cover
Contact Name
Frets Keriapy
Contact Email
fretskeriapy1106@gmail.com
Phone
+6282138755314
Journal Mail Official
jurnaledulead@gmail.com
Editorial Address
RT 09 RW 01, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership
ISSN : 2722645X     EISSN : 27225658     DOI : 10.47530
Core Subject : Religion, Education,
EDULEAD merupakan wadah publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kepemimpinan Kristen, bagi para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu PESAT, Salatiga, dan institusi lain yang memiliki bidang kajian yang serupa. Selanjutnya yang menjadi fokus dan jangkauan dari EDULEAD adalah: Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Anak Usia Dini Kepemimpinan Kristen Kepemimpinan Anak. Dalam jurnal EDULEAD yang menjadi fokus dan jangkauan penelitian adalah: 1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Kepemimpinan Kristen 4. Kepemimpinan Anak
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 101 Documents
MANFAAT PENGGUNAAN ALKITAB BERGAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN KEROHANIAN ANAK FUTURE CENTER USIA 7-9 TAHUN DI BULUH AWAR Romini Romini; Ida Destariana Harefa
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 1 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i1.8

Abstract

Perkembangan spiritual anak-anak Future Center berusia 7-9 tahun di Buluh Awar masih belum berkembang dengan baik, karena beberapa faktor antara lingkungan keluarga dan layanan guru Future Center yang masih monoton. Pembelajaran yang kurang menarik terutama ketika melakukan kegiatan pengembangan spiritual,seperti guru hanya bercerita dan tidak menggunakan alat peraga. Sehingga penelitian ini berjudul "Manfaat menggunakan Alkitab bergambar pada perkembangan spiritual anak-anak Future Center berusia 7-9 tahun di Buluh Awar". Dengan rumusan masalahnya: Bagaimana cara menggunakan , Bagaimana perkembangan spiritual anak-anak Future Center, dan apakah manfaat menggunakan Alkitab bergambar bagi perkembangan rohani anak-anak masa future center di Buluh Awar? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Dari hasil pengamatan dan wawancara, setelah penggunaan Alkitab bergambar, Spiritualitas anak dapat berkembang dengan baik lewat penerapan penggunaan Alkitab bergambar, dapat diperoleh melalui pengamatan dengan kriteria: kategori tidak berkembang 0 , cukup berkembang 1 anak , berkembang 6 anak termasuk dan 10 kategori anak-anak yang sangat berkembang. Hasil dari wawancara tentang manfaat penggunaan Alkitab bergambar untuk perkembangan spiritual anak-anak di Future Center berusia 7-9 tahun di Buluh Awar menemukan bahwa lebih mudah bagi anak-anak untuk membaca dan memahami Firman Tuhan, belajar manfaat dari Alkitab bergambar untuk perkembangan spiritual, tidak monoton, serta spiritualitas yang berkembang mempengaruhi nilai karakter dari anak-anak. Dari pencapaian ini menunjukkan bahwa hasil akhir penelitian tentang manfaat penggunaan Alkitab bergambar terhadap kerohanian anak usia yaitu anak mampu memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan spiritual anak.
Church Tradition and Culture: No Admission of Children to the Holy Communion Ebenhaizer Imanuel Nuban Timo
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 2, No 1 (2021): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v2i1.57

Abstract

Abstrak Penulis mendiskusikan sikap penolakan terhadap kehadiran anak-anak penerima baptisan dalam perayaan Perjamuan Kudus sebagaimana yang dipraktekkan kebanyakan jemaat dalam lingkungan Gereja Kristen Jawa (GKJ). Bertolak dari penelitian terhadap Pokok-Pokok Ajaran (PPA) GKJ, penulis menunjukkan adanya inkonsistensi dalam penerapan PPA-GKJ. Pada satu sisi GKJ memahami Perjamuan Kudus sebagai perlambang kehidupan keluarga Allah. Tetapi pada sisi lain, anak-anak penerima baptisan tidak terhisab dalam keluarga Allah sehingga ditolak kehadirannya dalam Perjamuan Kudus. Ada dua penyebab yang melandasi praktek ini. Pertama, penetapan persyaratan yang terlalu tinggi bagi keikut-sertaan dalam Perjamuan Kudus. Kedua, masih kuat pengaruh paham dalam budaya Jawa tradisional tentang anak-anak sebagai kaum yang tidak bisa disetarakan dengan orang dewasa. Perspektif rangkap dari Roberth Schreiter yakni membuka tradisi gereja dan membuka budaya dipakai penulis untuk memperlihatkan bahwa penolakan terhadap anak-anak dalam Perjamuan Kudus merupakan tindakan yang bertentangan dengan hakikat Perjamuan Kudus. Abstract The author discusses the prohibition of entry of baptized children in the celebration of Holy Communion as practiced by most congregations in Christian Church of Java (Gereja Kristen Jawa/GKJ, Bahasa Indonesia). Drawing from the research conducted on the Principle Teachings (Pokok-Pokok Ajaran/PPA, Bahasa Indonesia) of GKJ, the author explains that there are inconsistencies in the implementation of PPA-GKJ. On one hand, GKJ understands that the Holy Communion is a symbol of life in God’s family. On the other hand, baptized children are not included within God’s family, which is the reason why they are not allowed to attend Holy Communion. There are two main reasons why this happens. First, difficult requirement for the permission to attend Holy Communion. Second, strong traditional Javanese ideology to exclude children from adult activities. The author employs Double perspective from Roberth Schreiter to analyze church tradition and culture to show that excluding children from Holy Communion contrasts to the main essence of Holy Communion.
Kembali ke Akar: Pendidikan Kristen dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim, Perang, dan Keterbatasan Akses Pendidikan Imbran Batelemba Bonde
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 2 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i2.46

