cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 406 Documents
PENGEMBANGAN BAKAT KREATIVITAS ANAK Dirlanudin Dirlanudin
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.754 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v10i19.399

Abstract

Pengembangan bakat kreativitas anak sering ditelantarkan dalam pendidikan formal, padahal amat bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan serta seni budaya. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Sikap dan perilaku kreatif perlu dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, tetapi mampu menghasilkan pengetahuan baru, tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan baru. Dalam pengembangan kreativitas anak perlu peran sinergi dari orang tua, sekolah/guru dan masyarakat pada umumnya. Bimbingan dan konseling perlu bagi anak berbakat kreatif. Konselor perlu menemukenali potensi anak-anak kreatif ini dan memberi sistem dukungan serta model pembelajaran yang memupuk produktivitas kreatif mereka
TANGGAPAN AWAL TERHADAP PEMANFAATAN TIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KABUPATEN BELU Rahmi Rivalina; Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.529 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i4.579

Abstract

Penetapan sekolah sebagai perintisan di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di daerah 3T didasarkan atas hasil studi penjajagan dan kelayakan ke beberapa sekolah di wilayah yang sama yang dilakukan Pustekkom sebelumnya. Di masing-masing propinsi dipilih satu Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat di antara beberapa sekolah yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kemudian, sekolah yang terpilih dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), fasilitas/peralatan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran (antena parabola, laptop, TV 35 inci, LCD, dan layar), dan pelatihan para guru di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran (baik guru maupun teknisi). Pada tahap awal pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, Pustekkom melakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan awal kepala sekolah, guru, peserta didik dan orangtua, serta tokoh masyarakat melalui wawancara, angket, observasi, focus group discussion (FGD) di SD Satap Sabulmil dan SMP Satap Sabulmil di Kabupaten Belu-Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil analisis data dan informasi, tanggapan awal para responden (Kepala Sekolah, guru, orangtua, dan tokoh masyarakat) sangat positif. Informasi yang diharapkan dari responden peserta didik adalah mengenai kebiasaan belajar mereka sehari-hari. Informasi yang dihasilkan dari studi ini dinilai sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kegiatan perintisan.The arrangement of schools that are designated as pilot projects of ICT implementation for learning in frontier, remote and less developed areas based on the exploratory and feasibility studies conducted before in several schools by Pustekkom (ICT Center for Education). Within every province, one primary school/suited; one junior high school/suited that were able to fulfil the requirements had been designated among other schools. The previous constraints faced by the school principals, such as the inavailability of electricity and the equipments needed for ICT implementation for learning at schools had been overcome by providing pilotting schools with complete equipments needed for the ICT implementation, such as: (1) solar cell power-based for electricity, (2) five units of laptop and one local server laptop, (3) parabolic anthenna to receive learning and education programs from TV Edukasi, (4) a35 inch television set, and (5) one LCD projector. Technical team with trained personnels for maintaining all equipments above was provided by Pustekkom to deliver guidance for the ICT implementation. In this preliminary step of ICT implementation for learning, Pustekkom conducted a research to identify early responses of school principals, teachers, parents as well as community leaders through interview, questionnaire, observation, and focus group discussion (FGD) in Satap Sabulmil Primary School (SD) and Junior High School Satap Sabulmil (SMP) in Lamakras Village-Lakmanen Subdistrict, Belu District-East Nusa Tenggara Province. Information gathered from students is about their daily learning habbits. The information resuled from this study is a worthwhile for the sustainability of the pilot project.  
PEMANFAATAN ICT UNTUK PENDIDIKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DAERAH PERBATASAN GREATER MEKONG SUBREGION Dr. Arief S. Sadiman
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.046 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v12i1.415

