cover
Contact Name
Cucuk Evi Lusiani
Contact Email
lusiani1891@polinema.ac.id
Phone
+6282140565353
Journal Mail Official
lusiani1891@polinema.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 9, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Distilat: Jurnal Teknologi Separasi
ISSN : 19788789     EISSN : 27147649     DOI : http://dx.doi.org/10.33795/distilat
Core Subject : Engineering,
Distilat: Jurnal Teknologi Separasi is an Open Access Journal with manuscripts in the form of research articles, literature review, or case reports that have not been accepted for publication or even published in other scientific journals.
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2022): December 2022" : 40 Documents clear
PEMANFAATAN ADSORBEN ARANG AKTIF BONGGOL JAGUNG UNTUK PENURUNAN BOD DAN COD PADA LIMBAH CAIR PENGOLAHAN RUMPUT LAUT Adha Ilmanafia; Hadi Priya Sudarminto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.450

Abstract

Industri pengolahan rumput laut tidak hanya menghasilkan produk, produk lain yang dihasilkan berupa limbah cair. Pengolahan limbah cair rumput laut salah satunya dapat dilakukan menggunakan metode adsorpsi secara batch dengan memanfaatkan arang aktif dari bonggol jagung sebagai adsorben yang memiliki sekitar 43% unsur karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adsorben bonggol jagung terhadap penurunan kadar BOD dan COD dalam limbah cair industri rumput laut. Pembuatan adsorben dari bonggol jagung dilakukan dengan cara pembakaran pada suhu 400-900 ºC dengan bantuan media sekam, selanjutnya diayak dengan ukuran 225 mesh, dan aktivasi menggunakan HCl 4 N selama 24 jam. Dari hasil adsorpsi limbah cair rumput laut diperoleh hasil terbaik pada percobaan kedua yaitu variabel B1 dengan massa adsorben 100 gram dan waktu kontak 2 jam yang menghasilkan nilai BOD sebesar 74,4 mg/L atau sebesar 6,0606 % dibandingkan variabel A1 dengan massa adsorben 75 gram dan waktu kontak 1 jam diperoleh nilai BOD sebesar 77,5 mg/L atau sebesar 2,1464 % dimana nilai limbah cair rumput laut sebelum dilakukan perlakuan sebesar 79,2 mg/L dan nilai COD  pada variabel B1 sebesar 224,1 mg/L atau sebesar 21,6433 % dibandingkan variabel A1 diperoleh nilai COD sebesar 267,7 mg/L atau sebesar 6,3986 % dimana nilai limbah cair rumput laut sebelum dilakukan perlakuan sebesar 286,0 mg/L. Semakin lamanya waktu kontak adsorpsi dan massa adsorben mempengaruhi penurunan nilai BOD dan COD pada limbah cair rumput laut.
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NAOH) DALAM PROSES PEMBUATAN SWEET POTATO SOAP Amildha Amalia Furqon Islamy; Nanik Hendrawati
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.419

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman yang pesat tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam memelihara kesehatan tubuh semakin meningkat. Dibuktikan dengan adanya permintaan masyarakat terhadap produk sabun mandi padat yang tidak hanya melindungi kulit dari ancaman bakteri dan virus tetapi juga memberi manfaat lebih bagi kesehatan kulit. Sehingga dibutuhkan inovasi dan perkembangan teknologi terhadap produksi sabun. Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan ekstrak sweet potato dalam proses pembuatan sabun mandi padat. Proses yang digunakan pada penelitian ini adalah saponifikasi dengan cold process, yaitu proses berlangsung tanpa melibatkan pemanasan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh rasio minyak kelapa sawit, minyak kelapa (VCO) dan minyak zaitun serta konsentrasi NaOH terhadap karakteristik sweet potato soap, yaitu dengan rasio minyak sawit : minyak VCO : minyak zaitun adalah 10:20:20; 20:10:20;20:20:10 dan variasi konsentrasi larutan NaOH 20;30;40 % (b/v) terhadap volume air. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan akan meningkatkan nilai derajat keasaman (pH) dan nilai kadar alkali bebas. Kemudian semakin tinggi jumlah rasio minyak VCO dan minyak kelapa sawit terhadap minyak zaitun akan meningkatkan nilai pH dan kadar alkali bebas pada sabun mandi padat. Sabun mandi padat yang memenuhi SNI 3532:2016 didapatkan pada variasi konsentrasi NaOH 20% dengan komposisi minyak 20:10:20. Pada variabel tersebut dihasilkan nilai pH sabun 9 dan kadar alkali bebas 0,014%.
PENGARUH BERBAGAI JENIS BIOMASSA TERHADAP HASIL ASAP CAIR PADA PROSES PIROLISIS Nu'ainir Rosyidah; Khalimatus Sa’diyah
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.443

