cover
Contact Name
Octariana Sofyan
Contact Email
lppm@afi.ac.id
Phone
+62274-370458
Journal Mail Official
lppm@afi.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Gang Jambu Kebrokan Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kefarmasian AKFARINDO
ISSN : 25287257     EISSN : 25287265     DOI : -
The journal includes various fields of pharmaceuticals sciences such as: -Pharmacology and Toxicology -Pharmacokinetics -Community and Clinical Pharmacy -Pharmaceutical Chemistry -Pharmaceutical Biology -Pharmaceutics -Pharmaceutical Technology -Biopharmaceutics -Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology -Alternative medicines
Articles 195 Documents
SKRINING FITOKIMIA, FORMULASI DAN UJI KARAKTERISTK FISIK SEDIAAN DOUBLE EMULSION BUAH KUPA KERING (SYZGIUM POLYCEPHALUM Merr ) Fitriani Puspitasari, Dewi; Sofandi, Amor
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.74

Abstract

Penuaan kulit dapat menimbulkan perubahan estetika kulit. Perubahan estetika kulit disebakan oleh beberapa hal seperti xenobiotik, polutan, dan radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif. Buah kupa merupakan buah yang mengandung senyawa antoxianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Emulgel merupakan sediaan yang menjanjikan untuk digunakan secara topikal. Kelebihan dari sediaan emulgel mampu mencegah oksidasi senyawa aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasi dan menguji karakteristik fisik sediaan emulgel buah kupa. Serbuk kering buah kupa yang disari dengan larutan HCl mampu menjaga terjadinya perubahan warna dari filtrat. Emulsi primer yang mengandung antoxianin selanjutnya didispersikan kedalam emulsi sekunder yang mengandung gelling agent. Hasil formulasi menghasilkan karakteristik fisik sediaan emulgel yang baik, yakni memiliki daya sebar, daya lekat dan pH yang memenuhi persyaratan.
PERBANDINGAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SERBUK FREEZE DRIED DAN EKSTRAK ETANOL BUAH PARE Ratna Rianti, Dian; Rahmi, Nadia; Septianingrum, Yena
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.75

Abstract

Buah pare (Momordica charantia L.) memiliki senyawa flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Berdasarkan efektifitas penggunaan sediaan topikal, gel memiliki banyak kelebihan. Untuk menentukan kualitas dan keamanan sediaan gel diperlukan uji stabiltas fisik selama masa penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan gel dengan bahan aktif berbentuk serbuk dan ekstrak dari buah pare dengan basis karbopol 1%. Formulasi sediaan gel dilakukan dengan menggunakan 3 formula yaitu F1 (gel serbuk freeze dried buah pare), F2 (gel ekstrak etanol buah pare), F3 (Basis). Gel diuji stabilitas fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar. viskositas. Hasil pengujian stabilitas fisik F1 pada penyimpanan minggu ke 4 menunjukkan sediaan tidak homogen dan terjadinya perubahan warna pada sediaan menjadi lebih pucat, daya lekat, dan viskositas. F2 menunjukkan perubahan nilai daya sebar dan viskositas. F3 mengalami perubahan pada daya lekat.Penambahan bahan aktif (buah pare) dalam bentuk serbuk mempengaruhi stabilitas fisik yaitu homogenitas, warna, daya lekat dan viskositas. Penambahan ekstrak etanol buah pare dalam sediaan gel mempengaruhi stabiltas fisik daya sebar dan viskositas.
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) Muthoharoh, Latifatun; Ratna Rianti, Dian
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.76

