cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 171 Documents
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF DARI EKSTRAK KULIT TERUNG UNGU(Solanum melongenaL.) purwati purwati
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.989 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.613

Abstract

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit paling luar, termasuk atom hidrogen. Antioksidan merupakan senyawa atau molekul yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Kulit terung ungu mempunyai kandungan antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui dari ekstrak kulit terug ungu pada sediaan masker gelpeel offdapat memenuhi persyaratan mutu evaluasi fisik sediaan dan memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Ektraksi kulit terung ungu dilakukan secara maserasi dengan etanol 80 % dan metode pengukuran antioksidan dengan peredaman DPPH. Penelitian menggunakan formula yaitu formula dengan konsentrasi 1xIC50, 2 xIC50, 3xIC50 dan vitamin C sebagai kontrol positif. Dan diperoleh hasil sebagai berikut;627,6749 ppm; 616,0556 ppm; 604,6578 ppm dan 152,8106 ppm. Kemudian dilakukan evaluasi fisik meliputi organoleptik, viskositas, daya sebar, homogenitas, waktu mengering sediaan, pH, dan iritasi primer. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masker gel peel off ekstrak kulit terung ungu memenuhi persyaratan mutu homogenitas, waktu mengering sediaan, pH, dan iritasi primer tetapi belum memenuhi persyaratan viskositas dan daya sebar dan pada formula konsentrasi 3xIC80 dengan nilai0, 1725 % (604,6578 ppm) memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi melalui analisa data IC50 uji anova one way.Kata kunci: Antioksidan, Kulit Terung Ungu, Masker Gel Peel Off, DPPH Free radicals is an atom or group of atoms, or molecules that have one or more unpaired electron on the outermost orbit. The antioxidant is compound or molecule that can prevent the oxydation process caused by free radicals. The Eggplant peel  has  a  good quality of antioxidant to fight against the free radicals. The aim of this researchis to determine that the peel-off mask gel of the eggplants peels extract meet the quality requirements of evaluation of physical preparation and has antioxidant activity. The extraction of eggplant peel  is conducted by maceration with 80% of etanol and the antioxidant activity assays performed with the DPPH. The research used the formula 1xIC50, 2xIC50, 3xIC50 in the concentrationand vitamine C as the positive control. The result showed: 627,6749 ppm; 616,0556 ppm; 604,6578 ppm and 152,8106 ppm. Then the physical evaluation was conducted; it consisted of organoleptic, viscocity, dispersive power, homogenity, dry time , pH,  and primary irritation.Based on this reseach, the peel-off gel mask of eggplant peel exract meets the quality requirements of homogenity, dry time, pH, and primary irritation, but not the viscocity requirements and the dispersive power and on the concetration fomula 3xIC80 with 0,1725 % (604,6578 ppm) is the highest antioxidant activity by using data analysis IC50in one-way of anova test.Key word: Antioxidant, Eggplant peel, Peel- OffGel Mask, DPPH 
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI ETILASETAT DAUN KETEPENG CINA (Casia alata L) Nurlansi, Nurlansi
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.132 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.780

