cover
Contact Name
Enang Yusuf Nurjaman
Contact Email
enangyusuf@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281572238784
Journal Mail Official
altadabbur2017@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Al-Tadabbur ; Jurnal Kajian sosial, Peradaban dan Agama
ISSN : 25273248     EISSN : 26139154     DOI : -
AL-TADABBUR (P-ISSN : 2527-3248; E-ISSN : 2613-9154 ) is a Journal published by Faculty of Ushuluddin Adab dan Dakwah of IAIN Ternate, Indonesia. It is a peer-reviewed open access journal in social civilization and religion.
Articles 113 Documents
Strategi Dakwah Terhadap Narapidana di Lapas IIA Kota Ternate Restuina Adestasia H.S
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.352

Abstract

AbstrakDakwah memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan adanya dakwah manusia dapat mengalami perubahan yang lebih baik. Namun, untuk menjalankan dakwah maka diperlukan strategi agar tujuan yang diinginkan dapat dengan mudah dicapai, mengingat bahwa setiap manusia memiliki latar belakang yang beragam, karakter yang berbeda-beda, sehingga permasalahan yang timbul juga kompleks. Dengan kondisi ini, maka para da’i perlu untuk menyiapkan materi terlebih dahulu, melakukan pendekatan, dan lain sebagainya. Hal inilah yang disebut dengan strategi dalam dakwah. Melalui penelitian ini penulis ingin mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan dakwah di Lapas IIA Ternate. Penelitian ini tergolong jenis penelitian field research (lapangan), penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan II A Ternate. Untuk mendalami masalah yang telah dirumuskan di atas, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi dengan harapan dapat memperoleh data yang relevan, dan menghasilkan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, bahwa strategi yang dilakukan oleh pihak lembaga pemasyarakatan IIA Ternate memiliki keberagaman cara yang disiapkan dalam membina para narapidana atau warga binaan, materi-materi yang diberikan dimulai dari pengajaran dasar sesuai dengan ajaran agama, dengan strategi yang efisien maka lembaga pemasyarakatan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Bekam Sebagai Alternatif Pengobatan Perspektif Sains dan Hadis Nuril Fajri
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadits Nabi SAW. merupakan dalil kedua setelah Al-Qur’an, segala aturan-aturan dan petunjuk didalamnya tidak hanya sekedar membahas kehidupan akhirat saja, akan tetapi juga membahas urusan kedunaiwian. Salah satunya ialah hadits Nabi SAW. terkait dengan pengobatan tradisional dan yang berhubungan dengan medis. Dalam hadits Rasulullah saw. menjelaskan bahwa “sesungguhnya setiap penyakit yang diderita oleh seseorang niscaya memiliki obatnya”. Banyak obat dan cara pengobatan yang Rasulullah saw. ajarkan kepada umatnya. Salah satunya ialah berobat dengan Hijamah (bekam). Bekam merupakan salah satu obat dan praktik yang memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi pengobatan Nabi.Dengan praktik bekam ini penyakit yang  jarang diketahui dapat diketahui dengan metode bekam ini.  Bekam merupakan metode terapi klasik yang kini muncul kembali dan tren digunakan oleh para dokter untuk mengobati berbagai keluhan penyakit. Sekarang ini praktek bekam sudah ada pelatihannya sehingga dokter dan masyarakat umum dapat mengikuti pelatihan ini, ditambah lagi setelah kajian-kajian ilmiah di berbagai negara di dunia membuktikan efektifitas metode terapi klasik ini. Dalam beberapa hadits Nabi SAW. memberi keistimewaan terhadap tradisi pengobatan bekam sebagai salah satu terapi pengobatan  tradisional yang manjur.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hadits-hadits tentang hijamah (bekam) dan memahami hadits tersebut, dari sisi sanad dan matannya, syarah hadis dari hijamah (bekam), kemudian juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh hijamah (bekam) pada kondisi sosio kultural sekarang ini, dalam hal menyembuhkan penyakit maupun dalam hal lainnya serta menghubungkannya dengan penjelasan sains agar menambah keyakinan umat muslim akan kebenaran dari hadits-hadits Nabi SAW. Dalam makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik agar  makalah ini dapat tersusun secara sistematis dan objektif.
FRAME HIJRAH MILLENIAL DI MEDIA SOSIAL (Telaah Makna Hadis Tentang Hijrah) Siti Nur Alfia Abdullah
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas seputar dinamika pemahaman hijrah sebagai fenomena sosial masa kini, yang membingkai hijrah sebagai lahan gaya hidup. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya kegiatan acara ceremonial yang dihadiri sekaligus diprakarsai oleh para publik figur dan ustad-ustad tren di masa kini. Fenomena sosial semacam ini yang kemudian dalam tulisan ini akan dianalisis dengan pendekatan hadis sosial seputar hijrah, yakni hadis yang ada di Sunan al-Nasa’i Karya Imam Nasa’i, Nomor Hadis, 4996. Hasilnya, hijrah masa kini merupakan fenomena sosial hijrah dalam bentuk baru, yang bertujuan untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi, baik lisan maupun cara berpakaian.
KONSTRUKSI MAKNA WAWASAN KEBANGSAAN DI KALANGAN ANGGOTA KOMUNITAS ASIAN AFRICAN READING CLUB (AARC) BANDUNG Adi Permana Sidik; Bayu Wulandari
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.358

