cover
Contact Name
Muhamad Agus
Contact Email
agus.muhamad0@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agus.muhamad0@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
PENA AKUATIKA : JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165449     EISSN : 2301640X     DOI : 10.31941
Pena Akuatika mempublikasikan artikel-artikel yang berisi ide, gagasan, hasil penelitian, kajian pustaka di bidang ilmu perikanan dan kelautan
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN" : 8 Documents clear
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Budidaya Ikan Hias Air Tawar Berbasis Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) Di Bukittinggi Monica Ryan; Abdullah Munzir; Harminto Harminto; Tashwir Tashwir
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1526

Abstract

Ikan hias merupakan salah satu usaha yang mampu memberikan keuntungan bagi pembudidaya ikan di Kota Bukittinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi dan besar pengaruhnya terhadap produksi ikan hias air tawar berbasis UPR di Bukittinggi. Metode yang digunakan yaitu survey dan observasi lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara sensus dan penentuan lokasi secara purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif kemudian data hasil penelitian ditabulasikan dalam Microsoft excel dan diuji dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji F, semua faktor produksi dalam kegiatan budidaya ini memiliki pengaruh nyata terhadap kegiatan produksi ikan hias air tawar. Hasil tersebut dapat dijabarkan dengan persamaan Y = 0.164+0.005X1+0.799X2+0.191X3+0.029X4. Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya jumlah benih dan pakan yang berpengaruh signifikan. Hasil uji koefisien nilai R square sebesar 0,994 artinya faktor determinan menyumbang sebesar 99,4% terhadap kegiatan produksi ikan hias. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa semua faktor produksi berpengaruh nyata terhadap kegiatan budidaya ikan hias air tawar, tetapi hanya variabel jumlah benih dan pakan yang memiliki tingkat pengaruh signifikan tertinggi dengan nilai koefisien determinasi total sebesar 0.994.Kata kunci: Air tawar, budidaya ikan, faktor produksi, ikan hias, UPR.
Penambahan Tepung Kencur (Kaempferia galanga L.) Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Rasio Konversi Pakan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Muhammad Zulkham Yahya; Linayati Linayati; Awaliyah Feni Furoidah
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1765

Abstract

Ikan bandeng merupakan komoditas yang digemari masyarakat Indonesia untuk dibudidayakan. Kencur kaya senyawa aktif yang fungsi meningkatkan konsumsi pakan yaitu meningkatkan retensi nutrisi untuk pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kencur pada pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan rasio konversi pakan serta untuk menentukan dosis terbaik yang digunakan dalam pakan ikan bandeng. Ikan uji menggunakan ikan bandeng dengan isi 5 ekor/L. Menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) 4 Perlakuan 3 Ulangan dengan Pakan uji yaitu pakan yang ditambahkan tepung kencur sesuai dosis tiap perlakuan yaitu 0 % per 100g pakan (A); 2% per 100 g pakan (B); 4 % per 100 g pakan (C); dan 6% per 100 g pakan (D). Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari dan dipelihara selama 40 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai EPP terbaik pada perlakuan B yaitu 67% dan terendah pada perlakuan A yaitu 51%, nilai FCR terendah pada perlakuan B yaitu 1,47 dan tertinggi pada perlakuan A yaitu 1,93. Kualitas air selama pemeliharaan ikan bandeng yakni suhu 29–30 0C, salinitas 18–20 ppt, pH 7,5–7,9, dan DO 4,6 – 5 mg/l. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1.) Penambahan tepung kencur berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat efisiensi pemanfaatan pakan dan rasio konversi pakan, 2.) Dosis terbaik penambahan tepung kencur adalah 2% per 100 g pakan dengan efisiensi pemanfaatan pakan 67% dan rasio pemanfaatan pakan 1,47, 3.) Kualitas air selama penelitian dalam taraf wajar untuk menunjang pemeliharaan ikan bandeng.Kata kunci: EPP, FCR, Ikan Bandeng, Kencur
Klasifikasi Data Mining Dalam Analisis Data Perubahan Lahan Mangrove Di Pesisir Muara Gembong Kiran Aulia Putri; Aulia Claudia Rahma; Piona Rokhsa
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1533