Abstract

Biomassa di Indonesia sangat melimpah, salah satunya berasal dari limbah pertanian. Jumlah limbah pertanian di Indonesia sebesar 51.546.297,3 ton. Kandungan pada biomassa dapat menghasilkan asap cair melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis biomassa terhadap kualitas asap cair hasil pirolisis. Jenis biomassa yang digunakan diantaranya tongkol jagung, sekam padi, dan ampas tebu. Biomassa dikeringkan di bawah sinar matahari kemudian dilakukan pengecilan ukuran. Biomassa sekam padi diperkecil hingga berukuran 0,3 cm; tongkol jagung 3 cm; dan ampas tebu berukuran 5 cm. Biomassa  dipanaskan dalam reaktor pirolisis dengan sedikit atau tanpa oksigen yang sudah terhubung dengan kondensor. Pemanasan dilakukan pada suhu pirolisis 400oC dalam waktu 30 menit dengan massa 1 kg. Produk asap yang keluar dari reaktor akan melewati kondensor tingkat atas dan kondensor tingkat bawah, kemudian hasil kondensasi ditampung sebagai produk asap cair.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis biomassa akan mempengaruhi kualitas asap cair hasil pirolisis berdasarkan nilai pH, densitas, dan rendemen. Pada analisa produk asap cair yang dihasilkan, tongkol jagung memberikan kualitas asap cair terbaik sesuai dengan standar mutu asap cair Jepang dengan nilai pH 3; densitas 1,0070 g/mL; dan rendemen 14,5%. Produk asap cair dari penelitian ini tergolong asap cair dengan grade paling rendah yaitu grade 3.
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI TEMPE SELAMA < 24 JAM TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK VCO DENGAN NUTRISI RAGI 4% B/V Merita Sulistiyawati; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.515

Abstract

Kelapa sebagai buah yang sering dikonsumsi dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). VCO adalah produk olahan daging buah kelapa tua (usia 11-12 bulan) yang dapat dibuat melalui proses fermentasi tanpa melalui proses pemanasan. Proses fermentasi pada pembuatan VCO dapat dilakukan menggunakan alat sederhana yang menghasilkan produk dengan daya simpan yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi menggunakan ragi tempe selama < 24 jam terhadap sifat organoleptik VCO dengan nutrisi Ragi 4% b/v. Proses fermentasi dilakukan selama 6, 12 dan 18 jam. Produk VCO yang dihasilkan dilakukan uji sifat organoleptik (warna, aroma, dan rasa), pH dan yield. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sifat organoleptik dari produk VCO pada waktu fermentasi selama 6, 12 dan 18 jam dengan konsentrasi nutrisi ragi 4% b/v adalah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7281:2008 yaitu tidak berwarna atau sedikit kekuningan, beraroma khas kelapa, dan terasa khas kelapa. Nilai pH dari produk VCO yang dihasilkan adalah 4,6 pada waktu fermentasi selama 6 dan 18 jam dan 4,9 pada waktu fermentasi selama 12 jam. Berdasarkan hasil dari penelitian juga dapat diketahui bahwa nilai yield dari produk VCO semakin tinggi dengan semakin lamanya waktu fermentasi. Nilai yield dari produk VCO tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 18 jam yaitu sebesar 16% v/v.
PEMBUATAN BIO ADSORBEN DARI DAUN KETAPANG DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT SECARA MECHANOCHEMICAL UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN RHODAMIN B PADA LIMBAH TEKSTIL Inshirah Riski Walidah; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.432

Abstract

Daun ketapang mengandung senyawa tanin yang memiliki banyak gugus hidroksil sehingga mampu digunakan sebagai bio adsorben.  Salah satu cara untuk diperoleh biadsorben dengan kinerja yang baik maka perlu dilakukan proses aktivasi. Proses tersebut dapat dilakukan secara mechanochemical, proses ini adalah sebuah proses yang menggunakan energi mekanik untuk mengaktifkan material dan dapat merubah struktur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh waktu mechanochemical (30 menit, 45 menit, dan 60 menit) terhadap daya serap bio adsorben yang dihasilkan, dan pengaruh lama proses adsorpsi (90 menit, 120 menit, dan 150 menit) terhadap daya serap  bio adsorben yang dihasilkan. Variabel tetap yang digunakan ialah perbandingan massa serbuk daun ketapang  dengan volume asam sulfat sebesar 1: 5 ( b/v). Analisa yang dilakukan ialah uji kadar air, uji iodine dan uji kosentrasi Rhodamin B dengan menggunakan metode spektrofotometri. Hasil analisa yang diperoleh kondisi terbaik pada waktu mechanochemical 60 menit dengan waktu kontak adsorpsi 120 menit dengan % removal sebesar 91.86% , kadar air 10% dan daya serap iodine 1840,48 mg/g. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai bio adsorbent dan mampu menyerap rhodamin B hingga 120 menit. 
PEMANFAATAN PSIDIUM GUAJAVA DAN ANNONA MURICATA SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI PADA PIPA BAJA KARBON Jamilatus Sa&#039;diyah; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.518

Abstract

Korosi menjadi salah satu permasalahan pada industri, terutama pada perpipaan yang mengalami kerusakan karena korosi. Dengan penambahan green corrosion inhibitor yang akan mengurangi laju korosi pada baja. Green corrosion inhibitor digunakan sebagai alternatif dengan memanfaatkan senyawa tanin. Selain murah dan aman dalam penggunaannya, ketersediaan bahannya juga mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi daya hambat laju korosi pada pipa baja karbon dengan menggunakan ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak. Ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak diperoleh dengan cara maserasi kemudian hasil ekstrak didistilasi. Metode pengukuran laju korosi menggunakan weight loss. Spesimen baja karbon yang sudah dipotong kemudian direndam pada air laut dengan dan tanpa ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak, dengan perbandingan konsentrasi 0%; 25%; 50%; 75%; dan 100% dengan masa perendaman selama 720 jam. Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi variabel dari daun jambu biji dan daun sirsak yang optimal pada penambahan konsentrasi inhbitor korosi sebesar 100%. Hasil penelitian adalah bahwa laju korosi terendah dari ekstrak daun jambu yang diperoleh yaitu 0,049 mm/tahun sedangkan untuk ekstrak daun sirsak laju korosi terendah yang dihasilkan yaitu 0,091 mm/tahun dengan konsentrasi penambahan 100%. Nilai efisiensi inbitor terbaik pada daun sirsak yaitu 79,63 % sedangkan efisiensi  daun jambu biji terbaik yaitu 86,21 % pada konsentrasi penambahan ekstrak 100% .
PRA-RANCANGAN PABRIK SHOWER GEL DARI SODIUM LAURYL ETHER SULFATE DENGAN PENAMBAHAN MINYAK SAKURA PADA KAPASITAS 75.000 TON/TAHUN Nabila Rizki Amalia; Heny Dewajani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.485

Abstract

Shower gel merupakan salah satu kosmetik pembersih yang memiliki varian aroma beragam yang memiliki efek relaksasi. Minyak sakura digunakan sebagai aromaterapi yang mempunyai khasiat tinggi antioksidan dan anti inflamasi. Shower gel mempunyai zat aktif yang penting yaitu surfaktan sebagai penghasil busa. Surfaktan Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) merupakan surfaktan anionik yang memiliki sifat pembusa dan pengemulsi yang baik. SLES merupakan turunan dari Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang memiliki sifat lebih lembut dalam penggunaannya. Pra-rancangan pabrik shower gel dengan bahan baku surfaktan SLES dirancang beroperasi kontinyu selama 330 hari, 24 jam per hari dengan jumlah karyawan proses sebanyak 120 orang. Proses pembuatan shower gel melalui beberapa tahapan, antara lain tahap persiapan bahan baku, tahap pencampuran bahan, tahap proses ekstraksi bunga sakura, dan tahap penyimpanan serta pengemasan produk. Bentuk perusahaan dari pabrik shower gel adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Berdasarkan hasil analisis ekonomi dan kelayakan pabrik diperoleh dari Return On Invesment (ROI) sebelum pajak sebesar 93,70% dan setelah pajak 83,64%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1 tahun dan setelah pajak sebesar 1,1 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 29%. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 56,4%. Dengan demikian pra-rancangan pabrik shower gel kapasitas 75.000 ton/tahun layak untuk dipertimbangkan pendiriannya.
EVALUASI PERHITUNGAN NERACA MASSA PRENEUTRALIZER TANK-GRANULATOR PADA UNIT PHONSKA 4 PABRIK II B PT PETROKIMIA GRESIK Wisnu Jurdan Hidayat; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.421

Abstract

PT Petrokimia Gresik merupakan salah perusahaan BUMN di bawah naungan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Kata “Petrokimia” berasal dari kata “Petrochemical” yang memiliki arti pengolahan bahan baku yang berasal dari minyak dan gas bumi dan menghasilkan bahan bahan kimia. Penelitian ini difokuskan pada Unit Phonska IV pada pabrik II B PT Petrokimia Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menghitung neraca massa Unit Phonska IV pada pabrik II B PT Petrrokimia Gresik. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung dengan periode selama satu bulan yang didapatkan pada Unit Phonska 4 PT Petrokimia Gresik. Metode perhitungan pada penelitian ini menghitung neraca massa pada unit Phonska IV. Neraca massa adalah cabang ilmu yang menghitung secara tepat dari bahan bahan yang masuk, bahan yang terakumulasi, dan bahan yang keluar dengan periode tertentu. Ilmu ini selaras dengan Hukum Kekekalan Massa, yaitu massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Persamaan neraca massa dapat dituliskan sebagai berikut, massa akumulasi dapat dihitung dengan massa yang masuk sistem sama dengan massa yang keluar sistem. Hasil perhitungan perhitungan neraca massa tiap equipment pada Preneutralizer dan Granulator juga didapatkan massa yang masuk (input) sama dengan massa yang keluar (output). Dengan hasil perhitungan ini maka dalam keadaan setimbang (balance) sebesar 161265,3641 kg/jam.
PENGARUH RATIO KATALIS CaO-NaOH DAN WAKTU REAKSI TERHADAP KUALITAS BIODIESEL MINYAK JELANTAH Fajar Rasyid Hidayat; Mas’udah Mas’udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.451

Abstract

Biodiesel dari minyak jelantah berpotensi sebagai bahan bakar terbarukan karena konsumsi minyak goreng masyarakat di Indonesia secara nasional pada tahun 2019 mencapai 16,2 juta kilo liter dan menghasilkan rata-rata minyak jelantah di kisaran 6,46-9,72 juta kilo liter, namun baru sekitar 3 juta kilo liter minyak jelantah yang dapat dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ratio katalis CaO-NaOH dan waktu reaksi terhadap kualitas biodiesel dari minyak jelantah. Percobaan menggunakan bahan baku minyak jelantah, metanol, dan katalis CaO-NaOH dengan variabel bebas yaitu ratio CaO-NaOH 1:3, 1:1, dan 3:1 dan waktu reaksi 60, 80, dan 100 menit; variabel tetap berupa suhu reaksi sebesar 60°C dan variasi jumlah katalis 1% CaO-NaOH terhadap berat minyak jelantah; dan variabel terikat adalah kualitas biodiesel berupa %yield, densitas biodiesel, dan viskositas biodiesel. Metode analisa biodiesel yang diperoleh menggunakan perhitungan %yield, densitas dan viskositas. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil percobaan nilai densitas 857-871 kg/m3 telah sesuai SNI 7182:2015 yaitu berkisar 850-890 kg/m3 dan nilai %yield yang dihasilkan sebesar di atas 80% untuk rasio CaO-NaOH 1:3 dan 3:1, dan nilai viskositas biodiesel sebesar 1,15-1,31 cst tidak sesuai dengan standar SNI yang berkisar 2,3-6 cst.
DESAIN EVAPORATOR PADA PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK SAWIT DENGAN KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Nur Rahma Setya Kusumaningsih; Mas&#039;udah Mas&#039;udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.501

Abstract

Pada proses pembuatan biodiesel terdapat tahapan proses yaitu tahap persiapan, tahap transesterifikasi, tahap pemisahan mestil ester, tahap pencucian metil ester, dan tahap pemurnian metil ester. Pada tahap pemurnian dilakukan pemanasan metil ester dengan tujuan untuk menghilangkan sisa metanol dan air yang masih terkandung dalam metil ester. Oleh karena itu diperlukan desain evaporator yang sesuai untuk mendapatkan kemurnian produk metil ester yang akan berpengaruh pada kinerja mesin yang akan digunakan dalam jangka pendek maupun panjangn. Penelitian ini bertujuan untuk merancang evaporator pada prarancangan pabrik biodiesel dengan kapasitas 400.000 ton/tahun. Perhitungan desain evaporator mengacu pada buku process heat transfer dan buku equipment design menggunakan metode kern dan perhitungan menggunakan bantuan microsoft excel. Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi evaporator dengan diameter luar 114 in, tebal silinder 3/8 in dan tinggi evaporator 245,7 in dengan alat pemanas tipe 1-shell dan 2-tube. Desain evaporator ini diharapkan dapat menjadi acuan analisis kebutuhan alat sebelum pabrik didirikan. Terdapat saran yaitu perlu adanya evaluasi kerja alat evaporator secara berkala guna meningkatkan proses agar lebih optimal.

Page 3 of 4 | Total Record : 40