cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015" : 11 Documents clear
PERAN DAN FUNGSI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF (MPI) UNTUK PAUD M. Miftah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.162 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.145

Abstract

Abstrak:TK Hidayatullah merupakan salah satu lembaga pendidikan ternama di daerah Banyumanik Semarang, namun pembelajaran yang diselenggarakan dirasa masih kurang berhasil karena guru tidak mengunakan media yang mendukung. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan mudah didapat seperti Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran hasil belajar siswa dan mendeskripsikan kendala yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan MPI. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subyeknya adalah guru dan siswa TK Hidayatullah Banyumanik Semarang yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan catatan lapangan. Selama menggunakan MPI, keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai siklus I adalah 90,62% dan siklus II meningkat menjadi 93,75%. Nilai ketercapaian pelaksanaan pembelajaran siklus I rata-rata 82,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 93,7. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan nilai ketuntasan klasikal 77,5% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 92,5%. Kendala yang ditemukan dapat diatasi oleh peneliti dengan baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa MPI dapat meningkatkan hasil belajar siswa TK Hidayatullah.Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), hasil belajar, PAUD.Abstract:Hidayatullah kindergarten is one of the leading educational institutions in the area of Semarang Banyumanik, but it is less successful learning because teachers do not use media tosupport. This causes less than the maximum student learning outcomes. It is necessary to solve the problem by using instructional media effectively and easily obtainable as Multimedia Interactive Learning (MPI). The objectives of this study are to describe the learning activities by study describing student learning outcomes and problems encountered during the learning activities using MPI. This study uses classroom action research design. The subject is kindergarten teachers and students of Hidayatullah Banyumanik Semarang totaling 40 respondents. Data collection techniques use are observation, testing, and field notes. Durig the use of MPI, the learning execution increases the average value of the first cycle was 90.62% and the second cycleincreases to 93.75%. The value of the implementation of learning achievement first cycle average of 82.9 and the second cycle increases to 93.7. Student learning outcomes also increases the value of classical completeness 77.5% in the first cycle and the second cycle increases to 92.5%. The existing constraints can be overcome by the researchers. From these results it can be concluded that MPI can improve student learning outcomes of Kindergarten Hidayatullah.Keywords: Multimedia Interactive Learning (MIL), learning outcomes, early childhood.
PENGARUH PENGGUNAAN BUKU AJAR (MODUL) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK AKUNTANSI I Nyoman Sukra; Luh Nyoman Chandra Handayani
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.694 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.150

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan buku ajar (modul) terhadap hasil belajar Bahasa Inggris untuk akuntansi. Penelitian dilakukan pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali.Sebagai sampelnya dipilih dua kelas yang perolehan nilai hasil pre-tesnya hampir sama (sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol). Hasil pre-tes ini juga sekaligus digunakan sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya pengaruhpenggunaan buku ajar. Data berupa hasil belajar bahasa Inggris selama eksperimen diperoleh dengan menggunakan alat ukur berupa Tes Prestasi. Hasil pre-tes dan hasil tes selama eksperimen dibandingkan untuk mengetahuiberapa yang mengalami dan tidak mengalami peningkatan. Kemudian hasilnya dimasukan ke dalam tabel kontingensi dua kali dua untuk diuji dengan Chi Kwadrat dengan tingkat signifikansi 0,5. Hasil perhitungannya menunjukkanbahwa nilai x2 selalu lebih besar dari nilai kritisnya (3,841). Ini artinya bahwa penggunaan buku ajar memberi pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris. Pengaruh positif ini diberikan karena buku ajarini mampu memfasilitasi kegiatan belajar mandiri mahasiswa. Buku ajar ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang jelas, isi materi yang lengkap dan mendalam, mudah dipelajari, metode belajar menyenangkan, menggunakanbahasa komunikatif, dan alat evaluasi beserta kunci jawabannya.Kata kunci: buku ajar mandiri (modul), hasil belajar, Bahasa Ingris untuk Akuntansi.Abtract: This experimental research aims at finding out the influence of using self-instructional book (module) toward learning outcomes of English for accounting. This research was conducted at the Accounting Department ofBali State Polytechnic. The samples of this research were two accounting classes whose students got almost the same score on pre-test (experimental group and control group).The results of the test was also used as a referenceto find if the utilization of self-instructional book has or does not have positive influence in improving student’s achievement. Data in the form of student’s English Scores during the experiment were collected by using achievementtest. The result of pre-test was compared with the result of test during the experiment to find how many students whose scores got and did not get improvement. The result then inserted in two-times-two Contingency Table to betested by using Chi Square with a significance on 0,05 level. The result of Chi Square test shows that x2 value is always higher than x2 critical value (3,841). It means that the use of self instructional book has positive influence onthe result of student’s achievement.This influence is positive because it can facilitate the student’s self-learning activity. The book is completed with clear instructional objectives, complete material, is easy to learn, uses communicative language, has interesting method, and is equipped with evaluation test with key answers.Keywords: self instructional book, learning outcomes, English for Accounting.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB 2.0 Saripudin Saripudin
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.465 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.141

