cover
Contact Name
Koko Tampubolon
Contact Email
koko.tampubolon@gmail.com
Phone
+6285276304246
Journal Mail Official
agrinula@utnd.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Tjut Nyak Dhien Jl. Rasmi No. 28 Medan Telp/Fax. (061) 8451508 / (061) 4534731 Email : agrinula@utnd.ac.id
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
AGRINULA: Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
ISSN : -     EISSN : 26557673     DOI : 10.36490/agri
AGRINULA: Journal of Agrotechnology and Plantations is a scientific publication for lecturers and other researchers which contains information on the results of research in agriculture and plantations. The AGRINULA: Journal of Agrotechnology and Plantations contains scientific articles from research both in the form of basic research, applied and community service as well as ideas that contain information on agriculture, especially in the fields of Horticulture, Food Science, Agronomy, Weed Science, Soil Science, Plant Protection, Plant Breeding, Seed Technology and Plantation Science. The AGRINULA: Journal of Agrotechnology and Plantations has published 2 (two) issues in a year (April and October).
Articles 65 Documents
Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Sumatera Utara (Studi Kasus: Taman Nasional Batang Gadis Resort 7 Sopotinjak) Nurul Lita Handayani; Husnarika Febriani; Melfa Aisyah Hutasuhut
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 4 No 2 (2021): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v4i2.167

Abstract

Pendahuluan: Paku-pakuan (Pteridophyta) merupakan suatu komunitas tumbuhan yang berfungsi sebagai vegetasi penutup tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) dan indeks keanekaragaman tumbuhan paku yang terdapat di Taman Nasional Batang Gadis Resort 7 Sopotinjak, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Metode Penelitian: Metode survei deskriptif menggunakan plot kuadrat sebanyak 24 plot dalam 3 transek Hasil Penelitian: Didapatkan 5 dari 28 jenis tumbuhan paku dominan yaitu: Asplenium nidus, Asplenium normale, Shaeropteris glauca, Oleandra undulate, dan Asplenium lobulatum. Indeks keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) sebesar 2,494 dan dikategorikan sedang, artinya tumbuhan paku (Pteridophyta) stabil dan mengindikasikan bahwa ekosistem dalam keadaan cukup seimbang.
Eksplorasi Jamur Makroskopis di Taman Nasional Batang Gadis Kawasan Resort 7 Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara Sri Mariani Siagian; Husnarika Febriani; Melfa Aisyah Hutasuhut
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 4 No 2 (2021): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v4i2.169

Abstract

Pendahuluan: Jamur makroskopis termasuk tumbuhan sederhana yang sering ditemukan tumbuh liar di alam bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis jamur makroskopis, mengenal jamur makroskopis yang menguntungkan dan merugikan di Taman Nasional Batang Gadis Kawasan Resort 7. Metode Penelitian: Metode survei deskriptif dengan pengambilan sampel secara sengaja menggunakan line transek yaitu menggunakan plot dengan ukuran 20 m x 20 m sebanyak 36 plot dan jarak seriap plot 10 m. Hasil Penelitian: Diperoleh 32 jenis jamur makroskopis yang termasuk kedalam 11 famili yaitu: Polyporaceae, Ganodermatacea, Marasmiaceae, Stereaceae, Hygrophoraceae, Amanitaceae, Tricholomataceae, Russulaceae, Auriculariaceae, Sparassidaceae, dan Psathyellaceae. Indeks keanekaragaman (H’) jamur makroskopis sebesar 2,92 (sedang). Terdapat 3 jenis jamur makroskopis yang dikonsumsi oleh masyarakat di Desa Sopotinjak sebagai bahan pangan dan obat tradisional, serta terdapat 7 jenis yang tidak dikonsumsi karena mengandung racun. Terdapat 22 jenis lainya yaitu Trametes cimulata, Lentinus tigrinus (Bull) Fr, Polyporus sp., Hygrophorus psittacinus, Trymyces , Hygrophorus aurantica (Wulfen), Polyporus sp.2, Collybia sp., Russula sp., Trametes sp.1, Ganoderma sp, Trametes sp.2, Stereum sp., Lignosus rhinocerus, Trametes versicolor (L), Trametes sp.3, Sparasis crispa (Wulfen), Hygrocybe conica (Schaeff), Polyporus sp.3, Trametes sp.4, Stereum hirsutum (Willd) Gray, Microporus xanthopus (Fr) Kuntze, dan Tametes sp.5.
Analisis Vegetasi Tumbuhan Invasif di Taman Nasional Batang Gadis Resort 7 Sopotinjak Putri Diana; Husnarika Febriani; Melfa Aisyah Hutasuhut
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.171

