cover
Contact Name
Agung Iranda
Contact Email
jurnalpsikologi@unja.ac.id
Phone
+6281366825828
Journal Mail Official
jurnalpsikologi@unja.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Psikologi Jambi
Published by Universitas Jambi
ISSN : 25282735     EISSN : 25807021     DOI : -
Focus and scope of Jurnal Psikologi Jambi (JPJ) is promoting the development of psychology through the publication of research articles with new findings and scientific and strict methodology
Articles 118 Documents
PEMAAFAN MENUJU REKONSILIASI: FORGIVENESS TOWARD RECONCILIATION Rahma Rizki Yuli; Dessy Pramudiani
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v6iJuli.11744

Abstract

Introduction Kerinci regency conflicts occur between villages such as conflicts that occur between Pendung Talang Genting village and Sleman village. This incident result in many physical, material losses and causes mental problems for the residents living in the village. Psychological problems that arise after conflict are deep trauma to children which causes fear to do activities outside the home. Forgiveness is one of the behaviors of someone who is a victim of conflict in improving relations. Purpose the research to knows how the description of forgiveness and the factors that influence the forgiveness of Pendung Talang Genting villagers towards Sleman after conflict villagers.Method This research using qualitative phenomenological approach, and data collection methods through interview techniques and data analysis use interpretative phenomenological analysis (IPA). The character of native Pendung Talang Genting village participants from 30 - 60 years old for women and men. they suffer financial, physical and even mental.Results The forgiveness of Pendung Talang Genting villagers are emotional, safe and comfortable priority, hollow forgiveness, forgiveness as an effort of reconciliation, and acceptance. The factors that influence forgiveness are religiosity, personality, and situation factors.Conclusions and Suggestions The four participants express forgiveness in the form of behavior. However, in reality participants have not been able to appreciate and feel the existence of forgiveness in themselves as a whole.The residents in the village should have start to create a sense of self to forgive so that conflict does nott occur so that the village will be comfortable and peaceful.Keywords: forgiveness, conflict, reconciliation, Kerinci Village ABSTRAK Latar Belakang Kerinci merupakan daerah yang rawan konflik antardesa. Konflik antardesa di Kabupaten Kerinci merupakan hal biasa terjadi, hampir setiap tahunnya terjadi konflik antardesa. Konflik yang terjadi antardesa Pendung Talang Genting dan desa Sleman memberikan banyak kerugian fisik, material dan menimbulkan masalah mental pada anak-anak dan ibu-ibu yang melihat konflik di desa Pentagen. Masalah psikologis yang timbul pasca konflik adalah trauma yang mendalam pada anak-anak yang menyebabkan ketakutan untuk melakukan aktifitas di luar rumah. Pemaafan merupakan salah satu perilaku seseorang yang menjadi korban konflik mampu memperbaiki hubungan. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran pemaafan dan faktor yang mempengaruhi pemaafan warga desa Pendung Talang Genting terhadap warga desa Sleman pasca konflik. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data melalui teknik wawancara dan analisis data menggunakan interpretative phenomenilogical analisis (IPA). Karakter partisipan warga asli desa Pendung Talang Genting, usia 30 – 60 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, meraka mengalami kerugian finansial dan fisik, dan menyaksikan langsung peristiwa konflik tersebut. Hasil Pemaafan warga desa Pendung Talang Genting yaitu emosional, prioritas rasa aman dan nyaman, hollow forgiveness, pemaafan sebagai upaya rekonsiliasi, dan penerimaan. Adapun faktor yang memengaruhi pemaafan adalah religiusitas, kepribadian, dan faktor situasi. Kesimpulan dan Saran keempat partisipan mengekspresikan pemaafan dalam bentuk perilaku. Namun dalam kenyataannya, partisipan belum dapat menghayati dan merasakan adanya pemaafan dalam dirinya secara utuh. Kata kunci: pemaafan, konflik, rekonsiliasi, Kabupaten Kerinci.  
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL DAN REPRESENTASI VERBAL MAHASISWA PADA MATERI MORFOLOGI TUMBUHAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN VISUAL DAN KEMAMPUAN VERBAL UMUM: ANALYSIS OF VISUAL REPRESENTATION AND VERBAL REPRESENTATION OF STUDENTS ON PLANT MORPHOLOGY MATERIALS AND ITS RELATIONSHIP TO VISUAL AND VERBAL ABILITIES Stevia Ladisa; Adi Rahmat; Bambang Supriatno
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v6iJuli.11745

Abstract

Introduction The main study of plant morphology is about the appearance of plants as a whole and the scientific terms (terminology) used in recognizing plants. In the plant morphology undergraduate students are directed to understand the basic concepts and knowledge about plants and their terminology through learning activities and practicum in laboratory, so that undergraduate students can get complete information about the plants being studied. The information will be organized in working memory to produce a knowledge that can be represented both visually and verbally.Method The aims of this study was to analyze the ability of visual representation and verbal representation of undergraduate students on leaf concepts, analyze visual abilities and verbal abilities, analyze the corellation between visual representation abilities and verbal representation of leaf concepts with visual abilities and verbal abilities of undergraduate students. This research was a descriptive study at the Indonesian University of Education in the plant morphology course of leaf concepts with 30 participants.Results of this study showed that the visual representations of undergraduate students on leaf concepts has moderately correlated with visual abilities of undergraduate students. The verbal representations of undergraduate students on leaf concepts has low correlated with undergraduate students' verbal abilities.Conclusions And Recommendations This result also showed that the good ability of visual representation cannot always be described with good visual abilities, as well as good verbal representation cannot always be described with good verbal abilities.Keywords: visual representation, verbal representation, visual ability, verbal ability. ABSTRAK Pendahuluan Kajian utama morfologi tumbuhan adalah tentang penampilan tumbuhan secara utuh serta istilah-istilah ilmiah (terminologi) yang digunakan dalam mengenali tumbuhan. Pada mata kuliah morfologi tumbuhan mahasiswa diarahkan untuk memahami konsep dan pengetahuan dasar tentang tumbuhan dan terminologinya melalui kegiatan pembelajaran dan praktikum, sehingga mahasiswa dapat memperoleh informasi yang utuh tentang tumbuhan yang dipelajari. Informasi tersebut akan diorganisasikan dalam memori (working memory) sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan yang dapat direpresentasikan baik secara visual maupun secara verbal. Metode Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan representasi visual dan representasi verbal mahasiswa pada materi daun, menganalisis kemampuan visual dan kemampuan verbal umum serta menganalisis hubungan antara kemampuan representasi visual dan representasi verbal materi daun dengan kemampuan visual dan kemampuan verbal umum mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia pada mata kuliah morfologi tumbuhan materi daun dengan 30 orang mahasiswa. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kemampuan representasi visual mahasiswa tentang materi daun berkorelasi sedang dengan kemampuan visual umum mahasiswa. Sedangkan kemampuan representasi verbal mahasiswa tentang materi daun berkorelasi rendah dengan kemampuan verbal umum mahasiswa. Kesimpulan dan rekomendasi Hasil ini juga menunjukan bahwa kemampuan representasi visual yang baik tidak selalu dapat digambarkan dengan kemampuan visual umum yang baik, begitu juga dengan kemampuan representasi verbal yang baik tidak selalu dapat digambarkan dengan kemampuan kemampuan verbal umum yang baik. Kata Kunci: representasi visual, representasi verbal, kemampuan visual, kemampuan verbal.
RELIGIUSITAS DAN IDENTITAS DIRI STUDI FENOMENOLOGI PADA REMAJA PECANDU GAME ONLINE DI DESA KEDUNG WARINGIN KOTA BOGOR: RELIGIUSITY AND SELF IDENTITY PHENOMENOLOGY STUDY ON ONLINE GAME TEENAGERS IN KEDUNG WARINGIN VILLAGE, BOGOR CITY Abdi Sabil Adela; Abdul Azis
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v6iJuli.11746

Abstract

Background The problems studied in this study are how the process and stages of adolescents can be addicted to playing online games, how to describe the religiosity of adolescent addicts to online games, and how to describe the self-identity of adolescents who are addicted to online games.Method The method used in this research is a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. There are 3 informants in this study. The research location was conducted in Kedung Waringin Village.Results This study shows that almost every informant experienced all stages at the beginning of the addiction process to play online games, and the stages experienced by the informants had similarities and differences. The picture of the informant's religiosity changed from the phase before experiencing addiction to the phase of experiencing online game addiction. The description of the informant's self-identity has similarities and differences, where each informant has started to form a self-identity as a gamer, but this has not been formed completely, there are still many irregularities in it that are felt by every informant, and this makes the informant experience a crisis in the formation of identity longer self.Conclusion and Suggestion Addiction to playing online games also has dynamics of religiosity and self-identity. The images of religiosity and self-identity play a significant role in their psychological development. The suggestion is that this research can be understood by researchers and psychology practitioners that individuals who experience game addiction have another side that is important to know and study as study material or psychological intervention.Keywords: Online Game Addiction, Self-Identity, Religiosity ABSTRAK Latar Belakang Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana proses serta tahapan remaja dapat kecanduan bermain game online, bagaimana gambaran religiusitas remaja pecandu game online, dan bagaimana gambaran identitas diri remaja pecandu game online. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Kedung Waringin. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hampir setiap informan mengalami semua tahapan pada awal proses kecanduan bermain game online, serta tahapan yang di alami informan memiliki persamaan dan juga perbedaan. Gambaran religiusitas informan mengalami perubahan dari fase sebelum mengalami kecanduan ke fase mengalami kecanduan game online. Gambaran identitas diri informan memiliki persamaan dan perbedaan, dimana setiap informan sudah mulai membentuk identitas diri sebagai seorang gamer, akan tetapi hal itu belum terbentuk secara sempurna, masih banyak kejanggalan di dalamnya yang dirasakan oleh setiap informan, dan hal itu membuat informan mengalami krisis pembentukan identitas diri yang lebih lama. Kesimpulan dan Saran Kecanduan bermain game online juga memiliki dinamika religiusitas dan identitas diri. Gambaran religiusitas dan identitas diri tersebut sangat berperan secara signifikan dalam perkembangan psikologis mereka. Adapun sarannya agar penelitian ini bisa dipahami oleh peneliti dan praktisi psikologi bahwa individu yang mengalami kecanduan game memiliki sisi lain yang penting untuk diketahui dan dipelajari sebagai bahan kajian ataupun intervensi psikologis. Kata kunci: Kecanduan Game Online, Identitas Diri, Religiusitas.
PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI JAMBI DENGAN LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA YANG MENJADI ANGGOTA DI POSYANDU PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI: QUALITY OF LIFE COMPARISON BETWEEN ELDERLY WHO LIVING IN SOCIAL TRESNA WERDHA INSTITUTION IN JAMBI PROVINCE WITH THE ELDERLY LIVING WITH FAMILY WHO BECAME A MEMBER IN POSYANDU PUSKESMAS PUTRI AYU AT JAMBI CITY Hanna Wydia Gultom; Natalia Damayanti; Ahmad Syauqy
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v6iJuli.12626

Abstract

ABSTRACTIntruduction The elderly age occur aging process is a dynamic process as a result of cell changes, physical and psychological and potentially have health problems in general and mental health. To overcome these problems then the elderly must maintain the quality of life. The quality of life of the elderly is defined as the functional conditions of the elderly are at maximum or optimal conditions, which include the domain of physical health, psychological domain, social domain and environmental domain.Method This research was quantitative research with comparative study approach. This research used purposive sampling technique. The sample was 60 elders. The instrument used in this research was Quality of Life scale. The comparative test used in this research was Mann Whitney Test.Result The quality of life of elders in PSTW had 83,77 ± SD and spread to high life quality as many as 19 elders (63,3%), quality of life is 9 elders (30%) and elders in low quality of life as much as 2 elders 6.7%). The quality of life in elders who live with their families had 95,97 ± SD higher than mean of life quality of elders live in PSTW and spread to high quality of life as many as 10 respondents (33,3%), medium quality of life counted 20 respondents (66,7%) and no elders had low quality of life.Conclusion and Recommendation Based on Mann Whitney test p value = 0,00. There is differences quality of life of elderls in Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Jambi with elderls who live with family who become member of Posyandu Lansia in Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi.Keywords: Quality of life, Elders, Tresna Werdha Social Institution ABSTRAKPendahuluan Pada fase lanjut usia terjadi proses penuaan yang dinamis sebagai akibat dari perubahan sel, fisik dan psikologis. Pada fase ini juga individu berpotensi memiliki masalah kesehatan fisik dan mental. Untuk mengatasi masalah ini, para lansia harus menjaga kualitas hidup. Kualitas hidup lansia merupakan kondisi fungsional lansia yang berada pada kondisi maksimal atau optimal, yang meliputi domain kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Metode Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan uji banding. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel adalah 60 orang tua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Kualitas Hidup. Uji komparatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney Test. Hasil Kualitas hidup lansia di PSTW memiliki 83,77 ± SD dan menyebar ke kualitas hidup yang tinggi sebanyak 19 penatua (63,3%), kualitas hidup adalah 9 penatua (30%) dan penatua dengan kualitas hidup yang rendah seperti sebanyak 2 orang tua 6,7%). Kualitas hidup pada orang tua yang tinggal bersama keluarga mereka memiliki 95,97 ± SD lebih tinggi daripada rata-rata kualitas hidup orang tua yang tinggal di PSTW dan menyebar pada kualitas hidup yang tinggi sebanyak 10 responden (33,3%), kualitas sedang dari kehidupan dihitung 20 responden (66,7%) dan tidak ada orang tua yang memiliki kualitas hidup yang rendah. Kesimpulan Berdasarkan uji Mann Whitney p value = 0,00. Ada perbedaan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Jambi dengan lansia yang tinggal bersama keluarga yang menjadi anggota Posyandu Lansia di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi.Kata Kunci: Lansia, Kualitas Hidup, Panti Sosial Tresna Werdha.
KECERDASAN SOSIAL PADA REMAJA KPOPERS MINANG DITINJAU DARI PERENTAL BONDING: SOCIAL INTELLEGENCE IN YOUTH KPOPERS IN MINANG ASSESSED FROM PERENTAL BONDING Vira Yuliani; Rida Yanna Primanita
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12634

Abstract

Introduction Adolescent age makes adolescent development tasks increase, one of which is involved in social structures. The existence of group formation in adolescents is likely to influence the social attitudes of these adolescent. This study aims to see the differences in the level of adolescent social intellegence in terms of parental bonding (parent-child bonding). Method The subjects of this study were 38 kpopers from the Minang tribe who lived in West Sumatera, with an age range of 12-20 years. The sample was taken by using a purposive random sampling technique, with a Likert-type questionnaire. The data analysis technique used in this research is the one way ANOVA statistical technique.    Results of this study indicate that there are differences in the social intellegence of Minang kpopers adolescents in terms of parental bonding, with a p-value of 0.025 (p <0.05). with 12 subjects in the optional parenting parental bonding type, 6 subjects in the affectionaned control parental bonding category, 13 subjects in the affectionated constrait category, and 7 subjects in the neglected parenting category.      Conclusions and Recommendation There are differences in the social intellegence of Minang Kpopers adolescents in parental bonding. This research that recommendation for research to correlation all type of parental bonding with social intellegence.  Keywords: Parental bondiing, social intelligence, adolescent, Minang, kpopers.                                       ABSTRAK                                                                                                                                                  Pendahuluan Usia remaja membuat tugas-tugas perkembangan remaja semakin bertambah, salah satunya keterlibatan di dalam struktur sosial. Adanya pembentukan kelompok pada remaja berkemungkinan memengaruhi sikap sosial remaja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kecerdasan sosial remaja ditinjau dari parental bonding (ikatan orangtua dan anak).                                                                                                                                                      Metode Subjek penelitian ini adalah remaja kpopers dari Suku Minang yang berdomisili di Sumatera Barat berjumlah 38 orang dengan rentang usia 12-20 tahun, pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling, dengan kuesioner tipe likert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik one way anova. Subjek penelitian ini adalah remaja kpopers dari Suku Minang yang berdomisili di Sumatera Barat berjumlah 38 orang dengan rentang usia 12-20 tahun, pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling, dengan kuesioner tipe likert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik one way anova.                                        Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kecerdasan sosial remaja Minang kpopers ditinjau dari parental bonding, dengan nilai p 0.025 (p<0.05). dengan 12 subjek pada tipe parental bonding optional parenting, 6 subjek pada kategori parental bonding affectionated control, 13 subjek pada kategori affectionated constrait, dan 7 subjek pada kategori neglected parenting.          Kesimpulan dan Saran Adanya perbedaan tingkat kecerdasan sosial remaja Minang Kpopers berdasarkan parental bonding. Penelitian ini merekomendasikan untuk meneliti hubungan setiap tipe parental bonding dengan kecerdasan sosial.Kata kunci: Parental bonding, kecerdasan sosial, remaja, Minang, kpopers.                                                                         
HARGA DIRI MANTAN PECANDU NARKOBA YANG BEKERJA DI PUSAT REHABILITASI “X” JAMBI: THE SELF-ESTEEM OF EX-DRUG ADDICTS WORKING AT THE “X” REHABILITATION CENTER IN JAMBI Tira Nalvianti Rahmi; Siti Raudhoh; Amelia Dwi Fitri
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12635

Abstract

Introduction: Ex-drug addicts might potentially experience a relapse. Previous research had found that one of the factors that could affect ex-drug addicts to survive from a relapse was selfesteem. Self-esteem is essential for every human being, especially for the ones who are in their recovery, such as addiction recovery. This research aimed to describe the self-esteem of ex-drug addicts working at a rehabilitation center. Method: The participants of this research were three men working at a rehabilitation center and had stopped using drugs minimum in a year. This research was conducted in Jambi in 2018, used a qualitative research method with a phenomenology approach. The data collection technique used an in-depth interview. Result: All of the participants still disregarded some values yet had some appropriate experiences in other aspects of self-esteem. The main factors that significantly contributed to their self-esteem were relatively different. Conclusions and recommendation: It appears that the self-esteem of all the participants tendsto lead to the mediumcategory Keywords: addiction recovery, ex-drug addict, rehabilitation, self-esteem   ABSTRAKLatar Belakang: Mantan pecandu narkoba yang berhasil lepas dari ketergantungan narkoba berpotensi untuk mengalami kekambuhan. Penelitian sebelumnya menemukan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mantan pecandu narkoba mampu bertahan untuk tidak kembali menggunakan narkoba adalah harga diri. Harga diri penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi seseorang yang sedang dalam masa pemulihan, seperti pemulihan adiksi. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai harga diri pada mantan pecandu narkoba yang bekerja di pusat rehabilitasi “X” Jambi. Metode: Partisipan penelitian ialah tiga orang laki-laki dewasa yang berusia antara 25-45 tahun, sedang bekerja sebagai staf di pusat rehabilitasi “X” Jambi, dan telah berhenti menggunakan narkoba minimal satu tahun. Penelitian dilakukan di Kota Jambi pada tahun 2018, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta metode pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam. Hasil: Ketiga partisipan masih belum memenuhi beberapa nilai-nilai kebajikan, namun partisipan telah berhasil memenuhi sebagian besar nilai yang terkandung dalam aspek harga diri. Faktor yang paling berperan dalam pembentukan harga diri masing-masing partisipan secara khusus memiliki perbedaan yang mendasar. Kesimpulan dan Saran: Harga diri ketiga partisipan cenderung mengarah ke dalam kategori harga diri sedang berdasarkan keseluruhan aspek yang hampir terpenuhi dan beberapa yang tidak terpenuhi. Kata kunci: harga diri, mantan pecandu narkoba, pemulihan adiksi, rehabilitasi
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PERSAHABATAN DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IIK RIAU: THE RELATIONSHIP BETWEEN THE QUALITY OF FRIENDSHIP AND HAPPINESS IN SANTRI PONDOK PESANTREN IIK RIAU Yuliani Intan Lestari; Winda Palasari
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12637

Abstract

Introduction Santri who attend Islamic boarding schools, require them to live far apart from their parents and families. And this condition can be a barrier for these students to achieve happiness. The life of the Islamic boarding school which is different from school life in general makes it difficult for some students to adapt. In addition, the existing rules and learning programs stress the students. As a result, it makes the students depressed and stressed and has an impact on the happiness of the students. One of the factors affecting happiness is friendship. A person will be happier when experiencing high quality friendships with his friends. Methods The purpose of this study was to examine the relationship between the quality of friendship and happiness in the students of the Imam Ibnu Katsir Islamic boarding school in Rumbai District. The sample in this study amounted to 151 people who were obtained through the quota sampling technique. The instrument used in this study was the friendship quality scale with a reliability coefficient of 0.891 and a happiness scale of 0.897. This research uses Product moment analysis technique. Results of this study indicate a significant value of = 0.000 (p ≤ 0.001) meaning that the hypothesis is accepted, that is, there is a significant positive relationship between the quality of friendship and happiness of the students. The effective contribution of friendship quality to happiness is 7.5%. This shows that the quality of friendship plays an important role in increasing happiness in students. Conclusions and Recommendation This research concluded that quality of friendship have influence for the conquest of happiness in santri. Therefore this research that recommendation to santri for cultivate a quality friendly relationship with other person. Keywords: friendship quality, happiness, school. ABSTRAK Pendahuluan Santri yang bersekolah di Pondok Pesantren, mengharuskan mereka untuk hidup jauh terpisah dari orangtua maupun keluarganya. Dan kondisi tersebut bisa menjadi penghalang untuk santri tersebut untuk mencapai kebahagiaan. Kehidupan Pondok Pesantren yang berbeda dengan kehidupan sekolah pada umumnya membuat beberapa santri sulit untuk beradaptasi. Selain itu, aturan-aturan serta program pembelajaran yang ada membuat santri tertekan. Akibatnya membuat santri tertekan dan stress serta berdampak pada kebahagiaan para santri. Salah satu faktor mempengaruhi kebahagiaan adalah persahabatan. Seseorang akan lebih bahagia saat mengalami persahabatan dengan kualitas yang tinggi dengan sahabat-sahabatnya. Metode Tujuan penelitian ini untuk meneliti hubungan antara Kualitas Persahabatan dengan Kebahagiaan pada Santri Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir di Kecamatan Rumbai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 151 orang yang diperoleh melalui teknik kuota sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kualitas persahabatan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,891 dan skala kebahagiaan sebesar 0,897. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Product moment. Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai signifikan sebesar = 0,000 (p ≤ 0,001) artinya hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara kualitas persahabatan dengan kebahagiaan pada santri. Sumbangan efektif kualitas persahabatan terhadap kebahagiaan yaitu sebesar 7,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas persahabatan berperan penting dalam meningkatkan kebahagiaan pada santri. Kesimpulan dan Saran Penelitian ini disimpulkan bahwa kualitas persahabatan berperan penting dalam meraih kebahagiaan pada santri. Oleh karena itu, direkomendasikan setiap santri hendaknya memupuk hubungan persahabatan yang berkualitas dengan teman. Kata Kunci: kualitas persahabatan, kebahagiaan, sekolah    
EMOSI POSITIF PADA GURU PENDAMPING SISWA AUTIS PADA SD NEGERI 131/IV KOTA JAMBI: POSITIVE EMOTIONS IN TEACHERS ASSISTANCE FOR AUTISTIC STUDENTS AT SD NEGERI 131/IV JAMBI CITY Agnes Rianty; Dessy Pramudiani
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12638

Abstract

Introduction Autistic students had the same rights as normal students in obtained education. Inclusive school are needed for autistic students. Inclusive schools need teacher assisting for accompany the learning process of students with autism. Autistic students had excessive behaviour disorder; self-harm, aggression, and tantrums. The teacher assisting students with autism often feels angry and annoyed when accompanying students with autism. Positive emotions were things that can balanced the emotions of teachers assistance for autistic students in carried out their profession. To find out how to describe positive emotions and the factors that influence the formation of positive emotions in the teachers assistant for autistic students at SD Negeri 131/IV Jambi City. Method Qualitative method with a phenomenological approach. The data was collected use an observation, documentation and in-depth interviews. Use Interpretative phenomenological analysis (IPA). The characteristic of the participant teacher accompanying students with autism in SD Negeri 131/IV Jambi City, aged 25-55 years, faced autistic students directly, and had worked for at least 3 years. Result An overview the positive emotions in the teacher assistant for autistic students at SD Negeri 131 / IV Jambi City were feels of joy, self-satisfaction, attraction, love, fighting spirit, gratitude, and sympathy. The influence factors consist of environment, cooperation, selfefficacy, work experience, internal motivation, and personality. Conclusion And Recommendation The four participants have described positive emotions that are able to balance all emotions within themselves for their life and work. This research wasexpected to add insight into positive emotions. Keywords Positive emotions, teacher assistant, autistic students ABSTRAKPendahuluan Siswa autis memiliki hak yang sama dengan siswa normal dalam memperoleh pendidikan. Sekolah inklusi dibutuhkan untuk siswa autis. Sekolah inklusi memerlukan guru pendamping untuk mendampingi proses belajar siswa autis. Siswa autis memiliki gangguan perilaku berlebihan; melukai diri sendiri, agresif, dan tantrum. Guru pendamping siswa autis kerap merasakan emosi marah dan kesal saat mendampingi siswa autis. Emosi positif menjadi hal yang bisa menyeimbangkan emosi guru pendamping siswa autis dalam menjalani profesinya. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana gambaran emosi positif dan faktor yang mempengaruhi pembentukan emosi positif pada guru pendamping siswa autis di SD Negeri 131/IV Kota Jambi. Metode Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Menggunakan interpretative phenomenilogical analysis (IPA). Karakteristik partisipan guru pendamping siswa autis di SD Negeri 131/IV Kota Jambi, berusia 25-55 tahun, menghadapi secara langsung siswa autis, dan sudah bekerja minimal 3 tahun. Hasil Gambaran emosi positif pada guru pendamping siswa autis di SD Negeri 131/IV Kota Jambi adalah perasaan gembira, kepuasan diri, ketertarikan, cinta, berdaya juang, kebersyukuran, dan simpati. Faktor yang mempengaruhi terdiri dari lingkungan, kerja sama, kemampuan diri, pengalaman kerja, motivasi internal, dan kepribadian. Kesimpulan Dan Saran Keempat partisipan telah menggambarkan emosi positif yang mampu menyeimbangkan segala emosi dalam dirinya. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mengenai emosi positif. Kata kunci emosi positif, guru pendamping, siswa autis
UJI VALIDITAS ISI MODUL PROGRAM SMART BUYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DALAM MENCEGAH PENIPUAN BELANJA DARING PADA MAHASISWA: VALIDITY TEST OF CONTENTS THE SMART BUYING PROGRAM MODULE TO IMPROVE CONSUMER PURCHASE DECISION MAKING SKILLS IN PREVENTING ONLINE SHOPPING FRAUD IN STUDENTS. Ahmad Ricko Padesil; Nofrans Eka Saputra; Jelpa Periantalo
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12639

