cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
lppm@stikeskendal.ac.id
Editorial Address
Jl. Laut No. 31A Kendal Jawa Tengah 51311
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
ISSN : 20890834     EISSN : 25498134     DOI : https://doi.org/10.32583/pskm
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ilmiah permas: jurnal ilmiah stikes kendal (JIPJISK) merupakan bagian integral dari jurnal yang diterbitkan oleh LPPM STIKES Kendal. JIPJISK merupakan sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah bagi para peneliti, dosen dan praktisi. JIPJISK menerbitkan artikel-artikel yang merupakan hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan, pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu yang berfokus pada delapan (8) pilar kesehatan masyarakat, meliputi Biostatiska dan Kependudukan, Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Gizi Masyarakat, Kesehatan Reproduksi. JIPJISK mulai Januari 2019 akan terbit 4x dalam setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2014): Oktober" : 10 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL Ulum, Ahmad Khaerul; Suraji, Cahyo; Musyarofah, Siti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.802 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.44-54

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Bengkel las informal adalah satu dari sekian banyak bengkel yang dimiliki oleh pihak swasta dalam menjalankan usaha las. Salah satu kegiatan utama di bengkel las informal adalah proses pengelasan. Penggunaan APD yang tepat dapat mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan secara signifikan. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja pengelasan Informal. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisa uji Chi-Square. Populasinya adalah seluruh pekerja las  Kecamatan Kota Kendal sebanyak 117 pekerja dengan teknik Purposive Random Sampling sehingga didapatkan sejumlah 50 responden dengan menggunakan 4 buah kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan buruk 54% ( 27 responden), sikap positif dan negatif masing-masing 50% (25 responden), tingkat pendidikan menengah 62% (31 responden), usia ? 27 tahun 60% (30 responden), praktik penggunaan APD tidak lengkap 80% (40 responden). Ada hubungan antara pengetahuan (p valuue = 0,016 PR = 6,667) dan sikap (p valuue = 0,005 PR = 13,500). Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (p valuue = 0,560 PR = 1,556) dan usia (p valuue = 0,470 PR = 0,580) dengan praktik penggunaan APD pada pekerja pengelasan Informal. Diskusi: Perlu adanya program edukasi bagi pekerja las informal untuk dapat meningkatkan kesadaran operator dalam menggunakan APD saat melakukan proses penngelasan demi mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.   Kata kunci: Pengelasan, APD.   ABSTRACT Introduction: Informal welding workshop is one of the many workshops owned by private parties in running a welding business. One of the main activities in the informal welding workshop is the welding process. Proper use of Personal Protective Equipment (PPE) can significantly reduce accident rates. Methods: The purpose of this study was to determine factors related to the practice of using Personal Protective Equipment (APD) in Informal welding workers. This research is an explanatory research with cross sectional approach using Chi-Square test analysis. The population is all workers welding District Kendal as many as 117 workers with Purposive Random Sampling technique to obtain a number of 50 respondents using 4 pieces of questionnaires. Results: The results showed poor knowledge of 54% (27 respondents), positive and negative attitudes of 50% (25 respondents), secondary education level 62% (31 respondents), age ? 27 years 60% (30 respondents), practice use of incomplete PPE 80% (40 respondents). There is a relationship between knowledge (p valuue = 0,016 PR = 6,667) and attitude (p valuue = 0,005 PR = 13,500). There is no correlation between education level (p value = 0.560 PR = 1,556) and age (p valuue = 0,470 PR = 0,580) with practice of using APD on Informal welding worker. Discussion: There needs to be an educational program for informal welding workers to increase awareness of operators in using PPE when doing pengngelasan process in order to prevent accidents and occupational diseases. Keywords: Welding, PPE.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIV/AIDS Ariyanti, Endang Zaeni; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.133 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.55-62

