cover
Contact Name
Octariana Sofyan
Contact Email
lppm@afi.ac.id
Phone
+62274-370458
Journal Mail Official
lppm@afi.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Gang Jambu Kebrokan Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kefarmasian AKFARINDO
ISSN : 25287257     EISSN : 25287265     DOI : -
The journal includes various fields of pharmaceuticals sciences such as: -Pharmacology and Toxicology -Pharmacokinetics -Community and Clinical Pharmacy -Pharmaceutical Chemistry -Pharmaceutical Biology -Pharmaceutics -Pharmaceutical Technology -Biopharmaceutics -Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology -Alternative medicines
Articles 195 Documents
HUBUNGAN ANTARA KERASIONALAN PERESEPAN TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA PADA BULAN JANUARI – FEBRUARI 2016 Andriana Sari; Shinta Wulandari; Lolita
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.21

Abstract

Latar belakang: Pengobatan rasional menentukan keberhasilan terapi hipertensi. Dampak penggunaan obat yang tidak rasional akan menurunkan mutu pengobatan dan pelayanan kesehatan sehingga beresiko pada kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kerasionalan peresepan obat terhadap kualitas hidup pada pasien hipertensi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Metode: Penelitian menggunakan cohort design pada pasien terdiagnosa hipertensi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain, laki-laki dan perempuan, pasien hipertensi (kode ICD : I.10), pasien berusia di atas 18 tahun, rekam medik yang lengkap dan pasien dengan kunjungan pertama atau lanjutan dari bulan sebelumnya pada bulan Januari – Februari 2016. Data diperoleh dari rekam medis dan hasil kuisioner EQ5D untuk mengetahui kualitas hidup pasien. Pengukuran kualitas hidup dilakukan setelah 1 bulan pasien menerima pengobatan, dimana sebelumnya dilakukan identifikasi terhadapkerasioanal penggunaan obat. Kerasionalan peresepan obat menggunakan kriteria berupa 4T (tepat obat, tepat pasien, tepat indikasi dan tepat dosis). Analisa univariat terhadap kerasional penggunaan obat hipertensi dan crosstab analisis untuk mengetahui hubungan atara kerasionalan obat dengan kualitas hidup pasien. Hasil: Hasil penelitian terhadap 107 responden terdiri atas 64 responden merupakan pasien hipertensi tanpa komplikasi dan 43 responden hipertensi dengan komplikasi. Pasien hipertensi non komplikasi memiliki persentase kerasionalan peresepan sebesar 93% dan ketidakrasionalannya sebesar 7%, sedangkan pasien hipertensi komplikasi kerasionalan peresepan sebesar 90% dan ketidakrasionalannya sebesar 10%. diketahui hasil analisa kualitas hidup diketahui kualitas hidup baik sebesar 25% dan buruk 75% pada pasien hipertensi non komplikasi, sedangkan hipertensi dengan komplikasi diketahui kualitas hidup baik sebesar 37.21% dan buruk 62.79% Analisa hubungan antarakerasionalan peresepan pasien hipertensi dengan kualitas hidup diketahui signifikansi ≥ 0.05 maka tidak ada hubungan signifikan antara kerasionalan peresepan dengan kualitas hidup baik pasien hipertensi tanpa komplikasi (p = 1,000) dan hipertensi dengan komplikasi (p = ,082 ). Kesimpulan: Kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antara kerasionalan peresepan dengan kualitas hidup baik pasien hipertensi.
INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI BANGSAL HEMODIALISIS RUMAH SAKIT HAPPYLAND YOGYAKARTA Jumiati; Woro Supadmi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.22

Abstract

Latar belakang: Pasien gagal ginjal kronik menyebabkan penurunan fungsi ekskresi sehingga dapat menyebabkan kadar obat dalam darah meningkat. Penggunaan obat lebih dari satu meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat dapat menyebabkan kerugian pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pasien hemodialisa yang mengalami kejadian interaksi obat potensial, obat-obat yang sering berinteraksi, serta kajian interaksi obat berdasarkan tingkat signifikansi, onset, dan severity. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data secara prospektif. Subjek penelitian adalah rekam medik pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialysis di Rumah Sakit Happyland Yogyakarta. Data diperoleh dengan cara survei langsung terhadap data terapi dan hasil pemeriksaan pasien Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8,7% (8 pasien) dari 92 pasien hemodialisis berpotensi mengalami interaksi obat. Jenis obat yang sering berinteraksi adalah ranitidine dan antasida. Kejadian interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah pada tingkat signifikansi 4 terdapat 4 kasus (50%), onset yaitu delayed sebesar 7 kasus (87,5%), dan severity yaitu moderate sebesar 5 kasus (62,5%). Kesimpulan: Persentase potensi interaksi obat pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebesar 8,7%, dengan interaksi yang sering terjadi adalah obat ranitidin dan antasida, dan kejadian interkasi terbanyak adalah pada tingkat signifikansi 4.
UJI AKSEPTABILITAS PEMBERIAN IMUNAX@ PADA RELAWAN SEHAT ACCEPTIBILITY TEST OF IMUNAX@ IN HEALTHY RESPONDEN Adnan; Akrom
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.23

