Articles
83 Documents
KEBANGKITAN ISLAM PADA MASYARAKAT KONTEMPORER
Tasman Tasman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i2.23237
Perdebatan tentang agama dan sekularisme di dunia kotemporer telah menimbulkan diskusi panjang di kalangan ilmuan sosial dan agamawan. Kaum agamawan beranggapan bahwa paham sekularisme telah mengkudeta otoritas Ilahiah di muka bumi dengan kepongahan rasionalitasnya. Menurut mereka, rasio manusia bersifat liar, lemah dan cenderung mengikuti hawa nafsu yang pada akhirnya akan mengancam keberadaan umat manusia. Karena itu, absolutisme agama menjadi niscaya untuk membuat manusia tunduk pada Tuhan. Sedangkan bagi pendukung sekularisme, manusia adalah makhluk yang bisa mengatur diri sendiri dan bisa berkembang ke arah liberalisme. Manusia harus bebas dari semua mitos supranatural. Pada tahap ini liberalisme mencurigai agama sebagai pendukung setia absolutisme kekuasaan atas nama agama. Pertanyaan penting dalam artikel ini adalah bagaimana masa depan agama pada masyarakat kontemporer? Menurut perspektif evolusi agama para ilmuwan sosial, agama cenderung akan mengalami kemunduran dan digantikan oleh rasionalitas dan sekulerisasi modern. Dengan munculnya industrialisasi, rasionalitas dan ilmu pengetahuan peran agama di dunia modern semakin memudar dan terpinggirkan. Sedangkan sebagian ilmuwan berpendapat bahwa modernitas berkembang bukan tanpa kritik, modernitas juga memiliki kelemahan-kelemahan mendasar yang memungkinkan manusia kembali kepada kehidupan keagamaan. Bahkan agama akan tetap eksis di dunia modern dalam bentuk yang sudah mengalami perubahan dan transformasi diri.
Tradisi Panjang Mulud Di Kesultanan Banten Lama Analisis Semiotika Roland Barthes
Nofia Natasari
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.23178
Tradisi Panjang Mulud berasal dari masa Kesultanan Banten Lama. Pada awalnya, Tradisi Panjang Mulud ini menjadi wadah rasa euforia masyarakat akan hadiah yang didapat dari Kerajaan Arab. Tradisi ini memiliki makna keberkahan dan kebersamaan. Namun, saat ini Tradisi Panjang Mulud mengalami perubahan-perubahan dari prosesi hingga simbol-simbol yang diarak. Perubahan-perubahan itu dibuktikan dengan praktik-praktik kekuasaan. Praktik-praktik kebudayaan ini terjadi dengan gejolak politik yang terjadi di Kesultanan Banten Lama. Pergeseran periode dari struktur kepemerintahan mempengaruhi praktik-praktik dalam perealisasian Tradisi Panjang Mulud.
Adopsi Inovasi Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah Terhadap Dakwah Online Pemuda Hijrah Shift Media
Talia Tri Ananda
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i2.23234
Teknologi Komunikasi banyak mengalami kemajuan dari waktu ke waktu, termasuk saat ini perkembangan teknologi komunikasi melalui jaringan internet yang di dalamnya meliputi media sosial seperti youtube. Fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya inovasi dakwah melalui media online yang salah satunya adalah akun youtube Pemuda Hijrah Shift Media. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengalaman Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah tentang pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, serta konfirmasi dalam mengadopsi inovasi dakwah online Pemuda Hijrah Shift Media? Mengapa Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah mengadopsi inovasi dakwah online Pemuda Hijrah Shift Media? Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya adalah pengalaman Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah telah mengetahui akun youtube Pemuda Hijrah Shift Media melalui dua saluran komunikasi. Alasan Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah mengadopsi inovasi dakwah online akun youtube Pemuda Hijrah Shift Media adalah karena akun youtube Pemuda Hijrah Shift Media memiliki kesesuaian dan memberikan keuntungan kepada Komunitas Pemuda Hijrah.
