cover
Contact Name
Dian Trilus
Contact Email
dian.trilus@unitomo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
hestech@unitomo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
ISSN : 2615398X     EISSN : 26223600     DOI : -
Core Subject : Health,
Menerima artikel dengan fokus pada bidang ilmu kesehatan dan aplikasi teknologi dalam bidang medis. Bidang-bidang yang dapat didiskusikan antara lain : (1) Kesehatan Ibu dan Anak, (2) Maternity (Persalinan, Nifas, Kehamilan dan Menyusui), (3) Keluarga Berancana, (4) Promosi Keehatan dan Gaya Hidup, (5) Teknologi Pengolahan Darah (serologi Darah, Manajemen tata kelola kepalangmerahan), (6) Kesehatan Reproduksi, (7) Kesehatan dan Nutrisi, (8) Etika Kesehatan dan Regulasi, (9) Kesehatan Lingkungan dan Ketenagakerjaan, (10) Farmakologi, Radiologi, dan Medical Record.
Articles 189 Documents
Analisis Kadar Vitamin C Pada Daging Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan L) Segar dan Daging Buah Kelengkeng Kaleng Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis kurniawati, evi; Mita Riandini, Hanifa
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.041 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2068

Abstract

Vitamin C mudah larut dalam air pada waktu mengalami proses pengirisan, pencucian, dan perebusan bahan. Proses ini akan mengakibatkan penurunan kadar vitamin C. Kandungan vitamin C dalam buah dan makanan akan rusak karena proses oksidasi oleh udara dari luar. Buah kelengkeng (Dimocarpus longan L) merupakan salah satu jenis buah yang memiliki kandungan vitamin C. Selain dimakan dalam bentuk segar, kelengkeng juga dapat dijadikan sebagai produk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C pada daging buah kelengkeng segar dan daging buah kelengkeng kaleng dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan pengambilan sampel dengan metode simple random. Berdasarkan hasil penelitian didapat panjang gelombang yang terpilih untuk asam askorbat adalah 260 nm. Dari hasil penelitian didapatkan kadar vitamin C daging buah kelengkeng segar dan daging buah kelengkeng kaleng berturut-turut sebesar 70,02 mg/ 100 g dan 35,86 mg/ 100 g. Berdasarkan hasil analisa data uji t berpasangan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kadar vitamin C pada buah kelengkeng segar dan buah kelengkeng kaleng.Kata kunci : Vitamin C, Kelengkeng, Spektrofotometri UV-Vis
ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI (Cyperus Rotundus L.) Muthoharoh, Husnul
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.695 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2075

Abstract

Rumput teki merupakan tumbuhan yang paling banyak tumbuh secara liar di Indonesia. Bagian dari rumput teki yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbinya tetapi masih jarang yang memanfaatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total ekstrak umbi rumput teki (Cyperus Rotundus L.) dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Sampel dalam penelitian ini adalah Umbi rumput teki yang selanjutnya dikeringkan dan dibuat serbuk. Simplisia rumput teki sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 ml etanol dan diekstraksi dengan menggunakan metode digesti selama 6 jam. Kemudian dilakukan uji untuk mengetahui kadar flavonoid total dari ekstrak rumput teki dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 442 nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar flavonoid total yang didapatkan dari ekstrak umbi rumput teki (Cyperus Rotundus L.) sebesar 108,37 mg/g. Kata Kunci: Flavonoid Total, Ekstrak, Umbi Rumput Teki Rumput teki merupakan tumbuhan yang paling banyak tumbuh secara liar di Indonesia. Bagian dari rumput teki yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbinya tetapi masih jarang yang memanfaatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total ekstrak umbi rumput teki (Cyperus Rotundus L.) dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Sampel dalam penelitian ini adalah Umbi rumput teki yang selanjutnya dikeringkan dan dibuat serbuk. Simplisia rumput teki sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 ml etanol dan diekstraksi dengan menggunakan metode digesti selama 6 jam. Kemudian dilakukan uji untuk mengetahui kadar flavonoid total dari ekstrak rumput teki dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 442 nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar flavonoid total yang didapatkan dari ekstrak umbi rumput teki (Cyperus Rotundus L.) sebesar 108,37 mg/g. Kata Kunci: Flavonoid Total, Ekstrak, Umbi Rumput Teki
PERBEDAAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR ANTARA BAYI YANG BERHASIL MELAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI DAN BAYI YANG TIDAK BERHASIL MELAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI Reyani, Aprilia Aprisanti
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.085 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2120

