J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika
Journal of Mathematics Education (J-PiMat) (e-ISSN: 2684-7981) is a scientific journal that publishes scientific articles from research, literature studies, ideas, theoretical applications, critical analysis studies, and class action studies in the science of Mathematics Education. J-PiMat publishes twice a year, May and November, published by the Mathematics Education Program, Teacher Training and Education Faculty, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Indonesia.
Articles
199 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET
Beni Setiawan, S.Pd., M.Pd
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2051
Latar belakang dari penelitian ini adalah kesalahan siswa dalam penalaran matematis pada materi barisan dan deret aritmatika di kelas XI IIS Sma Joseph Khatulistiwa. Dari hasil yang sudah diamati oleh peneliti salah satu penyebabnya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes uraian yaitu kurangnya penalaran matematis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penalaran matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika, untuk menjelaskan hambatan-hambatan penalaran matematis siswa dan untuk mengatasi faktor penghambat penalaran matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu 9 siswa Sma Joseph Khatulistiwa. Insterumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan soal tes uraian sebanyak 3 soal siswa SMA kelas XI IPS. Ada 3 cara uuntuk menganalisis data yaitu dengan mengumpulkan hasil tes uraian. Pengumpulan data dengan cara menghubungkan pengerjaan soal tes penalaran matematis siswa. Untuk mengetahui kesalahan siswa menggunakan materi barisan dan deret aritmatika. Hasil tes penelitian ini akan menggunakan indikator dari penalaran matematis yaitu: (a) menarik sebuah kesimpulan, (b) menentukan pola. Dari hasil tes menunjukan tidak ada siswa yang dapat menjawab denga tepat. Dengan menggunakan indikator pedoman kesalahan Newman, hal ini siswa belum dapat memahami dari suatu soal dan belum dapat berpikir secara logis.
Literature Review: Self Regulated Learning dalam Pembelajaran Matematika
Vorry Navyola
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2021
Self Regulated Learning is a factor in the self that is owned by learners both teachers and students in order to achieve the goals of learning and teaching improvement. The abilities that can be obtained in learning mathematics include the ability to think creatively, the ability to think and act independently based on reasons that can be accounted for, and the ability to solve problems in a variety of situations. This article aimed at defining and explaning about Self Regulated Learning in mathematics. This is a literature based article taken from books, journal articles, and other documents related to the discussed topic. The results of his study found that, the development of Self Regulated Learning was needed by individuals in learning mathematics. Independent learning habits will be able to foster student independence in learning and students can also learn effectively and efficiently by referring to the expected goals.
Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Imas Romlah
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.1606
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)memiliki peranan penting, yang bertujuan untuk mendorong siswa agar mampu memandang setiap permasalahan yang dihadapi secara kritis dan mencoba mencari penyelesaiannya secara kreatif, sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Mengembangkan kemampuan HOTS juga merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum 2013. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi, mengembangkan HOTS pada siswa bukan hal mudah untuk dilakukan. Sehingga, perlu adanya perencanaan pembelajaran yang relevan dan mampu mengembangkan serta meningkatkan HOTS siswa. Hal ini dapat dilakukan, salah satunya dengan memilih atau menentukan pendekatan yang tepat, sebuah pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan HOTS siswa. PendekatanMatematika Realistic ( RME) mampu meningkatkan HOTS siswa karena pendekatan ini berorientasi pada konteks kehidupan nyata serta dalam pembelajarannya berkaitan dengan pemecahan masalah. Dimana kemampuan tersebut merupakan bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi.Penelitian literasi ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan HOTS siswa dengan menggunakan pendekatan RME dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur. Penelitian ini mengkaji berbagai artikel, jurnal 10 tahun terakhir dan sumber lain terkait pendekatan RME dapat meningkatkan HOTS siswa. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan RME mampu meningkatkan HOTS siswa. Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti penentuan konteks bahan ajar, alokasi waktu, dan karakteristik siswa.
Heterogenitas Pengaruh Problem Based Learning: Meta-Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Ahmad Supendi
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2050
Pada abad ke-21, pembelajaran di Indonesia lebih menekankan pada high order thinking skills (HOTS) siswa. Dengan demikian, penelitian tentang HOTS banyak dilakukan oleh peneliti dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning berbasis HOTS. Namun, beberapa laporan menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh penggunaan pembelajaran Problem Based Learning terhadap HOTS siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan pembelajaran Problem Based Learning terhadap HOTS siswa dari pembelajaran sebelumnya. Selain itu, penelitian ini mengkaji karakteristik tingkat pendidikan dan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi data effect size yang heterogen. 6 penelitian utama yang relevan diterbitkan dalam jurnal atau prosiding nasional atau internasional dan dianalisis menggunakan meta-analisis. Perangkat lunak meta-analisis komprehensif (CMA) digunakan sebagai alat analisis dengan formula nilai hedge’s nilai untuk menentukan ukuran efek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Problem Based Learning terhadap HOTS sangat berpengaruh dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan dan model pembelajaran Problem Based Learning tidak signifikan menyebabkan effect size menjadi heterogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Problem Based Learning dapat dijadikan solusi dalam pembelajaran abad 21 untuk meningkatkan HOTS siswa.