Abstract

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran dan tingkat perubahan luas lahan mangrove di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Metode penelitian yang digunakan pada jurnal ini adalah metode penginderaan jauh (Remote Sensing) dengan mengolah citra satelit landsat 8/ETM+ serta membandingkan hasil citra kawasan hutan mangrove Muara Gembong dari tahun 1990 sampai 2019, kemudian dilakukan teknik klasifikasi data mining untuk menghasilkan informasi serta pola-pola matematis. Bedasarkan hasil analisa data, ditunjukan bahwa di Desa Pantai harapan Jaya terjadi penambahan luas mangrove dari 72.20 ha menjadi 213.37 ha (tahun 2009-2014) dan pengurangan menjadi 154.15 ha (tahun 2014-2019). Desa Pantai Mekar mengalami pengurangan luas mangrove dari 134.55 ha menjadi 145.70 ha (tahun 2009-2014), dan mengalami pertambahan menjadi 176.80 ha (tahun 2014-2019). Desa Pantai Bahagia mengalami pengurangan lahan mangrove dari 312.93 ha menjadi 245.35 ha (tahun 2009-2014), dan mengalami pertambahan menjadi 390.36 ha (tahun 2014-2019). Desa Pantai Bakti mengalami pengurangan dari 111.99 ha menjadi 19.96 ha (tahun 2009-2014), serta mengalami pertambahan menjadi 70.72 ha (tahun 2014-2019). Kemudian Desa Pantai Sederhana mengalami pengurangan dari 176.92 ha menjadi 145.66 ha, kemudian mengalami pertambahan menjadi 193.81 ha. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, potensi hutan mangrove di Muara Gembong berdasarkan hasil analisa sitra satelit dari tahun 1990-2021 telah banyak mengalami pertambahan luas dan pola sebaran, sehingga sangat potensial untuk dapat dikembangkan sebagai agen hayati untuk memperbaiki kualitas eksoistem lingkungan perairan disekitarnya.Kata kunci: citra satelit, data mining, GIS, mangrove, muara gembong
Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pola Intensif Yunarty Yunarty; Ardana Kurniaji; Budiyati Budiyati; Diana Putri Renitasari; Muhammad Resa
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1871

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit dan produktivitasnya tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara deskriptif karakteristik kualitas air dan performa pertumbuhan pada budidaya udang vaname secara intensif padat tebar tinggi. Metode penelitian meliputi persiapan tambak, penebaran, transfer udang, menejemen pakan, sampling pertumbuhan, manajemen kualitas air dan penyakit, panen dan pasca panen. Penelitian dilakukan di CV. Dewi Windu selama 105 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname yang dibudidayakan secara intensif memiliki karakteristik kualitas air pH pada kisaran 7-8,3, salinitas 24-37 ppt, suhu 28-32 oC, DO 3-6,2 mg/L, alkalinitas 80-140 mg/L, phosphat 0,6-5 mg/L, nitrit 0-4 mg/L, amoniak 0-0,12 mg/L, dan aminium 0-0,5 mg/L. Performa pertumbuhan yang dihasilkan yakni average body weight (ABW) pada DOC 105 adalah 21,98 gram/ekor, average daily growth (ADG) antara 0,14- 0,35 gram dan kelangsungan hidup 88,41%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa karakteristik kualitas air pada pembesaran udang vaname secara intensif selama satu siklus budidaya menunjukan karakter pola osilasi yang fluktuatif dinamis dari parameter pH, salinitas, suhu, oksigen terlarut, alkalinitas, phosphat, nitrit, amonia, dan amonium. Sedangkan performa pertumbuhan menunjukan hasil yang baik untuk sistem budidaya intensif.Kata kunci: kualitas air, pertumbuhan, sistem intesif, udang vaname.
Analisis Hasil Tangkapan dan Laju Tangkap Sondong Di Kota Dumai Provinsi Riau Djunaidi Djunaidi; Deni sarianto; Zalmirosano Zalmirosano
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1549

