Articles
129 Documents
PENDEKATAN ILMU BALAGHAH DALAM SHAFWAH AL-TAFÂSÎR KARYA ‘ALI AL-SHABUNY
Juhdi Rifai
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i2.1256
Artikel ini mengkaji pendekatan ilmu balaghah dalam kitab Shafwah al-Tafâsir karya Imam ‘Ali al-Shabuniy. Salah satu bentuk i’jâz al-Qur’an terletak pada susunan yang fashih dan mengandung unsur Balaghah. Karena itu, diperlukan pendekatan ilmu Balaghah dalam menafsirkan al-Qur’an. Kebutuhan ilmu Balaghah untuk menafsirkan al-Qur’an sudah disadari pada awal perkembangan Islam. Kitab Shafwah al-Tafasir memiliki keunikan tersendiri ketika menggunakan Ilmu Balaghah dalam menjelaskan. Al-Shabuni menyajikannya secara sederhana dan sistematis. Untuk mendalami pendekatan ilmu balaghah dalam kitab Shafwah al-Tafâsir, penelitian ini mengunkan metode kualitatif deskriptif, dengan mengambil surat al-Fatihah sebagai objek kajiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Shabuni ketika menafsirkan surah al-Fatihah, menyebutkan beberapa unsur ilmu Balagha, yaitu: ada ungkapan jumlah khabriyah, tetapi yang dimaksud adalah jumlah insyâiyyah; iltifat; taqdîm dan ta’khîr, yang berfungsi sebagai qahr atau hashr ; alif lam pada lafadz al-hamdu bermakna li al-istighrâq ; jâr-majrûr pada lafadz lillâhi bermakna ikhtishah (pengkhususan); ada lafadz yang dibuang mahdzûf ; adanya bentuk tashrîh setelah ibhâm; Ada bentuk fi’il amr (kata kerja perintah) yang bermakna terus-menerus dan selamanya; dan Saja’ mutawâzy.
EPISTEMOLOGI TAFSIR MUHAMMADIYAH DALAM TAFSIR AT-TANWIR
Muhammad Taufiq
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i2.1249
Epistemologi tafsir merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk mengungkap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang teori ilmu pengetahuan tentang tafsir. Bagaimana sebuah karya tafsir dapat diuji kebenarannya berdasarkan norma epistemik. Artikel ini mencoba mengeksplor karya tafsir Muhammadiyah merupakan salah satu karya dari sederet karya-karya tafsir kontemporer yang lahir di zaman sekarang. Visi, gerakan dan wacana yang dikembangkan tafsir at-Tanwir adalah tafsir responsif atas masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan metode deskriptis analitis mengungkap epistemologi tafsir karya Muhammadiyah, yang berjudul Tafsir At-Tanwir. Tafsir ini disusun secara kolektif oleh kader Muhammadiyah yang berasal dari berbagai perguruan Tinggi Muhammadiyah dan tokoh Muhammadiyah dari Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. Tafsir ini bukanlah kompilasi terhadap kitab-kitab tafsir yang ada, namun memiliki manhaj tersendiri sehingga tafsir ini menjawab persoalan yang terjadi dengan mengacu pada pola tarjih dalam Muhammadiyah. Dari sisi metode tafsir ini menggabungkan beberapa metode seperti tahlili, muqarran, dan tematik. Sumber tafsir yang digunakannya sangat beragam seperti sumber al-Qur>an, hadis, asba>b an-nuzu>l, ijtihad mufassir, kitab-kitab tafsir klasik seperti al-Maraghi dan Ibnu katsir yang dijadikan sebagai landasan awal dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an. tafsir ini memberikan kontribusi terhadap penafsiran Muhammadiyah yang masih sangat minim sejak berdirinya Muhammadiyah tahun 1912.
PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA
Nurlizam Nurlizam
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i2.1258
Studi ini melihat penafsiran al-Quran tentang ayat-ayat pernikahan beda Agama di Indonesia. Fenomena sosial masyarakat Muslim Indonesia yang multikultural. Adanya peningkatan toleransi dan penerimaan antar pemeluk agama yang berbeda, memungkinkan mereka untuk saling berinteraksi, termasuk dalam bentuk jalinan pernikahan. Hal ini didorong pula oleh minimnya pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama dan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan persoalan diatas, penelitian ini berupaya menyingkap penafsiran ayat-ayat terkait pernikahan beda agama dalam hubungannya dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Studi ini mengambil metode analitis-komparatif sebagai langkah awal untuk menelusuri jejak pemahaman pernikahan beda agama dalam al-Quran dan hukum positif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sinergi antara pemahaman ayat dan hukum positif yang berlaku di Indonesia dengan ayat-ayat tentang.