Abstract

Dari sekitar 40 juta pengidap HIV/AIDS di dunia pada akhir tahun 2003, lebih dari 7 juta orang berada di kawasan Asia dan Pasifik. Hampir 2 juta di antaranya ada di negara-negara Greater Mekong Subregion (GMS): Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan propinsi YunnanCina. Angka ini meningkat dengan dibukanya daerah perbatasan untuk pariwisata dan perdagangan yang berdampak pada peningkatan arus penduduk melintas batas dan menyebarnya HIV/AIDS. Mayoritas penduduk perbatasan ini terutama wanitanya rentan akan infeksi dan tertular penyakit ini karena kurangnya akses ke layanan pendidikan dan kesehatan, kemiskinan, kurangnya informasi yang cocok secara budaya dalam bahasa daerah mereka, terisolirnya secara sosial dan kultural dari kelompok masyarakat lainnya, penggunaan obatobatan dan minuman keras, perdagangan manusia dan keterlibatan dalam perdagangan seks. Dalam kaitan ini, Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEO), UNESCO, Departemen Pendidikan dan Departemen Kesehatan enam negara GMS telah merancang dan melaksanakan program pemanfaatan ICT untuk pendidikan pencegahan HIV/AIDS. Tulisan ini mengulas program SEAMEO di 36 SMP di kesembilan daerah perbatasan keenam negara GMS dan berbagi pengalaman serta pelajaran yang dapat dipetik dari program kerjasama regional tersebut.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG HARI AKHIR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL caswita Wita maulana
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.508 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i1.489

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar PAI tentang Hari Akhir pada Peserta Didik Kelas VI di SD 1 Pengadilan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya pada Semes-ter 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan Media Audio Visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang Hari Akhir. Tindakan dalam pembelajaran menggunakan Media Audio Visual. Tempat penelitian di SD 1 Pengadilan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya. Waktu penelitian selama 2 bulan, mulai September sampai awal Oktober tahun 2016 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah Peserta Didik Kelas VI di SD 1 Pengadilan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 24 anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Prosedur penelitian menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian ini adalah 1) pembelajaran menjadi konkrit dan menarik, 2) peserta didik belajar secara aktif dan efektif dengan mendengar, melihat, menganalisis, mencatat, mengerjakan tugas individual, bertanya-jawab dan berpendapat dan 3) peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Bagi guru agar memberikan tugas individual dengan menjawab pertanyaan secara tertulis setelah menonton film, sehingga peserta didik tidak hanya tertarik dengan tampilan film, tetapi benar-benar mencermati dan menganalisis kandungan isi film, 2) Bagi peserta didik agar memperhatikan kandungan isi film, mencatat dan bertanya-jawab, sehingga penguasaan materi semakin meningkat, 3) Bagi sekolah agar mengoptimalkan fungsi ruang audio visual dan kelengkapan fasilitas yang tersedia sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Kata Kunci: Hari Akhir, Metode, Media, Audio Visual.
STRATEGI PENINGKATAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI POLITEKNIK NEGERI BALI I Ketut Darma dan I Gusti Lanang Suta Artatanaya
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.263 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.19

Abstract

Penelitian evaluatif ini terdiri dari 2 (dua) penelitian, yang saling terkait berkaitan, yaitu tentang penyelenggaraan PKL dan PBM dan dilaksanakan selama 2 tahun. Tujuan dan hasil yang diharapkan, yaitu: tahun pertama untuk mendapatkan draf strategi peningkatan pelaksanaan PKL dan Proses Belajar Mengajar di Politeknik Negeri Bali. Sedangkan pada tahun kedua diperoleh balikan yang handal dan valid berupa strategi untuk peningkatkan kualitas penyelenggaraan PKL. Penelitian menggunakan pendekatan evaluatif model Context-Input- Process-Product (CIPP). Kajian difokuskan pada memvalidasi upaya peningkatan latar penyelenggaraan, daya dukung yang digunakan, prosedur penyelenggaraan, dan produk akhir yang dicapai dalam PKL. Validasi dilihat dari persepsi responden terhadap draf upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan PKL. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif maupun kuatitatif. Hasil yang didapatkan pada tahun kedua, yaitu: semua upaya-upaya dari draf model yang didapatkan pada tahun pertama dinyatakan valid sebagai strategi meningkatkan kualitas penyelenggaraan. Draf model tersebut direkomendasi sebagai strategi untuk meningkatan kualitas penyelenggaraan PKL di Politeknik Negeri Bali.
CERITA RAKYAT DALAM FORMAT BUKU AUDIO DIGITAL UNTUK BELAJAR BAHASA INGGRIS Faiza Indriastuti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.272 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.159

Abstract

ABSTRAK:Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, adalah mutlak diperlukan di era pasar global ini. Sayangnya, tidak semua peserta didik mempunyai kompetensi yang sama dalam penguasaan bahasa asing tersebut. Sebagian besar permasalahan adalah pada penguasaan kompetensi menyimak yang kemudian berdampak pada kemampuan bertutur (speaking dan pronounciation). Beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan yang menghambat pencapaian penguasaan kompetensi tersebut, diantaranya adalah kurangnya media pembelajaran yang menarik dan mampu menjembatani kesenjangan tersebut. Kajian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu pengembangan buku audio digital untuk membantu meningkatkan kompetensi menyimak dan bertutur dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi peserta didik. Konten yang digunakan dalam buku audio digital adalah cerita rakyat dalam bentuk dwibahasa. Hasil kajian ini menunjukkan perlunya pengembangan konten yang tidak hanya terbatas pada bahasa asing saja, namun juga pada bahasa daerah. Ketersediaan media audio pembelajaran ini dinilai dan diharapkan mampu menjembatani kesenjangan tersebut. Melalui kelebihan-kelebihan media tersebut, peserta didik diharapkan dapat termotivasi untuk menguasai kompetensi bahasa Inggris terutama kemampuan menyimak dan bertutur. Selanjutnya, pemanfaatan buku audio digital ini diharapkan dapat membantu peserta didik dengan mode belajar auditif serta membantu peserta didik tunanetra dan disleksia atau gangguan bahasa dalam mempelajari bahasa asing.Kata kunci: Pembelajaran Bahasa Inggris, Cerita Rakyat Dwibahasa, Buku Audio DigitalABSTRACT:Foreign language mastery, especially English, seems to be absolutely required for global market era competition. Unfortunately, not all students have sufficient competence on English. Their biggest problem is on listening competence, which in turn influences their speaking and pronunciation competencies. Other problems that hamper the mastery of those competencies are the lack of interesting learning media that can bridge the un-equal competencies among the students. This study is focused on the development of digital-audio book to enhance the students listening as well as speaking competencies in their learning English. The content for digital-audio book is bilingual folklore. The study result shows the necessity for the development of the content which does not only focus on foreign language, but also on local languages. The availability of such learning audio media is valued and expected to be able to bridge the un-equal competencies among the students. With its excellencies, such learning media is expected to be able to highly motivate the students to master English, especially on listening and speaking competencies. Next, the use of digital-audio book is expected to be able to help students with auditive-learning model, and to help visually-impaired students or dyslexia students in learning English.Keywords: English Learning, Bilingual Folklore, Digital-Audio Book
SUATU MODEL PENDIDIKAN DENGAN SISTEM BELAJAR MANDIRI Uwes Anisa Chaeruman
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.791 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v21i3.460

Abstract

This case study research was focused to find out what, why and how (1) PGMKSBM was implemented; and (2) the diffusion of PGMKSBM was taken. Data collection techniques used were (1) questionnaires; (2) in-depth interviews; and (3) documents and archives analysis. Scope of the study was limited only to the implementation of PGMKSBM in Banten Province. Research findings show that PGMKSBM is an in-service training program aimed to enhance the teacher’ qualification (D-2 or D3) for teachers who are still active teaching but do not has qualification as required, yet. PGMKSBM has some unique characteristics, i.e. (1) it’s in-service training program, not preservice training program; (2) using independent learning system that integrated with the daily teaching practices; (3) applying collaborative action research approach to synergize between theory and daily teaching practices; (4) using authentic assessment technique (portfolio) beside pencil on paper test as learning assessment tools; and (5) use peers and principals as partner and learning resources. Success of PGMKSBM implementation can be showed by some indicators, i.e. (1) quantity of graduated students; (2) improvement of student’ mastery of teaching; (3) teacher performance improvement in school; and (4) improvement on student’ achievement.
STUDI TENTANG KONTRIBUSI PUSTEKKOM TERHADAP PROGRAM "BERMUTU" Waldopo Waldopo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.726 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.63

