cover
Contact Name
Prof. Ali Munawar, Ph.D
Contact Email
ali.munawar@upnyk.ac.id
Phone
+62274-486737
Journal Mail Official
jurnaltanahdanair@upnyk.ac.id
Editorial Address
Soil Science Study Program, Faculty of Agriculture, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Tanah dan Air (Soil and Water Journal)
ISSN : 14115719     EISSN : 2655500X     DOI : -
The scope of the journal includes soil physics and soil conservation, soil mineralogy, soil chemistry and soil fertility, soil biology, and soil biochemistry, soil genesis and classification, land survey and land evaluation, soil degradation, soil reclamation and remediation, organic and waste management, water management, water pollution, soil and water quality, agro-climatology, and related subjects in which using soil from tropical areas, forest soil, and Geographic Information System (GIS)
Articles 118 Documents
PENGARUH PUPUK URIN DOMBA DAN BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP SERAPAN N DAN P TANAMAN PAKCOY DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS Darmestawan, Muhammad Shaffanafi; Herlambang, Susila; Arbiwati, Dyah
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i2.9468

Abstract

Potensi tanah marginal dan tanah yang didominasi fraksi pasir menyimpan hara tanah relatip rendah karena fraksi pasir berpotensi mempunyai pelindian tinggi. Kombinasi pemberian bahan dari luar (ameliorance) biochar tempurung kelapa dan pupuk urin domba merupakan salah satu alternatif dalam mempertahankan ketersediaan hara pada tanah pasiran. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh biochar tempurung kelapa dan pupuk urin domba terhadap serapan hara N dan P bagi tanaman Pakcoy di tanah pasir Pantai Samas. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dan dilakukan analisis di labolatorium Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta pada bulan Juni 2021 sampai Januari 2022. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah dosis biochar tempurung kelapa terdiri dari B0: 0 ton/ha, B1: 10 ton/ha, B2: 15 ton/ha, dan B3: 20 ton/ha. Faktor kedua adalah dosis pupuk urin domba terdiri dari U0: 0 ml/l air setara 0 lt/ha, U1: 100 ml/l air setara 125 lt/ha, dan U2 : 200 ml/l air setara  250 lt/ha. Parameter penelitian adalah pH, N-Tersedia, P-tersedia, serapan hara N bagian atas, serapan hara N akar dan serapan hara P bagian atas. Hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Varians (ANOVA), dilanjutkan dengan DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan pupuk urin domba 100 ml/l air berpengaruh nyata meningkatkan serapan hara N bagian atas dari 2,15 mg/tanaman menjadi 3,37 mg/tanaman, serapan hara N akar dari 1,16 mg/tanaman menjadi 1,84 mg/tanaman, serapan hara P bagian atas dari 1,03 mg/tanaman menjadi 1,43 mg/tanaman, dan serapan hara P akar dari 0,1 mg/tanaman menjadi 0,19 mg/tanaman. Biochar tempurung kelapa 20 ton/ha berpengaruh nyata meningkatkan serapan hara N bagian atas dari 1.93 mg/tanaman menjadi 3,93 mg/tanaman dan serapan hara N akar dari 1,25 mg/tanaman menjadi 2,16 mg/tanaman.
ANALISIS PERKEMBANGAN TANAH METODE PELARUTAN SELEKTIF DENGAN EKSTRAKSI DITIONIT SITRAT BIKARBONAT, AMMONIUM OKSALAT, DAN PIROFOSFAT PADA ANDISOL PUNCAK GUNUNG SUMBING KABUPATEN MAGELANG Simangunsong, Hizkia Setya; Mulyanto, Djoko; Partoyo, Partoyo
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i2.9545

