cover
Contact Name
Agus Mailana
Contact Email
agus.mailana@gmail.com
Phone
+6281222202006
Journal Mail Official
agus.mailana@gmail.com
Editorial Address
Bumi Menteng Asri Jl. Farmasi 3 BG 15 Bogor Barat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Published by Institut PTIQ Jakarta
ISSN : 2716098X     EISSN : 27160971     DOI : 10.36671
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Andragogi adalah jurnal yang di terbitkan oleh Prodi Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta. Fokus kajian adalah manajemen pendidikan Islam dan pendidikan Islam.
Articles 156 Documents
PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK MELALUI MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) DAN MINAT BELAJAR Nurrahmaniah Nurrahmaniah
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.32 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i1.52

Abstract

Upaya peningkatan untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan  tidak hanya melakukan pemenuhan pada aspek input dan output saja, namun yang lebih penting adalah aspek proses, yang dimaksud adalah pengelaan waktu, proses belajar mengajar dan proses monitoring dan evaluasi dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses yang lain. Jika proses pendidikan di lembaga pendidikan benar, maka tujuan pendidikan akan tercapai. Jika proses pendidikan tidak benar, akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan yang tepat akan dilakukan oleh dosen yang meningkatkan prestasi mahasiswa disetiap lembaga. Kualitas kemampuan dalam hal manajemen waktu akan meningkat ketika dosen atau pendidik mengedepankan kedisiplinan mahasiswa untuk pengembangan karir. Menyadari pentingnya manajemen waktu  dan minat belajar yang mendukung pengembangan prestasi akademik mahasiswa dan menjadi eksistensi yang mutlak. Rendahnya prestasi akademik mahasiswa di Indonesia pada umumnya sebenarnya merupakan diskusi yang telah lama ada. Namun hingga saat ini permasalahn prestasi akademik tidak juga kunjung selesai. Pendidikan yang berkualitas merupakan harapan dan tuntutan seluruh stakeholder pendidikan. Semua orang tentunya akan lebih suka menntut ilmu pada lembaga yang memiliki tingkat prestasi akademik yang tinggi. Atas dasar ini maka sekolah/ lembaga pendidikan harus dapat memberikan keyakinan kepada para stakholder bahwa lembaganya berkualitas Dari berbagai pandangan, kriteria serta indikator yang dapat kita ambil bahwa prestasi akademik mahasiswa dapat ditingkatkan apabila mahasiswa  memiliki 1) ranah psikomotorik, 2) ranah afektif, ranah kongnitif.. Implementasi manajemen waktu dan minat belajar dalam peningkatan prestasi akademik merupakan sebuah solusi nyata yang menjadi harapan agar dapat mengelola indikator prestasi akademik untuk saling bersinergi dalam upaya peningkatan prestasi akademik mahasiswa.
PENDIDIKAN ETIKA SOSIAL BERBASIS ARGUMENTASI QURANIK Abd Aziz
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 3 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.68 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i3.68

Abstract

Penelitian ini dalam kupasannya menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang menggunakan teknik analisis studi kepustakaan (Library Research) atas sejumlah pemaknaan beberapa terjemah tafsir Ibnu Katsir, tafsir Al-Azhar karya Hamka, terjemah tafsir al-Maragi karya Ahmad Mustafa Al-Maragi, terjemah tafsir al-Munir karya  Wahbah al-Zuhaili, tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Sya’rawi karya M. Mutawalli Sya’rawi atas surat At-Taubah ayat 71-72 yang dijadikan basis argumentasi quranik, sehingga menghasilkan pendidikan etika sosial; saling tolong menolong tanpa memandang suku, agama, ras, amar ma’ruf nahi munkar yang bentuk operasionalnya adalah saling menasihati, saling memberikan saran dan masukan, bahkan kritik, dan solidaritas berbasis emosi dan rasa yang mampu menciptakan kesetiakawanan sosial.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPAYA MENANGKAL RADIKALISME DI SMA NEGERI 3 KOTA DEPOK, JAWA BARAT Saihu Saihu; Marsiti Marsiti
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.391 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i1.47

