cover
Contact Name
Fajaria N. Chandra
Contact Email
fajarianurcandra@upnvj.ac.id
Phone
+62 89654211643
Journal Mail Official
jurnalkesmasupnvj@gmail.com
Editorial Address
Jalan Limo Raya, Limo, Depok
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat
ISSN : 20854366     EISSN : 2684950X     DOI : 10.52022/jikm.v13i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta (JIKM UPNVJ) merupakan sarana eksplorasi, ekspresi dan publikasi karya ilmiah berupa hasil penelitian dan penelusuran ilmiah bidang kesehatan masyarakat. Bidang keilmuan kesehatan masyarakat tersebut mencangkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta menerima artikel ilmiah secara terbuka dari pihak manapun yang ingin berperan aktif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019" : 7 Documents clear
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Pernapasan Dengan Gangguan Pernapasan Pada Pekerja Konstruksi Di Proyek Apartemen Kota Bekasi Pulungan, Rafiah Maharani; Kartikaningsih, Dian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.058 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.1

Abstract

AbstrakLatar belakang: Gangguan pernapasan pada sektor konstruksi salah satunya disebabkan oleh penggunaan alat pelindung pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan alat pelindung pernapasan dengan gangguan pernapasan pada pekerja konstruksi.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, variabel independen yaitu penggunaan alat pelindung pernapasan dan variabel dependen yaitu gangguan pernapasan. Populasi penelitian adalah 160 pekerja dengan sampel sebanyak 75 pekerja di Proyek Apartemen Grand Dhika City. Instrumen penelitian yaitu berupa kuesioner. Analisis stastistik univariat dan bivariat dengan uji chi square (α = 0,05).Hasil: Penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara frekuensi penggunaan alat pelindung pernapasan dengan p value 0,000 (OR=21,64, 95% CI = 5,460-85,77) dan cara penggunaan alat pelindung pernapasan p value 0,000 (OR=30,00, 95% CI = 3,755-239,69) dengan gangguan pernapasan.Kesimpulan: Disarankan memberikan penyuluhan dan melakukan Training of Trainer (TOT) bagi pihak proyek kepada pekerja tentang alat pelindung pernapasan, meningkatkan pengetahuan dan intensitas pemakaian alat pelindung pernapasan bagi pekerja konstruksi. Relationship Use of Respiratory Protective Equipment And Respiratory Disorders In Bekasi City Apartment Construction Project Workers AbstractBackground: Respiratory disorders in construction workers are caused by the use of respiratory protective equipment. This research aims to analyze the use of respiratory equipment relationship with respiratory disorders in construction workers.Methods: This research uses cross sectional approach. The independent variable is the use of respiratory protective equipment and the dependent variable is respiratory disorders. The population of the research was 160 workers with samples as many as 75 workers at Grand Dhika City Apartment Project. The research instrument is a questionnaire. Univariate and bivariate stastistic analysis with chi square test (α = 0.05).Result: The results showed that there is a relationship between the frequency of use of respiratory protective with p value 0.000 (OR = 21,64, 95% CI = 5,460-85,77) and how the use of respiratory protective with p value 0.000 (OR = 30.00, 95% CI = 3,755-239,69) with respiratory disorders.Conclusion: Recommended to provide counseling and conduct Training of Trainers (TOT) for project parties to workers on respiratory protective equipment, increase knowledge and intensity of use of respiratory protective equipment for construction workers.
Pengalaman Remaja Mengakses Konten Pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat Novianti, evin; Zevriyanti, Popy; Tobing, Duma Lumban
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.6

