cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
-
Journal Mail Official
jopp@ukinstitute.org
Editorial Address
UK Institute Lucky Arya Residende 2 No.18. Jalan HOS. Cokroaminoto Kab. Pringsewu Email: jopp@ukinstitute.org Website: https://www.ukinstitute.org/journals/jopp
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Journal of Psychological Perspective
Published by Utan Kayu Publishing
ISSN : 27154785     EISSN : 27154807     DOI : https://doi.org/10.47679/jopp
JOPP (Journal of Psychological Perspective), with registered ISSN 2715-4785 (Print) and ISSN 2715-4807 (online), is a Presented to encourage and facilitate the publication of result of the research in psychology: This journal contains a article on psychology field that includes: Social Psychology Clinical Psychology Educational Psychology Industrial and Organisational Psychology Islamic Psychology JOPP (Journal of Psychological Perspective) is an international journal devoted to publishing theoretically oriented, empirical research that is at the intersection of psychology and media/mediated communication. Research topics include media uses, processes, and effects. Reports of empirical research, theory papers, state-of-the-art reviews, replication studies and meta-analyses that provide a major synthesis of primary research findings in a pivotal area will be considered. We encourage preregistrations and welcome the inclusion of supplementary materials, such as stimuli, measures, preanalysis plans, deidentified data, and code as a part of new submissions. Manuscripts will be judged by the degree to which they contribute to theory and advance the body of knowledge about the psychology of uses, processes, or effects of the media. Peer Review Policy: All research articles in this journal have undergone rigorous peer review, based on initial editor screening and anonymous refereeing by at least two anonymous referees.
Articles 102 Documents
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Remaja di SMA Pondok Modern Selamat 2 Batang Nishfi, Siti Lailatin; Handayani, Agustin
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.311132021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Pondok Modern Selamat 2 Batang dengan sampel 230 siswa. Metode pengambilan sampel mengunakan teknik Purposive Sampling. Alat ukur penelitian terdiri dari 2 skala. Skala penyesuaian diri yang terdiri dari 20 aitem dengan reliabilitas skala sebesar 0,809 dan skala dukungan sosial terdiri dari 34 aitem dengan reliabilitas skala sebesar 0,900. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri dengan R= 0,264 Fhitung= 38.464 dengan signifikansi 0,000 (p kurang dari 0,05). Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin baik penyesuaian diri di pesantren. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel dukungan sosial terhadap penyesuaian diri adalah sebesar 26,4%.
Penerapan Person-Centered Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Rendah Pada Mahasiswi STKIP Nurhayati, Nurhayati
Journal of Psychological Perspective Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.12552019

Abstract

Self Confidance yang tinggi merupakan salah satu faktor penting untuk meraih prestasi bagi mahasiswa, dengan meraih prestasi yang tinggi mahasiswa akan merasa bangga dan bahagia. Berbeda dengan mahasiswa yang memiliki self confidance yang rendah, mereka tidak akan mencoba untuk berhasil dalam apapun karena mereka berpikir akan gagal jika mereka melakukannya. Mahasiswa menilai dirinya mudah pesimis, malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan tidak bisa menargetkan lulus kuliah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepercayaan diri rendah pada mahasiswa dan mengetahui hasil person centered untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Metodologi yang digunakan adalah dengan pendekatan single case experiment Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah A-B-A design, yaitu desain penelitian yang terdiri dari dua fase baseline sehingga memungkinkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas. Pengukuran perilaku menggunakan metode pencatatan berupa interval recording dengan interval waktu 30 menit. Bahwa program intervensi ini, yang terdiri dari person centered  cukup efektif dalam mengatasi kepercayaan diri rendah mahasiswa. Dengan perolehan hasil yang menunjukan adanya perubahan mean persentase percaya diri yang rendah S pada tahap baseline (A1), intervensi, dan baseline (A2). Pada tahap baseline (A1), mean persentase percaya diri rendah berkisar antara 78,7 persen sampai dengan 79,8 persen. Kemudian dilakukan intervensi psikologis dalam dalam bentuk person centered. Pada tahap intervensi, mean perilaku  berkisar antara 85 persen sampai dengan 10 persen artinya mengalami penurunan. Kemudian setelah intervensi dihentikan, peneliti melakukan pengulangan baseline (A2) dan diperoleh mean persentase percaya diri rendah berada pada kisaran 21,95 persen hingga 4,05 persen dan mengalami penurunan setelah di intervensi. Dari intervensi yang dilakukan terhadap S dengan person centered terlihat bahwa terdapat perubahan yang lebih baik, yaitu berkurangnya kepercayaan diri yang rendah.
Efektivitas Terapi Seni Mewarnai Terhadap Depresi Pada Remaja Putri Asnani, Sayuri
Journal of Psychological Perspective Vol 2, No 2: December 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.022.12200010

