Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KEKUATAN STABILITAS ABUTMENT PADA JALAN TOL PANDAAN – MALANG STA 15 + 916 TERHADAP PENGARUH GEMPA SESUAI DENGAN SNI 2833 – 2016 Heragita, Lilonna Ayu; Priyono, Pujo; Suhartinah, Suhartinah
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2915

Abstract

Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi bangunan atas dan bangunan bawah. Sesuaifungsinya, bangunan bawah jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutmen dan pondasi, dimana abutmen bisa juga berfungsi sebagai pondasi jembatan. Metode yang  digunakan  untuk  analisis  kestabilan  abutmen  pada  penelitian  ini  adalah  metode pendekatan berdasarkan SNI 2833 – 2016 gempa jembatan. Kemudian dianalisa kestabilannya dengan syarat harus memenuhi nilai faktor keamanan SF Geser pons Pu, SF Guling 2,5, SF daya dukung borepile Pijin Pmaks. Dari analisis kekuatan stabilitas yang telah dilakukan pada studi kasus ini menyatakan bahwa nilai analisis geser pons menyisakan ratio presentase sebesar  46,82 %, nilai stabilitas guling arah x menyisakan ratio presentase sebesar 7,41 %, dan nilai kekuatan daya dukung bore pile menyisakan ratio presentase sebesar 34,45 %.
STUDI SEBARAN INDEK KERENTANAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI WILAYAH PANTAI PUGER JEMBER Alihudien, Arief; Suhartinah, Suhartinah; Warnana, Dwa Desa
HEXAGON Vol 2, No 02 (2016): Hexagon
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i02.1132

Abstract

Wilayah Indonesia termasuk daerah yang rawan terjadi gempa bumi, karena terletak pada pertemuan tiga jalur aktivitas seismik (lempeng bumi) dengan kategori yang sangat aktif. Gempa bumi dapat merusak bangunan. Terdapat empat faktor penyebab kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa bumi, antara lain: magnitude gempa, jarak bangunan terhadap sumber gempa, kualitas bangunan dan karakteristik tanah dimana bangunan tersebut berdiri. Dari keempat penyebab tingkat kerusakan bangunan tersebut, ada dua hal yang bisa diupayakan untuk mengurangi jumlah korban akibat gempa bumi yaitu meningkatkan kualitas bangunan dan mengetahui atau memetakan karakteristik atau watak respon tanah terhadap getaran gempa bumi. Dalam makalah ini akan dsampaikan hasil penelitian tentang karakteristik tanah akibat gempa bumi diwilayah dekat pantai puger. Dalam rangka mendapatkan karakteristik tanah digunakan  hasil pengukuran mikrotremor.  Adapun hasil pengkuran menggunakan mikrotremor di wilayah puger didapat nilai rata rata dari frekwensi natural tanah adalah 1,19 dan Amplifikasi rata rata adalah 5,358, sedang indek kerentanan rata rata adalah  62,290.
STUDI ALTERNATIF KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN KONSTRUKSI TIMBUNAN DENGAN TANAH DASAR DIPERBAIKI MENGGUNAKAN KOMBINASI PRELOADING DAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN Jannah, Kholifatur Rosidatul; Alihudien, Arief; Suhartinah, Suhartinah
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2913

