cover
Contact Name
Dr. H. Muh. Jamil Barambangi, M.Pd
Contact Email
-
Phone
+628114131963
Journal Mail Official
jurnal.bppd.sulbar@gmail.com
Editorial Address
Kompleks Kantor Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng No.1, Rangas Mamuju, Sulawesi Barat
Location
Kab. mamuju,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Maju
ISSN : 26219404     EISSN : 26543478     DOI : -
Jurnal Ilmiah Maju adalah terbitan berkala ilmiah yang dirintis pada tahun 2017, dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat dengan ISSN Print: 2621-9404 dan ISSN Online: 2654-3478. Jurnal ini menerbitkan artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian dari berbagai bidang ilmu diantaranya adalah Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Bidang Ekonomi. Terbitan berkala ilmiah ini menerbitkan artikel dua kali dalam setahun dengan frekuensi 6 bulanan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021" : 7 Documents clear
DISEMINASI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KAKAO RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI SULAWESI BARAT Ketut Indrayana; Hesti Rahasia
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah penghasil kakao tertinggi di Indonesia. Biji kakao merupakan salah satu komoditas ekspor andalan hasil pertanian yang besar dan salah satu komoditas penyumbang tersbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Pelaksanaan pengakajian penerapan teknologi budidaya kakao ramah lingkungan untuk peningkatan produktivitas kakao di Sulawesi Barat dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2020. Hasil Kajian yang diperoleh yaitu Jumlah anggota kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan sebanyak 10 (Orang). Tingkat pendidikan rata-rata dari TTS – SMA dengan umur rata-rata 36,8 tahu. Lahan kakao anggota kelompok seluas 13,5 ha dengan rata-rata kepemilikan 1,35 ha setiap anggota. Pengelolaan kakao oleh anggota kelompok tani telah memproduksi atau menghasilkan biji kering kakao sebesar 12.165 kg dengan tingkat nilai penerimaan sebesar Rp.364.950.000,- sedangkan pengelolaan ternak kambing oleh anggota kelompok tani telah memproduksi atau menghasilkan sebanyak 11 ekor dengan tingkat penerimaan dari hasil penjualan ternak sebesar Rp. 15.900.000,-. Pengelolaan beberapa industri dalam kegiatan termasuk pengolahan limbah ternak dan beberapa sumberdaya disekitar lahan telah menghasilkan beberapa produk antara lain pupuk organik telah diproduksi sebanyak 42.480 kg, dan telah digunakan sebanyak 15.180 kg, dan yang telah dijual sebanyak 22.900 kg dengan nilai penerimaan sebesar Rp.22.900.000,-. Sedangkan Urine telah diproduksi sebanyak 6.788liter dan yang sudah digunakan sebanyak 1.812 liter. Nilai penerimaan kotor anggota kelompok tani mandiri sebesar Rp.1403.750.000,- dengan rata-rata penerimaan setiap anggota Rp. 40.375.000,-
MENAKAR PELUANG DAN TANTANGAN PENGAKUAN HUTAN ADAT DALAM PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTAAN NO.17/2020 TENTANG HUTAN ADAT DAN HUTAN HAK Armansyah Dore
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia internasional menjamin hak masyarakat adat atas sumber daya alam. Perserikatan Bangsa-Bangsa secara khusus membentuk forum permanent yang menanggapi isu tentang masyarakat adat di bawah Dewan Ekonomi Sosial-Budaya. Keberadaan masyarakat adat di Indonesia yang sudah sejak lama termarginalisasikan dibawah kekuasaan Negara mendapatkan angin segar dengan lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 tentang Hutan Adat, yang secara singkat menegaskan bahwa masyarakat adat merupakan subjek hukum dan pemegang hak atas wilayah adatnya yang berada dalam kawasan hutan (hutan adat). Kehadiran putusan tersebut kemudian diterjemahkan dalam berbagai peraturan yang lebih spesifik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada Juli 2015 menetapkan Permen LHK No. P.32/Menlhk/Setjen/2015 tentang Hutan Hak. Peraturan menteri ini mengejawantahkan Putusan MK.35/2012 yang mengatur tata cara pengajuan pemohonan penetapan kawasan hutan hak dan mengatur syarat penetapan hutan adat. Pada tahun 2019, Menteri LHK kembali menetapkan peraturan sekaitan dengan hutan adat melalui Permen LHK No. P.21/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2019 tentang Hutan Adat dan Hutan Hak, yang kemudian diperbaharui melalui Permen LHK No. P.17/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2020. Pada dasarnya ketiga peraturan menteri tersebut mengatur substansi yang sama bahwa pengakuan masyarakat adat melalui peraturan daerah mendahului penetapan hutan adat. Diperlukan langkah-langkah pengakuan yang lebih konprehensif tanpa mengesampingkan substansi yang ingin dicapai.
