cover
Contact Name
Enang Yusuf Nurjaman
Contact Email
enangyusuf@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281572238784
Journal Mail Official
altadabbur2017@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Al-Tadabbur ; Jurnal Kajian sosial, Peradaban dan Agama
ISSN : 25273248     EISSN : 26139154     DOI : -
AL-TADABBUR (P-ISSN : 2527-3248; E-ISSN : 2613-9154 ) is a Journal published by Faculty of Ushuluddin Adab dan Dakwah of IAIN Ternate, Indonesia. It is a peer-reviewed open access journal in social civilization and religion.
Articles 113 Documents
PADDISSENGENG DAN KEDUDUKANNYA DALAM MASYARAKAT BUGIS (TELAAH CATATAN A. MAPIASSE GULE DALAM 100 ADA PAPPASENG TO RIYOLO) Agustang K
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Knowledge Occupies A Very Important Position In The Teachings Of Islam, This Can Be Seen From The Many Verses Of The Koran That View Knowledgeable People In A High And Noble Position Besides The Prophetic Traditions Which Have Encouraged Many People To Continue To Study. In The Koran, The Word Science And The Words Invented Are Used More Than 780 Times. This Means That The Teachings Of Islam As Reflected In The Koran Are Very Thick With Nuances Related To Science, So That They Can Become An Important Characteristic Of Islam. Not Only That, For Those Who Have Knowledge, They Will Get Several Degrees Of Glory Along With Those Who Believe. The Faith That A Person Has Will Be A Driving Force To Seek Knowledge, And The Knowledge That A Person Has Will Make Him Realize How Small Humans Are In Front Of Allah, So That He Will Feel Guilt Towards Allah SWT When He Does Things That Are Prohibited. Demanding Knowledge Is Also A Representation Of The First Verse Of The Qur'an, Namely QS. Al-Alaq Verses 1-5, The Essence Of Which Contains The Command To Read, Read Through The Qalam. Given The Importance Of Science In Islam, Every Muslim Is Obliged To Have A Burning Spirit And Earnestly In Studying. This Enthusiasm And Sincerity Must Be Built Firmly In The Heart Of Every Muslim So That Nothing Is Easily Distracted. In The Pesantren Tradition, Students Are Required To Memorize Arabic Aphorisms Which Are Often Known As Mahfudzaat As A Medium To Arouse The Spirit Of The Students. These Pearl Words Are Made Tiered According To The Needs Of The Pesantren. Because Of The Importance Of The Mahfudzaat Book, Many Pesantren In Indonesia Have Made The Mahfudzaat Book A Mandatory Guide For Later Memorizing. Because Of This, The Author Tries To Elaborate On Mahfudzaat's Book In Order To Find The Concept Of The Mujahada Lithalab Al-Ilmi Contained In It. This Paper Uses The Library Research Method By Tracing The Literature Related To The Mahfudzhat Book By The Turos Pustaka Team. The Information Obtained Is Then Processed By Qualitative Data Analysis Techniques To Then Draw A Conclusion. From The Results Of This Search, It Was Found That The Concept Of Mujahadah Li Thalab Al-Ilmi In The Mahfudzat Book Is That Learning Must Be Structured, Patient, There Is A Balance In The Life Of The Hereafter And Prioritizes Morality.
Konstruksi Makna Hijrah dalam Akun @verlisamuslimah Perspektif Semiotika Umberto Eco Zakiya Fatihatur Rahayu
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.355

Abstract

Hijrah menjadi kosa kata yang populer di masyarakat. Mulai dari kalangan pelajar, pedagang, dosen, bahkan presiden. Hijrah pun dimaknai secara berbeda-beda sesuai dengan kepentingan masing-masing individu. Perbedaan makna tersebut dapat dilihat pada beberapa akun instagram. Salah satunya adalah akun @verlisamuslimah.. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna hijrah dikonstruksi dalam akun @verlisamuslimah menggunakan analisis semiotika Umberto Eco. Adapun postingan gambar yang dianalisis adalah postingan pada tanggal 18 maret 2019. Hasil analisisnya adalah hijrah dimaknai sebagai perubahan cara berpakaian perempuan melalui empat level hijrah. Level tersebut juga menunjukkan akhlak dan posisi perempuan. Akun @verlisamuslimah juga mendorong perempuan untuk menuju level empat, yakni berhijrah dengan merubah cara berpakaian dengan memakai gamis, cadar dan jilbab lebar. 
Pendekatan Komunikasi Publik Pada Kasus Sambutan Ahmad Hatari di Kota Tidore Kepulauan Siti Nur Alfia Abdullah
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.350

