cover
Contact Name
Octariana Sofyan
Contact Email
lppm@afi.ac.id
Phone
+62274-370458
Journal Mail Official
lppm@afi.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Gang Jambu Kebrokan Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kefarmasian AKFARINDO
ISSN : 25287257     EISSN : 25287265     DOI : -
The journal includes various fields of pharmaceuticals sciences such as: -Pharmacology and Toxicology -Pharmacokinetics -Community and Clinical Pharmacy -Pharmaceutical Chemistry -Pharmaceutical Biology -Pharmaceutics -Pharmaceutical Technology -Biopharmaceutics -Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology -Alternative medicines
Articles 195 Documents
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DENGAN EVIDENCE BASED GUIDELINE JNC 8 DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II PERIODE AGUSTUS – OKTOBER TAHUN 2017 Octariana Sofyan; Tiara Ramadhani
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.51

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 63,8%, khususnya kota DIY masuk urutan pertama dari sepuluh besar penyakit di Puskesmas dengan angka kesakitan sebesar 114.449 pasien pengidap hipertensi esensial. Salah satu Puskesmas di Kota Yogyakarta yaitu Puskesmas Banguntapan II pada tahun 2017 prevalensi hipertensi menjadi peringkat pertama dari sepuluh besar penyakit dengan jumlah kasus sebanyak 1159 yang di dominasi oleh pralansia pada bulan Agustus-Oktober tahun 2017. Seiring dengan peningkatan kasus hipertensi maka penanganan hipertensi harus ditangani dengan tepat dan sesuai dengan pedoman pengobatan yang merupakan salah satu elemen penting dalam tercapainya kualitas kesehatan serta perawatan medis bagi pasien sesuai standar yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian peresepan obat antihipertensi dengan evidence based guideline JNC 8 di Puskesmas Banguntapan II periode Agustus – Oktober tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini yaitu data sekunder sebanyak 60 rekam medik yang meliputi resep data obat-obat antihipertensi yang diberikan dan diagnosa pasien hipertensi pralansia pada bulan Agustus – Oktober 2017. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling (non probability sampling) yaitu pengambilan sampel dengan kriteria inklusi meliputi pasien yang terdiagnosa hipertensi tanpa penyakit penyerta dan pasien yang mendapatkan pengobatan pertama. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif mengenai kesesuaian jenis item obat yang diberikan dengan evidence based guideline JNC 8. Analisis terhadap 60 resep dan rekam medis pasien hipertensi pralansia didapatkan bahwa terdapat terapi tunggal sebanyak 86,6% (amlodipine 55,7%, captopril 44,3%) dan terapi kombinasi sebesar 13,4% (amlodipin dan captopril 87,5%, captopril dan nifedipin 12,5%.). Kesesuaian jenis obat antihipertensi yang diberikan dengan evidence based guideline JNC 8 pada pasien hipertensi pralansia yaitu sebesar 86,7%.
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN AUTIS DI RUMAH SAKIT X KOTA YOGYAKARTA Ruri Renggani Sandra; Della Midi Wardhani; Woro Supadmi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.52

Abstract

Autism spectrum disorders (ASD) adalah gangguan perkembangan saraf dengan penyebab yang kompleks dari banyak fakor Penggunaan obat pada pasien autis harus dimonitoring untuk mencegah terjadinya drug related problems. Intervensi farmasis dengan mengidentifikasi kejadian drug related problem adalah kegiatan pelayanan asuhan kefarmasian untuk meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini adalah observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif berdasarkan data rekam medik. Evaluasi kejadian drug related problems meliputi indikasi yang tidak diterapi, terapi tanpa indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, overdosis, under dosis, adverse drug reactions dan interaksi obat. Literatur yang digunakan sebagai acuan adalah Drug Information Handbook, 18thed, Stockley Drug Interaction, Drugs Interaction Facts 2001, dan Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 2005 dan jurnal yang relevan. Hasil penelitian diperoleh pasien dengan jenis kelamin laki-laki 20 pasien (77%), perempuan 6 pasien (23%). Usia antara 6-11 tahun yaitu 15 pasien (58%), 1-5 tahun terdapat 9 pasien (34%), usia <1 tahun dan 12-17 tahun masing-masing sebanyak 1 pasien (4%). Penyakit penyerta ISPA merupakan kasus yang paling banyak terjadi, terbanyak kedua adalah epilepsi dan gastroenteritis akut (GEA). Kejadian DRPs Indikasi tidak diterapi 9%, Terapi tanpa indikasi 9%, Pemilihan obat tidak tepat 9%, Over dosis 31%, Under dosis 33% dan interaksi obat 9%. Terdapat 24 pasien ( 92,3%) yang mengalami DRPs potensial dan 2 pasien (7,7%) yang tidak mengalami. Kriteria DRPs dengan persentase tertinggi adalah under dosis sebanyak 33% dan over dosis sebanyak 31%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi DAN Staphylococcus aureus Fara Azzahra; Elvan Arefadil Almalik; Atmi Atkha Sari
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.63