Abstract

Latar Belakang :Kehangatan dada ibu dapat menghangatkan bayi, sehingga apabila bayi diletakan di dada ibunya segera setelah melahirkan atau dilakukan Inisiasi Menyusu Dini, dapat menurunkan resiko hipotermia dan menurunkan kematian bayi baru lahir akibat kedinginan atau hipotermia. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan suhu tubuh bayi baru lahir antara bayi yang berhasil melakukan IMD dan bayi yang tidak berhasil melakukan IMD Metode  :Analitik,desain cross sectional,populasi semua bayi baru lahir, sampel bayi barulahir, teknik Non Random Sampling, pengumpulan data dengan menggunakan Lembar Observasi dengan menggunakan uji Chi-Square dengan nilai signifikan α = 0.05 yaitu bila hasil uji statistik menunjukan p ≤ α maka H0 ditolak. Hasil      :Suhu tubuh bayi baru lahir yang berhasil melakukan IMD sebagianbesardengansuhutubuhtidakhipotermisebanyak 20 bayi (87%) Suhu tubuh bayi baru lahir yang tidak berhasil melakukan IMD sebagianbesardengansuhutubuhhipotermisebanyak 8 bayi (66,7%). Dari hasil uji statistik diperoleh hasil nilai p = 0,005 < α = 0.05 maka H1 diterima, artinya ada Perbedaan suhu tubuh bayi baru lahir yang berhasil melakukan IMD dan yang tidak berhasil melakukan IMD Kesimpulan :Terdapat perbedaan suhu tubuh bayi baru lahir antara bayi yang berhasil melakukan IMD dan bayi yang tidak berhasil melakukan IMD.   Kata kunci : Inisiasi Menyusu Dini, Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir                                                                                               THE DIFFERENCE BODY TEMPERATURE BETWEEN BABIES WHO SUCCESSFULLY INITIATE BREASTFEEDING EARLY AND BABIESWHO FAIL TO INITIATE EARLY BREASTFEEDING AT RSIA KIRANA SIDOARJO 2019  Background : The warmth of the mother’s chest can warm the baby, so that when the baby is in the mother’s breast immediately after birth or initiated early breastfeeding can reduce the mortality rate of newborns due to hypotermia.Purpose :the purpose of this study was to determine the difference in body temperature of newborns between infants who successfully initiated early breastfeeding and infants who did not succeed in initiating early breastfeedingMethods : analytical, cross sectional design, population 40 newborns, samples 35 newborns, Non Random Sampling techniques, the data accumulation using observation sheets and using chi-square test, with significant value α = 0.05 is when the statistical test results show p ≤ α then Ho is rejected.Result : The body temperature of the newborn who succeeded in initiating early breastfeeding was 36.78ºC with 23 (65.7%) of infants none having hypothermia, the newborn baby's body temperature that did not succeed in doing this early breastfeeding was 35.78ºC With 8 infants experiencing hypothermia, while 4 babies with normal temperature. From the results of statistical tests obtained results with the value p = 0,000 <α = 0.05 then H1 accepted, meaning there is a difference in body temperature of a newborn who successfully initiated early breastfeeding and who did not succeed in Early Breastfeeding Initiation. Conclusion : There is a difference in the body temperature of a newborn between infants who successfully initiated breastfeeding and infants who are not successful in initiating early breastfeeding....Keywords : Early breastfeedinginitiation, newborns temperature
PERBANDINGAN HASIL ANALISA TEKNIK DATA MINING “ METODE DECISION TREE DAN NAIVE BAYES UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA” sulistiawaty, poppy; Hasanah, Siti Nur
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 2 (2020): J-HESTECH (JOURNAL OF HEALTH EDUCATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.285 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i2.2167