Teater Kanvas: Transformasi Ideologi Pertunjukan Menuju Media Dakwah
Nurkholis Makki;
Tasman Tasman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.23176
Perdebatan antara Islam sebagai agama ataupun ideologi dengan roda perpolitikan di masa orde baru penuh dengan dinamika. Di masa awal Orde Baru sampai akhir tahun 1980-an Islam di Indonesia banyak berada di luar arena kekuasaan (Sukamto, 2008: 4). Namun di awal tahun 1990- an Suharto mulai merangkul kalangan Islam. Perubahan sikap rezim tersebut berdampak pada munculnya berbagai kajian-kajian keislaman dan pada akhirnya bersentuhan dengan kelompok kesenian. Salah satunya adalah kelompok teater di Jakarta yang dimotori oleh Zak Sorga, yaitu Teater Kanvas yang pada akhirnya mentransformasikan ideologi pertunjukannya menjadi sebuah pertunjukan Teater Islami. Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses transformasi ideologi pertunjukan Teater Kanvas dan mengapa Teater Kanvas melakukan transformasi ideologi dalam pertunjukannya? Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses transformasi ideologi Teater Kanvas dari ideologi alienasi menjadi Teater Islami. Dari proses tersebut penulis ingin mengetahui penyebab teater kanvas melakukan transformasi ideologi dalam pertunjukannya dan melihat dampak transformasi ideologi tersebut terhadap pertunjukan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang bertujuan untuk melihat bagaimana proses transformasi ideologi pertunjukan pada salah satu kelompok Teater di Jakarta, yaitu Teater Kanvas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data wawancara, naskah pertunjukan dan beberapa kliping pemberitaan seputar pertunjukan, ataupun pemberitaan ekslusif tentang Teater Kanvasyang diambil pada Oktober 2019 hingga Juli 2020. Hasil penelitian ini adalah proses transformasi Ideologi pertunjukan Teater Kanvas terdiri dari tiga fase, yaitu; fase ideologi pertunjukan awal, fase transisi ideologi pertunjukan dan fase ideologi baru pertunjukan Teater Kanvas.
Tantangan dan Peluang Penyuluh Agama di Era Digital
Abdul Rahman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.23185
Di tengah pandemi covid 19 diperlukan keseriusan setiap pemangku kebijakan di negara ini dalam mengatasi wabah dan terus melakukan pembangunan. Sasaran utama pembangunan adalah pembangunan manusia, karena tanpa ada perubahan manusia pada dasarnya tidak ada pembangunan. Perubahan diri manusia dapat diharapkan antara lain karena adanya kegiatan penyuluhan, yang menimbulkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap. Penyuluhan salah satunya merupakan proses pengubahan perilaku dengan pendekatan komunikasi. Sehingga penyuluh agama menguasai komunikasi baik secara teori maupun secara praktiknya. Kemampuan komunikasi merupakan kompetesi dasar sebagai penyuluh agama yang profesional di era digital.
Strategi Bisnis Online Para Pelaku UMKM Industri Makanan Selama Masa Pandemi COVID-19 di Jalan Jatayu
Defa Tsamara Zafirah;
Rosita Tandos
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i2.20786
Penerapan kebijakan PSBB oleh pemerintah berdampak besar terhadap penurunan kegiatan ekonomi di masyarakat. Karena itu, para pelaku UMKM mencari solusi untuk menstabilkan kondisi perekonomian mereka. Tujuan penelitan ini untuk mengidentifikasi strategi efektif dalam bisnis online yang diterapkan oleh pelaku UMKM industri makanan di Jalan Jatayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan purposive sampling dalam pemilihan sampel, dan melalui observasi, wawancara, serta studi literatur dalam menggali data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bisnis online efektif yang diimplementasi oleh pelaku UMKM industri makanan di Jalan Jatayu menggunakan social media marketing, di antaranya WhatsApp, Facebook, dan Instagram, serta menggunakan fitur Business yang sudah disediakan. Sistem pembayaran yang digunakan adalah transfer bank/m-banking dan metode Cash on Delivery. Sistem antar produk makanan menggunakan sistem Restaurant-to-Consumer Delivery dan menggunakan jasa antar/kurir seperti Go Send, Grab Express, TIKI, J&T Express.
Kearifan Penyuluh Islam dalam Pluralitas Agama
M Lutfi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.23186
“Pluralisme” memandang kemajemukan secara positif-optimis dengan menerimanya sebagai kenyataan dan berbuat sebaik mungkin berdasarkan kenyataan itu. Pluralisme tidak semata-mata menunjuk pada kenyataan adanya kemajemukan, tetapi juga keterlibatan aktif terhadap kemajemukan tersebut. Pluralisme agama dan budaya dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja dan di kampus maupun di tempat pelayanan umum dan pusat-pusat perbelanjaan. Akan tetapi seseorang baru dapat dikatakan memiliki sifat “pluralis” apabila ia mampu berinteraksi secara positif dan toleran dalam lingkungan kemajemukan tersebut. Dalam Islam realitas pluralitas merupakan sesuatu fakta yang menyejarah, dan diakui sebagai bagian dari keanekaragaman manusia di muka bumi. Sehingga bisa dipastikan bahwa, tidak ada seorang pun yang boleh memaksakan sesuatu terhadap orang lain, termasuk dalam masalah keyakinan atau agama (baca antara lain : Qs. Al-Baqarah [2] : 256, Qs. Al-Kafirun [109] : 1-6). Tetapi yang dibutuhkan adalah “kearifan” dari masing-masing pemeluk agama, sehingga melahirkan “toleransi” dan “kedewasaan” dalam mengamalkan ajaran agama, atau dalam bahasa populernya “berdamai dengan perbedaan”. Penyuluh agama yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam pembinaan kehidupan beragama bagi masyarakat seyogianya mempunyai kearifan itu, yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam menyikapi dinamika kehidupan masyarakat beragama.
Dakwah Moderat dan Jihad Modern: Belajar Menganalisa Informasi dan Materi Dakwah dari Sokrates
Sulaiman Djaya
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i2.23232
Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi atau tekno-sains telah menciptakan dan menghadirkan ruang-ruang dan media-media baru aktivitas manusia yang sebelumnya tidak dibayangkan akan membawa dampak yang luas dalam segala bidang kehidupan kita: politik, ekonomi, dan budaya hingga keagamaan. Kemajuan teknologi informasi tersebut hingga membuat para analis, filsuf, pengkaji budaya, kritikus sastra sampai ilmuwan politik menganggapnya sebagai ciri dan penanda utama zaman ini, yang telah melahirkan perubahan sikap dan budaya manusia. Kehadiran internet dan media sosial atau yang lazim juga disebut jejaring sosial, telah merebut aktivitas manusia sekarang ini dari ruang dan dunia nyata ke dunia digital atau ke ruang-ruang mayantara. Orang-orang rela menghabiskan waktunya selama berjam-jam demi asyik-masyuk berselancar di media sosial untuk berinteraksi dengan akun-akun lainnya atau untuk memposting status mereka hingga mengunggah foto-foto selfie dan aktivitas kehidupan keseharian mereka. Ruang-ruang dan media-media digital itu memang telah memberi banyak manfaat untuk memudahkan dan meluaskan gerak kita dalam hidup sehari-hari, semisal telah menghubungkan komunikasi dengan orang-orang yang bahkan berada di tempat yang paling jauh hingga memasarkan kerja dan produk kreativitas kita kepada para calon pembeli. Dari menjadi ruang publikasi hingga mengkonsumsi informasi yang tanpa batas dan tanpa jeda. Namun, selain banyak manfaat dari perkembangan dan kemajuan teknologi informasi atau tekno-sains jaman kita saat ini, ada cukup banyak dampak negatifnya. Sebutlah kehadiran ruang-ruang digital dan media sosial itu ternyata menjadi ruang-ruang dan media-media penyebaran secara massif hoax dan ujaran-ujaran atau narasi-narasi kebencian dan intoleran. Tulisan ini sekedar contoh analisa deskriptif tentang bagaimana kita perlu bersikap kritis di jaman atau era digital ini.
Dakwah Muhammadiyah Di-Era Digital Bagi Kalangan Milenial
Alinda Syarofah;
Yazida Ichsan;
Pathur Rahman;
Hening Kusumaningrum;
Siti Nafiah
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.21774
Dakwah di era digital memberikan dampak pada dunia dakwah saat ini, yakni memberikan kemudahan, yang akan membuat batasan-batasan waktu dan jarak antar individu menjadi hampir tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dakwah eksis di era milenial saat ini dengan perspektif Muhammadiyah, dan apa tantangan yang dihadapi. Perkembangan teknologi ini juga selaras dengan tujuan muhammadiyah yang menekankan Islam berkemajuan dalam dakwahnya. Hal yang dapat dilakukan Muhammadiyah sehingga dapat eksis di era milenial adalah melakukan penguatan amal usaha di bidang pendidikan atau lembaga sekolah maupun universitas; lalu memperkuat gerakan jamaah yang dimulai dari lingkungan keluarga yang memberikan arahan untuk menghadapi era saat ini; kemudian menggunakan perkembangan IT dalam menyajikan dakwah di era milenial; dan saling bersinergi baik pimpinan maupun kader Muhammadiyah dalam memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan gagasan tentang Islam dan kemuhammadiyahan. Sehingga para generasi milenial tertarik dan dapat dengan mudah mengakses dakwah.
Pemberdayaan Perempuan Kiprah Muslimat NU
Abdul Hafiz;
Muhammad Sungaidi
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v25i2.23238
Muslimat NU adalah salah satu organisasi wanita non-politik yang besar dan strategis bagi Indonesia. Organisasi ini bertekad untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia yang cerdas, terampil, dan kompetitif, mempersatukan gerak kaum perempuan Indonesia khususnya perempuan Islam Ahlusunnah Waljama’ah. Organisasi ini banyak bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan dakwah. Tulisan ini akan mengkaji gerakan dan kontribusi Muslimat dengan segala peran, kiprah dan kontribusinya bagi wanita dengan berbagai potensi dan aksi sosialnya.