cover
Contact Name
Hadianto EGo Gantiano
Contact Email
hadianto@iahntp.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
hadianto@iahntp.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Dharma Duta
ISSN : 20898215     EISSN : 26859521     DOI : -
Jurnal Dharma Duta (JDD) is a peer-reviewed open-access journal and follows a double-blind review policy. The Journal is scheduled for publication biannually, This journal contains articles in the fields of Communication Science, Communication Technology, Communication Management, Communication Media, Journalism, Public Relations, Public Welfare Sciences, Advertising, Sociology, Anthropology, Humanity, Cultural Sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 99 Documents
Pengaruh Penerapan Cleanliness, Health, Safety, & Environmental Sustainable Pariwisata New Normal di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kabupaten Tabanan Astrid Krisdayanthi; Ni Made Rai Kristina
Dharma Duta Vol 19 No 2 (2021): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v19i01.749

Abstract

During the Covid-19 pandemic, maximum efforts are needed to maintain the health and safety of tourists. The Clean, Health, Safety & Environment Certification Program is the process of granting certificates to tourism businesses, other related businesses/facilities, the community environment, and tourism destinations issued by the Ministry of Tourism and Creative Economy to provide a sense of security and comfort, as well as a guarantee to tourists and the surrounding community. that the place has complied with health protocols. DTW Tanah Lot is one of 6 DTWs that have obtained the CHSE certificate. The implementation of CHSE at Tanah Lot DTW greatly affected the number of visits from the end of 2020 to the beginning of 2021 before the implementation of PPKM. Travelers during the Covid-19 pandemic are more selective in determining which DTW to visit and prefer to visit a certified DTW. In addition to obtaining a CHSE certificate, Tanah Lot DTW has implemented a Health protocol that is in accordance with the guidelines for organizing tourist attractions in order to provide a sense of security and comfort for visiting tourists.
Kajian Theologi Hindu Pada Banten Daksina I Wayan Sudiarta
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.757

Abstract

Theologi Hindu dalam kehidupan umat Hindu di Bali secara langsung maupun tidak langsung telah terealisasi dalam pembuatan beraneka jenis upakara atau banten, salah satunya adalah banten daksina yang sangat sarat dengan kajian theologi Hindu di masing-masing unsur-unsur pembentuk banten daksina. Namun pemahaman sebagian masyarakat akan hal tersebut masih minim, untuk itu pemahaman tentang kajian theologi yang terkandung dalam banten daksina perlu diadakan dengan tujuan untuk mengetahui isi, fungsi serta ajaran theologi Hindu dalam banten daksina. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengolahan deskriptif argumentasi bersumber dari data primer dan sekunder dengan metode kepustakaan dan wawancara. Tinjauan theologi Hindu bahwa banten daksina mengajarkan Sifat Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bersifat Trancendental dan Immanen sehingga perwujudan Tuhan diwujudkan dalam berbagai simbol pada Banten Daksina. Berikut adalah pemahaman Tuhan dalam setiap unsur banten daksina yaitu Bebedog (Serembeng) wujud Sang Hyang Ibu Pertiwi, Tampak Dara sebagai wujud Sang Hyang Rua Bhineda sebagai simbol Utara, Beras Amusti (agemel atau segenggam) sebagai simbol Sang Hyang Bayu, Porosan Silih Asih Alas Kojong sebagai wujud Sang Hyang Semara Jaya dan Semara Ratih, Gegantusan berlaskan kojong sebagai simbol Sang Hyang Indra, Pepeselan alas kojong perangkad sebagai simbol Sang Hyang Sangkara yang juga, Buah Pangi alas kojong perangkad sebagai simbol Sang Hyang Baruna atau Boma, Buah Kelapa sebagai simbol Sang Hyang Surya wujud windu, Telor Bebek beralaskan Kojong sebagai simbol Sang Hyang Candra, Buah Tingkih beralaskan Kojong sebagai simbol Sang Hyang Tranggana atau bintang sebagai cerminan Sang Hyang Paramasiva (Pemahaman pada Tuhan yang berwujud sebagai Sang Hyang Paramasiwa), Benang tetebus putih sebagai simbol Sang Hyang Aji Akasa sebagai simbol awan, Uang kepeng atau uang bolong sebagai simbul windu sunia, Canang Sari adalah pemahaman tentang Tuhan sebagai Asta Aiswarya atau Dewata Nawa Sanga .Diharapkan pemahaman terhadap aspek-aspek kehidupan beragama khususnya kehidupan beragama Hindu dapat dipahami secara menyeluruh sehingga tidak terjadi kedangkalan pemahaman pada agama itu sendiri
Studi Komparasi Hari Raya Galungan di Bali dan Wijaya Dasami India Tiwi - Etika
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.778

Abstract

Galungan is a Balinese holiday, celebrating the victory of dharma (virtue) over adharma (evil). It is similar to Wijaya Dasami (Wijaya Dashami) and Durga Puja Nawaratri in India, celebrated by Hindus in other parts of the world. The word Dussehra is a variant of Dashahara which is a compound Sanskrit word meaning "ten days". Dus has the meaning "bad, evil, and sinful" and Hara means "removing, destroying", connoting "removing the bad, destroying the evil, sinful. In most of northern and western India, Dasha-Hara (literally, ten days) is celebrated in honor of Rama. Vijaya Dasami is observed after Navratri, on the tenth day, marked by a great procession where the clay statues are ceremoniously walked to a river or ocean coast for a solemn goodbye to Durga. This type of research is qualitative with a comparative study method. Collecting data using literature study, expert interviews, and Focus Group Discussion (FGD). Data analysis using Ethnographic Content Analysis (ECA). This festival is an old tradition of Hindu Dharma, though it is unclear how and in which century the festival began. Surviving manuscripts from the 14th century provide guidelines for Durga puja, while historical records suggest royalty and wealthy families were sponsoring major Durga puja public festivities since at least the 16th century. This article discusses a comparative study of Galungan Day in Bali and Wijaya Dasami in India which has the same essence, namely celebrating the victory of Dharma against Adharma. Keywords: Galungan, Wijaya Dasami, Hindu Festival Galungan adalah hari libur Bali, merayakan kemenangan dharma (kebajikan) atas adharma (kejahatan). Mirip dengan Wijaya Dasami (Wijaya Dashami) dan Durga Puja Nawaratri di India, yang dirayakan oleh umat Hindu di belahan dunia lain. Kata Dussehra adalah varian dari Dashahara yang merupakan kata majemuk Sansekerta yang berarti sepuluh hari. Dus berarti buruk, jahat, dan berdosa dan Hara berarti menghapus, menghancurkan, yang berarti menghilangkan keburukan, menghancurkan yang jahat, berdosa. Di sebagian besar India utara dan barat, Dasha-Hara (secara harfiah, sepuluh hari) adalah dirayakan untuk menghormati Rama. Vijaya Dasami dirayakan setelah Navratri, pada hari kesepuluh, ditandai dengan prosesi besar di mana patung-patung tanah liat dengan upacara berjalan ke sungai atau pantai laut untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Durga. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi komparasi. Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, wawancara ahli dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan Ethnographic Content Analysis (ECA). Festival ini adalah tradisi lama Hindu Dharma, meskipun tidak jelas bagaimana dan di abad mana festival dimulai. Manuskrip yang bertahan dari abad ke-14 memberikan pedoman untuk puja Durga, sementara catatan sejarah menunjukkan bahwa bangsawan dan keluarga kaya mensponsori perayaan umum puja Durga sejak setidaknya abad ke-16. Artikel ini membahas studi komparasi Hari Raya Galungan di Bali dan Wijaya Dasami di India yang memiliki esensi yang sama yaitu merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma. Kata kunci : Galungan, Vijaya Dasami, Hari Raya Hindu
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dalam Penyebaran Isu-Isu Kontemporer Agama Di Desa Dadahup Kabubaten Kapuas I Wayan Sindia Griya Danika; Ni Putu Eka Merliana; Hadianto Ego Gantiano
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.790

Abstract

Perkembangan teknologi informasi telah merevolusi penyampaian informasi yang ada di masyarakat secara umum, dan ini juga berdampak kepada masyarakat yang ada di Desa Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Masyarakat pada Desa tersebut masih meyakini adanya tradisi dan adat-istiadat dan karena kemajuan teknologi tersebut mengalami tranformasi sehingga memberikan dampak dalam hal perilakunya terutama dalam hal penyebaran isu-isu kontemporer agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dalam pemanfaatan teknologi komunikasi terhadap penyebaran isu-isu kontemporer agama serta dampak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan pemanfaatan teknologi komunikasi dalam penyebaran isu-isu kontemporer agama yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi di Desa Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pemanfaatan teknologi komunikasi sudah sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Dadahup. Dampak yang diperoleh dari pemanfaatan teknologi terhadap penyebaran isu-isu kontemporer agama adalah dampak positif memberikan informasi yang up to date tentang ajaran agama Hindu, sedangkan dampak negatifnya mudah terpengaruhnya umat dalam menerima informasi yang tidak benar serta hasutan tentang agama dan kepercayaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah usia, agama dan budaya yang akan memberikan pengaruh terhadap perilaku masyarakat atau umat Hindu dalam melakukan interaksi sosial.
PENGGUNAAN PENGGUNAAN WHATSAPP GRUP MENUNJANG KOMUNIKASI JURNALIS I Ketut Manik Asta Jaya
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.796

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih dalam tentang penggunaan fitur Whatsapp Grup pada aplikasi Whatsapp, untuk menunjang komunikasi kalangan jurnalis yang bertugas aktif di lapangan. Whatsapp Grup merupakan salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan dalam mempercepat komunikasi jurnalis dengan sesama jurnalis, narasumber, hingga kantor redaksi. Terutama dalam pengumpulan informasi yang akan dijadikan sebagai bahan berita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena menggali data statistik melalui survei untuk mengkaji penggunaan Whatsapp Grup yang disebar melalui google form. Hasil penelitian ini menunjukan tingginya penggunaan Whatsapp Grup dalam menunjang komunikasi kalangan jurnalis. Bahkan whatsapp Grup sebagai bagian dari fitur aplikasi whatsapp ini sudah digunakan sejak lama oleh para responden. Bahkan hasil kuisioner menunjukan oleh 65 persen atau sebanyak 13 orang dari 20 orang responden, memilih sudah menggunakan Whatsapp Grup sejak lebih dari lima tahun. Pembuatan Whatsapp Grup pada aplikasi whatsapp juga dapat dilakukan dengan mudah, bahkan dengan cepat disebar untuk menambah jumlah pengguna. Whatsapp Grup juga dipilih karena ditinjau dari sisi jumlah pengguna, fungsi dan cara penggunaannya, dimana setiap pengguna dapat berbagi (sharing) materi informasi yang bisa menjadi materi berita. Materi tersebut dapat dikirim dalam bentuk gambar, pdf, ppt, doc, xls, audio, video secara langsung. Bahkan melalui Whatsapp Grup para pengguna dapat berdiskusi, berupa mengkritisi setiap informasi sebelum di ulas menjadi berita utuh.
Mitologi Hindu Sebagai Upaya Untuk Mempertahankan Relasi Simbolik Pura Luhur Natar Sari, Desa Apuan, Kabupaten Tabanan I Nyoman Bontot
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.797

Abstract

penguger dan tapakan barong serta rangda penguger, sangat erat. Hubungan keterkaitan Pura Luhur Natar Sari dengan pura penguger dapat dilihat dari dua ritual, yaitu pada saat Tapakan Ida Bhatara Sakti lunga ke jaba kutha dan pada saat memendak Bhatara Tirtha. Sementara hubungan keterkaitan Pura Luhur Natar Sari dengan tapakan barong dan rangda penguger dapat dilihat pada saat pelaksanaan piodalan ageng di Pura Luhur Natar Sari. Pada saat piodalan ageng, tapakan barong dan rangda penguger mendapatkan peran dan nyejer selama pujawali berlangsung. Keterkaitan pura, tapakan barong dan rangda penguger dengan Pura Luhur Natar Sari didasarkan pada cerita rakyat (mitos) yang diterima para penyungsung secara turun-temurun. Mitologi (cerita) yang dimiliki oleh masing-masing penyungsung pura, tapakan barong dan rangda penguger terkait relasi simbolik dengan Pura Luhur Natar Sari tersebut berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Bentuk mitologi masing-masing pura, tapakan barong dan rangda penguger tersebut memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam meningkatkan sradha dan bhakti para penyungsung untuk menjaga kelangsungan hubungan keterkaitan (relasi simbolik) tersebut.
Analisis Dampak Strategi Komunikasi Non Verbal Hanrianto Hanrianto
Dharma Duta Vol 19 No 2 (2021): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v19i2.815

Abstract

Analisis Dampak Strategi Komunikasi Non Verbal
Media Sosial Menjadi Ancaman Keharmonisan Rumah Tangga Keluarga Hindu (studi Kasus Facebook) Hadianto Ego Gantiano
Dharma Duta Vol 19 No 2 (2021): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v19i2.816

Abstract

Media Sosial Menjadi Ancaman Keharmonisan Rumah Tangga Keluarga Hindu (studi Kasus Facebook)
Media Komunikasi dalam Pembelajaran Online Masa Pandemi Covid 19 kelina kelina
Dharma Duta Vol 19 No 2 (2021): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v19i2.817

Abstract

Media Komunikasi dalam Pembelajaran Online Masa Pandemi Covid 19
Etika Publik pada Era Pandemic Covid 19 (Studi Kasus Wajib Vaksin) Jimly Ray
Dharma Duta Vol 19 No 2 (2021): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v19i2.818

Abstract

Etika Publik pada Era Pandemic Covid 19 (Studi Kasus Wajib Vaksin)

Page 6 of 10 | Total Record : 99