cover
Contact Name
Rofi Budi Hamduwibawa
Contact Email
rofi.hamduwibawa@unmuhjember.ac.id
Phone
+628124990200
Journal Mail Official
hexagon@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember Alamat: Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia 68124 Phone & Fax: (0331)336728 | 337957 Email: hexagon@unmuhjember.ac.id
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon
ISSN : 25282379     EISSN : 25408135     DOI : https://dx.doi.org/10.32528/hgn
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan di terbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember. Journal Infrastruktur Hexagon memfokuskan pada bidang ketekniksipilan berisi artikel-artikel tentang perencanaan, perancangan dan evaluasi pada bangunan dan objek teknik sipil
Articles 130 Documents
STUDI KUAT PENAMPANG ABUTMEN BETON BERTULANG DENGAN MUKA PENAMPANG YANG MIRING HORIZONTAL. JALAN TOL PANDAAN – MALANG JAWA TIMUR Rahmat Hidayatullah; Pujo Priyono; Adhitya Surya Manggala
HEXAGON Vol 5, No 1 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i1.3589

Abstract

One important element in the bridge is located on the abutments of the bridge, where the abutments carry the load at the top of the bridge that is planned to use the crosssection of reinforced concrete the field of contact oblique to the horizontal that the results obtained from the safe with the range of variation of slope on cross-section is in particular on the bridge Pandaan-Malang.With different angles of inclination which varies, for a slope of 0 degrees can beconcluded controlled press, while for a slope of 15 degrees can be concludedcontrolled press for a reinforcement ratio of 0.00 and 0.25 while for a reinforcementratio of 0.5 and 0.75 restrained tensile den with a slope of 40 degrees can beconcluded controlled press.For the existing condition of his own who were in the field with a slope of 10 degreesthe reinforcement ratio of 0.75 can be simpilkan controlled pull.
ANALISA DESAIN FLY OVER DAN SLAB ON PILE PADA PERENCANAAN JALAN LINGKAR BARAT KOTA SURABAYA Ilanka Cahya Dewi; Pujo Priyono
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.3215

Abstract

AbstrakIntensitas lalu lintas yang terus meningkat perlu diakomodir dengan penambahan  infrastruktur, baik jalan ataupun jembatan. Sehingga kelancaran arus lalu lintas terjamin. Jalan lingkar Luar Barat Surabaya merupakan salah satu ruas jalan dengan arus lalu lintas yang cukup padat, sedangkan kondisi tanahnya mayoritas merupakan daerah rawa. Sehingga tujuan dari Analisa ini adalah untuk merencanakan jalan dengan sistem struktur fly over dan slab on pile yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta rencana penggunaannya. Metodologi dalam Analisa ini adalah: (1) Peninjauan kondisi eksisting, (2) Analisa struktur 3 dimensi, baik daya dukung pondasi maupun struktur fly over, full slab dan  slab on pile, (3) Evaluasi kapasitas penampang struktur dan pondasi dengan program bantu SAP 2000 V.14.2.5.Dari hasil perhitungan diperoleh desain fly over untuk balok menggunakan tulangan utama D32,  tulangan geser D25, elastomer tipe B, sedangkan kolom pier menggunakan tulangan longitudinal D32, tulangan geser D16. Untuk tiang pancang menggunakan D600 dengan tulangan utama D22 dan tulangan geser D13, sedangkan pile cap menggunakan tulangan utama D32, tulangan susut D25, dan tulangan geser D25. Dengan jumlah dan jarak masing-masing sesuai hasil perhitungan. Untuk desain full slab, penulangan saat kondisi pengangkatan dan beban ultimit menggunakan tulangan utama D13, Penulangan  pada kondisi ultimit menggunakan D13 untuk arah-x dan D22 untuk arah-y. Pada  slab on pile, digunakan elastomer tipe B. Tiang pancang tipe C (D 600), tulangan utama D22, dan tulangan geser D13. Penulangan pile head menggunakan D32 dan D22 sedangkan tulangan geser D19 dan D16. Desain pelat lantai fly over menggunakan tulangan utama D19. Hasil evaluasi kapasitas penampang menunjukkan keamanan terpenuhi. Dan untuk struktur pracetak, dilakukan kontrol terhadap geser, retak, tegangan akibat pengangkatan, serta lendutan yang menunjukkan bahwa penampang aman.
EVALUASI PEREMPATAN JALAN MASTRIP BARAT, KALIMANTAN, MASTRIP TIMUR, DAN DANAU TOBA Ach Robit Robit; Totok Dwi Kurniawan; Irawati Irawati
HEXAGON Vol 3, No 1 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i1.2909