Abstract

Daun alpukat merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Kandungan kimia flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat terhadap bakteri S. thypi dan S.aureus. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dilakukan menggunakan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, kelompok kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquadest steril, serta kontrol pelarut etanol dengan metode difusi cakram. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan suspensi bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, diamati dan diukur zona bening disekitar kertas cakram. Hasil yang diperoleh dianalisis berdasarkan Clinical and Laboratory Standards (CLSI). Ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi 100% menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus sebesar 10,68 ± 0,43 mm, sedangkan pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap S.typi berturut-turut 8,50 ± 0,38 mm; 7,45 ± 1,03 mm; 9,35 ± 0,20; 9,23 ± 0,08 mm dan 9,44 ± 0,36 mm, kontrol negatif terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 0 ± 0 mm dan 0 ± 0 mm, kontrol positif siproflokasin terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 25,92 ± 0,30 mm dan 26,10 ± 0,20 mm. Zona hambat Ekstrak etanol daun alpukat terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi dan S.aureus menunjukkan kategori antibakteri resisten. Zona hambat siprofloksasin menunjukkan kategori antibakteri intermediat pada bakteri S.typhi dan sensitif pada bakteri S.aureus, artinya memiliki potensi menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus, namun potensinya dalam menghambat S.typhi dan S.aureus tidak sebanding dengan siprofloksasin.
EVALUASI IMPLEMANTASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PERORANGAN DAN WARALABA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2019 Yoga Dwi Saputra; Nabela Febi Choirunnisa; Zha Zha Arisca
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.64

Abstract

Kegiatan pelayanan farmasi yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien termasuk pelayanan kefarmasian di apotek. Semakin banyaknya apotek yang berbentuk waralaba dibandingkan dengan apotek Perorangan membuat persaingan ekonomi dan pelayanan farmasi semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian antara apotek Perorangan dan apotek waralaba. Jenis penelitian ini adalah observasional pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek. Responden pada penelitian ini adalah apoteker yang berpraktek di apotek dengan jumlah sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 21 orang apoteker apotek Perorangan dan 7 apoteker apotek waralaba. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah setiap jawaban responden, kemudian dibuat peresentase dan data disajikan dalam bentuk tabel perbandingan dan evaluasi implementasi Permenkes RI No. 73 tahun 2016, dan di uji dengan menggunakan SPSS tipe 16 menggunakan uji Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney, serta dideskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil Penelitian ini apotek Peroranganan dan apotek waralaba di Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan Kefarmasian telah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Persentase yang diperoleh apotek Perorangan sebesar 76,34 % dan apotek waralaba sebesar 82,97%. Dalam implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pelayanan kefarmasian di apotek Peroranganan dan waralaba di wilayah Kota Yogyakarta terbukti dari nilai sig. (2-tailed) 0.103 > 0,05.
Uji Validitas Kuesioner KDQOL-SFTM versi Indonesia pada Pasien Penyakit Ginjal Terminal di RS PKU Muhammadiyah Bantul Atikah Nur Shabrina; Woro Supadmi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.65