Abstract

Pemanfaatan daun kelor dalam sediaan krim dengan kandungan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Penambahan ekstrak berpengaruh pada stabilitas sediaan krim dikarenakan adanya perbedaan polaritas dengan basis krim sehingga diperlukan uji stabilitas. Pengujian stabilitas fisik diperlukan untuk menjamin sediaan krim tetap memenuhi persyaratan selama masa penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik krim ekstrak daun kelor terkait organoleptik, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, dan viskositas dalam penyimpanan suhu ruang selama 4 minggu dan membandingkan stabilitas fisik krim dengan ekstrak dan tanpa ekstrak. Ekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70%, dilanjutkan uji flavonoid ekstrak dan pembuatan krim. Hasil pengujian dianalisis menggunakan SPSS 23.0 dengan uji Repeated ANOVA. Data disajikan dalam bentuk mean ± SD dengan taraf kepercayaan 95%. Uji organoleptik dan homogenitas menunjukan tidak adanya perubahan dan sediaan homogen. Hasil uji pH sediaan krim ekstrak daun kelor pada minggu ke-0, 2 dan 4 berturut-turut 6,38, 6,32 dan 6,42, uji daya lekat yaitu 1,66 detik, 2,08 detik dan 1,42 detik, dan daya sebar yaitu 6,01 cm, 6,15 cm dan 4,99 cm. Pengujian viskositas sediaan krim ekstrak daun kelor mengalami penurunan dari 667,11 cps menjadi 574,38 cps. Penambahan ekstrak daun kelor mempengaruhi stabilitas fisik krim terkait pH, daya lekat, daya sebar dan viskositas. Terdapat perbedaan yang signifikan pada perbandingan stabilitas antara kedua formula pada parameter pH.
EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS DI INSTALASI BEDAH RSUD TUGUREJO SEMARANG PERIODE APRIL 2014 Antoni, Priski; Supadmi, Woro
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Antibiotika merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan pada pencegahan infeksi bakteri karena perlakuan bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotika profilaksis dari parameter tepat indikasi, tepat obat, tepat pasiendan tepat dosis dan mengetahui hubungan kerasionalan penggunaan antibiotika dengan lama rawat inap pasien.Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional dengan pengambilan data restropektif. Subyek penelitian ini adalah semua rekam medik pasien di instalasi bedah RSUD Tugurejo Semarang dengan kriteria inklusi rentang usia 20-60 tahun, mendapatkan terapi antibiotika profilaksis, data rekam medik jelas. Data penggunaan antibiotika dianalisis kerasionalannya berdasarkan Pedoman Penggunaan Antibiotika 2011, Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Prophylaxis in Surgery2008, Antibiotic Guidelines 2014-2015 dan Drug Information Handbook 2010.Hasil: penelitian menunjukkan penggunaan antibiotika cefuroxime 10%, cefazoline 44%, ceftriaxone18%, cefotaxime 15% dan ampisiln 13%. Kerasionalan penggunaan antibiotika profilaksis meliputi tepat indikasi 86%, tepat obat 54%, tepat pasien 54% dan tepat dosis 44%. Tidak terdapat hubungan kerasionalan penggunaan antibiotika dengan lama rawat inap pasien (p>0,05).Kesimpulan: Penggunaan antibiotika rasional sebesar 44%, tidak ada hubungan antara kerasionalan penggunaan antibiotika profilaksis dengan lama rawat inap pasien operasi di RSUD Tugurejo Semarang periode April 2014.
KECEPATAN PELARUTAN PIROKSIKAM HASIL PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT DENGAN PEG 4000 DAN PEG 6000 Ajeng Padma Kumala
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Piroksikam merupakan obat analgetika – antipiretika dan anti inflamasi yang memiliki kelarutan dalam air sangat kecil. Mekanisme absorpsinya difusi pasif, maka kecepatan pelarutan bahan obat menjadi langkah penentu dalam proses absorpsinya. Untuk mengatasi permasalahan kelarutan tersebut dilakukan usaha dengan pembentukan dispersi padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecepatan pelarutan tablet piroksikam hasil pembentukan dispersi padat dengan PEG 4000 dan PEG 6000.Metode: Tablet piroksikam dibuat dengan variasi kadar PEG 4000 dan PEG 6000 yaitu FI (0% PEG),F II (2,5 % PEG 4000), F III (5,0 % PEG 4000), F IV (7,5 % PEG 4000), F V (2,5 % PEG 6000), FVI (5,0 % PEG 6000), dan F VII (7,5 % PEG 6000). Pembentukan dispersi padat piroksikam dengan PEG 4000 dan PEG 6000 dengan metode peleburan, hasil leburan didinginkan dan dipadatkan sambil diaduk kuat. Hasil dispersi padat dan bahan tambahan kecuali bahan pelicin digranulasi dengan bahan pengikat solutio gelatin 10%. Massa granul yang diperoleh diayak ukuran 12 mesh dan dikeringkan pada suhu 50oC. Granul kering yang diperoleh diayak ukuran 14 mesh dan dicampur homogen dengan talk dan magnesium stearat. Kemudian dilakukan