cover
Contact Name
YOHANES BARE
Contact Email
bareyohanes@gmail.com
Phone
+6281353570849
Journal Mail Official
spizaetus.bio@gmail.com
Editorial Address
JL. KESEHATAN, NO 03, KELURAHAN BERU, KECAMATAN ALOK TIMUR, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 86111
Location
Kab. sikka,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Published by Universitas Nusa Nipa
ISSN : 2716151X     EISSN : 2722869X     DOI : http://dx.doi.org/10.55241/spibio
Jurnal ini fokus pada bidang kajian biologi sains dan pendidikan biologi. Kami menerima artikel berupa hasil penelitian maupun kajian pustaka yang original dan belum pernah dipublikasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi" : 10 Documents clear
Hubungan Antara Panjang Probosis Kupu-Kupu dengan Pakan Di Areal Kampus IPB Dramaga Sister Sianturi; Servis Simanjuntak
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.122

Abstract

Probosis pada kupu-kupu letaknya sama pada semua jenis kupu-kupu, tetapi ukuran panjangnya berbeda-beda. Probosis ini merupakan alat penghisap yang berbentuk panjang dan tipis.Probosis juga menentukan jenis tanaman berbunga yang dipilihnya. Tanaman tersebut dapat berasal dari hijauan yang digunakan sebagai pakan ternak atau tanaman lain yang berbunga. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa waktu kunjungan kupu-kupu dalam mencari pakan dipengaruhi oleh panjang probosisnya. Terdapat 3 family, 8 genus, 11 spesies kupu-kupu yang mengunjungi bunga Hibiscus rosa-sinensis, Ixora sp., Canna hibrida, dan Alamanda sp..di areal Kampus IPB Dramaga. Adanya  hubungan antara panjang probosis dengan preferensi jenis tanaman dia areal Kampus IPB Dramaga pada bunga Hibiscus rosa-sinensis, Ixora sp., Canna hibrida, dan Alamanda sp., yang diamati berdasarkan perbandingan dengan morfologi bunga yaitu panjang tabung mahkota, diameter bunga mekar, diameter tabung mahkota, jumlah nectar dan perbandingan kunjungan kupu-kupu pada tiap jenis bunga. Bunga dengan ukuran morfologi lebih besar dan kandungan nektar tinggi seperti bunga H.rosa-sinensis, Canna hibrida, dan Alamanda sp. biasanya lebih sering dikunjungi oleh kupu-kupu family Nymphalidae dan Papilionidae yang memiliki ukuran probosis lebih panjang, sebaliknya bunga dengan ukuran morfologi lebih kecil dan kandungan nektar lebih sedikit biasanya lebih sering dikunjungi oleh bunga family Pieridae yang memiliki ukuran probosis lebih pendek.
Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Hiu Paus Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango Triyana Sefya Saleh; Sitti Rahmatia Mooduto; Dewi Wahyuni K. Baderan
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.180