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menjelaskan secara mendalam bagaimana konstruksi makna Wawasan Kebangsaan Di Kalangan Anggota Komunitas Asian African Reading Club (AARC) Bandung. Fokus penelitian ini yaitu mendeskripsikan nilai, motif dan pengalaman mengenai wawasan kebangsaan di kalangan anggota komunitas AARC yang ada di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode paradigma kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 3 informan kunci dan 2 informan utama. Teknik pemilihan menggunakan purposive sampling. Analisis data dengan data collection, reduction, display dan conclution. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan makna wawasan kebangsaan di kalangan anggota komunitas AARC yaitu cinta tanah air, identitas diri masyarakatnya untuk mengenal lingkungan dan negaranya. Nilai wawasan kebangsaan terkandung dalam Pancasila yang menjadi pedoman serta landasan hukum hidup berbangsa dan bernegara. Motifnya persatuan dan kesatuan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, serta pengalaman kehidupan sehari-hari Anggota Komunitas AARC, berkomitmen menciptakan dan menjadikan pribadi yang egaliter, sejahtera dan menjunjung tinggi solidaritas serta patriotis.
Pemaknaan Ayat Seribu Dinar (Studi Komparasi antara Tafsir Rūh al-Ma’ānī Karya Al-Alusi dan Tafsir Mafātih al-Ghaib Karya Al-Razi) Alis Mukhlis; Za’im Kholilatul Ummi
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.353

Abstract

  AbstrakArtikel ini akan membahas tentang pemaknaan QS. al-Thalaq [65]: 2-3, atau yang disebut dengan ayat seribu dinar oleh kebanyakan masyarakat. Salah satu yang menjadi pembicaran di masyarakat muslim adalah pemahaman dan pengamalan terhadap QS. al-Thalaq [65]: 2-3 dengan dijadikannya sebagai wirid sehari-hari dengan jumlah dan bilangan tertentu, sehingga hal tersebut menuai pro dan kontra tersendiri diakalangan masyarakat muslim. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bagaimana penafsiran dan pemaknaan ayat tersebut yang sebenarnya menurut pandangan para mufasir sendiri khususnya dalam hal ini penulis memilih dan mengkomparasikan penafsiran antara kitab tafsir yang bercorak sufi isyari disini penulis memilih tafsir Rūh al-Ma’ānī karya Imam al-Alusi dengan kitab tafsir yang bercorak bi al-Ra’y (rasional) tafsir Mafatih al-Ghoib karya Imam al-Razi. Dari kajian terhadap kedua tafsir yang berbeda corak tersebut, penulis menemukan bahwa dalam menafsirkan kedua ayat ini, al-Alusi memberikan dua prespektif penafsiran yaitu makna dzahir dan makna batin ayat. Sedangkan al-Razi hanya memberikan satu prespektif penafsiran yang cukup rasional sesuai dengan garis besar pada pembahasan surat.
KONSEP MUJAHADAH LI THALABIL ‘ILMI DALAM KITAB MAHFUDZOT Sugirma Sugirma
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam al-Qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali. Hal ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Qur’an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam. Tak hanya itu, bagi yang memiliki ilmu pengetahuan, akan mendapatkan derajat kemuliaan beberapa tingkat bersama dengan orang-oran yang beriman. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa bersalah kepada Allah SWT bila melakukan hal-hal yang dilarangnya. Menuntut ilmu juga merupakan representasi dari ayat al-Qur’an yang pertama turun yakni QS. Al-Alaq ayat 1-5, yang inti sarinya memuat tentang perintah membaca, membaca dengan perantaraan qalam. Mengingat betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam, maka setiap muslim diwajibkan untuk memiliki semangat membara dan dengan penuh kesungguhan dalam menuntut ilmu. Semangat dan kesungguhna tersebut harus terbangun dengan kokoh dalam sanubari setiap Muslim agar tidak mudah terpalingkan oleh apapun. Dalam tradisi pesantren, para santri diwajibkan untuk menghafal kata-kata mutiara berbahasa Arab yang sering dikenal dengan istilah mahfudzaat sebagai media untuk membangkitkan semangat para santri. Kata-kata mutiara tersebut dibuat berjenjang dengan sesuai kebutuhan pesantren. Saking dianggap pentingnya kitab Mahfudzaat ini, banyak pesantren-pesantren di Inonesia yang menjadikan kitab Mahfudzaat sebagai pegangan wajib bagi para santinya untuk dihafalkan. Oleh Karena hal tersebut, maka penulis berupaya mengelaborasi kitab Mahfudzaat ini dalam rangka menemukan konsep mujahadah lithalab al-Ilmi yang terkandung di dalammya. Tulisan ini menggunakan metode library research dengan menelusuri literatur-literatur terkait dengan kitab Mahfudzhat  karangan tim Turos Pustaka. Informasi yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik analisis data kualitatif untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Dari hasil penelusuran ini, didapati bahwa konsep mujahadah li thalab al-Ilmi dalam kitab mahfudzat adalah belajar harus terstruktur, sabar, adanya keseimbangan hidup dunia akhirat dan mengedepankan akhlakul karimah.
KONFLIK INTERPRETASI FATWA MUI DALAM PELAKSANAAN IBADAH SELAMA PANDEMI COVID-19 Jujun Junaedi; Mukhlis Aliyudin; Dede Sutisna; Prita Priantini NC
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia segala gerak dan aktivitas menjadi terbatas, termasuk beribadah, MUI berijtihad dengan mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 ini. Namun, hal tersebut menuai pro dan kontra, khususnya tentang peniadaan shalat berjama’ah di masjid dan shalat Jum’at yang diganti menjadi shalat Dzuhur di rumah. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi penengah agar tidak terjadi perpecahan antar umat muslim di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus ekplanatori. Eksplanatori yang digunakan untuk mencari keterangan atas aspek-aspek dan argumentasi sebab akibat. Data yang dipelajari melalui dokumen tertulis digunakan untuk merekonstruksi dan menganalisis kasus. Konflik internal umat Islam dalam saat ini, didasarkan kepada kesalahpahaman dalam memahami fatwa MUI No. 14 tahun 2020. Hal yang harus dipahami adalah seseorang terkena virus Covid-19 maka dia tidak boleh berada di komunitas publik termasuk untuk kepentingan ibadah publik, bukan berarti meniadakan ibadah tapi semata kepentingan memberikan perlindungan agar tak menular kepada yang lain. Apabila seseorang dalam kondisi sehat dan berada di kawasan rendah terjangkit virus Covid-19 maka kewajiban ibadah tetap dilaksanakan, dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan, sosial dan bermasyarakat
STUDI PENELITIAN TAFSIR DI INDONESIA (Pemetaan Karya Tafsir Indonesia Periode 2011-2018) Fatimah Fatmawati
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.354

Abstract

Kajian tafsir Indonesia telah diteliti oleh banyak kalangan, baik dalam maupun luar negeri. Penelitian ini dikhususkan untuk melakukam pemetaan tafsir Indonesia dari periode 2011 hingga 2018. Studi terhadap tafsir Indonsia dipetakan menjadi dua, yaitu aspek internal dan aspek eksternal penulisan tafsir. Aspek internal menyangkut konten serta aspek teknis penulisan tafsir. Seperti nuansa tafsir, sistematika penyajian, serta bentuk penyajian tafsir. Sedangkan aspek eksternal teks menyangkut hal-hal yang berada di luar teks namun masih berhubungan erat. Seperti latar belakang mufasir, sifat mufasir, dan  geografis penerbitannya. Berdasarkan aspek internalnya, tafsir indonesia periode 2011-2018 mayoritas disajikan secara tematik modern, baik plural maupun singular. Penyajian tematik dengan nuansa sains dan sosial kemasyarakatan menjadi ciri khas dalam karya-karya yang diterbitkan pada fase ini. Sedangkan berdasarkan aspek eksternalnya, karya tafsir Indonesia didominasi oleh penafsir individual daripada komunal, serta mulai berkembangnya para pengkaji al-Qur’an yang berasal dari berbagai disipilin ilmu, seperti tokoh-tokoh dalam bidang sains maupun sosial.
Kajian Fenomenologi Agama dan Implikasinya Pada Tradisi Manaqiban Syekh Abdul Qadir al-Jailani Muhammad Sakti Garwan
AL-TADABBUR Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan fenomenologis memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari pendekatan lain untuk memahami agama. Fenomenologi adalah metode untuk apa yang dialami oleh agama, apa yang dirasakan, dikatakan dan dilakukan, dan seberapa baik pengalaman yang berarti baginya. Ada dua pendekatan fenomenologi agama, Pertama, fenomenologi adalah metode untuk memahami agama seseorang yang mencakup sebagian besar bisnis dalam menilai opsi dan komitmen mereka secara netral sebagai persiapan untuk rekonstruksi pengalaman orang lain. Kedua, pembangunan skema taksonomi untuk mengelompokkan fenomena-fenomena yang diledakkan dengan batas-batas budaya dan kelompok-kelompok agama. Secara umum, pendekatan fenomologi hanya menangkap sisi pengalaman religius dan kesamaan reaksi religius semua manusia secara merata, tanpa memandang dimensi ruang dan waktu serta perbedaan budaya. Studi fenomenologi kebenaran adalah penjelasan tentang makna ritus, ritual, upacara, doktrin, atau hubungan sosial dan dalam aktor agama. Agama sebagai rantai tradisi otoritatif menyiratkan bahwa agama harus dipahami sebagai agama, bukan karena mereka percaya atau tidak percaya pada Tuhan, roh atau sebagian bentuk transenden, tetapi karena kepercayaan mereka mentransmisikan dan memperkuat otoritas tradisi.
PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL DALAM TAHLILAN PADA TRADISI SATU SURO DI MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE-YOGYAKARTA Fatimah al Zahrah
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengapa tahlilan dalam tradisi malam satu Suro memiliki makna yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya tradisi malam satu Suro di makam raja-raja Mataram Kotagede Yogyakarta. Selain itu, tahlilan yang biasa diadakan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kotagede. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu teori simbol yang ditawarkan oleh Clifford Geertz. Pelaksanaan tradisi malam satu Suro di Kotagede diwarnai dengan beberapa simbol seperti tahlilan sebagai simbol utama, pembakaran dupa, tawasul dan jenang suran. Tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat Kotegede pada tradisi malam satu Suro, masyarakat meyakini bahwa tahlilan sebagai sebuah proses dalam memperoleh keberkahan “ngalap berkah” bagi setiap pengunjung yang hadir. Hasil penelitian mengatakan bahwa tahlilan bertujuan bertujuan untuk mendoakan arwah para leluhur khusunya bagi para raja-raja Mataram, bagi masyarakat bermakna membawa keberkahan dan keberuntungan untuk menjalankan kehidupan selanjutnya. Selanjutnya, jenang suran melambangkan beban hidup yang di-panggul (dipikul) oleh manusia, hal ini maksud bahwa menjalani kehidupan harus penuh dengan tekad dan keberanian dalam menghadapi segala resikonya. 

Page 6 of 12 | Total Record : 113