MUSLIMAH KARIER DALAM PANDANGAN ISLAM
Syofrianisda Syofrianisda
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i2.1251
Women are half a part of a society. He is also a male partner in prospering the earth and realizing an empowerment. With the collaboration between the two, life can go on and go straight, society can develop and the banner of justice and goodness will fly. Islam has taken care of women's civil rights as a whole, preserving their worthiness in carrying out their duties, conducting various transactions such as buying and selling, mortgaging, giving, willing, and several other forms of transactions. Islam also safeguards women's individual property rights more perfectly than teachings other than Islam. Islam also recognizes its full and independent authority in managing its assets and possessions without interference from anyone who might seize his property and ownership rights without his permission and permission even if the person is his husband. Islam has made it easier for women to become career women specifically in their behavior, business management and work. He can independently invest and produce, sell and buy, give and rent or give alms and other forms of sharia muamalah with the principles of freedom, independence of business without any intervention from outside parties.
Figur Nabi Yusuf AS Bagi Kaum Milenial Dalam Menghadapi Era 4.0
Dapit Amril;
Hafizzullah Hafizzullah
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1182
Era 4.0 menuntut umat manusia, terutama generasi milenial untuk terbuka dengan berbagai kemajuan teknologi. Mereka dihadapkan dengan satu masa yang menuntut manusia untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan skill dan intelektual, sehingga hal-hal spiritual seringkali terabaikan. Terabaikannya unsur-unsur spiritual membuat seseorang menjadikan unsur materi sebagai tolak ukur kesuksesan. Berkaca dari kisah Nabi Yusuf terutama yang diceritakan secara lengkap dalam surat Yusuf, penulis ingin kembali menghadirkan sosok figur seorang pemuda yang mampu menghadapi berbagai masalah ke dalam kehidupan era 4.0 sekarang ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian library research. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memahami surat Yusuf dengan utuh dengan pendekatan tafsir maudhu’i, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ditemukan Nabi Yusuf adalah sosok figur pemuda yang dari aspek material dari awalnya terbuang kemudian menjadi seorang yang memiliki segalanya, secara intelektual merupakan pemuda yang cerdas dan inspiratif, dan dari segi ruhani merupakan pribadi yang taat dan istiqamah dalam beragama.
Tradisi Pembacaan Surat Al-Waqi’ah Dan Surat Al-Mulk Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Ii Karanggayam Blitar Jawa Timur
Lutfatul Husna;
Ahmad Zainal Abidin
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1305
Tulisan ini menyorot tradisi pembacaan surat al-Wa>qi’ah dan surat al-Mulk yang dilahirkan dari praktik-praktik komunal yang terjadi di daerah Blitar dimana di Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam II Karanggayam, Srengat Blitar ini seluruh santri dibiasakan dan terbiasa mengikuti mujahadah yang rutin dilaksanakan setiap hari. Dalam mujahadah tersebut dilaksanakan pembacaan surat al-Wāqi‘ah dan surat al-Mulk. Dengan menggunakan metode deskriptif fenomenologis berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan analisis pembacaan menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, tulisan ini menemukan bahwa: pertama, tradisi pembacaan Alquran surat al-Wa>qi’ah dan al-Mulk ini dilaksanakan rutin setiap hari karena berkaitan dengan keutamaannya yang besar. Kegiatan pembacaan tersebut diawali dengan bacaan surat al-Fa>tihah sebagai bentuk tawassul. Kedua, pembacaan surat al-Wa>qi’ah dilaksanakan pada sore hari ba’da shalat ashar, dan pembacaan surat al-Mulk di waktu ba’da shalat Subuh. Ketiga, pembacaan terhadap ritual pembacaan surat al-Wa>qi’ah dan surat al-Mulk di pesantren ini menemukan tiga makna penting yakni, makna objektif, yakni bahwasa tradisi pembacaan surat al-Wa>qi’ah dan surat al-Mulk awalnya merupakan peraturan yang sudah ditetapkan sejak lama dengan tujuan ntuk mencetak santri-santri menjadi orang alim dan berilmu; makna ekspresif, dimana ada harapan mendapat kemudahan rezeki sehari-hari, terhindar dari siksa neraka dan mendapatkan ketenangan tersendiri bagi pelakunya; dan makna dokumenter, dimana amaliyah ini menjadi kebiasaan yang menjadikan santri lebih disiplin dalam melakukan aktifitas ritual keagamaan lain.