Modul Interaktif Mata Pelajaran Matematika Kelas VII
Joko Kuswanto
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.1995
Kegiatan pembelajaran akan menjadi bermakna bagi peserta didik bila dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi peserta didik serta di dukung dengan adanya bahan ajar. Salah satu bentuk bahan ajar interaktif adalah modul interaktif. Fenomena yang terjadi saat ini, masih sedikit guru yang menggunakan modul interaktif untuk membantu menjelaskan materi pelajaran khususnya mata pelajaran matematika kelas VII. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu adanya pengembangan modul interaktif dengan harapan pembelajaran dikelas tidak membosankan dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII
Puspawati Puspawati;
Rosmaiyadi Rosmaiyadi;
Buyung Buyung
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2027
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari motivasi belajar serta mengetahui faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah kemampuan komunikasi matematis pada materi Himpunan kelas VII Mts Negeri 1 Singkawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 26 siswa di kelas VII A Mts Negeri 1 Singkawang. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi matematis berbentuk tes uraian (essay) yang disesuaikan dengan komponen kemampuan komunikasi matematis dan lembar angket motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah penskoran, pendeskripsian data, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan komunikasi matematis siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada materi Himpunan secara keseluruhan berada pada kategori kemampuan komunikasi matematis tinggi. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memiliki motivasi belajar sedang pada materi Himpunan berada pada kategori kemampuan komunikasi matematis sedang. Dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi Himpunan secara keseluruhan berada pada kategori kemampuan komunikasi matematis rendah. 2) Faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa bermotivasi tingi,sedang dan rendah sama dalam menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari motivasi belajar yaitu faktor internal dan fisiologis.
Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika
Rissa Azizah
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2026
Problem Based Learning (PjBL) is student-centered learning that is used to develop active and in-depth learning by engaging students in investigating real-world problems in a collaborative environment. The writing of this article uses the method of literature review from books, articles and journals published in the last ten years. This paper will discuss how PjBL is implemented. Based on the literature review, this paper also discusses the characteristics of PjBL, implementation of PjBL, advantages and challenges of PjBL, technical guidelines for implementing PjBL. From the student's point of view, PjBL provides useful insight into the process of assessment, field work and group exercises, motivating students and making subject matter more interesting. From the teacher's perspective, the challenges in implementing PjBL are workload, teacher's knowledge of material content, lack of experience of teachers and students, and the need to develop materials for learning outside the classroom.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Andri Andri;
Melinda Rismawati;
Kintan Kintan
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.1983
Masalah penelitian ini yaitu hasil belajar matematika siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning Kelas IV SD Negeri 08 Kenyauk, 2022. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang digunakan adalah model Kurt Lewin dengan tahapan: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 08 Kenyauk tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 21 siswa. Sumber data berasal dari siswa kelas IV, guru kelas IV, kegiatan pembelajaran dan dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes dan angket. Alat pengumpulan data yaitu lembar observasi (guru dan siswa), soal tes dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rerata 86% (sangat baik). Pada siklus II hasil aktivitas siswa diperoleh rerata 90% (sangat baik). Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan 42%. Sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sangat baik. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diperoleh rerata sebesar 93% (sangat baik). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan secara umum bahwa penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 08 Kenyauk tahun pelajaran 2021/2022
Self Efficacy dalam Pembelajaran Online Matematika
Fransisca Tanjung Dian
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2024
Abstract. The ability of self-efficacy is considered to be closely related to students' mathematical learning outcomes, especially in how far students have confidence and want to continue trying to solve mathematical problem solving problems. In face-to-face learning, the four main sources of creating self-efficacy abilities are mastery experiences, modeling, social persuasion, and physiological states (Bandura, 1997). However, along with technological developments and the demands of the situation in the midst of a pandemic, teachers and students must have a strategy to continue to develop self-efficacy abilities, even though learning at this time can only be done through distance or online learning. The purpose of this article is to present several alternative ways to continue to develop students' self-efficacy abilities in the context of an online learning environment, especially in the field of mathematics. The writing of this article uses the method of literature review from books and articles. There are three subtopics that will be explained, namely what self-efficacy abilities are, how students' self-efficacy abilities can be formed, and how to develop self-efficacy abilities in online mathematics learning.
Kemampuan Komunikasi Matematis Santri Pondok Pesantren Assalam Pontianak
Hidayu Sulisti;
Ali Hasmy;
Yumi Sarassanti
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/j-pimat.v4i2.2296
Pembelajaran matematika memiliki fungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, logis, dan kreatif yang diperlukan peserta didik dalam kehidupan yang semakin maju ini. Tidak hanya bagi peserta didik sekolah umum saja, tetapi juga para santri yang sedang belajar di pondok pesantren. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa matematika yang diajarkan di sekolah tidak diperoleh melalui eksplorasi matematik, tetapi sekedar melalui penjelasan oleh guru di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis santri pondok pesantren assalam pontianak pada materi bilangan bulat. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik tes tertulis dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah 20 santri kelas VII di SMP Pesantren Assalam. Indikator yang digunakan yaitu (1) Menulis, dimana peserta didik mampu memaparkan ide dan gagasannya dengan bahasanya sendiri, (2) Menggambar, dimana peserta didik memaparkan ide dan gagasan pikirannya melalui gambar, grafik maupun dalam bentuk tabel, (3) Ekspresi matematika, dimana peserta didik mampu membuat pemodelan matematika dari permasalahan yang diberikan. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pada materi bilangan bulat berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi jawaban dan konversi skor peserta didik dengan persentase berurutan sebesar 64%, 68%, dan 50%.