Abstract

Penyakit ginjal terminal adalah kerusakan ginjal yang irreversible sehingga mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pada pengukuran kualitas hidup diperlukan instrumen, salah satunya kuesioner Kidney Disease Quality of Life Short Form KDQOL-SFtm ) versi Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner KDQOL-SFtm versi Indonesia sebagai instrumen alat ukur kualitas hidup pasien penyakit ginjal terminal.Rancangan penelitian ini yaitu observasional diskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Responden pada penelitian adalah pasien penyakit ginjal terminal yang menjalani hemodialisa. Proses validitas meliputi validitas konvergen, validitas diskriminan, known group validity dan uji floor and ceiling effect. Kuesioner memenuhi validitas jika nilai person correlation > 0,40, dan reliabilitas jika nilai cronbach alpha > 0,70. Hasil validitas kuesioner KDQOL-SFtm versi Indonesia terdapat 5 item pertanyaan tidak valid secara konvergen dan diskriminan, 3 item pertanyaan tidak valid secara konvergen dan 5 item tidak valid secara diskriminan. Hasil reliabilitas diperoleh 8 domain dengan nilai cronbach alpha ≤ 0,70. Hasil uji Known Group Validityantara responden laki-laki dengan perempuan pada domain fungsi fisik diperoleh nilai ρ value < 0,05 dan responden usia 41-50 tahun dengan usia 51-60 tahun menunjukkan nilai ρ value ≥ 0,05. Hasil uji floor and ceiling effect pada 8 domain diperoleh selisih persentasenya < 20%. Kesimpulannya adalah kuesioner KDQOL-SFtm versi Indonesia secara keseluruhan dinyatakan valid dan reliabel. Meskipun ada beberapa nomor yang tidak valid dan reliabel, sehingga perludilakukan modifikasi terhadap pertanyaan pada kuesioner KDQOL-SFtm versi Indonesia tersebut.
UJI STABILITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Ratna Rianti, Dian; Yunita, Erma; Dianing Pratiwi, Agitha; Syta Nur’aini, Nanda; Susilowati, Agustina
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.66

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas hayati, salah satunya adalah tumbuhan Asam Jawa (Tamarindus indica L.). Asam jawa memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Untuk mempermudah penggunaan dalam terapi, ekstrak diformulasi kedalam bentuk sediaangel untuk topikal. Penyarian daun asam jawa dilakukan dengan maserasi dan remaserasi menggunakan n-heksan dan dilanjutkan maserasi dan remaserasi menggunakan etanol 96%. Formulasi gel 1% ekstrak etanol daun asam jawa dengan 3 formula menggunakan variasi konsentrasi basis karbopol yaitu F1 (0,5%), F2 (1%), dan F3 (2%). Stabilitas sediaan gel dievaluasi dengan membandingkan karakteristik fisik sediaan berdasarkan uji organoleptis, pH, dan viskositas sebelum dan sesudah pengujian cyclin test. Uji stabilitas (Cyclin test) dilakukan 6 siklus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara organoleptis gel berwarna hijau kecoklatan, bau khas aromatik, dan bentuk semipadat (kental), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sebelum dan sesudah cyclin test. pH F1, F2, dan F3 berturut-turut 7, 6, dan 5, dan tidak terjadi perubahan nilai pH yang signifikan. Nilai viskositas F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 0,08 Pa.s ± 0,02; 0,43 Pa.s ± 0,02; 0,77 Pa.s ± 0,04. Nilai viskositas F3 mengalami penurunan yang signifikan sesudah cyclin test. Kesimpulan penelitian ini adalah F1 dan F2 stabil dengan tidak terjadinya perubahan organoleptis, pH, dan viskositas.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS YANG RASIONAL PADA PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ADELIA TAHUN 2018 Sofyan, Octariana; Setiawati, Nining
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.67

Abstract

Pasien bedah memiliki risiko terkena infeksi cukup tinggi pasca pembedahan. Upaya mencegah terjadinya infeksi pada pembedahan dengan pemberian antibiotik profilaksis. Pemilihan antibiotika harus rasional sehingga efektif melawan bakteri, bersifat bakterisid dan dan aman. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien bedah di RSKB Adelia tahun 2018. Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Data yang dikumpulkan resep dan rekam medis pasien sejumlah 100. Analisis data dengan menghitung persentase pola peresepan meliputi golongan obat, nama obat, dosis obat dan kerasionalan pengobatan meliputi tepat indikasi, tepat pemilihan obat, dan tepat dosis dengan menggunakan acuan drug information handbook. Golongan antibiotik sefalosporin generasi III paling banyak digunakan (53,48%). Jenis antibiotika cefixime oral 3,49%, cefotaxime iv 7.43% dan ceftriaxone iv 42,10%. Kerasionalan penggunaan antibiotik profilaksis meliputi tepat indikasi sebesar 100%, tepat pemilihan obat sebesar 100% dan tepat dosis sebesar 100%.
POTENSI DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIINFLAMASI: STUDI IN SILICO Yunita, Erma; Fatimah, Siti; Yulianto, Deni; Trikuncahyo, Vedy; Khodijah, Zihan
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.68

