cover
Contact Name
Bambang
Contact Email
bambang.afriadi@yahoo.co.id
Phone
+6285692038195
Journal Mail Official
islamika@unis.ac.id
Editorial Address
Jl. Maulana Yusuf No.10 Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, 15118 Banten
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya
ISSN : 26865653     EISSN : 18580386     DOI : https://doi.org/10.33592/islamika
ISLAMIKA publication of scientific works both scientific and the results of research, service and development of teaching materials related to religion, Islamic religious education and socio-cultural.
Articles 95 Documents
PENDIDIKAN SEBAGAI KAPITAL SOSIAL (Sebuah Tinjauan Sosiologis) Suhaeni, Eny
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 13 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.937 KB) | DOI: 10.33592/islamika.v13i1.154

Abstract

Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi dalam bentuk human capital (modal manusia) telah berkambang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa pembangunan sektor pendidikan menjadi hal yang penting dan menjadi prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor pembangunan lainnya. Pendidikan menjadi salah satu modal sosial karena dengan pendidikan seseorang akan memperoleh segala sumber daya sosial seperti jaringan, kepercayaan, nilai dan norma. Seiring bertambah banyaknya seseorang mengikuti pendidikan formal maupun informal, maka jaringan sosial yang dia dapat juga akan semakin banyak dan luas. Selain sebagai modal sosial, pendidikan juga sebagai modal budaya dan modal simbolik
MAJELIS TAKLIM KELILING DALAM MEMBINA SIKAP KEAGAMAAN MASYARAKAT Irawan, Irawan; Nasrudin, Nasrudin; Hermawan, Denny
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 13 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.892 KB) | DOI: 10.33592/islamika.v13i2.342

Abstract

AbstarctMajelis taklim is one of the non-formal diniyah educational institutions which aims to increase the faith and piety of Allah SWT and noble morals for its worshipers, as well as manifesting mercy for the universe. In practice, majelis taklim is the most flexible teaching place or Islamic education that is not bound by time. This study aims to reveal data about the role of the Taklim Council in fostering religious attitudes of the community and reveal the inhibiting and supporting factors of the taklim assembly in increasing the practice of community worship. Data collection techniques using questionnaire distribution techniques to the congregation taklim assemblers and observations made to look directly at the reality of the assembly and the objective conditions of the taklim assembly. After the data is collected, the next step is data processing and analysis. For the observational data, logical interpretation is used. The questionnaire result data is used in the percentage scale. The results showed that, the role of the taklim assembly had a low relationship. This can be seen from the correlation coefficient between the variables x and y obtained a correlation value of 0.16 from respondents numbering 40. This means that if interpreted is a very low correlation because it is in the interval 0.00-0.199. Thus proving that the existence of majlis taklim is able to provide religious guidance for the community in improving worship and character of the community with a good attitude category. AbstarkMajelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data tentang peran Majelis taklim dalam membina sikap keagamaam masyarakat dan mengungkap faktor penghambat dan pendukung majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran angket kepada jamaah majelis taklim dan observasi dilakukan untuk melihat langsung terhadap realitas majelis dan kondisi obyektif majelis taklim. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya diadakan pengolahan dan analisa data. Untuk data hasil observasi digunakan penafsiran logika., data hasil angket digunakan skala prosentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, peranan majelis taklim mempunyai hubungan yang rendah. Hal ini terlihat dari Koefisien korelasi antara variabel x dan y diperoleh nilai korelasi sebesar 0,16 dari responden yang berjumlah 40. Hal ini berarti jika diinterpretasikan merupakan korelasi yang sangat rendah karena berada pada interval  0,00-0,199. Sehingga membuktikan bahwa keberadaan majlis taklim mampu memberikan bimbingan keagamaan bagi masyarakat dalam meningkatkan ibadah dan akhlak masyarakat dengan kategori sikap yang baik.
PERUBAHAN SOSIAL MENURUT AL-QUR’AN ., Nasrudin
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 13 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.19 KB) | DOI: 10.33592/islamika.v13i1.155

Abstract

Manusia merupakan makhluq yang istimewa. Kehadirannya mengundang banyak pembahasan, mulai dari awal kejadian, kehidupan hingga kehidupannya di akhir. manusia dan perubahan sosial dalam perspektif Qur’an di atas, dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk theomorfis yang memiliki kecenderungan mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai sang Maha Pencipta, termasuk dirinya. Manusia sebagai makhluk yang dianugerahi kesempurnaan (jasad, akal, dan ruh) harus berperan secara benar dan baik dalam menjalankan amanah Tuhan (Allah Swt.) kepadanya, baik sebagai khalifah maupun ‘abid. Sebagai khalifah di bumi, manusia harus berpandai-pandai memimpin dirinya, keluarganya, dan lingkungannya di dalam upaya memperoleh kebahagiaan/kesejahteraan hidup duniawi dengan berbekal ilmu pengetahuan; dan sebagai ‘abid, manusia harus taat dalam beribadah kepada Tuhannya, agar memperoleh ridhaNya dari apa yang dilakukannya di dunia sebagai khalifah dan ‘abid itu, sehingga memperoleh kebahagiaan hidup ukhrawi
TELAAH KOMPONEN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Nurhalimah, Nurhalimah
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 11 No 2 (2017): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v11i2.433

