cover
Contact Name
Soni Akhmad Nulhaqim
Contact Email
jkrk.fisip@gmail.com
Phone
+6281322312268
Journal Mail Official
jkrk.fisip@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Konfilk dan Resolusi Konflik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Gedung A FISIP-UNPAD Lt. 2 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
ISSN : 26558823     EISSN : 26561786     DOI : https://doi.org/10.24198/jkrk.v1i1
Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik yakni memuat hasil-hasil penelitian lapangan dan dan atau kajian pustaka mengenai isu-isu konflik dan resolusi konflik di tingkat nasional, regional dan internasional.
Articles 129 Documents
EFEKTIVITAS PERANAN BUDAYA LOKAL DAN PENGUATAN KARAKTER SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK PADA MATA KULIAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Muh. Husen Arifin
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.08 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v2i1.27045

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menginvestigasi efektivitas peranan budaya lokal dan penguatan karakter sebagai media pendidikan resolusi konflik pada mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, subyek penelitian dari mahasiswa. Hasil penelitian terdapat implementasi dari kepercayaan yang dimiliki mahasiswa disertai pengembangan atas kemampuannya sangat membantu di dalam menggunakan konsep dari perdamaian, akses, demokrasi dan relasi keberagamannya. Budaya lokal dan penguatan karakter mahasiswa terbentuk dengan pengalaman belajarnya di kelas.
ANALISIS KONFLIK ANTARA DUA KELOMPOK PREMAN DI MAJALAYA Lin Aqiela; Maulana Irfan; Ishartono Ishartono
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v1i2.23237

Abstract

Perbedaan yang ada di masyarakat menjadi suatu keunikan yang perlu dijaga sekaligus merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa. Perbedaan menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Indonesia sebagai masyarakat multikultural hidup dengan perbedaan yang saling tumpang tindih dimana terdapat perbedaan dalam perbedaan yang menjadikan peluang untuk munculnya konflik semakin besar. Seperti kita ketahui bahwa konflik sebagai masalah sosial merupakan suatu hal yang kompleks yang mana dapat terjadi karena beberapa hal yang saling berkaitan dan saling tumpang tindih, seperti halnya perbedaan kepentingan dan kesalah pahaman yang menjadi salah satu penyebab munculnya konflik sebagaimana konflik yang terjadi antara dua kelompok preman di Majalaya. Dalam artikel ini penulis mencoba menjelaskan bagaiman konflik terjadi antara dua kelompok masyarakat dan bagaiman konflik tersebut diselesaikan dengan melakukan analisis melalui metode penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik dua kelompok preman di Majalaya berlatar belakang konflik identitas, kepentingan, dan persaingan ekonomi. Konflik ini merupakan konflik permukaan yang tidak memiliki akar permasalahan yang dalam. Konflik antara dua kelompok preman diselesaikan dengan pembubaran paksa oleh pihak kepolisian dan juga dilakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya konflik susulan.
KONFLIK AGRARIA DALAM PENGELOLAAN TANAH PERKEBUNAN PADA PT HEVEA INDONESIA (PT HEVINDO) DENGAN MASYARAKAT KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR Meiliani Puji Suharto; Gigin K. Basar
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.925 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i1.20893

