cover
Contact Name
Rofi Budi Hamduwibawa
Contact Email
rofi.hamduwibawa@unmuhjember.ac.id
Phone
+628124990200
Journal Mail Official
hexagon@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember Alamat: Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia 68124 Phone & Fax: (0331)336728 | 337957 Email: hexagon@unmuhjember.ac.id
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon
ISSN : 25282379     EISSN : 25408135     DOI : https://dx.doi.org/10.32528/hgn
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan di terbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember. Journal Infrastruktur Hexagon memfokuskan pada bidang ketekniksipilan berisi artikel-artikel tentang perencanaan, perancangan dan evaluasi pada bangunan dan objek teknik sipil
Articles 130 Documents
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN JALAN RAYA DENGAN KONTRUKSI LENGKUNG DI SUNGAI DISANAH DESA MARPARAN KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG Qosim, Moh; Priyono, Pujo; Dewi, Ilanka Cahya
HEXAGON Vol 1, No 1 (2016): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v1i1.197

Abstract

Perencanaan jembatan ini menggunakan kontruksi beton bertulang dengan tipe Deck Arch yang mengacu pada RSNI T-02-2005 (peraturan pembebanan untuk jembatan) dan RSNI T-12-2004 (perencanaan struktur beton untuk jembatan). Jembatan yang direncanakan memiliki panjang bentang total sepanjang 160 meter yang terletak pada wilayah gempa zona 2. Permasalahan yang diambil adalah perencanaan elemen-elemen struktur atas. Analisis struktur menggunakan program komputer SAP 2000 V.14. Struktur dimodelkan sebagai open frame tiga dimensi. Perancangan struktur struktur jembatan tersebut meliputi perencanaan pelat, balok memanjang, balok melintang, balok kantilever, tiang railing, kolom, dan balok pelengkung. Perencanaanya meliputi tulangan lentur, geser, torsi dan hubungan balok kolom. Sedang beban yang dianalisis meliputi beban tetap, beban lalulintas, beban gaya rem, beban untuk pejalan kaki, beban pengaruh temperatur, beban angin, dan beban akibat gempa. Dari hasil perancangan, dihasilkan berbagai variasi dimensi dan penulangan untuk masing-masing elemen struktur yang dalam analisis telah memenuhi syarat kekuatan dan keamanan struktur. Untuk pelat lantai kendaraan digunakan pelat dengan tebal 220 mm. Pada balok memanjang di gunakan dimensi 1000 mm x 1200 mm sedangkan balok melintang digunakan dua tipe balok dengan dimensi dan penulangan yang berbeda-beda. Untuk kolom terdiri dari tiga buah tipe dengan dimensi 1000 mm x 1000 mm (K1), 1000 mm x 1500 mm (K2), dan 1000 mm x 2000 mm (K3). Elemen balok pelengkung berdimensi 1000 mm x 1300 mm. Untuk balok kantilever berdimensi 400 mm x 300 mm. Kata Kunci: Jembatan, balok pelengkung, deck arch, beban jembatan.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN DAN RAB JALAN RAYA GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI ( Perbandingan Metode Bina Marga tahun 1987 dan 2013 ) Bustomi, Ahmad Basit; Irawati, Irawati; Abadi, Taufan
HEXAGON Vol 4, No 1 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i1.3481

Abstract

Tol lenmore Kabupaten Banyuwangi merupakan jalan raya yang berbatasan dengan Tol Kalibaru dan Tol Genteng Kabupaten Banyuwangi. Seperti diketahui, Tol Glenmore Kabupaten Banyuwangi merupakan perempatan timur berbagai destinasi. Misalnya kendaraan berat (angkutan) dari pulau Jawa menuju pulau Bali atau sebaliknya yang akan melewati jalan raya Glenmore kabupaten Banyuwangi khususnya pada KM 250 - KM.252 ini. Kendaraan berat yang melewati jalan raya Glenmore di kabupaten Banyuwangi memiliki tujuan berbeda. Kendaraan berat yang melewati jalan raya Glenmore di kabupaten Banyuwangi memiliki tujuan berbeda. Misalnya truk trailer atau semi trailer yang mengangkut barang komoditas atau barang lainnya. Lokasi penelitian ini adalah lokasi strategis yang dekat atau mengarah ke gudang distributor yang berlokasi di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan evaluasi terhadap ketebalan perkerasan pada jalan tersebut. Dengan adanya evaluasi perhitungan ketebalan perkerasan dan perhitungan rencana anggaran, nantinya akan memberikan alternatif baru atau memberikan kontribusi pemikiran teknis dalam penentuan ketebalan lapisan perkerasan dan perhitungan rencana anggarannya.
STUDI PERKUATAN GEOTEXTILE PADA LERENG DENGAN VARIASI KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI DANGKAL MELALUI PEMODELAN DI LABORATORIUM Yodha, Edo Caraka; Alihudien, Arief; Priyono, Pujo
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2912

