cover
Contact Name
Erni Yusnita Lalusu
Contact Email
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Phone
+6285298735414
Journal Mail Official
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dewi Sartika, No. 67 Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah
Location
Kab. banggai,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
ISSN : 20863772     EISSN : 26208245     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal adalah media publikasi ilmiah yang menyajikan hasil penelitian (research paper) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.
Articles 87 Documents
Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Wilayah Kerja Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai: Delivery Planning And Prevention Of Complications Program in The Puskesmas Bualemo Working Area Of Banggai Regncy Bani Sauli; Fitrianty Sutadi Lanyumba; Marselina Sattu; Dwi Wahyu Balebu; Muhammad Syahrir; Mirawati Tongko
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.947 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.11

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran pelaksanaan P4K di wilayah kerja Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pada 13 bidan, 47 ibu hamil, dan 25 responden tokoh masyarakat yang dipilih secara Purposive Sampling. Waktu penelitian pada bulan Juni Tahun 2014. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disediakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P4K pada bidan dengan kriteria baik 4 responden (30,8%), dan kriteria kurang baik 9 responden (69,2%). Pelaksanaan P4K pada ibu hamil dengan kriteria baik sebanyak 6 responden (12,8%), dan kriteria kurang baik 41 responden (87,2%). Pelaksanaan P4K pada tokoh masyarakat dengan kriteria baik 5 responden (20%), dan kriteria kurang baik 20 responden (80%). Secara keseluruan dari 3 variabel yang di teliti pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di wilayah kerja Puskesmas Bualemo tidak terlaksana dengan baik. Saran dari penelitian ini diharapkan kerja sama semua sektor terkait dalam mendukung terlaksananya program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Kabupaten Banggai secara umum dan di wilayah kerja Puskesmas Bualemo Khususnya. The purpose of this study was to find out the description of the implementation of P4K in the Bualemo Community Health Center in Banggai District in 2014. This type of research is a descriptive study, on 13 midwives, 47 pregnant women, and 25 respondents community leaders who were selected by Purposive Sampling. The time of the study was in June 2014. Data was collected by direct interview with respondents based on a list of questions provided. The results showed that the implementation of P4K on midwives with good criteria 4 respondents (30.8%), and 9 respondents (69.2%) unfavorable criteria. The implementation of P4K in pregnant women with good criteria was 6 respondents (12.8%), and unfavorable criteria were 41 respondents (87.2%). The implementation of P4K on community leaders with good criteria is 5 respondents (20%), and criteria are less good for 20 respondents (80%). Overall, the 3 variables examined in the implementation of the birth planning and complications prevention program in the work area of ​​the Bualemo Community Health Center were not implemented properly. Suggestions from this research are expected to cooperate with all related sectors in supporting the implementation of the birth planning and complications prevention (P4K) program in Banggai Regency in general and in the work area of ​​the Bualemo Community Health Center in particular.
Perilaku Seksual Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan dengan Riwayat Penyakit Menular Seksual di Kabupaten Banggai: Sexual Behavior of Docker with Sexual Infected History in Banggai Regency Supardi Sombeng; Herawati Herawati; Sandi Novryanto Sakati; Bambang Dwicahya; Maria Kanan; Ramli Ramli
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.245 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.12

Abstract

Perilaku seksual dapat beresiko terjadinya Penyakit menular seksual (PMS) bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Kasus Penyakit Menular Seksual yang ditemukan pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan yang pernah menderita yaitu sebanyak 24 orang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku seksual Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan yang pernah menderita penyakit menular seksual di Kabupaten Banggai. Lokasi penelitian dilakukan di kabupaten Banggai pada tahun 2016. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan direkam. Jumlah informan 17 orang, yang tidak bersedia diwawancara sebanyak 6 orang dan 1 orang telah meninggal dunia informan kunci sebanyak 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah melakukan perilaku seksual yang beresiko yaitu perilaku seksual yang dilakukan secara berganti-gantian pasangan serta tidak menggunakan alat kontrasepsi dan terakhir kali informan melakukan hubungan seksual dengan wanita yang beresiko yaitu wanita pekerja seksual. Masyarakat diperlukan mendapatkan infomasi tentang perilaku-perilaku seksual yang beresiko pada kesehatan terutama tentang kesehatan reproduksi, sehingga kedepanyya mereka tidak akan mendapatkan penyakit yang dapat merugikan diri mereka sendiri. Sexual behavior can be at risk of sexually transmitted diseases (STDs) when having sexual intercourse by changing partners via vaginal, oral, or anal. Cases of sexually transmitted diseases were found in Port Loading and Unloading Workers who had suffered as many as 24 people. The purpose of this study was to determine the sexual behavior of Port Load Unloading Workers who had suffered from sexually transmitted diseases in Banggai District. The research location was conducted in Banggai district in 2016. The research was conducted in October-November 2016. This study used a qualitative method with in-depth interviews and recorded approaches. There were 17 informants, 6 of whom were unwilling to be interviewed and 2 of them had died as key informants. The results showed that the informants had carried out at risk sexual behavior that is sexual behavior that was carried out alternately-changing partners and did not use contraception and the last time the informant had sexual relations with women who were at risk namely women who were sex workers. Communities are required to get information about sexual behaviors that pose a risk to health, especially about reproductive health, so that in the future they will not get diseases that can harm themselves.
Determinan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan: Determinant of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Baka Village, Tinangkung Sub-District, Banggai Kepulauan Regency Maria Kanan; Bambang Dwicahya
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.113 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.13

Abstract

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran determinan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ada seluruh rumah yang ada di Desa Baka berjumlah 657 rumah. Besar sampel berjumlah 250 sampel. Hasil penelitian menunjukan lingkungan fisik dikategorikan berisiko terhadap kejadian penyakit DBD disebabkan kelembaban udara di Desa Baka sangat berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti; lingkungan biologi diperoleh gambaran sangat berisiko terhadap kejadian penyakit DBD karena pada umumnya di Desa Baka memiliki tempat perindukan dan adanya jentik nyamuk Aedes aegypti.  Berdasarkan perilaku masyarakat seperti: kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA dan kebiasaan membersihkan halamam rumah, dikategorikan berisiko karena sebagian besar masyarakat masih melakukan perilaku atau kebiasaan yang dapat memberikan peluang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak sebagai penular agen penyakit DBD. Diharapkan pada pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali jumat bersih. bagi instansi terkait untuk lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk dan pemberian abate pada tempat-tempat penampungan air. Kepada pemeritah kecamatan untuk dapat mengaktifkan kembali petugas Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) di Desa minimal seminggu sekali mengingat perkembangan nyamuk dari telur menjadi jentik membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari. The purpose of this study was to obtain a picture of the determinants of Dengue Hemorrhagic Fever in Baka Village, Tinangkung District, Banggai Kepulauan Regency in 2019. This type of research is descriptive. The population in this study were all houses in the village of Baka totaling 657 houses. Sample size is 250 samples. The results of the study showed that the physical environment was at risk for the incidence of dengue fever due to air humidity in Baka Village, which had the potential to breed Aedes aegypti mosquitoes; biological environment obtained a very risky picture of the incidence of DHF because in general in the village of Baka has a breeding place and the larvae of Aedes aegypti. Based on community behavior such as: the habit of hanging clothes, the habit of taking a nap, the habit of cleaning landfill and the habit of cleaning the yard, are categorized as risky because most of the community still conducts behaviors or habits that can provide opportunities for Aedes aegypti mosquitoes to breed as infectious agents for dengue disease. It is hoped that the regional government will reactivate Friday's clean. for related institutions to further enhance the implementation of education on environmental cleanliness, eradication of mosquito breeding sites and the provision of abates in water reservoirs. To the district government to be able to reactivate the larvae monitoring officer (JUMANTIK) in the village at least once a week considering the development of mosquitoes from eggs to larvaes takes approximately 7 days.
Pola Asuh Anak Balita di Wilayah Puskesmas Lantibung Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut: Toddler Parenting in the area of Puskesmas Lantibung, Banggai Kepulauan Regency Ulfa Ulfa; Muhammad Syahrir; Ramli Ramli
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.52 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.14

Abstract

Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Salah satu proiritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kulitas SDM yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatkan kesakitan serta kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola asuh anak balita yang dilakukan oleh ibu-ibu di Wilayah Puskesmas Lantibung Kecamtan Bangkurung tahun 2013. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Informan dan informan kunci dalam penelitian ini adalah Ibu Balita, orang tua ibu balita dan tokoh masyarakat yang dipilih secara purpossive. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh anak balita di Wilayah Puskesmas Lantibung sebagian besar informan mengatakan bahwa mereka memberi makan, menjaga kebersihan, dan menjaga kesehatan dan ibu balita mengatakan berpola asuh terhadap anak sangat penting dikarenakan anak-anak membutuhkan kasih sayang, perhatian, membutuhkan segalanya-galanya, dan mereka mengasuh anak sendiri. Kebutuhan terpenting anak terhadap pola asuh anak balita sebagian besar ibu-ibu mengatakan bahwa kecerdasan, kesehatan yang lebih penting terhadap anak mereka. Ketersediaan pangan dalam mengupayakan peningkatan kesehatan kepada anak terutama makanan yang bergizi di wilayah Puskesmas Lantibung Kecamatan Bangkurung umumnya informan berusaha untuk menyajikan makan namun informan mengatakan bahwa dikondisikan dengan keadaan keluarga dan ketersediaan pangan, pekerjaan sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan keluarga. The success of national development pursued by the government and the community is largely determined by the availability of human resources (HR). One of the priorities for national development in the health sector is nutrition improvement efforts based on local resources, institutions and culture. Malnutrition will have an impact on decreasing the quality of human resources which can further result in failure of physical growth, mental development and intelligence, decrease productivity, increase morbidity and death. The purpose of this study was to determine the pattern of care for children under five years old by mothers in the District of Puskesmas Kebibtan Bangkurung in 2013. The research method used was qualitative research. The key informants and informants in this study were the toddlers, parents of toddlers and community leaders who were selected purposively. The results showed that the pattern of care for children under five in the Lantibung Health Center area most of the informants said that they feed, maintain hygiene, and maintain health and toddlers say that caring for children is very important because children need love, attention, need everything- sundry, and they care for their own children. The most important needs of children towards parenting toddlers most of the mothers said that intelligence, health is more important for their children. Food availability in seeking to improve health for children, especially nutritious food in the area of ​​the Puskesmas Lantibung, Bangkurung District, generally informants try to serve food but informants say that conditioned on family conditions and food availability, work greatly influences the fulfillment of family needs.
Hubungan Kualitas Air Bersih Sumur Gali Terhadap Penyakit Diare di Desa Montop Kabupaten Banggai Kepulauan: Relationship of Water Quality to Diarrhea In Montop Banggai Kepulauan Regency Sandy Novryanto Sakati; Herawati Herawati
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.625 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.15

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Penyakit diare bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan kualitas Air Bersih Oleh karena itu, keadaan lingkungan dan kualitas air bersih yang tidak baik berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Desa Montop merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan yang masyarakatnya menkonsumsi air yang bersumber dari Sumur Gali. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Sabang Tahun 2017 terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare dengan penderita 45 orang dan 1 orang dinyatakan meninggal, pada tahun 2018 data penderita diare terdapat 24 orang (Januari-Juli). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan kualitas air sumur gali dengan kejadian penyakit Diare di Desa Montop. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji kualitas air bersih berdasarkan parameter E. Coli masih memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes 416 Tahun 1990 tentang air bersih. Sementara, untuk parameter Total Coliform terdapat hasil yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada Lokasi SGL 3 dan SGL 5 artinya analisis secara deskriptif ada hubungan sumber air utama dengan kejadian diare karena terdapat 2 SGL yang Total Coliform nya Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan. Diarrhea is one of the diseases that is still the biggest health problem in Indonesia. Diarrhea can be caused by several factors, environmental factors and the quality of clean water. Therefore, environmental conditions and the quality of clean water that is not good influences the onset of the disease. Montop Village is one of the villages in the North Bulagi sub-district of Banggai Kepulauan Regency whose people consume water sourced from the Gali Well. Based on data from Sabang Health Center UPTD in 2017 there were cases of Extraordinary Events of diarrhea with 45 patients and 1 person was declared dead, in 2018 the data of diarrhea patients there were 24 people (January-July). The purpose of this study was to determine the relationship of dug well water quality with the incidence of diarrheal disease in the village of Montop. This research is an observational survey with a cross-sectional approach, which is a study conducted with observations for a moment or in a certain period of time and each subject of study was only made one observation during the study. The results showed that the water quality test results based on E. Coli parameters still met health requirements in accordance with Permenkes 416 of 1990 concerning clean water. Meanwhile, for the Total Coliform parameter, there were results that did not meet health requirements at SGL 3 and SGL 5 locations, meaning that the descriptive analysis was related to the main water source with the occurrence of diarrhea because there were 2 SGLs whose Total Coliform did not meet health requirements.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Sewon II Bantul: Risk Factors Affecting The Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Sewon II Bantul Ubaidillah Ubaidillah; Deden Kurniawan
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.516 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.17

Abstract

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabutapten Bantul, data demam Berdarah Dengue dari seluruh Puskesmas di kabupaten Bantul Tahun 2017 menunjukan Puskesmas Sewon II menempati urutan pertama kejadian DBD dengan kasus sebanyak 44 kasus dan berdasarkan Data Puskesmas Sewon kabupaten Bantul terdapat 40 kasus kejadian Demam Berdarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Sewon II Bantul Tahun 2018. Metode penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Jumlah sampel sebanyak dalam penelitian ini sebanyak 40 kasus dan 40 kontrol, menggunkan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan april 2018 dengan wawancara menggunkan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara membersihkan tempat penampungan air, tidak mengubur barang-barang bekas, Tidak menabur bubuk abate dengan kejadian Demam Berdarah Dengue  pada pasien  di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II Bantul. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara menggantung pakaian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue pada pasien  di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II Bantul. Based on data from Bantul District Health Office, dengue fever data from all Puskesmas in Bantul regency in 2017 shows Puskesmas Sewon II ranks first case of DHF with case as many as 44 cases and based on data of Puskesmas Sewon Bantul regency there are 40 case of Dengue fever. This studi aims to determine the risk factors that influence the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the work area of ​​Sewon II Bantul Public Health Center in 2018. The research method used quantitative research design with case control research design. The number of samples in this study were 40 cases and 40 controls, using purposive sampling technique. The study was conducted in April 2018 by interview using a questionnaire. Data analysis using chi-square test with SPSS program. The result shows that there is a significant relationship between cleaning up water reservoirs, not burying used goods, not sowing abate powder with the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever in patients in Public Health Center the Sewon II  Bantul. There is no significant relationship between hanging clothes with the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever in patients Public Health Center in the Sewon II Bantul. 
Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Status Gizi Siswa di SD Negeri Kedung Waringin 01: Relationship Between Breakfast Habit and Nutritional Status Student’s in SD Negeri Kedung Waringin 01 Winnie Tunggal Mutika; Magda Doria; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.863 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.18

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi siswa SDN Kedung Waringin 01. Desain penelitian analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel siswa kelas V sebanyak 49 orang. Pengukuran status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh. Pengelompokan kebiasaan sarapan selama seminggu terakhir yaitu tidak pernah, jarang dan selalu sarapan. Pengambilan data dimulai dari tanggal 3-10 Maret 2017. Hasil uji Fisher Exact dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 didapatkan nilai p<0,05 (p=0,004). Hasil penelitian menunjukkan 59,1 % atau 29 siswa memiliki Indeks massa tubuh normal, 2,1% atau 1 siswa memiliki indeks massa tubuh sangat kurus, 6,1 % atau 3 siswa memiliki indeks massa tubuh kurus, 24,2% atau 12 siswa memiliki indeks massa tubuh gemuk dan 8,2% atau 4 siswa memiliki indeks massa tubuh obesitas. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi siswa. Siswa yang jarang dan tidak pernah mengkonsumsi sarapan pagi memicu timbulnya status gizi yang tidak baik. This research intended to discover relationship between breakfast habit and nutrition status students’s in SDN Kedung Waringin 01. Method: Research design used was cross sectional study approach. Sample taking conducted using purposive sampling with sample of 49 grade V students. Breakfast habit grouping over the past one week comprised of never, rarely and always have breakfast. Data collection initiated from March 3rd through March 10th, 2017. Fisher Exact test result with 5% or 0.05 significance level yielding p<0.05 value (p=0.004).  Results: First, 59,1 % or 29 students have normal body mass index, 2,1% or one student has very thin body mass index, 6,1 % or 3 students have thin body mass index, 24,2 or 12 students have fat body mass index and 8,2 or 4 students have obesity body mass index. Second, 47% or 23 students always have breakfast, 22,4% or 11 students never have brekafast and 30,6% or 15 students rarely have breakfast. Fisher Exact test result with 5% or 0.05 significance level yielding p<0.05 value (p=0.004). Conclusion: According to research result it could be concluded that there was relationship between breakfast habit with student nutrition status. Student who rarely and never had breakfast triggered poor nutrition status.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ladies Cafe tentang Pencegahan Hiv/Aids Daerah Pandanwangi Toili Barat: The Overview of Ladies Cafe Knowledge and Attitude about HIV / AIDS Prevention in Pandan Wangi Area Mirawati Tongko; Zahrawati Amir; Derthan Derthan; Dwi Wahyu Balebu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.534 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.20

Abstract

Salah satu penyakit menular yang mendapat perhatian dunia karena insidensi dan penyebarannya yang semakin meningkat adalah penyakit HIV/AIDS. Tujuan dilakukan penelitian ini agar memperoleh gambaran tentang bagaimana pengetahuan dan sikap ladies cafe terhadap pecegahan HIV/AIDS dalam rangka identifikasi faktor risiko penularan penyakit menular seksual di kalangan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripif dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ladies Cafe yang bekerja di Cafe Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai. Teknik sampel menggunakan total sampling atau keseluruhan jumlah populasi. Data dianalisis deskriptif univariat. Hasil Penelitian didapatkan bahwa sebanyak 64% Ladies Cafe memliki pengetahuan Cukup tentang Pencegahan HIV/AIDS sedangkan sebanyak 96% Ladies Cafe memiliki sikap Positif terhadap pencegahan HIV/AIDS. Tingkat pengetahuan merupakan domain untuk melakukan tindakan hingga taraf memahami ditunjukkan melalui penginterpretasian materi secara benar hingga selanjutnya pengaplikasian secara real, yang berarti responden mampu membaca kondisi bahaya HIV/AIDS dan cara mencegahnya sehingga ia dapat melakukan pencegahan.  One of the infectious diseases that received worldwide attention because of its increasing incidence and spread is HIV / AIDS.  The purpose of this study was to obtain a picture of how the knowledge and attitudes of women cafes against HIV / AIDS prevention in the context of identifying risk factors for sexually transmitted diseases in the community. This type of research is descriptive research with questionnaire data collection techniques. The population in this study were all ladies cafes who worked in Pandanwangi café, West Toili Sub-District, Banggai Regency. The sampling technique uses total sampling or the total population. Data were analyzed univariate descriptive. The results of the study found that as many as 64% of the Ladies Cafe have Sufficient knowledge about HIV / AIDS Prevention, while 96% of the Ladies Café have a positive attitude towards HIV / AIDS prevention. The level of knowledge is a domain for someone to carry out an act of someone's level of understanding is shown through the interpretation of material correctly until the subsequent applicated , which means the respondent able to read the dangerous condition of HIV / AIDS and how to prevent it so that he can do prevention. 
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Bantul Yogyakarta: Factors Related to the Occurrence of Pneumonia in Toddlers in Bantul Regency, Yogyakarta Nor Wijayanti
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.383 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.21

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyebab dari 4 juta kematian pada balita di negara berkembang, khususnya pada bayi. Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang menyerang bagian bawah paru-paru, yang ditandai dengan batuk dan disertai nafas cepat dan atau nafas sesak serta tarikan kedalam pada dinding dada bagian bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bantul. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 60 responden yaitu 30 responden kasus dan 30 responden kontrol. Metode analisis data dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. HasilPenelitian: Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat yaitu Lingkungan (p = 0,031), pengetahuan (p =0,002), dan perilaku (p =0,044). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian pneumonia pada balita dan masih kurangnya pengetahuan dan perilaku ibu tentang pneumonia.  Pneumonia is one of the causes of 4 million deaths in children under five in developing countries, especially in infants. Pneumonia is a respiratory infection that attacks the lower part of the lungs, which is characterized by coughing and is accompanied by rapid breathing and / or shortness of breath and inward traction in the lower chest wall. This study aims to determine the factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in the working area of ​​the Bantul Health Center. This type of research uses quantitative descriptive research with a case study control study design. The sample for this study were 60 respondents, 30 case respondents and 30 control respondents. Data analysis method with univariate and bivariate analysis with chi square test with 95% confidence level. Results: Based on bivariate analysis shows that the independent variables that have a relationship with the dependent variable namely the environment (p = 0.031), knowledge (p = 0.002), and behavior (p = 0.044). Conclusion: There is a significant relationship between the knowledge environment and behavior mothers with the incidence of pneumonia in infants and the lack of knowledge and behavior of mothers about pneumonia.
Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur: Characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur Rini Damayanti; Dea Adelia; Winnie Tunggal Mutika; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.515 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 107 ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur pada tahun 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Exhaustive Sampling. Variabel penelitian antara lain: usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berusia 20-35 tahun, 47% primipara, 43% berpendidikan dasar dan 53% memiliki pekerjaan. Kesimpulan: karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018 yaitu: berusia 20-35 tahun, primipara, berpendidikan dasar dan memiliki pekerjaan.  This study aims to determine the characteristics of pregnant women with hyperemesis gravidarum in Pasar Rebo East Jakarta Hospital 2016-2018. The research method used is a descriptive study. The sample in this study were 107 pregnant women with hyperemesis gravidarum at Pasar Rebo Regional General Hospital, East Jakarta in 2016-2018. Sampling technique with Exhaustive sampling. The variables in this study are age, parity, education and employment. We used secondary data from the medical record. The results showed that 87% of hyperemesis gravidarum are aged 20-35 years, 47% primiparous, 43% have a basic education, and 53% have a job. Conclusions: characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in Pasar Rebo Regional Hospital in East Jakarta in 2016-2018: aged 20-35 years, primiparous, basic education, and having a job.