Abstract

Pendidikan karakter dalam upaya menangkal radikalisme di SMA Negeri 3 Kota Depok, Jawa Barat menggunakan implementasi pendidikan karakter yang diintegrasikan pada kurikulum formal dan hidden curriculum. Kurikulum formal biasanya terprogram dan tertulis pada saat IHT di sekolah pada awal tahun pelajaran, sedangkan hidden curriculum mengikuti kondisi pelaksanaan kurikulum formal karena keduanya tidak dapat dipisahkan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, seperti penanaman nilai karakter ketertiban yang diatur oleh wali kelas di kelas perwaliannya masing-masing, penanaman nilai karakter kedisiplinan dilakukan melalui kesepakatan  guru mata pelajaran pada saat jam pelajaran di kelas, penanaman nilai karakter kejujuran pada saat ujian atau ulangan harian, penanaman nilai karakter ramah, sopan, santun dilakukan pada tegur sapa di kelas dan diluar kelas, penanaman nilai karakter religius  dilaksanakan dengan pembiasaan memulai pembelajaran dengan doa dan pembacaan kitab suci masing-masing agama yang dianut siswa, penanaman nilai karakter cinta tanah air dilakukan dengan menyanyikan lagu wajib nasional setelah membaca doa, penanaman nilai karakter cinta kebersihan dan peduli lingkungan dilakukan dengan membuat jadwal piket kebersihan kelas, jika kelas kotor tidak akan dimulai belajar,  dan lain sebagainya. Itu semua  merupakan bagian dari hidden curriculum dalam upaya ketercapaian kurikulum formal berbasis pendidikan karakter.
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BERAGAMA SISWA SMA ISLAM SINAR CENDEKIA TANGERANG SELATAN Muhammad Adlan Nawawi; Rudi Iskandar
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 3 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.157 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji data-data empirik terkait pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama siswa SMA islam sinar cendekia. penelitian ini, metode survey dengan pendekatan korelasional dan regresional terhadap data-data kuantitatif yang diperoleh dari objek penelitian yaitu siswa-siswa SMA Islam Sinar Cendekia Tangerang Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tekhnik angket/kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Jenis analisis yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi yang djabarkan secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama, Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan sangat signifikan antara pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap kedisilina beragama dengan koefisien korelasi(r) sebesar 0,864 dan koefisien determinasi (R2) = 0,746. Artinya pendidikan agama islam dalam keluarga dapat mempengaruhi kedisiplinan beragama sebesar 74,6 %. Sedangkan arah pengaruh ditunjukan dengan melalui persamaan regresi Ŷ = 23,882 + 0,957 X1artinya setiap peningkatan 1 unit skor pendidikan agama islam akan mempengaruhi peningkatan skor kedisiplinana beragama sebesar = 0,957. Kedua, Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,919 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,845. Artinya budaya religius sekolah dapat mempengaruhi kedisiplinan beragama sebesar 84,5 %. Sedangkan arah pengaruh ditunjukan dengan melalui persamaan regresi Ŷ= 23,882+0,844X2artinya setiap peningkatan 1 unit skor budaya religius sekolah akan mempengaruhi peningkatan skor kedisiplinan beragama sebesar = 0,844.  Ketiga, Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan pendidikan agama islam dala keluarga dan budaya religius sekolah secara bersama-sama terhadap kedisiplinan beragama dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,935 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 87,4 %. Arah pengaruh ditunjukan dengan melalui persamaan regresi gandaŶ=17,835+0,281X1+0,603X2dan koefis-ien korelasi ganda ry.12 =0,861 dan koefisien determinasi sebesar ry.122 = 0,884.
ENTREPRENEURSHIP BAGI MAHASISWA: ANTARA BISNIS DAN KEBUTUHAN HIDUP (STUDI KASUS MAHASISWA STIT AL-AMIN KREO TANGERANG) Parhana Parhana
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.74 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i2.58