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Tingginya kejadian HIV/AIDS pada ibu rumah tangga kebanyakan ditularkan oleh suaminya, serta kurangnya pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Sebagian besar penduduk di RW VIII bermata pencaharian sebagai buruh dan perantau di luar kota. Metode: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS.Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah 140 dengan jumlah sampel 49 ibu rumah tangga. Hasil: Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan 61,2% responden berpengetahuan cukup, dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan 91,8% responden berpengetahuan baik. Perbedaan pengetahuan yang terlihat pada hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dan menunjukkan nilai p value sebesar 0,0001 (< 0,05) dengan nilai Z=6,040 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga sebesar 6,040 sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS. Diskusi: Perlu adanya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan aktif mencari informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan.   Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Ibu Rumah Tangga, HIV/AIDS.   ABSTRACT Introduction: The high incidence of HIV / AIDS in housewives is mostly transmitted by her husband, as well as the lack of knowledge of housewives about HIV / AIDS. Most of the residents in RW VIII are living as workers and migrants outside the city. Methods: The purpose of this research is to know the effect of health education on the knowledge level of housewife about HIV / AIDS. The research method used is pre-experimental research design with Pretest-Posttest One-Group design. Population in this research is 140 with 49 samples housewife. Results: Before health education 61.2% of respondents are knowledgeable enough, and after doing health education 91.8% of respondents are knowledgeable. Differences in knowledge seen in the results of research indicate an increase in knowledge of housewives after the health education. Test statistics using Wilcoxon Signed Rank Test and show the value of p value of 0.0001 (<0.05) with a value of Z = 6.040 means there is a difference the level of knowledge of housewives at 6,040 before and after health education about HIV / AIDS.Discussion: The need for active participation of the community in health education activities and actively seek information related to health problems. Keywords: Health Education, Knowledge, Housewife, HIV / AIDS.
HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER (1- 3 TAHUN ) DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Laela, Hidayatul; Afiyanti, Dera; Iqomah, Muhammad Khabib Burhanudin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.764 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.63-69

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stimulasi merupakan perangsangan   yang datangnya dari lingkungan diluar individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang dibanding yang kurang mendapatkan stimulasi. Metode: Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Pendidikan anak usia dini (PAUD). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian metode deskriptif korelasi dengan pendektan cross-sectional.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara stimulasi ibu dengan  perkembangan motorik kasar anak usia toddler (1-3 tahun ) dimana pvalue = 0,000< ? = 0,05. Diskusi: Peneliti menyarankan kepada ibu untuk lebih memperhatikan perkembangan anaknya khususnya perkembangan motorik kasar sehingga akan terwujud perkembangan yang optimal dengan memberikan stimulasi secara terus menerus misalnya melatih anak untuk berlari, menendang bola, naik turun tangga dan sebagainya.   Kata kunci: Stimulasi, perkembangan motorik kasar anak.     ABSTRACT Introduction: Stimulation is the stimulation that comes from the environment outside the individual child. Children who get a lot of stimulation will develop faster than those who get less stimulation. Methods: Objective of the study to determine the relationship between maternal stimulation and gross motor development in children aged toddler (1-3 years) in early childhood education (early childhood). This research is a quantitative research using descriptive correlation method design research with cross-sectional approach. Results: The results showed that there is a relationship between maternal stimulation with gross motor development of children aged toddler (1-3 years) where pvalue = 0,000 <? = 0 , 05. Discussion: The researcher suggested to the mother to pay more attention to the development of his / her child especially the gross motor development so that will realized the optimum development by providing continuous stimulation such as train the child to run, kick the ball, up and down stairs and so on Keywords: Stimulation, gross motor development of children.
PENGARUH PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA Saputro, Fadli Alam Dwi; Hastuti, Yuni Dwi; Arisdiani, Triana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.044 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.70-81