Abstract

AbstrakKurikulum merupakan langkah pendekatan dalam sebuah proses belajar mengajar yang mempengaruhi model sebuah pendidikan diterapkan di sekolah. Pengembangan kurikulum memberikan nilai-nilai dan aspek pembelajaran yang mutakhir kepada peserta didik sehingga kurikulum tersebut memberikan andil yang cukup besar terhadap nilai-nilai karakter yang akan dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum di sekolah sebagai khasanah memperjelas pengetahuan dibidang ilmu pendidikan.
DIMENSI KEBUTUAHAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Irawan, Irawan
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 11 No 1 (2017): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v11i1.415

Abstract

ABSTARAK IRAWAN: DIMENSI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM, Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan, sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk sikap moral dan kepribadian. Kebutuhan peserta didik yang berupa kebutuhan fisik, sosial, mendapatkan status, mandiri, berprestasi, ingin disayangi dan dicintai, curhat, dan mendapatkan filsafat hidup harus dipenuhi oleh pendidik untuk menunjang perkembangan dan pembentukan sikap moral peserta didik sebagai insan kamil. Peserta didik memiliki beberapa dimensi penting yang mempengaruhi akan perkembangan peserta didik, dimensi ini harus diperhatikan secara baik oleh pendidik dalam rangka mencetak peserta didik yang berakhlak mulia dan dapat disebut sebagai insan kamil. Peserta didik akan melampaui kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual ketika ia telah mencapai tingkatan ilmu yang melebihi tingkatan kecerdasan qalbiyah, yaitu kecerdasan agama. Etika peserta didik dalam proses pendidikan Islam sangatlah berperan penting dalam proses perkembangan dan pencapaian peserta didik sebagai insan kamil.
MANUSIA MAKHLUK PEMBELAJAR (Studi Tafsir Tarbawi) Haromaini, Ahmad
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 12 No 1 (2018): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v12i1.405

Abstract

AbstrakManusia dengan segala kelebihannya, diberikan keistimewaan yang dibenamkan Allah swt. ke dalam dirinya. Rasa ingin tahu menjadikan manusia memiliki keunggulan dibanding malaikat-malaikat Allah swt. ia diajarkan-Nya nama-nama benda, baik hewan melata hingga nama-nama mahkluk Allah swt. lainnya. Potensi yang ada pada dirinya mengharuskan ia belajar, karena ia sebenarnya sebagai makhluk yang pembelajar (educable) dan harus dididik (educandus).
TIPOLOGI MANUSIA BERTUHAN (Kajian QS. Al-Baqarah [2]: 1-10.) Haromaini, Ahmad
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 11 No 2 (2017): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v11i2.428

Abstract

AbstrakSebagai makhluq pengganti (khalifah) manusia dihadirkan membawa tugas yang memiliki kedudukan yang sangat mulia. Tugas tersebut sebenarnya pernah ditawarkan kepada beberapa makhluq walau pada akhirnya terdapat penolakkan mengingat beban tugas yang akan diterima dirasa begitu berat dengan konsekuensi yang sangat besar. Manusia dengan segala kekurangannya menerima titah Tuhan tersebut. Namun demikian pada tataran aplikasinya ada beberapa manusia yang ternyata kemudian menjadi penganut hingga pembangkang bahkan memiliki sikap yang hipokrit yang dinilai oleh agama sebagai wujud yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Tulisan ini berusaha mengeksplorasi lebih tematik kepada tiga tipologi manusia dalam hubungannya kepada Tuhan. Di antara mereka ada yang beriman, mengingkari (kafir) da nada pula yang munafik.
METODE PENYAJIAN TAFSIR MAHASIN AL-TA’WIL KARYA MUHAMMAD JAMAL AL-DIN AL-QASIMI Haromaini, Ahmad
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 12 No 2 (2018): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v12i2.410