Kajian Hermeneutika: (Telaah Konsep Hermeneutika Emansipatoris Hassan Hanafi)
Ummi Kalsum
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1131
Artikel ini akan mencoba menelaah tentang hermeneutika emansipatoris hadis yang di pelopori oleh Hassan Hanafi. Tujuan tulisan ini ingin menyingkap tentang riwayat kehidupan dari Hassan Hanafi dan menelisik hermeneutika emansipatoris hadis yang dilakukan Hasan Hanafi dalam rangka membangun pemahaman masyarakat, akademisi menuju pemahaman yang inovatif, kritis pada pemaknaan maupun pemahaman teks hadis yang bersifat lebih progresif. Terkait dengan metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif-analisis. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan hermeneutika. Hasil dari tulisan ini bahwa Hassan Hanafi merupakan tokoh pemikir Islam kontemporer Mesir lahir pada 13 Februari 1935. Hermeneutika hadis yang ditawarkan Hanafi dikenal dengan hermeneutika pembebasan (emansipatoris) yang dibagi kepada tiga, yaitu kesadaran historis berfokus kepada pemahaman secara teks apa adanya. Kesadaran eidetis fokus pada pemahaman otensitas kebenaran langkah mufasir dalam segi kebahasaan. Dan kesadaran praksis ini pemahaman dikaitkan dengan realitasyang terjadi ditengah masyarakat atau sesuai dengan kondisi perkembangan zaman. sehingga dari ketiga konsep tersebut maka hermeneutika hadis yang Hanafi lakukan tersebut beranjak dari proses regresif-progresif. Kemudian bagi Hanafi hadis merupakan dasar tasyri’ yang kedua setelah Alquran.
Interpretation Of Al-Qur'an In The Disruption Era: Reversing Roles Of Ulum Al-Qur’an
Rusydi AM;
Mhd. Idris
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1458
This study aims to find out the important rules in interpreting the Qur'an. The Qur'an is the Muslim holy book, but the Qur'anic guide is not only for Muslims but for all humanity without exception. This is the meaning of hudan linnas. To carry out this strategic function, we must interpret the Qur'an with many conditions, such as Arabic, knowledge of the Qur'an (ulum al-qur'an), hadith, ushul fiqh, science and so on. These are the fundamental and essential foundations of the interpretation of the Qur'an. Today, interpreters sometimes do not obey these basics and lead people to the wrong path. For that reason, there are three things that intersect each other in the understanding and interpretation of the Qur'an by a mufassir, namely: mastering the rules of the Arabic language, understanding that a verse interprets other verses and masters the principle of munasabah.
Tawassul Dalam Perspektif Hadis (Kajian Terhadap Hadis Kisah Tiga Pemuda Terperangkap Dalam Goa)
Desri Nengsih
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1293
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas terhadap hadis Kisah Tiga Pemuda yang Terperangkap dalam Goa serta untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang tawassul terhadap Allah yang terdapat dalam teks hadis. Penelitian ini menggunakan metode takhrîj al-hadîts. Adapun Pelacakan terhadap hadis terkait dilakukan dengan memakai kitab Mu’jam al-Mufahrasy li Alfâzh an-Hadîts an-Nabawi karangan Wensink. Hadis yang ditemukan dilakukan analisis terhadap kualitas sanad dan matan serta analisis pemahaman hadis. Berdasarkan penelitian, hadis ini ditemukan dalam tiga kitab sumber hadis yang mu’tamad dan mu’tabaroh (standar dan diakui), yaitu Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan Musnad ibn Hanbal. Dalam hadis ini ditemukan tiga bentuk tawassul dengan amal sholeh yang dilakukan oleh tiga pemuda yang terperangkap dalam goa.
Implementasi Pemahaman Ayat Al-Quran tentang Rezeki di Kalangan Pemulung Kota Padang
Muhammad Khairil;
Rusydi AM;
Risman Bustamam
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/ju.v8i3.1290
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis pemahaman pemulung di TPA Kota Padang terhadap ayat-ayat Al-Quran tentang mencari rezeki dan implementasinya dalam aktifitas kerja mereka. Jenis penelitian ini adalah riset kualitatif berbentuk studi kasus, dengan informan penelitian ialah pemulung yang berada di TPA Air Dingin, Padang, yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemulung di TPA Air Dingin Kota Padang memahami ayat-ayat tentang mencari rezeki dengan cukup baik. Hal ini terbukti dari jawaban atas masalah berikut. Pertama, pemulung memahami ayat-ayat tentang mencari rezeki seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 60. Kedua, langkah yang ditempuh pemulung untuk mencari rezeki yaitu dengan berusaha, bekerja keras, jujur, optimis, dan berdoa kepada Allah, sesuai dengan anjuran Allah dalam surat Al-Jumu’ah ayat 10. Ketiga, pendapat dan sikap pemulung yang dapat menerima posisinya sebagai pemulung, bukan pengemis.