Abstract

Pemerintah  Provinsi  Jawa  Timur  berupaya  membangun  jaringan  jalan  baru  berupa  JalanLingkar Luar Barat Surabaya (JLLB) yang memiliki panjang ± 19,8 km dengan lebar 55 meter. Diharapkan untuk memecah kemacetan di pusat kota Surabaya dalam rangka memfasilitasi akses penduduk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kondisi tanah di lokasi ini adalah tanah lempung lunak yang mencapai kedalaman 21 meter, Tanah lunak itu sendiri memiliki sifat yang tidak menguntungkan secara teknis untuk mendukung pekerjaan konstruksi. Secara umum  tanah  lunak  memiliki  kapasitansi  rendah,  permeabilitas rendah  dan  kompresibilitas tinggi menyebabkan tanah ini mengalami penurunan yang sangat besar dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu alternatif perbaikan tanah untuk mengatasi masalah ini adalah kombinasi metode preloading dengan drain vertikal yang dibuat sebelumnya. Metode ini dilakukan dengan membebani tanah dengan beban awal lebih besar dari atau sama dengan beban bangunan yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat proses konsolidasi tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah sehingga pembangunan jalan menggunakan timbunan dapat dilakukan dan menganalisis efisiensi rencana anggaran. Berdasarkan hasil analisis untuk mencapai ketinggian timbunan akhir 4,949 m, Hinitial diperlukan untuk 6,78 m dengan total penurunan tanah 1,81 m, sebelum periode konsolidasi 100  tahun  yang  sangat  panjang.  Sehingga  direncanakan  menggunakan  PVD  dengan  pola segitiga, jarak antara PVD 1 meter dengan panjang 12 meter yang mampu mempercepat waktu konsolidasi lahan sebesar U 90% dengan waktu akhir proses kompresi 7,5 minggu . Karena Hplan Hcr membutuhkan penimbunan secara bertahap (Stepped Preloading) dengan peningkatan daya dukung 9.996 t / m2 memberikan angka keamanan 1,65 1,4 yang diizinkan. Total biaya konstruksi yang dibutuhkan adalah Rp. 1.124.286.000,00.
PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT AL HUDA BANYUWANGI MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE BOW Budi, Mohammad Riski Setio; Suhartinah, Suhartinah; Manggala, Adhitya Surya
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2914

Abstract

Rencana Anggran Biaya (RAB) merupakan salah satu proses utama dalam suatu proyek karenamerupakan dasar untuk membuat penawaran system pembiayaan dan kerangka budget yang akan dikeluarkan. Rencana Anggran Biaya (RAB) diperlukan untuk memperhitungkan suatu bangunan atau proyek dengan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, upah serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.Dalam studi ini digunakan objek sebuah proyek Rumah Sakit Alhuda Banyuwangi. Serta dalam studi ini digunakan 2 metode untuk perhitungan RAB dan schedule yaitu dengan metode SNI dan metode BOW. Berdasarkan data yang telah di olah menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu metode SNI dan metode BOW dapat diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang mengalami perbedaan  signifikan. Banyak hal yang dapat diketahui  dari perbedaan 2 metode tersebut, seperti halnya nilai RAB, waktu, dan jumlah pekerja yang terdapat perbedan. Pada metode SNI lebih   efisien   untuk   peerhitungan   RAB,   waktu,   dan   jumlah   pekerja.   Utamanya   pada perencanaan gedung berlantai banyak. Pada analisa harga satuan diketahui perbedaanya yaitu sekitar 28% lebih efisien dengan metode SNI. Terdapat pula selisih harga RAB pada metode SNI  dan  metode  BOW sekitar  36%  lebih  mahal  dengan  metode BOW.  Untuk  kebutuhan pekerja juga lebih efisien 38% menggunakan metode SNI dibandingkan dengan metode BOW. Berdasrkan perbedaan tersebut sangatlah berpengaruh terhadap bobot pekerjaan suatu proyek. Oleh karena itu penggunan metode SNI lebih baik digunakan pada perencanaan suatu proyek utamanya bangunan berlantai banyak.
Pelatihan Pembuatan Cairan Pencuci Piring Antibakteri dengan Zat Aktif Minyak Lemon untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga bagi kader PKK Kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta Nopiyanti, Vivin; Sunarni, Titik; Harjanti, Reslely; Aisiyah, Siti; Suhartinah, Suhartinah
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v5i1.3619

Abstract

Cairan pencuci piring merupakan cairan kental bening berwarna yang berfungsi untuk membersihkan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok/garpu. Kecenderungan pemakaian produk pencuci cair dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hal ini menunjukkan jika pola pencucian peralatan rumah tangga mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu gosok dan sabun colek menuju cara baru yang lebih praktis. Adanya bentuk beruipa cairan menjadikan praktis dan mudah digunakan serta aroma produk yang khas menjsdikan cairan pencuci piring mempunyai nilai lebih dibandingkan produk pencuci piring yang lain. Bahan tanaman kaya akan senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri di antaranya minyak lemon. Selain digunakan sebagai zat aktif antibakteri, minyak lemon juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan bau aromatic pada sediaan cairan pencuci piring.Bahan-bahan baku pembuatan cairan pencuci piring ini mudah diperoleh dengan bahan-bahan golongan sabun, garam, emulgator, pewangi dan pewarna. Cara pembuatannya juga sederhana dengan menggunakan prinsip melarutkan antar bahan yang digunakan. Oleh karena itu, berdasarkan dari uaraian di atas cairan pencuci piring mempunyai potensi dapatdikembangkan sebagai produk usaha mandiri yang dipasrkan secara komersial.Tujuan dari program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pembautan cairan pencuci piring kepada kader PKK lingkungan Suko Mulyo kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta. Selain itu juga diadakan pelatihan terkait peluang untuk dikembangkan sebagai usaha mandiri warga. Kegiatan pengabdian dibagi menjadi beberapa tahapan dimulai dari survei dan observasi, dilanjutkan dengan pelatihan berupa tutorial kemuadian dilakukan pendampingan dari tim pengabdi dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan.
Penentuan Nilai SPF Sediaan Lotion Tabir Surya dari Ekstrak Hasil Maserasi Bertingkat Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Dewi, Serlyna Mutiara; Suhartinah, Suhartinah; Nopiyanti, Vivin
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no2p47-55

Abstract

Tamarind leaves contain compounds that have conjugated chromophore groups from aromatic rings such as phenol and its derivatives that can absorb ultraviolet radiation at a wavelength of 200-400 nm. Lotion is a form of sunscreen preparation that is comfortable to use because it has a lower oil content. This research aims to determine whether tamarind leaves extract obtained through multilevel maceration can be made into a sunscreen lotion with good physical stability and quality, determine the SPF value of each and compare them. Multilevel maceration is used to extract tamarind leaves. Solvents used are in sequence from non-polar, semi-polar and polar. Three formulas containing n-hexane extract, ethyl acetate extract, and 70% extract; and one more as a negative control. The three formulas contain tamarind leaves extract have the same concentration, 5%. Each formula is then tested to determine its qualities by physically. The SPF value was measured using UV-Visible spectrophotometer instrument at a wavelength of 290-320 nm with 5 nm intervals. The research results showed that the lotion preparation with tamarind leaf extract had good physical quality and maximum ultraviolet protection category, with SPF value for Formula 1 namely 9,81±0,07; Formula 2 namely 11,65±0,17; and Formula 3 namely 12,32±0,52. Formula 3 has the best physical quality and SPF value among the other formulas.
MODIFIKASI PROSES SEALING FRONT GLASS F-SERIES DENGAN PENAMBAHAN SEALER GUIDANCE MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ATMEGA16 Afianto, Afianto; Suhartinah, Suhartinah; Fahd, Muhammad Adnan Yazid
Technologic Vol 6 No 1 (2015): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses sealing front glass F-series pada Trimming Cabin line PT. Isuzu Astra Motor Indonesia dilakukan guna merekatkan front glass dengan body frame bagian depan dan mencegah terjadinya kebocoran pada kaca bagian depan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada awal tahun 2013, waktu yang dibutuhkan untuk tiap proses sealing front glass pada Trimming Cabin line tidaklah konstan yaitu rata-rata mencapai 82 detik untuk tipe FRR hal tersebut terjadi akibat proses sealing dilakukan hanya menggunakan feeling. Penggunaan bahan baku sealer rata-rata mencapai 400 ml setiap kali proses sealing sehingga penggunaan bahan baku dianggap tidak efisien. Untuk itu, guna meningkatkan efisiensi bahan baku dan menciptakan waktu proses sealing yang konstan maka dilakukan modifikasi proses sealing front glass F-series dengan penambahan Sealer Guidance menggunakan microcontroller ATmega16. Alat ini berfungsi sebagai penuntun operator melakukan proses sealing sehingga waktu yang dilakukan untuk setiap prosesnya akan lebih konstan dengan rata-rata waktu 62.5 detik/unit dan bahan baku sealer menjadi lebih efisien yaitu 312.5 ml/unit.
PEMBUATAN SISTEM KONTROL MESIN PAINT MARKING MENGGUNAKAN PLC OMRON CJ1M-CPU21 Afianto, Afianto; Suhartinah, Suhartinah; silmi, Reza indra
Technologic Vol 5 No 1 (2014): Technologic
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan ini memproduksi shock absorber untuk kendaraan beroda 4 maupun 2. Adanya permintaan produk baru dan mesin pemberi marking atau tanda oleh customer sehingga dibuatlah mesin paint marking. Mesin ini berfungsi memberikan tanda atau marking berupa gelang warna pada shock absorber bertipe X11J R. Mesin akan berjalan secara semi-otomatis, manual loading pada saat cycle start dan auto unloading pada saat cycle end.
MODIFIKASI DESAIN GRIPPER DAN PEMBUATAN SISTEM INTERLOCK UNTUK MENGURANGI REJECT PADA PRODUKSI SHROUDFAN DI MESIN 1060-5 Suhartinah, Suhartinah; Ponco Putro, Agus; Sabri, Hadiyan
Technologic Vol 13 No 1 (2022): Thirteenth Volume of the Technology Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v13i1.400

Abstract

Shroud Fan merupakan salah satu komponen pendingin mesin, Shroud Fan yang di produksi memiliki 6 jenis. masing-masing jenisnya memiliki kebutuhan & penempatan insert collar yang berbeda-beda. Insert collar adalah komponen tambahan, bermaterial logam yang merupakan bagian dari shroud fan. Dalam produksinya sudah dibantu oleh robot. Proses yang melibatkan robot adalah pengambilan produk dari mesin injection molding, dan penempatan insert collar pada molding. robot mengambil insert collar yang sudah dipersiapkan oleh operator dan kemudian akan di tempatkan pada mold mesin injeksi. masalah utamanya adalah insert collar sering terjatuh dari cengkeraman gripper robot, sehingga mengakibatkan bagian dari Shroud fan tidak lengkap dan dianggap Not Good (NG). Penyebab jatuhnya insert collar dari gripper dikarenakan gripper yang dipakai bentuknya tidak simetris & presisi, yaitu berupa plat besi dengan tebal 2mm yang dibentuk sedemikian rupa dengan tenaga manusia, hal ini berdampak pada hasil cengkeraman yang kurang presisi sehingga insert collar rawan terjatuh. Dari masalah tersebut di buatlah improvement desain gripper yang presisi dan juga sistem interlock pencegahan produk NG yang bertujuan untuk mengurangi potensi Out Flow khususnya produksi Shroud fan. Dari modifikasi ini rasio NG per 30 hari kategori insert collar problem turun 75,4 %. Dengan rasio NG 151 pcs, berkurang menjadi 37,15 pcs.
PELATIHAN PEMBUATAN AROMATERAPI ROLL ON PADA KELOMPOK DHARMA WANITA SMAN 1 WONOSARI KLATEN Titik Sunarni; Suhartinah, Suhartinah; Ilham Kuncahyo; Harjanti, Reslely; Siti Aisiyah; Vivin Nopiyanti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2: Juli 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i2.8009

Abstract

Sediaan aromaterapi roll on menjadi salah satu pilihan pada saat kita mengalami gangguan kesehatan misalnya rasa mual dan tidak enak badan karena masuk angin atau rasa pegal karena lelah setelah beraktivitas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan keterampilan terkait sediaan aromaterapi bentuk roll on serta wacana untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan peserta. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek secara langsung tentang pembuatan sediaan roll on aromaterapi. Peserta kegiatan adalah kelompok Dharma Wanita SMAN 1 Wonosari Klaten. Selesai kegiatan dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Peserta kegiatan pengabdian sangat antusias selama pelaksanaan kegiatan ditunjukkan dengan hasil evaluasi dan diskusi bersama yang sudah dilakukan. Kegiatan dinilai bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dalam pembuatan sediaan roll on aromaterapi serta meningkatkan jiwa kewirausahaan peserta.