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas senyawa antibakteri yang terdapat  pada ekstrak metanol dan fraksi etilasetat daun ketepeng cina (Casia alata L). Jenis bakteri yang digunakan adalah: S. aureus dan B. cereus (bakteri Gran positif)  serta       E. coli dan S. typhi (bakteri Gram negatif). Dari hasil pengujian  yang  dilakukan  diketahui  bahwa aktivitas senyawa antibakteri  yang terkandung pada ekstrak metanol sampel pada konsentrasi  8 mg/mL memiliki daya hambat kuat terhadap pertumbuhan koloni   S. aureus dan  B. cereus dengan zona hambat masing-masing  sebesar 16,1 dan  11,0 mm. Pengujian menggunakan E. coli dengan zona hambat sebesar 10,6 mm; serta menghambat sedang  pertumbuhan koloni S. typhi dengan zona hambat sebesar 5,9 mm.  Kemudian untuk fraksi etilasetat pada konsentrasi yang sama juga  menunjukkan keaktifan sebagai senyawa antibakteri. Hasil pengujian yaitu menghambat kuat pertumbuhan koloni     S. aureus, B. cereus masing-masing dengan zona hambat sebesar 14,3 mm dan 18,1 mm dan menghambat sedang  pertumbuhan koloni bakteri  E. coli dan S. typhi dengan zona hambat masing-masing  sebesar 9,0 mm dan 5,7 mm Kata Kunci:  Senyawa antibakteri, ekstrak metanol, fraksi etilasetat, Casia alata. ABSTRACT The aims of this research is to determine the activity of antibacterial of methanol extract and ethyl acetat of ketepeng cina leaves (Casia alata L.). The bacteria that was use in this determination are S. aureus and B. cereus (Positive gram bacteria). The results of this research showed that the activity of this methanol extract sample with cintentration 8 mg/ml has a strong inhibitory potency against the growth of S. aureus and B. cereus colony, with inhibitory zone of each are 16,1 and 11,0 mm, and for E.coli is 10,6 m, and S.thypi is 5,9 mm. At the same concentrationfor for ethyl acetat fraction was show antibacetria activity. The results of determination show there is a strong inhibitory potency against S. aureus, and B. cereus, with the inhibitory of each are 14,3 mm and 18,1 mm, and has moderate inhibitory potency against E. coli and S. thyphi with inhibitory zone of each are 9,0 mm dan 5,7 mm. Keywords : antibacterial compound, methanol extract, ethyl acetat fraction, Casi alata
STUDI PENDAHULUAN PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM BAYAH SEBAGAI KATALIS PADA SINTESIS GLISEROL MONO OLEAT Agus Rochmat
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.71 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i1.215

Abstract

ABSTRAK Berkembangnya produksi biodiesel mendorong bertambahnya jumlah gliserol sebagai produk samping reaksi pembuatan biodiesel. Permasalahan ini dapat diatasi dengan dilakukannya upaya untuk  mengkonversi gliserol menjadi senyawa lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Upaya yang dilakukan yaitu proses pembuatan gliserol mono oleat (GMO). Penelitian dilakukan guna mendapatkan kondisi operasi efisien dan efektif dalam pembuatan gliserol mono oleat (GMO) dari gliserol dan asam oleat menggunakan katalisator zeolit alam Bayah. Metode penelitian berupa metode eksperimental di Laboratorium menggunakan reaktor Batch, dengan variasi perbandingan molar dari gliserol : asam oleat yaitu 2:1 dan 3:1, kecepatan pengadukan yaitu 600, 700, 800 rpm dan ukuran partikel katalisator zeolit alam Bayah yaitu 20, 40, 60 mesh. Konversi diperoleh melalui analisa asam oleat awal (Ao) dan asam oleat bebas (Ab) dengan titrasi asam basa. Dari hasil percobaan didapat bahwa kecepatan pengadukan 800 rpm, ukuran partikel katalisator zeolit alam Bayah 60 mesh dan perbandingan molar gliserol : asam oleat 3 :1 merupakan kondisi operasi efisisen dan efektif dengan konversi gliserol yaitu 72%.ABSTRACTDevelopment of biodiesel production will increase in the number of glycerol as a byproduct of  production reaction. This problem can be resolved by converting glycerol into other compounds which have a higher sale value. One of efforts is  the process of making glycerol mono oleate (GMO). The study was conducted to obtain an efficient and effective operating conditions in the producting of glycerol mono oleate (GMO) from glycerol and oleic acid using natural zeolite fromBayah. Research methods in the form of experimental methods in laboratory uses reactor Batch, with a variation of the molar ratio of glycerol: oleic acid is 2: 1 and 3: 1, the stirring speed is 600, 700, 800 rpm and a particle size of catalyst zeolite Bayah 20, 40, 60 mesh. Conversion is obtained through analysis of the initial oleic acid (Ao) and free oleic acid (Ab) by acid-base titration. From the experimental results obtained that the stirring speed of 800 rpm, the particle size zeolite catalyst Bayah 60 mesh and a molar ratio of glycerol: Oleic acid 3: 1 is the effective operating conditions efisisen and the conversion of glycerol is 72%.
UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEREHAU (Callicarpa longifolia Lam.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Siringo-Ringo, Victor
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.079 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1927