Abstract

Pantai Timur Sumatera merupakan perairan yang terlindung dari ganasnya Samudera Hindia. Banyaknya sungai yang mengalir membuat perairan pesisir memiliki unsur hara yang tinggi. Selat Rupat merupakan salah satu sentral daerah penangkapan udang dengan menggunakan alat tangkap sondong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menginformasikan komposisi hasil tangkapan (jumlah dan jenis) dan laju  tangkap dari alat tangkap sondong yang terdapat di Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Provinsi Riau. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survei dan wawancara serta studi literatur. Analisis laju tangkap menggunakan interpretasi formulasi Shindo. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat tangkap sondong sangat efektif digunakan pada penangkapan udang dengan hasil tangkapan utama (HTU) 700,2 kg dengan laju tangkap 10,002 kg/jam berupa udang putih (Panaeus merguensis), udang belang (Paneus sp), udang merah (Panaeus monodon), dengan proporsi sebesar 85,07% dan hasil tangkapan sampingan (HTS) sebesar 122,8 kg dengan laju tangkap 1,754 kg/jam berupa ikan sebelah (Psettodes evumei), ikan tenggiri (Cybium commersonil), ikan lidah (Cynoglossus lingua), cumi-cumi (Loligo sp), belut laut (Macrotema aligans) dan rajungan (Portunus pelagicus) dengan proporsi 14,93%.Kata kunci: Hasil Tangkapan Sampingan, Hasil Tangkapan Utama, Sondong
Peningkatan Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus) dengan Penggunaan Ekstrak Terong Asam (Solanum ferox L.) Muhammad Bahrus Syakirin; Tri Yusufi Mardiana; Rian Efendi
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1775

Abstract

Ikan nila salin (O. Niloticus) merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak dibudidayakan masyarakat di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan produksi ikan nila salin adalah penggunaan prebiotik ekstrak terong asam dalam pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan ekstrak terong asam dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan, dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan nila salin serta untuk mengetahui dosis ekstrak terong asam dalam pakan yang memberikan pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan terbaik. Metode yang digunakan adalah metoda eksperimen laboratorium berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai perlakuan adalah dosis penggunaan ekstrak terong asam dalam pakan buatan, yaitu B (10 ml/kg pakan), C (20 ml/kg pakan), D (30 ml/kg pakan) dan E (40 ml/kg pakan), dan A (0 ml/kg pakan), sebagai kontrol. Pakan diberikan 3 kali sehari sebesar 5% dari biomassa ikan per hari. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila salin berukuran sekitar 3 ± 0.55 cm, berat individu 0.05 ± 0.63 g. Ikan uji ini ditebar dengan kepadatan 1ekor per l kedalam wadah  yang berisi air 5 L, dengan salinitas 20 ppt. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan nila salin. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan digunakan Uji Tukey untuk mengetahui dosis ekstrak terong asam dalam pakan yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ekstrak terong asam dengan dosis berbeda berpengaruh sangat nyata (P≤0.05) terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan nila salin. Pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan nila salin tertinggi diperoleh pada perlakuan dosis pemberian ekstrak terong asam sebesar 30 ml/kg pakan.Kata kunci: Efisiensi Pakan, Ekstrak Terong Asam, Nila Salin, Pertumbuhan.
Analisis Perubahan Luasan Vegetasi Mangrove Berdasarkan Penginderaan Jauh dan Bisnis Intelijen Di Kawasan Muara Angke Alya Dina Wilujeung; Haekal Ghossan Firdaus; Ita Arianti; Ayang Armelita; Willdan Afrizal Arifin
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1572

Abstract

Pesisir Muara Angke merupakan wilayah pesisir metropolitan yang masih memiliki ekosistem hutan mangrove terjaga dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas tutupan vegetasi mangrove tahun 2013, 2017, dan tahun 2020 di wilayah pesisir utara Jakarta khususnya di Daerah Muara Angke. Penelitian ini dilakukan di Muara Angke, Jakarta Utara (6°6′21″LS dan 106°46′29.8″BT) dengan pengambilan data spasial Citra Landsat 8 pada periode 25 Agustus 2013, 19 Juli 2017, dan 22 April 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas vegetasi mangrove di Muara Angke pada tahun 2013, 2017, dan 2020 mengalami sebaran peningkatan dan penurunan yang dinamis. Faktor penyebab perluasan dan pengurangan pada beberapa titik lokasi mangrove lebih disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar. Luas Vegetasi mangrove di muara angke pada tahun 2013 adalah 140,9529704 ha, tahun 2017 sebesar 208,675 ha, dan pada tahun 2020 sebesar 300,8701047 ha. Banyak faktor yang menyebabkan perubahan tersebut diantaranya pengalihan fungsi lahan hutan mangrove di kawasan Jakarta Utara menjadi tempat pemukiman, pusat pemerintahan, rekreasi, pendidikan dan lain-lain menjadikan ancaman bagi ekosistem hutan mangrove. Kesimpulan yang dapat dijelaskan dari penelitian ini adalah, terjadi pengurangan dan penambahan jumlah luasan mangrove di beberapa titik pada pesisir Muara Angke dari tahun 2013, 2017, dan 2020 yang kemungkinan besar disebabkan oleh alih fungsi lahan hutan mangrove di kawasan Jakarta Utara sebagai tempat sosial masyarakat sekitar.Kata kunci: Analisis, Faktor, Landsat 8, Mangrove, Muara Angke.
Komunitas Moluska Di Area Reboisasi Mangrove Tudung Musuh Tasikmadu Palang, Tuban Marita Ika Joesidawati; Agung Adi Prasetia
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1641

Abstract

Moluska adalah salah satu organisme yang hidup pada ekosistem hutan mangrove di perairan pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kepadatan komunitas moluska berdasarkan substrat dasar yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 di area mangrove reboisasi pantai Tudung Musuh Desa Tasikmadu, Kabupaten Tuban dengan pengambilan data sampel secara klasterisasi. Hasil penelitian menemukan tiga tipe substrat dasar yaitu lempung berpasir, pasir berlempung, dan pasir. Moluska yang ditemukan terdiri dari dua kelas (Gastropoda dan Pelecypoda/Bivalvia dan delapan spesies.  Kelas Gastropoda dari famili Potamididae ditemukan empat spesies, famili Littoridae (dua spesies), famili Neritacea (satu spesies) dan Kelas Bivalvia dari famili Corbiculidae ditemukan satu spesies. Kepadatan dan frekuensi kehadiran relatif didominasi Cerithidea cingulate. Spesies yang tergolong dalam habitat substrat pasir (cluster 3) adalah (Terebralia palustris, Littorina scabra, Littorina littorea, Neritodryas cornea), substrat lempung berpasir (cluster 2) adalah Cerithidea cingulate, dan  susbtrat pasir berlempung  (cluster 1) adalah Polymesoda bengalens dan Terebralia sulcate. Kesimpulan yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah area mangrove reboisasi di pantai Tudung Musuh desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, berdasarkan analisa klasterisasi terbagi menjadi tiga tipe subtrat dasar yaitu lempung berpasir, pasir berlempung, dan pasir. Kemudian, moluska yang ditemukan terdiri dari 2 kelas yaitu Gastropoda dan Pelecypoda/Bivalvia yang masing-masing memiliki 4 spesies.Kata kunci: cluster, komunitas moluska, substrat dasar

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 24 No. 2 (2025): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol. 24 No. 1 (2025): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol. 23 No. 2 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol. 23 No. 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 23, No 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 22, No 2 (2023): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 22, No 1 (2023): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 21, No 2 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 21, No 1 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 20, No 2 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 20, No 1 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 19, No 2 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 19, No 1 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 18, No 2 (2019): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 18, No 1 (2019): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 17, No 2 (2018): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 17, No 1 (2018): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 16, No 1 (2017): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 15, No 1 (2017): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 14, No 1 (2016): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 13, No 1 (2016): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 12, No 1 (2015): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 2, No 1 (2010): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 2, No 1 (2007): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 1, No 1 (2010): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 1, No 1 (2009): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 1, No 1 (2008): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Vol 1, No 1 (2007): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN More Issue