Abstract

Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Kandungan senyawa kimia yang terkandung salah satunya Kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Kuersetin dari daun asam jawa sebagai anti inflamasi terhadap protein COX-1 dan COX-2 secara in silico. Ekstrak daun asam jawa diperoleh dengan maserasi bertingkat menggunakan heksan dan etanol. Kadar Kuersetinnya dihitung secara spektrofotometri UVVis. Konfirmasi aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in silico. Protein yang digunakan adalah 6COX, 3PGH, dan 1EQH. Kuersetin sebagai senyawa aktif sedangkan Aspirin digunakan sebagai zat pembanding. Preparasi ligan Kuersetin menggunakan MarvinSketch kemudian preparasi protein target 6COX, 1EQH, dan 3PGH menggunakan YASARA. Selanjutnya melakukan molecular docking menggunakan program PLANTS. Parameter evaluasi validasi dapat dilihat dari nilai Root Mean Square Deviation (RMSD), dimana nilai RMSD yang diterima adalah kurang dari 2Å. Kadar Kuersetin yang diperoleh dalam ekstrak dalam daun asam jawa sebesar 31,26 mg/g. Hasil docking menunjukkan bahwa Kuersetin mampu berinteraksi dengan 1EQH, 3PGH, dan 6COX dimana skor dockingnya masing-masing adalah -77,6195; -75,1344; dan -82,2454, sedangkan hasil docking Aspirin masing-masing adalah -69,8784; -75,2421; dan - 72,0884. Kuersetin memiliki potensi sebagai anti inflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan Aspirin namun memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan ulkus lambung dibanding Aspirin.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TERHADAP PENANGANAN NYERI HAID Bingarwati, Ariadne; Astuti, Harti
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.72

Abstract

Remaja akan mengalami masa kematangan seksual dan tercapainya kedewasaan yang disebabkan karena kematangan fungsi endokrin. Salah satu kematangan seksual yaitu terjadinya menstruasi yang merupakan proses biologis dari tubuh. Selama masa menstruasi kebanyakan remaja puteri akan seringmengalami dismenore primer atau nyeri haid, kemungkinan lebih dari 50% perempuan mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja puteri tentang penanganan nyeri haid. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan menggunakan kuisioner. Jumlah sampel yang digunakan berdasarkan rumus slovin adalah 78 responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis hasil persentase tiap kuisioner dan kategori tingkat pengetahuan yang terdiri dari baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja puteri yang memperoleh pengetahuan baik mengenai penanganan nyeri haid sebanyak 47 orang (60,3%); cukup sebanyak 30 orang (38,5%) dan kurang sebanyak 1 orang (1,3 %). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja puteri mengenai penanganan nyeri haid sudah baik.
PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TENTANG PENGGOLONGAN OBAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT DUSUN TEGALKEMUNING KOTA YOGYAKARTA Suryani Kusumaningtyas, Rina Dwi; Sofyan, Octariana
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.73

Abstract

Masyarakat cenderung melakukan pengobatan sendiri tanpa didasari pengetahuan yang memadai mengenai obat yang dikonsumsi. Informasi tentang cara pengobatan sendiri yang mereka dapatkan sebagian besar dari pengalaman orang lain dan hanya 5,36% informasi dari petugas kesehatan. Sedikitnya informasi yang diperoleh oleh responden dalam melakukan pengobatan sendiri dapat mempengaruhi pengetahuan responden sehingga dapat menyebabkan kesalahan pengobatan Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat pada masyarakat. Mengetahui tingkat pengatahuan dan pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang penggolongan obat pada masyarakat Dusun Tegalkemuning Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode quasi eksperimental dengan rancangan one group pre-test post-test dengan jumlah sampel 70 responden. Analisa data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian yang di dapatkan yaitu sebelum pemberian intervensi penyuluhan memiliki kategori pengetahuan kurang sebesar 97.14% dan kategori pengetahuan cukup sebesar 2.86% setelah pemberian intervensi penyuluhan terjadi peningkatan untuk kategori pengetahuan cukup menjadi sebesar 52.85%sedangkan untuk kategori baik menjadi sebesar 47.15%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi penyuluhan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggolongan obat yang dapat dilihat dari hasil uji signifikan p (0.000) < 0.05

Page 5 of 20 | Total Record : 195