uji sifat alir granul meliputi waktu alir, sudut diamdan indeks pengetapan. Selanjutnya campuran granul yang diperoleh ditablet dengan mesin tablet single punch pada tekanan tetap. Tablet yang diperoleh diuji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan penetapan kandungan zat aktif.Hasil: Diperoleh menunjukkan bahwa pembentukan dispersi padat piroksikam dengan PEG 4000 danPEG 6000 dapat memperbaiki sifat alir granul dan sifat fisik tablet, kecuali waktu hancur tablet. Dispersi padat piroksikam dengan PEG 4000 dan PEG 6000 juga meningkatkan kecepatan pelarutan tablet piroksikam secara bermakna terhadap tablet piroksikam tanpa pembentukan dispersi padat(p<0,05). Hasil yang memberikan kecepatan pelarutan yang tercepat adalah tablet hasil pembentukan dispersi padat piroksikam dengan PEG 4000 kadar 7,5%
GAMBARAN KADAR NITRIC OXIDE (NO) PADA MASYARAKAT YOGYAKARTA Agustina Susilowati; Akrom; Endang Darmawan
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Senyawa Nitric Oxide (NO) merupakan salah satu senyawa penting bagi tubuh.Nitric oxide merupakan faktor relaksan untuk pembuluh darah. Dalam jumlah wajar senyawa NO juga memegang peran fisiologis penting pada proses signaling dalam sel dan mengontrol inflamasi, namun dalam jumlah yang berlebihan NO bersifat oksidatif reaktif, genotoksik dan destrukstif bagi sel manusia maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran kadar NO pada manusia.Tujuan: Mengetahui kadar NO pada masyarakat Yogyakarta bedasarkan jenis kelamin dan umur.Methode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 44 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dan 33 perempuan yang tinggal di Yogyakarta. Sejumlah 44 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengisi inform consent kemudian dilakukan pemeriksaan kadar NO plasma menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk deskriptif dan analisa statistika dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil: Hasil penelitian analisa data berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa kadar rata-rata NOpada responden laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kadar rata-rata NO responden laki-laki yaitu 21,58± µmol/L sedangkan responden perempuan yaitu 16,63± µmol/L. Namun berdasarkan analisa statistik ANOVA didapatkan nilai p=0,068 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar NO plasma pada laki-laki dan perempuan. Analisa data kadar rata-rata NO berdasarkan umur menunjukan bahwa responden umur < 25th lebih rendah dari pada yang berumur >25th. Responden yang berumur <25th memiliki kadar NO 17,18± µmol/L sedangkan yang berumur >25th yaitu 21,51± µmol/L. Namun berdasarkan analisa statistik ANOVA didapatkan nilai p=0,181(p>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar NO plasma yang berumur <25th dan >25th.Kesimpulan: Berdasarkan jenis kelamin kadar rata-rata NO masyarakat Yogyakarta untuk laki-laki yaitu 21,58± µmol/L dan perempuan yaitu 16,63± µmol/L. Berdasarkan umur kadar rata-rata NO masyarakat Yogyakarta untuk berumur <25th yaitu 17,18± 1,31 µmol/L dan >25th yaitu 21,51± 2,21µmol/L.
GAMBARAN PENGGUNAAN PARASETAMOL PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE RAWAT INAP DI RS NUR HIDAYAH BANTUL PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2014 Dian Frantika Sari
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari golongan arbovirus yang ditandai dengan demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari. Dalam kasus ini parasetamol lebih dipilih untuk menurunkan demam tetapi harus digunakan dengan kewaspadaan dengan dosis tertentu. Tanpa pengobatan yang tepat, overdosis parasetamol bisa menyebabkan gagal hati.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa sajakah terapi yang diberikan pada pasien BDB rawat inap di RS Nurhidayah Bantul. Mengetahui gambaran penggunaan parasetamol pada pasien DBD rawat inap. Serta mengetahui bagaimana kesesuaian dosis penggunaan parasetamol pasien DBD rawat inap di RS Nur Hidayah Bantul.Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis. Jumlah sampel sebanyak 46 data.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi obat yang diberikan pada pasien DBD yang dirawat inap meliputi parasetamol 100%, infus Ringer Laktat 93%, injeksi ranitidin 50%, kapsul psidii 39%, injeksi ondansetron 35%.Kesimpulan: Dosis parasetamol yang diberikan pada pasien DBD yang di rawat inap di RS NurHidayah Bantul periode Oktober-Desember 2014 sudah sesuai dengan standar dosis yang ada di DIH (Drug Information Handbook).
POLA PERESEPAN OBAT TRADISIONAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2014 Ela Mustika Rini; Sri Dadi Wiharti; Andi Wijaya
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki presentase kebiasaan mengkonsumsi jamu terbesar kedua di Indonesia yaitu sebanyak 78,50%. Penerimaan kalangan profesi kedokteran terhadap obat tradisional terus meningkat, salah satunya dengan dikembangkannya layanan pengobatan tradisional di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta pada tahun 2013.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat tradisional pada pasien rawat jalan di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta periode Januari-Maret 2014 berdasarkan jenis penyakitdan jenis obat tradisional yang diresepkan.Metode: Penelitian bersifat deskriptif non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep dan rekam medis pasien rawat jalan yang mendapatkan resep obat tradisional. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dengan jumlah sampel sebanyak 67.Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan obat tradisional berdasarkan jenis penyakit dan jenis obat tradisional yang diresepkan terbanyak adalah kasus hiperkolesterolemia (19,23%) diberikan Calterol (16,85%); kasus osteoatritis 16,67% diberikan jamu analgetik antiinflamasi (14,61%) dan vitamin saraf (4,49%); kasus nefrolitiasis (15,38%) diberikan Batugin elixir (13,48%) dan Calcusol (10,11%); kasus hipertensi 15,38% dengan jamu hipertensi(13,48%); kasus benign prostatic hypertropy (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat jinak (11,54%) diberikan Bioprost (10,11%).
KESESUAIAN DOSIS PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA PASIEN ANAK DI POLI KIA PUSKESMAS PANJATAN I PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2014 Elif Nofiyani
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pemberian antibiotik merupakan pengobatan utama dalam penatalaksanaanpenyakit infeksi. Apabila penggunaan antibiotik tidak sesuai indikasi dan aturan pemakaian yangbenar, dosis kurang tepat, cara pemakaian tidak tepat, atau digunakan kurang dari lama pemberian,maka bakteri dapat resisten. Pemberian antibiotik terutama pada anak-anak dan bayi harusmempertimbangkan efek samping pada sistem tubuh dan fungsi organ yang masih belum sempurna.Sejauh ini, prinsip penggunaan obat pada anak dalam praktik sehari-hari lebih banyak didasarkan atasprinsip pengobatan dewasa. Resep yang rasional pada anak diperlukan untuk memberikan efek terapiyang maksimal. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui kesesuaian dosis pemberian Amoxicillinpada pasien anak di Poli KIA Puskesmas Panjatan 1 Periode Oktober-Desember 2014 dibandingkandengan buku standar Drug Information Handbook (DIH).Metode: penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan dataretrospektif resep pasien anak yang diberi Amoxicillin di poli KIA Puskesmas Panjatan 1 periodeOktober-Desember 2014. Jumlah data yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah 42 resep. Datadiambil dari resep dan rekam medik pada pasien yang mendapat Amoxicillin dengan usia 0 bulansampai 5 tahun.Hasil dan Kesimpulan: dari penelitian ini menunjukkan prosentase kesesuaian pemberianAmoxicillin berdasarkan diagnosis yang sesuai sebanyak 36 pasien (85,71%) sedangkan yang tidaksesuai sebanyak 6 pasien (14,29%). Sedangkan kesesuaian dosis Amoxicillin berdasarkan berat badanpada pasien anak yang sesuai dibandingkan dengan dosis pada Drug Information Handbook (DIH)sebesar 86,11%, sedangkan prosentase yang tidak sesuai sebesar 13,89%.
IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS IKAN ASIN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL X DI KABUPATEN Y YOGYAKARTA PERIODE JUNI 2015 Fryisia Valiana Jamlean
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Ikan asin yang mengandung formalin banyak beredar di pasar tradisional, menurut PERMENKES RI No. 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, formalin merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam pangan sebagai Bahan Tambahan Pangan. Produsen tertentu menambahkan formalin ke dalam pangan untuk mencegah pembusukan, Formalin yang terkandung dalam makanan dapat menjadi racun bagi tubuh karena bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi formalin dalam ikan asin dari berbagai jenis yang saat ini beredar pada pasar tradisional X di Kabupaten Y, Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental. Identifikasi formalin dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi Schiff.Hasil dan Kesimpulan: Pada penelitian dari 13 sampel ikan asin yang diambil dari pasar tradisionalX, Kabupaten Y positif mengandung formalin dengan menunjukan terjadinya perubahan warna dari bening menjadi merah lembayung

Page 6 of 20 | Total Record : 195