Abstract

Konflik agraria banyak disebabkan oleh adanya kesenjangan sumber daya natural, khususnya kesenjangan dalam penguasaan, persepsi dan konsepsi, serta hukum dan kebijakan yang saling bertentangan. Konflik umumnya terjadi antar individu, antar kelompok, masyarakat maupun pihak-pihak lain, dimana setiap pihak yang berkonflik berupaya untuk dapat menunjukkan kekuatannya agar kepentingannya dapat terwujud dengan baik, salah satunya pada pengelolaan dan penguasaan tanah perkebunan.  Kasus konflik antara PT. Hevea Indonesia (Hevindo) yang berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan masyarakat sekitar terutama masyarakat petani. Konflik karena keterbatasan jumlah lahan milik masyarakat, sementara kebutuhan masyarakat semakin meningkat, baik fungsi maupun manfaat lahan tersebut bagi masyarakat. Akhirnya masyarakat melakukan aksi pendudukan lahan-lahan tersebut di berbagai lokasi HGU. Meskipun sebagian besar cara yang digunakan belum berujung pada tindakan-tindakan radikal. Artikel ini mengungkapkan teori-teori yang mendukung penyebab terjadinya konflik, melalui penelusuran literatur. Hasil penelitian menungkapkan kronologis konflik yang terjadi dari awal hingga akhir selama satu semester. Pembahasan yang berisi tentang analisis konsep atau teori-teori yang digunakan serta kesimpulan dan saran dari penulis dalam menyikapi isu yang ditulis dan dibahas di dalam artikel ini. Agrarian conflicts are mostly caused by gaps or disagreements related to agrarian sources, especially gaps in mastery, perception and conception, as well as conflicting laws and policies. Agrarian conflicts regarding land management and control generally occur between individuals, between groups, communities and other parties, where each party in conflict seeks to show its strength so that its interests can be realized properly, one of which is the management and control of plantation land. Like conflicts that occur between PT. Hevea Indonesia (Hevindo) located in Nanggung District, Bogor Regency, West Java with surrounding communities, especially the farming community. The conflict between the Nanggung Subdistrict Community and PT Hevindo was caused by the limited number of land owned, while the community's needs increased, both the function and benefits of the land for the community. Finally the community took action to occupy these lands in various HGU locations. Although most of the methods used have not led to radical actions. In this article also presented theories that support the causes of conflict, research methods that use literature studies, the results of research that discusses the chronological conflict that occurred from the beginning to the end of the sixth semester, a discussion that contains analysis of concepts or theories used and conclusions and suggestions from the author in addressing the issues written and discussed in this article.
PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF TERHADAP PENARIKAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI DESA CAMPAKA, KABUPATEN ANDIR, BANDUNG Rini Hartini Rinda Andayani; Puspa Sari Muraidandini; Azlinda Azman
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.025 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i2.23244

Abstract

Penyandang disabilitas fisik seringkali harus berurusan dengan masalah yang berasal dari dalam dirinya sendiri, dan juga dari lingkungannya. Kecenderungan menarik diri dari lingkungan disebabkan pemahaman bahwa ia berbeda dari orang lain, dan juga lingkungan memberikan perlakukan yang berbeda terhadap mereka. Pola pikir negatif tersebut kemudian mempengaruhi perilaku menjadi mal adaptif. Kondisi ini memerlukan perhatian agar penyandang disabilitas dapat terbebas dari distorsi kognitif atau pemikiran negatif dan perilaku mal adaptif, sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas hidup dirinya dan juga keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis 1) karakteristik responden penyandang disabilitas fisik, 2) penerapan CBT dalam mengurangi perilaku mengasingkan diri, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku yang cepat tersinggung, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku apatis, 4) penerapan CBT mengatasi perilaku sering melamun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain subjek tunggal (SSD) dan model A-B-A. Teknik pengumpulan data utama dengan menggunakan kuesioner, dilengkapi dengan observasi dan wawancara. Pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBT dapat mengurangi perilaku mengasingkan diri, perilaku cepat tersinggung, apatis dan perilaku yang sering melamun. Implikasi praktis dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CBT pada penyandang disabilitas fisik harus mempertimbangkan keterlibatan keluarga, terapi dilakukan dalam kelompok, kombinasi teknik penguatan yang berulang, serta kemampuan terapis untuk mengubah pemikiran negatif.
KONFLIK ANTARA PLTU INDRAMAYU II DENGAN WARGA MEKARSARI DILIHAT DARI TEORI KEBUTUHAN MANUSIA SIMON FISHER Rosa Gamayanti; Soni Akhmad Nulhaqim
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.912 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i1.20888

Abstract

Konflik merupakan salah satu bentuk dari permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Konflik dapat terjadi dikarena berbagai macam hal. Salah satunya dikarenakan oleh kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi atau adanya perebutan atas hak yang dimiliki oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Konflik yang terjadi di antara PLTU Indramayu II dengan warga Mekarsari merupakan salah satu contoh nyata akibat tidak terpenuhinya kebutuhan diantara pihak yang berkonflik serta adanya perebutan kepemilikan lahan diantara keduanya. Konflik yang terjadi tersebut dapat menimbulkan perpecahan, kekerasan, dan kerugian yang dapat dialami oleh kedua belah pihak. Berbagai macam upaya perlu dilakukan untuk menghentikan konflik tersebut. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan resolusi konflik untuk kedua pihak yang sedang berkonflik. Melalui resolusi konflik diharapkan pihak yang berkonflik dapat mencapai kesepakatan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dasar semua pihak yang berkaitan.   Conflict is a form of social problems that exist in society. Conflicts can occur due to various things. One of them is due to unmet human needs or the struggle for rights owned by each party in conflict. The conflict between the PLTU Indramayu II and the residents of Mekarsari is one concrete example of the lack of fulfillment of the needs of those in conflict and the struggle for land ownership between the two. The conflict that occurs can lead to divisions, violence, and losses that can be experienced by both parties. Various kinds of efforts need to be made to stop the conflict. One step that can be done is by holding conflict resolution for both parties in conflict. Through conflict resolution it is hoped that the conflicting parties can reach the best agreement to meet the basic needs of all parties concerned
SOCIALIZATION OF LAW NUMBER 7 OF 2012 ABOUT MANAGING OF SOCIAL CONFLICTS AS EFFORTS TO CREATE A HARMONIOUS ENVIRONMENT IN GENTENG VILLAGE, SUKASARI SUBDISTRICT SUMEDANG REGENCY Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah; Eva Nuriyah Hidayat
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.247 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v2i1.27046