Abstract

Abstrak – Masalah penelitian adalah faktor risiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di RSUD Kudus Tahun 2010. Metode penelitian adalah analitik obsevasional dengan rancangan kasus kontrol. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah penderita kanker payudara pasien RSUD Kudus dan sampel kontrol adalah wanita bukan penderita kanker payudara yang merupakan tetangga dari penderita kanker payudara, sejumlah 59 kasus dan 59 kontrol yang diperoleh dengan teknik total sampling. Kata kunci—Data Mining, Diagnosa, Classifier, Naive Bayes, Decision Tree, Algoritma
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PADA REMAJA DI SMP 4 KUBUNG KABUPATEN SOLOK Sari, Novi Wulan
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.332 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2290

Abstract

AbstrakPerilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya di sekolah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian yang menunjukkan usia remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi antara usia 14–23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17– tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan perilaku seks pada remaja di SMP 4 Kubung Kabupaten Solok. Penelitian ini merupakam penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini seluruh siswa SMP 4 Kubung berjumlah 192 siswa. Sampel terdiri dari 48 siswa dengan teknik probability sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sikap remaja terhadap perilaku seks yaitu 58,3% bersikap negatif , pengaruh media massa terhadap perilaku seks yaitu 58.3% terpaparkan media, teman sebaya terhadap perilaku seks yaitu 41.7% mempengaruhi perilaku seks. Hasil analisis bivariat: Ada hubungan sikap (p= 0.012), media massa (p=0.013), dan teman sebaya (p=0,023) terhadap perilaku seks. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya sikap yang memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan prilaku seks remaja.Sarannya diharapkan pada remaja untuk lebih melakukan aktifitas-aktivitas yang positif dan bergaul dilingkungan yang positif pula agar sikap negatif terhadap prilaku seks tidak terjadi.Kata Kunci: Perilaku Seks, Sikap, Teman Sebaya, Media Massa AbstractUnhealthy sexual behavior among teenagers, especially teenagers who are still in school, tends to increase. This is evident from the results of several studies that show the age of adolescents when they first engage in active sexual relations varies between ages 14–23 years and the highest age is between 17 years. This study aims to determine the factors that cause sexual behavior in adolescents in 4 Kubung Middle School Solok Regency. This research is analytical research using a crossectional approach. The population in this study were all students of SMP 4 Kubung Solok Regency totaling 192 students. The sample in the study consisted of 48 students with probability sampling techniques. Research instrument using a questionnaire. Data analysis is univariate and bivariate using the chi square test.The results of univariate analysis showed that adolescent attitudes toward sexual behavior, namely 58.3%, were negative, the influence of mass media on sexual behavior, 58.3% exposed to media, peers to sexual behavior, 41.7% influenced sexual behavior. Bivariate analysis results: There is a relationship between attitude (p = 0.012), mass media (p = 0.013), and peers (p = 0.023) on sexual behavior. The conclusion of this study is that there is an attitude that has a very significant relationship with adolescent sex behavior. It is expected that adolescents will do more positive activities and socialize in a positive environment so that negative attitudes toward sexual behavior do not occur.Keyword: Sex Behavior, Attitude, Peer Group, Mass Media
Literature Review : Analisis Fishbone Diagram dalam Pelaksanaan Early Warning Alert And Respon System (EWARS) pada Deteksi KLB wanodya, kartika sari
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.895 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2293