Abstract

Tulisan ini akan menela’ah dalam pendekatan komunikasi publik tentang sambutan dari salah satu calon anggota DPR-RI asal kota Tidore Kepulauan, Ahmad Hatari. Yang dalam sambutan tersebut terdapat beberapa kalimat maupun argumen menyinggung perasaan masyarakat kota Tidore Kepulauan, tepatnya Kelurahan Tomalou. Tulisan ini menggunakan studi kepustakaan juga dengan menganalisis konten mediayang memberitakan persoalan tersebut. Penulis juga menggunakan pendekatan situasional dalam menganalisis sambutan tersebut, juga argumentasi terminologi al-Qur’an dan UU dalam mendapatkan hasil objektif pada persoalan tersebut. Walhasil,  penyampaian tersebut senantiasa memperhatikan unsur situasi, kondisi, serta gaya bahasa yang dipakai. Hal tersebut dilakukan agar aspirasi pendapat lewat sambutan tersebut tidak berimbas pada hal-hal yang buruk antar sesama manusia.
KONSEP AL-MU’AWANAH DALAM AL-QUR’AN (Suatu Kajian Tafsir Tematik) Irfan Irfan
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep al-Muawanah dalam al-Qur’an dirtikan sebagai bentuk tolong menolong atau bantu membantu untuk meringankan beban serta kesukaran. dalam penelusuran ayat-ayat yang terkait dengan term al-Muawanah, penulis melakukan klasifikasi ayat berdasarkan urutan turunnya yang terbagi ke dalam dua kategori, yaitu surah makkiyah dan madaniyah. Maka hasilnya adalah term al-Muawanah terkadang dimaksudkan sebagai sarana untuk memelihara sifat kemanusiaan antar sesama. Olehnya itu dengan adanya penelitian ini maka akan memberikan tambahan referensi dalam hal kajian tafsir utamanya hal-hal yang terkait al-Muawanah. Adapun metode anlisa yan digunakan adalah analitis deskriptif dengan menggunakan pendekatan maudhu’i atau tematik. Dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa bentuk tolong menolong yang ada di dalam al-Qur’an, bukan hanya terkenal dengan istilah al-Muawanah semata, akan tetapi terdapat istilah lain yang dapat dipakai untuk menggambarkan hal tersebut. Seperti term ista’anah yang berarti memohon pertolongan.  
RELEVANSI KONSEP KARAKTER RENDAH HATI DALAM HADIS NABI TERHADAP KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL HOWARD GARDNER sepiyah Sepiyah
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.563

Abstract

Tugas dan tanggung jawab guru merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui bersama. Melalui proses pembelajaran dan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya dimana, pembelajaran tidak  hanya menekankan pada penguasaan ranah kognitif semata. Pendidikan Karakter adalah salah satu tujuan yang paling pokok di antara tujuan-tujuan yang lainnya, sebab dengan memiliki karakter dan kepribadian yang baik, diharapkan mampu menjadi  benteng pertahanan dari pengaruh lingkungan yang tidak kondusif. Oleh sebab itu dalam penelitian ini mencoba melihat relevansi konsep  karakter rendah hati dalam hadis nabi terhadap kecerdasan intrapersonal dan interpersonal. Kecerdasan tersebut termasuk dalam salah satu karakter yang sangat penting untuk ditanamkan serta dikembangkan pada diri anak, agar menjadi manusia yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Resarch) yang bersifat kualitatif.  
MEMBANGUN HARMANISASI UMAT BERAGAMA (STUDI DI JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT) Masliyah Y. Miradj
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.564

Abstract

Penelitian ini memberikan batasan masalah yaitu bagaimana bentuk-bentuk harmonisasi umat beragama di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membangun harmonisasi umat beragama di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat serta untuk memahami peran masyarakat  dalam harmonisasi dalam umat beragama. Secara sosologis, kondisi sosial budaya dan pola kemajemukan selalu memerlukan adanya titik temu dalam nilai kesamaan dari semua kelompok yang ada. Dari sudut Islam mencari dan menemukaan titik kesamaan itu adalah bagian dari ajaran agama yang sangat penting. Dalam kitab suci Al’qur’an ada perintah tuhan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengajak kaum ahli kitab bersatu dalam pandangan yang sama (kalimatun sawa), yaitu paham tauhid atau ketuhanan yang maha esa. Hubungan sosial kemasyarakatan antar warga baik Islam maupun Kristen sangat hormonis dan femiler serta penuh dengan kekerabatan yang sudah terbelihara sejak dahulu kala. Konflik antara warga yang berbeda agama,Selain diantara mereka ada hubungan darah (Islam dan Kristen), hubungan antar masyarakat yang harmonis ini juga telah ditunjukan oleh pola kekerabatan sejak dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya tiga bentuk koeksistensi umat beragama Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dapat ditinjau dari koeksistensi umat beragama. Masyarakat kota Jailolo sangat pluralitas dan beragama dalam masyarakat. Berdasarkan pengamatan penulis kondisi umat beragama pasca kerusuhan hingga saat  ini dianggap aman dan terkendali dalam menciptakan kerukunan beragama dalam masyarakat Halmahera Barat. 
KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN: INTERNALISASI TERHADAP ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL Mardiyah Royani
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.430

