cover
Contact Name
Andri Kusmayadi
Contact Email
andrikusmayadi1@gmail.com
Phone
+628977719392
Journal Mail Official
baar.fpunper@gmail.com
Editorial Address
Universitas Perjuangan Tasikmalaya Pembela Tanah Air Street No. 177, Kahuripan, Tawang, West Java, Indonesia
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Bulletin of Applied Animal Research
ISSN : 27145395     EISSN : 26848007     DOI : https://doi.org/10.36423/baar.v1i1
Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) is a specialized journal for animal science. Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) that encompasses a wide range of research areas including animal breeding and genetics, reproduction, feeding and nutrition, immunology, pathology, physiology, microbiology, biochemistry, ethology, Animal management and economics, behavior and welfare, biotechnology, and animal products. The journal in pigs, poultry, beef cattle, cows, goats and sheep, but the studies involving laboratory animal species that address fundamental questions related to livestock are also welcome.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research" : 7 Documents clear
Kualitas Ransum Itik Magelang pada Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif terhadap Bobot Badan dan Produksi Telur Tri Puji Rahayu; Lastriana Waldi; Monica Sonia Indri Pradipta; Afduha Nurus Syamsi
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.164

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi kualitas ransum Itik Magelang pada pemeliharaan intensif maupun semi intensif terhadap bobot badan dan produksi telur. Ternak yang digunakan berupa Itik Magelang sebanyak 40 ekor terdiri atas 20 ekor (intensif) dan 20 ekor (semi intensif). Metode penelitian secara experimental farm melalui survey lokasi peternakan, pemeliharaan Itik Magelang (intensif dan semi intensif), serta evaluasi produksi.  Parameter yang diukur yaitu kualitas ransum, bobot badan dan produksi telur Itik Magelang. Data dianalisis menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata, antara kualitas ransum pemeliharaan intensif dengan semi intensif terhadap bobot badan dan produksi telur Itik Magelang. Rataan bobot badan Itik Magelang pada pemeliharaan intensif lebih tinggi sebesar 1,90 kg dibandingkan semi intensif sebesar 1,72 kg.  Produksi telur itik Magelang pada pemeliharaan intensif lebih tinggi sebanyak 347 butir dibandingkan pemeliharaan semi intensif sebanyak 125 butir.  Dapat disimpulkan ransum Itik Magelang pada sistem pemeliharaan intensif memiliki kualitas lebih tinggi dari ransum pada sistem pemeliharaan semi intensif. Kualitas ransum pada sistem pemeliharaan intensif itik Magelang akan berdampak positif pada peningkatan bobot badan dan produksi telur yang dihasilkan jika dibandingkan dengan sistem pemeliharaan semi intensif.Kata Kunci: Itik Magelang, intensif, semi intensif, bobot badan, produksi telur.
Bobot Potong dan Persentase Karkas Ayam Broiler yang Diberi Air Minum Mengandung Kombinasi Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) dan Daun Sirsak (Announa muricata L) Novia Rahayu; Nurul Frasiska
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.167

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air minum yang ditambahkan kombinasi ekstrak daun sambiloto dan daun sirsak yang mampu menghasilkan bobot potong dan persentase karkas paling baik pada ayam broiler. Percobaan menggunakan metode eksperimen terhadap 100 ayam broiler umur satu hari dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kombinasi ekstrak daun sambiloto dan daun sirsak yang ditambahkan ke dalam air minum dengan empat perlakuan sebagai berikut: P0 (0% kombinasi ekstrak/L air minum), P1 (1% kombinasi ekstrak/L air minum), P2 (5% kombinasi ekstrak/L air minum), P3 (10% kombinasi ekstrak/L air minum), diulang sebanyak lima kali ulangan dan masing – masing ulangan lima ekor. Peubah yang diamati meliputi bobot potong dan persentase karkas. Analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sambiloto dan daun sirsak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot potong dan persentase karkas. Penambahan ekstrak daun sambiloto dan sirsak dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas daging ayam broiler. Kata kunci: ekstrak daun sambiloto, ekstrak daun sirsak, bobot potong, persentase karkas, ayam broiler
Kualitas Fisik Amoniasi Fermentasi (AMOFER) Janggel Jagung dengan Penambahan M21 Dekomposer pada Level yang Berbeda Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.163

Abstract

Pemanfaatan limbah hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri dapat dilakukan dalam rangkamengatasi permasalahan ketersediaan pakan ternak ruminansia. Salah satu limbah pertanian yang memilikipotensi besar untuk diolah menjadi pakan adalah janggel jagung. Janggel jagung dapat digunakan sebagai pengganti sumber serat karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Namun, kandungan protein dan kecernaan janggel jagung rendah sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas janggel jagung sebagai bahan pakan yaitu amoniasi dan fermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 dekomposer terhadap kualitas fisik amoniasi fermentasi janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06% dari total larutan formula). Variabel yang diamati meliputi warna, bau/aroma, tekstur dan ada atautidaknya pertumbuhan jamur. Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif. Hasil diketahui bahwa perlakuan menyebabkan perubahan warna menjadi coklat, bau/aroma menjadi asam dan tercium bau amonia, tekstur pada janggel jagung menjadi lebih lunak serta tidak adanya   pertumbuhan jamur. Perubahan kualitas fisik tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan mampu meningkatkan kualitas fisik janggel jagung.Kata Kunci: Janggel Jagung, Amoniasi, Fermentasi, Kualitas Fisik
Pemanfaatan Limbah Keju Mozzarella sebagai Minuman Fungsional dengan Penambahan Rasa Nanas dan Jeruk Siam Ilma Hana Yusrina; Rita Purwasih; Ferdi Fathurohman
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.157

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan alternatif solusi dalam pengolahan whey, membandingkan nilai kandungan gizi serta penerimaan keseluruhan dari panelis terhadap minumanfungsional rasa nanas dan jeruk siam. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberi solusi dalampengolahan whey, mengetahui perbandingan nilai kandungan gizi serta penerimaan keseluruhan panelisterhadap minuman fungsional rasa nanas dan jeruk siam. Bahan yang digunakan dalam penelitian iniyaitu whey segar, gula pasir, asam sitrat, susu bubuk, dan sari buah. Metode yang dilakukan yaitu studilapang, analisis kimia serta uji hedonik terhadap 32 panelis. Berdasarkan hasil penelitian limbah kejumozzarella berupa whey dapat diolah kembali menjadi suatu produk minuman fungsional denganpenambahan sari buah. Berdasarkan hasil perbandingan nilai penerimaan keseluruhan dari uji hedonikminuman fungsional rasa nanas dan jeruk siam maka panelis lebih dominan suka terhadap minumanfungsional rasa nanas karena memiliki nilai interval sebesar 3,9, sedangkan rasa jeruk siam memilikinilai interval 3,5. Hasil uji kimia menunjukan bahwa minuman fungsional rasa nanas memilikikandungan kadar air 82,09%b/b; abu 0,86%b/b; lemak 1,28%b/b; protein 3,34%b/b; karbohidrat11,41%b/b; serat 0,39%b/b dan vitamin C 34,60 mg/100g sedangkan minuman fungsional rasa siamyaitu kadar air 80,78%b/b; Abu 0,89%b/b; lemak 1,29%b/b; protein 3,34%b/b; karbohidrat 12,67%b/b;serat 0,49%b/b dan vitamin C 35,65 mg/100g.Kata Kunci: jeruk siam, minuman fungsional, nanas, uji hedonik, whey.
PRODUKSI FESES DAN BIOGAS DARI FESES KELINCI LEPAS SAPIH DENGAN SUMBER SERAT BERBEDA DALAM RANSUM Lintang Sulistyaning Utami; Sutaryo ,; Agung Purnomoadi
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi feses dan biogas dari feses kelinci lepas sapih yang diberi perlakuan sumber serat berbeda dalam ransum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci New Zealand White (NZW) yang berumur 45 hari, unsex dan bobot badan awal 1 – 1,5 kg, feses kelinci dari masing-masing perlakuan, starter berupa cairan rumen sapi, air dan plastisin. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu T1 : sumber serat dalam ransum berupa kulit kopi (8%), T2 : sumber serat dalam ransum berupa campuran kulit kopi (4%) dengan kulit kacang (4%) dan T3 : sumber serat dalam ransum berupa kulit kacang (8%) dengan masing-masing 5 ulangan. Koleksi feses selama 10 hari dan evaluasi produksi biogas dilakukan selama 4 minggu. Analisis data menggunakan uji F. Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan T1, T2 dan T3 tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap produksi feses. Perlakuan pemberian pakan T1, T2 dan T3 juga tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap produksi biogas feses dari masing-masing perlakuan. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian pakan dengan sumber serat yang berbeda menghasilkan produksi feses dan produksi biogas yang relatif sama.Kata Kunci : Feses, biogas, kulit kopi, kulit kacang.
Analisis Pengembangan Kawasan Peternakan Ayam Petelur (Studi Kasus Di Kabupaten Subang) Ridwan Baharta; Ferdi Fathurohman; Rita Purwasih; Nurul Mukminah
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.161

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi pengembangan wilayah ayam petelur dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ayam petelur di Kabupaten Subang. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data sekunder bersumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis potensi wilayah menggunakan parameter location quotient (LQ) dan faktor-faktor pengembangan ayam petelur dianalisis dengan model regresi linier berganda, dengan faktor dependen (Y) Populasi ayam petelur dan variabel independen (X) dari berturut-turut adalah populasi ayam petelur total Kabupaten Subang, jumlah penduduk, dan penjualan telur ayam ke luar Kabupaten Subang. Pengembangan wilayah ayam petelur di Kabupaten Subang berdasarkan hasil penelitian pengembangan kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih kanjut.Kata Kunci: potensi, pengembangan, kawasan, ayam petelur.
Pengaruh Force Molting terhadap Produksi Telur Tetas dan Fertilitas Induk Ayam Broiler Ratna Hartati; Dwi Wijayanti
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang produksi telur tetas, fertilitas telur dan bobot badan induk ayam broiler pasca Force Molting dan korelasi antara ketiga parameter tersebut terhadap output yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Super Unggas Jaya, Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada bulan Juni hingga November 2019. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu produksi telur, fertilitas telur dan bobot hidup ayam pasca force molting. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi force molting pada induk ayam broiler dapat meningkatkan produksi telur tetas. Angka fertilitas yang dihasilkan cukup baik, namun harus ada optimalisasi jumlah ayam pejantan untuk mengoptimalkan fertilitas pada telur tetas yang dihasilkan.Kata Kunci : Induk Ayam Broiler, Force Molting, Produksi, Fertilitas

Page 1 of 1 | Total Record : 7