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dengan prevalensi yang sangat tinggi. sebesar 61,7% dari penduduk berusia 15 tahun atau lebih tua (15+) di seluruh dunia pernah minum alkohol dalam 12 bulan terakhir, bahkan sekitar 16,0% adalah peminum berat. Metode: Tujuan penelitian ini untuk pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif korelasi dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling yaitu sebanyak 96remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Alat penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner dengan analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes(pvalue= 0,001).Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan perilaku remaja dalam konsumsi minum minuman keras, dengan metode yang berbeda.   Kata kunci: Teman Sebaya, Perilaku Komsumsi Alkohol, Remaja.   ABSTRACT Introduction: Drinking culture had been there since the first in Indonesia, even in all parts of the world. Abuse of liquor is now a problem that is developing in the world of youth with very high prevalence. amounted to 61.7% of the population aged 15 years or older (15+) in the whole world ever drank alcohol in the past 12 months, even around 16.0% are heavy drinkers. Methods: The purpose of this study to peer influence on the behavior of alcohol consumption in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. This study used a descriptive correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken by using Proportionate stratified random sampling as many as 96 young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. Tool family support research using questionnaires and questionnaires with data analysis using univariate and bivariate using chi-square statistical test. Results: The results showed no influence of peers on alcohol consumption behavior in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency (p value = 0.001). Discussion: Further research is expected examine other variables that contribute to adolescent behavior in the consumption of drinking, with different methods.  Keywords: Peers, Alcohol Consumption Behavior, Teens.
HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG TOILETTRAINING DENGAN PRAKTIK TOILET TRAININGPADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) Gumilang, Dian Surya; Widyastuti, Yuni Puji; Nurwijayanti, Andriyani Mustika
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.746 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.82-88

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan:Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar (BAB). Toilet training sangat penting diberikan pada anak usia 1-3 tahun atau usia toddler, karena pada masa tersebut kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol rasa ingin berkemih dan sfingterani untuk mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang. Anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal jika orang tua memahami bagaimana harus bersikap dan menentukan tipe pola asuh yang sesuai dengan perkembangan anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan orangtua tentang toilet training dengan praktik toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Metode: Penelitian ini menggunakan desainkorelasional dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak103 orang tua yang mempunyai anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Alat penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Square.Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pola asuh (p value = 0,000; ?<0,05) dan pengetahuan orangtua tentang toilet training (p value = 0,001; ?<0,05) dengan praktik toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Diskusi:Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun), dengan metode yang berbeda.   Kata kunci: Pola Asuh, Pengetahuan, Toilet Training, Toddler   ABSTRACT Introduction: Toilet training in children is an attempt to train children to be able to control the conduct urinate or defecate (BAB). Toilet training is essential given to children aged 1-3 years or toddler, because at the time of the urethral sphincter's ability to control urination curiosity and anal sphincter to control defecation curiosity began to grow. Kids can grow and develop optimally if parents understand how to behave and determine the type of parenting is in accordance with the development of children. The purpose of this study was to determine the relationship of parenting and parental knowledge about toilet training with the practice of toilet training in children ages toddler (1-3 years) in the village of Batang Banyu Putih. Methods: This study uses correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken using purposive sampling as many as 103 parents of children ages toddler (1-3 years) in the village of Batang Banyu Putih. Research tool using a questionnaire and analyzed using Chi Square. Result:The results showed no association between parenting style (p value = 0.000; ? <0.05) and parental knowledge about toilet training (p value = 0.001; ? <0.05) with the practice of toilet training in children ages toddler (1- 3 years) in the village of Batang Banyu Putih).Discussion:Researchers then expected to investigate other variables that contribute to the ability of toilet training in children ages toddler (1-3 years), with different methods.   Keywords: Parenting, Knowledge, Toilet Training, Toddler  
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL Ahmad Khaerul Ulum; Cahyo Suraji; Siti Musyarofah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.44-54