Abstract

kawasan dengan kawasan yang lain. Dengan adanya jalan raya yang baik akan memberikamn pelayan terhadap pengguna jalan. Perempatan jalan merupakan arus terjadinya konflik lalu lintas, dan mempunyai peranan penting guna menjsmin kelancaran lalulintaas. Pada kasus ini di perempatan kota jember yaitu jalan kalimantan – mastrip barat – danau toba –mastrip timur merupakan salah satu perempatan yang merupan penunjang kelancaran lalulintas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dilapangan diketahui bahwa perempatan tersebut bahwa kelancaran lalulintas terhalang oleh lampu merah dan sekolah yang ada disekitar lampu merah.. Diketahui  bahwa  jam  puncak  pada Simpang  4 Mastrip  terjadi  pada pukul  06.15  –  07.15 sebanyak 1846,1 Smp/jam, 12.15 – 13.15 yaitu sebanyak 1622 smp/jam, 19.15 – 20.15 yaitu sebanyak 1640,9 smp/jam. Tundaan simpang 4 Mastrip saat kondisi eksisting adalah 9,21 smp/det, dengan Tingkat Pelayanan adalah B. Diprediksi pertumbuhan kendaraan sebesar 5%, maka prediksi volume lalu lintas pada Simpang 4 Mastrip pada Tahun 2024 saat jam puncak sebesar  2356,14  smp/jam..  Sedangkan  kondisi  eksisting  lamanya  waktu  siklus  simpang  4Mastrip adaah 84 detik, sedangkan setelah dilakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas adalah95 detik. Perbandingan Panjang antrian pada jalan Mastrip sisi barat saat kondisi eksistingadalah  56,3  meter,  pada  tahun  2024  menjadi  75  meter,  sedangkan  setelah  dilakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas pada tahun rencana menjadi 62,5 meter. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut perlu adanya pengkajian ulang terhadap kendaraan yang keluar masuk ke sekolah di daerah mastrip barat untuk menunjang kelancaraan lalu lintas.
KAJIAN NERACA AIR KAWASAN AKIBAT PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH OLEH SEKTOR PERTANIAN Rahmat Effendi; Nanang Saiful Rizal; Taufan Abadi
HEXAGON Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i1.1432

Abstract

Water balance can be used as a guide to the presence or absence of water in an area. In the concept of the hydrological cycle that the amount of water in a certain area on the surface of the earth is influenced by the amount of water entering (input) and out (put) in a certain period. Balance input and water output somewhere known as water balance. Since water is dynamic, the water balance value changes from time to time so that somewhere there may be surplus or deficit. If the shortage and excess water is in extreme circumstances can certainly cause disasters, such as floods or drought. The disaster can be prevented or mitigated if good management of the land and the environment is carried out. The water balance is a water balance for agricultural land use in general. This balance sheet is useful in considering the suitability of agricultural land, arranging planting and harvesting schedules, arranging irrigation water supply in the right amount and time. It cannot be denied that some areas of Java and Madura have experienced water shortages, of all the water earth 97.5% is salt water, fresh water is 2.5%.This not entirely surface water and ground water. In Kabupaten Jember, especially in the area of underground water sampling (ABT) conducted by drilling wells in community development projects from the results of this study is expected to help and provide solutions to communities in the study area in the form of water buildings for storage of agricultural water reserves.Keywords:Reviewof Craft Balance
KAJIAN PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN TOL PORONG – GEMPOL TERHADAP PENYIMPANGAN NILAI REAKSI DAN JARAK ANTAR GIRDER SESUAI BROSUR PT.WIKA Ery Prasetyo Hadi Winoto; Pujo Priyono; Totok Dwi K
HEXAGON Vol 4, No 2 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i2.3566

Abstract

The existence of toll roads cannot be separated from the emergence of a need so that road public facility providers have become economically valuable. The prestressed girders built on the Porong - Gempol toll bridge are in fact quite effective because in addition to concrete it can bear a bigger load than before and can reduce its own weight and cross-sectional size. In the next case, the girder of the Porong-Gempol Toll Road is greater than CTC which is contained in the brochure of the company itself
EVALUASI JALAN ALTERNATIF DESA SETAIL KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI (Studi kasus jalan Raya genteng Jalan Banyuwangi-Jember) Andi Andi Purwanto; Noor Salim Salim; Irawati Irawati Irawati
HEXAGON Vol 2, No 02 (2016): Hexagon
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i02.1128

