sesuai dengan kata kunci. Pada penulusuran didapatkan 19 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian tahap pencarian dilanjutkan dengan membaca keseluruhan artikel dan ditemukan artikel yang sesuai sebanyak 2 artikel pada Pubmed, 3 artikel pada Science Direct, dan 0 artikel pada Cochrane Library.  Kata Kunci : pursed lip breathing, diaphragmatic breathing, breathing exercise, bronkiektasis
Program Revitalisasi Situ Rawa Besar Sebagai Daya Tarik Wisata Air di Kota Depok rahmi setiawati
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.147 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.67

Abstract

Depok merupakan kota dengan sebutan 1000 Setu, sehingga Pemkot Depok berencana membuat objek wisata air dengan memanfaatkan situ yang ada di wilayahnya. Salah satunya adalah Situ Rawa Besar yang dijadikan objek wisata air. Hal ini sejalan dengan dalam merancang penataan ke depannya tentang keberadaan Situ Rawa Besar yang berada di tengah kota menjadikan kota yang nyaman sesuai dengan visi dan Misi Kota Depok. Namun, untuk menciptakan optimalisasi dalam mencapai tujuan tersebut perlu adanya kebijakan Pemerintah Kota Depok dalam mewujudkan Situ Rawa Besar sebagai objek wisata air. Sehingga diperlukan revitalisasi untuk memberdayakan potensi wisata dan kreasi Situ Rawa Besar yang dapat memberikan manfaat ekonomi dari aspek pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses revitalisasi, mengetahui hambatan dan kemudahan di dalam proses revitalisasi di Situ Rawa Besar. Penelitian ini menggunakan tinjauan konsep revitalisasi, pengembangan wisata air dan kepariwisataan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan yang digunakan yaitu berupa kajian pustaka; dan berupa dokumen kebijakan yang terkait dengan revitalisasi Situ Rawa Besar.Hasil penelitian sangat diperlukan  melakukan revitalisasi Situ Rawa Besar yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan dengan memperhatikan aspek peningkatan fasilitas, daya tarik, aksesibiitas, dan managemen destinasi, selain itu Situ Rawa Besar sebagai objek wisata air dilakukan sekaligus untuk penataan kualitas air dan pengelolaan sampah, serta meningkatkan sumberdaya manusia dan dukungan masyarakat sekitar. Sehigga disarankan perlu adanya koordinasi antara pemerintah provinsi dengan daerah dan dinas-dinas terkait terus ditingkatkan, sehingga ke depan dapat terbentuk merek (ikon) situ untuk pariwisata Kota Depok. Kata kunci : Revitalisasi, Situ, Daya Tarik (Atraksi) Wisata Air, Perencanaan wisata air
WAYANG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN WIKASATRIAN priyanto priyanto
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.385 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.60

Abstract

Wayang mengandung nilai-nilai budi luhur yang sangat berharga bagi kehidapan masyarakat. Dalam pertunjukkan wayang digambarkan bagaimana manusia berkomunikasi dengan manusia lain, alam dan Tuhan, termasuk bagaimana saling menghormati sesama makhluk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai budi luhur dalam wayang dapat di eksplor untuk pelatihan kepemimpinan di wikasatrian. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data meliputi sumber lisan, sumber tertulis, dan sumber lapangan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budi luhur wayang dapat dieksplor untuk pelatihan kepemimpinan wikasatrian dengan menggunakan metode experiential learning sehingga peserta dapat memaknai lebih mendalam mengenai nilai budi luhur dalam wayang. Keywords: Puppet, Leadership Value
Akreditasi:Pengaruhnya Terhadap Program Hand Hygiene Di Rumah Sakit Muhammadiyah Cirebon Ari Nurfikri; Triana Karnadipa
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.87

Abstract

This study aims to measure the implementation of the hand hygiene program at the Muhammadiyah Hospital Cirebon after accreditation. The method used is a qualitative analysis method, with a case study design. The research case is the Infection Control Prevention Working Group in which there is a hand hygiene program at the time of accreditation, including those that do not meet the minimum passing score, so the hand hygiene program implementation will be measured from an effective strategy, organizational characteristics, influence of the behavior of officers and patients and their families, and budget support from post accreditation management. The research instrument used interview guides with 4 respondents. The results of this study indicate that the Muhammadiyah Hospital in Cirebon does not yet have an effective strategy in building a hand hygiene culture. The post-accreditation Infection Control Prevention Team Organization is not running, so a hand hygiene program has not been established at the Muhammadiyah Hospital in Cirebon. The behavior of officers and patients the level of compliance with handwashing is still lacking, due to the use of consumables after accreditation is still low. In terms of the budget, the hospital has a good financial condition, but because there is no work program, the proposed expenditure budget of each unit does not reflect the need for programs that include training, procurement of consumables, and education for both officers and patients. ineffective hand hygiene strategies, PPI Committee organizational structure is not going well, there has been no change in hand hygiene behavior of employees, patients and visitors, and the PPI Committee budget is still contained in the unit budget, has not become a special budget item.Keyword: Hospital accreditation; cost; hand hygiene
Pengembangan Podcast sebagai Media Suplemen Pembelajaran Berbasis Digital pada Perguruan Tinggi Peny Meliaty Hutabarat
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.85

Abstract

      Penelitian ini berupaya melihat manfaat dan pengembangan podcast sebagai media suplemen pembelajaran berbasis digital di bidang pendidikan. Podcast mampu menjadi sumber pengajaran inovatif bagi pengajar dan membantu proses pembelajaran siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Khususnya mendukung pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Kehadiran podcast bukan untuk menggantikan buku teks dan materi lainnya. Namun sebagai suplemen pembelajaran yang memperkaya pengalaman belajar siswa. Penelitian mengenai podcasting di perguruan tinggi masih terbatas, khususnya di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini berupaya memberikan kontribusi bagi pengembangan dan pemanfaatan medium podcast di bidang pendidikan.Kata Kunci: podcast, suplemen pembelajaran, perguruan tinggi AbstractPodcast Development as a Digital-Based Media for Supplementary Learning in Higher Education. This study discusses the benefits and developments of podcasts as a digital-based media for supplementary learning in the field of education. Podcasts are able to be innovative teaching resources for teachers and help students’ learning processes, both inside and outside the classroom. Especially in support of distance learning conducted by universities. The presence of a podcast is not a substitute for text books and other material. But as a learning supplement that enriches student learning experiences. Research about podcasting in higher education is still limited, especially in Indonesia. This research seeks to contribute to the development and use of the podcast in the field of higher education.Keywords: podcasts, supplementary learning, higher education
KONSEP ISOLASI DALAM JARINGAN SOSIAL UNTUK MEMINIMALISASI EFEK CONTAGIOUS (KASUS PENYEBARAN VIRUS CORONA DI INDONESIA) Nailul Mona
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.86

Abstract

Virus corona merupakan pandemi yang mudah menyebar secara contagious. Karena itu, banyak pemimpin yang menghimbau warganya untuk melakukan social distancing dan isolasi untuk mencegah penularan virus penyakit ini. Dalam jaringan sosial, banyak hal dapat menyebar secara contagious, termasuk virus. Dan cara untuk mencegah penyebaran makin luas adalah dengan menjalani peran sebagai isolate dalam jaringan sosial. Studi ini menunjukkan bahwa jaringan sosial tanpa peran isolate memiliki ties dan kepadatan tinggi sehingga banyak peluang virus untuk menyebar pada anggota jaringan. Sedangkan jaringan sosial di mana banyak anggotanya melakukan isolasi memiliki ties lebih sedikit serta kepadatan rendah yang membuat peluang penyebaran virus antar anggota jaringan melalui ties menjadi lebih rendah.Kata kunci: virus corona, jaringan, isolate, penyebaran contagious
THE APPLICATION OF HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) IN FOOD PRODUCTION DEPARTMENT Anisatul Auliya
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.84