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Bengkel las informal adalah satu dari sekian banyak bengkel yang dimiliki oleh pihak swasta dalam menjalankan usaha las. Salah satu kegiatan utama di bengkel las informal adalah proses pengelasan. Penggunaan APD yang tepat dapat mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan secara signifikan. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja pengelasan Informal. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisa uji Chi-Square. Populasinya adalah seluruh pekerja las Kecamatan Kota Kendal sebanyak 117 pekerja dengan teknik Purposive Random Sampling sehingga didapatkan sejumlah 50 responden dengan menggunakan 4 buah kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan buruk 54% ( 27 responden), sikap positif dan negatif masing-masing 50% (25 responden), tingkat pendidikan menengah 62% (31 responden), usia ≤ 27 tahun 60% (30 responden), praktik penggunaan APD tidak lengkap 80% (40 responden). Ada hubungan antara pengetahuan (p valuue = 0,016 PR = 6,667) dan sikap (p valuue = 0,005 PR = 13,500). Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (p valuue = 0,560 PR = 1,556) dan usia (p valuue = 0,470 PR = 0,580) dengan praktik penggunaan APD pada pekerja pengelasan Informal. Diskusi: Perlu adanya program edukasi bagi pekerja las informal untuk dapat meningkatkan kesadaran operator dalam menggunakan APD saat melakukan proses penngelasan demi mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kata kunci: Pengelasan, APD. ABSTRACT Introduction: Informal welding workshop is one of the many workshops owned by private parties in running a welding business. One of the main activities in the informal welding workshop is the welding process. Proper use of Personal Protective Equipment (PPE) can significantly reduce accident rates. Methods: The purpose of this study was to determine factors related to the practice of using Personal Protective Equipment (APD) in Informal welding workers. This research is an explanatory research with cross sectional approach using Chi-Square test analysis. The population is all workers welding District Kendal as many as 117 workers with Purposive Random Sampling technique to obtain a number of 50 respondents using 4 pieces of questionnaires. Results: The results showed poor knowledge of 54% (27 respondents), positive and negative attitudes of 50% (25 respondents), secondary education level 62% (31 respondents), age ≤ 27 years 60% (30 respondents), practice use of incomplete PPE 80% (40 respondents). There is a relationship between knowledge (p valuue = 0,016 PR = 6,667) and attitude (p valuue = 0,005 PR = 13,500). There is no correlation between education level (p value = 0.560 PR = 1,556) and age (p valuue = 0,470 PR = 0,580) with practice of using APD on Informal welding worker. Discussion: There needs to be an educational program for informal welding workers to increase awareness of operators in using PPE when doing pengngelasan process in order to prevent accidents and occupational diseases. Keywords: Welding, PPE.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIV/AIDS Endang Zaeni Ariyanti; Cahyo Suraji
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.55-62

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Tingginya kejadian HIV/AIDS pada ibu rumah tangga kebanyakan ditularkan oleh suaminya, serta kurangnya pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Sebagian besar penduduk di RW VIII bermata pencaharian sebagai buruh dan perantau di luar kota. Metode: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS.Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah 140 dengan jumlah sampel 49 ibu rumah tangga. Hasil: Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan 61,2% responden berpengetahuan cukup, dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan 91,8% responden berpengetahuan baik. Perbedaan pengetahuan yang terlihat pada hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dan menunjukkan nilai p value sebesar 0,0001 (< 0,05) dengan nilai Z=6,040 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga sebesar 6,040 sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS. Diskusi: Perlu adanya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan aktif mencari informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Ibu Rumah Tangga, HIV/AIDS. ABSTRACT Introduction: The high incidence of HIV / AIDS in housewives is mostly transmitted by her husband, as well as the lack of knowledge of housewives about HIV / AIDS. Most of the residents in RW VIII are living as workers and migrants outside the city. Methods: The purpose of this research is to know the effect of health education on the knowledge level of housewife about HIV / AIDS. The research method used is pre-experimental research design with Pretest-Posttest One-Group design. Population in this research is 140 with 49 samples housewife. Results: Before health education 61.2% of respondents are knowledgeable enough, and after doing health education 91.8% of respondents are knowledgeable. Differences in knowledge seen in the results of research indicate an increase in knowledge of housewives after the health education. Test statistics using Wilcoxon Signed Rank Test and show the value of p value of 0.0001 (<0.05) with a value of Z = 6.040 means there is a difference the level of knowledge of housewives at 6,040 before and after health education about HIV / AIDS.Discussion: The need for active participation of the community in health education activities and actively seek information related to health problems. Keywords: Health Education, Knowledge, Housewife, HIV / AIDS.
HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER (1- 3 TAHUN ) DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Hidayatul Laela; Dera Afiyanti; Muhammad Khabib Burhanudin Iqomah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.63-69

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stimulasi merupakan perangsangan yang datangnya dari lingkungan diluar individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang dibanding yang kurang mendapatkan stimulasi. Metode: Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Pendidikan anak usia dini (PAUD). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian metode deskriptif korelasi dengan pendektan cross-sectional.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar anak usia toddler (1-3 tahun ) dimana pvalue = 0,000< α = 0,05. Diskusi: Peneliti menyarankan kepada ibu untuk lebih memperhatikan perkembangan anaknya khususnya perkembangan motorik kasar sehingga akan terwujud perkembangan yang optimal dengan memberikan stimulasi secara terus menerus misalnya melatih anak untuk berlari, menendang bola, naik turun tangga dan sebagainya. Kata kunci: Stimulasi, perkembangan motorik kasar anak. ABSTRACT Introduction: Stimulation is the stimulation that comes from the environment outside the individual child. Children who get a lot of stimulation will develop faster than those who get less stimulation. Methods: Objective of the study to determine the relationship between maternal stimulation and gross motor development in children aged toddler (1-3 years) in early childhood education (early childhood). This research is a quantitative research using descriptive correlation method design research with cross-sectional approach. Results: The results showed that there is a relationship between maternal stimulation with gross motor development of children aged toddler (1-3 years) where pvalue = 0,000 <α = 0 , 05. Discussion: The researcher suggested to the mother to pay more attention to the development of his / her child especially the gross motor development so that will realized the optimum development by providing continuous stimulation such as train the child to run, kick the ball, up and down stairs and so on Keywords: Stimulation, gross motor development of children.
PENGARUH PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA Fadli Alam Dwi Saputro; Yuni Dwi Hastuti; Triana Arisdiani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.70-81

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dengan prevalensi yang sangat tinggi. sebesar 61,7% dari penduduk berusia 15 tahun atau lebih tua (15+) di seluruh dunia pernah minum alkohol dalam 12 bulan terakhir, bahkan sekitar 16,0% adalah peminum berat. Metode: Tujuan penelitian ini untuk pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif korelasi dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling yaitu sebanyak 96remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Alat penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner dengan analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes(pvalue= 0,001).Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan perilaku remaja dalam konsumsi minum minuman keras, dengan metode yang berbeda. Kata kunci: Teman Sebaya, Perilaku Komsumsi Alkohol, Remaja. ABSTRACT Introduction: Drinking culture had been there since the first in Indonesia, even in all parts of the world. Abuse of liquor is now a problem that is developing in the world of youth with very high prevalence. amounted to 61.7% of the population aged 15 years or older (15+) in the whole world ever drank alcohol in the past 12 months, even around 16.0% are heavy drinkers. Methods: The purpose of this study to peer influence on the behavior of alcohol consumption in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. This study used a descriptive correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken by using Proportionate stratified random sampling as many as 96 young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. Tool family support research using questionnaires and questionnaires with data analysis using univariate and bivariate using chi-square statistical test. Results: The results showed no influence of peers on alcohol consumption behavior in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency (p value = 0.001). Discussion: Further research is expected examine other variables that contribute to adolescent behavior in the consumption of drinking, with different methods. Keywords: Peers, Alcohol Consumption Behavior, Teens.
HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG TOILETTRAINING DENGAN PRAKTIK TOILET TRAININGPADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) Dian Surya Gumilang; Yuni Puji Widyastuti; Andriyani Mustika Nurwijayanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.82-88