Abstract

Pendahuluan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan keanekaragamannya tumbuhan invasif di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG). Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Batang Gadis Resort 7 Sopotinjak, Mandailing Natal pada Februari sampai April 2021. Metode penelitian menggunakan metode kuadrat dengan membuat transek dan setiap transek dibagi menjadi 8 plot. Peletakkan plot secara purposive sampling sebanyak 8 plot. Hasil Penelitian: TNBG memiliki tumbuhan invasif terdiri dari 12 famili, 20 spesies dan 1287 individu. Spesies yang memiliki jumlah terbanyak terdapat pada Melastoma malabathricum L yaitu 230 dan indeks nilai penting tertinggi terdapat pada Strobilanthes reptans(35,82%), sedangkan spesies dengan indeks nilai penting terendah terdapat pada Ageratum conyzoides (3,40%). Indeks keanakaragaman tumbuhan invasif tergolong kategori sedang (H’= 2,43).
Pengaruh Posisi Biji dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Billy Yudha Syahputra; Razali Razali; Yunida Berliana; Ahmad Nadhira
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 4 No 2 (2021): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v4i2.186

Abstract

Introduction: This study was aimed to examine the effect of beans positions of the fruit and Liquid Organic Fertilizer (LOF) on the growth of the cocoa seedlings (Theobroma cacao ) in early nurseries. Materials and Methods: This study was conducted at the agricultural experiment land, Universitas Tjut Nyak Dhien, Medan Helvetia District, Medan City from April to June 2020. This study used a Randomized Block Design (RBD) within two factors. The first factor was beans position of the fruit (B0= peduncular, B1= median, B2= apical). The second factor was LOF application (D0= un-treated, D1= 3 ml.l-1, D2= 5 ml.l-1). The variables including radicle length, seedlings height, number of leaves, leaf area, stem diameter, and root fresh weight were then processed using ANOVA and BNT at the rate of 5%. Results: The beans position of the cocoa fruit was an insignificant effect on all parameters of seedlings. LOF application was significant on seedlings height at 4, 6, and 8 weeks after planting (WAP) and also the number of leaves at 8 WAP, but it had an insignificant effect on radicle length, leaf area, stem diameter, and root fresh weight. The interaction of beans position of the fruit and LOF application on the vegetative growth of cocoa seedlings in the early nursery also did insignificant in all parameters of this study.
Quantifying Physicochemical Properties of Honey Collected from Different Floral Sources of Islamabad and Mardan Regions Komal Tariq; Sabir Iqbal; Muhammad Fraz Ali
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.195

Abstract

Introduction: Honeybee (Apis mellifera ) is known for pollination and honey production. There are some physicochemical properties through which the honey identifies. The current study was aimed to study the physiochemical characteristics of different honey sources collected from Islamabad and Mardan districts of Pakistan according to the prescribed international standards. Materials and Methods: This study was conducted in Honey Analysis Laboratory, Honey Bee Research Institute (HBRI), National Agriculture Research Center (NARC) Islamabad, to evaluate the physicochemical properties of honey collected from different floral sources of Islamabad and Mardan regions. The total of 12 honey samples of mellifera L. were tested. In this study 12 honey samples were collected from beekeepers of Islamabad and Mardan area. Physicochemical analysis such as moisture content, pH, electrical conductivity, free acidity, total soluble solids, density and pollen analysis were carried out. Results: showed that some of the samples have high value for moisture, pH and electrical conductivity while the other parameters were in normal range. Results of the physicochemical properties show the following range of values for moisture content (1.36-1.55%), pH (3.72-6.61), EC (0.1-1.1), acidity (10-30 meq/kg), total sugars (76.2-78.8%), density (1.23-1.46 kg/l), and pollen analysis showed multiple floral samples.
Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk pada Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) Ramdy Dastama; Hendri Sahputra; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.223

Abstract

Pendahuluan: Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah atau tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, secara resmi antara tahun 1920-1930 indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat. Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode sambung pucuk. Sambung pucuk merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan pertautan batang bawah dengan entris sehingga menjadi satu tanaman tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai panjang entris terhadap keberhasilan sambung pucuk pada tanaman alpukat. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Hortikultura Tanaman Pangan dan Perkebunan Saree Kabupaten Aceh Besar dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan empat taraf perlakuan yaitu panjang entris 7 cm= E1, 10 cm= E2, 13 cm= E3, dan 16 cm= E4. Parameter yang diamati berupa persentase sambung hidup, persentase entris dorman, persentase entris mati, jumlah daun dan jumlah tunas. Hasil Penelitian: perlakuan panjang entris berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun dan jumlah tunas. Perlakuan terbaik menunjukkan pada taraf panjang entris 13 cm dengan persentase sambung hidup 88%.
Pengaruh Panjang Stek terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringea oleifera L.) di Desa Kuta Blang, Kecamatan Sama Dua, Kabupaten Aceh Selatan Nurhabibah Nurhabibah; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.225