Abstract

diterima: 1 Februari 2013 , dikembalikan untuk revisi: 15 Februari 2013, disetujui: 19 Februari 2013.Abstrak: “Bermutu” atau Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualifikasi, kompetensi dan kinerja guru yang koordinasinya di bawah Ditjen Dikdas. Sebagai lembaga yang memiliki tusi di bidang TIK untuk pendidikan, Pustekkom diminta ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program Bermutu bersama Ditjen Dikti dan Balitbang. Tahun 2013 merupakan tahun terakhir pelaksanaan program Bermutu yang resminya sudah dimulai tahun 2008. Sebelum dievaluasi secara menyeluruh, permasalahan yang perlu dijawab adalah kontribusi apa saja yang diberikan Pustekkom dalam mensukseskan program Bermutu. Data dikumpulkan dengan Wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis kontribusi yang diberikan Pustekkom yaitu: Pertama, untuk meningkatkan kompetensi guru Pustekkom telah memberikan pelatihan kepada sejumlah guru dalam bidang pemanfaatan TIK untuk pendidikan. Kedua, untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan guru Pustekkom telah memberikan dukungan kepada 16 LPTK (perguruan tinggi) penyelenggara program S1-PGSD dalam pengembangan model penyelenggaraan program S1-PGSD sistem PJJ, melatih para dosen dalam pengembangan bahan ajar mandiri, mengembangkan bahan ajar mandiri untuk mahasiswa S1-PGSD dalam bentuk modul, video dan audio serta memfasilitasi berbagai pertemuan dengan 16 LPTK. Ketiga, yang berhubungan dengan infrastruktur, melalui Jardiknas Pustekkom telah memberikan layanan Bandwidth gratis untuk zona kantor, zona perguruan tinggi dan zona sekolah, serta layanan konten pembelajaran yang didistribusikan melalui TVE, Suara Edukasi dan Rumah Belajar. Selanjutnya disarankan agar Pustekkom bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melanjutkan pemberian pelatihan kepadapara guru hingga seluruh guru memiliki kompetensi di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, dukungan terhadap peningkatan kualifikasi pendidikan bagi guru diperluas dan layanan bandwidth gratis tepat waktu. Kata kunci: Bermutu, kompetensi guru, kualifikasi pendidikan, Pustekkom,TIK,Abstract: “Bermutu” or the Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading was a government effort to improve the quality of education by enhancement the qualifications, competence and performance of teachers. The Bermutu program wascoordinated by the Directorate General of Basic Education. As an institution with duties and responsibilities in ICT for education, Pustekkom was requested to participate in the success of the Bermutu program together with Directorate General of Higher-Education and Research and Development Office. This 2013 was the last phase of the implementation of the program that officially started in 2008. Untill the evaluation is thoroughly conducted, there was a question to be answered: what was the contribution of Pustekkom for the sucess of Bermutu program? Data were collected through documentation, observation and interview. The results of the study showed there were three types of contributions of Pustekkom. First, in order to improve teachers’ competence Pustekkom had conducted trainings for a number of teachers in the use of ICT for education. Second, to improve teachers’ education qualification Pustekkom had provided certain supports to 16 LPTKs (colleges) as the organizers of S1-PGSD program in term of developing a model of distance education system of S1-PGSD program, training the instructors (lecturers) in developing the learning materials for independent study, developing learning materials for students of S1 -PGSD in the form of modules, video and audio, facilitating the 16 LPTKs for meetings to discuss the distance education system. Third, related to the ICT infrastructure Pustekkom had used Jardiknas to provide free service bandwidth to the office zones, college zones and school zones. For learning materials services, Pustekkom had built education television named TV Edukasi, Radio Suara Edukasi, and “Rumah Belajar”, a web based learning portal. Further, it was recommended that Pustekkom build cooperations with other parties to continue providing trainings to teachers untill all teachers have the ability to use ICT for education support for increasing the educational qualifications of teachers to be expanded and free bandwidth services to school zones on time.Keywords : “Bermutu”, teacher competence, educational qualification, Pustekkom, ICT.
ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA AUDIO CERITA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI NFn Suparti; Mariana Susanti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.321 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v20i2.242