Abstract

Latar belakang: Minyak biji jinten hitam (MBJH)/imunax@ yang mengandung timokuinon bersifat antioksidatif dan antiinflamasi. Imunax@ potensial untuk dikembangkan sebagai agen imunomodulator antioksidan untuk terapi ajuvan atau profilaktif kelompok berisiko tinggi mengalami penyakit degenerative. Namun data akseptabilitas dan tolerabilitas penggunaan imunax@ pada manusia belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang pendapat dan tanggapan relawan terhadap penggunaan imunax@ dosis 2,5; 5 dan 7,5 mL/hari selama 4 minggu meliputi rasa, bau, akibat atau dampak ketidak nyamanan yang ditimbulkan. Metode: Penelitian eksperimental klinik desain prospektif dengan kelompok kontrol selama 4 minggu. Sebanyak 48 relawan sehat, 11 pria dan 37 wanita, dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok dosis 2,5; 5; dan 7,5 mL/hari peroral masing-masing 16 relawan. Kriteria inklusi meliputi laki-laki dan wanita sehat, berusia 18 – 60 tahun dan bersedia mengisi inform consent. Data yang diambil meliputi parameter klinis dan pendapat relawan terkait rasa, bau, dan kondisi ketidak nyamanan yang dirasakan selama mengkonsumsi imunax@. Data dianalisis dengan uji one way anova. Hasil: Hasil penelitian didapatkan skor total di atas 3 yang berarti paling tidak memberikan lebih dari cukup puas hingga lebih dari puas konsumen dalam mengkonsumsi sediaan ini. Ada 6 pertanyaan yaitu pertanyaan 1,2,5,6, 8 dan 9, memiliki rata-rata skor total lebih dari 4 (lebih dari puas) sedangkan ada 4 pertanyaan (3,4,7 dan 10) memiliki rata-rata skor total lebih dari 3 (lebih dari cukup puas). Kesimpulan: Kesimpulan bahwa sediaan soft capsul MBJH (imunax@) dapat diterima oleh konsumen.
GAMBARAN PENANGANAN NYERI HAID PADA SISWI SMPN 2 SEDAYU PERIODE MARET 2017 Sheila Priscilla Virmala Dewi Jaikishin; Onida Rhimbi Tanira
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.24

Abstract

Swamedikasi adalah upaya pengobatan dengan cara mendiagnosa sendiri penyakit yang diderita oleh pasien. Dismenore adalah suatu gangguan kesehatan berupa nyeri yang dialami oleh seorang wanita saat menstruasi, yang dapat dilakukan dengan swamedikasi. Upaya pengobatan yang dapat dilakukan saat mengalami dismenore yaitu dengan pengobatan secara farmakologi maupun nonfarmakologi, pengobatan secara nonfarmakologi yaitu dengan penanganan sederhana, pengobatan secara farmakologi yaitu menggunakan obat seperti golongan analgetika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai tindakan swamedikasi dismenore yang dilakukan oleh siswi SMPN 2 Sedayu. Desain penelitian ini adalah non eksperimen yang tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposif sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII SMPN 2 Sedayu dengan jumlah 70 siswi, dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisoner. Hasil penelitian ini menggambarkan siswi yang melakukan tindakan swamedikasi secara nonfarmakologi pada dismenore sebanyak 24 (57,1%) siswi melakukan olahraga dan istirahat yang cukup untuk mencegah nyeri haid dan siswi yang melakukan tindakan secara farmakologi pada dismenore sebanyak 10 (23,8%) siswi meminum obat anti nyeri dari warung dan serta sebanyak 7 (16,6%) siswi meminum obat anti nyeri dari resep dokter. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan instansi sekolah mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.
EVALUASI FISIK TABLET PARASETAMOL GENERIK DAN TABLET PARASETAMOL BERMERK DAGANG Deny Kusuma; Eka Dyah Apriliani
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.25