Abstract

Penelitian ini berjudul Enterpreneurship Bagi Mahasiswa: Antara Bisnis dan Kebutuhan Hidup (Studi Kasus Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah Al-Amin Kreo Tangerang) . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuh narasumber mahasiswa yang masih aktif berkuliah serta melakukan aktivitas bisnis. Penelitian fokus pada latar belakang mahasiswa berwirausaha ditinjau dari lingkungan pendidikan, ekspektasi pendapatan, dan motivasi. Penelitian juga membahas tentang proses mahasiswa dalam menciptakan usahanya. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa wirausahawan memilih untuk berwirausaha karena pengaruh latar belakang motivasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, pendidikan, ekspektasi pendapatan memiliki peran dalam mendorong intensi berwirausaha mahasiswa. Mahasiswa menciptakan usaha yang mudah untuk dijalankan sambil berkuliah. Mahasiswa wirausahawan menciptakan usaha dengan ide yang berasal dari realita kehidupan sehari-hari dan dari passion atau hobi mereka. Mereka membutuhkan partner dalam membangun usahanya. Dalam proses menciptakan usaha mahasiswa memiliki hambatan seperti keterbatasan modal, keterbatasan waktu dan pengelolaan awal usaha yang masih kacau.
PRAKTIK KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PERSPEKTIF AL-QUR’AN Muh Minan
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.455 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i1.53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen kepemimpinan transformasional yang dipraktikkan oleh kepala sekolah di SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi sebagai sekolah model SPMI yang meliputi idealized influence, inspirational motivation, intelectual stimulation, individualized consideration, dan initiative of culture. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian field study research atau studi lapangan dengan tehnik pengumpulan data melalui: 1) interview yang mendalam. 2) Observasi partisipatif. 3) catatan lapangan dan 4) Dokumen. Proses analisis data dilakukan mulai dari pengumpulan data, editing (pemilahan) dan pengecekan keabsahan data,untuk pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan metode tringulasi data. Data dianalisis secara kualitatif dengan mengacu model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, dewan guru, tenaga kependidikan dan komite sekolah. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Idealized influence yang dimiliki kepala SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi yaitu kepala sekolah melibatkan guru, karyawan, pengawas pembina, dan komite sekolah baik dalam penyusunan visi, misi, tujuan, dan program kegiatan sekolah, selalu mengadakan rapat rutin terkait dengan kendala yang dihadapi dalam program kegiatan sekolah. (2) Inspirational motivation yang dimiliki kepala SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi yaitu kepala sekolah tidak hanya memakai satu gaya kepemimpinan tapi selalu melihat situasi dan kondisi yang dihadapi. Nilai yang ditanamkan oleh kepala sekolah SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi antara lain saling salam, sapa, senyum. Kepala sekolah  bergabung dengan guru dan karyawan saat jam istirahat, atau saat tidak ada tugas atau kewajiban yang harus diselesaikan. (3) Intellectual stimulation yang dimiliki kepala SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi yaitu kepala sekolah menanamkan penyelesaian kerja secara cekatan, tepat waktu, dan kepala sekolah juga menghindari menggurui para guru dan karyawan tetapi mengajak untuk saling bekerjasama. (4) Individualized consideration yang dimiliki kepala SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi yaitu kepala sekolah selalu menindaklanjuti kebutuhan guru, karyawan maupun siswa, selalu mengadakan workshop, pelatihan seperti MGMP internal maupun MGMP ekternal, dan studi banding. (5) Initiative of culture yang dimiliki kepala SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi yaitu kepala sekolah berusaha bersikap positif, seperti hal kecil misalnya sholat dhuha disela-sela kesibukannya, memecahkan masalah misalnya dalam kedisiplinan guru dengan cara mengamati dan menanyakan alasan kenapa sering datang terlambat. Kepala sekolah bersikap tegas terkait dengan kewajiban dalam pelaksanaan tugas dan bersikap lembut atau bahkan ngayomi terlepas dari tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah. Dalam Praktik kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang diterapkan pada SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi persepektif Al-Qur’an adalah dengan melakukan internalisasi nilai-nilai karakter, dengan internalisasi nilai-nilai karakter dan menciptakan budaya relegius sekolah sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru. Adapun nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan adalah sebagai berikut: (1) kepribadian yang mantap dan stabil. (2) Kepribadian yang dewasa. (3) Kepribadian yang disiplin. (4) Kepribadian yang arif. (5) Kepribadian yang berwibawa. (6) Kepribadian yang teladan bagi peserta didik dan (7) Kepribadian berakhlaq mulia. Proses internalisasi melalui: (1) Pembinaan rutin dan pembiasaan. (2) Reward and Punistment. (3)Aturan-aturan sekolah. (4) Persuasive/ajakan. (5) Penciptaan suasana yang islami/religius dengan pendekatan moral knowing, moral feeling  dan moral action dengan tahapan transformasi, transaksi dan traninternalisasi. Implikasi terhadap peningkatan kompetensi  kepribadian guru yaitu adanya peningkatan: (1) Kepribadian yang mantap dan stabil dengan indikator guru taat pada norma hukum, sosial dan agama, bangga menjadi guru dan bersih aqidahnya. (2) Meningkatnya kepribadian yang dewasa dengan indikator kemandirian, sabar tidak emosi serta memiliki etos kerja. (3) Adanya peningkatan kepribadian  yang arif  yaitu dengan indikator pola berfikir dan bertindak sesuai dengan norma agama dan budaya setempat. (4) Kepribadian yang berwibawa dengan indikator gaya dan prilaku guru yang terbuka ketika di ajak bicara dan berprilaku sopan  serta tidak melakukan hal-hal  yang menghilangkan martabat guru.  (5) Adanya peningkatan keteladanan dengan indikator guru-guru tidak kasar dan sombong  dalam berbicara dan bersikap dan penampilannya rapi, manarik serta terbiasa kerja keras. (6) Meningkatnya  kedisiplinan  para guru indikatornya dari dokumen absensi sembilan puluh sembilan  persen aktif. (7) Kepribadian yang memiliki akhlaq mulia indikatornya tidak adanya guru yang bertindak melanggar norma-norma agama dan hukum, bersikap jujur, ikhlas dan suka menolong.
ETIKA PERGAULAN REMAJA DALAM KISAH NABI YUSUS AS (Telaah Tafsir Tarbawi dalam Surat Yusuf Ayat 23-24) Ali Nurdin
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 3 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.663 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i3.69