Abstract

Abstrak:Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada abad ini membawa dampak yang sangat signifikan terhadap dunia pendidikan, di mana proses peralihan dari abad industrialisasi ke abad pengetahuan menuntut setiap bidang dalam kehidupan berubah sangat cepat dan harus dapat beradaptasi dengan cepat. Begitu pula dengan pendidikan, karakteristik umum model pembelajaran abad pengetahuan berbeda dengan dengan karakteristik pembelajaran abad industrialisasi. Model praktik pendidikan yang dianggap menguntungkan pada abad industrial, seperti belajar fakta, drill dan praktik, kaidah dan prosedur digantikan dengan belajar dalam konteks dunia nyata, otentik melalui problem dan proyek, inkuiri, discovery, dan invensi dalam praktik abad pengetahuan. Akan tetapi pola belajar yang diterapkan pada masa industrialisasi sudah dianggap tidak cocok lagi di abad pengetahuan, di mana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat, dan teknologi tersebut merupakan katalis penting untuk gerakan menuju metode belajar di abad pengetahuan.Makalah ini akan membahas perancangan model pembelajaran abad 21 dengan cara mengintegrasikan model pembelajaran Project Based Learning, Project Oriented Learning, dan Cooperative Learning dengan teknologi informasi Web 2.0.Kata Kunci: Pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berorientasi proyek, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif berbasis Web 2.0.Abstract:The rapid development of information technology in this century has brought a very significant impact on the education sector where the process of transition from century of industrialization to the century of knowledge in every aspect of life is changing and adapting quickly. Within the same manner in the aspect of education, the general characteristics of the learning model in the industrial century is different than in the knowledge century. Among many educational practices considered beneficial to the industrial age are learning facts, drill and practice, rules and procedures have been replaced by learning-in-realworld context through authentic problems and projects, inquiry, discovery, and invention in the knowledge century practice. However, the pattern of learning applied at the time of industrialization has been deemed to be unfit anymore in the age of knowledge in which the development of information and communication technology is evolving very rapidly, and the technology is an important catalyst for movement toward learning methods in the knowledge century.This paper will discuss the design of 21st century learning model, learning model design by integrating Projects Based Learning, Project Oriented Learning, and Cooperative Learning with information technology based on web 2.0.Keyword: Projectbased nearning, project orientedlearning, problem-based learning, Web 2.0 based cooperative learning.
PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PGSD UMJ Muhammad Hayun
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.058 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.146

Abstract

Abstrak:Profesi keguruan (pendidik) merupakan profesi yang banyak diminati oleh sebagian masyarakat kita di tengah tuntutan terhadap peningkatan kesejahteraan guru (pendidik). Hal itu juga berimplikasi terhadap efikasi diri mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memilih profesi keguruan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh efikasi diri mahasiswa terhadap motivasi mahasiswa dalam memilih profesi keguruan pada mahasiswa PGSD semester akhir FIP-UMJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan regresi-korelasi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PGSD semester akhir FIP UMJ dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efikasi diri mahasiswa terhadap motivasi mahasiswa menjadi guru dengan nilai korelasi 0,525 dan determinasi 27,5% yang artinya kontribusi efikasi diri terhadap motivasimahasiswa menjadi guru dapat dijelaskan sebesar 27,5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.Kata Kunci: Efikasi diri, motivasi mahasiswa, profesi guru.Abstract: Teaching profession (educators) is a profession that is highly demanded by a part of community whilst the demands on improving teachers’ welfare (educators). It also has implications for self-efficacy in preparing students to choose the teaching profession. This study aims to examining the extent of students self-efficacy influence to student motivation in choosing teaching profession at the end of the semester students PGSD FIP-UMJ. The method used is a survey method with regression-correlation approach. The research population is the entire student population at PGSD final semester FIP UMJ by using simple random sampling technique. The results showed that there is an influence of student self-efficacy on the motivation of students in being teachers with a value of 0.525 and determination correlation 27.5% which means that the contribution of self-efficacy to motivate students to be teachers can be explained by 27.5% while the rests are influenced by other variables.Keywords: Self-efficacy, student motivation , professional teacher.
PENGARUH ONLINE GAME TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK Iswan Iswan; Ati Kusmawati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.469 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.142