Abstract

This study aims to find the effectiveness of coloring art therapy against depression in a teenage girl in Yogyakarta. The hypothesis in this study is that there is a difference in the level of depression of the research subject before and after being given coloring art therapy. The level of depression after coloring art therapy was lower than before coloring art therapy. The sample in this study was a 13-year-old girl in Yogyakarta who had a history of being away from her parents and experienced moderate-severe depression. Coloring art therapy is given individually, twice, using drawing art media and markers. The subject’s depression level was measured using the Beck Depression Inventory (BDI) II scale from initial to final measurements. This study used one research subject with a single one-shot case study pre-experimental design. The data were analyzed by using visual inspection and qualitative analysis. The results of this study indicate that coloring art therapy is effective in reducing depression in young women.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi seni mewarnai terhadap depresi pada remaja putri di Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat depresi subjek antara sebelum diberikan terapi seni mewarnai dengan setelah terapi seni mewarnai. Tingkat depresi setelah terapi seni mewarnai lebih rendah dibanding sebelum terapi seni mewarnai.  Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri di Yogyakarta yang berusia 13 tahun, memiliki riwayat pernah berjauhan dari orangtua dan mengalami depresi sedang-berat. Terapi seni mewarnai ini diberikan secara individual, dua kali, menggunakan media seni gambar dan spidol. Depresi subjek diukur dengan menggunakan skala Beck Depression Inventory (BDI) II dari pengukuran awal sampai akhir. Penelitian ini menggunakan 1 subjek penelitian dengan desain pre-eksperimen single one shot case study. Data analisis dengan inspeksi visual dan analisa kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi seni mewarnai efektif dalam menurunkan depresi pada remaja putri.
Pelatihan berperilaku asertif untuk meningkatkan keterampilan prevensi tindakan bullying di SMP Islam Alma’mur Jakarta pusat Madila, Lina
Journal of Psychological Perspective Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.12482019

Abstract

Ketidakberanian mengungkapkan secara verbal kepada perilaku bullying menjadi salah satu  mengapa bullying ini terjadi berulang. Korban belum atau takut bersikap tegas karena kekhawatiran dan ketakutan bahwa kalau melawan malah akan berakibat fatal. Pelaku bullying adalah teman-teman sekelas, terkadang juga ada yang berasal dari kakak kelas dan juga teman-teman dari kelas yang lain. Dari informasi yang diperoleh salah satu siswa yang sering melakukan tindakan bullying adalah siswa yang tinggal kelas. Pelaku seringkali diintimidasi oleh siswa-siswa lainnya sehingga mereka tidak berani untuk melawan jika diejek oleh pelaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk melatih perilaku asertif guna menimbulkan perilaku asertif dalam menghadapi bullying. Metode pre-experimental design yang digunakan adalah desain kelompok tunggal One group pre test-post tes design. Sample yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sample kecil ( n ) yaitu 22 orang siswa Sekolah SMP. Modul pelatihan berisi tentang teknik berperilaku asertif untuk meningkatkan perilaku asertif terhadap tindakan bullying. Evaluasi pelatihan menggunakan tipe – tipe evaluasi berdasarkan Pemahaman/reaksi, Pengatahuan dan keterampilan serta perubahan perilaku. Hasil analisis data terhadap pernyataan responden secara rata-rata pada sebaran data sebelum pelatihan terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian sangat sering dengan rata-rata 11, untuk responden yang memberikan penilaian sering dengan rata-rata 6 dan yang memberikan penilaian jarang dengan rata-rata 4 adapun responden yang memberikan penilaian sangat jarang dengan rata-rata 1. Bila melihat hasil secara keseluruhan rata-rata pada sebaran data sebelum pelatihan terlihat nilai tertinggi dengan rata-rata sebesar 11 nilai rata-rata tersebut berada pada kategori sangat sering, sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif sangat baik. Sekolah dapat memberikan bekal ketrampilan sosial dan kesiapan mental bagi siswa melalui kegiatan training atau pelatihan secara berkala dan bekerjasama dengan lembaga profesional sehingga dapat memberi manfaat bagi kesiapan psikologis siswa.
Hubungan Antara Iklim Sekolah dan Kompetensi Pedagogik Dengan Kinerja Guru SMP Widyastika, Astrid Rizqa; Agustina, Menik Tetha
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.311192021

