cover
Contact Name
Hisan Mursalin
Contact Email
hisanmursalin@arraayah.ac.id
Phone
+6285884149993
Journal Mail Official
jurnalinfo@arraayah.ac.id
Editorial Address
Jl. Printis Kemerdekaan km.6, 01/05 Sukamulya, Cimenteng, Cikembar 43157
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam
ISSN : 25033816     EISSN : 26862018     DOI : https://doi.org/10.37274/rais
Rayah Al-Islam (p-ISSN: 2503-3816, e-ISSN: 2686-2018) is a Journal of Islamic studies published twice a year, this scientific publication is managed by the Institute for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raayah Arabic Language College (STIBA) Sukabumi. This journal focuses on the study of Islam, in the form of Research Results, Ideas, Theories, Methods and other Actual Problems Related to Islamic studies.This journal openly accepts contributions from experts to publish the results of his research.
Articles 88 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024" : 88 Documents clear
Analisis Interaksi Tingkat Pendidikan dan Kesadaran Beragama pada Kesiapan Wanita dalam Rangkaian Ibadah Haji Tanpa Mahram Yasin, Ahmad Alamuddin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh tingkat pendidikan dan kesadaran beragama terhadap kesiapan wanita tanpa mahram dalam melaksanakan ibadah haji. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto dan pendekatan kuantitatif dengan sampel berjumlah 129 wanita. Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Data primer dikumpulkan melalui angket skala Likert yang disebarkan kepada para wanita melalui Google Form, sementara data sekunder diperoleh dari literatur ilmiah dan situs web. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cirebon. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kesiapan wanita dalam melaksanakan ibadah haji tanpa mahram, dengan nilai t sebesar -1.016 dan signifikansi 0.367 (p > 0.05). Sebaliknya, kesadaran beragama menunjukkan pengaruh positif yang signifikan terhadap kesiapan wanita, dengan koefisien regresi 0.180 dan nilai signifikansi 0.004 (p < 0.05). Temuan ini memberikan rekomendasi bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kesiapan wanita untuk melaksanakan ibadah haji tanpa mahram. Namun, peningkatan kesadaran beragama terbukti dapat meningkatkan kesiapan wanita. Selain itu, kesiapan wanita berhaji tanpa mahram juga dipengaruhi oleh kesehatan, pengetahuan, dukungan finansial, teknologi, dan jaminan keamanan. Hambatan yang dihadapi meliputi norma sosial serta kondisi fisik dan mental. Para ulama memiliki pandangan yang berbeda: sebagian mewajibkan mahram, sementara sebagian lainnya membolehkan jika keamanan terjamin. This study aims to examine the significance of the influence of education level and religious awareness on the readiness of women without mahrams in carrying out the hajj. This study uses an ex post facto design and a quantitative approach with a sample of 129 women. Data analysis was carried out using the SPSS application. Primary data were collected through a Likert scale questionnaire distributed to women via Google Forms, while secondary data was obtained from scientific literature and websites. This research was carried out in Cirebon Regency. The results of the analysis showed that the level of education did not have a significant influence on women's readiness to perform the hajj without a mahram, with a t-value of -1,016 and a significance of 0.367 (p > 0.05). On the contrary, religious awareness showed a significant positive influence on women's readiness, with a regression coefficient of 0.180 and a significance value of 0.004 (p < 0.05). These findings provide a recommendation that education level has no significant effect on increasing women's readiness to perform the hajj without a mahram. However, increasing religious awareness has been shown to increase women's readiness. In addition, the readiness of women to perform Hajj without a mahram is also influenced by health, knowledge, financial support, technology, and security guarantees. The obstacles faced include social norms as well as physical and mental conditions. The scholars have different views: some require mahrams, while others allow them if security is guaranteed.
Analisis Permohonan Izin Poligami Karena Istri Tidak Mampu Menjalankan Kewajibannya (Studi Putusan Pengadilan Agama No. 2471/Pdt.G/2023/PA.Kbm Prespektif Maqasid Al-Syari`ah) Ramzi; Husnul Khuluq, Arif
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1114

