cover
Contact Name
Hadianto EGo Gantiano
Contact Email
hadianto@iahntp.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
hadianto@iahntp.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Dharma Duta
ISSN : 20898215     EISSN : 26859521     DOI : -
Jurnal Dharma Duta (JDD) is a peer-reviewed open-access journal and follows a double-blind review policy. The Journal is scheduled for publication biannually, This journal contains articles in the fields of Communication Science, Communication Technology, Communication Management, Communication Media, Journalism, Public Relations, Public Welfare Sciences, Advertising, Sociology, Anthropology, Humanity, Cultural Sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 99 Documents
Pemikiran Fritjof Capra Dalam Ekowisata Hutan Mangrove Desa Adat Kedonganan Wilantari, Ni Nyoman Ayu; Marisca, Refi
Dharma Duta Vol 20 No 1 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i1.827

Abstract

Fritjof Capra is a modern physicist who proposed the ideas about the problem solving of the destruction of natural resources and the widespread occurrence of environmental pollution by humans. This Capra's ideas generated ecoliteracy which now exists in the mangrove forest ecotourism of the Kedonganan Traditional Village as a solution to protecting nature. The holistic systemic theory proposed by Fritjof Capra is in line with the Tri Hita Karana philosophy which represents the harmonious relationship between humans and God, humans and humans and humans natural.
Pengaruh Media Massa dan Literasi Media Terhadap Komunikasi Sosialisasi Covid - 19 dari Pemerintah Indonesia Della Kristina; hadianto ego gantiano
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.830

Abstract

Pada artikel ini akan membahas lebih jauh tentang bagaimana dan apa yang dapat menjadi solusi dari pandemi covid -19 pun juga masih sangat gamang untuk diketahui, dikarenakan kondisi dan fenomena yang terjadi sekarang ini yang walaupun sudah dapat terprediksi oleh para ahli, masih akan tetap sulit untuk dikendalikan. Sosialisasi atau pemberian informasi tentang covid – 19 merupakan salah satu hal yang sangat vital yang harus diketahui oleh pemerintah Indonesia, dikarenakan hal ini merupakan upaya pencegahan paling awal yang dapat dilakukan agar masyarakat Indonesia memahami bagaimana harusnya yang mereka dapat lakukan dalam hidup berdampingan dengan covid. Oleh karena itu, pemerintah membentuk juru bicara khusus dalam rangka menjalin relasi melalui komunikasi dengan masyarakat dalam penyampaian isu – isu covid - 19, hal ini juga menunjukkan pentingnya posisi langkah awal tersebut terhadap bagaimana implikasi covid – 19 bagi Indonesia kedepannya. Dalam hal ini, pemerintah tentunya membutuhkan media atau perantara antara pihak pemberi informasi yaitu pemerintah itu sendiri, terhadap pihak penerima informasi atau yang dalam hal ini adalah masyarakat. Disinilah media massa berperan dengan cukup besar terhadap proses relasi ini. Mengingat bagaimana media massa hingga sekarang merupakan salah satu sumber dalam mencari atau mendapatkan informasi bagi masyarakat. Namun, apakah pemanfaatan dan pemakaian dari media sudah baik? Terutama dalam bagaimana masyarakat yang dianggap sebagai “ goals “ atau tujuan dari proses komunikasi dalam penyampaian sosialisai tersebut, menerima dan memproses informasi atau pesan yang didapat melalui media yang ada atau yang biasa disebut sebagai literasi media.
Proses Penyuluhan Agama Hindu Di Kabupaten Bengkayang Dan Kota Pontianak Dalam Pembinaan Umat Pada Masa Pandemi Covid-19 Andi Irawan Jaya; Untung Suhardi; I Wayan Budha
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.847

Abstract

Penelitian ini menguraikan proses penyuluhan yang dilakukan dengan adanya media yang digunakan dalam bentuk pemanfaatan IT, namun dalam penerapannya banyak umat yang tidak dapat dapat mengaksesnya. Pokok permasalahannya adalah proses pembinaan umat Hindu yang ada di Kabupaten Bengkayang dan Pontianak. Metode yang digunakan kualitatif dengan teori media baru dan dalam mengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini adalah 1) Pemanfaatan IT untuk pembinaan umat hal ini dapat dilakukan dengan adanya masyarakat virtual yang dalam masa pandemic mengharuskan jaga jarak dan menggunakan media virtua berupa zoom, WA dan media social lainnya. Selain itu adanya keterbukaan informasi dari umat sehingga tidak hanya daring saja dalam pembinaan namun sekali waktu adanya pertemuan terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. 2) Program penyuluh dan kebutuhan umat, dalam hal ini dilakukan dengan adanya pembinaan yang dibutuhkan oleh umat dan bersifat berlanjut serta adaptasi dari lingkungan dan media yang ada dalam konteks kearifan local yang ada. 3) Pembinaan dan praktik langsung di lapangan hal ini diharapkan untuk memperdalam proses pembinaan yang berlingkup tri kerangka dasar keagamaan Hindu yang berlingkup pada tattwa, susila dan acara. 4) Pelatihan dan kompetensi penyuluh sebagai kunci dalam pemahaman penyuluh sebagai garda terdepan umat untuk pembinaan umat dengan tetap menghormati situasi, kondisi dan keadaan.
Konstruksi Internalisasi Perubahan Budaya Pernikahan Melalui Media Sebagai Pertarungan Modal Sosial Kelas Ekonomi Menengah Stefani Made Ayu Artharini Koesanto
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.853

Abstract

The purposed of this research is to find how the construction of wedding cultural change phenomenon of middle low economic class society in Palangkaraya internalized through media. This research applies Pierre Bourdieu's reproduction of culture, Berger-Luckman’s construction of social reality, Veblen's emulation and global media concept as the framework. The Paradigm used in this research is constructionism and qualitative research which held in Palangkaraya. Depth interview and observation are used as data collection technique. This research has succeeded to explain the connection between social construction of reality on marriage and social struggle in the field of wedding with the influence of mass media in the wedding cultural change phenomenon for middle low economic class in Palangkaraya.
Kajian Sosio-Religius Tradisi Medaha Truna di Desa Pakraman Sanda, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan Ida Bagus Putu Eka Suadnyana
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.862

Abstract

Keberagaman kebudayaan di Bali pada umumnya didasari oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu.Tradisi di Bali dikenal dengan istilah “Dressta”.Dressta merupakan bagian dari budaya yang berupa kebiasaan hidup, yang dilaksanakan secara turun-temurun dalam suatu keluarga, suku, bangsa dalam suatu batas wilayah.Karena dilaksanakan, dipelihara, dan dihormati secara turun-temurun maka tradisi ditambah dengan kata “Luhur” yang menggambarkan bahwa tradisi ini mulia dan diwarisi oleh para leluhur. Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian ini adalah teori Eksistensialisme, teori Fungsional Struktural, dan teori Nilai. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh simpulan sebagai hasil penelitian, sebagai berikut: (1) Tradisi Madaha Truna adalah suatu tradisi yang harus dijalani oleh remaja-remaja baik pria maupun wanita di Desa Pakraman Sanda, sebelum pada nantinya memasuki fase berumah tangga. Akhir dari masa menjalani tradisi Medaha Truna adalah pada saat memasuki masa berumah tangga dan melanggar etika yang ada. (2) Fungsi tradisi Madaha Truna adalah untuk melibatkan dan mengenalkan tradisi keagamaan kepada anak muda secara lebih dini karena berikutnya mereka akan sebagai pelaku yang sebenarnya. Makna dari tradisi Madaha Truna ini adalah wujud ngayah dalam kondisi yang sangat suci lahir batin.
Filosofi Hindu Narasi Banalisme Filosofi Hindu Dalam Konten Wonderland Indonesia 2 Karya Alffy Rev Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari; Ahmad Toni
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.874

Abstract

This study raises the topic of Hindu pghilosophy contained in the Wonderland Indonesia 2 video by Alffy Rev. The method is narrative analysis with secondary text data in the form of videos on the youtube channel. The results show the: the prologue narration describes the historical symbol constructs the were excavated in the garuda mythology, the Majapahit symbol and depict the under or dark culture of the dragon and the light culture of the garuda. The content narration describes the relationship between the historicity of the mythological wolrd of garuda, Majapahit and national values combined with traditionl art of folk songs and supporting costume elements between various dimensions of banality. The element of banality constructed by the text produser describes a narrative about the integration and unification of the dimensions of nature, creation manajement and idependence after destruction in the trisula philosophy wich is integrated in Hindu culture and teachings. In the final naarative, it is described how the relationship between history and the younger generation of Indonesia is as a form of reconstruction of the values struggle and multiculturalism as a reading of the history of mythology, the history of Majapahit, the history of the independence of the Indonesian nation.
Peran Penyuluh Agama Hindu Dalam Pendidikan Karakter Generasi Muda Di Kabupaten Barito Selatan Setiawan, Melky; Astawa, I Nyoman Sidi; L.Sigai, Ervantia Restulita
Dharma Duta Vol 20 No 2 (2022): Dharma Duta : Jurnal Penerangan agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v20i2.877

Abstract

The moral crisis is no longer a simple case but has serious consequences for the students, meanwhile to build a developed country it is necessary to have a young generation with noble character and character. This personality case can be seen from the existence of student brawls, juvenile delinquency, crime among young people, and so on. The phenomenon that occurs in several areas in South Barito Regency proves that this character education crisis also occurs in the region where juvenile delinquency is rampant and has entered the realm of crime. The role of Hindu religious instructors in character education for the younger generation in South Barito Regency is to teach knowledge about religious teachings and train religious skills. To do this, Hindu religious instructors also guide and motivate the younger generation to be diligent and study hard and be involved in the activities carried out. Hindu religious instructors also set an example for the younger generation in appearance and behavior in accordance with the teachings of goodness. The role of the Hindu religious instructor is to bring about a change in the character of the young generation of Hindus in South Barito Regency for the better.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING AGRIBISNIS KOPI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI Prabawa, Tegar
Dharma Duta Vol 21 No 2 (2023): Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v21i2.882

Abstract

The COVID-19 pandemic has made it difficult for farmers to market their coffee production, because human mobility is limited. So farmers are forced to switch from conventional marketing processes to digital-based marketing. In addition to the COVID-19 pandemic, increasingly rapid technological developments also affect changes in the marketing system carried out by farmers. So it is hoped that with a digital marketing-based coffee marketing system in increasing farmers' income. Digital marketing also allows coffee marketing to change its form from conventional marketing to digital-based marketing. Digital marketing for coffee is interesting to study because it can be an innovative marketing strategy to be able to survive and realize the 5.0 generation digital revolution. Digital marketing activities that can be carried out in an effort to increase farmers' income are by conducting Publications or Publicity, Events or exhibitions, News or news, Community Involvement (Building Community), Lobbying, Social Investment and conducting communication strategies using a SWOT Analysis of Strengths that owned by coffee farmers are: quality coffee; an affordable price; trained and experienced farmers; partner with coffee companies; and has a large area. Weaknesses that they have are: farmers are still technologically stumped so it is difficult to develop; sales depend on distributors; limited types of coffee; and seasonal crops. Opportunities that can be utilized by coffee farmers are market potentials that are still open. Meanwhile, the threats faced are: a decrease in sales due to low community mobility; intense competition; and land use change.
KONSEP PLURALISME AGAMA PERSPEKTIF ISLAM DAN HINDU Aulia, Mila; Putri, Mardliyatun Nahdliyah; Laily, Ridya Nur
Dharma Duta Vol 21 No 01 (2023): Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v21i01.924

Abstract

ABSTRACT The rise of the issue of religious pluralism occurs because of the emergence of various social problems sparked by elements who experience a crisis of religious understanding such as perpetrators of acts of terrorism, violence, crime, anarchism, to bloodshed both within the internal and inter-religious spheres. In this case, it is not only Muslims who are busy voicing peace with religious pluralism. Other religions such as Christianity, Hinduism and Buddhism also contribute to this pluralism in order to create conditions for a safe, peaceful and peaceful state. This study will further examine the differences in perspectives between Islam and Hinduism regarding religious diversity. The purpose of the study is to compare the concept of religious pluralism between the Islamic perspective through the Qur'an and the Hindu perspective in the Vedas. This study is a qualitative-based research with a literature approach. The data collection method used is a documentation technique, while the data analysis method is a descriptive-comparative approach. In general, the religious teachings contained in the verses of the Qur'an and the Vedic verses imply the concepts of religious pluralism and peace. Furthermore, there is a common thread about the triadic relationship of good human relations between the teachings of Islam and Hinduism which are summarized in Mu'amalah ma'a Allah, Mua'amalah ma'a al-Nas & Mu'amalah ma'a al-Bi'ah from an Islamic perspective. , and Tri Hita Karana & Tat Twam Asi from a Hindu perspective. Regardless of the differences as well as the basis of the arguments of each sect, interreligious dialogue is still needed to – at least – minimize conflicts and tensions between religious communities towards harmonization and peace between religious communities. Keywords: Pluralism; Islam; Hindu; Comparative; Peace. ABSTRAK Maraknya isu pluralisme beragama terjadi karena mencuatnya berbagai permasalahan sosial yang disulut oleh oknum-oknum yang mengalami krisis pemahaman keagamaan seperti pelaku tindakan terorisme, kekerasan, kejahatan, anarkhisme, sampai pertumpahan darah baik dalam lingkup internal maupun antar agama-agama. Dalam hal ini, tidak hanya kalangan Islam saja yang ramai menyuarakan perdamaian dengan pluralisme agama. Agama-agama lain seperti Kristen, Hindu dan Budha pun turut menyemarakkan pluralisme ini demi terciptanya kondisi kehidupan bernegara yang aman, damai dan tentram. Kajian ini akan mengkaji lebih jauh perbedaan perspektif antara Islam dan Hindu terkait keragaman beragama. Tujuan kajian yaitu untuk mengkomparasikan konsep pluralisme agama antara perspektif Islam melalui al-Qur’an dan perspektif Hindu dalam Weda. Kajian ini merupakan penelitian berbasis kualitatif dengan pendekatan kepustakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, sedangkan metode analisis datanya melalui pendekatan deskriptif-komparatif. Secara umum, ajaran keagamaan yang termuat dalam ayat-ayat al-Qur’an dan sloka-sloka Weda menyiratkan konsep pluralisme agama dan perdamaian. Selanjutnya, terdapat benang merah tentang triadik hubungan baik manusia antara ajaran agama Islam dan Hindu yang dirangkum dalam Mu’amalah ma’a Allah, Mua’amalah ma’a al-Nas & Mu’amalah ma’a al-Bi’ah perspektif Islam, dan Tri Hita Karana & Tat Twam Asi perspektif Hindu. Terlepas dari berbagai perbedaan sekaligus landasan argumen dari masing-masing aliran, dialog antaragama tetap dibutuhkan untuk – setidaknya – meminimalisir terjadinya konflik dan ketegangan antara umat beragama menuju harmonisasi dan perdamaian antar umat beragama. Kata Kunci: Pluralisme; Islam; Hindu; Komparatif; Perdamaian.
MODERASI BERAGAMA Tarupay, Heri Kusuma
Dharma Duta Vol 21 No 2 (2023): Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v21i2.945

Abstract

Moderasi beragama yang saat ini dicanangkan oleh Kementerian Agama bukanlah hal baru dalam masyarakat Indonesia. Dua dari empat unsur moderasi beragama yaitu toleransi dan anti kekerasan telah dirumuskan oleh para pelaku-pelaku sejarah dari berbagai etnis di Indonesia. Pengalaman sejarah dari masa kurun niaga sampai dengan saat ini menjadi dasar bagi para tokoh-tokoh yang diulas dalam tulisan ini untuk merumuskan ide, gagasan dan cara bertindak yang ideal bagi masyarakat di Indonesia. Dengan ide, gagasan dan cara bertindak yang terutamanya untuk menghilangkan perilaku intoleransi dan kekerasan dianggap menjadi cara hidup ideal bagi masyarakat Indonesia. Tulisan ini dibangun dengan menggunakan metode eksploratif yaitu menganalisa beberapa tulisan para tokoh sejarah sejak masa kurun niaga sampai dengan tokoh terakhir sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang merumuskan cara hidup toleransi dan anti kekerasan. Lewat pemaparan pemikiran dari berbagai periode sejak masa kurun niaga sampai dengan saat ini, ditujukan untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia bahwa moderasi beragama telah diterapkan jauh sebelum istilah ini dipopulerkan oleh Kementerian Agama. Hidup ber(se)sama dengan rukun antar suku, agama, ras dan kelas sosial menjadi tujuan dari cara berpikir dari para pelaku sejarah tersebut.

Page 7 of 10 | Total Record : 99