Abstract

Meningkatnya kejadian luar biasa (KLB) menyebabkan suatu negara harus waspada serta siap akan wabah penyakit menular karena merupakan salah satu penyebab kesakitan, kematian dan dapat mengganggu produktivitas sehingga berdampak pada aspek seperti ekonomi dan sosial. Di Indonesia sendiri terdapat Early Warning Alert And Respon System atau EWARS yang diperlukan guna deteksi dini KLB. EWARS akan menampilkan alert ketika pencatatan suatu kasus melebihi ambang batas suatu wilayah. EWARS yang berjalan baik dapat dilihat dari ketepatan dan kelengkapan laporannya sehingga akan menghasilkan informasi data yang akurat dan berkualitas. Tujuan dari penelitian ialah menganalisis pelaksanaan Early Warning Alert And Respon System (EWARS) dalam deteksi dini KLB dengan fishbone diagram. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang dianalis dengan fishbone diagram.Dilihat dari lima tools manajemen maka hasilnya yaitu: (1) man : adanya rangkap tugas dan jabatan pada petugas, pelatihan yang belum merata terutama petugas yang baru; (2) methode: pengiriman laporan belum tepat waktu dibawah standart dan kelengkapan laporan tiap daerah tidak signifikan ; (3) material : sebagian petugas belum memiliki buku panduan salah satunya karena masih terbawa oleh petugas lama dan belum ada surat tugas untuk pendelegasian; (4) money : belum ada alokasi dana; (5) machine : petugas menggunakan handphone dan kendaraan pribadi. Pelaksanaan EWARS belum dapat dikatakan maksimal sehingga perlu adanya monitoring dan evaluasi rutin program di tiap fasyankes tingkat pertama, pendataan SDM untuk pelatihan, perhitungan beban kerja guna pemerataan pekerjaan, adanya SK atau surat tugas sebagai pendelegasian untuk komitmen petugas, adanya umpan balik untuk meningkatkan motivasi serta kesadaran petugas dan pengajuan alokasi dana.
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN ALTERNATE LEG BOUND UNTUK MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH PADA ATLET SEPAK BOLA DI SMPN 1 KOTA SOLOK Rovendra, Erit
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.363 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2295

Abstract

 ABSTRAKDaya ledak otot adalah merupakan gabungan dari kekuatan kecepatan otot sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh atau bagian secara kuat dan kecepatan tinggi wujud nyata dari daya ledak otot tergambar dalam kemampuan sesorang seperti ketinggian loncatan, kekuatan lemparan dan kemampuan  melompat  atau  aktifitas  yang  dilakukan  secara  berulang-ulang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan alternate leg bound untuk meningkatkan daya ledak otot bawah pada atlet sepak bola.Jenis penelitian ini adalah Quasi-eksperimen dengan menggunakan rangcangan One Group Pretest-Posttest. Populasi pada penelitian ini adalah responden berjumlah 22 orang Tahun 2018. Pengambilan sempel pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sempel sebanyak10 orang. Pengumpulan data dengan cara perlakuan yang di ukur sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan secara komputerasi menggunakan uji wilcoxon.Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa rata-rata  daya  ledak  otot  tungkai bawah sebelum latihan alternate leg bound adalah 33,60 dan setelah diberikan latihan alternate leg bound didapatkan adalah 38,20. Hasil analisis statistic menujukkan Terdapat perbedaan daya ledak otot tungkai sebelum dan sesudah pemberian latihan alternate leg bound dengan nilai P= 0,004 setiap 6 kali intervensi.Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi dengan latihan alternate leg boud  lebih  baik  dan  lebih  berpengaruh  untuk  meningkatkan  daya  ledak  otot tungkai bawah pada atlet sepak bola. Untuk itu diharapkan kepada atlet untuk selalu mrngulangi latihan ini dan aktif, disiplin dalam berlatih agar terbentuk hasil yang maksimal. Kata Kunci  : Daya ledak Otot Tungkai bawah, Leg Bound, Sepak Bola ABSTRACTMuscle explosive power is a combination of the strength of muscle speed as a person's ability to move the body or part strongly and high speed real manifestation  of muscle explosive power is reflected in  one's  ability such  as height of jump, throwing strength and ability to jump or activities carried out repeatedly . The purpose of this study was to determine the effect of alternate leg bound training to increase lower muscle explosive power in soccer athletes.This type of research is Quasi-experiment using One Group Pretest- Posttest  methods.  The  population  in  this  study  were  respondents  totaling  22 people in 2018. The collection of samples in the study used purposive sampling technique so that it obtained as many as 10 people. Data collection by means of treatment  that  is  measured  before  and  after the intervention.  Data  processing results of the research were carried out computerized using the Wilcoxon test.The results showed that the average lower leg muscle explosive power before the alternate leg bound exercise was 33.60 and after being given the alternate leg bound exercise was 38.20. The results of statistical analysis showed that there were differences in leg muscle explosive power before and after the alternate leg bound exercise with P = 0.004 every 6 times intervention.It can be concluded that the administration of therapy with the alternate leg boud exercise is better and more influential to increase the lower leg muscle explosive power in soccer athletes. For this reason it is expected that the athlete will always repeat this exercise and be active, discipline in training so that maximum results are formed.Keywords : Lower Leg Muscle Explosion Power, Leg Bound, Football Player
HUBUNGAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGA DAN RESTING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA amir, rahmi; sona, sona
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.405 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2308