Abstract

Obat tidak dapat dipisahakan dari kehidupan modern untuk memperoleh kesehatan. Banyaknya obat yang beredar baik obat generik atau merk dagang, diperlukan pembuktian secara ilmiah. Tablet parasetamol yang digunakan dalam penelitian ini diasumsikan memenuhi persyaratan yang berlaku menurut Farmakope Indonesia Edisi V, sehingga tidak dilakukan uji kadar. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat fisik tablet Parasetamol generik dan merk dagang. Penelitian menggunakan metode deskriptif eskperimental. Analisis data mengunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. Parameter pengujian sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, waktu hancur, dan kerapuhan merujuk pada Farmakope Indonesia Edisi V. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji sifat fisik tablet parasetamol generik dan bermerk dagang memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi V. Hasil analisis SPSS keseragaman bobot, kekerasan, waktu hancur, dan kerapuhan berturut-turut 0,000<0,05, 0,000<0,05, 0,000<0,05, dan 0,271>0,05. Kesimpulan sifat fisik tablet parasetamol generik dengan merk dagang memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi V. Uji keseragaman bobot, kekersaran, dan waktu hancur memiliki perbedaan bermakna, sedangkan uji keseragaman ukuran dan kerapuhan tidak berbeda bermakna berdasarkan analisis menggunakan SPSS.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK MINYAK ZAITUN (Olea europaea) DAN MINYAK KEMIRI (Aleurites moluccana) Sunardi; Suryaningtyas
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.26

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dalam kesehatan rambut, diantaranya yakni minyak kemiri (Aleurites moluccana) dan minyak zaitun (Olea europaea). Pemanfaatan minyak kemiri dan minyak zaitun dalam hal kesehatan rambut perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa sediaan krim kombinasi minyak kemiri (Aleurites moluccana) dan minyak zaitun (Olea europaea) dengan formula optimum memiliki sifat fisik yang baik sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Bahan minyak zaitun menggunakan produksi dari PT. Brataco. Minyak kemiri yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pembuatan mandiri dari biji kemiri basah. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan Formulasi 1-5 dengan perbandingan minyak zaitun dan minyak kemiri sebanyak 10g:0g, 7.5g:2.5g, 5g:5g, 2.5g:7.5g, dan 0g:10g. Fase minyak dan fase air dimasukkan kedalam cawan masing-masing kemudian dipanaskan hingga 70oC, kemudian fase minyak dimasukkan dalam fase air dan digerus hingga membentuk masa krim (krim M/A). Formula diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua Formula memiliki stabilitas fisik yang baik sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Formula 2, 3 dan 4 merupakan hasil kombiansi terbaik yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
UJI FISIK SEDIAAN GEL DENGAN EKSTRAK DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (L) Griff) DENGAN KOMBINASI HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL DAN GLISERIN Andi Wijaya; Linggar Wulan Utami
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.27

Abstract

Latar Belakang : Daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) terbukti efektif sebagai penyembuh luka sehingga perlu dikembangkan suatu sediaan farmasi untuk meningkatkan penggunaannya. Salah satu sediaan farmasi yang banyak dikenal masyarakat adalah sediaan gel. Gel memiliki kemampuan penyebaran yang baik, memberikan rasa dingin, dan mudah dicuci dengan air. Namun, penambahan ekstrak ke dalam suatu sediaan gel diketahui dapat mempengaruhi stabilitas fisik sediaan tersebut. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk menguji stabilitas fisik sediaan gel ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff). Hasil dan Kesimpulan : Formulasi sediaan gel dengan kandungan ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) stabil selama 30 hari. Gel ekstrak daun wungu homogen pada bentuk, warna, rasa, dan bau dengan ditunjukkan pada warna yang merata dan mudah dioleskan. Sediaan memiliki pH 6, dengan daya lekat 2 detik, dan uji daya sebar 5,5 cm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) dapat dibuat sediaan farmasi dalam bentuk gel yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik sediaan gel.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN IBU DI APOTEK CITRA GADING FARMA YOGYAKARTA Ajeng Padma Kumala; Ade Hikmah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.28