Abstract

Akhir-akhir ini, diskursus tentang konsep komunikasi menjadi persoalan penting yang tak pernah usai dan selalu diperbincangkan sampai saat ini. Persoalan terhadap komunikasi sangat berpengaruh terutama bagaiamana etika komunikasi baik sesama teman, orang tua, bahkan yang beredar saat ini adalah etika berkomunikasi di Media Sosial. Al-Qur’an secara garis besar telah memberikan cara alternatif bagaimana kemudian etika berkomunikasi dengan baik agar tidak menimbulkan rasa konflik dan sebagainya. Fakus makalah ini mencoba mengeksplorasi beberapa aspek-aspek mendasar sekaligus sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini, diantaranya, Pertama, Bagaimana konsep komunikasi dalam perspektif Al-Qur’an. Kedua, Bagaimana internalisasi komunikasi di media sosial. Adapun jenis penelitian yaitu studi pustaka (Library Research) dengan pendekatan penelitian bersifat deskriptif analisis yaitu menjelaskan berbagai pokok-pokok permasalahan yang dikaji baik melalui studi kitab,buku, jurnal,artikel dan refrensi yang relevan. Secara spesipik, bahwa konsep etika komunikasi merupakan modal utama untuk menjalin hubungan dengan baik terutama pada konteks apapun dilakukan. Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia untuk mengetahui bagaimana manusia seharusya berkomunikasi. Misalnya mengartikan al-bayan sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan Al-Qur’an untuk komunikasi ialah al-qaul yaitu menjaga suatu hal kebaikan baik pada perkataan, tingkah laku, dan sebagainya. Sedangkan etika pada media sosial adalah perlunya pengetahuan yang lebih aplikatif tentang etika komunikasi dalam media sosial lainnya yang terus berkelanjutan melihat kemajuan teknologi dan informasi sangat pesat. Untuk serupa tidak mempengaruhi masyarakat sebagai pengguna media sosial agar tidak menimbulkan ketimpangan terhadap media yang digunakan tersebut.
PERAN HIBUALAMO DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA Ansar Tohe; safri Miradj
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.565

Abstract

Penelitian pembinaan kerukunan beragama pasca konflik sangat diharapkan tercipta kerukunan masyarakat dan agama dapat tercipta kembali seperti sedia kala yang hidup berdampingan antara pemeluk agama yang berbeda satu dengan lainnya. Agama dalam kaitan ini bukan pemicu konflik, karena isu agama itu muncul belakangan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang menekankan pada penggunaan data lapangan. Data yang di peroleh bersumber dari gejala, fenomena dan realitas atau fakta sosial yang di lakukan langsung oleh peneliti dalam situasi apa adanya. Dengan menggunakan pendekatana Teologis yaitu pendekatan ini digunakan untuk melihat sisi persamaan dan perbedaan masing-masing doktrin agama dan pendekatan filosofis yaitu pendekatan ini gunukan untuk memahami ajaran agama lebih kritis dan rasional. Dalam filosofi Hibualamo terdapat lima unsur utama yang saling terkait dan tak dapat dilepas pisahkan satu dengan yang lainnya. Kelima unsur dimaksud adalah sebagai berikut: Pertama, O dora : dapat diartikan dengan (kasih), yakni kasih terhadap sesame manusia (antar individu) maupun antara individu dengan masyarakat. O dora memiliki makna mendalam sebagai dasar (foundation) hubungan saling mengasihi yang kental antar sesame dan juga diri sendiri, Kedua, O hayangi (bahasa Tobelo) dan O sayangi (bahasa Galela) maknanya sama dengan kata saying yang artinya masih dekat pula dengan O dora, akan tetapi O hayangi lebih dekat pada masalah tolong menolong, Ketiga, O baliara dapat diartikan dengan “pelihara” yang mengandung pengertian saling peduli, saling menopang/menunjang, saling melayani, dalam rangka menciptakan suasana kehidupan bersama yang makmur, aman dan damai, Keempat, O adili, artinya keadilan yang didalamnya mengandung makna kesetaraan derajat, harkat dan martabat, keseteraan hak dan kewajiban di depan aturan-aturan normatif yang diakui dan diterima sebagai hukum adat yang sangat dijunjung, dan Kelima, O diai, sama dengan kebenaran dan kejujuran yang erat kaitannya dengan O adili (keadilan). Norma yang diterima, disepakati dan dihargai sebagai “yang benar” merupakan kriteria yang menata kehidupan masyarakat. 
REORIENTASI KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF IBNU MISKAWAIH (TELAAH KRITIS PEMIKIRAN DAN RELEVANSI DI ERA-MODERN) Sya’ban Abdul Karim Karim
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.494