Abstract

ABSTRAK: Metode pembelajaran yang banyak digunakan tenaga pendidik di PAUD/TK adalah bermain denganslogan ‘bermain sambil belajar’. Selain metode bermain, ada metode bercerita dan bernyanyi. Metode berceritamerupakan salah satu metode yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai mulia pada anak usia dini. Tujuan penelitianini adalah mendapatkan data dan informasi mengenai: (1) kemampuan guru dalam bercerita; (2) kebutuhan guruakan media audio cerita pendidikan karakter untuk PAUD; (3) media audio pendidikan karakter untuk PAUD; dan (4)nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa disampaikan melalui media audio bercerita. Penelitian ini dilakukan padabulan Juni 2016. Populasi penelitian adalah guru-guru TK di Propinsi DIY. Sebanyak 20 guru TK menjadi sampelpenelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen kuesioner dan panduan wawancaradigunakan untuk menjaring kebutuhan guru PAUD akan media audio cerita pendidikan karakter untuk anak usia dini.Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan gurudalam bercerita cukup baik meskipun masih memiliki keterbatasan; (2) guru membutuhkan media audio yang dapatdigunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter; (3) media audio pendidikan karakter yang dibutuhkan adalah ceritabinatang; dan (4) nilai-nilai pendidikan karakter yang disampaikan mengacu pada kurikulum PAUD 2013. Dengandemikian, hasil penelitian menegaskan bahwa guru membutuhkan media audio dalam bentuk cerita binatang untukmembantu menanamkan nilai-nilai karakter pada anak usia dini.Kata Kunci: cerita, media audio, pendidikan karakter.ABSTRACT: The learning methods that are most widely used by kindergarten teachers is ‘by playing’. It is in accordancewith their popular slogan ‘learning while playing’. Beside in playing, learning can also be carried out in story telling orsinging activities. Storyteling is an effective method that can be applied to introduce noble values to early-aged children.The purpose of this research is to get data and information about: (1) teachers’ ability of conducting storytelling; (2)teachers’ need for audio media on character education story for early-aged children; (3) audio media on charactereducation story for early-aged children; and (4) moral values that can be delivered through audio media of storytelling.This research was done in June 2016. The population of this research was kindergarten teachers in YogyakartaProvince. The sample, 20 teachers, were taken by using simple random sampling. This research applies qualitativedescriptive method by using questionnaire and interview guidance to get to know the need of early-aged childrenteachers. The result shows that: (1) the teachers’ storytelling ability is good enough; (2) there is a need of audio mediafor the teachers to deliver character education; (3) the audio media required is about fables; and (4) the charactervalues delivered refer to the 2013 curriculum of early-aged education. Based on the finding, teachers need fable audiomedia for them to deliver character value education to early-aged children.Keywords: story, audio media, character education.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TERBUKA/JARAK JAUH Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.099 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.535

Abstract

The idea of implementing Distance Education (DE) is to educationally serve the people who cannot be served by the existing face-to-face educational institutions due to one and some other reasons. Some of the constraints faced, as generally exposed, are in term of geographical distance and difficulty, transportation, time, limited budget, and physical disadvantages. In the very beginning stage, the learners of DE programs were adults. In the later development, DE institutions serve people not only adults but also those who are still at the school-age stage, from kindergarten to higher education. Not only the learners vary but also the technology/media used to deliver the learning contents, from the very old one (print technology) to the newest one (electronic technology). Currently many distance education institutions in developing countries use printbased technology as the main DE medium as the use of communications technologies is often cost-prohibitive. Almost all institutions in the Southeast Asian Countries that have already implemented distance education approach in their educational development still use print technology as a very important medium in delivering the programs. Even though some countries have used the internet technology as another potential alternative in delivering their distance learning contents. In this paper, the discussion will focus on the use of technologies in delivering distance learning contents, starting from print up to internet technologies.

Page 5 of 41 | Total Record : 406


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue