cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 171 Documents
PENGARUH PERBEDAAN JENIS ASAM TERHADAP KADAR ALKALOID TOTAL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides, L.) Verawati verawati
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.406 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.799

Abstract

The research about estimating amount of total alkaloid of the leaves bandotan (Ageratum conyzoides, L.) by varying the type of acid in the extraction process of alkaloids. Alkaloid from bandotan dried leaf powder was extracted by using 3 types of acids are hydrochloric acid (HCl), phosphoric acid (H3PO4), acetic acid (CH3COOH). Extract qualitatively analyzed using Thin Layer Chromatography (TLC) using a dye dragendorf. At alkaloid extracted with HCl showed the number of stains sharper than the two other extracts. Alkaloid assay gravimetric done and obtained the number of total alkaloids significantly different among the three (P <0.05) which is the largest number in the alkaloid extracted with hydrochloric acid (HCl) of 45.9598% w/w, followed alkaloid extracted with phosphate (H3PO4) 11.2016% w/w, and alkaloid extracted with acetic acid (CH3COOH) 1.9536% w/w.
TINJAUAN ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT PADA ETNIS BANJAR DI KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA BANJARMASIN noor cahaya
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.705 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.779

Abstract

Setiap etnis memiliki keanekaragaman dalam hal kearifan lokal, salah satunya pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan tradisional. Etnis Banjar memiliki ciri khas tersendiri dalam memanfaatkan tumbuhan obat secara tradisional. Penelitian bertujuan menginventarisasi jenis, bagian, cara penggunaan, durasi, dosis, aturan pakai dan tujuan penggunan tumbuhan obat yang digunakan oleh etnis Banjar di Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel quota sampling. Jumlah responden sebanyak 239 menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian menyatakan terdapat sebanyak 47 jenis tumbuhan obat. Bagian yang digunakan yaitu daun, rimpang, buah, batang, herba, bunga, umbi dan biji. Tujuan penggunaan untuk mencegah penyakit, mengobati penyakit/gejala penyakit dan perawatan tubuh. Cara penggunaan digunakan secara topikal maupun oral, sebagian besar dengan cara direbus dan diminum. Durasi penggunaan tumbuhan obat yang digunakan bervariasi berada pada kisaran 1 hari->3 tahun. Aturan pakai dalam penggunaan tumbuhan obat yaitu tidak teratur, sesering mungkin, dan 1 kali sehari-1 kali sebulan. Dosis penggunaan 1-15 lembar, 1/2-1 buah, 1-2 genggam, 1 siung, 1-3 ruas, 1 jari, 3-5 pucuk, 1-10 batang dan secukupnya.
SIFAT-SIFAT SUBSTANSI PANGAN FUNGSIONAL YANG AMAN Andrianopsyah Mas Jaya Putra
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.711 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i1.238

Abstract

Abstract   A computational research was conducted to investigate the properties of safe functional food substances. A dataset of nutraceuticals in the market (84 data) was compared to a dataset of drugs which had been withdrawn by the Food and Drug Administration (FDA) of the United States of America (176 data) by descriptor mapping. Five descriptors were calculated for the two datasets:  Molweight, clogP, clogS, Polar Surface Area, and Shape Index. The results of this research inform us which descriptors are effective to discriminate the two datasets and their ranges. These results would serve as considerations for functional food industries in Indonesia in the selection or design of safe functional food substances. Keywords: functional food, nutraceutical, descriptor mapping, Molweight, clogP, clogS, Polar Surface Area, Shape Index Abstrak   Telah dilakukan sebuah penelitian pada komputer untuk mengetahui sifat-sifat substansi pangan fungsional yang aman. Susunan data substansi pangan fungsional di pasaran (nutraceutical; 84 data) dibandingkan terhadap susunan data obat yang telah ditarik dari peredaran oleh Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat (withdrawn; 176 data) dengan metode peta deskriptor. Ada 5 deskriptor yang dihitung nilainya untuk kedua susunan data tersebut, yaitu: Molweight, clogP, clogS, Polar Surface Area, dan Shape Index. Dari hasil penelitian ini, diketahui deskriptor mana yang efektif untuk membedakan kedua susunan data tersebut dan kisaran nilainya. Hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi masukan bagi industri pangan di Indonesia di dalam memilih atau merancang substansi pangan fungsional yang aman. Kata kunci: pangan fungsional, nutraceutical, peta descriptor, Molweight, clogP, clogS, Polar Surface Area, Shape Index
FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR DARI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SUJI (Dracaena angustifolia (Medik) Roxb) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans Zuraida Sagala
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.672 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1925

Abstract

Karies gigi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya suatu interaksi antara bakteri plak dan gigi, mikroorganisme yang terlibat dalam pembentukan karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans berperan dalam permulaan terjadinya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ekstrak etanol 70% daun Suji (Dracaena angustifolia (Medik) Roxb) dan sediaan ekstrak obat kumurnya memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Strptococcus mutans. Penguujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi pada kertas cakram dengan media tumbuh bakteri berupa agar darah. Digunakan ekstrak dengan konsentrasi 12,5%; 25%; 50%; dan 60%.  Uji antibakteri ekstrak daun Suji terhadap bakteri Streptococcus mutans didapatkan bahwa ekstrak dengan konsentrasi terkecil yang digunakan (12,5%) telah menunjukan adanya aktivitas antibakteri Streptococcus mutans dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 7,56 mm. Zona hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari ekstrak etanol daun Suji. Hal ini dikarenakan oleh adanya kandungan eksipien yang memiliki aktivitas antibakteri, seperti gliserin, menthol dan natrium benzoat. Sediaan kemudiaan dievaluasi selama 1 bulan untuk menguuji kelayakan sediaaan tersebut dan parameter yang dievaluasi meliputi: organoleptis, homogenitas dan pengukuran pH. Evaluasi dilakukan setiap minggunya selama 1 bulan periode penyimpanan. Hasil evaluasi menyatakan bahwa sediaan obat kumur memenuhi syarat.Kata kunci: Obat kumur, Antibakteri, Daun Suji, Streptococcus mutans
FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK AKAR MANIS (Succus liquiritae) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI SORBITOL-LAKTOSA TERHADAP PENGARUH SIFAT FISIK TABLET KUNYAH MENGGUNAKAN METODE KEMPA LANGSUNG Victor Siringo-Ringo
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.356 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1922

Abstract

Telah dilakukan penelitian formulasi sediaan tablet kunyah dengan zat aktif utama ekstrak akar manis (Succus liquiritae).Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut dan mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa tidak enak. Akar manis mengandung saponin yaitu asam glisirizinat yang memliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan mengurangi kekentalan mukus sehingga memudahkan pengeluaran dahak. Pada penelitian ini dibuat dua formula. Setiap tablet kunyah ekstrak akar manis mengandung 170 mg dan kombinasi pengisi Sorbitol-Laktosa dengan perbandingan yaitu FI (70%:30%) dan FII (50%:50%). Pembuatan tablet kunyah ekstrak akar manis digunakan metode kempa langsung dengan pengujian stabilitas selama 6 minggu yaitu keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji keseragaman ukuran dimana hasil pengujian tersebut semua tablet kunyah memenuhi persyaratan serta menunjukkan bahwa tablet kunyah dengan formula II (sorbitol 50% : laktosa 50%) menghasilkan tablet yang lebih baik dibandingkan tablet formula I (sorbitol 70% : laktosa 30%). Uji hedonik atau kesukaan pada formula II menghasilkan persentase nilai kesukaan lebih baik dibandingkan formula I yaitu 60% (cukup diterima). Kata kunci : Akar manis, sorbitol, laktosa, tablet kunyah, cetak langsung
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN JATI (Tectona grandiss Linn.F )DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Sogandi Sogandi
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.008 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1911

Abstract

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah lama dilakukan, hal ini terjadi sejak zaman nenek moyang yang melakukan pengobatan sendiri secara empiris. Salah satu bahan yang berpotensi adalah daun Jati. Daun jati diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin galat, tanin katekat, kuinon, dan steroid/triterpenoid, yang memiliki aktivitas antibakteri. Maka dari itu perlu adanya pengujian untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol dan fraksi daun jati dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli  dan Staphylococcus aureus.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan difusi cakram (Kirby-bauer), dimana media Nutrien Agar yang sudah dibiakkan Escherichia coli dan Staphylococus aureus dan diinkubasikan selama 24 jam. Kelompok kontrol positif menggunakan ampicillin, kelompok kontrol negatif menggunakan aquabides, serta sampel uji yakni ekstrak etanol, fraksi etil dan fraksi N-Heksana. Zona hambat diukur menggunakan jangka sorong millimeter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan  uji Kolmogorov, uji levene’s dan Two way annova. Uji lanjutan dengan mengukur KHM dari senyawa yang memiliki aktivitas tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri, dilakukan dengan metode dilusi cair. Media Nutrien Broth yang sudah dibiaakkan Escherichia coli dan Staphylococus aureus diberikan konsentrasi ekstrak masing-masing 5 %,10 %, 15 %, 20 % dan 25 %Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun jati memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri paling besar dengan rerata zona hambat 16,92 ± 0,32 mm untuk Escherichia coli dan 17,13 ± 0,08 mm untuk Staphylococcus aureus. Dilanjutkan dengan uji KHM dengan Nilai KHM 15 % untuk masing- masing bakteri. Uji kebocoran asam nukleat dan protein menunjukkan adanya kebocoran sel pada kedua bakteri pada nilai 1 KHM dan 2 KHM. Kata kunci : Ekstrak, Daun Jati, Tectona grandis Linn. f., Escherichia coli Staphylococcus aureus
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% AKAR KARIMUNTING (Melastoma malabathricum, L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Nuryanti Nuryanti
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.107 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.829

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia.Infeksi dapat disebabkan oleh virus, jamur, parasit dan bakteri.Bakteri patogen yang sering menyebabkan infeksi pada manusia salah satunya adalah Escherichia coli. Di Indonesia, akar karamunting dipercaya dapat digunakan untuk mengobati diare, luka bakar atau luka berdarah, bisul, disentri basiler dan menentukan racun singkong. Akar karamunting  mengandung saponin, flavonoid dan tanin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan akar karamunting yang diekstraksi dengan etanol 96% terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli (ATCC 25922). Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram tujuannya untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% akar karamunting. Kotrimoxazol 25μg digunakan sebagai pembanding aktivitas antibakteri.Ekstrak etanol 96% akar karamunting menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli.Aktivitas antibakeri yang paling tinggi adalah pada konsentrasi 75 % dengan rerata diameter adalah 13,96 mm. Kata Kunci: Melastoma malabathricum, L, antibakteri, difusi cakram ABSTRACT Infectious disease is one health problem with high prevalence in Indonesia. Infection can be caused by viruses, fungi, parasites and bacteria. One of pathogenic bacteria that commonly causes infections in humans is Escherichia coli. In Indonesia, the root of Karamunting is believed to be used to treat diarrhea, wounds or bleeding, ulcers, bacillary dysentery and determine toxic compound in cassava. Karamunting root (Melastoma malabathricum, L) contains saponins, flavonoids and tannins that can inhibit the growth of bacteria. The aim of this study is to determine the ability of Karamunting root (Melastoma malabathricum, L) which is extracted with 96% ethanol to the growth of Escherichia coli bacteria (ATCC 25922). The method used is disc diffusion method aimed at determining the antibacterial activity of 96% ethanol extract of the Karamunting root (Melastoma malabathricum, L). Cotrimoxazole 25μg is used as a comparison of antibacterial activity. 96% ethanol extract of Karamunting root (Melastoma malabathricum, L) showed antibacterial activity against Escherichia coli bacteria. The highest antibacterial activity is at a concentration of 75% with the average diameter of 13.96 mm. Keywords :Melastoma malabathricum, L, antibacterial, disc difussion
FORMULASI SIRUP EKSTRAK BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) VARIETAS WARNA MERAH MUDA dan UJI AKTIVITAS MUKOLITIKNYA pada MUKUS SALURAN PERNAFASAN SAPI SECARA IN VITRO Mimiek Murrukmihadi
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.597 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i1.1946

Abstract

Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) banyak digunakan dimasyarakat secara tradisional sebagai peluruh dahak (mukolitik). Sudah terbukti bahwa ekstrak etanolik bunga kembang sepatu varietas warna merah mempunyai aktivitas mukolitik secara in vitro dan mengandung golongan alkaloid sebagai marker. Tanaman kembang sepatu ini memiliki banyak varietas, antara lain kembang sepatu merah, putih, merah muda dan kuning. Perbedaan varietas ini memunculkan dugaan bahwa efek mukolitik yang dihasilkan pun berbeda antar varietas. Oleh karena itu, perlu penelitin lebih lanjut mengenai efek mukolitik yang dihasilkan varietas merah muda serta formulasinya dalam sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar ekstrak bunga kembang bunga sepatu varietas warna merah muda dalam sirup terhadap aktivitas mukolitik secara in vitro (aktivitas pengenceran mukus) pada mukus saluran pernafasan sapi. Penelitian dilakukan dengan ekstraksi serbuk bunga kembang sepatu warna merah muda dalam etanol 70%. Sirup yang dibuat lalu diuji stabilitas fisik dan aktivitas mukolitik secara in vitro terhadap mukus sapi. Sirup tersebut dibuat dengan variasi kadar ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dan variasi pada komposisi gliserin dan sorbitol. Data yang didapat diuji dengan Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji ANAVA dan uji t dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup ekstrak etanolik bunga kembang sepatu warna merah muda konsentrasi 1,5% dan 2,0% secara in vitro menunjukkan adanya aktivitas pengenceran mukus saluran pernafasan sapi sebanding dengan aktivitas pengenceran mukus oleh sirup asetisistein 0,1%. Kata kunci: sirup, ekstrak, mukolitik, in vitro
ACTIVITY TEST LARVASIDES OF FRACTION METANOL-WATER FROM FLOWER (Clitoria ternatea L.) ON Aedes aegypti MOSQUITO LARVA INSTAR III rahmi nurmala destiani
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.516 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i2.1765

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a disease caused by Dengue virus transmitted to humans through the bite of the Aedes aegypti and Aedes albocpictus mosquitoes. Some efforts can be made to prevent DHF, namely, by controlling the vector to break the life cycle of mosquitoes so as to reduce contact between mosquitoes as vectors with humans. Larvaside is a class of pesticides that can kill insects that are not yet mature or as larval killers, but the use of synthetic insecticides for a long time can cause resistance to mosquito larvae or target insects. This study aims to determine the larvicidal activity of methanol-water fraction of telang flower (Clitoria ternatea L.) against larvae of Aedes aegypti instar III. The concentration of methanol-water fraction tested was 4 drops (200mg @ 100ml), 6 drops (300mg @ 100ml), 8 drops (400mg @ 100ml) and 10 drops (500mg @ 100ml), control (-) aquadest and control (+) themephos. Larvicide activity testing is done by weighing each concentration then dissolving it in PAM water containing 25 larvae per @ 100ml each, and each concentration is replicated 4 times. LC50 is obtained in concentrations of 8 drops (400mg @ 100ml) which is 56%. One Way ANOVA statistical analysis test results showed there were significant differences between each concentration in the treatment with a significance level of p <0.05. This means that each concentration of methanol-water fraction has different activity as larvaside against larvae of Aedes aegypti instar III. Keywords: Larvaside; Telang flower (Clitoria ternatea L.); larvae of Aedes aegypti instar III.
POTENSI ANTIKANKER NANOPARTIKEL EKSTRAK KURKUMINOID TEMULAWAK TERHADAP SEL LINE KANKER SERVIKS Riki Riki
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.52 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.822

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu ancaman paling serius bagi kehidupan perempuan. Penggunaan kurkuminoid temulawak menjadi salah satu alternatif pengobatan kanker serviks karena banyak penelitian menunjukkan bahwa kurkuminoid mampu menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker. Kurkuminoid digabungkan ke dalam sistem pembawa obat nanopartikel lemak padat untuk mengatasi bioavailabilitasnya yangrendah. Nanopartikel ekstrak kurkuminoid temulawak tersalut lemak padat telah berhasil dibuat dengan ukuran partikel 648.4 ± 95 nm dan nilai indeks polidispersitas 0.219. Hasil uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nanopartikel tersebut bersifat toksik. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi antikanker nanopartikel ekstrak kurkuminoid temulawak terhadap sel line kanker serviks. Efek sitotoksik terhadap sel kanker diuji menggunakan sel HeLa dengan metode MTT. Berdasarkan hasil uji MTT, sediaan nanopartikel ekstrak kurkuminoid memiliki kemampuan penghambatan pertumbuhan sel HeLa yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak. Nanopartikel ekstrak kurkuminoid dapat mengambat pertumbuhan sel HeLa sebesar 93.43% pada konsentrasi 2 ppm, sedangkanekstrak kurkuminoid  dapat menghambat pertumbuhan sel HeLa sebesar 93.30% pada konsentrasi 62.5 ppm.Data ini menyarankan bahwa nanopartikel ekstrak kurkuminoid dapat menjadi kandidat potensial obat antikanker serviks. Kata Kunci: kanker serviks, ekstrak kurkuminoid, nanopartikel, sel HeLa, MTT ABSTRACT Cervical cancer is one of the gravest threats to women’s lives. The use of temulawakcurcuminoids to be an alternative treatment of cervical cancer because many studies show that curcuminoids able to inhibit the growth of various types of cancer cells. The curcuminoids are incorporated into a solid lipid nanoparticles drug carrier system to overcomeits low bioavailability. Curcuminoids extractsof temulawakloaded solid lipid nanoparticleshave been successfully developed with particle size 648.4 ± 95 nm and polydispersity index value of 0.219. The results of the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) showed the nanoparticles were toxic. This study aims to determine the anti-cancer potential of temulawak curcuminoids extractsnanoparticles against cervical cancer line cells. The cytotoxic effects on cancer cells were tested using HeLa cells with the MTT method. Based on MTT test results, curcuminoids extractsnanoparticleshave the ability HeLa cells growth inhibition higher than the extracts. About 93.43% HeLa cells were inhibited at a concentration of 2 ppm of the curcuminoids extracts nanoparticles, whereas about 93.30% HeLa cells were inhibited at a concentration of 62.5 ppm of the curcuminoids extracts.  These data suggest that temulawak curcuminoids extractsnanoparticles could be potential candidate cervical cancer therapeutic. Keywords: cervical cancer, curcuminoids extracts, nanoparticles, HeLa cells, MTT

Page 4 of 18 | Total Record : 171