Abstract

Poligami adalah fenomena yang ada dalam kehidupan kita. Istilah "poligami" berawal dari bahasa Yunani, yaitu "polygamie," di mana "poly" artinya banyak dan "gamie" artinya pernikahan. Meskipun kata ini sering digunakan, tidak banyak orang yang bisa menerimanya. Banyak wanita menolak poligami dalam keluarga mereka dengan berbagai alasan, sementara ada juga wanita yang menerima dan siap untuk dipoligami oleh suaminya. Adapun kasus ini lelaki meminta izin poligami karena sang wanita tidak sanggup menjalankan kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis putusan Pengadilan Agama Kebumen tentang izin poligami dalam perspektif Maqasid Al-Syari`ah. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) untuk mendeskripsikan pertimbangan majelis hakim dalam mengabulkan permohonan penggugat (suami) terhadap permohonan tergugat (istri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa putusan Pengadilan Agama Kebumen telah sesuai dengan Maqasid Al-Syari'ah. Polygamy is a phenomenon that exists in our lives. The term "polygamy" comes from the Greek, namely "polygamie," where "poly" means many and "gamie" means marriage. Although this word is often used, not many people can accept it. Many women reject polygamy in their families for various reasons, while there are also women who accept and are ready to be polygamous by their husbands. In this case, the husband asked for permission for polygamy because his wife did not carry out her obligations. The purpose of the study was to analyze the decision of the Kebumen Religious Court regarding the decision issued by the panel of judges regarding permission for polygamy and to review the decision from the perspective of Maqasid Al-Syari`ah. The method used in this study is library research by outlining the considerations of the panel of judges in granting the petition filed by the plaintiff (husband) against the defendant (wife) which was granted by the panel of judges. The results and conclusions of this study are that the decision issued by the Kebumen Religious Court is in line with Maqasid Al-Syari`ah.
Inovasi Penerapan Kurikulum Merdeka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa di Pkbm Bina Cipta Ujungberung Nurazizah, Nai Siti; Supriyadi
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1115

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan mengeksplorasi inovasi dalam penerapan kurikulum merdeka belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa di PKBM Bina Cipta Ujungberung. Metode penelitian menggunakan dekskriptif kualitataif, dengan menggunakan sumber data seperti observasi, wawancara dokumentasi, dan kesimpulan dari wawancara dengan kepala sekolah, para tutor PKBM Bina Cipta Ujungberung. Hasil penelitian ini menunjukan dampak signifikan dari inovasi penerapan kurikulum merdeka belajar terhadap kreatifitas siswa, dengan kurikulum merdeka belajar memudahkan para siswa untuk lebih leluasa dalam mengekspresikan diri lewat edukasi digital dengan memanfaatkan teknologi. Halini bertujuan untuk menganalisis bagaimana inovasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan kreativitas siswa melalui perubahan metode pembelajaran, fleksibilitas dalam pemilihan materi ajar, dan penekanan pada pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PKBM Bina Cipta Ujungberung yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka, ditemukan bahwa kebebasan yang diberikan kepada guru dan siswa berdampak positif pada kemampuan berpikir kreatif dan inovatif siswa. This research was conducted to understand and explore innovations in implementing the independent learning curriculum which aims to increase student creativity at PKBM Bina Cipta Ujungberung. The research method uses descriptive qualitative, using data sources such as observation, documentary interviews, and conclusions from interviews with school principals, PKBM Bina Cipta Ujungberung tutors. The results of this research show the significant impact of innovation in implementing the independent learning curriculum on student creativity, with the independent learning curriculum making it easier for students to express themselves more freely through digital education by utilizing technology. This aims to analyze how innovation in implementing the Independent Curriculum can increase student creativity through changes in learning methods, flexibility in selecting teaching materials, and emphasis on project-based learning. Based on research conducted at PKBM Bina Cipta Ujungberung which has implemented the Independent Curriculum, it was found that the freedom given to teachers and students had a positive impact on students' creative and innovative thinking abilities.
Capaian Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin Umar Bin Khattab Gusrizal, Muhammad; Arbiyasin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1116

Abstract

Umar bin Khattab adalah seorang kepala yang kokoh dan kuat. Umar bin Khattab memiliki sifat-sifat keadilan, kemurahan hati, dll. pada dirinya. Umar bin Khattab meraih gelar Amirul Mukminin Karena kepemimpinannya, sementara negara yang ia pimpin dikenal sebagai khilafah, Umar ibn al-Khattab merupakan panglima perang yang terlibat langsung dalam peristiwa perang Badar, Uhud, Kaybar. Umar dikenal sebagai salah satu sosok Khilafah yang hebat dalam perjalanan sejarah peradaban umat islam, 10 tahun memimpin beliau berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam sampai ke wilayah Romawi (Syiria, Palestina, dan Mesir), serta seluruh wilayah kerajaan Persia termasuk Irak dengan pengaturan yang sitematis atas daerah-daerah yang ditaklukkannya. Kepimimpinan Umar ibn al-Khattab membawa umat islam kearah kemajuan dari aspek agama, pendidikan, budaya, sosial-budaya dan politik. Penelitian ini masuk kedalam kategori studi literatur, yang merupakan jenis penelitian yang menyelidiki berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal, dan karya literatur lainnya guna membentuk suatu konsep dan kerangka berpikir. Khalifah umar adalah seorang administrator yang luar biasa, fakta dan bukti mengenai kemampuannya terlihat sejak awal masa pemerintahannya. Umar bin Khattab was a strong and steadfast leader. He possessed qualities such as justice, generosity, and many others. He earned the title "Amir al-Mu'minin" due to his leadership, and the state he led was known as the caliphate. Umar ibn al-Khattab was a military commander who was directly involved in significant battles such as Badr, Uhud, and Khaybar. He is recognized as one of the greatest caliphs in the history of Islamic civilization. During his ten-year leadership, he successfully expanded the Islamic empire to include territories of the Roman Empire (Syria, Palestine, and Egypt) and the entire Persian Empire, including Iraq, with systematic management of the conquered regions. Umar ibn al-Khattab's leadership brought progress to the Muslim community in various aspects, including religion, education, culture, social affairs, and politics. This study falls into the category of literature review, a type of research that investigates various literary sources such as books, journals, and other literary works to form a concept and framework of thought. Caliph Umar was an extraordinary administrator, with facts and evidence of his abilities apparent from the beginning of his rule.
Islam Dan Pendidikan: Dalam Perkembangan Masyarakat Arab Periode Madinah Toyyiba Elpasamani, Hasian; Arbi
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1117

Abstract

Abstrak berisi: Artikel ini membahas islam dan Pendidikan pada revolusi masyarakat Madinah, yang menjadi pondasi bagi pengembangan masyarakat Muslim yang beradab dan berilmu. Pendidikan di Madinah dipusatkan di Masjid Nabawi, yang berfungsi sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan sosial. Penelitian ini merupakan library research yang menjadikan buku, jurnal dan artikel lainnya sebagai sumber utama. Rasulullah menerapkan berbagai metode pendidikan yang inklusif dan interaktif, yang tidak hanya berfokus pada pengajaran agama tetapi juga membangun keterampilan sosial, kepemimpinan, dan literasi. Artikel ini mengacu pada sumber-sumber primer seperti Sirah Nabawiyah, Hadis, dan Piagam Madinah. Write abstract in This article discusses Islam and Education in the revolution of Medina society, which became the foundation for the development of a civilized and knowledgeable Muslim society. Education in Medina was centered in the Prophet's Mosque, which functioned as a center of worship, education, and social. This research is a library research that uses books, journals and other articles as the main sources. The Prophet implemented various inclusive and interactive educational methods, which not only focused on religious teaching but also built social skills, leadership, and literacy. This article refers to primary sources such as the Prophet's Sirah, Hadith, and the Medina Charter.
Model Pembelajaran Problem Based Learning Berpengaruh Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Berpikir Kritis Siswa SMAN 3 Bengkalis Arrafiq, Muhammad Khutbah; Zaitun; Mirawati
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 3 Bengkalis. Dengan desain kuantitatif quasi eksperimental, penelitian ini melibatkan 47 siswa kelas XI IPS sebagai subjek. Hasil pretest menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa di kelas eksperimen dan kontrol relatif sama. Namun, setelah penerapan model PBL, hasil posttest menunjukkan peningkatan signifikan pada kedua keterampilan, dengan nilai t sebesar 10,024 untuk berpikir kreatif dan 6,117 untuk berpikir kritis, serta nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang menandakan bahwa hipotesis nol ditolak. Analisis ANOVA juga mengonfirmasi bahwa PBL memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kedua keterampilan. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan PBL dalam pembelajaran PAI mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa secara signifikan, menjadikannya metode yang efektif dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern. This study aims to investigate the impact of the Problem Based Learning (PBL) model on students' critical and creative thinking skills in Islamic Education (PAI) learning at SMA Negeri 3 Bengkalis. Using a quasi-experimental quantitative design, the research involved 47 students from class XI IPS as subjects. The pretest results indicated that the critical and creative thinking skills of students in both the experimental and control classes were relatively similar. However, after the implementation of the PBL model, the posttest results showed a significant improvement in both skills, with a t value of 10.024 for creative thinking and 6.117 for critical thinking, along with a significance value of 0.000 (p < 0.05), indicating that the null hypothesis was rejected. ANOVA analysis also confirmed that PBL had a significant effect on the enhancement of both skills. These findings demonstrate that the application of PBL in PAI learning significantly improves students' critical and creative thinking skills, making it an effective method to address educational challenges in the modern era
Pengaruh Kemiskinan, Pengangguran, Penduduk Muslim dan PDRB Terhadap Kinerja Zakat di Indonesia Himmah Yasya, Az-Dhifta
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1119