Abstract

Salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran etika adalah metode cerita. Cerita ini memiliki daya tarik khusus yang mampu mempengaruhi pembacanya menjadi seperti orang-orang yang terkandung dalam cerita. Salah satu kisah yang terkandung dalam Alquran adalah kisah Nabi Yusuf as. yang merupakan salah satu huruf dalam al Qur'an. Dari beberapa episode kehidupan Nabi Yusuf as. ada sebuah kisah di mana dia tergoda oleh seorang wanita yang adalah majikannya sendiri untuk melakukan perzinahan. Tetapi Tuhan menjaga dia, dia menolak undangan wanita itu, jadi pada akhirnya dia harus menanggung risiko dipenjara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan etika sosial yang terkandung dalam kisah Nabi Joseph; Studi tentang Tafsir Tarbawi surah Yusuf ayat 23-24. Dalam menjawab masalah ini, komposer menggunakan metode Tahlili.  Penelitian ini digolongkan sebagai Penelitian Perpustakaan (library research) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data atau bahan yang berkaitan dengan tema diskusi dan masalah yang diambil dari sumber perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika sosial yang terkandung dalam Sura Yusuf ayat 23-24 adalah mempertahankan pandangan, menutupi alat kelamin, menghindari perzinaan, dan bersikap rendah hati.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 3 TANGERANG SELATAN Ahmad Zain Sarnoto; Samsu Romli
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.466 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i1.48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji data-data empirik terkait dengan Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar siswa secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dengan teknik korelasional dan analisa regresi sederhana dan ganda. Sampel diambil dari populasi sebanyak 144 dari total 224 populasi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan studi dokumenter. Teknik analisa data yang digunakan adalah model Deskriptif, koefisien korelasi, analisa regresi sederhana dan regresi ganda yang dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama; Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kecerdasan Emosional terhadap Motivasi Belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,248 (korelasi rendah) dan koefisien determinasi R2 sebesar 0,061 artinya besarnya pengaruh adalah 6,1%. Persamaan regresi sederhananya adalah Ŷ = 95,29 + 0,176X1, yang berarti bahwa setiap peningkatan satu unit skor kecerdasan emosional akan mempengaruhi peningkatan skor motivasi belajar siswa senilai 0,176. Kedua; Terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,321 (korelasi sedang) dan koefisien determinasi R2 sebesar 0,103 artinya besarnya pengaruh adalah 10,3%. Persamaan regresi sederhananya adalah Ŷ = 91,031 + 0,200X2, yang berarti bahwa setiap peningkatan satu unit skor lingkungan belajar akan mempengaruhi peningkatan skor motivasi belajar siswa senilai 0,200. Ketiga; Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Belajar secara simultan terhadap Motivasi Belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Hal ini terlihat dari hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,408 (korelasi sedang) dan koefisien determinasi R2 sebesar 0,166 artinya besarnya pengaruh adalah 16,6%. Persamaan regresi gandanya adalah Ŷ = 69,786 + 0,178X1+0,202X2,  yang berarti bahwa setiap peningkatan satu unit skor kecerdasan emosional dan lingkungan belajar secara simultan akan mempengaruhi peningkatan skor motivasi belajar siswa senilai 0,38.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA MADRASAH ALIYAH UNGGULAN (STUDI KASUS MAN 4 JAKARTA) Akhmad Shunhaji; Abd Muid Nawawi; Ulfih Qori Khoirunnisa
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 3 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.896 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i3.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di MAN 4 Jakarta khususnya mencari tau mengenai bagaimana otonomi  yang  dimiliki MAN 4 Jakarta dalam mengembangkan mutu pendidikannya. Untuk menjelaskan keotonomian yang dimiliki MAN 4 tersebut menggunakan Teori  Caldwell dan Spinks, diantaranya: pengetahuan (knowledge), teknologi (technology), material (material), kekuasaan (power), manusia (people), waktu (time), dan keuangan (finance), Undang-undang tentan Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah (PP) tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Peraturan Menteri Agama (PMA) tantang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan, sebagai data primer berupa ,dokumen, naskah, dan arsip yang ada di MAN 4 Jakarta, diantaranya buku panduan, buku profil, brosur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), data potensi, data prestasi,  serta website MAN 4 Jakarta. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kepustakaan berupa data pendukung yang diperoleh dari literatur seperti buku-buku, majalah, dan sumber lain yang dianggap relevan dengan sasaran peneltian. Pada kenyataannya di lapangan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tidak secara utuh memberikan kebebasan mutlak kepada sekolah/madrasah dalam mengatur sendiri kebijkan sekolahnya, namun tetap harus memenuhi dasar regulasi yang telah ditetapkan pemerintah terutama yang berkaitan dengan program peningkatan melek huruf dan angka (literacy and numeracy), efesiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Dalam hal-hal tersebut, sekolah/madrasah tidak diperbolehkan untuk berjalan sendiri dengan mengabaikan kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis. Masukan yang diberikan yaitu pada pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) perlu disertai seperangkat kewajiban serta monitoring dan tuntutan pertanggungjawaban (akuntabel) yang relatif tinggi, untuk menjamin bahwa sekolah/madrasah selain memiliki otonomi juga mempunyai kewajiban melaksanakan kebijakan pemerintah dan memenuhi harapan masyarakat. Dengan demikian, sekolah dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumber daya  secara transparan, demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab baik terhadap masyarakat maupun  pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap peserta didik. Terkait dengan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di MAN 4 Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, MAN 4 Jakarta memiliki kewenangan mengatur (otonomi) dalam berbagai aspek, diantaranya: pengetahuan, teknologi, kekuasaan, material, manusia, waktu, dan keuangan itu telah membuat mereka menjadi unggul, karena memiliki kekuatan yang bisa digunakan, memiliki kelemahan yang bisa diatasi, memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan, dan mampu mengatasi ancaman menjadi tantangan yang bisa dicarikan solusinya secara bersama-sama. Kedua, MAN 4 Jakarta merupakan salah satu madrasah unggul, dikarenakan memiliki komitmen terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan Iman dan Takwa (IMTAK), diantaranya dalam bidang rekrutmen (guru, tenaga kependidikan, siswa dan kegiatan pembelajaran), sarana dan prasarana yang dimiliki, kegiatan evaluasi yang dilakukan secara berkelanjuyan, prestasi akademik dan prestasi non kademik yang tinggi. Ketiga, MAN 4 Jakarta merupakan suatu prototipe madrasah yang sudah melaksanakan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan baik.  Sehingga dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lainnya yang juga memiliki otonomi namun belum mampu menjadi madrasah yang unggul atau bermutu.
PENINGKATAN PERILAKU TERPUJI SISWA MELALUI PENERAPAN HUKUMAN DAN POLA ASUH ORANG TUA SISWA Muhamad Jami Rusman
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.766 KB) | DOI: 10.36671/andragogi.v1i2.59