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari online game terhadap perkembangan bahasa anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu yang memusatkan perhatian pada efek (dampak) dari berbagai faktor, memberikan makna (pemaknaan) pada gejala sosial. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dan hasil wawancara dari 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, online game memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bahasa anak. Hal ini terlihat dari perhitungan uji signifikansi regresi dan diperoleh nilai Fhitung=179,64 sedangkan Ftabel = 4,1. Kedua, terdapat korelasi positif antara variabel X yaitu online game dengan variabel Y yaitu perkembangan bahasa anak, di mana uji signifikansi koefisien korelasi melalui uji t menunjukkan bahwa thitung (13,80) > ttabel (1, 67), sehingga koefisien korelasi berdasarkan hasil perhitungan adalah signifikan dengan dk 99, á = 0,05.Kata kunci: Pengaruh online game, perkembangan bahasa anak.Abstract: The aim of this research is to describe the impact of online game towards children’s language development. This research applied in both qualitative and quantitative methods with descriptive approach focusing on describing the impact of several influencing factors, and giving meaning to social cases. Based on the analysis of questionnaires and interview from 100 respondents, the result of this study shows that: first, online game gives significant effect on children’s language development. It can be seen from regression significance test calculation which obtained 179, 64 for Fcal, and 4,1 for Ftable. Second, both variables (X dan Y) are significantly correlated in which the t-test of correlation coefficient significance is tcal (13,80) > ttabel (1, 67) with df 99, á = 0.05.Keywords: The impact of online game, children’s language development.
DIMENSI POLA ASUH ORANGTUA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI 4-5 TAHUN Luluk Asmawati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.133 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.147

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui dimensi pola asuh orangtua untuk membantu kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini, (2) menerapkan perkembangan membaca permulaan melalui pembelajaran tentang alfabet mengenal huruf besar dan huruf kecil, eksplorasi kata, mengenal posisi, membuat cerita sederhana, dan mengenal kata dengan huruf awal yang sama untuk anak usia dini 4-5 tahun, (3) mempraktikkan pembelajaran program Bailey’s Book House untuk anak usia dini melalui komputer tablet. Subjek penelitian ini yaitu 15 anak, berusia 4-5 tahun dan orangtuanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif model Miles dan Huberman. Temuan-temuan penelitian ini meliputi: (1) dimensi pola asuh responsifitas yaitu orangtua menuntut anak untuk mampu berkomunikasi secara jelas melalui upaya pengasuhan dalam mengenal alfabet mengenal huruf besar dan huruf kecil, eksplorasi kata, mengenal posisi, membuat cerita sederhana, dan mengenal kata dengan huruf awal yang sama; (2) dimensi pola asuh tuntutan (demanding) yaitu orangtua menuntut anak untuk bersikap dewasa untuk mampu mengoptimalkan aspek perkembangan bahasa, kognitif, motorik halus, sosial, dan emosi. Kesimpulan dimensi pola asuh orangtua untuk pengembangan membaca permulaan melalui program Bailey’s Book House ini mampu: (1) mengembangkan rasa percaya diri dan motivasi pada anak, (2) belajar nama huruf, (3) mengenal huruf besar dan huruf kecil, (4) menyusun kalimat, (5) mengembangkan keterampilan mendengarkan, (6) memasangkan kata, dan (7) mengembangkankreativitas menyusun huruf menjadi kata.Kata kunci: dimensi pola asuh orangtua, membaca permulaan, anak usia 4-5 tahun.Abstract:The purpose of this study is to: (1) determine the dimension of parents’ parenting skill to help early reading ability in early childhood, (2) applying the early reading development through learning about the alphabet of recognizing uppercase and lowercase letters, exploring words, knowing the position, making a simple story, and familiarizing words with the same initial letters for young children of 4-5 years old, (3) practice learning Bailey’s Book House program for early childhood through computer’s tablet. The subjects of this study 15 children, aged 4-5 years and their parents. The research was qualitative research model of Miles and Huberman. The findings of this study are: (1) the dimension of parenting, namely parental responsiveness that requires children to be able to communicate clearly through parenting efforts in recognizing that alphabet of uppercase and lowercase letters, exploring words, knowing the position, making a simple story, and recognizing words with the same letter in the beginning; (2) the dimension of parenting demands where a parent requires children to be mature in order to optimize aspects of language development, cognitive, soft motoric, social, and emotional. The conclusion from these dimensions of parenting skills of parents for the development of early reading ability through Bailey’s Book House is that they enable the child to: (1) develop self-confidence and motivation in children, (2) learn the names of letters, (3) recognize uppercase and lowercase letters, ( 4) construct a sentence, (5) develop listening skills, (6) match the word, and (7) develop creativity in arranging letters into words.Keywords: dimensions of parenting skill of parents, early reading ability, children aged 4-5 years.
DAMPAK PELATIHAN PEMANFAATAN TIK (PeTIK) UNTUK PEMBELAJARAN BAGI GURU DI SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (Studi guru-guru sekolah Indonesia di Bangkok-Thailand) Waldopo Waldopo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.875 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.143