GAMBARAN BODY IMAGE DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 MAMUJU Nurdia Ayudinanti
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap risiko kesehatan salah satunya masalah gizi yaitu defisiensi zat besi atau anemia. Anemia di Indonesia berdasarkan RISKESDAS tahun 2013 yaitu 21,7% pada usia 15–24 tahun prevalensi anemia berkisar 18,4%. Prevalensi anemia pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki yaitu 23,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Body Image dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di SMA Negeri 1 Mamuju. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mamuju dengan jumlah sampel 139 orang dengan teknik proporsional simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami anemia sebanyak 57 (41,0%), responden yang memiliki pengetahuan tentang body image yang baik sebanyak 135 (97,1%), responden yang memiliki sikap tentang body image yang baik sebanyak 89 (64,0%), dan responden dengan status gizi normal sebanyak 57 (59,0%). Kesimpulan berdasarkan kategori pengetahuan dan sikap tentang body image yang baik yang tertinggi adalah responden yang tidak anemia, dan kategori status gizi normal yang tertinggi adalah responden yang tidak anemia. Disarankan kepada siswi yang menderita anemia agar menjaga pola makan yang benar dan sesuai dengan kebutuhan. Tidak lagi melakukan pembatasan pada jenis makanan tertentu yang kaya akan zat gizi untuk mencengah masalah gizi khususnya anemia remaja.
POTENSI DAYA DUKUNG HIJAUAN PAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Hesti Rahasia; Askar Salam; Marthen Pasang Sirappa
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hijauan Pakan Ternak merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Oleh karena itu hijauan makanan ternak sebagai salah satu bahan makanan merupakan dasar utama untuk mendukung peternakan yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan pakan ternak. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi bahwa penempatan ternak kedaerah haruslah mempunyai keseimbangan daya dukung pakan dan kesesuain lahan dengan menghitung Daya Dukung Pakan. Tulisan ini menggunakan data sekunder. Hasil tulisan menunjukkan bahwa Kabupaten Polewali Mandar memiliki populasi ternak sebesar 37.548 ST/Tahun dengan daya dukung pakan sebesar 434.206 BKC/tahun, lahan yang ada dikawasan ini dapat menampung ternak sejumlah 343.335 ST secara keseluruhan Kabupaten Polewali Mandar dalam kondisi aman karena ketersediaan bahan pakan masih mencukupi.