Abstract

AbstrakLatar belakang : Pornografi masih menjadi trend dan issue yang populer dikalangan remaja karena kontennya yang mudah diakses seperti melalui internet. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengalaman remaja mengakses konten pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat.Metode : Penelitian menggunakan tekhnik deskriptif analitik dengan pengambilan sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Sampel sebanyak 125 responden.Hasil : Hasil peneltian menunjukkan pengalaman remaja mengakses konten pornografi antara lain : usia pertama kali 12-15 tahun (67.2%), bentuk pornografi foto (25.6%), media pornografi situs internet (36.8%), tempat pertama kali sekolah (36.8%), alasan mengakses rasa ingin tahu (54.4%), orang yang menemani teman sebaya (52.8%), perasaan saat melihat jijik (44.8%), perasaan setelah melihat menyesal (37.6%).Kesimpulan : Saran bagi siswa hendaknya bisa lebih banyak melakukan kegiatan positif disekolah seperti memperbanyak organisasi. Adolescent Experience of Accessing Pornographic Content in Depok West Java AbstractBackground: Pornography is still a trend and issue that is popular among teenagers because the content is easily accessible as through the internet. This study aims to find out the experience of teenagers accessing pornographic content in SMP Perintis Depok West Java. Method: This research uses descriptive-analytic research design with the sampling technique used Simple Random Sampling. Sample as many as 125 respondents.Results : The results of the study showed that teenagers accessed pornographic content, among others: age 12-15 years old (67.2%), pornographic images (25.6%), internet site pornography (36.8%), first place school (36.8%), accessing curiosity (54.4%), peers (52.8%), feelings of disgust (44.8%), feeling after seeing regrets (37.6%).Conclusion: Suggestions for students should be able to do more positive activities in school such as multiply the organization.
Intervensi Obesitas Berbasis Keluarga Sari, Intan Permata; Anggraini, Khairana; Kurniati, Vira; Nurcandra, Fajaria
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.19 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.7

Abstract

AbstrakLatar belakang: Obesitas merupakan salah satu masalah besar dalam bidang kesehatan. Pada tahun 2016, diperkirakan sekitar 41 juta jiwa anak yang berusia dibawah 5 tahun merupakan penderita berat badan lebih atau obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan beberapa intevensi obesitas berbasis keluarga berdasarkan beberapa penelitian yang sudah ada sebelumnya.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan systematic review dengan menggunakan metode PRISMA. Sumber data penelitian berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet dengan membuka situs web yaitu Science Direct, Proquest dan Google Scholar. Setelah memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi, digunakan 10 jurnal internasional sebagai acuan.Hasil: Intervensi obesitas berbasis keluarga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain ialah dengan mengubah budaya makan yang kurang sehat, memperbaiki pola makan, melakukan aktifitas fisik, berperilaku sehat, memberikan motivasi untuk hidup sehat, segera melakukan pengobatan jika terjadi kasus obesitas dan memperhatikan social ekonomi dalam keluarga.Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui intervensi yang paling efektif dan sering dilakukan adalah dengan mengubah budaya hidup yang tidak sehat terkait dengan pola makan dan aktifitas fisik dalam lingkungan keluarga. Family Based Obesity Intervention AbstractBackground: Obesity is one of the big problems in the health sector. In 2016, an estimated 41 million people under the age of 5 were overweight or obese. This research aims to elaborate a number of family-based obesity interventions based on several existing studies.Method: This research is a systematic reviewed using the PRISMA method. The source of research data came from the literature obtained through the internet by opened websites namely Science Direct, Proquest and Google Scholar. After considering the inclusion and exclusion criteria, 10 international journals were used as a reference.Results: Obesity interventions carried out by families in various ways, among others by changing unhealthy eating culture, improving eating patterns, doing physical activities, behaving healthily, providing motivation for healthy living, immediately taking medication in case of obesity. and pay attention to social economy in the familyConclusion: Based on the results of the study, it is known that the most effective and frequent intervention is to change unhealthy living cultures related to diet and physical activity in the family environment.
Hubungan antara Kecukupan Energi dan Protein dengan Prevalensi Anemia pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Ciampea Bogor Sufyan, Dian Luthfiana; Oy, Sreymom; Mardiana, Selvi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.037 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.8