Abstract

Jumlah lalu lintas pada suatu ruas jalan yang melebihi kapsitas akan menyebabkan kemacetan. Salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mengatasinya adalah dengan membuat jalan Alternatif dengan fasilitas yang lebih baik dari jalan eksiting. sehingga jalan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sekitar terutama para pengguna jalan. Jalan Tembus Terminal merupakan jalur alternatif sebagai jalur peralihan untuk kendaraan yang bermuatan besar dan bus sehingga pada jalan sebelumnya lebih longgar dan tidak macet pada jam-jam tertentu. Dan jalan ini dirancang untuk mengaktifkan Terminal Wiroguno yang dulunya tiddak bisa beroperasi dikarenakan jalur utama tidak menjangkau terminal tersebut. Hasil penilitian menunjukan bahwa Jalan Tembus Terminal Wiroguno mampu menjadi jalur alternatif karenabisa  menerima limpasan volume kendaraan yang melewati jalur utama Jalan Raya Genteng. Tetapi masih membutuhkan perencanaan ulang  tebal perkerasan jalan dan merencanakan alinyemen, draenase dan bangunan pelengkap jalan lainya di Jalan Tembus Terminal Wiroguno.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA KALIBARU – GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI ( PERBANDINGAN METODE BINAMARGA 1987 & 2013) Muhammad Arif Hidayat; Taufan Abadi; Adhitya Surya Manggala
HEXAGON Vol 4, No 1 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i1.3483

Abstract

Roads are infrastructure that play a very important role in traffic flow, so that during the road service period, efforts are made to avoid problems related to road damage. Road infrastructure which is burdened by high and repetitive traffic volumes will cause a decrease in road quality that can be seen from the condition of the road surface, both structurally and functionally damaged. This study aims to re-plan the thickness of the flexible pavement on the Kalibaru highway - Glenmore Banyuwangi Regency. In this study, to find out how thick the flexible pavement of the Kalibaru - Glenmore highway in Banyuwangi Regency for the next 20 years is in 2038. In this study the authors used the Binamarga Method 1987 and 2013. In this method we have to conduct LHR surveys on these roads and do CBR data retrieval. After the data data is collected, then we can determine the Index of Pavement Thickness of the road.  From the calculation results, it is known that the results of the pavement thickness with the Binamarga 1987 method are 4.5cm Lapen / Laston, 15cm Upper Foundation Layer, 10cm Bottom Foundation Layer. Whereas the thickness of road blocks with the method of Binamarga 2013 is WC air conditioner of 4cm, AC BC of 13.5cm, CTB of 15cm, LPA of Class A of 15cm.
PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT AL HUDA BANYUWANGI MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE BOW Mohammad Riski Setio Budi; Suhartinah Suhartinah; Adhitya Surya Manggala
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2914

Abstract

Rencana Anggran Biaya (RAB) merupakan salah satu proses utama dalam suatu proyek karenamerupakan dasar untuk membuat penawaran system pembiayaan dan kerangka budget yang akan dikeluarkan. Rencana Anggran Biaya (RAB) diperlukan untuk memperhitungkan suatu bangunan atau proyek dengan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, upah serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.Dalam studi ini digunakan objek sebuah proyek Rumah Sakit Alhuda Banyuwangi. Serta dalam studi ini digunakan 2 metode untuk perhitungan RAB dan schedule yaitu dengan metode SNI dan metode BOW. Berdasarkan data yang telah di olah menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu metode SNI dan metode BOW dapat diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang mengalami perbedaan  signifikan. Banyak hal yang dapat diketahui  dari perbedaan 2 metode tersebut, seperti halnya nilai RAB, waktu, dan jumlah pekerja yang terdapat perbedan. Pada metode SNI lebih   efisien   untuk   peerhitungan   RAB,   waktu,   dan   jumlah   pekerja.   Utamanya   pada perencanaan gedung berlantai banyak. Pada analisa harga satuan diketahui perbedaanya yaitu sekitar 28% lebih efisien dengan metode SNI. Terdapat pula selisih harga RAB pada metode SNI  dan  metode  BOW sekitar  36%  lebih  mahal  dengan  metode BOW.  Untuk  kebutuhan pekerja juga lebih efisien 38% menggunakan metode SNI dibandingkan dengan metode BOW. Berdasrkan perbedaan tersebut sangatlah berpengaruh terhadap bobot pekerjaan suatu proyek. Oleh karena itu penggunan metode SNI lebih baik digunakan pada perencanaan suatu proyek utamanya bangunan berlantai banyak.
PERMODELAN PROPORSI SDM, MATERIAL DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG SEDERHANA & NON SEDERHANA Rini Pebri Utari; Ernawan Setyono
HEXAGON Vol 3, No 1 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i1.2174

Abstract

Industri jasa konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat. Kegiatan proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berdurasi pendek dan hanya berlangsung selama satu kali, oleh sebab itu proyek konstruksi dikatakan bersifat unik. Salah satu permasalahan dalam proyek konstruksi adalah banyak disebabkan karena belum adanya ketidakpastian dalam menentukan proporsi sumberdaya proyek yang mengakibatkan terjadi pembengkakan biaya proyek. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya acuan proporsi yang tepat sebagai gambaran mengenai proporsi sumberdaya seperti upah, tanaga kerja, material dan alat yang tepat untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran permodelan yang tepat tentang hubungan antar variable dalam menentukan proporsi sumber daya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan proyek konstruksi secara tepat. Dan analisis Regresi linier dianggap tepat untuk menemukan model ini. Dalam penelitian ini analisa dilakukan terhadap beberapa sampel gedung sederhana dan gedung non sederhana. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa proporsi sumberdaya material yang digunakan adalah sebesar 58% untuk gedung sederhana sedangkan untuk gedung non sederhana sebesar 63%. Hal tersebut menyatakan bahwa factor material memiliki proporsi yang dominan sangat besar baik pada gedung sederhana maupun non sederhana. Sedangkan proporsi dominan yang kedua adalah sumber daya manusia yaitu sebesar 28% pada gedung sederhana dan sebesar 21% pada gedung Non sederhana, factor tersebut disebabkan karena pada gedung non sederhana menggunakan teknologi yang lebih kompleks sehingga sedikit menggunakan tenaga manusia. Sedangkan nilai proporsi peralatan untuk gedung sederhana sebesar 14 % dan Non sederhana sebanyak 16%, dimana dalam pelaksanaan konstruksi gedung Non sederhana membutuhkan peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan gedung sederhana.
EVALUASI KERUSAKAN PERKERASAN JALAN RAYA BERBASIS WEB SERVICE MAPPING & SOLUSINYA Ahmad Lutfi Manfaluti; Irawati Irawati; Daryanto Daryanto
HEXAGON Vol 5, No 2 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i2.3596

Abstract

On Jl. M. H. Thamrin with a length of 2.1 km and a width of 6.5 m with flexible pavement,there are various kinds of damage such as cracks, patches, depression, bleeding, and rutting along the road section. The evaluation of road damage condition is needed to monitor the level of damage that occurs. The method used in this condition survey is the Pavement Condition Index (PCI) method. This survey is intended to obtain the road pavement conditions based on the type, level extent of damage, and can be used as a reference in the road maintenance efforts, then analyzed using the Pavement Condition Index (PCI) Method.The survey results show the average type of damage percentage on the Jl. M. H. Thamrin Kec. Ajung Kab. Jember included: Alligator Cracks 45.11%, Longitudinal/ Transverse Cracks 18.5%, Patches 11.28%, Block Cracks 11.28%, Depression 0.75%, Bleeding 1.50%, Rutting 2.26% and 9.77% Edge Crack. Average PCI value on the Jl. M. H. Thamrin is 33% which is included inthe category of Very Poor. From the results of data processing of PCI, LHR, and CBR are sta 0 + 000 to 0 + 100, sta 0 + 100 to 0 + 200, sta 0 + 200 to 0 + 300, sta 0 + 400 s / d 0 + 500, sta 0 + 600 to 0 + 700, sta 0 + 900 to 1 + 000, sta 1 + 000 to 1 + 100, sta 1 + 200 to 1 + 300, sta 1 + 300 to 1 + 400, sta 1 +500 to 1 + 600, sta 1 + 800 to 1 + 900, sta 1 + 900 to 2 + 000, and sta 2 + 000 s / d 2 + 100 with recommendations for improvement used is the Local Patch with the Routine Maintenance Method of the 1995 Bina Marga Road.The damage is from 0 + 300 to 0 + 400, 0 + 500 to 0 + 600, 0 + 700 to 0 + 800, 0 + 800 to 0 + 900, 1 sta +100 to 1 + 200, sta 1 + 400 to 1 + 500, sta 1 + 600 to 1 + 700, and sta 1 + 700 to 1 + 800 The recommendations for improvement used is Overlay. Planning an additional layer (Overlay) with the 1987 Bina Marga Component Analysis Method with 7 cm result for an additional layer (Overlay) with Laston (MS. 590). From the database that has been obtained, integrates data into a database that has been created in SQLyog-64bit, and then enters the data attribute into QGIS Desktop 3.12.2 then enter to Pmapper, the last integrates into Web Service Mapping (Road Repair Decision Support System). It is make it easy to see each segment on the Jl.M. H. Thamrin Kec. Ajung Kab. Jember just click the point of damage in the map view will appear sta, the location of the damage, the level of damage, the length of the damage, the width of the damage, the depth of the damage, the extent of the damage, the width of the crack, the type of damage, documentation of the damage, and suggestions for repair.

Page 9 of 13 | Total Record : 130