Abstract

AbstractThe 21st century brings many changes that have never been in the previous century. Technology, takes a big enough role for human life. However, these advance are also accompanied by challenges that are unique to the 21st century. This, also has a major impact on Christian Education, which in the end is faced with the threat of climate change, the danger of nuclear war or the other acts of violence, and also the lack of acces to education. Using the literary research method, this article will explore several written source, such as the Bible, books, and jurnals that discus the life of Jesus and the legacy of Christian theology in the addressing these three challenges whether they are directly related to these issues or use creative interpetation to look for pararells to the problem. In the end, Christian education, with an emphasis on the family, offers three important steps: reaching out and opening up, compassion, and caring for the environment, to overcome these three problems.AbstrakAbad 21 membawa banyak perubahan yang belum pernah di abad sebelumnya. Teknologi, mengambil peran yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Namun, kemajuan tersebut, juga diikuti dengan tantangan yang khas abad 21. Hal ini, juga memberikan dampak yang besar bagi Pendidikan Kristen, yang pada akhirnya diperhadapkan pada ancaman perubahan iklim, bahaya perang atau tindakan kekerasan lainnya, dan juga minimnya akses pendidikan. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka, artikel ini akan menelisik beberapa sumber tulisan, seperti Alkitab, buku, dan jurnal yang membahas kehidupan Yesus dan warisan teologi Kristen, dalam menyikapi ketiga tantangan tersebut, baik yang bersinggungan secara langsung dengan masalah tersebut, maupun menggunakan penafsiran kreatif untuk mencari kesejajaran pada masalah tersebut. Pada akhirnya, Pendidikan Kristen, dengan menitikberatkan pada keluarga, menawarkan tiga langkah penting: menjangkau dan membuka diri, belarasa, dan peduli terhadap lingkungan, untuk mengatasi ketiga masalah tersebut.
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MENTORING TERHADAP MOTIVASI DALAM MELAYANI Ahmad Tabrani
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 1 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i1.23

Abstract

abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang persepsi pengaruh kepemimpinan dan mentoring yang diterima oleh para pemimpin tingkat menengah Yayasan Pelayanan Desa Terpadu terhadap motivasi mereka dalam melakukan tugas-tugas pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan memberikan angket instrumen kepada pemimpin tingkat menengah Yayasan Pelayanan Desa Terpadu yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia dengan sampel 60 orang yang ditentukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar para pemimpin tingkat menengah Yayasan Pelayanan Desa Terpadu memiliki persepsi dalam kategori sangat baik dan baik terhadap pengaruh kepemimpinan dan mentoring yang mereka terima dari para pemimpin dan mentor mereka. Sebagian besar memiliki motivasi sangat baik dan baik dalam melakukan tugas-tugasnya dan menyatakan bahwa pengaruh kepemimpinan dan mentoring yang mereka terima berpengaruh terhadap motivasi mereka dalam melakukan tugas-tugasnya. Kata kunci: kepemimpinan, mentoring, motivasi abstract The purpose of this study is to obtain a description of the perception of leadership and mentoring influences received by the middle-level leaders of PESAT in carrying out service tasks. This study uses a survey method by giving questionnaires to middle-level PESAT foundation leaders from various regions in Indonesia with a sample of 60 randomly determined people. The results show that most of the middle-level leaders of PESAT have a perception of the excellent and good category of leadership and mentoring they received from their leaders and mentors. Most of them have very good dan good motivation in carrying out their duties and stated that the influences their motivation in carrying out their duties Keywords: Leadership, Mentoring, Motivation
Buku Ajar Agama Kristen Protestan Linda Zenita Simanjuntak
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 2, No 1 (2021): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v2i1.54

Abstract

Buku ini ditulis secara oleh beberapa dosen yang mengampu kuliah Agama Kristen Protestan di Universitas Sumatera Utara (USU), di Medan. Buku ini memberikan kaidah untuk bertindak secara kristen dalam tatanan etika. Dijelaskan bahwa moralitas yang benar adalah orang kristen yang bertumbuh dalam persekutuan dengan Allah dan firmanNya. Sebab, mempelajari firmanNya mempunyai maksud untuk serupa dengan gambaran Yesus Kristus. Untuk proses belajar mengajar, dari sisi peserta didik, Buku Ajar adalah pegangan dalam pembelajaran untuk tiap-tiap mata kuliah. Buku ajar seperti ini penting untuk menuntun mahasiswa mendalami materi (inquiry) yang menjadi daya tarik tersendiri dengan memeriksa buku-buku referensi yang dicantumkan.
RESENSI: FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN; SUATU PENGANTAR DALAM PERSPEKTIF INJILI Marde Christian Stenly Mawikere
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 1 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i1.15

Abstract

Judul Buku : Fondasi Pendidikan Kristen; Suatu Pengantar Dalam Perspektif Injili Judul Asli : Foundational Issues in Christian Education Pengarang : Robert W. Pazmino Penerbit : Sekolah Tinggi Teologi Bandung dan PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, Cetakan ke 1, 2012 Format Buku : viii + 392 Halaman
Mencermati Arti Penting Penggunaan Bahasa Cinta Anak dalam Keluarga Kristen di Era 5.0 Kosma Manurung
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 2, No 1 (2021): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v2i1.53

Abstract

Children love languages is the language of expression and acceptance of the child. Through this love language, children express themselves and also measure the acceptance they get from the people around them. Every child has their own love language when communicating and parents are expected to understand their children's love language. The purpose of the research in this article is to understand the importance of using the language of love for children in Christian families. This research uses a descriptive method and literature review. The five languages of child love discussed in this article are physical touch, words of affirmation, quality time, acts of service, and gifts. Based on the results of this study, children's love language is important to be understood by parents because it is a medium for children's communication. By understanding the language of love for children, parents are expected to be able to prevent various crimes so that family harmony is maintained. Besides, understanding the children's love language will be able to increase the child's potential and become a family that other families can follow.AbstrakBahasa cinta anak adalah bahasa ekspresi dan penerimaan anak. Melalui bahasa cinta ini anak-anak mengekspresikan dirinya sekaligus juga mengukur penerimaan yang dia dapat dari orang-orang disekitarnya. Setiap anak memiliki bahasa cintanya sendiri ketika berkomunikasi dan para orang tua diharapkan memahami bahasa cinta anak mereka. Adapun tujuan dari penelitian artikel ini adalah ingin memaknai arti penting penggunaan bahasa cinta anak dalam keluarga Kristen. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dan kajian literatur. Kelima bahasa cinta anak yang dibahas dalam artikel ini adalah sentuhan fisik, kata-kata peneguhan, waktu berkualitas, tindakan melayani dan hadiah. Berdasarkan hasil penelitian ini bahasa cinta anak penting untuk dipahami oleh para orang tua karena itu adalah media berkomunikasi anak. Dengan memahami bahasa cinta anak para orang tua diharapkan bisa mencegah berbagai kejahatan sehingga keharmonisan keluarga terjaga. Selain itu pemahaman bahasa cinta anak akan bisa meningkatkan potensi diri anak, dan menjadi keluarga yang bisa diteladani oleh keluarga lainnya.
Teladan Tuhan Yesus Menurut Injil Matius dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa Kini Alfons Renaldo Tampenawas; Erna Ngala; Maria Taliwuna
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 2 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i2.44

Abstract

AbstractThis article uses a qualitative method with a literature studi approach that discusses the example of Jesus for Christian teachers based on the Gospel of Matthew. A Christian teacher has a responsibility in teaching. The example of Jesus is the basis for the Christian teacher’s life in teaching. This article aims to look at how Jesus taught and set the example in the Gospel of Matthew and how it applies to Christian teacher today. The results of this study indicate that Jesus lived His teachings and became an example or pattern for His disciples, so that this study is expected to become a basis for every Christian teacher today to love the life of Jesus Christ and make Jesus the main principle of exemplary.AbstrakArtikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang membahas keteladanan Yesus bagi guru Kristen berdasarkan Injil Matius. Seorang guru Kristen memiliki tanggungjawab dalam pengajarannya. Keteladanan Yesus menjadi dasar untuk kehidupan guru Kristen dalam hal pengajaran. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaiamana Yesus mengajar dan memberikan teladan di dalam injil Matius dan implementasinya bagi guru Kristen masa kini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Yesus menghidupi pengajaranNya serta menjadi teladan atau pola bagi murid-muridNya, sehingga kajian ini diharapkan bisa menjadi suatu landasan bagi setiap guru Kristen di masa kini untuk menghidupi kehidupan Yesus Kritus dan menjadikan Yesus sebagai prinsip utama keteladanan.
PENDIDIKAN PROGRESIF DAN KAUM URBAN: MENCARI WAJAH BARU KONTRIBUSI SOSIAL Elia Tambunan
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 1 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i1.27

Abstract

Abstraksi Tulisan ini menunjukkan kontribusi sosial Pendidikan kaum urban dengan mengambil contoh Jungle School Salatiga. Dengan meneliti sejumlah literatur tentang pembelajaran transformatif bagi orang dewasa, data empiris terlihat bagaimana STT sebaiknya memperlihatkan aspek dan karakter sosial dalam proses dan lulusan. Kontribusi teoritis tulisan ini memperluas teori pembelajaran transformatif menjadi pendidikan progresif yang memiliki kebermanfaatan. Sedangkan praktisnya ialah praksis pendidikan urban yang dikelola lulusan hadir dalam paradox Jawa Tengah, dilema modernisasi dan urbanisasi kota jajahan di Indonesia yang mengalami persaingan pendidikan dan segregasi kehidupan kota. Kata Kunci: Pendidikan Urban Progresif, Paradoks Jawa Tengah, Kontribusi Sosial, Jungle School, Lulusan STT. Abstract Paper shows the social contribution of urban Education by examining the Salatiga Jungle School. By reading the literatures on transformative learning for adults, empirical data, it is examining how theological seminary performing the aspects and social character in learning process and outcomes. Paper contribution is enlarging the transformative theory into progressive education that has benefits. The practical contribution is presenting the praxis urban education in the paradox of Central Java, the dilemma of modernization and urbanization of the Indonesian colonies city which increases the education competition and segregation city life. Keywords: Progressive Urban Education, Central Java Paradox, Social Contributions, Jungle School School, Theological Graduates.
Pemimpin Kristen Sebagai Agen Perubahan di Era Millenial Suhadi Suhadi; Yonatan Alex Arifianto
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 2 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i2.32

Abstract

AbstractReal leadership begins with the person of a leader with a servant's heart, then is revealed to be outside serving others. It is Jesus who is a model role model for Christian leaders, so that Christian leaders are given the ability by God to bring about changes as God wants. Christian leaders are able to bring change for the better, more useful to God and others, because Christian leaders are agents of change in this Melenial era, who bring generations to understand new literacy and are not technology blind. This writing uses a literature research method with a descriptive qualitative approach, so that it can describe Christian leaders, by dividing the understanding of leaders specifically in Christian leadership. So that they can qualify Christian leaders and make leadership an agent of change in the ways and steps that Christian leaders take to become agents of change. Christian leadership can be a reference for advancing the millennial generation and being a role model through agents of change who can bring technology to become a necessity today Abstrak Kepemimpinan yang sesungguhnya dimulai dari diri pribadi seorang pemimpin dengan hati seorang hamba, kemudian dinyatakan keluar untuk melayani orang lain. Yesuslah yang menjadi model teladan bagi pemimpin Kristen, sehingga pemimpin Kristen diberikan kemampuan oleh Allah untuk membawa perubahan sesuai yang dikehendaki oleh Allah. Pemimpin Kristen mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, lebih berfaidah bagi Allah dan sesamanya, karena pemimpin Kristen adalah agen perubahan di era Melenial ini, yang membawa generasi mengerti literasi baru dan tidak buta teknologi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, sehingga dapat mendeskripsikan pemimpin Kristen, dengan pembagian pengertian pemimpin secara khusus dalam kepemimpinan Kristen. Sehingga dapat mengkualifikasi pemimpin Kristen dan menjadikan kepemimpinnan adalah sebuah agen perubahan dengan cara dan langkah yang dilakukan pemimpin kristen untuk menjadi agen perubahan. Kepemimpinan Kristen dapat menjadi acuan untuk memajukan generasi milenial dan menjadi teladan melalui agen perubahan yang dapat membawa teknologi menjadi sebuah kebutuhan masa kini. 

Page 3 of 11 | Total Record : 101