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Anemia adalah suatu kondisi rendahnya konsentrasi haemoglobin dibawah standar. Anemia pada wanita usia subur (WUS) dihubungkan dengan tingginya resiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) serta kematian ibu dan bayi. Asupan energi dan protein berhubungan langsung dengan status anemia, namun ketidakkonsistenan masih sering ditemukan, sehingga studi ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kecukupan energi dan protein dengan status anemia WUS (15 – 44 tahun).Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 586 WUS di Kecamatan Ciampea, Bogor yang direkrut dengan metode multi cluster random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur dan data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS 20.Hasil: Hasil menyatakan ada hubungan antara kecukupan protein dengan kejadian anemia pada WUS (OR=0.52, p=0,01). Lebih lanjut, ditemukan bahwa tidak ada hunbungan yang bermakna antara kecukupan energi dengan kejadian anemia.Kesimpulan: Prevalensi anemia pada WUS di Kecamatan Ciampea, Bogor sebesar 32,9% yang berhubungan dengan kecukupan asupan protein. Wanita dengan konsumsi protein cukup lebih kecil resikonya untuk menderita anemia. Associations between Energy and Protein Adequacy with Prevalence of Anemia among Indonesian Women of Reproductive Age in Ciampea Sub-district Bogor AbstractBackground: Anemia is a condition of low hemoglobin concentration below a certain cut-off points. Anemia occurrence among women of reproductive age (WRA) is linked to a high risk of low birth weight, premature death, and maternal mortality. Energy and protein intake, classically related to the anemia, however, the inconsistency still exists, so that the objective of the current study is to assess the association of the energy and protein intake adequacy to anemia status of women of reproductive age (15 – 44 years old).Methods: The design of the study is cross-sectional that involved 586 WRA in Ciampea Sub-district, Bogor that is recruited by multi-cluster random sampling. A structured questionnaire was used for data collection. Data were analyzed using SPSS 20.Results: There is an association between protein intake association with anemia status of WRA (OR-0.52, p=0,01). Further, it has shown no significant association between energy intake adequacy with anemia status.Conclusion: Anemia prevalence among WRA in Ciampea Sub-district, Bogor was 32.9% that is associated with protein intake adequacy. Women with adequate protein intake were less likely to be anemic.
Perilaku Merokok di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang Arlinda, Sari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.237 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.9

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa, ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Mereka masih mencari identitas diri, cenderung mengikuti trend, masih labil, dan sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebaya, termasuk pengaruh untuk merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, uang saku, akses mendapatkan rokok, media massa, keluarga, dan teman sebaya terhadap perilaku merokok di kalangan siswa sekolah menengah di kota Padang.Metode: Metode penelitian ini adalah survei cross-sectional dengan mewawancarai 220 siswa laki-laki di 5 (lima) SMA Negeri di Kota Padang yang dipilih secara multistage random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Regresi logistik berganda digunakan untuk menentukan hubungan tersebut.Hasil: penelitian menunjukkan 59,1% siswa laki-laki SMA di Padang merokok. Sebagian besar dari mereka memiliki pengetahuan tentang rokok (62.3%), dan terpapar iklan rokok di media massa (52,3%), memiliki teman sebaya perokok (60,5%), dan memiliki keluarga yang merokok (51,4%). Siswa yang memiliki teman sebaya perokok 10,1 kali lebih mungkin untuk memulai merokok (OR 10,1, 95% CI 5,5 - 19,5).Kesimpulan: Mengetahui bahwa remaja pertama kali merokok pada usia 7 tahun dan perilaku teman sebaya adalah faktor risiko paling besar untuk memulai merokok pada remaja, disarankan untuk dilakukan tindakan pencegahan, seperti konseling kesehatan sedini mungkin (dimulai di sekolah dasar atau menengah). Smoking Behavior among High School Students in Padang City AbstractBackground: Youth is a phase of transition from children to adults, marked by the acceleration of physical, mental, emotional, and social development. They are still looking for self-identity, tend to follow trends, are still unstable, and are very easily influenced by peers, including the influence of smoking. This study aims to determine the influence of knowledge, pocket money, access to cigarettes, mass media, family, and peers to smoking behaviour among high school students in the city of Padang.Method: The method of this study is a cross-sectional survey by interviewing 220 male students in 5 (five) Public High Schools in Padang City who were selected by multistage random sampling. Data was collected using a structured questionnaire that had been tested for validity and reliability. Multiple logistic regression is used to determine the relationship.Results: The study showed 59.1% of high school male students in Padang smoked. Most of them them have knowledge about smoking (62.3%) and are exposed to cigarette advertisements in the mass media (52.3%), have peers smokers (60.5%), and have families who smoke (51.4%) . Students who have peers smokers 10.1 times more likely to start smoking (OR 10.1, 95% CI 5.5 - 19.5).Conclusion: Knowing that adolescents first smoke at the age of 7 years and peer behavior is the biggest risk factor for starting smoking in adolescents, precautionary measures are recommended, such as health counseling as early as possible (starting in primary or secondary school).
Cedera Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia: Faktor Risiko Serta Strategi Pencegahan dan Intervensi Buntara, Arga
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.727 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.25