Abstract

Indonesia  merupakan  negara dalam  masa  berkembang  pembangunannya  dimana prasaranayang dibangun tidak lepas dari tanah bidang miring atau lereng, seperti pembangunan perumahan dan pembuatan Embankment untuk jalan Tol. Menyikapi kejadian ini penulis melakukan analisa stabilitas lereng dengan dan tanpa perkuatan melalui pemodelan di laboratorium. Ada beberapa jenis perkuatan tanah, salah satunya menggunakan perkuatan Geotextile,   penggunaan  Geotextile  dapat  meningkatkan  stabilitas  lereng.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas lereng terhadap pengaruh tiga variasi jarak pembebanan pondasi dangkal dan tiga variasi kemiringan lereng. Pengujian dalam penelitian ini dibedakan menjadi  2  macam  model  yaitu:  (1)  Pengujian  Model  I  merupakan  uji  2  variasi  jarak pembebanan dan 3 variasi kemiringan tanah tanpa menggunakan perkuatan Gotextile Woven (2) Pengujian Model II merupakan uji 2 variasi jarak pembebanan dan 3 variasi kemiringan tanah dengan menggunakan perkuatan Gotextile Woven. Di tinjauan dari 3 (tiga) variasi kemiringan, yaitu: 45º, 50º, dan 60º serta 2 (dua) variasi jarak beban yang bekerja pada lereng, yaitu: 4 cm dan 7 cm. Pada pemodelan tanah sebelum diperbaiki menggunakan Geotextile dapat diketahui bahwa semakin kecil sudut kelerengannya, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai besar. Sedangkan pada pemodelan tanah sesudah diperbaiki menggunakan Geotextile semakin kecil sudut kelerengannya, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai kecil. Pada pemodelan tanah sebelum diperbaiki menggunakan Geotextile dapat diketahui bahwa semakin jauh jarak pembebanan dari bibir lereng, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai besar. Sedangkan pada pemodelan tanah sesudah diperbaiki menggunakan Geotextile semakin jauh jarak pembebanan dari bibir lereng, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan  tanah  bernilai  kecil.  Dapat  di analogikan  bahwa perbaikan tanah  lereng dengan menggunakan Geotextile mempunyai sifat memperkaku tanah yang mana semakin besar sudut kelerengan maka semakin kaku.
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR (Study Kasus: Jalur Jalan Lintas Selatan Sta.75+200 – Sta.83+510 Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) Maulana, Galih Alif; ., Irawati .; Hamduwibawa, Rofi Budi
HEXAGON Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i1.1435

Abstract

The plan for the construction of the Jalan Lintas Selatan (JLS) of Jember is the access of the southern road of Jember along 83,510 kilometers. JLS crossed 7 districts, which were Kencong, Gumukmas, Puger, Wuluhan, Ambulu, Tempurejo and Silo. As for Silo through Mulyorejo along 17.910 kilometers. Field conditions in JLS Mulyorejo are Perhutani land and farm village. The purpose and objectives of the Final Project (4 research sites) are to plan geometric and pavement thickness at JLS in Mulyorejo village with potential area with coffee and banana plants. In addition, Mulyorejo Village has a productive coffee management factory (PTPN.XII). From the research results (Horizontal arch): LC1 = 124.026 m, LC2 = 132.506 m, LC3 = 153.960 and LC4 = 220.868 m. For Vertical curvature: EV1 = -1.496 m, EV2 = -1.687, EV3 = + 0.6591 m and EV4 = -0.634 m.As for super elevation planning is + and - 2% transverse slope. In the thickness of pavement using the method of Bina Marga 2013 with CBR 7.5% (PU Bina Marga, 2016) with the following results: 4.00 cm thick AC WC, 13.5 thick AC BC, 15.00 thick LPA class A and 15.00 cm thick LPA class B.Keywords:Planning, Geometric and Pavement Thickness 2013.
TINJAUAN KAPASITAS ABUTMEN JEMBATAN SENGKALING MALANG DENGAN BEBAN GEMPA Apriliani, Nindi Rizki; Priyono, Pujo; Alihudien, Arief
HEXAGON Vol 5, No 1 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i1.3588