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendidikan yang membutuhkan perubahan dan perkembangan baik di segala aspeknya. Peran iklim sekolah dan kompetensi yang dimiliki guru dalam hal kompetensi pedagogik merupakan faktor penting kinerja guru dalam perubahan dan perkembangan suatu sekolah. Menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda dua prediktor dan sumbangan efektif. Temuan penelitian ini adalah (1) terdapat kontribusi positif yang sangat signifikan iklim sekolah terhadap kinerja guru terlihat dari besarnya koefisien antara kedua variabel rx1y = 0,492 dengan p = 0,000 (p kurang dari 0,01), (2) terdapat kontribusi positif yang sangat signifikan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru terlihat dari besarnya koefisien antara kedua variabel rx2y = 0,806 dengan p = 0,000 (p kurang dari 0,01), (3) secara bersama-sama terdapat kontribusi yang sangat signifikan antara iklim sekolah, kompetensi pedagogik dengan kinerja guru SMP Eka Sakti Semarang dengan koefisien korelasi dari ketiga variabel Rx1,2y = 0,880 dengan F = 98,298 dan p = 0,000 (p kurang dari 0,01). Hipotesis mayor dan hipotesis minor yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Penelitian ini memberikan sumbangan efektif  kedua variabel sebesar 77,5%.
Psikoedukasi “Temanku Istimewa” terhadap Peer acceptance Siswa Reguler di Sekolah Dasar Inklusi Syaputri, Wenny Hikmah; Sumiati, Neneng Tati
Journal of Psychological Perspective Vol 2, No 2: December 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.022.12200009

Abstract

Sekolah yang belum menerima siswa berkebutuhan khusus, berpotensi mempengaruhi perkembangan proses belajar mereka di sekolah inklusi. Bentuk hubungan dengan teman sebaya adalah penerimaan individu di dalam kelompok teman sebayanya (peer accepatance). Maka, perlunya metode psikoedukasi untuk memberikan pengetahuan keistimewaan siswa berkebutuhan khusus sehingga meningkatkan peer acceptance siswa terhadap siswa berkebutuhan khusus. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang bersekolah di SD Negeri 05 Kembangan Jakarta Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik convenience sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 78 siswa, yang terdiri dari kelas 2, 3, 4, 5, dan 6, namun yang mengikuti hingga tuntas (mengikuti kegiatan penelitian sampai post test) sebanyak 69 orang. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dari psikoedukasi dengan tema Temanku Istimewa terhadap peer acceptance siswa reguler di sekolah Inklusi. Penelitian ini membandingkan rata-rata peer acceptance sebelum dan sesudah perlakukan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa psikoedukasi temanku istimewa secara signifikan efektif meningkatkan peer acceptance siswa regular terhadap siswa berkebutuhan khusus dengan down syndrome, autis, dan tuna rungu. Namun, siswa yang mengalami lambat belajar psikoedukasi temanku istimewa menunjukkan peningkatan peer acceptance siswa regular, tetapi perubahannya tidak signifikan. Hasil analisis menggunakan MANOVA terlihat bahwa tingkat kelas dan jenis kelamin tidak mempengaruhi peer acceptance. Tingkat kelas hanya berpengaruh pada post-test peer acceptance terhadap tunarungu (p=0.04 kurang dari 0.05). Abstract. Schools that have not accepted students with special needs have the potential to affect the development of their learning process in inclusive schools. The form of relationship with peers is the acceptance of the individual in the peer group (peer acceleration). So, the need for psychoeducation methods to provide knowledge of the privileges of students with special needs so as to increase student peer acceptance of students with special needs. The population in this study were students who attended SD Negeri 05 Kembangan, West Jakarta. The sampling technique used was nonprobability sampling with a convenience sampling technique. The sample used in the study was 78 students, consisting of levels 2, 3, 4, 5, and 6, but those who followed it to completion (following research activities to post-test) were 69 people. This study aims to determine the effect of psychoeducation with the theme “Temanku Istimewa” on peer acceptance of regular students in inclusive schools. This study compares the average peer acceptance before and after treatment. The results showed that the Psychoeducation theme “Temanku Istimewa” was significantly effective in increasing peer acceptance of regular students towards students with special needs with Down syndrome, autism, and hearing impairment. However, students who experienced slow learning about “Temanku Istimewa” psychoeducation showed an increase in peer acceptance of regular students, but the change was not significant. The analysis using MANOVA shows that class level and gender do not affect peer acceptance. The class level only affects post-test peer acceptance for deaf people (p = 0.04 less than 0.05).
Persepsi Mahasiswa terhadap Nilai-Nilai Kejuangan Jenderal Achmad Yani Jayanti, Arini Mifti; Pusvitasari, Putri
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.31642021