Abstract

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat sebagai muzakki, yaitu orang yang berkewajiban membayar zakat. Zakat memiliki peran penting dalam mengurangi kesenjangan sosial, memperbaiki perekonomian masyarakat, dan membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu. Kinerja zakat di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan demografi, seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tingkat kemiskinan, pengangguran, dan rasio penduduk Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB, rasio penduduk Muslim, pengangguran, dan kemiskinan terhadap kinerja zakat di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (PUSKAS BAZNAS). Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode estimasi regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan dan pengangguran memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja zakat, sedangkan PDRB dan rasio penduduk Muslim memberikan pengaruh positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara signifikan memengaruhi efektivitas pengumpulan dan distribusi zakat di Indonesia, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat. Zakat is one of the pillars of Islam that must be performed by every Muslim who meets the criteria as a muzakki, a person obligated to pay zakat. Zakat plays an important role in reducing social inequality, improving the economy, and alleviating the burdens of underprivileged communities. The performance of zakat in Indonesia is influenced by various economic and demographic factors, such as Gross Regional Domestic Product (GRDP), poverty levels, unemployment, and the ratio of the Muslim population. This study aims to analyze the effect of GRDP, the Muslim population ratio, unemployment, and poverty on zakat performance in Indonesia. The method used in this research is a quantitative approach with secondary data obtained from official sources such as the Central Bureau of Statistics (BPS) and the Strategic Study Center of the National Amil Zakat Agency (PUSKAS BAZNAS). To analyze the data, this study employs a panel data regression estimation method using the Fixed Effect Model (FEM). The results show that poverty and unemployment have a negative effect on zakat performance, while GRDP and the Muslim population ratio have a positive effect. These findings indicate that these variables significantly influence the effectiveness of zakat collection and distribution in Indonesia, ultimately impacting social welfare.
Mutiara Iman, Islam dan Ihsan Melalui Tadabur Al Qur’an Mudzakir
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1121

Abstract

Sebagai agama wahyu, Islam memiliki seperangkat ajaran yang terkandung didalamnya berupa ajaran tauhid atau keesaan Tuhan, sistem keyakinan lainnya dan ketentuan-ketentuan yang mengatur semua kehidupan manusia. Keimanan harus betul betul dipelihara dalam setiap diri orang muslim. Allah SWT menyatakan bahwa Islam merupakan agama yang diridhai-Nya, orang-orang yang meyakininya akan mendapatkan keselamatan di akhirat kelak dan sebaliknya yang mengingkarinya akan tergolong orang yang merugi. Secara bahasa makna-makna Islam antara lain: Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj). Al-Quran menyatakan semua agama yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam. Manifestasinya yang beraneka ragam, namun inti dari semua itu adalah pengabdian kepada Wujud Yang Satu, yaitu Tuhan. Iman, islam akan sempurna jika dibuktikan dalam ihsan seorang muslim. Peran manusia sebagai khalifah fil ardh menuntut manusia agar mampu bertindak ihsan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dari penelitian yang penulis lakukan diperolah peahaman perlunya mengitegrasikan antara iman, islam dan ihsan. As a religion of revelation, Islam has a set of teachings contained in it in the form of the teachings of tawhid or the oneness of God, other belief systems and provisions that regulate all human life. Faith must be properly maintained in every Muslim. Allah SWT states that Islam is a religion that is pleasing to Him, those who believe in it will get salvation in the hereafter and on the contrary those who deny it will be classified as losers. In language, the meanings of Islam include: Al istislam (surrender), As salamah (pure and clean), As Salam (safety and prosperity), As Silmu (peace), and Sullam (stairs, stages, or taddaruj). The Quran states that all the religions revealed to the Prophets and Messengers before Muhammad were essentially Islamic. Its manifestations are diverse, but the core of all of them is devotion to the One Being, namely God. Faith, Islam will be perfect if proven in the ihsan of a Muslim. The role of man as khalifah fil ardh requires man to be able to act ihsan. The research method that the author uses is a qualitative approach with descriptive method. From the research that the author conducted, an understanding of the need to integrate faith, Islam and ihsan was obtained.
Analisis Kritik Filsafat: Kritik Tahafut Al-Tahafut terhadap Tahafut Al-Falasifah Mudzakir
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1122

Abstract

Dalam tulisan ini, penulis menerangkan tentang kritik Ibnu Rusyd terhadap tiga kekeliruan filsafat Al-Ghazali, Kritikan terhadap filsafat Al-Ghazali tentang alam adalah qadim (ada tanpa permulaan). Pertama Jawaban Ibnu Rusyd alam qadim yaitu Tuhan menciptakan alam sudah ada sesuatu disamping Tuhan. Dari sesuatu yang telah ada dan diciptakan Tuhan, itulah Tuhan menciptakan alam. Untuk memperkuat bantahannya Ibn Rusyd menyampaikan beberapa ayat dalam al-Qur’an. Kedua Allah tidak mengetahui segi-segi juz’iyyat . Ketiga tentang kebangkitan jasmani (dari kubur) serta kehidupannya sesudah mati hal tersebut dianggap menyesatkan umat. Dalam rangka menjawab semua kritikan Al-ghazali tersebut Inu Rusyd mengarang Tahaafut al-Tahaafut untuk mengkounter pemikiran-pemikiran Al-Ghazali dan membela pemikiran- pemikiran para filosof yang dikritik hujjat al-Islam itu tujuan agar filsafat dapat diteri In this paper, the author explains about Ibn Rushd's criticism of the three fallacies of Al-Ghazali's philosophy, criticism of Al-Ghazali's philosophy of nature is qadim (existing without beginning). First, Ibn Rushd's answer to the qadim nature is that God created nature there is already something besides God. From something that already exists and was created by God, God created nature. To strengthen his rebuttal Ibn Rushd conveyed several verses in the Qur'an. Secondly, God does not know the aspects of juz'iyyat. Third, about the resurrection of the body (from the grave) and its life after death it is considered misleading the people. In order to answer all of Al-Ghazali's criticisms, Inu Rusyd composed Tahaafut al-Tahaafut to counter Al-Ghazali's thoughts and defend the thoughts of the philosophers criticized by hujjat al-Islam, the aim is that philosophy can be criticized
Rasionalitas Ekonomi Islam: Membangun Keseimbangan Antara Tujuan Materi dan Spiritual Wati, Narda; Rahmadita, Adinda; Mursyid
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep rasionalitas ekonomi Islam yang menekankan keseimbangan antara tujuan materi dan spiritual. Menggunakan metode kajian pustaka dengan menganalisis literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas ekonomi Islam berfokus pada upaya setiap pelaku ekonomi untuk mencapai mashlahah, menghindari pemborosan, dan meminimalkan risiko dalam situasi ketidakpastian. Selain itu, konsep mashlahah mencakup lima jaminan dasar: keselamatan agama, jiwa, akal, keluarga dan keturunan, serta harta benda. Rasionalitas dalam ekonomi Islam juga mengutamakan etika konsumsi yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti menghindari perilaku berlebihan dan lebih memprioritaskan kehidupan akhirat. Keimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam menciptakan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. This study aims to understand the concept of Islamic economic rationality, which emphasizes the balance between material and spiritual goals. The research uses a literature review method by analyzing relevant sources. The findings show that Islamic economic rationality focuses on the efforts of economic actors to achieve mashlahah, avoid wastefulness, and minimize risks in uncertain situations. Additionally, the concept of mashlahah encompasses five fundamental guarantees: the protection of religion, life, intellect, family and lineage, and wealth. Rationality in Islamic economics also prioritizes ethical consumption in line with Sharia principles, such as avoiding excessive behavior and prioritizing the afterlife over worldly matters. The conclusion of this research highlights the importance of applying Islamic economic principles to create a balance between worldly and spiritual interests.