Abstract

Bahaya pengunaan insektisida sintetik dalam upaya pengendalian vektor DBD dapat diminimalisir dengan menggunakan insektisida alami. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida ekstrak etanol 70% daun kerehau (Callicarpa longifolia Lam.) terhadap larva Aedes aegypti Instar III. Penelitian menggunakan metode post test only control design. Total sampel 600 larva uji yang terdiri dari 6 kelompok perlakuan (konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, kontrol negatif dan kontrol positif). Setiap kelompok berisi 25 larva dan 4 kali pengulangan. Larva uji diamati setiap 2 jam selama 24 jam kemudian dilakukan uji analisis. Uji yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk (p>0,05), uji ANOVA (α< 0,05) dan uji Probit untuk mencari nilai LC50. Nilai LC50 daun  kerehau sebesar 5,493 %. Hal ini menunjukkan bahwa daun kerehau memiliki aktivitas sebagai larvasida alami. Kata kunci : Callicarpa longifolia Lam.); Daun Kerehau; Larvasida
PENGARUH PENGGUNAAN PATI BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP SIFAT, STABILITAS FISIK DAN DISOLUSI TABLET VITAMIN B1 SECARA CETAK LANGSUNG Kadiwijati, Lilih Rinawasih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.21 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1921

Abstract

Vitamin B1 (Thiamin HCl) adalah golongan vitamin yang digunakan untuk berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi tiamin. Pembuatan tablet Vitamin B1 dengan menggunakan pengikat pati biji alpukat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatan fungsi dan kegunaan pati biji alpukat dalam bidang farmasi. Telah dilakukan pembuatan tablet Vitamin B1 dengan menggunakan pati biji alpukat sebagai pengikat dengan tiga formula konsentrasi 5%, 10% dan 15% serta formula kontrol menggunakan HPC – LM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat formula tablet Vitamin B1 memenuhi persyaratan pengujian stabilitas selama 6 minggu, yaitu uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan , kerenyahan, waktu hancur dan zat aktif terlalut yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dan United States Pharmacopeia. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa biji alpukat dapat digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet Vitamin B1. Kata kunci: Pati biji alpukat, pengikat, tablet vitamin B1, cetak langsung
Formulation Ointment Extract Of Pare Leaves (Momordica charantia L.) and Activity Test Against Staphylococcus aureus Bacteria Sagala, Zuraida
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.778 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1913

Abstract

Penyаkit infeksi pаdа kulit mаsih merupаkаn jenis penyаkit yаng pаling bаnyаk dideritа oleh penduduk di Negаrа berkembаng. Sаlаh sаtu penyebаb penyаkit infeksi kulit аdаlаh bаkteri Stаphylococcus аureus. Pemаnfааtаn bаhаn аlаm sebаgаi obаt trаdisionаl dinilаi memiliki efek sаmping yаng lebih kecil dibаndingkаn dengаn obаt аntibiotik yаng menghаruskаn аdаnyа kewаspаdааn terhаdаp resistensi аntibiotik. Sаlаh  sаtu tаnаmаn yаng memiliki efek аntibаkteri аdаlаh dаun Pаre (Momordicа chаrаntiа L.).  Tujuаn dаri penelitiаn ini yаitu untuk membuаt formulаsi sediааn sаlep ekstrаk etаnol dаun Pаre (Momordicа chаrаntiа L.) dengаn mutu stаbilitаs yаng bаik selаmа penyimpаnаn dаn  untuk melihаt аpаkаh memiliki аktivitаs аntibаkteri terhаdаp bаkteri Stаphylococcus аureus. Metode penelitiаn yаng dilаkukаn аntаrа lаin pembuаtаn ekstrаk sаlep dengаn cаrа mаserаsi menggunаkаn pelаrut etаnol  96% formulа dibuаt dengаn bаsis sаlep vаselin аlbum dаn аdeps lаnаe. Dibuаt dаlаm  tigа konsentrаsi ekstrаk FI, FII, FIII mаsing-mаsing 15%, 20%, 25%. Selаnjutnyа dilаkukаn evаluаsi sediааn berupа evаluаsi stаbilitаs fisik sаlep seperti uji orgаnoleptik, pH, homogenitаs, dаyа sebаr, dаyа lekаt, viskositаs, peninggаlаn bekаs wаrnа dаn iritаsi selаmа penyimpаnаn kemudiаn dilаnjutkаn dengаn uji аktivitаs аntibаkteri. Hаsil menunjukkаn bаhwа sаlep memiliki kestаbilаn fisik yаng bаik selаmа penyimpаnаn dаlаm temperаture kаmаr terkecuаli untuk uji dаyа lekаt. Uji аktivitаs аntibаkteri menunjukkаn bаhwа diаmeter hаmbаt FI, FII, FIII mаsing-mаsing 13,71 mm, 16,04 mm, 18,41 mm berdаsаrkаn hаsil yаng diperoleh mаkа dаpаt disimpulkаn bаhwа sаlep ekstrаk dаun Pаre (Momordicа chаrаntiа L.) dаpаt dibuаt menjаdi sаlep dаn memiliki dаyа hаmbаt yаng memаdаi terhаdаp bаkteri Stаphylococcus аureus. Kаtа Kunci : Dаun Pаre (Momordica charantia L.), Аntibаkteri, Stаphylococcus аureus, Sаlep
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% DARI DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BLIMBI L.) TERHADAP BAKTERI SHIGELLA DYSENTERIAE Panjaitan, Riong seulina
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.354 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap bakteri Shigella dysenteriae.Ekstrak daun belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkaloid dan saponin.Percobaan dilakukan untuk melihat zona hambat yang dibentuk oleh ekstrak daun belimbing wuluh di atas permukaan agar yang telah ditanami bakteri Shigella dysenteriae.Bakteri yang telah diisolasi dan diremajakan selama 24 jam, kemudian disuspensi. Penanaman dilakukan dengan cara diusapkan diatas Mueller Hinton Agar. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan dan 5 kali pengulangan. Kelompok 1 (KKN) merupakan kelompok kontrol negatif yang menggunakan aquadest steril, kelompok II (KKP) menggunakan cakram antibiotik ciprofloxacin dalam konsentrasi 5 ?g, kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok eksperimen yaitu KE 1, KE 2, dan KE 3 dengan konsentrasi ekstrak 100%, 50%, dan 25%. Zona hambat yang terdapat disekitar cakram pada konsentrasi 100%, 50%, dan 25% dapat diukur setelah dibiarkan selama 24 jam di dalam inkubator. Zona hambat yang terbentuk dianalisa secara  statistik dan menunjukkan perbedaan bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan dengan KKN dan KKP. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70%  dari daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae. Kata Kunci : Belimbing wuluh, Antibakteri, Shigella dysenteria ABSTRACT A study has been conducted about antibacterial activity of starfruit leaves  extract (Averrhoa bilimbi L.) against bacteria Shigella dysenteriae. Starfruit leaves extract contains flavonoids, tanins, alkaloids and saponins. The experiment was performed to see the inhibition zone formed by starfruit leaves extract in the surface of agar that has been cultivated bacteria Shigella dysenteriae. Bacteria that have been isolated and rejuvenated for 24 hours were then suspended. Planting was done by wiping above of Mueller Hinton Agar. The experiment used 5 treatment groups and 5 repetitions. Group 1 (NCG) is a negative control group that used sterile distilled water, group II (PCG) used ciprofloxacin antibiotic discs in concentrations of 5 ?g, group III, IV, and V is the experimental group namely KE 1, KE 2 and KE 3 with concentration extract of 100%, 50% and 25%. Inhibition zone around the disc at a concentration of 100%, 50%, and 25% can be measured after left for 24 hours in an incubator.  Inhibition zone formed was statistically analyzed and showed significant differences in each treatment group with NCG and PCG. The results show that 70% ethanol extract of starfruit leaves has antibacterial activity against bacteria Shigelladysenteriae. Keywords: Starfruit, Aantibacterial, Shigella dysenteriae
Identifikasi Rhodamin B pada Kerupuk yang Beredar di Pasar Jakarta Utara dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Jusnita, Nina
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.811 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.1945