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan:Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar (BAB). Toilet training sangat penting diberikan pada anak usia 1-3 tahun atau usia toddler, karena pada masa tersebut kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol rasa ingin berkemih dan sfingterani untuk mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang. Anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal jika orang tua memahami bagaimana harus bersikap dan menentukan tipe pola asuh yang sesuai dengan perkembangan anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan orangtua tentang toilet training dengan praktik toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Metode: Penelitian ini menggunakan desainkorelasional dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak103 orang tua yang mempunyai anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Alat penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Square.Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pola asuh (p value = 0,000; α<0,05) dan pengetahuan orangtua tentang toilet training (p value = 0,001; α<0,05) dengan praktik toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Banyu Putih Kabupaten Batang. Diskusi:Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun), dengan metode yang berbeda. Kata kunci: Pola Asuh, Pengetahuan, Toilet Training, Toddler ABSTRACT Introduction: Toilet training in children is an attempt to train children to be able to control the conduct urinate or defecate (BAB). Toilet training is essential given to children aged 1-3 years or toddler, because at the time of the urethral sphincter's ability to control urination curiosity and anal sphincter to control defecation curiosity began to grow. Kids can grow and develop optimally if parents understand how to behave and determine the type of parenting is in accordance with the development of children. The purpose of this study was to determine the relationship of parenting and parental knowledge about toilet training with the practice of toilet training in children ages toddler (1-3 years) in the village of Batang Banyu Putih. Methods: This study uses correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken using purposive sampling as many as 103 parents of children ages toddler (1-3 years) in the village of Batang Banyu Putih. Research tool using a questionnaire and analyzed using Chi Square. Result:The results showed no association between parenting style (p value = 0.000; α <0.05) and parental knowledge about toilet training (p value = 0.001; α <0.05) with the practice of toilet training in children ages toddler (1- 3 years) in the village of Batang Banyu Putih).Discussion:Researchers then expected to investigate other variables that contribute to the ability of toilet training in children ages toddler (1-3 years), with different methods. Keywords: Parenting, Knowledge, Toilet Training, Toddler

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 4 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2025 Vol 15 No 3 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2025 Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2025 Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025 Vol 14 No 4 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2024 Vol 14 No 3 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2024 Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024 Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2024 Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023 Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023 Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2023 Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2023 Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022 Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp Oktober 2022 Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp Juli 2022 Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2022 Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp April 2022 Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2022 Vol 12 No 1 (2022): Supp Januari 2022 Vol 12 No 1 (2022): Januari 2022 Vol 11 No 4 (2021): Oktober 2021 Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021 Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021 Vol 11 No 2 (2021): April 2021 Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021 Vol 11 No 1 (2021): Supp Januari 2021 Vol 11 No 1 (2021): Januari 2021 Vol 10 No 4 (2020): Oktober 2020 Vol 10 No 3 (2020): Juli 2020 Vol 10 No 2 (2020): April 2020 Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020 Vol 9 No 4 (2019): Oktober Vol 9 No 3 (2019): Juli Vol 9 No 2 (2019): April Vol 9 No 1 (2019): Januari Vol 8 No 2 (2018): Oktober Vol 8 No 1 (2018): April Vol 7 No 2 (2017): Oktober Vol 7 No 1 (2017): April Vol 6 No 2 (2016): Oktober Vol 6 No 1 (2016): April Vol 5 No 2 (2015): Oktober Vol 5 No 1 (2015): April Vol 4 No 2 (2014): Oktober Vol 4 No 1 (2014): April Vol 3 No 2 (2013): Oktober More Issue