Abstract

Latar Belakang : Demam merupakan salah satu penyakit yang sering diderita anak. Kasus demam pada anak tidak dapat diabaikan begitu saja. Demam pada anak juga menimbulkan fobia bagi orang tua. Para peneliti melaporkan 80% orang tua cemas ketika anak mengalami demam, dikarenakan pengetahuan orang tua tentang demam masih kurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Observasi peneliti di Apotek Citra Gading Farma terdapat sekitar 90 ibu perbulan yang membeli obat dengan riwayat demam pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persentase pengetahuan ibu dan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan ibu dalam penanganan demam pada anak di Apotek Citra Gading Farma. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental dengan teknik simple random sampling. Jumlah responden sebanyak 50 orang menggunakan kuesioner tertutup. Data yang dikumpulkan berupa data primer. Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan ibu berpendidikan SD dengan pengetahuan baik sebanyak 1 orang (100%). Ibu berpendidikan SMP dengan pengetahuan baik sebanyak 5 orang (38,5%), cukup sebanyak 8 orang (61,5%). Ibu berpendidikan SMA dengan pengetahuan baik sebanyak 9 orang (37,5%), cukup sebanyak 14 orang (58,3%), kurang sebanyak 1 orang (4,2%). Ibu berpendidikan Perguruan Tinggi dengan pengetahuan baik sebanyak 10 orang (83,3%), cukup sebanyak 2 orang (16,7%). Data diolah dengan SPSS uji korelasi kendalls’tau_b, hasil sig 0,081 > 0,05, H0 diterima maka kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan tingkat pendidikan.
GAMBARAN PENGOBATAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2018 Agustina Susilowati; Annisa Meylana Wardani
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.37

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah lebih bescar dari 90/140 mmHg. Menurut profil kesehatan kabupaten Sleman (2012) penyakit hipertensi menempati peringkat ke dua dari sepuluh besar penyakit rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola peresepan obat hipertensi dan penggunaan obat antihipertensi secara tunggal dan kombinasi obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta periode Januari-Maret 2018. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif non eksperimental dengan pengumpulan data rekam medik pasien hipertensi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yaitu menggambarkan dengan persentase, diagram atau tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan obat antihipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta adalah golongan diuretik, Calcium Channel Blocker (CCB), Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor, Angiotensin Reseptor Blocker (ARB), dan Beta Blocker. Penggunaan obat antihipertensi tunggal yang digunakan adalah golongan CCB 66,67%, ACE Inhibitor 6,41%, dan ARB 1,28%. Sedangkan penggunaan obat antihipertensi untuk kombinasi dua jenis 19,24%, kombinasi tiga jenis 6,40%. Pola peresepan obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta adalah golongan diuretik, CCB, ACE Inhibitor, ARB, dan Beta Blocker. Penggunaan obat antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan CCB dan untuk obat kombinasi dua jenis adalah golongan CCB dengan ACE Inhibitor.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT KORTIKOSTEROID DI APOTEK HS 23 PERIODE FEBRUARI – APRIL 2018 Ajeng Padma Kumala; Widianingtyas
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.38

Abstract

Kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas, bahkan sering disebut sebagai life saving drug. Kortikosteroid merupakan obat yang sangat banyak dipakai dalam dunia kedokteran. Manfaat dari kortikosteroid cukup besar, tetapi efek samping yang tidak diharapkan cukup besar dan merugikan kesehatan. Efek samping yang cukup serius meliputi, diabetes mellitus, osteoporosis, hipertensi dan gangguan lambung. Dewasa ini penggunaan bat kortikosteroid meningkat. Banyak pasien membeli obat dari golongan kortikosteroid dalam jumlah banyak dan intensitas yang sering. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian untuk mengevaluasi pengetahuan pasien tentang obat kortikosteroid di Apotek Hs 23. Peneliti melakukan penelitian di Apotek Hs 23 karena tingkat penggunaan obat kortikosteroid tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif non eksperimental dengan menggunakan kuesioner. Setelah data dari kuesioner terkumpul kemudian data diolah lebih lanjut ke dalam pengecekan jawaban dan dianalisis secara deskriptif analitik. Dari hasil penelitian didapatkan hasil skor jawaban benar rata-rata 58,25%, termasuk kategori tingkat pengetahuan rendah karena skor jawaban < 60%. Tingkat penggunaan obat kortikosteroid di Apotek Hs 23 relatif tinggi yaitu 66,25%.

Page 3 of 20 | Total Record : 195