Abstract

Introduction Shopping online carries risks, one of which is fraud. Fraud is caused by consumers lacking knowledge of the characteristics of fraud, low emotional control, such as being easily tempted by cheap prices and only interested in displaying images. Students who are in their late teens are vulnerable to becoming victims of online shopping scams. So a program is needed to improve student purchasing decision-making skills to prevent online shopping fraud. Method This research uses a descriptive study with a 3D model (define, design, develop). The research data were obtained from three stages, namely the first stage is a needs analysis. The second stage is designing a frame of reference for the implementation of the program smart buying. The third stage is validating with the validator. Results This study shows the results of the validation of the module content assessed by the validator, which have a score in the range of 0.58-0.83. The results of the validation of measuring instruments that were assessed by the validator had a range of numbers from 0.25 to 0.83. Conclusion and Recommendation Based on the results of the validity test of the module content of the program smart buying . is at a good level of content validity, meaning that there is a conformity of the content or material in each session of the program module smart buying with the objectives to be achieved. Keywords: Module validity, Decision making skills, Program smart buying , Online shopping ABSTRAK Pendahuluan Belanja daring memiliki resiko salah satunya penipuan. Penipuan disebabkan konsumen kurang memiliki pengetahuan terhadap karakteristik penipuan, rendahya kontrol emosional seperti sangat mudah tergiur harga yang murah dan hanya tertarik dengan tampilan gambar. Mahasiswa yang berada pada usia remaja akhir rentan menjadi korban penipuan belanja daring. Sehingga diperlukan program guna meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan pembelian mahasiswa untuk mencegah terjadiya penipuan belanja daring. Metode Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan model 3D (define, design, develop). Data penelitian diperoleh dari tiga tahapan yaitu tahapan pertama merupakan analisa kebutuhan. Tahapan kedua merancang kerangka acuan kegiatan pelaksanaan program smart buying. Tahapan ketiga melakukan validasi bersama validator. Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil validasi isi modul yang dinilai oleh validator yaitu memiliki angka skor dengan rentang 0,58-0,83. Hasil validasi alat ukur yang dinilai oleh validator memiliki rentang angka dari 0,25-0,83. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil uji validitas isi modul program smart buying berada pada tingkat validitas isi yang baik, artinya terdapat kesesuaian isi atau materi dalam tiap sesi modul program smart buying dengan tujuan yang hendak dicapai. Kata Kunci: Validitas modul, keterampilan pengambilan keputusan, program smart buying, belanja daring.
UJI VALIDITAS ISI MODUL PERMAINAN EDUKATIF BERJALAN DAN BERHENTI (B&B) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA DINI: VALIDITY TEST OF THE CONTENT FROM MODULE EDUCATIVE GAME BERJALAN DAN BERHENTI (B&B) TO IMPROVE SPATIAL VISUAL ABILITIES FOR EARLY CHILDREN Putri Mayang Sari; Yun Nina Ekawati; Dessy Pramudiani
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12640

Abstract

Introduction Shopping online carries risks, one of which is fraud. Fraud is caused by consumers lacking knowledge of the characteristics of fraud, low emotional control, such as being easily tempted by cheap prices and only interested in displaying images. Students who are in their late teens are vulnerable to becoming victims of online shopping scams. So a program is needed to improve student purchasing decision-making skills to prevent online shopping fraud. Method This research uses a descriptive study with a 3D model (define, design, develop). The research data were obtained from three stages, namely the first stage is a needs analysis. The second stage is designing a frame of reference for the implementation of the program smart buying. The third stage is validating with the validator. Results This study shows the results of the validation of the module content assessed by the validator, which have a score in the range of 0.58-0.83. The results of the validation of measuring instruments that were assessed by the validator had a range of numbers from 0.25 to 0.83. Conclusion and Recommendation Based on the results of the validity test of the module content of the program smart buying . is at a good level of content validity, meaning that there is a conformity of the content or material in each session of the program module smart buying with the objectives to be achieved. Keywords: Module validity, Decision making skills, Program smart buying , Online shopping ABSTRAKPendahuluan Belanja daring memiliki resiko salah satunya penipuan. Penipuan disebabkan konsumen kurang memiliki pengetahuan terhadap karakteristik penipuan, rendahya kontrol emosional seperti sangat mudah tergiur harga yang murah dan hanya tertarik dengan tampilan gambar. Mahasiswa yang berada pada usia remaja akhir rentan menjadi korban penipuan belanja daring. Sehingga diperlukan program guna meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan pembelian mahasiswa untuk mencegah terjadiya penipuan belanja daring. Metode Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan model 3D (define, design, develop). Data penelitian diperoleh dari tiga tahapan yaitu tahapan pertama merupakan analisa kebutuhan. Tahapan kedua merancang kerangka acuan kegiatan pelaksanaan program smart buying. Tahapan ketiga melakukan validasi bersama validator. Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil validasi isi modul yang dinilai oleh validator yaitu memiliki angka skor dengan rentang 0,58-0,83. Hasil validasi alat ukur yang dinilai oleh validator memiliki rentang angka dari 0,25-0,83. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil uji validitas isi modul program smart buying berada pada tingkat validitas isi yang baik, artinya terdapat kesesuaian isi atau materi dalam tiap sesi modul program smart buying dengan tujuan yang hendak dicapai. Kata Kunci: Validitas modul, keterampilan pengambilan keputusan, program smart buying,belanja daring.

Page 6 of 12 | Total Record : 118