Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya Pratama, Aditya Denny
eDimensi Arsitektur Petra Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Fasilitas industri kretif media cetak di Surabaya” merupakan fasilitas yang mewadahi minat masyarakat Surabaya dalam hal media cetak khususnya bagi anak muda yang ingin menuangkan kreasinya dan juga membuka usaha dalam bidang media cetak dengan tujuan agar kreasi anak muda ini dapat dihargai dan mempunyai tempat di  masyarakat Surabaya. Selain itu juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat Surabaya, dimana myarakat dapat mengetahui bagaimana proses produksi media cetak itu berlangsung. Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya ini terletak pada jalan raya mulyosari yang dekat dengan beberapa universitas besar di Surabaya. Oleh karena itu desain bangunan ini harus sesuai dengan perilaku enterpreanur muda agar dapat menarik minat dari anak muda
Efektivitas Virtual Reality Training Terhadap Kemampuan Fungsional Ekstremitas Atas pada Kasus Stroke: Studi Literatur Aditya Denny Pratama; Naufal Rafi Raihan; Aisyah Aji Furqonah
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.158

Abstract

Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh kematian jaringan pada otak. Masalah klinis yang timbul seperti gangguan motorik, sensorik, kognitif, bahasa, dan emosi. Gangguan motorik yang dialami oleh pasien stroke adalah penurunan kemampuan fungsional. Virtual reality training menjadi salah satu terapi latihan fisioterapi dalam menangani kasus stroke dan diperkirakan mampu mestimulasi neuroplastisitas sehingga dapat meningkatkan kemampuan fungsional ekstremitas atas pasien stroke. Studi ini adalah studi literature review dengan metode naratif untuk mengetahui bagaimana efektivitas latihan virtual reality terhadap meningkatkan kemampuan fungsional ekstremitas atas pada kasus stroke. Hasil yang diperoleh Pemberian latihan virtual reality terbukti dapat meningkatkan kemampuan fungsional ekstremitas atas pada pasien stroke. Latihan virtual reality untuk stroke memberikan stimulasi audio dan visual yang memicu neuro-rehabilitasi sehingga terjadi pemetaan ulang kortikal. Dan juga memberikan motivasi sehingga memicu pasien stroke untuk melakukan latihan dengan repetisi yang banyak sehingga terjadi neuroplastisitas. dengan berbagai macam parameter seperti Fugl-Meyer Upper Extremity Scale (FMA-UE), Wolf Motor Function Test (WMFT), dan Box and Block Test (BBT). Pemberian latihan fisioterapi menggunakan virtual reality dapat menjadi solusi intervensi untuk merehabilitasi dan meningkatkan fungsi ekstremitas atas jika memperhatikan beberapa hal, seperti metode virtual reality, dosis, dan ketersediaan alat terapi.
PENGARUH PEMBERIAN DUAL TASK TRAINING TERHADAP PENURUNAN RISIKO JATUH PADA PASIEN STROKE Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 3, No 2: January - June 2021
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v3i2.130

Abstract

Stroke merupakan suatu kondisi neurologis dimana terjadi kerusakan pada jaringan otak secara tiba – tiba akibat kehilangan aliran darah yang mengakibatkan hilangnya fungsi neurologis. Salah satu manifestasi klinis dari stroke yaitu adanya gangguan keseimbangan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektivitas dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke dengan parameter Functional Reach Test (FRT). Muncul pertanyaan klinis, “Bagaimana pengaruh pemberian dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke?” Untuk menjawab masalah klinis, dilakukan penelusuran kepustakaan secara online menggunakan instrumen pencarian PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah ”Dual Task Training AND Functional Reach Test AND Stroke” dengan kriteria inklusi artikel full text, topik terkait dengan kasus dan tahun terbit maksimal 5 tahun terakhir. Nilai FRT pre dan post selama 4 tiga kali intervensi yaitu 0,67. Nilai MDC  adalah 0.59, 0.68, 0.68, dan 0.72, dan rentang MCID masing – masing adalah1.61-2.79, 1.52-3.72, 1.52-3.72, and 1.48-3.68. Hasil studi kasus didapatkan bahwa pemberian dual task training dengan parameter FRT menunjukkan hasil tidak signifikan.Kata Kunci : Dual Task Training, Functional Reach Test, Stroke
Penggunaan Pursed Lip Breathing dan Diaphragmatic Breathing Pada Kasus Bronkiektasis Et Causa Post Tuberkulosis Paru Analisis Kasus Berbasis Bukti Riza Pahlawi; Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.824 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.65

Abstract

Bronkiektasis merupakan dilatasi abnormal bronkus yang terjadi karena infeksi yang menyebabkan inflamasi serta obstruksi jalan nafas. Dengan adanya infeksi dapat menimbulkan respon inflamasi seperti sesak napas, batuk, dan produksi sputum yang meningkat. Breathing exercise menjadi salah satu modalitas fisioterapi dalam menangani kasus-kasus kardiorespirasi, dan kombinasi latihan berupa pursed lip breathing dan diaphragmatic breating breating diperkirakan mampu mengurangi sesak sehingga pasien mampu beraktivitas secara optimal. Muncul pertanyaan pertanyaan klinis, “Apakah pemberian pursed lip breathing dan diaphragmatic breathing dapat memberikan efek yang lebih baik untuk menurunkan sesak pada pasien bronkiektasis et causa post tuberculosis paru?” Ilustrasi kepustakaan enggunakan instrument pencarian Pubmed, Science Direct, dan Chocrane Library sesuai dengan kata kunci. Pada penulusuran didapatkan 19 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian tahap pencarian dilanjutkan dengan membaca keseluruhan artikel dan ditemukan artikel yang sesuai sebanyak 2 artikel pada Pubmed, 3 artikel pada Science Direct, dan 0 artikel pada Cochrane Library.  Kata Kunci : pursed lip breathing, diaphragmatic breathing, breathing exercise, bronkiektasis
PENGGUNAAN NEURODEVELOPMENTAL TREATMENT PADA KASUS DANDY WALKER SYNDROME Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 3, No 1: DESEMBER 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v3i1.110

Abstract

Dandy Walker Syndrome (DWS) merupakan suatu sindrom (kumpulan gejala) yang terjadi pada seorang anak akibat adanya sebuah malformasi yang terjadi selama perkembangan dari serebelum dan ventrikel 4. Salah satu manifestasi klinis dari DWS ialah adanya gangguan keseimbangan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektfitas Neurodevelopmental Treatment (NDT) pada kasus DWS. Pada dasarnya pemberian intervensi atau penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ini dapat dilakukan dengan banyak cara, disesuaikan dengan gejala yang ditemukan dan tentunya disesuaikan dengan keadaan pasien saat itu. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan ialah Neurodevelopmental Treatment (NDT). Terkait permasalahan dan intervensi yang digunakan, salah satu parameter sebagai evaluasi yang dapat digunakan ialah Pediatric Balance Scale (PBS). Muncul pertanyaan klinis, “bagaimana efektifitas NDT untuk meningkatkan  keseimbangan dengan parameter pediatric balance scale pada kasus dandy walker syndrome?” Untuk menjawab masalah klinis, dilakukan penelusuran kepustakaan secara online menggunakan instrumen pencari Physical Medicine and Rehabilitation International, Wolter Kluwer, Science Direct, Cochrane Library, Journal of Pediatric Review dan Jornal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation. Kata kunci yang digunakan adalah ”Neurodevelopmental Treatment AND Pediatric Balance Scale AND Dandy Walker Syndrome” dengan kriteria inklusi artikel full teks, topik terkait dengan kasus dan tahun terbit maksimal 5 tahun terakhir. Dari Hasil Studi kasus didapatkan penggunakan NDT dengan parameter PBS dapat meningkatkan beberapa komponen dan poin namun peningkatan secara keseluruhan yang dihasilkan tidak signifikan.Kata Kunci : Neurodevelopmental Treatment, Pediatric Balance Scale, Dandy Walker Syndrome
Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya Aditya Denny Pratama
eDimensi Arsitektur Petra Vol 2, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.253 KB)

Abstract

Fasilitas industri kretif media cetak di Surabaya” merupakan fasilitas yang mewadahi minat masyarakat Surabaya dalam hal media cetak khususnya bagi anak muda yang ingin menuangkan kreasinya dan juga membuka usaha dalam bidang media cetak dengan tujuan agar kreasi anak muda ini dapat dihargai dan mempunyai tempat di  masyarakat Surabaya. Selain itu juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat Surabaya, dimana myarakat dapat mengetahui bagaimana proses produksi media cetak itu berlangsung. Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya ini terletak pada jalan raya mulyosari yang dekat dengan beberapa universitas besar di Surabaya. Oleh karena itu desain bangunan ini harus sesuai dengan perilaku enterpreanur muda agar dapat menarik minat dari anak muda
TRAINING BOBATH METHODS BETTER THAN FELDENKRAIS METHODS TO IMPROVE OF BALANCE AMONG POST STROKE PATIENTS Aditya Denny Pratama
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 5, No 2 (2017): July - December
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.232 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v5i2.83

Abstract

Stroke is a disease affecting of brain that causes suddenly neurological dysfunction. Stroke can cause damage to brain tissue and clinically in a relatively long period of time and is the most common cause of physical disability such as decreased in the balance. This study aims to determine how much of an increase balance in patients with post stroke after being given Bobath training and Feldenkrais training. This study was an experimental with pretest-posttest group design conducted at Sasana Husada Stroke service and Karmel Stroke Service, in March-April 2015. This study used 14 subject of post stroke patients randomly divided into two groups. Group 1 was given Bobathtraining and group 2 was given Feldenkrais training. Both groups were given training 3 times a week for total 8 weeks. The balance test measured by Brunel Balance Assessment (BBA) instrument.The results showed that in group I there was an increasing balance of 4.71 ± 1.11 to 9.57 ± 1.72, while in group II was also an increase in balance of 4,71 ± 0,95 to 5.57 ± 0.98. Based on statistical tests, there is a significan increase of balance in group I and II after training. And training in group I was better than group II in improvement of balance among post stroke patient (p < 0.05).It can be conclusion that the training Bobath method is better thanFeldenkrais method to increase the balance of post stroke patients. Keyword; Stroke, Balance, BBA, Bobath, Feldenkrais
EFEKTIVITAS ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN BRONKIEKTASIS POST TUBERKULOSIS PARU Aditya Denny Pratama
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 9, No 1: January - June 2021
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jvi.v9i1.247