Abstract

This study aimed to analyze the application of HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) in food production specifictly in the main kitchen of Ciputra Cibubur Hotel, the purpose of this application is to ensure the food safety and healthy.  The location for this study in The main kitchen of Ciputra Cibubur Hotel, and time of this research already held in December 2018 - July 2019. The design of this study is a qualitative study. Literature review, semi-structured interview methods and survey methods have been used for collecting data. The Key Informants for this research are Executive Chef, Chef De Partie, Commis 1, Commis 1 Pastry, Commis 2, Commis 2 dan garde manger. The results of this study are the application of HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) principles in food processing in Ciputra Cibubur Hotel has been well implemented according to standards so it can be said that all the systems during food production in Ciputra Cibubur Hotel has been guaranteed for food security and helthy before serving to the guests.Keywords : HACCP, Food Production
Physiotherapy Service without Documentation at a Community Based Rehabilitation for Children with Disabilities in Makassar City: A Case Study of Physiotherapist’s Perspective Triana Karnadipa; Ari Nurfikri
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.83

Abstract

This study aims to analyse the consequences of a lack of documentation in a community-based rehabilitation (CBR) unit for children with disabilities. 278 hours of observation and two structured interviews were conducted. Observation notes were depicted in a fishbone chart and interview findings were coded manually in a series of open, axial, and selective coding. The findings, field notes, and self-reflective notes were triangulated and link thematically. The findings revealed that failures to address children’s needs and progress, inability to modify the intervention based on evidence and lack of confidence in the therapists’ professionalism are the common problems experienced by the therapists due to lack of record-keeping. While the needs of CBR units are greatly increased for people with disabilities, CBR organisations and the Indonesia physiotherapy association need to cooperate in order to develop a clear clinical pathway and standardised documentation for a CBR context.  
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG KOTA MELALUI FESTIVAL SENI KONTEMPORER: STUDI KASUS KAMPUNG BUSTAMAN, SEMARANG Poeti Nazura Gulfira
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.91

Abstract

Masalah umum yang sering dihadapi oleh hampir setiap kampung kota adalah mempertahankan keberadaan mereka yang cenderung tergusur dan terpinggirkan oleh kepentingan berbagai pihak yang lebih berkuasa. Sebagai upaya untuk menyelamatkan keberadaan kampung kota, telah muncul pergerakan grassroots dari komunitas berbasis masyarakat yang ikut mengintervensi pembangunan beberapa kampung kota di Indonesia selama dekade terakhir. Salah satu cara yang dilakukan adalah menyelenggarakan festival seni kontemporer yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan estetika kampung, menciptakan peluang baru bagi warga lokal untuk mengembangkan kreativitas mereka, dan memperkuat identitas lokal. Berbagai capaian tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan utama, yaitu melindungi kampung dari ancaman penggusuran melalui peningkatan kapasitas warga dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada atau membangun potensi yang baru (Kustiawan et al. 2015; Lieshout 2014; Prasetyo & Iverson 2013). Meskipun banyak penelitian dari berbagai belahan dunia – terutama di negara maju – menunjukkan bahwa penggunaan festival seni kontemporer memberikan banyak manfaat sosial bagi warga lokal, hal ini belum banyak dibuktikan dari konteks Global South. Akibatnya, masih ada ketidakpastian apakah penggunaan festival seni kontemporer membawa dampak positif pada aspek sosial penduduk negara berkembang, terutama mereka yang tinggal di daerah yang sering dianggap “bermasalah” seperti perkampungan kota. Oleh karena itu, penelitian ini akan berkontribusi untuk memahami implikasi dari penyelenggaraan festival seni kontemporer terhadap kehidupan sosial di permukiman informal, khususnya di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak festival seni kontemporer terhadap kapasitas masyarakat lokal di kampung Indonesia, khususnya di Kampung Bustaman, Semarang. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan 17 responden dari warga setempat. Hasil dari wawancara menunjukkan bahwa festival seni kontemporer dapat mempromosikan pemberdayaan lokal dengan mendorong partisipasi warga dalam kelompok usia muda, meningkatkan kapasitas organisasi dan mobilisasi masyarakat setempat, menyediakan wadah untuk bertukar wawasan, dan memperluas perspektif masyarakat lokal tentang tempat dan komunitas mereka.Kata Kunci: Festival seni kontemporer, pariwisata berbasis komunitas, kampung kota, pemberdayaan masyarakat