Abstract

Pendahuluan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui panjang stek yang tepat untuk pembibitan tanaman kelor (Moringea oleifera ). Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Kebun Desa, Gampong Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini di lakukan pada November sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4 u Perlakuan yang diberikan berupa panjang stek 30, 45, 65, 75, dan 90 cm. Hasil Penelitian: Panjang stek 75 dan 90 cm menunjukkan hasil bibit yang baik, stek 65 cm termasuk juga stek dengan hasil bibit baik.
Analisis Kearifan Lokal Petani Padi di Desa Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan Afri Marlinda Dewi; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.226

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kearifan lokal petani padi di Desa Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada November sampai Desember 2021. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menentukan informan kunci. Informan kunci yang dimaksud disini adalah para petani yang ada di Desa Kuta Blang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil Penelitian: Jenis-jenis kearifan lokal petani Kuta Blang dalam bercocok tanam terdiri dari kenduri sawah, pra bercocok tanam yaitu penyiapan lahan dan disaat bercocok tanam. Terdapat perbedaan klasifikasi antara tanaman pertanian dan perkebunan dengan menggunakan kearifan lokal. Kearifan lokal masih dilaksanakan karena sudah menjadi budaya nenek moyang yang harus dipertahankan.
Pengaruh Dosis Pupuk Cair Dan Ukuran Kain Flanel Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L) Secara Hidroponik andi setiawan
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 2 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i2.410

Abstract

Bertanam sayuran dengan sistem hidroponik merupakan solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi pupuk cair dan ukuran kain flanel yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.) secara hidroponik. Penelitian dilakukan di Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian UISU, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 Meter dpl mulai bulan Januari sampai Februari 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan di ulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk cair (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 = Kontrol, P1 = 7,5 ml/baki (2,5 ml/liter air), P2 = 15 ml/baki (5 ml/liter air), P3 = 22,5 ml/baki (7,5 ml/liter air). Faktor kedua adalah ukuran lebar kain flanel yang terdiri dari 3 taraf yaitu: F1 = 1 cm, F2 = 2 cm, F3 = 3 cm. Parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helai), Diameter Bonggol (cm).. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk cair 22,5 ml/baki (7,5 ml/l) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tanaman sawi dan ukuran kain flannel 1 cm (F1) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol serta interaksi konsentrasi pupuk cair dan ukuran kain flanel memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, tetapi tidak berpangaruh nyata terhadap diameter bonggol.
Respon Tanaman Sawi Caisim (Brassica Juncea L.) Pada Umur Bibit Dan Tingkat Nutrisi Yang Berbeda Dengan Sistem Hidroponik heppy kardiani zebua; Yunida Berliana
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.413

Abstract

Pendahuluan: Dewasa ini permintaan hasil pertanian berupa sayuran mengalami peningkatan khususnya tanaman sawi (Brassica juncea) yang memiliki pangsa pasar yang luas. Akan tetapi hasil produksi yang tidak maksimal membuat tanaman tersebut hanya tersebar di pasar lokal. Metode hidroponik merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Variabel perlakuan terdiri dari Faktor Umur Bibit B1 (7 hr), B2 (14 hr), B3 (21 hr) dan Faktor Tingkat nutrisi, yaitu 1000 ppm (A1), 1500 ppm (A2) dan 2000 ppm (A3). Jenis tanaman yang digunakan sawi caisim (Brassica juncea L.). Parameter yang diamati meliputi pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi lebar daun, panjang daun serta pengamatan produksi dilakukan setelah panen dengan menimbang berat basah keseluruhan tanaman. Metode analisis data yag digunakan yaitu Deskriptik kuantitatif. Hasil Penelitian: Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata untuk lebar daun, panjang daun dan berat basah tanaman sawi. umur bibit dan tingkat nutrisi terhadap pertumbuhan dan produksi sawi caisim (brassica juncea l.) terbaik pada sistem hidroponik pada lebar daun dan panjang daun pada perlakuan dengan umur bibit B2 (14 hari) dan tingkat nutrisi A1 (1000 ppm) sedangkan berat basah hasil produksi tanaman sawi caisim terbaik pada umur bibit B3(21 hari) dan tingkat nutrisi A2 (1500 ppm). Kata Kunci : Hidroponik, Sawi, Nutrisi