ANALISIS POTENSI WILAYAH KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN MAMUJU Nursahdi Saleh; Muhammad Sabir Laba; Sri Darmawansyah
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi komoditas unggulan sektor pertanian dan penyebaran komoditas unggulan di setiap kecamatan yang ada di kabupaten mamuju. Penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan mendokumentasikan kegiatan pembangunan bidang pertanian. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data tentang dokumentasi kinerja bidang pertanian di Kabupaten Mamuju. Metode analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui potensi komoditas unggulan sektor pertanian. Analisis koefisien lokalita digunakan untuk mengetahui karakteristik penyebaran komoditas sektor pertanian di kabupaten mamuju. Berdasarkan hasil Analisis Koefisien Lokalita secara keseluruhan diketahui tidak ada yang mencapai nilai diatas satu. Hal ini menunjukkan bahwa semua komoditas–komoditas dari sub sektor pada sektor pertanian tersebar disemua kecamatan dan tidak ada terkonsentrasi di satu kecamatan.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DAN KERAGAAN PRODUKTIVITAS JAGUNG VUB BALITBANGTAN DI KABUPATEN MAMUJU SULAWESI BARAT Marthen P. Sirappa; Nurdiah Husnah; Muhtar Muhtar
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kesesuaian lahan dan keragaan produktivitas jagung varietas unggul baru Balitbangtan dilaksanakan di desa Guliling, kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Luas lahan kajian yang digunakan seluas 3 ha milik petani. Inovasi teknologi budidaya jagung dlakukan dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu, meliputi penggunaan VUB hibrida Balitbangtan, yaitu Nasa 29, JH 37 dan JH 45, sistem tanam double row dengan jarak tanam (100 - 40 cm) x 20 cm (1 tanaman/lubang), pupuk berimbang Urea 250 kg dan NPK Phonska 300 kg/ha, pengendalian OPT secara terpadu. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan yang dihasilkan Balitbangtan tahun 2016, kesesuaian lahan untuk tanaman jagung di lokasi kajian, yaitu di kecamatan Kalukku, kabupaten Mamuju tergolong sesuai marjinal (S3) dengan faktor pembatas retensi hara (nr), ketersediaan hara (na), ketersediaan air (wa), dan media perakaran (rc). Luas lahan yang sesuai marjinal (S3) untuk tanaman jagung seluas 46.778 ha, terdiri atas kelas S3-nr/na/wa seluas 5.582 ha, S3-rc/wa seluas 3.463 ha, dan S3-wa seluas 37.733 ha. Hasil jagung varietas unggul baru Balitbangtan yang dicapai rata-rata dengan penerapan inovasi teknologi sebesar 9,43 t/ha, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil jagung di Sulawesi Barat dan Kabupaten Mamuju. Penggunaan varietas unggul baru hibrida dengan sistem tanam double row dan pemupukan secara berimbang mampu meningkatkan hasil jagung dibandingkan dengan cara konvensional.
DETERMINASI RESIDU ANTIBIOTIK GOLONGAN TETRACYCLINE DAN QUINOLONE PADA UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR MENGGUNAKAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPH Muhammad Ismunandar Yasin
Jurnal Ilmiah Maju Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Maju Vol.4 No.1 Januari - Juni 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan budidaya udang, penggunaan industri pakan, bahan kimia dan antibiotik telah meningkat. Nogueira et al., (2005) menyebutkan bahwa bahan kimia dari berbagai komposisi seperti antibiotik, yang sebelumnya hanya digunakan untuk dokter hewan dan aplikasi medis manusia, sekarang digunakan untuk melawan penyakit menular pada organisme akuatik yang dibudidayakan dalam skala komersial. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi residu antbiotik golongan tetrasiklin dan Quinolone pada udang budidaya di wilayah kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini dilakukan dikabupaten polewali mandar,dengan sampel diambil dari 5 koordinat tambak. Pengujian residu antibiotic dilakukan dengan Analisa dengan HPLC dengan Quadrupole Tendem mass spectrometry detector (LC-MS/MS). Analisis kuantitatif dilakukan dengan memantau rasio ion dari 2 pasang MRM untuk setiap senyawa. penentuan kuantitatif dihitung menggunakan kalibrasi berbasis matriks titik tunggal di RL. Doxycycline, ciproflaxacin-D8, Enrofloxacin-D5 dan Sulfapyridine digunakan untuk standar internal. Parameter yang diamati yaitu antibiotic golongan Tetracycline,dan Quinolone. Kadar residu golongan tetrasiklin dan Quinolone pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang dibudidayakan pada tambah di kabupaten Polewali Mandar berada dibawah BMR (Batas Maksimum Residu yang ditetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 37/Permen-KP/2019 dan FAO , yaitu didapatkan pada tetrasiklin dibawah 50 µg/kg dan Quinolone dibawah 25 µg/kg.

Page 1 of 1 | Total Record : 7