Abstract

Menurut Keputusan Direktur Jenderal POM Departemen Kesehatan RI No. 00386/C/SK/II/90 tentang perubahan lampiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 239/Menkes/Per/V/85, ada 5 zat pewarna yang tidak boleh ditambahkan dalam makanan, obat dan kosmetik. Salah satunya adalah zat warna sintetis yang biasa dikenal dengan sebutan Rhodamin B. Rhodamin B biasanya digunakan sebagai pewarna pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B dapat menimbulkan iritasi pada paparan jangka pendek dan memiliki efek korsinogenik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui adanya zat warna Rhodamin B dalam kerupuk berwarna merah yang beredar di Pasar jakarta Utara. Sampel diambil secara purposive sampling dan diperoleh 24 sampel yang berwarna merah, untuk mengidentifikasi adanya zat pewarna Rhodamin B digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan menggunakan Silika Gel GF254 sebagai fase diam dengan menggunakan dua eluen sebagai fase gerak yaitu eluen I (n-butanol-etilasetat-ammonia) (10:4:5) dan eluen II (etilmetilketon:aseton:air) (70:30:30) serta Rhodamin B sebagai baku pembanding. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 sampel kerupuk yang diidentifikasi terdapat 2 (dua) sampel kerupuk yang positif teridentifikasi menggunakan Zat Pewarna Rhodamin B. Kata Kunci : Rhodamin B, Kerupuk, Kromatografi Lapis Tipis
Kаrаkteriѕаѕi Minyаk Аtѕiri Rimраng Temulаwаk (Curcumа Xаnthоrrhizаe Rоxb.) dаn Uji Аktivitаѕ Аntibаkteri Terhаdар Bаkteri Рenyebаb Jerаwаt (Рrорiоnibаcterium Аcneѕ) fauziah, anisa putri
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.948 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i2.1717