Abstract

AbstrakCedera akibat lakalantas masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar, baik di Indonesiamaupun di dunia. Angka kematian akibat lakalantas terus meningkat setiap tahun seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Namun, angka cedera dan kematian lakalantas di Indonesia sangat sulit untuk ditentukan secara pasti karena ketiadaan sistem surveilans terintegrasi. Para pengendara sepeda motor dan pejalan kaki digolongkan ke dalam kelompok berisiko tinggi. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera dan kematian akibat lakalantas, yaitu faktor risiko pengendara, kendaraan, dan lingkungan. Mengenai faktor risiko pengendara, terdapat faktor perilaku, status kesehatan pengemudi, dan faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Berdasarkan literatur yang diperoleh, perilaku tidak mengenakan helm, tidak menggunakan sabuk keselamatan, kebiasaan mengebut, konsumsi alkohol, penggunaan ponsel saat berkendara, kelelahan dan kantuk, serta usia muda dan pria dapat meningkatkan risiko cedera akibat lakalantas. Mengenai faktor kendaraan, kendaraan berusia tua dan tidak diperiksa secara rutin menjadi faktor risiko. Terkait faktor lingkungan, keberadaan persimpangan jalan, kondisi jalan rusak atau di bawah standar, serta keadaan matahari terbit, terbenam, dan malam hari meningkatkan risiko lakalantas yang menyebabkan cedera. Sebagai solusi, Pemerintah Indonesia perlu melaksanakan strategi pencegahan dan intervensi yang diadaptasi dari WHO, yaitu lima pilar sistem keselamatan jalan. Lima pilar ini terdiri dari pengelolaan keselamatan jalan, jalan dan mobilitas yang lebih aman, kendaraan yang lebih aman, penggunaan jalan yang lebih aman, dan respons pascalakalantas. Komunikasi dan kolaborasi yang kuat antarlembaga negara juga pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk menyelenggarakan strategi pencegahan dan intervensi cedera akibat lakalantas. Road Traffic Injury in Indonesia: Risk Factors, Prevention and Intervention StrategiesAbstractRoad traffic injury remains a major public health issue in both Indonesia and the world. Traffic-related death rate continues to increase each year along with the growing number of motor vehicles. However, in Indonesia, road traffic injury and fatality rates are difficult to determine due to the lack of an integrated surveillance system. Motorcyclists and pedestrian are classified as high-risk groups. Several risk factors which can increase traffic-related injury and death risks include driver, vehicle and environmental factors. Driver risk factors consist of behavioural factors, driver’s health status and factors which cannot be modified. Numerous sources suggest that not wearing a helmet or safety belt, speeding habit, alcohol consumption, mobile phone use while driving, fatigue and sleepiness, young age and male may increase the risk of road traffic injury. Vehicles which are old and not inspected regularly appear to be a risk factor as well. Regarding environmental factors, urban junctions, damaged or substandard roads, sunrise, sunset and night time raise the risk of traffic accidents leading to injuries. To address these problems, the Indonesia government requires to implement prevention and intervention strategies adapted from WHO, namely five pillars of a road safety system. These include road safety management, safer roads and mobility, safer vehicles, safer road users and post-crash response. Strong communication and collaboration efforts involving government institutions and related parties are needed to carry out road traffic injury prevention and intervention measures.
Penegakan Cause of Deaths Neonatal Menggunakan InterVA-4 Versi 4.04 di Bandingkan dengan Diagnosa Cause of Deaths ICD-10 di Kecamatan Ciputat Periode Tahun 2016-2017 shorayasari, susi; Latief, Kamaluddin; Wahyuni, Wahyuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.357 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.30

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Data penyebab kematian adalah sumber penting perencanaan kebijakan kesehatan, tetapi ketersediaan dan kualitas data kurang di banyak bagian dunia, verbal autopsy dapat dijadikan suatu alternatif terhadap sistem pencatatan angka dan penyebab kematian yang kurang baik pada suatu wilayah namun memiliki permasalahan penafsiran verbal autopsy dengan andal dan konsisten agar bisa sampai pada penyebab kematian.Metode: Survei kepada komunitas di Kecamatan Ciputat untuk mendapatkan informasi kasus kematian neonatal pada tahun 2016-2017, ditindak lanjuti dengan verbal autopsy kepada keluarga yang mengetahui kematian kasus dan dilakukan penegakan diagnosa cause of death dengan InteraVA-4 kemudian dibandingkan dengan data Dinkes dan hasil telaah dokumen Puskesmas.Hasil: Data cause of death Kota Tangsel berdasarkan SRS 2016 adalah gangguan pernafasan dan kardiovaskular (50,7%). Hasil cause of death di Kecamatan Ciputat berdasarkan data AMP Dinkes tahun 2016 asfiksia (60%) dan 2017 setengah dari data tidak memiliki cause of death sama seperti data puskesmas tahun 2016, pada 2017 asfiksia (25%) menjadi cause of death neonatal. Hasil cause of death InterVA-4 tahun 2016 asfiksia (43%) dan 2017 asfiksia (28%). Perbandingan cause of death InterVA-4 memiliki kesamaan 70% pada data Dinkes, perbandingan dengan puskesmas memiliki 66,7% kesamaan dan hasil telaah dokumen dengan menginput kedalam sofware memiliki kesamaan 70%.Kesimpulan: InterVA memiliki kesamaan yang cukup baik dengan data Dinkes dan Puskesmas dalam menentukan diagnosa cause of death. InterVA merupakan alat yang sederhana, murah dan kongsisten dalam menetapan cause of death. Enforcement Cause of Deaths Neonatal Using InterVA-4 Version 4.04 Compare with Diagnosis Cause of Death ICD-10 in Ciputat District, period 2016-2017 AbstractBackground: Cause of death data are public health planning essential sources, but their availability and quality are lacking in many parts of the world, verbal autopsy can be made for alternative recording and causes of death that are not good in the area but have verbal autopsy interpretation problems reliably and contrast in order to arrive at the cause of death.Methods: Survey of communities in Ciputat Subdistrict to obtain information on neonatal mortality cases in 2016-2017, followed by verbal autopsy to families who knew case deaths and diagnosed cause of death with InteraVA-4 then compared with Dinkes data and results. review of Puskesmas documents.Results: South Tangerang City's cause of death data based on SRS 2016 are respiratory and cardiovascular disorders (50.7%). The result of cause of death in Ciputat Subdistrict based on AMP Dinkes data in 2016 asphyxia (60%) and 2017 half of the data did not have cause of death as well as data from Puskesmas in 2016, in 2017 asphyxia (25%) became neonatal cause of death. The result cause of death InterVA in 2016 asphyxia (43%) and 2017 asphyxia (28%). Comparison of cause of death InterVA-4 has 70% similarity in Dinkes data, comparison with health center has 66.7% similarity and document review results by inputting into software have 70% similarity.Conclusion: InterVA has good similarities between the data of the Dinkes and Puskesmas. InterVA is a simple, inexpensive and consistent tool in the cause of death.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 3 (2025): JIKM Vol 17, Issue 3, August 2025 Vol 17 No 2 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 2, May 2025 Vol 17 No 1 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 1, February 2025 Vol 16 No 4 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 4, November 2024 Vol 16 No 3 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 3, Agustus 2024 Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024 Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024 Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023 Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023 Vol 15 No 2 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 2, Mei 2023 Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023 Vol 14 No 4 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 4, November 2022 Vol 14 No 3 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 3, Agustus 2022 Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022 Vol 14 No 1 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 1, Februari 2022 Vol 13 No 4 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 4, November 2021 Vol 13 No 3 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 3, Agustus 2021 Vol 13 No 2 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 2, Mei 2021 Vol 13 No 1 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 1, Februari 2021 Vol 12 No 4 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 4, November 2020 Vol 12 No 3 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 3, Agustus 2020 Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020 Vol 12 No 1 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 1, Februari 2020 Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019 Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019 Vol 11 No 2 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 2, Mei 2019 Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019 More Issue