Abstract

Abstrak:Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran merupakan sebuah tuntutan Undang-Undang. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan memberikan pelatihan agar para guru dapat meningkatkan kompetensinya di bidang tersebut. Pelatihan yang selama ini dilaksanakan lebih banyak memperhatikan guru-guru yang bertugas mengajar di dalam negeri, sementara karena berbagai hal para guru yang bertugas mengajar di luar negeri kurang memperoleh perhatian. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pustekkom Kemdikbud mencoba memulai memberikan pelatihan bagi guru-guru yang mengajar sekolah di Indonesia di luar negeri, dalam hal ini di Bangkok Thailand. Permasalahannya apakah para guru yang mengajar di sekolah di Indonesia di luar negeri ini merasa memperoleh manfaat dari kegiatan pelatihan yang diberikan Pustekkom tersebut. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang dampak dari pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran bagi guru-guru sekolah Indonesia di kota Bangkok-Thailand. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan diskusi terfokus. Analisis data dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh guru yang dilatih menyatakan memperoleh manfaat dari hasil pelatihan yang mereka ikuti. Manfaat yang mereka rasakan antara lain mereka menjadi lebih yakin akan potensi yang dimiliki TIK, sehingga mereka termotivasi untuk memanfaatkan TIK di dalam kegiatan pembelajaran yang mereka laksanakan. Bahkan seseuai dengan keterampilan yang telah mereka miliki, mereka bersedia untuk membuat sendiri bahan pembelajaran yang mereka ajarkan dalam bentuk media yang berbasis TIK. Berdasarkan temuan ini disarankan agar pelatihan ini diteruskan sampai seluruh guru yang mengajar sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri memiliki kompetensi di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.Kata Kunci: Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK), TIK untuk pembelajaran, Pelatihan PeTIK, Guru di sekolah Indonesia di luar negeri.Abstract: The ability of teachers in utilizing information and communication technology (ICT) for learning is by constitution, an obligation to fulfil. Therefore, the Indonesian government has made tremendous effort to provide training for teachers to improve their competence in utilizing ICT for learning. So far, the ongoing training only focuses more on teachers teaching in Indonesia while unfortunately, teachers teaching abroad have not had the equal focus and attention as teachers teaching in Indonesia. Responding to this condition, Pustekkom Kemdikbud had tried to start providing training for teachers teaching in Indonesian schools abroad, which in this case is in Bangkok Thailand. What seems to be the problem is that whether teachers who taught Indonesian school in Bangkok Thailand were to benefit from the training provided by Pustekkom. This study aims to obtain information about the impact of teacher training for Indonesian school teacher teaching abroad (in Bangkok, Thailand) on utilizing ICT for learning. Data collected through questionnaires and focus group discussions. Data analysis was carried out descriptively. The results showed that all trained teachers confirm to benefit from training that they underwent. Among the benefits are becoming confident in utilizing the potential of ICT in a way that they have felt increased motivation to utilize ICT in their learning activities. Furthermore, along with their improved motivation and skills, they feel confident to make their own teaching and learning materials in the form of ICT-based media. Based on these findings, it is recommended that this training should be sustained to all Indonesian school teachers teaching abroad until they can all improve their competence in utilizing ICT for learning.Keywords: Information and Communication Technology (ICT), ICT for learning, Teachers Training on ICT for Education, Teachers of Indonesian School in Abroad.
MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF FAKIR MISKIN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MENUJU KEMANDIRIAN Hamzah Hamzah; Sumardjo Sumardjo; Prabowo Tjitropranoto; Siti Amanah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.091 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.148