Abstract

lower. This obstacle is usually another way such as roads water or ordinary traffic. On planning and bridge work Planning the Structure of the Bottom can not be ignored.Part of the bridge structure is located at the bottom of very decisive for the strength and security of the building thereon.And for a direct link between the structure of the bridge structure under the bridge is the “Abutment” which is included on the structure under the bridge.Abutments of a building that serves to continue the load.Loading code that is used to plan bridge this refers to Indonesian National Standard SNI 1725:2016.The intensity of the earthquake is greatly increased, cause a change in the planning of bridges, the changes contained in the regulation SNI 2833:2016 about planning for earthquake resistance of the bridge. Bridge Sengkaling is a bridge alternative to ease the traffic toward Sengkaling Recreational Park located in Malang, East Java. With a length of28m and a width of 10m this is behind the University of Muhammadiyah Malang.
STUDI SEBARAN INDEK KERENTANAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI WILAYAH PANTAI PUGER JEMBER Alihudien, Arief; Suhartinah, Suhartinah; Warnana, Dwa Desa
HEXAGON Vol 2, No 02 (2016): Hexagon
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i02.1132

Abstract

Wilayah Indonesia termasuk daerah yang rawan terjadi gempa bumi, karena terletak pada pertemuan tiga jalur aktivitas seismik (lempeng bumi) dengan kategori yang sangat aktif. Gempa bumi dapat merusak bangunan. Terdapat empat faktor penyebab kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa bumi, antara lain: magnitude gempa, jarak bangunan terhadap sumber gempa, kualitas bangunan dan karakteristik tanah dimana bangunan tersebut berdiri. Dari keempat penyebab tingkat kerusakan bangunan tersebut, ada dua hal yang bisa diupayakan untuk mengurangi jumlah korban akibat gempa bumi yaitu meningkatkan kualitas bangunan dan mengetahui atau memetakan karakteristik atau watak respon tanah terhadap getaran gempa bumi. Dalam makalah ini akan dsampaikan hasil penelitian tentang karakteristik tanah akibat gempa bumi diwilayah dekat pantai puger. Dalam rangka mendapatkan karakteristik tanah digunakan  hasil pengukuran mikrotremor.  Adapun hasil pengkuran menggunakan mikrotremor di wilayah puger didapat nilai rata rata dari frekwensi natural tanah adalah 1,19 dan Amplifikasi rata rata adalah 5,358, sedang indek kerentanan rata rata adalah  62,290.
EVALUASI GEOMETRIK DAN STRUKTUR JALAN REL KERETA API PADA STASIUN JEMBER – RAMBIPUJI DAN ARJASA Irawati, Irawati
HEXAGON Vol 1, No 1 (2016): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v1i1.193

Abstract

Kereta api  dapat ditemukan di stasiun-stasiun dengan pemberangkatan setiap saat. di Kabupaten Jember termasuk Daerah Operesional IX (Daops IX) dengan 12 (dua belas) stasiunnya. Kedua belas  stasiun tersebut  adalah stasiun Tanggul, stasiun Bangsalsari, stasiun Rambipuji, stasiun Mangli, stasiun Jember, stasiun Arjasa, stasiun Kotok, stasiun Kalisat, stasiun Ledokombo, stasiun Sempolan, atasiun Garahan, stasiun Mrawan. Prasarana berupa jalan rel kereta api meliputi rel, bantalan, ballas dan penambat rel seharusnya perlu perawatan yang baik. Berdasarkan permaslahan yang ditemukan peneliti melakukan penelitian dengan mengevaluasi geometrik jalur kereta api dan struktur jalan rel kereta api. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui geometrik jalur kereta api, dan mengetahui struktur rel kereta api. Saat ini dari ketiga lokasi penelitian Geometrik (perlintasan), dan struktur rel Kereta Api dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa permasalahan yang di anggap penting dalam menentukan keamanan atau kelayakan Geometrik dan Struktur rel kereta api. Pada ketiga lokasi penelitian (perlintasan) rel KA dengan jalan raya adanya hambatan jarak pandang masinis dan pengemudi (kendaraan). Hal ini disebabkan garis pada jarak  pandang (dTA) terhalang karena terdapat bangunan, seperti perkampungan dan tempat usaha. Saat ini sepanjang ketiga lokasi penelitian,Rel kereta api dari stasiun Rambipuji sampai stasiun Arjasa adalah  tipe R.54. Kata Kunci : Struktur Rel Kereta Api, Geometrik 
STUDI PERKUATAN TANAH DASAR DI BAWAH EMBANKMENT MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI PRELOADING DAN PVD Rizal, Dedy Dana Fahrur; Alihudin, Arief; Manggala, Adhitya Surya
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2917

Abstract

AbstrakStabilitas tanah dasar merupakan halpenting sebagai penopang konstruksi di atasnya khususnyapada   tol paspro yang rencananya akan dibangun di atas timbunan dengan elevasi yg relatif tinggi  yaitu  0  meter  s/d  9  meter  pada STA 15+500  elv  timbunan  8.5  meter  .  Selain  itu penyelidikan tanah di lokasi tersebut menunjukan bahwa tanah dasar pada rencana jalan tol Paspro merupakan tanah lempung lunak hingga kedalaman 10.36 meter sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar. Dalam analisa tanah dasar terjadi penurunan tanah sebesar 0.8 meter jika di bebani oleh timbunan dan hanya mampu  memikul beban timbunan setinggi 1.5 meter. Metode perbaikan tanah yg digunakan adalah metode preloading sistem surcharge dan percepatan waktu pemampatan menggunakan PVD. Hasil pemasangan PVD dengan pola segitiga dan bujur sangkar dengan jarak 1 meter mampu menaikan derajat konsolidasi sebesar98% dalam waktu 6 minggu yang berimbas pada daya dukung tanah dasar menjadi mampumenahan beban timbunan setinggi 9 meter.
PERENCANAAN ALTERNATIF JALAN BEBAS HAMBATAN DENGAN FLEXIBLE PAVEMENT METODE BINA MARGA 2013 DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA TOL PASURUAN – PROBOLINGGO KM 3 – KM 10 Gufron, Ahmad; Irawati, Irawati; Abadi, Taufan
HEXAGON Vol 3, No 1 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i1.2908

Abstract

Jaringan  jalan  raya  sebagai  prasarana  transportasi  darat  memegang  peranan  yang  sangatpenting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Sebagai salah satu daerah sentra industri tentu berdampak pada kepadatan lalu lintas, baik di jalan dalam kota maupun luar kota seperti di wilayah utara Jawa Timur seperti pada ruas jalan Grati – Pasuruan sampai dengan Tongas – Probolinggo. Oleh karena itu diperlukan adanya jalus alternatif yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah itu. Penelitian ini berisi tentang alternatif perencanaan jalan tol yang dimana jalan tol pada umumnya memakai perkerasan kaku.  Perencanaan  tebal  perkerasan  berdasarkan  “Manual  Desain  Perkerasan  Jalan  Tahun2013”  sedangkan  untun  rencangan  anggaran  biaya  berdasarkan  Manajemen  “Proyek  danKonstruksi Jilid I”. Dari data diperoleh pannjang jalan tol rencana adalah sepanjang 7 KM, dari data survey yang dilakukan oleh PT. Multi Phi Beta Consultan Engginering bahwa LHR adalah sebesar 46.467 kendaraan pada tahun 2016. Sedangkan dari hasil perhitungan tebal perkerasan yang dibutuhkan adalah sebesar LPA/CTB 10 cm, AC-BC sebesar 22 cm, dan AC-WC sebesar5 cm. Untuk rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk 7 KM perencanaan perkerasanlentur sejumlah Rp. 79.305.225.275.
STUDI PERKUATAN GEOTEXTILE PADA LERENG DENGAN VARIASI KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI DANGKAL MELALUI PEMODELAN DI LABORATORIUM Yodha, Edo Caraka; Alihudien, Arief; Priyono, Pujo
HEXAGON Vol 4, No 2 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i2.3565

Abstract

Indonesia is a country in a period of growing development where the infrastructure is built not off of the ground inclined plane or slope, such as housing construction and the manufacture of the Embankment to the road Toll. Responding to the incident the author conducted the analysis of stability of slopes with and without reinforcement through modeling in the laboratory. There are several types of soil reinforcement, use reinforcement Geotextile, the use of a Geotextile can increase the stability of the slope. This study aims to determine the stability of the slopes against the influence of the three variations of the distance of loading a shallow foundation and three variations of the slope. Testing in this study are divided into 2 kinds of models, namely: (1) Testing the Model I is test 2 variations of the distance of loading and 3 variations of the slope of the ground without the use of reinforcement Gotextile Woven (2) Testing the Model II is a test of the 2 variations of the distance of loading and 3 variations of the slope of the land with the use of reinforcement Gotextile Woven. In a review of 3 (three) variations of the slope, namely: 45º, 50º, and 60º, as well as 2 (two) variations of the distance of the load acting on the slope, namely: 4 cm and 7 cm. On the modeling of the soil before repaired using Geotextile can be seen that the smaller the angle kelerengannya, then the power capacity of the soil is correlated with soil stiffness is of great value. While the modeling of soil after repaired using Geotextile the smaller the angle kelerengannya, then the power capacity of the soil is correlated with the stiffness of the soil of little value. On the modeling of the soil before repaired using Geotextile can be seen that the farther the distance of loading from the lips of the slopes, then the power capacity of the soil is correlated with soil stiffness is of great value. While the modeling of soil after repaired using Geotextile the greater the distance of loading from the lips of the slopes, then the power capacity of the soil is correlated with the stiffness of the soil of little value. Can in the analogy that the repair of soil slopes using Geotextile has the properties memperkaku the land where the greater the angle of the slope then the more rigid.

Page 3 of 13 | Total Record : 130