Abstract

Fаktоr рenyebаb jerаwаt yаitu аdаnyа аktivitаѕ bаkteri kulit dаn рerаdаngаn, ѕаlаh ѕаtunyа yаitu Рrорiоnibаcterium аcneѕ. Dаlаm рenаngаnаn kulit berjerаwаt, diрerlukаn minyаk аtѕiri yаng memiliki аktivitаѕ аntibаkteri. Рenelitiаn ini bertujuаn mengetаhui kаrаkteriѕtik dаri minyаk аtѕiri rimраng temulаwаk (Curcumа xаnthоrrhizаe Rоxb.) ѕertа аktivitаѕnyа terhаdар bаkteri рenyebаb jerаwаt Рrорiоnibаcterium аcneѕ. Tаhараn рenelitiаn meliрuti рenentuаn kаrаkteriѕtik minyаk аtѕiri rimраng temulаwаk beruра identifikаѕi kоmроnen kimiа, uji оrgаnоleрtik, рenentuаn indekѕ biаѕ dаn bоbоt jeniѕ ѕertа рengujiаn аktivitаѕ аntibаkteri dengаn beberара vаriаѕi kоnѕentrаѕi yаitu 200, 100, 50, 25 dаn 12,5 mg/ml dengаn metоde difuѕi kertаѕ cаkrаm. Ѕelаnjutnyа, dilаkukаn рenentuаn nilаi Kоnѕentrаѕi Hаmbаt Minimum (KHM) dengаn metоde yаng ѕаmа. Dаtа yаng diрerоleh diаnаliѕiѕ menggunаkаn Аnаlyѕiѕ оf Vаriаnce (АNОVА) dengаn рerаngkаt lunаk ЅРЅЅ verѕi 16. Berdаѕаrkаn hаѕil рenelitiаn, kоmроnen рenyuѕun minyаk аtѕiri rimраng temulаwаk аdаlаh рhenоl, guаiаcоl, dаn eugenоl. Ѕelаin itu, minyаk аtѕiri rimраng temulаwаk memрunyаi аktivitаѕ аntibаkteri terhаdар Р. аcneѕ dengаn kоnѕentrаѕi 200mg/ml menghаѕilkаn zоnа hаmbаt ѕebeѕаr 6,3022mm.
PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS BAHAN PENGHANCUR SODIUM STARCH GLYCOLATE, CROSPOVIDONE COARSE DAN CROSCARMELLOSE SODIUM TERHADAP PARAMETER FISIK CETIRIZINE ORALLY DISINTEGRATING TABLET (ODT) SECARA KEMPA LANGSUNG Ricky Marthin
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.791 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.741

Abstract

ODT (orally disintegrating tablet) adalah  tablet  yang  hancur  (disintegrasi)  secara  cepat atau meleleh dalam rongga mulut. Cetirizine ODT ini dimaksudkan untuk mengalami disintegrasi di mulut ketika kontak dengan air ludah/saliva dalam waktu beberapa detik sampai 1 menit, atau lebih disukai sekitar 30 detik atau kurang. Oleh karena itu digunakan bahan penghancur yang termasuk superdisintegrant. Metode cetak atau kempa  langsung dapat digunakan untuk sediaan ODT dengan memilih bahan tambahan yang tepat, seperti bahan pengisi yang dapat menambah massa tablet dan bersama bahan perisa dapat memberi rasa sehingga dapat menutupi rasa yang tidak enak dari zat berkhasiat serta bahan penghancur yang sangat penting untuk kecepatan disintegrasi sediaan ODT tersebut. Metode penelitian digunakan dengan cara cetak langsung yang kemudian di evaluasi massa cetak dan pemeriksaan fisik tablet. Banyak bahan penghancur yang termasuk  superdisintegrant misalnya Sodium Starch Glycolate (SSG), Crospovidone, dan Croscarmellose Sodium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bahan pengahancur memiliki waktu hancur yang berbeda. Bahan yang memiliki waktu yang tercepat adalah Croscarmellose Sodium dengan waktu hancur 11,17 detik. Kata kunci : ODT, Cetirizine, superdisintegrant ABSTRACT ODT (Orally Disintegrating Tablets) was crushed tablets (disintegration) quickly or melt in the mouth. Cetirizine is intended to ODT disintegrates in the mouth upon contact with saliva within seconds to 1 minute, or more preferably about 30 seconds or less. Therefore the use of materials including superdisintegrant destructive. Method direct compression can be used for the preparation ODT by selecting additional material right, as fillers which can add to the mass of the tablet and with the materials flavour can give a sense so as to cover  the unpleasant taste of nutritious substances and materials crusher which is very important for speed the disintegration of the ODT dosage. The research method used direct compression then granule have a granule evaluation and physical examination tablets. Many destructive materials including superdisintegrant for example Sodium Starch glycolate (SSG), Crospovidone, and Croscarmellose Sodium. The results showed that each superdisentegrant have different disintegration time. Material having the fastest time is Croscarmellose Sodium with a time of 11.17 seconds destroyed. Keywords: ODT, Cetirizine, superdisintegrant

Page 2 of 18 | Total Record : 171