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) peran pembelajaran partsipasi dalam pengembangan usaha fakir miskin menuju kemandirian; dan (2) tingkat partisipasi fakir miskin dalam meningkatkan pengembangan usaha; serta (3) merumuskan model pembelajaran bagi fakir miskin untuk mengembangkan kemandirian usahanya. Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor dengan responden sebanyak 254 fakir miskin, yang diambil secara total sampling/sensus. Data di analisis dengan statistik deskriptif. Data yang berskala ordinal ditransformasi menjadi skala interval dan analisis data dilakukan dengan analisis korelasi Pearson. Pembelajaran partisipatif telah berhasil menumbuhkembangkan kemauan dan kemampuan untuk berusaha. Ikrar yang diucapkan pada setiap awal pertemuan pekanan menjadi penggugah kesadaran fakir untuk mengembangkan usahanya. tetapi masih berfokus pada pengembangan usaha secara individu. Tingkat partisipasi dalam memanfaatkan modal pinjaman untuk mengembangkan usahanya tergolong tinggi dalam kehadiran pada pertemuan kelompok, pengembalian pinjaman, dan kegiatan menabung. Model pembelajaran partisipatif bagi fakir miskin yang efektif dilakukan dalam dua tahapan. Tahap yang pertama ialah pemberdayaan masyarakat miskin dengan pembelajaran partisipatif yang diikuti oleh pemanfaatan zakat sebagai modal produktif untuk pengembangan usaha fakir miskin, disertai pendampingan, seperti yang telah dilakukan. Tahap yang kedua adalah penguatan usaha yang dilakukan dengan mendinamiskan kelompok sehingga mereka dapat melaksanakan usaha bersama menuju kemandirian.Kata Kunci : Pembelajaran partisipatif, usaha kelompok, kemandirianAbstract:The objetives of the study are to analyse: (1) the results of participative learning of the participant, and (2) the level of participation in the development of home industry, and (3) formulate effective participatory learning model. The respondents of the study were 254 poor people gathered through total/cencus sampling, in three subdistricts of Bogor. Data were analyzed with descriptive statistics. Data on ordinal scale were transformed into an interval scale, and its analysis was conducted by Pearson correlation analysis. Participatory learning was successful in developing willingness and capability of poor people to establish efforts in developing business. The pledge (consensus/sworn agreement) made at the beginning of the weekly meeting had become a trigger to raise awareness to expand business but still limited to the development of individual businesses. High level of participation was shown by the respondents through the attendance in group meeting and repayment of credit and saving. The effective model for participatory learning is conducted through two steps activities. The first step was to establish willingness and capability of poor people to develop business based on his/her own interest through participatory learning followed by the utilization of zakat (obligatory alms-giving and religious tax in Islam) as productive capital for business development for poor with assistance, as it has done. The second step is strengthening the business by building a dybamic group/community in order to carry out joint efforts toward self independence.Keyword: Participatory learning, group efforts, self-reliance.
KEARAH PEMBELAJARAN TERINTEGRASI TIK DI PULAU MARORE, PERBATASAN INDONESIA DENGAN FILIPPINA Arie Kurniawan; Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.906 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.144