Abstract

Perilaku terjadi melalui proses adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, dan bersikap yang merupakan gerakan dari berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Berperilaku yang baik bagi anak merupakan suatu hal yang paling penting yang wajib diberikan keluarga terutama orang tua dalam mengasuh anak, bila anak mempunyai perilaku yang baik akan membawa anak menuju rasa tentram dikemudian hari. Pola asuh orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan perilaku moral pada anak, karena dasar perilaku moral pertama diperoleh oleh anak dari dalam rumah yaitu orang tuanya. Menururt Baumrind ada empat macam bentuk pola asuh orang tua yang diterapkan oleh masing-masing orang tua, bentuk-bentuk pola asuh itu adalah: pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, pola asuh penelantaran dan pola asuh permisif. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja, sebagai contoh cara memberi hukuman misalnya, kalau dulu anak dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara remaja dengan orang tuanya. Hukuman merupakan salah alat pendidikan represif. Alat ini memang bukan merupakan alat yang menjadi alternatif pertama dalam mendidik anak, karena sebelum menggunakan alat pendidikan ini harus terlebih dahulu menggunakan alat lain seperti nasihat dan teladan.

Page 2 of 16 | Total Record : 156


Filter by Year

2019 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 7 No. 1 (2025): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2025): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 6, No 3 (2024): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol. 6 No. 3 (2024): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 5, No 01 (2023): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 5, No 3 (2023): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 03 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 02 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 3 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 3 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 3 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam More Issue