Abstract

Abstrak            Keberadaan breeding place dan resting place nyamuk merupakan faktor yang mendukung untuk meningkatnya vektor penular DBD karena apabila semakin banyak breeding place menampung air yang berada di sekitar dan dalam rumah maka menjadi kesempatan untuk nyamuk bertelur dan berkembangbiak sehingga meningkatkan risiko kejadian DBD.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla.Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel kasus 15 kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan  tidak ada hubungan bermakna antara keberadaan breeding place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value .000 sebesar (OR=21.79 CI= 8.38-56.66)ada hubungan bermakna antara keberadaan resting place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value sebesar .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31) Diharapkan bagi masyarakat agar ikut serta berpartisipasi dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kepada petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik secara rutin 3 bulan sekali, pelaksanaan fogging dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD dengan melaksanakan 3M.Kata Kunci : DBD, Breeding Place dan Resting Place  Abstract             The existence of breeding place and resting place mosquitoes is a contributing factor to the increase of the DBD vector of the snake because if more and more breeding place holds water around and inside the house then it becomes a chance for mosquitoes Spawn and breeding, thereby increasing the risk of DBD events. Dengue Fever disease (DBD) is one of the problems of public health in Indonesia that tends to increase the number of sufferers and the wider spread. This research aims to determine the relationship of breeding place and resting place with DBD events in the village Kalosi district of Alla.    The type of research conducted is observational analytic with case control research design which is directed to explain a circumstance or situation that is done by comparing between case group with control group. The Instrument used in this study used a questionnaire with a case sample of 15 control 15 respondents.There is a relationship link between the existence of breeding place with dengue fever occurrence in the village of Alla subdistrict Kalosi with a P value of .000(OR=21.79 CI= 8.38-56.66) , there is a relationship between The existence of resting place with dengue fever occurrence in the village Kalosi District Alla with P value .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31). Expected for the community to participate in the efforts to eradicate the Mosquito Nest Dengue fever (PSN-DBD). To the Puskesmas officers conduct routine checkups routinely 3 months, the implementation of fogging and improving health promotion to the public on how to prevent DBD by implementing 3M.Keywords: DBD, Breeding Place and Resting Place
Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang Hetti, Hetti; Amir, Rahmi
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.181 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2317

Abstract

ABSTRAKHETTI, Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang, dibimbing oleh RAHMI AMIR dan AMIR PATINTINGAN.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan desain post test only control group design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifikas ekstrak morinda citrifolia dalam mensterilisasi limbah infeksius B3 di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang sebelum dan setelah perlakuan penambahan ekstrak morinda citrifolia dengan berbagai konsentrasi yaitu 30%, 50%, dan 70%, dimana dilakukan tiga kali percobaan.Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat kuman pada limbah infeksius (kain kasa) B3 sebelum perlakuan jumlah koloni bakteri pada limbah infeksius B3 Tidak Bisa Untuk Dihitung (TBUD) dan setelah perlakuan sterilisasi penambahan ekstrak morinda citrifolia terjadi daya hambat terhadap koloni bakteri dengan tiga kali percobaan. Perlakuan penambahan konsentrasi 30% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,1 mm, pada konsentrasi 50%  ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,08 mm, sedangkan pada konsentrasi 70% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,58 mm. Dosis konsentrasi ekstrak morinda citrifolia dalam penelitian ini adalah semakin banyak jumlah konsentrasi yang ditambahkan maka semakin besar daya hambat yang diberikan.Kata Kunci: Limbah Infeksius B3, Ekstrak Morinda CitrifoliaABSTRACTHETTI, the Effectiveness of Morinda Citrifolia Extract in Sterilizing B3 Infection Waste in the District Health Center of Enrekang Regency, guided by RAHMI AMIR and AMIR PATINTINGAN.The research is a quasi experimental design with the design of a post test only control group design . The purpose of this study was to determine the effectiveness of morinda citrifolia extract in sterilizing B3 infectious waste in Kabere Health Center in Enrekang Regency before and after the treatment of adding morinda citrifolia extract with various concentrations of 30%, 50%, and 70%, where three trials were conducted.Based on the results obtained in this study, there were germs on infectious waste (gauze) B3 before the treatment of the number of bacterial colonies in B3 infectious waste could not be counted (TBUD) and after the sterilization treatment the addition of morinda citrifolia extract occurred inhibition of bacterial colonies with three times trial. The treatment of the addition of 30% concentration of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.1 mm, at a concentration of 50% of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.08 mm, whereas at a concentration of 70% morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.58 mm. The concentration dose of morinda citrifolia extract in this study was the more the amount of concentration added, the greater the inhibitory power given.Keywords: B3 Infection Waste, Morinda Citrifolia Extract
HUBUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI PBM UMI SURABAYA Widiastutik, Sulenti
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.074 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2383