Abstract

Abstrak:Tulisan ini akan membahas upaya kearah pembelajaran terintegrasi TIK untuk pembelajaran di SDN Marore dan SMPN 3 Tabukan Utara, Pulau Marore, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Kedua sekolah ini termasuk ke dalam kategori daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil). Penentuan sekolah dan daerah dilakukan melalui studi kelayakan. Kedua sekolah ini tidak hanya dilengkapi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) dengan fasilitas/perangkat TIK, berbagai sumber belajar digital, tetapi juga guru dan teknisinya dilatih di bidang pengoperasian dan pemeliharaan perangkat TIK, perancangan dan pengembangan bahan belajar. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji berbagai upaya kearah pembelajaran terintegrasi TIK. Untuk mencapai tujuan ini penulis menggunakan pedoman wawancara dan angket serta melaksanakan focus group discussion (FGD) dan hasilnya disajikan secara deskriptif.Responden menyatakan bahwa dengan diperkenalkannya pembelajaran terintegrasi TIK, sangat bermanfaat terhadap upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, direkomendasikan agar dilakukan pelatihan secara berkelanjutan dan intensif, tidak hanya tentang merancang dan mengembangkan bahanbahan belajar digital tetapi juga mengenai penerapan strategi dalam pembelajaran terintegrasi TIK.Kata kunci:Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pembelajaran, daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil).Abstract:This article discusses the efforts towards ICT-integrated learning in Public Primary and Junior Secondary Schools in Marore Island, Sangihe District, North Sulawesi. These two schools are chosen among the schools located in the foremost/borderline, disadvantaged/least developed, and remote/isolated areas based on a feasibility study. These schools are not only equipped with ICT and other supporting equipment and various digital learning resources, but their teachers and technicians have also been trained in utilizing and maintaining ICT equipment, as well as in designing and developing learning contents. The objective of this article is to review various efforts directed to ICT-integrated learning. To achieve this objective, the writers used interview guide and questionnaires, conducted a focus group discussion (FGD) and the results were descriptively presented. Respondents expressed that the penetration of ICT in learning beingpilotted by the ICT Center for Education (Pustekkom) are very fruitful and contributive to the efforts in improving educational quality. Therefore, it is recommended for the next action to conduct continuous and intensive training for teachers in designing and developing digital learning contents, as well as strategies in applying ICT-integrated learning.Keywords: Information and Communication Technology (ICT), learning, disadvantaged regions (remote/ isolated, least developed, and borderline).
PARTISIPASI STASIUN RADIO DALAM MENYIARKAN KONTEN PENDIDIKAN Innayah Innayah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.514 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.149

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi stasiun radio dalam menyiarkan konten pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari tanggal 17 Maret sampai dengan 30 Juni 2014 di Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan Papua. Metode yang digunakan adalah metode survai dan teknik dokumen terhadap 19 radio mitra yang peduli tentang siaran pendidikan. Populasi dari penelitian ini adalah stasiun radio mitra yang berjumlah 52, sampel 19 stasiun radio mitra yang aktif menyiarkan konten pendidikan yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) Yogyakarta. Hasil penelitian diketahui bahwa partisipasi 19 radio mitra dalam menyiarkan konten pendidikan masih tergolong partisipasi rendah (low participation) di mana masyarakat atau radio hanya dijadikan sebagai obyek suatu kegiatan. Untuk mengatasi hal tersebut, di dalam mengembangkan konten siar pendidikan diharapkan lebih mengutamakan penggunaan kata-kata yang umum dan lazim dipakai, mengesankan, pengulangan kata-kata yang penting dan susunan kalimat yang logis, dan tidak melanggar kesopanan.Kata kunci: partisipasi, radio pendidikan, penyiaran radio.Abstract: The purpose of this research is to reveal the participation of radio station in broadcasting educational content.This research had been done in four months. Stating from March 17 until June 30, 2014 in Yogyakarta, Central Java, East Kalimantan, and Papua. The method used was survey and documentary in 19 radio partners that concern in education. The population of this research is 52 radio station partners which 19 samples of them have been active to broadcast educational content developed by Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) of Yogyakarta.The results reveal that the participation of 19 partner stations in broadcasting educational content are still relatively low in which the community or radio are considered to only be object of an activity. To overcome the problem in developing educational content broadcasting, it is expected to prioritize the use of common words, impressive words, repetition of the important words, logic structure of the sentences, and the words that do not violate decency.Keywords: participation, educational radio, radio broadcasting.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue