cover
Contact Name
Cecep Romli
Contact Email
cecep.romli@uinjkt.ac.id
Phone
+6281210424703
Journal Mail Official
jurnal.dakwah@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Gedung Faklutas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta Jl. Ir. H. Juanda no 95 Ciputat Tangerang Selatan
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
ISSN : 14112779     EISSN : 26861283     DOI : https://10.15408/dakwah
DAKWAH: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan is a journal that publishes original research and current issues on dawah and communication studies in Indonesian and Asean society. The focus study of DAKWAH: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan are Dakwah Management Islamic Guidance and Counseling Study Communication and Broadcasting of Islam Journalistic Social Welfare. Development of Islamic Society.
Articles 83 Documents
Dakwah Persaudaraan Islam dalam Short Movie Linda Maulidah; Uwes Fatoni
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 23, No 2 (2019): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v23i2.13933

Abstract

AbstractThe purpose of the reseach is to know a scene that represent existence of Islamic brotherhood, and how the scene of the Islamic brotherhood is viewed from the semiotics model of Charles sanders. This research is a qualitative study that examine the concept of the triangle meaning that is representment/sign, interpretant, and object. The results of this study find 14 representment scenes that represent Islamic brotherhood. As for the object representing Islamic brotherhood are nuances of a character's expression, or the circumstances being where people are.  The interpretation obtained in the film shows the destructive factor and the booster of Islamic brotherhood from the attitudes indicated by the representament and object.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adegan yang merepresentasikan eksistensi persaudaraan Islam, dan bagaimana pemandangan persaudaraan Islam dilihat dari model semiotika Charles Sanders. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengkaji konsep segitiga yaitu representasi/tanda, interpretant, dan objek. Hasil penelitian ini menemukan 14 adegan representasi yang merepresentasikan persaudaraan Islam. Adapun objek yang merepresentasikan persaudaraan Islam adalah nuansa ekspresi seorang tokoh, atau keadaan di mana orang berada. Penafsiran yang diperoleh dalam film tersebut menunjukkan faktor perusak dan pendorong persaudaraan Islam dari sikap yang ditunjukkan oleh representasi dan objek.  
Tracer Study Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015 Deden Mauludi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 22, No 1 (2018): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v22i1.12050

Abstract

Abstrak: Tracer study atau studi pelacakan merupakan studi tentang lulusan penyelenggara pendidikan. Tracer Study juga menyumbang informasi tentang hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders). Hasil Tracer Study dapat digunakan perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan terhadap anak didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan profil alumniFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta tahun 2011-2015 yakni seberapa lama mereka studi, masa tunggu alumni, dan sebaran alumni dalam bidang pekerjaannya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan survei. Subjek penelitian adalah alumni FIDKOM UIN Jakarta tahun 2011-2015. Ppengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan dokumentasi dari balikan yang disebar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase kemudian dideskripsikan sebagai gambaran profil alumni. asil penelitian Tracer Study menunjukkan bahwa alumni FIDKOM UIN Jakarta menyelesaikan studi di almamaternya dengan waktu 4 tahun sebanyak 56,47 persen. Sementara masa tunggu alumni yang langsung bekerja sebanyak 76,7 persen. Sebaran alumni dalam beberapa bidang pekerjaan, di Lembaga Pers dan Media 14 persen, di Lembaga Dakwah 15 persen, di kantor pemerintahan sebanyak 8,7 persen, pada perusahaan swasta sebanyak 43,29 persen, yang menjadi wirausaha sebanyak 9,64 persen dan lain-lain sebanyak 8,9 persen. Hasil tracer study ini diharapkan menjadi bahan yang berguna bagi pemangku kebijakan untuk peningkatan pelayanan kepada para mahasiswa, pun untuk perbaikan secara menyeluruh. Kata kunci: Tracer Study, Alumni, FIDKOM UIN Jakarta, Pekerjaan
Dakwah Ulama Dalam Menjaga Toleransi Beragama Di Wilayah Kota Tangerang Selatan Dan Depok Deden Mauli Darajat; Rubiyanah Rubiyanah
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 24, No 2 (2020): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v24i2.18339

Abstract

AbstractReligious conflicts often occur due to the unfair implementation of religious preaching which tend to obtrude. This form of preaching clearly contradicts the nature of religion which demands peace, coexistence and respect for human rights. This research explores in depth the extent to which the da'i provide enlightenment to the community so that they can live side by side and in harmony with followers of other religions. Islam is a religion that carries out the mission of rahmatan lil 'alamin, so it must be an inspiration and a carriage in bringing a tolerant life for the universe. Therefore, in preaching, preachers must prioritize preaching that is tolerant and wise, so that Islam can be accepted in the midst of a plural society. This research uses descriptive method with qualitative data analysis.  AbstrakKonflik keagamaan seringkali terjadi akibat pelaksanaan penyiaran agama yang tidak fair dan cenderung memaksakan kehendak dalam beragama. Bentuk dakwah ini, jelas bertentangan dengan fitrah agama yang menghendaki kedamaian, hidup berdampingan, mendapatkan penghormatan atas hak-hak asasi manusia. Penelitian ini menggali secara lebih mendalam tentang sejauhmana para da’i memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dapat hidup berdampingan dan harmonis dengan penganut agama lain. Islam adalah agama yang mengemban misi dakwah rahmatan lil ‘alamin, sehingga harus menjadi inspirasi dan gerbong dalam menyongsong kehidupan yang toleran bagi semesta alam. Karena itu, di dalam berdakwah, da’i harus mengedepankan dakwah yang toleran dan  bijaksana, sehingga Islam dapat diterima di tengah-tengah masyarakat yang plural. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data kualitatif.
Islam Inklusif: Konstruksi Pemikiran untuk Dialog Umat beragama di Indonesia Tasman Tasman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 21, No 1 (2017): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v21i1.11814

Abstract

Artikel ini ingin menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang paling pluralistik masyarakatnya. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, tetapi secara religio-politik dan ideologis, Indonesia bukan negara agama, tetapi juga bukan negara sekular”. Di negeri ini, agama agama diberi ruang untuk bergerak bebas, tumbuh dan berkembang sepanjang tidak melanggar institusi dan batas-batas toleransi antar umat beragama. Komunitas religius yang beraneka ragam tersebut masing-masing, mempunyai orientasi kehidupan sendiri. Negeri ini mengakui pluralitas masyarakat, yang diharapkan oleh konstitusi negeri ini, yaitu dengan keanekaragaman itu pemeluk agama-agama dapat berlomba-lomba dalam berbuat dan mengisi pembangunan.            Pancasila sebagai ideologi merupakan titik pertemuan berbagai kelompok kepentingan, karenanya Pancasila adalah hasil kesepakatan nasional dan konsensus masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi landasan filosofis toleransi umat beragama di Indonesia, walaupun secara eksplisit bahwa Pancasila sangat dipenuhi oleh nilai-nilai keislaman, ia juga terkadang diiterpretasikan sebagai sekularisme versi Indonesia. Kemajemukan atau pluralitas umat manusia merupakan kenyataan yang tak terbantahkan. Maka pluralitas meningkat menjadi pluralisme, yaitu sistem nilai yang memandang secara positif  terhadap kemajemukan itu sendiri, dengan menerimanya sebagai kenyataan dan berbuat sebaik mungkin berdasarkan kenyataan itu. Dalam kerangka inilah kemudian pemikiran Islam inklusif lahir merespon kondisi kebangsaan yang beragam.   
Islam, Multikulturalisme, dan Pancasila sahirul alim
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 23, No 2 (2019): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v23i2.13938

Abstract

AbstractIslam is not only a theological system; it has formed a holistic civilization, along with the history of humanity since more than 15 centuries ago. The doctrinal principles of Islam almost never conflict with cultural realities, except when these sacred teachings really hate anything which is contrary to human values. Islam recognizes the principle of multiculturalism as it is confirmed in the Qur’an. That is why, the process of islamization in Indonesia spread quickly and almost doctrinal matters of Islam were in accordance with the values of Indonesian tradition and culture. Indonesia is the largest Muslim country in the world, with a diversity of cultures, languages and religions (multiculturalism) but is able to maintain unity in the diversity of its society by adhering a state philosophy and ideology namely Pancasila. A unique experience of an “organic-multiculturalism” almost went unnoticed, that Pancasila was a synthesis of Islamic social values within multicultural circumstances integrating any diversities into the form of the “Negara Kesatuan Republik Indonesia” (NKRI).AbstrakIslam bukan hanya sistem teologis; Ia telah membentuk peradaban holistik, seiring dengan sejarah umat manusia sejak lebih dari 15 abad yang lalu. Prinsip doktrinal Islam hampir tidak pernah bertentangan dengan realitas budaya, kecuali jika ajaran sakral ini sangat membenci segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Islam mengakui prinsip multikulturalisme seperti yang ditegaskan dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, proses islamisasi di Indonesia menyebar dengan cepat dan hampir semua masalah doktrinal Islam sesuai dengan nilai-nilai tradisi dan budaya Indonesia. Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, dengan keragaman budaya, bahasa dan agama (multikulturalisme) namun mampu menjaga persatuan dalam keberagaman masyarakatnya dengan menganut falsafah dan ideologi negara yaitu Pancasila. Pengalaman unik dari “multikulturalisme organik” hampir luput dari perhatian, bahwa Pancasila merupakan sintesis nilai-nilai sosial Islam dalam lingkungan multikultural yang mengintegrasikan keragaman ke dalam bentuk “Negara Kesatuan Republik Indonesia” (NKRI).
Persuasive Strategic Communication: Tabligh in Komunitas Anak Muda Berhijrah or Hijrah Youth Community siti sakhinah; Armawati Arbi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 23, No 1 (2019): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v23i1.13925

Abstract

AbstractThe phenomenon of hijrah is becoming a trend among youth today. This study is aims to find out the persuasive communication strategies of Terang Jakarta, an Islamic youth community, to persuade youth to do hijrah through new media (social media), non-media, and their relevance to Islamic persuasive communication. This study uses qualitative research method with a descriptive approach. The results of this study are that three persuasive communication strategies can be applied both in new media and non-media. New media serves as the first gate of Tabligh, where the uses of graphics design and language are the main focus. Afterwards, non-media or face-to-face communication used as a continuation of da’wah through new media, is easier to build emotional relationships and persuasive youth here. Then, the psychodynamic strategy is the most strategies that can be applied both through new media and non-media.AbstrakFenomena hijrah menjadi tren di kalangan anak muda saat ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi persuasif Terang Jakarta, sebuah komunitas pemuda Islam, untuk mengajak pemuda berhijrah melalui media baru, non media, dan apa relevansinya dengan komunikasi persuasif Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah tiga strategi komunikasi persuasif dapat diterapkan baik di media baru maupun non media. Media baru (media sosial) merupakan pintu gerbang pertama Tabligh, di mana penggunaan desain grafis dan bahasa menjadi fokus utamanya. Setelah itu, komunikasi non media atau komunikasi tatap muka yang digunakan sebagai kelanjutan dakwah melalui media baru, lebih mudah untuk membangun hubungan emosional dan persuasif remaja di sini. Kemudian, strategi psikodinamik merupakan strategi yang paling banyak diterapkan baik melalui media baru maupun non media.
Dakwah: Priyayi dan Santrinisasi Sungaidi Sungaidi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 22, No 2 (2018): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v22i2.12064

Abstract

Aset budaya keraton mulai dari naskah kuno, benda-benda pusaka, karya-karya arsitektur sampai karya seni dijaga dan dirawat dengan baik. Banyak negara di sektor pariwisatanya berkembang pesat dengan mengangkat kekayaan tradisi, narasi atau cerita yang menarik tentang daerah itu. Aset budaya dan karya-karya adiluhung harus diapresiasi dan dilindungi, dijaga, dirawat, dan bahkan dikembangkan.1 Kekayaan budaya keraton Nusantara harus dilihat sebagai bekal dan modal untuk meraih kemajuan sebagai melangkah maju.Sebagai modal penyemangat persaingan global yang semakin varitif, sengit dan kompetitif. Dalam berbagai bidang ekonomi/ sosial, budaya, pendidikan, militer dan teknologi. Tulisan ini melacak penerapan nilai-nilai Islam, budaya dan demokrasi di keraton Kasultanan Yogyakarta pada saat kepemimpinan dipegang HB IX. Menjelang wafat, HB IX tidak meniru para pendahulunya dalam menentukan siapa yang menjadi penerus takhta Kasultanan2 dan proses demokratisasi dengan meleburkan tata kesultanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rahasia Yogyakarta bertahan itu karena proses sejarah dan sosiologi masyarakat yang berbeda dengan tiga bekas kesultanan lain (Surakarta, Deli, dan Bone).
Revitalisasi Dakwah Islam: Toleransi, Harmonisasi, dan Moderasi syahirul alim
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 24, No 1 (2020): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v24i1.17836

Abstract

Islamisation is sometimes interpreted as a religious mission to balance Christianisation which is closely related to the missionary aspects of religions. Islamisation or Islamic da'wah activities are tolerant, moderate and harmonious, taking into account humanitarian aspects in many ways. The long history of Islamisation throughout the world shows that Islam is a tolerant religion in which the process of religious conversion is carried out voluntarily and peacefully. Islamisation in the Archipelago is the best example of a successful da'wah activities in the conversion of Islam both individually and collectively. Muslim missionaries in the Archipelago are intellectual sufism figures who have the usual broad ability to revitalize da'wah into rational, reformist and progressive manner.
Pesantren, Dakwah Islam dan Sastra Muh Sungaidi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 21, No 1 (2017): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v21i1.11810

Abstract

Lantunan para santri membaca dan menyanyikan puisi dan si’ir di berbagai pesantren di tanah air ikut membentuk andil keberadaan citra Islam hari ini dan esok hari. Ia adalah “benang lembut” yang menentukan “motif dan corak tenunan Islam” yang sarat denga nuansa keindahan dan kearifan. Pondok pesantren, yang menjadikan menulis sebagai alat dan media bertutur kata dalam bentuk tradisi literacy. Kekuatan kata yang indah dan sarat nilai-nilai ketuhanan, kemanuasian maupun keadilan mampu membius khalayak ramai untuk terus dan terus hanyut dalam alur cerita bahkan mengubah pikiran dan nasib manusia. Beginilah cara pesantren mengembangkan dakwah dalam bingkai sastra. Kata Kunci; Dakwah, Pesantren, Sastra dan Tradisi
Peran Kelembagaan Dakwah dalam Penguatan Kemandirian Anak Jalanan : Kasus Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta Selatan eneng Fani Oktaviani; jufri halim; m taufik hidayatulloh
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 23, No 2 (2019): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v23i2.13934

Abstract

AbstractThe research objective is to depict the stages of forming of the street children’s autonomy in the Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, South Jakarta, and the characteristics of their autonomy. We use in-depth interviews and document searches in data collection. Miles and Huberman's techniques, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing were used for data analysis. The results showed that: (1) The stages of forming the autonomy of street children began with treatment, then empowerment which is a factor of the autonomy; (2) The characteristics of their autonomy can be seen from their ability to carry out all their activities independently, to be able to manage their own lives, to control their emotions, to share ideas and to make decisions and choices according to their views.  AbstrakTujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tahapan pembinaan kemandirian anak jalanan di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi Jakarta Selatan, dan karakteristik kemandirian mereka. Kami menggunakan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen untuk pengumpulan data. Teknik Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahapan pembentukan kemandirian anak jalanan diawali dengan pengobatan, lalu pemberdayaan yang menjadi faktor kemandirian; (2) Karakteristik kemandirian mereka dapat dilihat dari kemampuan melakukan segala kegiatannya secara mandiri, mampu mengatur kehidupannya sendiri, dapat mengontrol emosinya, dapat berbagi ide dan membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan mereka.