Abstract

ABSTRAK ABSTRAK         Manajemen akif kala III merupakan suatu intervesi yang sangat penting dilakukan pada setiapasuhan persalinan normal dengan tujuan menurunkan angka kemati ibu. Sebagian besar kasus perdarahan terjadi selama persalinan kala III salah satunya seperti atonia uteri.         Dalam penelitian ini menggunakan metode analitik observasional, dengan desain penelitian ini bersifat “ cross sectional “ populasi penelitian ini sebanyak  60 ibu bersalin di PBMUmi Surabaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen aktif kala III dilakukan dengan sempuirna sebanyak 36 ibu  bersalin.(60%) dan ibu bersalin yang tidak mengalami perdarahan post partum primer sebanyak 33 ibu (55%) Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu  yang bersalin di PBM Umi Surabayadengan besar sampel sebanyak 60 ibu bersalin dengan tehnik total sampling.Dari hasil analisis data menggunakan chi square menunjukkan hasil   hitung (21,237) >  tabel (3,84) = Ho ditolak H1 diterima. Sehingga ada hubungan manajemen aktif kala III dengan kejadian perdarahan post partum primer di PBM Umi Surabaya        Upaya percepatan penurunan  AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkwalitras, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi Kata kunci Manajemen aktif kala III, Perdarahan Post Paetum PrimerABSTRACTThe third stage of active management is a very important intervention performed in every normal childbirth care with the aim of reducing maternal mortality. Most cases of bleeding occur during the third stage of labor such as uterine atony.         In this study using observational analytic methods, the design of this study is "cross sectional" in this study population of 60 women giving birth in PBM Umi Surabaya.The results showed that the active management of the third stage was carried out with up to 36 mothers (60%) and women who did not experience primary post partum hemorrhage as many as 33 mothers (55%). a large sample of 60 mothers with total sampling technique. From the results of data analysis using chi square showed the results of X2 count (21,237)> X2 table (3.84) = Ho rejected H1 accepted. So there is an active management relationship between the third stage and the incidence of primary post partum hemorrhage at PBM Umi Surabaya        Efforts to accelerate the reduction of MMR can be done by ensuring that every mother is able to access quality maternal health services, such as health services for pregnant women, delivery assistance by trained health workers, and postpartum care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur. Keywords Active management stage III, Primary Post Partum Bleeding

Page 11 of 19 | Total Record : 189


Filter by Year

2018 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 7 No. 1 (2024): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 6 No. 2 (2023): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 6 No. 1 (2023): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 5 No. 2 (2022): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 5 No. 1 (2022): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 4 No. 2 (2021): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 4 No 1 (2021): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 4 No. 1 (2021): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1 Vol 3 No 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1 Vol 3 No 2 (2020): J-HESTECH (JOURNAL OF HEALTH EDUCATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) Vol. 3 No. 2 (2020): J-HESTECH (JOURNAL OF HEALTH EDUCATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) Vol. 3 No. 1 (2020): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2 Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2 Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal J-HESTECH vol.2 no.1 Vol 2 No 1 (2019): Jurnal J-HESTECH vol.2 no.1 Vol. 2 No. 2 (2019): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 1 (2019): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 1 No 2 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.2 Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.2 Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.1 Vol 1 No 1 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.1 Vol. 1 No. 2 (2018): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 1 No. 1 (2018): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) More Issue