Abstract

Puncak Gunung Sumbing memiliki suhu relatif rendah yang mengakibatkan perkembangan tanah terhambat akibat mineral sulit terkristalisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan Andisol di puncak Gunung Sumbing berdasarkan analisa pelarutan selektif. Sampel tanah diambil pada tanah terpilih kedalaman 20-30 cm (horizon illuviasi) kemudian di analisis di laboratorium. Analisis laboratorium dengan pelarutan selektif yaitu pirofosfat (Al dan Fe), oksalat (Al,Fe, dan Si) dan ditionit sitrat bikarbonat (Al dan Fe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alp 0,6%, Fep 0,13%, Alo 3,05%, Feo 0,71%, Sio 0,78%, Ald 1,59%, Fed 1,34%, Alt 5,99%, Fet 3,69%, Ferihidrit 1,2%, Alofan 5,53%, Feo/ Fed 0,53%, Fek/ Fea 1,09%, Fek/ Fet 0,17%, Fed/ Feo 1,89%, Sio/ Alt 0,13 dan Alo+0,5Feo 3,4%. Perkembangan tanah masih rendah diakibatkan faktor suhu relatif rendah sehingga kristalisasi terhambat.
Sortasi Logam Berat Kromium Heksavalen pada Perairan dan Tanah di Lingkungan Industri Penyamakan Kulit Banyakan Kapanewon Piyungan Bantul Kurniawan, Agung; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13209

Abstract

Penelitian dilakukan di sekitar Kawasan Industri Penyamakan Kulit Banyakan, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Latar belakang penelitian ini disebabkan adanya industri penyamakan kulit yang berdekatan dengan aliran irigasi dan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kromium, mengetahui pengaruh jarak buangan limbah terhadap kadar kromium heksavalen serta mengetahui sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kadar kromium heksavalen. Metode yang digunakan yaitu survey dan analisis laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan yang dilewati oleh aliran limbah. Sampel diambil pada air irigasi, air sungai, air sumur, tanah irigasi, tanah sawah dan tanaman padi dengan rentang jarak 100 meter antar titik sampel. Parameter penelitian yang digunakan yaitu kromium heksavalen, kromium total, pH H2O, bahan organik, daya hantar listrik, dan persen lempung. Hasil penelitian menunjukkan rentang kromium heksavalen antara 0,0019 – 0,0032 ppm pada perairan dan antara 0,04 - 0,07 ppm pada tanah. Tidak ada hubungan antara jarak dengan kadar kromium heksavalen. Di tanah, DHL berbanding lurus dengan kromium heksavalen dan pH berbanding terbalik dengan kromium heksavalen.  
Respon Pertumbuhan Cabai Di Tanah Latosol Terhadap Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Menggunakan Teknik Ember Tumpuk Patricia, Gabriella Bunga; Munawar, Ali; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13211

Abstract

Penggunaan Latosol sebagai lahan pertanian bagi tanaman cabai memiliki faktor pembatas yaitu kandungan hara yang rendah, oleh karena itu pemberian pupuk menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif tanaman cabai di tanah Latosol terhadap konsentrasi dan cara pemberian Pupuk Organik Cair (POC). Percobaan dilakukan pada tanaman cabai rawit yang ditanam pada polybag menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan kombinasi (3x3) + 1 kontrol. Faktor Pertama yaitu konsentrasi POC, terdiri dari kontrol (0 ml/L), 5 ml/L, 10 ml/L, dan 15 ml/L dan faktor kedua yaitu cara pemberian POC pada tanaman meliputi pemberian melalui tanah, melalui daun, dan kombinasi melalui tanah dan daun. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan meliputi sifat kimia tanah, POC, dan pertumbuhan tanaman. Data hasil yang diperoleh kemudian diuji dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji Contrast Orthogonal untuk mengetahui beda nyata antara perlakuan dan kontrol, bila ada pengaruh dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC konsentrasi 15 ml/L melalui daun (A2D3) secara signifikan meningkatkan jumlah daun, bobot segar akar, dan bobot segar tanaman. Sementara itu, pada konsentrasi yang sama pemberian melalui tanah (A1D3) meningkatkan nilai N-total, P-tersedia, dan K-tersedia tanah. 
Analisis Kualitas Tanah Pada Lahan Sawah Dengan Irigasi Air Tercemar Limbah Industri di Kelurahan Tirtomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Prasetia, Arda Wahyu; Saidi, Didi; Peniwiratri, Lelanti
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13212

Abstract

Pengairan sawah di Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman disuplai saluran irigasi Selokan Mataram. Pencemaran saluran irigasi selokan mataram dapat saja terjadi, karena adanya usaha rumah tangga serta pabrik industri disekitar saluran irigasi. Tanah sawah dikatakan tercemar bila mengalami penurunan kualitas tanah. Upaya peningkatan kualitas tanah dapat dilakukan pengelolaan lahan serta pemberian nutrisi pada tanah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas dari irigasi air tercemar limbah industri dan mengetahui indeks kualitas tanah pada lahan sawah dengan irigasi air tercemar limbah industri di Kelurahan Tirtomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling serta pengklasifikasian kelas kualitas tanah menggunakan IKT (Indeks Kualitas Tanah) yang dihitung menggunakan metode Minimum Data Set dari Mausbach dan Seybold (1998) dilanjutkan penentuan kriteria kualitas tanah. Pengambilan sampel tanah terdapat empat lokasi antara lain sawah (SK) jarak 90 m dari pintu irigasi, sawah (SA) jarak 83,6 m, sawah (SB) jarak 139,6 m, dan sawah (SC) jarak 207 m dari pintu air irigasi serta setiap lokasi diulang tiga kali. Pengambilan sampel air terdapat dua lokasi yaitu (TA1) titik sumber pencemaran dan (TA2) titik pintu saluran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air irigasi memenuhi baku mutu air irigasi. Kualitas tanah ditentukan dengan Indeks Kualitas Tanah yang dihitung berdasarkan kriteria Mausbach dan Seybold (1998). Hasil indeks kualitas tanah sawah lokasi K sebesar 0,699 dengan kriteria baik, sawah lokasi A sebesar 0,537 dengan kriteria sedang, sawah lokasi B sebesar 0,593 dengan kriteria sedang, dan sawah lokasi C sebesar 0,624 dengan kriteria baik.
Kajian Pertumbuhan Tanaman dan Produktivitas Biomassa Daun Pohon Kayu Putih Pada Jenis Tanah Yang Berbeda di BDH Playen Balai KPH Yogyakarta Suci Ramadhani, Ratnaning Wulan; Afany, Miseri Roeslan; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13213

Abstract

Tanaman kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting bagi industri minyak atsiri di Indonesia. Dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas biomassanya, tanaman kayu putih harus tumbuh pada jenis tanah yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui produktivitas biomassa pada tanah Mediteran dan tanah Grumusol serta menentukan hubungan antara parameter kimia (C-organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan produktivitas biomassa daun dan Mengetahui Hubungan antara sejumlah sifat-sifat Kimia Tanah (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Biomassa pada Tanah Grumusol dan Mediteran. Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive, berdasarkan grid dan skala peta. Parameter penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beberapa sifat kimia tanah meliputi pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia dan parameter agronomi yang digunakan adalah berat basah daun kayu putih dan lingkar batang. Untuk mengetahui hubungan antara parameter terhadap berat basah daun maupun lingkar batang digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisis regresi tunggal beberapa parameter kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan pertumbuhan (lingkar batang) dan produktivitas biomassa daun menunjukan nilai rendah atau tidak memiliki hubungan. Analisis regresi ganda anatara lingkar batang dan produksi biomassa dengan beberapa parameter sifat kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) menunjukan ada hubungan kuatditunjukkan dengan nilai r cukup tinggi dan niali R2 juga tinggi. Untuk tanah mediteran lima parameter kimia berpengaruh sebesar 6,28% dan tanah grumusol sebesar 2.51% terhadap berat basah. Sedangkan pada lingkar batang tanah mediteran berpengaruh sebesar 48,6% dan tanah grumusol sebesar 44,6%. 
Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di Kalurahan Sidorejo Kapanewon Godean Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pasya, M. Rivaldi; Kundarto, M.; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13216

Abstract

Kalurahan Sidorejo mengalami penurunan luas lahan sawah sejak 2011 sebesar 268,5 Ha menjadi 234,5 Ha pada tahun 2021 menyebabkan penggunaan penggunaan lahan sawah menjadi intensif. Penggunaan lahan yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran status kesuburan pada lahan sawah serta mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sleman, DIY. Metode penelitian menggunakan metode survei dan uji tanah. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode grid atau metode petak ukur pada peta penggunaan lahan sawah, diperoleh 20 titik sampel. Penentuan status kesuburan tanah berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Hasil analisis sifat kimia tanah diperoleh nilai KPK berkisar antara 6,10 - 30,41 me/100g, nilai KB 12,93% - 75,79%, kandungan P2O5  25,60% - 147,11% mg/100g, kandungan K2O 17,25 – 91,66 mg/100g, nilai C-Organik 2,45% - 5,20 %, nilai N-Total 0,1% – 0,32%, dan  nilai pH berkisar antara 5,00 – 6,40. Hasil penelitian diperoleh status kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo didominasi status kesuburan sedang. Status kesuburan rendah terdapat pada 4 titik pengamatan, kesuburan sedang pada 15 titik pengamatan, dan kesuburan tinggi terdapat pada 1 titik pengamatan. Faktor yang menjadi pembatas kesuburan tanah yaitu Kapasitas Pertukaran Kation dan Kejenuhan Basa.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (Limbah Udang Dan Kotoran Ayam) Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap N, P, K, Permeabilitas Dan Kemantapan Agregat di Entisol Serta Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Dewanti, Lili; Julianto, Eko Amiadji; Ratih, Yanisworo Wijaya
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i2.13217

Abstract

Di pesisir pantai Cilacap banyak masyarakat mendirikan kegiatan industri tambak udang dan peternakan ayam broiler yang menghasilkan limbah. Upaya mengurangi limbah adalah memanfaatkannya menjadi pupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari limbah udang-kotoran ayam dan pupuk kandang ayam broiler terhadap unsur N, P, K, Permeabilitas dan Kemantapan Agregat Tanah Entisol serta pertumbuhan tanaman sawi. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Konservasi dan Reklamasi Lahan UPN “Veteran” Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah dosis POC limbah udang dan ayam broiler yang terdiri atas P0= 0%, P1= 7,5%, P2= 15% dan P3= 22,5%. Faktor kedua berupa dosis pupuk kandang ayam broiler yang terdiri dari K0= Tanpa pupuk kandang, K1= 7,5 ton/ha, K2= 15 ton/ha. Parameter tanah yang diamati adalah N-tersedia, P-tersedia, K- tersedia, N-total, C- organik, kemantapan agregat dan permeabilitas, sedangkan parameter pertumbuhan sawi yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian POC limbah udang-kotoran ayam berpengaruh nyata meningkatkan pH H2O, N-total, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman sawi serta dapat menurunkan laju permeabilitas Entisol. Pemberian pupuk kandang berpengaruh nyata menurunkan laju permeabilitas. Kombinasi pemberian POC limbah udang-kotoran ayam dan pupuk kandang terjadi interaksi dan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kadar C-organik, N-tersedia, P-tersedia dan K-tersedia. Dosis terbaik pada kombinasi POC limbah udang- kotoran ayam dan pupuk kandang yaitu pada P3K2.  
Dinamika Unsur Hara Makro dan Mikro pada Proses Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah Sayur dan Buah Pasar Tradisional dengan Teknik Ember Tumpuk Kirana, Dinda Setya; Wahyuni, Riska Widia; Munawar, Ali; Partoyo, Partoyo; Virgawati, Sari
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i2.13218

Abstract

Limbah organik yang berasal dari sayuran dan buah-buahan di pasar tradisional belum dikelola dengan baik, bahkan cenderung menjadi bahan pencemar bagi lingkungan di sekitarnya. Limbah tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan hara makro yaitu  N, P, dan K dan hara mikro Fe, Mn, dan Cu pada lindian dan sisa padatan kompos dari proses pengomposan dengan Teknik Ember Tumpuk, mengetahui kualitas hasil pupuk organik cair dan padat (POC dan POP) hasil pembuatan pupuk organik dengan Teknik Ember Tumpuk dan mengetahui waktu panen POC yang terbaik untuk mendapatkan kandungan N, P, K, Fe, Mn, dan Cu tertinggi pada pembuatan (POC) dengan Teknik Ember Tumpuk dari limbah organik sayur dan buah. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengamatan langsung di lapangan dan pembuatan pupuk organik cair serta metode kuantitatif dengan analisis laboratorium. Parameter yang diamati meliputi pH, kadar C-organik, N-total, P2O5, K2O, Fe, Mn dan Cu pada lindian dan padatan kompos. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang kemudian dibandingkan dengan data di Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total konsentrasi tertinggi Pada Unsur Hara Mikro N-total, P2O5, dan K2O POC yaitu pada minggu ke-10 sebesar 0,204%. Konsentrasi tertinggi Hara Mikro Fe, Mn, dan Cu yaitu pada minggu ke-10 sebesar 10,26 ppm, 0,46 ppm dan 3,31 ppm. Seluruh pemanenan POC yang dihasilkan belum dapat memenuhi Standar mutu POC. Padatan kompos yang dihasilkan untuk unsur Hara Makro sudah memenuhi syarat mutu POP yaitu sebesar 5,351%. Sedangkan untuk unsur Hara Mikro masih belum memenuhi syarat mutu POP.
Pengaruh Pemberian Pupuk Sp-36 dan Tepung Cangkang Kepiting terhadap Ketersediaan Fosfor pada Latosol dan Pertumbuhan Jagung Manis Daryanti, Melliana Ari; Saidi, Didi; Julianto, Eko Amiadji
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i2.13219

Abstract

Permasalahan utama Latosol adalah adanya fiksasi fosfat yang tinggi karena Latosol banyak mengandung kadar Al dan Fe yang mengakibatkan fosfor tidak tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pupuk SP-36 dan tepung cangkang kepiting terhadap ketersediaan fosfor pada Latosol dan pertumbuhan jagung manis. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama takaran SP-36 sebesar 0 kg/ha (P0), 50 kg/ha (P1), dan 100 kg/ha (P2). Faktor kedua takaran tepung cangkang kepiting sebesar 0 ton/ha (K0), 1,6 ton/ha (K1), dan 3,2 ton/ha (K2). Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan uji DMRT taraf 5% jika ada beda nyata antara kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk SP-36 pada Latosol meningkatkan pH H2O, P-Tersedia, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, bobot kering akar, menurunkan Retensi P, Al-P dan Fe-P. Pemberian tepung cangkang kepiting pada Latosol meningkatkan pH H2O, P-Tersedia, Ca-P, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk, bobot kering akar, menurunkan Retensi P, Al-dd, dan Al-P. Pengaruh pemberian kombinasi pupuk SP-36 dan tepung cangkang kepiting pada Latosol memberikan peningkatan terhadap pH H2O sebesar 22,70%, P-Tersedia sebesar 138,79%, dan tinggi tanaman jagung manis sebesar 17,84%, serta menurunkan Retensi P sebesar 31,33%. Kombinasi perlakuan P1K2 yaitu pupuk SP-36 sebanyak 50 kg/ha (P1) dan tepung cangkang kepiting sebanyak 3,2 ton/ha (K2) merupakan dosis optimal untuk meningkatkan P-Tersedia pada Latosol dan pertumbuhan tanaman jagung manis. 

Page 11 of 12 | Total Record : 118