Abstract

Bronkiektasis adalah kelainan kronik yang ditandai dengan dilatasi bronkus secara ireversibel disertai proses inflamasi pada dinding bronkus dan parenkim paru sekitarnya. Bronkiektasis dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang merupakan bakteri penyebab tuberkulosis paru (TB paru). Ciri utama dari penyakit bronkiektasis yaitu adanya penumpukan lendir, infeksi bakteri kronis, dan inflamasi bronkial persisten. Metode penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk laporan kasus dengan 1 orang pasien yang diberikan intervensi fisioterapi dan evaluasi sebanyak 4 kali. Untuk mengatasi beberapa masalah yang timbul yaitu sesak napas, dan retensi sputum akibat bronkiektasis post tuberkulosis paru dalam penelitian ini digunakan intervensi fisioterapi yaitu terapi latihan Active Cycle Of Breathing Technique (ACBT). Hasil yang didapatkan setelah dilakukannya terapi sebanyak 4 kali yaitu terjadi penurunan sesak yang dibuktikan dengan Borg scale dari skala 4 menjadi skala 1, dan pengurangan retensi sputum dengan hasil auskultasi berupa ronchi pada segmen posterior apikal  lobus atas bilateral menjadi ronchi pada segmen posterior apikal  lobus atas dextra. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa intervensi fisioterapi dengan terapi latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) efektif digunakan pada pasien Bronkiektasis post TB paru.Kata Kunci : Bronkiektasis, Active Cycle of Breathing Technique (ACBT)
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Amputasi Transtibial Sinistra Akibat Chronic Limb Ischemia di RSPAD Gatot Soebroto Aditya Denny Pratama
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.168 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v6i2.121

Abstract

Amputasi merupakan pengangkatan anggota tubuh yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh anggota badan. Masalah yang muncul akibat amputasi di antaranya nyeri luka operasi, penurunan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, dan penurunan kemampuan fungsional. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada kasus post amputasi transtibial sinistra akibat chronic limb ischemia. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto pada bulan Februari-Maret tahun 2018. Data diperoleh dari wawancara, pengamatan, pengkajian, dan penatalaksanaan Fisioterapi.  Dalam studi kasus ini batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu nyeri, kekakuan, spasme, keterbatasan lingkup gerak sendi dan penurunan kekuatan otot. Dan modalitas yang akan diterapkan yaitu TENS dan terapi latihan berupa latihan gerak aktif, peregangan, penguatan, dan latihan core stability. Hasil studi kasus ini menunjukkan modalitas TENS mampu menurunkan nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak pada penderita amputasi. Dan latihan gerak aktif, peregangan, penguatan, dan latihan core stability mampu mengurangi kekakuan, spasme, dan meningkatkan lingkup gerak sendi serta meningkatkan kekuatan otot sehingga mampu mempersiapkan pasien untuk berjalan dengan menggunakan alat bantu.
PLYOMETRIC EXERCISE DAPAT MENINGKATKAN SPEED LEBIH BAIK DIBANDINGKAN WARM-UP PADA PEMAIN SEPAK BOLA MUDA AMATIR Aditya Denny Pratama; Agus tiyawan
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 7, No 1 (2019): Vol. 7, No.1 January-July
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.033 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v7i1.134

Abstract

Sepak bola merupakan olahraga yang membutuhkan speed yang prima agar seorang pemain sepak bola dapat mencetak gol dan berprestasi sehingga speed harus menjadi perhatian yang serius terlebih pada pemain usia muda yang merupakan bibit-bibit masa depan yang harus dioptimalkan potensinya agar para pemain muda tersebut di masa depan dapat menjadi seorang pemain berprestasi baik di level klub sepak bola maupun di tim nasional Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan speed pada pemain sepak bola muda amatir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre test and post test control group design yang diberikan dua kali seminggu selama delapan minggu di sekolah sepak bola (SSB) amatir di Tangerang dengan jumlah sampel total adalah 32 orang dengan kelompok perlakuan sebesar 16 orang diberikan warm-up selama 15 menit dan plyometric exercise selama 45 menit, sedangkan pada kelompok kontrol sejumlah 16 orang diberikan warm-up 45 menit tanpa diberikan plyometric exercise. Tes pengukuran speed menggunakan instrumen sprint 30 meter. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan nilai speed pada kelompok perlakuan dengan nilai sprint 30 meter (speed) 4,34 ± 0,51 detik. Penelitian ini menunjukkan plyometric exercise dapat meningkatkan speed pemain sepak bola muda amatir.Kata kunci: Sepak bola, Speed, Plyometric Exercise