Abstract

ABSTRAKCommunity Service Activities (PPM) in Genteng Village, Sukasari Subdistrict, Sumedang Regency was initiated because the agrarian conflict had happened in that location. The conflict resolution were relatively slow due to the lack of understanding, knowledge and skills of the actors in conducting conflict resolution. In contrary, conflict resolution is clearly written inLaw Number 7 of 2012 about Managing of Social Conflict. In addition, the location of PPM also has a high potential for conflicts, especially conflicts in the useof natural resources. This must be anticipated by encouraging existing communities and local institutions to worktogether to prevent conflict and create a harmonious environment. The purpose of this PPM activity is to increase the knowledge, understanding and skills of target groups in conducting conflict resolution based on Law No. 7 of 2012 about Managing of Social Conflict, to increasethe knowledge, understanding and skills of target groups in conducting community-based conflict resolution and to encourage target groups to prevent conflicts andcan creat a harmony in the village. The target groups in this PPM activity are the farming community, village government and local institutions in the Genteng Village. The method of implementing PPM activities was conducted in several stages, such as the preparation phase, the assessment stage, the plan of treatment stage, and the activity implementation stage.
PELAYANAN SOSIAL BAGI KELUARGA YANG MENGALAMI PERUBAHAN SOSIAL Nandang Mulyana; Rudi Saprudin Darwis
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.472 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i2.23239

Abstract

Dinamika masyarakat mendorong terjadinya perubahan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. Perubahan mata pencaharian merupakan salah satu contoh dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan mata pencaharian lebih disebabkan karena adanya adaptasi yang harus dilakukan oeh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Perubahan mata pencaharian akan memunculkan masalah sosial. Oleh sebab itu perlu adanya pelayanan sosial terhadap keluarga yang mengalami perubahan mata pencaharian agar masalah sosial yang terjadi tidak bertambah besar yang dapat mengganggu masyarakat secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, Sumber data berasal dari masyarakat yang mengalami perubahan mata pencaharian dan tokoh masyarakat yang mengetahui perubahan mata pencaharian di lokasi penelitian. Hasil penelitian diarahkan pada permasalahan yang terjadi dalam masyarakat akibat perubahan mata pencaharian, pelayanan sosial yang sudah ada, dan kebutuhan pelayanan sosial masyarakat. Masalah yang dihadapi adalah masalah dalam keluarga maupun hubungan antarkeluarga. Demikian juga pelayanan sosial yang ada dan dibutuhkan lebih mengarah kepada pelayanan sosial untuk keluarga dan hubungan antar keluarga. Kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul akibat dari perubahan mata pencaharian tidak selamanya dapat diselesaikan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pelayanan sosial yang ada hanya dapat menyelesaikan sebagian permasalahan yang dihadapi. Masyarakat masih membutuhkan pelayanan sosial lainnya agar tercapai kondisi yang kondusif.
KONFLIK AGRARIA ANTARA ALIANSI GERAKAN REFORMA AGRARIA (AGRA) PANGALENGAN DENGAN PERUSAHAAN DAERAH AGRIBISNIS DAN PERTAMBANGAN (PDAP) Dinda Primayanti; Muhammad Fedryansyah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.393 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i1.20891