Abstract

Desa Botubarani merupakan desa wisata dengan daya tarik utamanya yakni wisata hiu paus (Rhincodon typus) atau whale shark. Kegiatan wisata yang berlangsung diharapkan dan diupayakan terus berkembang serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Agar ekowisata ini tetap terjaga eksistensinya, diperlukan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan ekowisata. Tujuan penilitian ini yaitu untuk melihat tingkat partisipasi dan bentuk bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Hiu Paus Desa Botubarani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan survey dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai partisipasi dalam tahap perencanaan sebesar 3,18 masuk kategori sedang, tahap pelaksanaan sebesar 3,35 termasuk kategori sedaang, tahap pengambilan manfaat sebesar 4,19 masuk pada kategori tinggi dan tahap evaluasi sebesar 3,21 termasuk pada kategori sedang. Partisipasi yang di berikan masyarakat yakni dalam bentuk ide atau gagasan, tenaga, harta benda, dan kreativitas. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Hiu Paus Desa Botubarani terbilang cukup tinggi.
Analisis Kepadatan Populasi dan Pola Penyebaran Pomacae canaliculata L. di Persawahan Desa Konga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur Elisabeth Vandrina Anggi Buan; Yohanes Boli Tematan; Sukarman Hadi Jaya Putra
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi  dan pola penyebaran Pomacea canaliculata L. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2021 bertempat di persawahan Desa Konga. Penelitian menggunakan metode survey dan iventarisir dengan rancangan line transek yang dilakukan di lima (5) stasiun dan  setiap line transek ditempatkan  plot 2 x 2 m dan total plot pengamatan sebanyak 100 buah. Total keseluruhan yang ditemukan 978 individu dengan kepadatan populasi Pomacae canikulata L 2,45 dengan nilai indeks morisitas berkisaran antara  2–5 individu/m2 yang masuk dalan kategori jarang. Pola penyebaran Pomacae canikukata L sebesar 0,99 dengan indeks morisitas (Id <1) yang masuk dalam kategori teratur. Dari 5 stasiun yang diamati kepadatan populasi dan pola penyebaran  tertinggi terdapat pada stasiun V, hal ini dikarenakan lokasinya dekat muara sungai dan memiliki topografi yang lebih rendah sehingga memiliki ketersediaa makanan cukup melimpah dengan demikian siklus perkembangbiakan akan lebih singkat. Sedangkan stasiun terendah terdapat pada stasiun III hal ini dikarenakan lokasinya memilki topografi yang lebih tinggi sehingga Pomacae canikulata L mudah terbawa air menuju dataran rendah dan Pomacae canikulata L yang berada pada permukaan lebih rendah tidak dapat menjangkau pada lokasi ini.  Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepadatan populasi Pomacae canikulata L  di persawahan Desa Konga memiliki kategori jarang dengan pola penyebran dengan distribusi teratur (Id<1).
Pengembangan E-Modul Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk Kelas VII SMP Regina Dua Gitan; Oktavius Yoseph Tuta Mago; Yohanes Nong Bunga
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.272

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurikulum 2013 yang lebih menitikberatkan pada penggunaan media pembelajaran. Media e-modul pembelajaran IPA yang dikembangkan berperan untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menganalisis validitas dan menganalisis kelayakan e-modul berbasis pendekatan saintifik. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari beberapa tahap antara lain: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Produk hasil pengembangan divalidasi oleh para ahli materi, bahasa dan media dan memperoleh rata-rata nilai sebesar 86,67. Selanjutnya, dilakukan uji coba kelas kecil yang diberikan kepada satu guru biologi dan 20 orang peserta didik. Hasil uji coba memperoleh nilai sebesar 75 dan 64,2 dengan kategori sangat layak. Uji coba kelas besar diberikan kepada dua orang guru biologi dan 40 peserta didik dan memperoleh nilai 76 dan 63,8 dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil dari validator, uji kelayakan kelas kecil dan kelas besar, e-modul yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Produk e-modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Inventarisasi Produk Pangan Pada Pasar Tradisional Gowa Makassar Sebagai Sumber Belajar Mikrobiologi Nuning Astuti; Marpani Marpani; Nur Alifah; Garlan Prayoga; Niska E Sitaba; Ube Dagonala; Islamawati Islamawati; Siska Bin Basso; Adelia Adelia; Hasria Alang
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.125

Abstract

Mempelajari mikrobiologi membutuhkan integrasi antara konsep dan skill. Salah satu cara menerapkan hal tersebut yaitu melalui pembelajaran berbasis riset. Riset dapat dilakukan di laboratorium maupun diluar laboratorium, yaitu dengan melakukan mini riset atau riset sederhana. Salah satu lingkungan yang dapat menjadi sumber belajar untuk penerapan mini riset yaitu pasar. Pasar merupakan tempat jual beli, salah satunya adalah produk pangan yang dibuat dengan bantuan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisir jenis-jenis pangan yang menggunakan agen mikroba dalam proses pengolahannya yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber belajar. Metode yang digunakan yaitu melalui survei dan observasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pangan yang menggunakan mikroba dalam proses pembuatannya dan ditemukan dilokasi penelitian adalah pangan fermentasi lokal dan non lokal. Olahan pangan yang sifatnya lokal yaitu terasi, tempe, acar dan tape, sedangkan yang non lokal yaitu kecap, roti, mentega, keju, nata de coco dan yaqult. Kesimpulan hasil penelitian menemukan pangan yang melibatkan mikroba dalam proses pembuatannya melalui fermentasi sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar pada mata kuliah Mikrobiologi materi peranan mikroba
Analisis Kesiapan Laboratorim IPA terhadap Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere Theresia Aurelia Reli; Yuli Mira Syafriati Yuminar Mutiara Sani; Fitriah Fitriah
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan laboratorium IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yapentom 1 Maumere pada semester genap tahun ajaran 2020-2021. Permasalahan yang di teliti yakni apakah laboratorium IPA di SMP Yapentom 1 Maumere sudah mendukung implementasi kurikulum 2013. Penelitian tentang analisis kesiapan laboratorium IPA ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan laboratorium IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere. Fokus penelitian ini adalah ketersediaan alat-alat Laboratorium IPA, desain labratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, keamanan Laboratorium IPA, dan manajemen laboratorium IPA. Data penelitian diambienelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan laboratorium IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yapentom 1 Maumere pada semester genap tahun ajaran 2020-2021. Permasalahan yang diteliti yakni apakah laboratorium IPA di SMP Yapentom 1 Maumere sudah mendukung implementasi kurikulum 2013. Penelitian tentang analisis kesiapan laboratorium IPA ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan laboratorium IPA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere. Fokus penelitian ini adalah ketersediaan alat-alat Laboratorium IPA, desain labratorium IPA, administrasi laboratorium IPA, keamanan Laboratorium IPA, dan manajemen laboratorium IPA.Data penelitian diambil dari hasil observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Menarik kesimpulan tentang analisis kesiapan laboratorium IPA terhadap implementasi kurikulum 2013 di SMP Yapentom 1 Maumere yaitu Ketersediaan alat-alat laboratorium IPA SMP Yapentom 1 sudah memenuhi standar yang ditetapkan Permendiknas No. 24 tahun 2007. Walaupun ada beberapa alat-alat dan bahan kurang lengkap namun bukan merupakan salah satu faktor penghambat dalam menunjang keberlangsungan kegiatan pratikum. Laboratorium IPA di SMP Yapentom 1 Maumere sudah mempunyai desain ruangan yang sudah dikategorikan dalam keadaan baik dan layak untuk melakukan proses pratikum. Kelengkapan administrasi belum maksimal dikarenakan sekolah ini belum mempuyai tenaga kependidikan yang profesional sehingga untuk pengadministrasian dan mengelola kegiatan laboratorium dilakukan oleh guru bidang studi masing-masing.Keamanan laboratorium sudah cukup baik. Tata tertib yang diberlakuakn diberi sanksi tegas bagi yang melanggar peraturan yang ada di ruangan.Manajemen Laboratorium IPA untuk struktur organisasi laboratorium belum maksimal. Untuk Pembagian kerja/ job sudah sesuai, untuk laboratorium IPA masing-masing personil sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya.
Catatan Keberadaan dan Persebaran Cerioporus squamosus di Indonesia Ivan Permana Putra
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.124

Abstract

Cerioporus squamosus adalah jamur liar yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan telah dibudidayakan di beberapa negara. Di alam, jamur ini umumnya tumbuh di kayu baik pada hutan ataupun daerah yang dekat dengan kegiatan manusia. Jamur ini jarang dilaporkan keberadaan dan persebarannya di Indonesia, dan sebagian besar publikasi yang ada masih mencantumkan identitas taksonomi yang belum diperbaharui. Selain itu, laporan yang ada seringkali tanpa disertai dengan deskripsi yang lengkap sehingga jamur ini menjadi kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menyediakan informasi keberadaan C. squamosus yang ditemukan di Yogyakarta beserta deskripsi makroskopis, data persebaran lainnya di Indonesia, serta potensi pemanfaatannya. Hingga saat ini, jamur ini telah dilaporkan sebnyak 10 kali di Indonesia pada 9 lokasi yang berbeda. Informasi ini merapihkan data keragaman C. squamosus dan potensi pemanfaatannya di Indonesia.
Komposisi, Keragaman dan Struktur Vegetasi Rawa Lebak Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Putri Afriani; Juswardi Juswardi; Hanifa Marisa
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.167

Abstract

Tanjung Senai Ogan Ilir Sumatera Selatan merupakan kawasan rawa lebak musiman yang unik, mempunyai banyak potensi seperti perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan ekowisata. Potensi yang menarik untuk dikembangkan pada kawasan ini salah satunya yaitu potensi ekowisata dengan aspek flora, fauna dan landscape. Upaya untuk mempertahankan fungsi ekologis dan memanfaatkan potensi yang ada di rawa kawasan Tanjung Senai Ogan Ilir secara berkelanjutan maka aspek flora perlu dikaji lebih lanjut dengan penelitian, karena keanekaragaman flora belum banyak dieksplorasi pada kawasan rawa dengan karakteristik tergenang secara musiman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi, keragaman dan struktur jenis-jenis tumbuhan penyusun rawa lebak Tanjung Senai Ogan Ilir. Komposisi vegetasi rawa lebak Tanjung Senai Ogan Ilir disusun oleh 9 spesies tumbuhan yang terdiri dari 6 famili diantaranya famili Cyperaceae terdapat 3 spesies, Poaceae terdapat 2 spesies, Loganiceae, Myrtaceae, Phyllanthaceae, dan Rubiaceae masing-masing terdapat 1 spesies. Keragaman vegetasi rawa lebak Tanjung Senai Ogan Ilir termasuk kategori rendah dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) 0.72. Struktur vegetasi rawa lebak Tanjung Senai dikuasai oleh tumbuhan tingkat tiang yaitu Melaleuca cajuputi Powell (dengan nilai penting 218,6%), tingkat pancang Hymenocardia punctata Wall. ex Lindl. (178,5%) dan tingkat semai Fimbristylis acuminata Valh. (150,1%). Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan komposisi, keragaman dan struktur vegetasi rawa lebak Tanjung Senai maka dalam pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatannya harus memperhatikan fungsi ekologis kawasan tersebut.
Pengukuran Kualitas Air Berbasis Teknologi Digital di Tambak Millenial Shrimp Farming (MSF) Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan Yohanes Savianus; Sofia Dhengi; Barnabas Pablo Puente Wini Bhokaleba
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.117

Abstract

Budidaya udang Vaname merupakan andalan dan prioritas akuakultur Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan produksi udang nasional dalam 5 tahun kedepan. Salah satu komponen penting budidaya udang Vaname adalah kualitas air yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup dan kecepatan pertumbuhan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penggunaan alat ukur kualitas air di Tambak Millenial Shrimp Farming, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa budidaya pembesaran udang Vaname di Tambak MSF, BPBAP Takalar menerapkan pengukuran kualitas air dengan sistem pencatatan data secara digital sehingga setiap pengambilan keputusan didasarkan pada data teknis yang terukur. Hasil rekaman data kualitas air selama satu minggu meliputi nilai pH dengan kisaran 7,4-8,3; salinitas dengan kisaran 27-32 ppt; suhu dengan kisaran 27,2-30,10C; dan nilai DO dengan kisaran 4,33-6,5 mg/L. Seluruh komponen nilai pengukuran kualitas air pada Kolam Millenial BPBAP Takalar berada pada titik optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang Vaname.  
Pengaruh Pencemaran Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dan Tembaga (Cu) terhadap Produksi Klorofil pada Tanaman Daun Tombak (Sagittaria lancifolia) Salsa Nabila; Alfin Fatwa Mei Afifudin; Rony Irawanto
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 2 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i2.162

Abstract

Pencemaran lingkungan merupakan isu global yang mendesak untuk diselesaikan, terutama oleh detergen dan logam berat. Salah satu strategi yang efektif dalam membersihkan atau mengurangi polutan dalam lingkungan adalah melalui pemanfaatan tumbuhan atau fitoremediasi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons tanaman daun tombak (Sagittaria lancifolia) terhadap pencemaran Linear alkylbenzene sulfonate (LAS) dan tembaga (Cu) serta dampaknya terhadap kadar klorofil. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan delapan perlakuan dan tiga pengulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol (S0), LAS dengan konsentrasi 10 ppm (S1), 30 ppm (S2), dan 50 ppm (S3), tembaga dengan konsentrasi 3 ppm (S4), serta kombinasi LAS dan tembaga dengan konsentrasi yang sama (S5-S7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian LAS dengan konsentrasi rendah (10 ppm) merangsang produksi klorofil pada tanaman daun tombak, sementara konsentrasi yang lebih tinggi (30 ppm dan 50 ppm) menghambatnya. Pemberian tembaga tunggal dengan konsentrasi 3 ppm meningkatkan produksi klorofil. Interaksi antara LAS dan tembaga pada beberapa kombinasi perlakuan menghasilkan efek yang berbeda pada kadar klorofil. Tanaman pada kontrol menunjukkan kadar klorofil yang stabil selama periode pengamatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10