Abstract

Hakikat pendidikan adalah sebagai upaya untuk mengembangkan intlektual dan membangun karakter yang berbasis Qur’ani. Hal ini menunjukkan bahwa, konsep dan metodologi pendidikan Islam tidak pernah berhenti dikembangan agar pendidikan dapat mewujudkan manusia yang berorientasi pada insan kamil yaitu pendidikan dengan berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman. Fokus penelitian ini mengeksplorasi pendidikan dalam perspektif Ibn Miskuwaih yaitu salah satu tokoh filsof Muslim yang mencoba merekonstruksi dan menawarkan teori baru khususnya dalam bidang pemikiran pendidikan Islam. Ada beberapa asumsi dasar yang urgen dalam penelitian ini diantaranya, Pertama, Bagaiamana orientasi pendidikan dalam pemikiran Ibn Miskuwaih. Kedua, Kerangka epistemologi dalam merumuskan tujuan dan nilai-nilai pendidikan Islam. Ketiga, Relasi pemikiran dan relevansinya dalam konteks kekinian. Adapun pendekatan penelitian yaitu studi literature untuk menemukan konsep dan nilai-nilai pendidikan dalam perspektif Ibn Miskuwaih kemudian didukung dengan berbagai refrensi, artikel, jurnal, buku dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pendidikan yang dirumuskan Ibn Miskuwaih adalah berfungsi untuk mewujudkan pendidikan yang mengedepankan ahlaqul karimah yang diaktualisasikan dalam pendidikan berlandaskan Islam yang  mewujudkan nilai-nilai kebaikan, syari’at, menegakkan ke-ilahian agar pendidikan mempunyai andil pada orientasi ke-Imanan dan ke-Islaman. Relevansi era kekinian, pendidikan telah mampu mengembangkan segala bentuk aspek dan mampu menanamkan pembelajaran sesuai dengan orientasi yang telah dirancang bersama guna untuk membangun kerangka dan pola pendidikan yang bersifat lemah lembut dengan bercorak asas-asas Islami agar membantu peserta didik dalam memperkenalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai moral dalam kehidupan khususnya pada pendidikan Islam tersebut.  
TRADISI TEHUNUNA PADA MASYARAKAT NEGRI LUHU PANDANGAN ISLAM Abdullah Silehu
Al-Tadabbur Vol 7, No 1 (2021): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v7i1.566

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemahaman makna Tehuhununa pada masyarakat Negeri Luhu sangatlah baik atau signifikan. Masyarakat negeri Luhu keyakinannya percaya kepada Allah swt, dari sinilah terbentuknya budaya Tehuhununa sebagai pengukapan rasa syukur mereka terhadap Allah swt atas rahmat serta rezeki yang di berikan, serta dengan budaya Tehuhununa masyarakat dapat meningkat ketakwaan mereka, di karenakan tehuhununa ini sebagian tujuannya adalah mempererat rasa ukhuwah islamiyah dan bersedekah kepada sesama yang membutuhkan. Keterikatan hubungan antara budaya tehuhununa dengan nilai-nilai budaya Islam sangat  mendominan. Sebab nilai-nilai budaya islam yang terkandung di dalamnya sangat di maknai  oleh masyarakat negeri Luhu yang melaksanakan budaya ini. Karena pada dasarnya masyarakat negeri Luhu berangggapan nilai aqidah dalam prosesi upacara tehuhununa ini tak menyampingkan diri mereka terhadap sang pencipta. Adapun dari sinilah nilai ahlak . ibadah dan social kemasyarkatn tetap di jaga dan di lestarikan dalam kehidupan mereka. 

Page 7 of 12 | Total Record : 113