Abstract

Konflik agraria adalah salah satu bentuk konflik yang sering terjadi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang rentan terjadi konflik agraria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kronologis terjadinya konflik, tipe konflik, dan penyebab dari konflik agraria antara Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Jenis penelitian studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa konflik agraria antara Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) termasuk ke dalam tipe konflik terbuka. Selain itu, penyebab konflik yang terjadi tersebut juga dianalisis dengan menggunakan teori hubungan masyarakat dan teori negosiasi prinsip.  Agrarian conflict is one form of conflict that often occurs in Indonesia. West Java Province is one of the areas prone to agrarian conflicts. This study aims to determine the chronology of the occurrence of conflict, the type of conflict and the causes of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria  (AGRA) Pangalengan and Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan  (PDAP). This study uses the literature study method. This type of literature study research is looking for theoretical references that are relevant to cases or problems found. Based on the results of the analysis of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan and Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) belong to the type of open conflict and the causes of conflict are analyzed using public relations theory and principle negotiation theory.
STUDI TENTANG KONFLIK ANTAR PERGURUAN SILAT PSHT DAN IKSPI-KERA SAKTI DI DESA SUMURAGUNG KABUPATEN BOJONEGORO Muhammad Zakaria
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.146 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v2i1.27042

Abstract

Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Setiap daerah memiliki berbagai aliran bela diri pencak silat. Termasuk seni bela diri yang terkenal di Bojonegoro yaitu Perguruan silat PSHT dan IKSPI Kera Sakti. Kedua perguruan silat yang berada di Desa Sumuragung, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro ini sering terlibat konflik sehingga menimbulkan kerugian dari segi materill hingga menimbulkan korban jiwa. Bedasarkan latar belakang diatas maka fokus yang ditetapkan oleh peneliti adalah “KonflikAntar Perguruan Silat Di Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro (Studi Pada Perguran SilatPSHT dan IKSPI Kera Sakti”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika konflik antar perguruanPSHT dan IKSPI Kera Sakti di Desa Sumuragung, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini di fokuskan kepada anggota perguruan PSHT dan IKSPI Kera Sakti Ranting Sumuragung, warga perguruan, dan sesepuh perguruan silat dari perguruan PSHT dan IKSPI Kera Sakti. Teknik pemilihan informan dengan menggunakan purposive. Dalam melakukan pengumpulan data yaitu dengan menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Bedasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konflik antar perguruan silat PSHT dan IKSPI Kera Sakti di Desa Sumuragung merupakan tindakan dari oknum anggota perguruan silat yang mengatasnamakan perguruan dan melibatkan kelompok perguruan. Sifat kompetisi dan saling eksistensi yang dimiliki antar anggota perguruan ini menimbulkan konflik antar kedua perguruan, sehingga permasalahan sepele nisa memicu konflik yang menjadi besar. Konflik antar kedua perguruan ini tidak hanya menimbulkan kerugian bagi anggota perguruan yang terlibat, tetapi juga membawa kerugian bagi Perguruan Silat.
KONFLIK LAHAN MEGA PROYEK BENDUNGAN LEUWIKERIS DI DESA ANCOL KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA Rini Rizkiawati; Sahadi Humaedi
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.653 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i1.20894

Abstract

Konflik merupakan aspek alami dalam suatu kehidupan sosial bermasyarakat yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan manusia. Konflik yang timbul disuatu masyarakat tentunya memiliki suatu dampak positif dan negatifnya dan sering membuat kondisi menjadi tidak nyaman.. Seperti halnya konflik yang terjadi di Desa Ancol Kabupaten Tasikmalaya terkait pembangunan bendungan Leuwikeris. Konflik tersebut terjadi karena adanya rasa ketidakadilan dan kecemburuan terhadap harga jual tanah yang memiliki ketimpangan cukup tinggi dengan Kecamatan Ciamis. Hal tersebut tentunya mampu memperungaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Jika meninjau pada teori transformasi konflik menurut Fisher dkk, berasumsi bahwa konflik mengenai pembangunan bendungan tersebut disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah sosial, budaya, dan ekonomi.  Conflict is a natural aspect of a social life that is inevitable in human life. Conflicts that arise in a community certainly have a positive and negative impact and often make conditions uncomfortable. As with the conflict that occurred in Ancol Village, Tasikmalaya Regency, related to the construction of the Leuwikeris Dam. The conflict occurred because of a sense of injustice and jealousy towards the selling price of land that had quite high inequality with the Ciamis District. This is certainly able to influence the social and economic conditions of the community. If you look at the theory of conflict transformation according to Fisher et al., It is assumed that conflicts regarding dam construction are caused by problems of inequality and injustice that arise as social, cultural and economic problems. 

Page 2 of 13 | Total Record : 129