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta terhadap Nilai-nilai Kejuangan Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini memiliki 1 variabel yaitu nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani, yang mana akan diukur kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Subjek dalam penelitian berkisar antara lebiih kurang 200 anak yang sedang menjalani proses belajar mengajar di Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi yakni mahasiswa. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis ini digunakan untuk melihat sebaran karakteristik demografis responden dan variabel nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani.
Tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene Adila, Wazni; Rinjani, Margareta; Cinderela, Prala
Journal of Psychological Perspective Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.12492019

Abstract

Menurut Word Health Organitation (WHO), masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan fisik, mental, maupun peran sosial (Kumalasari Intan, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang perawatan Personal Higient di SMA Muhamadiyah Tahun 2019. Metodologi Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Muhammadiyah kelas X yang berjumlah 271 orang. Dan sampel pada penelitian ini berjumlah 73 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling Probablity sampling (Random Sampling). Hasil Penelitian Gambaran pengetahuan remaja putri tentang perawatan organ kewanitaan di SMA Muhammadiyah dalam kategori baik sebanyak 13 responden (17,8 persen). Gambaran pengetahuan remaja putri tentang perawatan organ kewanitaan di SMA Muhammadiyah dalam kategori cukup sebanyak 36 responden (49,3 persen). Gambaran pengetahuan remaja putri tentang perawatan Personal Higient di SMA Muhammadiyah dalam kategori kurang sebanyak 24 (32,9 persen). Kesimpulan Gambaran pengetahuan remaja putri tentang perawatan Personal Higient di SMA Muhammadiyah dalam kategori kurang sebanyak 24 (32,9 persen). Saran Diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan dalam pelayanan kesehatan dan meningkatkan pendidikan kesehatan atau konseling pada remaja putri tentang perawatan organ kewanitaanAbstract: According to Word Health Organitation (WHO), adolescence is a transition period from childhood to adulthood, during which period there is rapid growth including reproductive function so that it affects the changes in physical development, mental, and social roles (Kumalasari Intan , 2012). The purpose of this study was to determine the description of adolescent girls' knowledge about Personal Hygienic care in Muhamadiyah High School in 2019. Research Methodology The design of this study was descriptive. The population in this study were 271 class Muhammadiyah high school students. And the sample in this study amounted to 73 people. This study uses a sampling technique Probablity sampling (Random Sampling). Research Resultsv depictions of knowledge of young women about the care of female organs in SMA Muhammadiyah in the good category of 13 respondents (17.8 percent). Description of adolescent girls' knowledge about caring for female organs at Muhammadiyah High School in the sufficient category was 36 respondents (49.3 percent). The depiction of adolescent girls' knowledge about Personal Higient care in Muhammadiyah High School in the category of lacking as many as 24 (32.9 percent). Conclusion The description of the knowledge of young women about personal hygiene care in Muhammadiyah high schools in the category of lacking as many as 24 (32.9 percent). Suggestions It is expected that health workers pay more attention in health services and improve health education or counseling to young women about caring for female organs
Psikosomatis Ditinjau Dari Self-Resilience yang Dimiliki Mahasiswa Semester Akhir di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Fanira, Syarli; Rohmadani, Zahro Varisna
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.311212021

Abstract

Psikosomatis adalah suatu gejala fisiologis yang disebabkan oleh psikis. Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi, bagaimana mereka bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, membutuhkan suatu ketekunan dan kekuatan dalam diri. Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang ada itu disebut self resilience. Self resilience merupakan daya tahan atau daya lenting yang dimiliki oleh setiap individu, untuk mampu bertahan dalam menghadapi permasalahan, kesulitan dan tekanan, serta mampu beradaptasi dengan keadaan menyulitkan tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model penelitian deskriptif korelasi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 51 responden di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala likert yaitu skala psikosomatis dan self resilience. Data dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan program SPSS versi 16.0, pada penelitian diperoleh hasil kecenderungan psikosomatis sebanyak 28 (54%) masuk dalam kategori cukup rendah, pada self resilience terdapat 28 (55%) masuk dalam kategori tinggi. Korelasi dari kedua variabel yaitu memperoleh 0,002 kurang dari 0,05 artinya terdapat korelasi yang signifikan, serta diperoleh koefesien korelasi sebesar -0,417**, dengan arah hubungan bersifat  negatif yang diasumsikan, dimana semakin tinggi self resilience yang dimiliki individu, maka semakin rendah untuk mengalami psikosomatis, begitupun sebaliknya.
The role of religious coping as a moderator of the relationship between psychological burden and quality of life among caregiver of women with breast cancer Harlianty, Rully Afrita; Paramastri, Ira
Journal of Psychological Perspective Vol 2, No 2: December 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.022.12200006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban psikologis dengan kualitas hidup yang dimoderatori oleh koping religius pada caregiver wanita dengan kanker payudara. Subjek penelitian ini berjumlah 70 responden yang merupakan caregiver keluarga wanita dengan kanker payudara di Ruang Instalasi Kanker Terpadu “Tulip” RSUP Dr. Sardjito. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian diantaranya WHOQOL-BREF yang sudah diadaptasi sebelumnya ke dalam bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas hidup, skala beban psikologis untuk mengukur beban psikologis dan skala koping religius untuk mengukur koping religius yang mana kedua skala merupakan skala yang sudah digunakan dalam penelitian sebelumnya dan dimodifikasi. Analisis data menggunakan Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban psikologis secara signifikan memprediksi kualitas hidup (B= -0,388, p kurang dari 0,01) dengan sumbangan efektif sebesar 15,0 persen, sedangkan koping religius tidak terbukti memoderatori hubungan antara beban psikologis dan kualitas hidup (p lebih dari 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah beban psikologis dapat mempengaruhi kualitas hidup pada caregiver wanita dengan kanker payudara. Koping religius tidak memoderatori hubungan antara beban psikologis dan kualitas hidup pada caregiver wanita dengan kanker payudara. Abstract. The aim of this study is to determine the relationship between psychological burden and quality of life moderated by religious coping among caregivers of women with breast cancer. A total of subjects in this study were 70 family caregivers of women with breast cancer in the Intensive Cancer Center “Tulip” Dr. Sardjito Hospital. Data were collected using three scales such as WHOQOL-BREF to measure the quality of life which has been previously adapted in Bahasa Indonesia, and Psychological Burden Scale to measure psychological burden and the Religious Coping Scale to measure religious coping were both measurements from a previous study which was modified to fit the subjects of study. Analysis of data using Moderated Regression Analysis. This study showed that psychological burden significantly predicts the quality of life (B= -0,388; p less than 0,01) with effective contribution 15 percent, whereas religious coping was not proven to moderate the relation between psychological burden and quality of life (p more than 0,05). In conclusion, the psychological burden could affect the quality of life among caregivers of women with breast cancer. Religious coping did not moderate the relationship between psychological burden and quality of life among caregivers of women with breast cancer.

Page 2 of 11 | Total Record : 102