Abstract

Abstrak Al-Qur’an menjadi hidayah bagi manusia. Kehidayahan al-Qur’an sejatinya dapat dirasakan oleh setiap bangsa manapun, baik yang berbahasakan Arab maupun yang tidak (as foreigner). Namun demikian, memahami al-Qur’an memang tidak mudah, terlebih bagi mereka yang kesulitan dengan bahasa Arab. Tafsir menjadi satu dari beberapa usaha yang ditempuh oleh para ulama untuk memenuhi kebutuhan setiap individu untuk dapat merasakan kehidayahan al-Qur’an. Dalam menjelaskan al-Qur’an para ulama memiliki beberapa ragma metode penyajian makna dan kandungan al-Qur’an tersebut, baik dari yang konvensional hingga yang modern dan dianggap menjadi solusi. Di antara meode-metode itu adalah tahlili, muqaran, ijmali dan maudlu’i. di antara beberapa kitab tafsir yang telah disusun oleh para ulama adalah kitab tafsir Mahasin al-Ta’wil karya Muhammad Jamal al-Din al-Qasimi, seorang ulama kontemporer yang berguru dengan Muhammad Abduh dan juga satu majelis ilmu dengan Syaikh Rasyid Ridha maupun ‘Aisyah Abd al-Rahman atau yang popular dengan Bintu Syathi (puteri pantai) menyajikan penjelasan al-Qur’an dalam kitab tafsir tersebut dengan metode tahlili, yakni menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dengan panjang lebar dan memulainya dari surat al-Fatihah sebagai pembuka dan al-Nas sebagai surat terakhir dalam rangkaian Mushaf Ustmani.
FUNGSI KELUARGA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM PROSES PENDIDIKAN (TINJAUAN SOSIOLOGIS) Suhaeny, Suhaeny
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 11 No 1 (2017): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v11i1.416

Abstract

AbstrakSebagai bagian dari sebuah Pranata Sosial, Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan produk manusia Indonesia yang dapat bersaing tidak saja di kancah nasional namun juga internasonal. Untuk menghadapi tantangan global ini, sistem pendidikan harus bersifat semesta dan menyeluruh dan berorientasi pada wahana  keberlangsungan hidup bangsa dan negara.  Dalam visi dan misi Pendidikan Nasioanal yang diamanatkan dalam konstitusi Pancasila dan UUD 1945, bahwa Pendidikan harus berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap berbagai tuntutan dan tantangan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini diperlukan tanggung jawab bersama semua elemen bangsa secara menyeluruh : keluarga, masyarakat dan pemerintah.Keluarga merupakan elemen dasar bagi sosialisasi nilai – nilai dalam pendidikan. Keluarga menjadi pilar utama dalam meaksanakan sosialisasi kehidupan, di dalamnya ada anggota-anggota yang saling bekerja sama: ayah, ibu, dan anak-anak. Dan saudara-audara yang lain , merupakan tempat kontak pertama bagaimana cara bekerja sama dan hidup bersama orang lain.Proses pendidikan akan berjalan seimbang dan berkeseimbangan apabila masyarakat ikut bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pendidikan. Masyarakat adalah juga bagian pilar penting setelah keluarga sebagai penyangga yang wajib bertanggung jawab atas keberhasilan produk pendidikan. Masyarakatlah yang ikut menentukan hitam putihnya dunia pendidikan. Masyarakat mempunyai sistem nilai, norma, aturan dan lain-lain. Yang kesemuanya terjalin dalam satu wadah besar kebudayaan nasional. Masyarakat memiliki harapan besar terhadap dunia pendidikan yang memadai, ststus sosial yang di hargai, peranan sosial yang sempurna, masa depan yang lebih baik. Sejalan dengan tantangan dan maslah-masalah tersebut di atas, pilar lain yang tak kalah pentingnya adalah peran pemerintah dalam proses pendidikan. Dalam pembukaan UUD 1945, dinyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian pemerintah diwajibkan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional bagi seluruh warga negara Indonesia.  Artinya prinsip pendidikan nasional harus menjamin proses pendidikan secara merata dan berkeadilan.
KLASIFIKASI MODEL DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN Irawan, Irawan
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 12 No 1 (2018): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v12i1.406

Abstract

Abstrak Ada beberapa model evaluasi yang dikenal dan digunakan untuk mengevaluasi di bidang pendidikan. Pada kesempatan ini tidak semua model akan dibicarakn. Hanya beberapa model saja, diantaranya: Model CIPP (Context, Input, Process, Product), Model Kesenjangan, Model Evaluasi Formatif, Model Evaluasi Sumatif, Model Pengukuran, Model Persesuaian. Teknik evaluasi adalah cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan yang dimaksud evaluasi hasil belajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengevaluasi proses hasil belajar mengajar. Sedangkan tes adalah suatu cara atau alat untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa tersebut. Bentuk tes terdiri dari tes lisan dan tes tulis.

Page 2 of 10 | Total Record : 95