cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 171 Documents
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN RIKSUSU (WRIGHTIA PUBESCENS R.BR) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS) YANG DI INDUKSI PUTIH TELUR Prawirohardjono, Widharto
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.952 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1926

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui aktivitas efek antiinflamasi dari ektrak etanol 70% daun riksusu (Wrightia pubescens R. Br.). Ektraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi yang dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Ektrak kental dengan berbagai variasi dosis yaitu 40 mg/kgBB, 60 mg/kgBB, dan 160 mg/kgBB secara oral diberikan pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang di Induksi Putih Telur. Natrium Diklofenak digunakan sebagai kontrol positif dengan dosis 0,9 mg/kgBB diberikan secara oral. Penelitian ini menggunakan metode udema buatan pada telapak kaki tikus dengan induksi putih telur 5% sebanyak 0,2 ml sebagai penginduksi udema. Pada uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara setiap dosis dengan kontrol negative pada taraf uji (<0,05) dan semua dosis ekstrak terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol positif. Dari semua kelompok uji pada penelitian ini kelompok yang mempunyai daya inhibisi udema terbesar adalah kontrol positif sebagai pembanding yaitu Natrium Diklofenak dengan daya hambat udema 56,68% diikuti dengan dosis 160 mg/kgBB dengan daya hambat sebesar 54,03%. Kata kunci : Wrightia pubescens, Natrium Diklofenak; Antiinflamasi; Putih Telur
Telaah Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) sebagai sumber bahan alam berpotensi tinggi dalam upaya promotif kesehatan Rusdiana, Taofik
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.351 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.874

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan sumber kekayaan melimpah masih memiliki sejumlah keterbatasan dalam memanfaatkan dan mengolah sendiri sumber-sumber daya alamnya tersebut. Ribuan tanaman yang berpotensi memiliki khasiat dalam dunia kesehatan masih belum tergali. Pada tulisan ini ditinjau salah satu tanaman yang tumbuh dan hidup subur di negeri khatulistiwa ini yang ternyata memiliki segudang potensi di bidang pengobatan dan kesehatan, yaitu seledri (Apium graveolens L.). Kajian ini didasarkan kepada review article yang tersebar di database penelitian maupun dari hasil penelitian penulis sendiri. Seledri memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid (apiin dan apigenin), saponin, minyat atsiri (olein) dan oleoresin, ptalida (n-butil ptalida dan sedalonida) dan falcarinol dan falcarindiol. Zat-zat tersebut dilaporkan memiliki khasiat farmakologi sebagai diuretik, peluruh batu ginjal, antihipertensi, antihiperlipidemia, antioksidan, antiinflamasi dan antikanker. Katakunci : Apium graveolens L., antikalkuli, antihipertensi, antihiperlipidemia, antiinflamasi, antioksidan
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA DARI EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana M.) Jenny Pontoan
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.37 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i1.241

Abstract

ABSTRAK Tabir surya merupakan sediaan kosmetika yang digunakan dengan maksud melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan jalan memantulkan atau menyerap sinar matahari secara efektif terutama pada daerah emisi gelombang ultraviolet, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena terpapar sinar matahari. Bahan aktif tabir surya yang digunakan dapat berupa senyawa sintetik ataupun senyawa yang berasal dari alam. Penelitian dilakukan untuk menentukan aktivias ekstrak daun alpukat (Persea americana M.) sebagai tabir surya secara in vitro dan menguji aktivitas krim ekstrak daun alpukat (Persea americana M.) sebagai tabir surya secara in vivo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun alpukat memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid dan saponin. Ekstraksi menggunakan tiga pelarut yaitu metanol, etanol dan aseton menghasilkan rendemen terbesar pada pelarut metanol (22,54). Kandungan total fenolik tertinggi pada pelarut aseton (71,32), flavonoid tertinggi pada pelarut etanol (6,63), uji aktivitas antioksidan (DPPH dan daya reduksi) tertinggi pada pelarut aseton sedangkan nilai SPF tertinggi pada pelarut etanol (14,45).   Kata Kunci : Daun Alpukat (Persea americana M.), Antioksidan, Tabir Surya, SPF ABSTRACT Sunscreen is cosmetics preparation used for protecting skin from sunburn exposure by means of reflecting or absorbing sunlight effectively, particularly in the area of ultraviolet wave emission so that it can prevent the occurence of skin disorder due to the exposure of sunlight. The used sunscreen active material can be in the form of synthetic compound or compound deriving from the nature. The study is conducted by determining the activity avocado leaves extract (Persea americana M.)as sunscreen through in vitroandtest the activity of avocado leaves extract cream (Persea americana M.)as sunscreen through in vivo.This study utilizes laboratory experiment method. The result of the study shows that avocado leaves have secondary metabolite contents such as alkaloid, flavonoid and saponin. Extraction uses three solvents such as methanol, ethanol and acetoneresulting the biggest yield in methanol solvent (22,54). The highest phenolic total content is on acetone solvent (71,32), the highest flavonoid on ethanol solvent (6,63), the highest antioxidant activity test (DPPH and reduction power) on acetone solvent, whereas the highest SPF is on ethanol solvent (14,45).   Keyword:        Avocado leaves (Persea americana M.),Antioxidant, Sunscreen, SPF
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KARAMUNTING (Rhodomyrtus Tomentosa) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus L.) DENGAN INDUKSI ALOKSAN Ramatillah, Diana Laila
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.145 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1947

Abstract

Obat tradisional yang terdapat didalam tanaman yang berkhasiat sebagai obat memiliki efek yang beragam, salah satunya sebagai antidiabetes. Diabetes adalah penyakit metabolik yang terjadi karena adanya masalah pada pengeluaran insulin, aksi insulin atau keduanya. Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol 70% akar karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.) untuk membantu proses penurunan kadar glukosa darah. Akar karamunting yang digunakan mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, dan steroid yang diduga dapat membantu mempercepat proses penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% akar karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.) terhadap penurunan kadar gula darah teradap mencit putih jantan (Mus musculus L.) yang di induksi aloksan. Aloksan adalah senyawa kimia yang memiliki struktur mirip dengan glukosa yang menyebabkan akumulasi glukosa oleh sel β pankreas. Pembuatan ekstrak akar karamunting menggunakan metode maserasi. Pada penelitian ini hewan uji di bagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (-) diberikan suspensi CMC 0,5%, kelompok kontrol positif (+) diberikan Glibenklamid sebagai perbandingan dengan dosis 0,013 mg/25 g BB. Kelompok uji I diberikan esktrak etanol 70% akar Karamunting 20mg/25g BB, kelompok uji II diberikan esktrak etanol 70% akar Karamunting 40mg/25g BB, kelompok uji III diberikan ekstrak etanol 70% akar Karamunting 60mg/25g BB. Perlakuan diberikan setiap hari selama 7 hari. Data presentase dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk, Levene, One way ANOVA dan Uji LSD. Penurunan kadar glukosa darah paling efektif terdapat pada kontrol uji konsentrasi 60mg/g BB. Hasil analisa one way ANOVA menunjukan hasil yang signifikan pada semua kelompok kontrol uji dan kontrol positif yaitu p  < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% akar Karamunting memiliki khasiat yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit. Kata Kunci : akar Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.), aloksan,  mencit putih jantan, diabetes
UJI STABILITAS FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.596 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.834

Abstract

ABSTRAK Senyawa antioksidan yang dimiliki oleh biji melinjo dapat mencegah terjadinya kerusakan pada kulit seperti penuaan dini. Biji melinjo (Gnetum gnemon L.)  mengandung senyawa antioksidan yang tinggi yaitu senyawa polifenol, vitamin C dan tokoferol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode Diphenylhydrazylpicryl (DPPH), dimana nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak etanol  70% biji melinjo adalah 173,368 ppm. Formulasi krim dibuat dengan basis asam stearat yang dikombinasikan terhadap trietanolamin pada perbandingan 5 : 1. Evaluasi sediaan krim meliputi pengamatan organoleptis, dan uji stabilitas selama 4 minggu pada penyimpanan suhu yang berbeda, yaitu suhu 4°C, 25°C-30°C dan 40°C. pH krim yang terdapat pada formula I, II, dan III mengalami penurunan kemudian mengalami konstan. pH yang mengalami perubahan akan tetapi tetap berada direntang persyaratan pH untuk sediaan yang pengunaannya pada kulit. Untuk viskositas krim pada suhu 4°C mengalami kenaikan, sedangkan pada suhu 25°C-30°C dan pada suhu 40°C terjadi penurunan tetapi tidak signifikan sehingga pada masing-masing formula tetap memenuhi persyaratan uji stabilitas. Berdasarkan hal tersebut ekstrak etanol 70% biji melinjo dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim dan pada konsentrasi ekstrak sebesar 0,15% lebih stabil dalam sediaan krim. Kata kunci: Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.), Antioksidan, Krim. ABSTRACT Antioxidant compounds owned by melinjo seeds can prevent skin damage such as premature aging. Melinjo seeds (Gnetum gnemon L.) contain high antioxidant compounds which are polyphenols compounds, vitamin C and tocopherols. Testing of antioxidant activity using Diphenylhydrazylpicryl (DPPH), where in the IC50 value that is owned by 70% ethanol extract of melinjo seeds was 173.368 ppm. Cream formulation made with  base of stearic acid were combined to triethanolamine at ratio of 5:1. Evaluation of the cream preparations includes organoleptic observations, and test the stability of the storage for 4 weeks at different temperatures, which were 4°C, 25°C-30°C and 40°C.pH cream contained in formula I, II, and III then undergoes the constant decline. Changed pH would remain at the stretched pH requirements range for its use in skin preparations. For the viscosity of cream at 4°C increase,whereas at 25°C-30°C and data temperature of 40°C decrease but not significantly so that in each formula still meet the requirements of the stability test. Based on the 70% ethanol extract of melinjo seeds can be formulated into dosage forms cream and the extract concentration of 0.15% is more stable in cream. Keywords: Melinjo Seeds (Gnetum gnemon L.), Antioxidants, Cream.
FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa acuminata colla) DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Nina Jusnita
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.612 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1915

Abstract

Telah dilakukan formulasi sediaan gel hand sanitizer dari ekstrak kulit pisang ambon (Musa acuminata colla) dengan menggunakan basis karbopol 940 dan HPMC disertai uji stabilitas fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antibakteri dari ekstrak kulit pisang ambon dalam sediaan gel hand sanitizer terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian dilakukan secara triplo dengan konsentrasi ekstrak 8%, 10%, 12%, 14%, 16%. Pengujian aktifitas bakteri menggunakan metode difusi dengan cakram disk dan menggunakan media agar MHA sebagai media tumbuh bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak untuk sediaan gel yang dipakai yaitu 12%, 14%, 16%. Hasil penelitian pada sediaan gel dari uji aktivitas antibakteri sediaan gel Hand sanitizer yaitu pada konsentrasi 16% dengan zona hambat rata-rata tertinggi yaitu 15,00 mm dengan respon hambat kuat. Kata Kunci : Hand sanitizer; Staphylococcus aureus; kulit pisang ambon
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKTRAK ETANOL 70% DAUN LEUNCA (Solanum nigrum Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus Linn) Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.74 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.1902

Abstract

Inflamasi adalah suatu respon protektif lokal yang ditimbulkan oleh  cedera atau kerusakan jaringan yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) jaringan yang cedera ataupun agen penyebab cidera. Subjek penelitian menggunakan tikus putih galur Sprague dawley dengan 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yang terdiri dari Kontrol Negatif (Na CMC 0,5 %), Kontrol Positif (Natrium Diklofenak 13,5 mg/kg BB), dan kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/kg BB, 350 mg/kg BB, 450 mg/kg BB diberikan secara oral. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak etanol  70% daun leunca (Solanum nigrum Linn) terhadap edema telapak  kaki  tikus putih jantan yang diinduksi dengan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml secara sublantar. Hasil penelitian menunjukan bahwa ektrak etanol 70% daun leunca dapat menurunkan volume udem pada kaki tikus yang diinduksikan dengan karagenan 1%, pada dosis 2 (350 mg/kg BB) persen inhibis radang 31,87% lebih kecil dibanding dengan kontrol positif (Natrium Diklofenak 13,5 mg/kg BB) persen inhibisi radang 33,32%.
FORMULASI KAPSUL EKSTRAK KENTAL ETANOL 96% TERIPANG KELING (Holothuria atra) dan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Victor Siringo-Ringo
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.278 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.825

Abstract

ABSTRAK Organisme hidup tidak terkecuali biota laut menghasilkan berbagai produk alami yang terdiri dari atas metabolit primer dan metabolit sekunder.Beberapa kandungan bioaktif pada biota laut telah terbukti secara ilmiah memiliki aktifitas atibakteri, antikoagulan, antifungi, antiinflamasi, antimalaria dan antivirus.Salah satu biota laut yang masih terus diteliti sebagai bahan obat adalah teripang.Teripang berpotensi untuk menghasilkan metabolit sekunder, sehingga dapat dimanfaatkan substansi aktif dalam bidang obat-obatan yang belum banyak diteliti khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi hambat minimum ekstrak teripang keling (Holothuria atra) dan untuk membuat formulasi kapsul ekstrak kental teripang keling (Holothuria atra)  dengan  berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kental teripang dengan konsentrasi 100µ g menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu bakteri Bacillus subtilis, 12 mm dan Staphylococcus aureus 11mmdan Gram negatif yaitu Escherichia coli 12 mm,Vibrio cholera 9mm. Berdasarkan hasil  zona hambat bakteri, formulasi kapsul ekstrak teripang menggunakan kosentrasi 100µg, 250µg dan 500µ g. Berdasarkan hasil evaluasi laju alir, sudut istirahat, keseragaman bobot, waktu hancur dan kadar air pada penyimpanan selama 5 minggu formula A, B dan C menunjukkan ketiga formula memenuhi persyaratan sediaan kapsul. Kata Kunci: Teripang Keling (Holothuria atra), Antibakteri, Kapsul. ABSTRACT A living organism include marine lifes produce a variety of natural products consisting of upper primary metabolites and secondary metabolites. Some bioactive compounds in marine lifes have been scientifically proven have antibacterial, anticoagulant, antifungal, anti-inflammatory, antimalarial and antiviral activities. One of marine lifes that is still evaluated as a drug ingredient is sea cucumber. Sea cucumber has ability to produce secondary metabolites and it can be used as an active substance in the field of medicine that has not been extensively studied, especially in  Indonesia. The  purposes  of this  study were  to  obtain the minimum inhibitory concentration of sea cucumber extract (Holothuria atra) and make sea cucumber extract in capsule formulation with various concentrations. The results showed that the thick extract of sea cucumber with  100 μg concentration inhibiting the growth of gram-positive bacteria, Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus by successively are 12 mm and 11 mm while Gram-negative bacteria Escherichia coli and Vibrio cholerae were 12 mm and 9 mm. Based on the results of bacterial inhibition zone, sea cucumber extract capsule formulation use a concentration of 100 μg, 250 μg and 500 μg. Based on the evaluation of flow rate, angle of rest, weight uniformity, disintegration time, and moisture content on saving for 5 weeks it can be concluded that all  of formulas have requirements ascapsules. Keywords: Cucumber Rivet (Holothuria atra), antibacterials, Capsule
Pengaruh Variasi Konsentrasi Avicel PH 102 dan Manitol Terhadap Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Akar Ekinase (Echinacea purpurea (Herb.)) Secara Kempa Langsung Unsyura Dhipa Budaya
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.329 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1929

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bentuk sediaan untuk  memberikan efek immunomodulator menggunakan ekstrak Akar Ekinase (Echinacea purpurea (Herb.)) dengan cara yang menyenangkan  yaitu dalam bentuk sediaan tablet hisap.  Dalam pembuatannya diperlukan   komponen   pengisi   tablet   dengan   rasa   manis   yang   dominan. Penggunaan variasi konsentrasi kombinasi pengisi dapat berpengaruh terhadap sifat fisik tablet. Bahan pengisi yang digunakan adalah avicel PH 102 dan manitol. Pada penelitian ini mengunakan metode kempa langsung dengan dengan 3 variasi konsentrasi yang yaitu  avicel PH 102 dan manitol FI (46,25%:32,5%), FII (38,25%:40%) FIII (38,25%:40%). Evaluasi kualitas terhadap serbuk yang dilakukan yaitu Uji Waktu Alir, Uji Sudut Diam, Uji Pengetapan, dan Uji Distribusi Ukuran Serbuk. Evaluasi kualitas terhadap tablet hisap yaitu Uji Keseragaman Ukuran, Uji keseragaman Bobot, Uji Kekerasan, Uji Kerapuhan tablet, dan Uji Waktu Hancur. Pengujian juga dilakukan dengan Uji Stabilitas Dipercepat di dalam Climatic Chamber  selama 6  bulan. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Avicel PH 102 dapat meningkatkan waktu alir, memperbaiki kompresibilitas, memperkecil sudut diam, meningkatkan kekerasan, menurunkan tingkat kerapuhan dan memperlama waktu hancur. Data yang dihasilkan dibandingkan dengan literatur, serta di analisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa formulasi I tablet hisap yang mengandung bahan pengisi avicel PH 101-manitol dengan konsentrasi (46,25%:32,5%) memiliki hasil yang lebih optimal untuk uji fisik tablet hisap ekstrak ekstrak Akar Ekinase . Kata kunci   :       avicel PH 102, manitol, bahan pengisi,  tablet hisap, stabilitas dipercepat, immunodulatory ekstrak Akar Ekinase (Echinacea purpurea (Herb.))
KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI BIJI BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acnes) Sari Rahayuni
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.204 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i2.1714

Abstract

Delima (Punica granatum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi dan antimikroba. Salah satu bagian tanaman delima yang berkhasiat adalah bijinya. Biji delima dapat diproses menjadi minyak atsiri dengan metode ektraksi mekanik dengan pengepresan. Minyak atsiri biasa digunakan untuk kesehatan kulit seperti mengatasi infeksi jerawat. Minyak atsiri biji buah delima memiliki kandungan asam punisat, polifenol, asam askorbat, tokoferol, triterpen, isoflavon, lignin dan alkaloid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakterisasi minyak atsiri biji buah delima dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes. Karakterisasi minyak atsiri biji buah delima memberikan hasil rendemen minyak 5,2%; indeks bias 1,51 dan bobot jenis 0,946. Pada uji aktivitas antibakteri minyak atsiri biji buah delima menggunakan 7 kelompok perlakuan dan 3 kali pengulangan dengan konsentrasi 12,5; 25; 50; 100 dan 200 mg/ml, kontrol positif (klindamisin), serta kontrol negatif (tween 2,5% dalam etanol 96%). Hasil penelitian menunjukkan minyak biji buah delima memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) sebesar 12,5 mg/ml. Analisa data One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada setiap kelompok perlakuan dengan nilai sig < 0,05.

Page 3 of 18 | Total Record : 171