cover
Contact Name
Andri Kusmayadi
Contact Email
andrikusmayadi1@gmail.com
Phone
+628977719392
Journal Mail Official
baar.fpunper@gmail.com
Editorial Address
Universitas Perjuangan Tasikmalaya Pembela Tanah Air Street No. 177, Kahuripan, Tawang, West Java, Indonesia
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Bulletin of Applied Animal Research
ISSN : 27145395     EISSN : 26848007     DOI : https://doi.org/10.36423/baar.v1i1
Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) is a specialized journal for animal science. Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) that encompasses a wide range of research areas including animal breeding and genetics, reproduction, feeding and nutrition, immunology, pathology, physiology, microbiology, biochemistry, ethology, Animal management and economics, behavior and welfare, biotechnology, and animal products. The journal in pigs, poultry, beef cattle, cows, goats and sheep, but the studies involving laboratory animal species that address fundamental questions related to livestock are also welcome.
Articles 73 Documents
Evaluasi Fisik Organoleptik Multinutrien Blok yang dibuat dengan Metode Panas pada Penambahan Level Molases yang Berbeda Dyah Ayu Putri; Retno Iswarin Pujaningsih; Agung Subrata
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 1 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i1.224

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan level molases terhadap kualitas fisik dan organoleptik pada Multinutrien Blok (MnB) yang dibuat dengan metode panas. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah molases, hijauan jagung, garam, cangkang kerang darah, cangkang telur, urea dan bentonit. Alat yang digunakan yaitu chopper, disc mill, palu, kompor, panci, ember, cetakan MNB, timbangan digital dan kuesioner. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan (T0 : tanpa penambahan molases (kontrol), T1 : penambahan molases sebanyak 20%, T2 : penambahan molases sebanyak 35% dan T3 : penambahan molases sebanyak 50%). Parameter yang diamati yaitu kualitas fisik (kadar air) dan kualitas organoleptik (warna, tekstur dan aroma) pada Multinutrien Blok. Data analisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan level molases berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna, tekstur dan aroma. Perlakuan T3 pada pengujian warna, tekstur dan aroma memiliki nilai paling tinggi yaitu 3,99; 3,55 dan 3,32. Kadar air menunjukan tidak berpengaruh nyata. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan level molases sebesar 50% menghasilkan kualitas fisik dan organoleptik paling baik pada pembuatan Multinutrien Blok dengan metode panas.
Manajemen Pemeliharaan Itik Magelang Secara Intensif Dan Ekstensif Di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang Ayu Rahayu; Tri Puji Rahayu
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.217

Abstract

Itik Magelang merupakan salah satu plasma nutfah unggas lokal yang mempunyai keunggulan sebagai penghasil telur, daging dan bulu. Perlunya mengkaji keberadaan, cara budidaya, dan pemasaran Itik Magelang yang ada di Kecamatan Secang. Sehingga dapat diupayakan pengembangannya sebagai ternak unggulan di Kabupaten Magelang khususnya Kecamatan Secang. Budidaya Itik Magelang dapat sebagai penghasilan utama maupun sampingan guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Penelitian mengambil sampel itik Magelang di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, yang terdiri dari tiga desa yaitu Pucang, Ngadirojo dan Secang. Masing-masing desa melalui Kepala Desa ditentukan masing-masing 10 peternak yang mempunyai Itik Magelang sebagai peternak sampel. Berdasarkan kuisioner terstruktur dilakukan wawancara yang berkaitan dengan pengenalan itik Magelang, cara budidaya dan pemasaran. Data yang diperoleh ada dua macam. Peneliti mengamati langsung pada daerah penelitian dan menentukan desa serta sampel peternak. Peneliti juga mengamati langsung Itik Magelang yang masih ada di daerah penelitian. Data kedua diperoleh dari peternak sampel dengan daftar pertanyaan yang telah disusun untuk mengetahui keberadaan itik sesuai tujuan penelitian. Data dianalisa secara deskriptif dengan bantuan tabel untuk menggambarkan ragam spesies itik, ragam budidaya, dan ragam pemasaran.
Evaluasi Kandungan Mineral Pada Multinutrien Blok Dengan Kombinasi Cangkang Kerang Dan Cangkang Telur Sebagai Sumber Mineral Kambing Lokal Septi Lila Sari; Retno Iswarin Pujaningsih; Widiyanto Widiyanto; Baginda Iskandar Moeda Tampubolon
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan mineral Ca, P, Mg, Cu, Zn kombinasi antara tepung cangkang kerang darah tepung cangkang telur sebagai bahan baku pembuatan Multinutrien blok (MNB). Materi yang digunakan terdiri dari bahan pakan penyusun MNB yaitu cangkang kerang, cangkang telur, hijauan jagung, molases, urea, garam dan bentonit. Parameter yang diamati yaitu kandungan mineral Ca, P, Mg, Cu, Zn yang kemudian dianalisis dengan metode Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 4 ulangan yaitu T0 (MNB tanpa kombinasi cangkang kerang dan cangkang telur), T1 (MNB dengan kombinasi cangkang kerang 6%), T2 (MNB dengan kombinasi cangkang telur 6%), dan T3 (MNB dengan kombinasi cangkang kerang 3% dan cangkang telur 3%). Analisis data menggunakan uji ANOVA taraf signifikasi 5% untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan cangkang kerang dan cangkang telur di dalam MNB mampu meningkatkan kandungan mineral Ca, P, Mg dan Cu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan cangkang kerang dan cangkang telur dalam MNB mampu mencukupi kebutuhan mineral Ca, P, Mg dan Cu namun belum mampu mencukupi kebutuhan mineral Zn kambing lokal.
Kajian Pengaruh Fermentasi Kulit Kacang Tanah Amoniasi Menggunakan Starter Aspergillus niger terhadap Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin Muhammad Lukman Hakim; B. I. M. Tampoebolon
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perlakuan perbedaan lama fermentasi menggunakan Aspergillus niger setelah dilakukan proses amoniasi pada kulit kacang terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan lama peram proses fermentasi 0 hari (T0), 5 hari (T1), 10 hari (T2) dan 15 hari (T3). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh (P<0,05) lama fermentasi terhadap kandungan selulosa dan lignin dan tidak berpengaruh terhadap kandungan hemiselulosa. Kandungan selulosa dan hemiselulosa menurun sampai lama peram 15 hari (33,93%) dan (8,96%). Kandungan lignin meningkat sampai lama peram 15 hari (30,85%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan lama fermentasi dapat meningkatkan kualitas kulit kacang tanah amoniasi. Perlakuan terbaik terjadi pada lama fermentasi 15 hari.
Kecernaan dan Fermentabilitas Ruminal In Vitro Onggok yang Difermentasi Trichoderma reesei dengan Suplementasi N, S dan P Shibghatullah Dina Muhammad; Agung Subrata; Surahmanto Surahmanto; Joelal Achmadi
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecernaan dan fermentabilitas ruminal in vitro onggok yang difermentasi Trichoderma reesei (T. reesei) dengan suplementasi N, S dan P. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah onggok yang telah disuplementasi N, S dan P dengan rasio 13:1:1 serta starter T. reesei sebanyak 1,5% dari BK substrat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan berupa T0 (lama fermentasi 0 hari), T1 (lama fermentasi 2 hari), T2 (lama fermentasi 4 hari) dan T3 (lama fermentasi 6 hari). Parameter yang diamati meliputi kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), konsentrasi volatile fatty acids (VFA) dan amonia (NH3). Data dianalisis menggunakan analisis ragam taraf 5%, apabila ada pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi dapat meningkatkan (P<0,05) KcBK, KcBO dan konsentrasi VFA, akan tetapi menurunkan (P<0,05) konsentrasi NH3 onggok. Simpulan yang diperoleh yaitu lama fermentasi dapat meningkatkan kecernaan dan konsentrasi VFA akan tetapi menurunkan konsentrasi NH3 onggok.Kata kunci: lama fermentasi, suplementasi mineral, onggok, in vitro
Hubungan Karakteristik Feses dan Kecernaan Bahan Kering pada Kambing Kejobong Muda dan Dewasa yang diberi Proporsi Hijauan dan Konsetrat Berbeda Dea Alfia Rizky; A. Purnomoadi; Sutaryo Sutaryo
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik feses dan kecernaan bahan kering (BK) pada kambing Kejobong muda dan dewasa yang diberi pakan dengan imbangan hijauan dan konsentrat berbeda. Materi yang digunakan adalah 8 ekor kambing Kejobong muda (5 bulan) dengan bobot badan (BB) 14,03 ± 1,46 (CV 10,43%), 8 ekor kambing Kejobong dewasa (9 bulan) dengan BB 22,32 ± 1,99 kg (CV 8,92%). Pakan yang diberikan berupa pakan komplit bentuk pellet yang tersusun atas rumput Kolonjono (Panicum muticum) dan konsentrat dengan bahan pakan penyusun adalah (gaplek, bungkil kedelai, dedak padi, molases dan  mineral mix). Penelitian menggunakan rancangan tersarang (nested design) dengan faktor pakan dalam umur. Kambing muda dan dewasa diberi pakan dengan rasio hijauan dan konsentrat yang berbeda (T1= 70% rumput : 30% konsentrat dan T2= 30% rumput : 70% konsentrat). Parameter yang diamati adalah karakteristik feses meliputi keremahan, kepipihan kadar air dan kecernaan BK. Data dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur dan proporsi pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap karakteristik feses. Perbedaan umur dan proporsi hijauan dan konsentrat yang berbeda tidak mempengaruhi karakteristik feses dan kecernaan pada kambing Kejobong.Kata kunci : umur, kambing Kejobong, kecernaan bahan kering, karakteristik feses
The Interactive Effect between Fermentation with Trichoderma reesei on Ammoniation on Fiber Component of Sugar Palm Pulp Nurul Husnah Febrianti; Agung Subrata; Joelal Achmadi
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.468

Abstract

The purpose of this research was to examine the combination effect of fermentation time by Trichoderma reesei and ammoniation on fiber component of sugar palm pulp. The research used sugar palm pulp from Boyolali which was sun-dried. Sugar palm pulp fermentation with Trichoderma reesei requires nitrogen for microbial growth. Ammoniation process could loose lignocellulosic bonds and provides the nitrogen supply for Trichoderma reesei, therefore these treatments could optimize Trichoderma reesei in the fermentation process. Samples were fermented for 0, 3 and 6 days with 1,5% Trichoderma reesei. The research treatments were allocated according to a completely randomize design with  pattern of 2x3 factorial. First factor was ammoniation treatment and second factor was variation of fermentation time. The parameters observedd were NDF, ADF, hemicellulose, cellulose and lignin. Research result showed that there is was no interactive effect between treatments on reducing levels of NDF and ADF, but interaction treatments decreased (P<0.05) levels of, cellulose and lignin. In conclusion, the interactive effet between fermentation time with Trichoderma reesei and ammoniation reduce levels of hemicellulose, cellulose and lignin in sugar palm pulp.
Interaction effects of pig farming systems with educational level on performances of pig production systems in Manokwari District, West Papua-Indonesia Desni T.R. Saragih; Deny Anjelus Iyai; Hans Mamboai; Dwi Nurhayati; Maria Arim; Stepanus Pakage; Ted Suruan
Bulletin of Applied Animal Research Vol 3 No 1 (2021): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v3i1.487

Abstract

The aim of this research was to characterize pig farming system performances tethered under different agro-ecological zones in Papua. The field study was done in Manokwari regency and involved six districts, i.e. Nothern Manokwari district, Eastern Manokari District, Western Manokwari district, Warmare district, Prafi district and Masni district. Respondents chosen were guided by local extensionists, originated from 15 villages. Participatory situation analysis (PSA) was employed to approach pig farmers by using questionnaire. Pig body weights of piglets and growers were weighed except for mature pigs, body lengths and hearth girths were measured using tape. Herd number, number of piglets, adult pigs were recorded. A one-way analysis of variances was used. All data were entered in Excel and analyzed using SPPS version 10.0.. The findings shown that interaction between education and keeping systems occur on work hours and ages. Effect of education is significant on experience, location, and ethnic. In keeping systems, effect is real on experience, work hours, location, and ethnic. Interaction do not significant exist in number of pigs including see middle man, visited consumer, litter size, number of farrowing and income sources.
Kecernaan Serat dan Total Digestible Nutrients Pakan Akibat Suplementasi Daun Katuk, Jintan Hitam dan Mineral dalam Rumen Sapi Perah secara In Vitro Endang Sri Lestari; A. Muktiani; D. W. Harjanti
Bulletin of Applied Animal Research Vol 2 No 2 (2020): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v2i2.556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan suplementasi herbal (tepung daun katuk dan tepung jintan hitam), penambahan mineral Sulfur Proteinat (S-Proteinat) serta penambahan kombinasi herbal dan mineral terhadap kecernaan serat dan Total Digestible Nutrient (TDN) pakan sapi perah secara in vitro. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = Ransum Kontrol, T1 = T0 + kombinasi herbal (0,50% tepung daun katuk + 0,50% tepung jintan hitam), T2 = T0 + mineral (0,25% S-Proteinat) dan T3 = T1 + mineral (0,25% S-Proteinat). Ransum kontrol terdiri atas hijauan rumput gajah dan konsentrat komersial. Parameter yang diamati adalah kecernaan Neutral Detergen Fibre (KcNDF), kecernaan Serat Kasar (KcSK) dan nilai Total Digestible Nutrient (TDN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian suplementasi tepung daun katuk dan tepung jintan hitam, mineral S-Proteinat serta kombinasi kedua herbal dan mineral S-Proteinat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai KcNDF, KcSK dan TDN. Disimpulkan bahwa pemberian suplementasi herbal tepung daun katuk 0,50% BK pakan dan tepung jintan hitam 0,50% BK pakan, mineral S-Proteinat 0,25% BK pakan serta kombinasi kedua herbal dan mineral S-Proteinat belum mampu meningkatkan nilai kecernaan NDF dan SK serta nilai TDN pakan.Kata kunci : kecernaan serat, total digestible nutrients, in vitro, herbal, mineral.
Ph, Kadar Fenolat Total, Dan Aktivitas Antioksidan Kefir Susu Kambing Yang Ditambahkan Seduhan Kopi Robusta (Skr) Mochamad Dwi Pratama; Putri Dian Wulansari; Nurul Frasiska
Bulletin of Applied Animal Research Vol 3 No 1 (2021): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v3i1.675

Abstract

Kefir susu kambing dengan penambahan seduhan kopi robusta (SKR) dimungkinkan dapat meningkatkan kualitas fungsional, karena kandungan antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan SKR pada kefir susu kambing dan menentukan level persentase pemberian SKR yang maksimal. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ualangan. Level penambahan SKR pada pembuatan kefir sebanyak 0; 5; 10; 15 dan 20 %. Parameter yang dianalisis meliputi pH diukur menggunakan pH meter, kadarpolifenol total menggunakan reagen Folin-Ciocalceu, dan aktivitas antioksdian ditetentukan dengan metode DPPH. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA, dan jika berpengaruh nyata atau siginifikan dilanjut menggunakan uji beda Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan SKR terhadap nilai pH sangat berpengaruh nyata (P<0.05),kadarpolifenol total dan aktivitas antioksidan mengalami peningktan dibandingkan perlakuan P0 atau kontrol. Semakin tinggi penambahan SKR dalam pembuatan kefir maka semakin tinggi pula nilai pH yang dihasilkan. Penambahan SKR sebanyak 20% menghasilkan kefir dengan kadar pH 4.35, nilai pH ini masih masuk standar pH susu fermentasi untuk susu fermentasi. Kadar polifenol total pada penelitian ini semakin meningkat dengan semakin banyaknya penambahan SKR. Penambahan SKR sebanyak 20% menghasilkan kadar polifenol total sebesar 684.4686 mg/L lebih tinggi 70% dibandingkan control. Sampel kefir yang diperkaya 20% SKR menunjukan nilai aktivitas antioksdian paling tinggi DPPH IC50 sebesar 554.3444. Kesimpulan penelitian ini bahwa penambahan SKR efektif meningkatkan  aktivitas antioksdian, kadar fenolat total, dan  pH kefir sesuai standar susu fermentasi.